Upload
trinhkhue
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MEMBANGUN PERTANIAN DAN KELAUTAN UNTUK MENGHADAPI KEMAJUAN EKONOMI CHINA DAN
MENYELESAIKAN MASALAH STRUKTURAL
Hendri Saparini, PhD
Seminar Nasional Muhammadiyah, ”Transformasi Teologi dan Reaktualisasi Etos Kerja Islam Sebagai Respon Terhadap Pergeseran Peta Geoekonomi,
Geopolitik, dan Geobudaya Global ke Cina”,
Yogyakarta 7 Agustus 2011
STRUKTURAL
Outline
• Kemajuan Ekonomi China
• Faktor Pendorong Ekonomi China
• Pengelolaan Pertanian dan Kelautan: Belajar Dari China
• Arti Penting Pertanian dan Kelautan
1. Kemajuan Ekonomi China
• Beberapa indikator penting:• Pertumbuhan ekonomi tinggi (saat ini urutan
PDB dunia no.2)•• Tingginya daya saing ekonomi (sebagai tujuan • Tingginya daya saing ekonomi (sebagai tujuan
investasi asing/FDI, ekspor tinggi mendorong penumpukan cadangan devisa, dll)
• Keberhasilan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Profile China vs. Indonesia
Indikator China Indonesia
Penduduk (Juta jiwa) 1,331 230
Luas wilayah (ribu km2) 9,600 1,905
Kepadatan penduduk 143 127
Pendapatan Nasional (GNI) (miliar
US$)9,170 855
Pendapatan nasional per kapita
(US$)6,890 3,720
Pertumbuhan Ekonomi (%) 9.1 4.5
223
238
319
707
1.538
5.878
Singapore
Malaysia
Thailand
Indonesia
India
China
China Raksasa Ekonomi Dunia:PDB Terbesar Kedua
Source: IMF
6
12
13
104
189
223
- 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000
Lao People's Democratic Republic
Cambodia
Brunei Darussalam
Vietnam
Philippines
Singapore
Billions of USD
48,6
79,9
157,6
202,8
428,8
772,2
Malaysia
Thailand
India
Singapore
ASEAN
China
China Tujuan Investasi Dunia:Penerima FDI Terbesar 1998-2009
Source: UNCTAD
1,1
3,6
4,2
8,7
19,3
26,6
33,7
- 200,0 400,0 600,0 800,0 1.000,0
Lao People's dem. Rep.
Myanmar
Cambodia
Brunei Darussalam
Philippines
Indonesia
Viet Nam
Billions of USD
190
243
314
3.045
Thailand
Singapore
India
China
Cadangan Devisa China:Hasil Dari Ekspor dan Investasi (2011)
68
114
130
190
- 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500
Philippines
Indonesia
Malaysia
Thailand
Billions of USD
Source: IMF*selaon China, April 2010
Kinerja Peningkatan KesejahteraanPengalaman Indonesia dan China
Menengah ke Menengah (US$ 4-10)9.7% Kaya (>US$ 20)0.2%Menengah ke atas (US$ 10-20)1.0% Miskin (< US$ 2 )7% Menengah ke bawah (US$ 2-4)23%Kaya (>US$ 20)4%Menengah ke atas (US$ 10-20)19%Menengah ke bawah (US$ 2-4)29.9% Miskin (< US$ 2 )59.2% Menengah (US$ 4-10)47%
INDONESIA (2009)
10,7% penduduk tergolong kelas
menengah & menengah atas
CHINA (2007)
66% penduduk tergolong kelas
menengah & menengah atas
Kinerja Strategi Pembangunan Di ChinaMenumbuhkan Kelas Menengah Baru di Desa
4
0.2
0.1
18.3
2
0.3
Menengah (US$ 4-10)
Menengah ke atas(US$ 10-20)
Kaya (>US$ 20)
Perkotaan
Pedesaan
330.657.311.1291.8194.944.8
Menengah (US$ 4-10)Menengah ke atas(US$ 10-20)Kaya (>US$ 20) PerkotaanPedesaan
89.1
25.5
47.1
43.3
0 20 40 60 80 100
Miskin (< US$ 2 )
Menengah ke bawah(US$ 2-4)
juta jiwa
80.5 248.16.9 55.50 50 100 150 200 250 300 350Miskin (< US$ 2 )Menengah ke bawah(US$ 2-4)
juta jiwaINDONESIA (2009)
penduduk tergolong kelas menengah &
menengah atas hanya di KOTA
CHINA (2007)
penduduk tergolong kelas menengah &
menengah atas banyak di DESA
2. Faktor Pendorong Ekonomi China
• Modal dan Total Factor Productivity (TFP)
•
• Riset & Development
• Reformasi Pendidikan
• Strategi Pembangunan Komprehensif dan Visioner
Sumber Pertumbuhan Ekonomi China Didominasi Modal dan TFP (1970-2008)
Sumber: Asia Productivity Organization, 2011
Total Factor Productifity: Faktor produksi selain modal
dan TK seperti teknologi, efisiensi, subsidi R & D dll)
Belanja R&D Negara Asia (2011)Indonesia Terendah
1,40%
2,20%
2,30%
3,00%
3,30%
China
Singapore
Taiwan
South Korea
Japan
0,07%
0,09%
0,19%
0,25%
0,63%
0,90%
0,00% 0,50% 1,00% 1,50% 2,00% 2,50% 3,00% 3,50%
Indonesia
Philippines
Vietnam
Thailand
Malaysia
India
GDP
Sumber: Unesco , Batelle, Jakarta Post,
*Malaysia, Thailand, Vietnam (2010), Phiphina (2007)
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja: Indonesia Relatif Rendah (2008)
9,2
12,8
31,2
47,9
58,2
71,8
74,7
China
Thailand
Malaysia
Korea
Japan
Singapore
Hong Kong
2,5
2,9
3,9
4,4
6,1
7,7
7,9
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Myanmar
Cambodia
Lao PDR
Vietnam
India
Indonesia
Philippines
Ribu US$
GDP at constant basic prices per worker, using 2005 PPPs
Sumber: Asia Productivity Organization, 2011
Pendidikan Tenaga Kerja IndonesiaMayoritas SD Dan SMP (2010)
SMA
15%
SMK
8%
Diploma
3%
Universitas
5%
SD Ke Bawah
50%
SMP
19%
Sumber: BPS
Upah Buruh Industri Per Jam (2010)Upah Buruh Bukan Penentu Kualitas Buruh ?
Strategi Pembangunan
Komprehensif dan Visioner
• Penetapan SDA untuk kepentingan nasional (batubara, timah, dll)
• Proteksi pasar dalam negeri (lewat kebijakan perdagangan, moneter, fiskal, dll)perdagangan, moneter, fiskal, dll)
• Dukungan infrastruktur (menekan biaya energi, transportasi, bana baku, modal, dll)
• Optimalisasi peran BUMN
• Input cost: Struktur industri di China relatif lebih deep, sedangkan di Indonesia sangat shalow. Kekayaan alam digunakan modal membangun industri pendudung
• Energy and transportation cost: Kekayaan sumber daya alam energi digunakan untuk menyediakan energi murah bagi industri dan rumah tangga. Batubara dijadikan sumber energi untuk
Keunggulan Daya Saing China
dan rumah tangga. Batubara dijadikan sumber energi untuk menekan energy cost, sedangkan di Indonesia sebagai komoditas unggulan ekspor
• Labor cost: Pasar dalam negeri menjadi captive market dan ladang untuk mengasah daya saing produk. Pasar dalam negeri Indonesia telah terampas produk impor. Proteksi lewat kebijakan perdagangan, moneter, dll
• Capital cost: Mendukung sektor riil dengan tingkat suku bunga rendah, regulasi dan pembatasan peran bank asing, dll.
4. Kinerja Pertanian dan Perikanan
• Ekspor didorong kinerja industri pengolahan hasil pertanian dan kelautan
• Menjadikan pasar dalam negeri sebagai captive market (proteksi pasar untuk produk pertanian dan kelautan) vs. (proteksi pasar untuk produk pertanian dan kelautan) vs. kebijakan liberalisasi pangan Indonesia
• Upah buruh dan biaya fasilitas umum tidak bebani biaya hidup (munculnya kelas menengah di desa) vs. nilai tukar petani dan upah buruh Indonesia menurun
Struktur EksporIndonesia: Mengandalkan Komoditas Primer vs China:
Komoditas Olahan
50
60
70
80
90
100
%
China
0
10
20
30
40
Makanan Komoditi
Mentah
Pertanian
Bahan Bakar Biji besi dan
Baja
Manufaktur
China
India
Indonesia
Sumber: WDI (2011)
Negara Penghasil Ikan Dunia (2007)
Indonesia: Potensi Besar Produktivitas Rendah
NegaraProduksi
(juta ton)
Luas Perairan
(Juta km2)
Produktivitas
(ton per km2)
China 24.9 10.5 2.4
USA 7.4 21.8 0.3
Japan 7.2 4.9 1.5
India 6.3 5.6 1.1
Indonesia 5.5 8.0 0.7
Russia 3.2 24.7 0.1
Philippines 3.1 1.9 1.6
Korea rep. 2.8 0.4 7.0
Vietnam 2.6 0.7 3.5
Bangladesh 2.4 0.2 10.4
Sumber: FAO, Wikipedia, diolah
Produksi Ikan & Produk OlahannyaIndonesia Relatif Tumbuh Lambat
25
30
35
40
45
50
Juta
To
n
0
5
10
15
20
25
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07
Juta
To
n
China
Indonesia
Sumber: FAO
Ekspor Ikan & Produk OlahannyaIndonesia Jauh Tertinggal
5,0
6,0
7,0
8,0
Juta
To
n
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07
Juta
To
n
China
Indonesia
Sumber: FAO
Pertumbuhan Impor Komoditas Pangan
Didorong Liberalisasi Pangan
Komoditas2006-2010
(rata-rata pertahun)
2001-2005
(rata-rata pertahun)
Ikan beku 118 5
Daging sapi beku 102 16
Bubuk cokelat tanpa gula 94 27
Kentang 91 28
Gula 39 27Gula 39 27
Kopi 39 4
Kedelai 36 6
Beras 34 -12
Buah segar 23 34
Teh 23 21
Garam 23 1
Kapas 17 -9
Gandum dan meslin 15 20
Susu dan krim 11 12
Jagung 7 -15
Sumber: ITC, diolah
Rata-Rata Bea Masuk Perdagangan
(2010)
Rata-rata Tarif Indonesia China
Seluruh Produk 4.48% 12.54%
Produk Pertanian 17.31% 21.89%
Produk Industri 3.73% 11.88%
Sumber: ITC
Rata-rata Bea Masuk Impor (2010)Di China Masih Menjadi Senjata Proteksi
Sector
CodeDescription Indonesia China
1 Live animals; animal products 5.06% 17.01%
2 Vegetable products 6.03% 22.30%
3 Animal or vegetable fats and oils 2.54% 19.03%
4 Prepared foodstuffs 36.13% 23.47%
5 Mineral products 0.78% 2.07%
6 Products of the chemical or allied industries 5.45% 9.13%
7 Plastics and articles thereof 8.69% 11.86%
8 Raw hides and skins, leather, foreskins 4.80% 16.24%
9 Wood and articles of wood 2.27% 6.28%
10Pulp of wood or of other fibrous cellulosic
material3.74% 7.77%
11 Textiles and textile articles 8.92% 20.74%
Sumber: ITC
Sector Code Description Indonesia China
12 Footwear, headgear, umbrellas, etc. 16.10% 23.46%
13 Articles of stone, plaster, cement, asbestos, mica 8.68% 16.57%
14Natural or cultured pearls, precious or semi-precious stones,
etc.4.59% 9.03%
15 Base metals and articles of base metal 5.71% 7.77%
Rata-rata Bea Masuk (2010)
15 Base metals and articles of base metal 5.71% 7.77%
16 Machinery and mechanical appliances 2.65% 13.81%
17Vehicles, aircraft, vessels and associated transport
equipment 9.99% 29.17%
18 Optical, photographic, cinematographic, etc. 4.91% 8.38%
19 Arms and ammunition 5.18% 18.87%
20 Miscellaneous manufactured articles 9.52% 12.94%
21 Works of art, collectors' pieces and antiques 5.42% 11.71%
Sumber: ITC
Peningkatan Harga Pangan Dunia vs.
Meningkatnya Ketergantungan Impor
200
250
300
Index, 2005=100
Fuel
Metal
0
50
100
150
200
Jan-05 Apr-06 Jul-07 Okt-08 Jan-10 Apr-11
Food
Agric. Raw Material
Sumber: IMF
Nilai Tukar Petani MenurunAkibat Harga Jual Rendah, Biaya Input Tinggi
dan Fasilitas Umum Mahal
120
130
140
150
Ind
ex
80
90
100
110
120
Ind
ex
Sumber: BPS
Upah Buruh MenurunAkibat Inflasi dan Fasilitas Umum Mahal
250.000
260.000
270.000
280.000
290.000
300.000
Ru
pia
h
200.000
210.000
220.000
230.000
240.000
250.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2004 2005 2006 2007 2008
Ru
pia
h
Sumber: BPS
4. Arti Strategis Sektor Pertanian
dan Perikanan
• Pendidikan rendah penganggur banyak
• Potensi SDA sangat mendukung sektor pertanian dan kelautan
• Tren harga pangan dan komoditas primer dunia terus meningkat
• Ketergantungan pangan impor tinggi
• Menjaga stabilitas dan ketahanan nasional
Kesimpulan
• Sektor pertanian dan kelautan prospektif. Namun, perlubelajar dari China tentang strategi pembangunan yang komprehensif dan visioner serta peminakan yang tegas ataskepentingan nasional
• Belajar dari China pembangunan sektor pertanian dankelautan tidak hanya dapat menghapus kemiskinan tetapikelautan tidak hanya dapat menghapus kemiskinan tetapimenciptakan pengusaha-pengusaha baru di daerah
• Untuk mengembangkan sektor pertanian dan kelautan perlustrategi komprehensif mulai dari produktivitas tenaga kerja, dukungan penyediaan berbagai infrastruktur.