10

MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab
Page 2: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

MEMADUKAN MOTIF SOSIALDALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

H. Wahyudi

Setiap hari media cetak maupun elektronik, satu atau dua kolombahkan lebih tidak luput memuat berita tentang perseteruan dalamkonflik individu dengan individu, lembaga dengan lembaga, lembagadengan individu, dengan alasan atau bobot yang berbeda. Nuansanyasekitar antara kepentingan pribadi, lembaga, serta yang berorientasimemperjuangkan kepentingan-kepentingan atau tujuan masing-masing.

Suatu hari, seorang teman menyatakan baru saja cek-cok denganpimpinan unit kerjanya soal anggaran belanja, yang dulu sudahdisepakati tiba-tiba dirubah diturunkan jumlah rupiahnya. Padahal,kalau anggaran itu diturunkan pasti ada kegiatan yang tidak jadidilaksanakan. Hal tersebut juga menyebabkan gaji dan honor karyawanyang dipimpinnya akan berkurang atau kredibilitas perusahaannyaberkurang.

Peristiwa lain, seorang general manager sebuah perusahaan jasapariwisata berkeluh kesah baru saja diputus hubungan kerja karenatidak cocok dengan kebijakan direkturnya. Padahal dia yakin kebijakanyang ia buat akan memberi keuntungan bagi perusahaan. Kasus ketiga,seorang suami yang mengatakan istrinya pulang ke orang tuanya gara-gara ia sering pulang tengah malam, ia dikira punya istri muda, karenasering pulang malam. Padahal ia yang dompleng kendaraan temannya,untuk mengirit ongos transport.

Kalau kita cermat mengamati berbagai pola perilaku khususnyayang berkaitan dengan hubungan interpersonal atau komunikasiyang efektif, banyak kita jumpai hasil komunikasi yang tidak tuntas.

Page 3: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Arah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi Indonesia

30

Masing-masing individu yang terlibat merasa tidak “puas” dalam proseskomunikasi sehingga menimbulkan rasa dongkol, sedih, pikiran yangtidak “fresh”, rasa was-was dan rasa tidak menyenangkan masing-masing pihak. Mengapa hal ini sampai terjadi?

Pada umumnya orang berkomunikasi dengan pihak lain denganmengatasnamakan dirinya atau lembaga/kelompok yang mempunyaikepentingan–kepentingan tertentu untuk memenuhi kebutuhan yangbermacam-macam. Disadari atau tidak dalam pemenuhannya tidaklepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Adaberapa ribuan orang yang terlibat, mulai dari menanam kapas, menenunsampai akhirnya membawa ke toko untuk dijual, menjadi baju. Jelas-jelas menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan seseorang selaluterkait atau melibatkan orang lain. Dalam diri seseorang selalu adasuatu dorongan untuk berbuat yang terarah pada suatu tujuan tertentu.Oleh Walgito (1983) disebut motif. Pemenuhan kebutuhan itu selalulewat proses interaksi timbul balik yang dapat dipengaruhi pula kondisilingkungan individu (Handoko, 1992).

Beberapa kasus diatas menunjukan adanya benturan-benturanmotif yang tidak tercapainya suatu tujuan. Benturan tersebut salahsatu sebabnya adalah kurang adaya pemahaman dan kesadaran untukbekerja sama dengan sesamanya, saling menerima dan percaya.Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab yaknikecilnya peranan motif berafiliasi yaitu kurangnya pemahaman bahwaseseorang hendaknya dapat saling memberikan pemuasan yang hanyadapat diperoleh melalui hubungan interpersonal yang tulus. MenurutMc Clelland (Hill, 1987) kebutuhan afiliasi merupakan kebutuhanyang pemenuhannya memerlukan hubungan yang hangat danakrab dengan orang lain. Tampak pada segi hubungan pribadi danbekerjasama dengan orang lain, serta dicapainya persetujuan ataukesepakatan dengan orang lain.

Motif berafiliasi muncul karena secara riil orang mempunyaiberbagai macam kebutuhan yang har us dipenuhi apabila inginkehidupannya berjalan terus. Seseorang menyadari bahwa dalamkehidupan sehari-harinya, dirinya menjadi perantara satu dengan yanglainnya untuk mencapai tujuannya. Selain itu seseorang berhubungandengan orang lain akan memunculkan sikap saling memperkokoh,

Page 4: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Memadukan Motif Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

31

memperkuat sehingga akan saling memberikan kepuasan yang hanyadapat diperoleh melalui hubungan interpersonal.

Menur ut David Mc Clelland (Hill; 1987) motif berafiliasimerupakan salah satu motif sosial yang berkaiatan dengan motifberprestasi dan motif berkuasa. Mengapa demikian? Manusia hiduptidak bisa melepaskan peran orang lain untuk mempertahankanhidupnya. Secara langsung atau tidak langsung individu menghasilkansesuatu yang berguna bagi dirinya atau bagi orang lain. Hal itumerupakan prestasi. Besar kecilnya prestasi dapat dilihat berdasarkanpenilaian orang lain atau ditentukan oleh intensi masing-masing orangdalam menilai hasil karya orang lain.

Setiap orang tidak lepas dari dorongan yang berfungsi untukmenggerakkan fungsi psikis dan fisik agar dapat memenuhi kebutuhanhidupnya. Terutama yang berkaitan dengan manusia sebagai makluksosial yang mau tidak mau manusia berhubungan dengan sesamanya.Implikasi dari dorongan-dorongan itu mau tidak mau orang terarahkepada sesamanya. Implikasi dari motif sosial hendaknya bersinergidan mengacu pada harmonisasi kehidupan. Ar tinya dalammengekpresikan perilaku di kancah pergaulan hidup dengan sesama,perlu terjadi keseimbangan motif-motif tersebut. Motif berprestasimendorong orang untuk membangkitkan rasa percaya diri untukmengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas dengan kualitasmaksimal. Motif berkuasa dibangkitkan untuk memberikan keyakinanbahwa dirinya dapat mempengaruhi perilaku orang lain, dapatmengatur orang lain. Sedangkan motif afiliasi merupakan motif yangada pada diri seseorang untuk berelasi dengan orang lain. Relasi denganorang lain memungkinkan bisa memunculkanya motif prestasi danmotif berkuasa. Dengan demikian motif afiliasi bila diaktualisasikandalam realitas hidup dapat merupakan stimulan munculnya motif-motiflain, bangkit, bergerak untuk berekspresi dengan lingkungan.

4.1 Bagaimana Mengatur Motif

Setiap orang dalam kesehariannya dihadapkan pada sejumlahtawaran. Dari bangun tidur sampai malam hari mau tidur lagi, langsungatau tidak langsung dihadapkan berbagai tawaran yang harus

Page 5: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Arah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi Indonesia

32

ditanggapi dan diputuskan oleh individu pada saat itu. Tentunya dalamproses pengambilan keputusan itu seseorang didasarkan pada beberapaalasan atau motif ter tentu. Hill (1987) berpendapat munculnyadorongan yang berujud motif itu dipengaruhi oleh beberapa hal:

1. Karakteristik budaya atau kebiasaan yang sudah diyakinikebenaran sehingga motif untuk dipenuhi oleh individu.

2. Intensitas komunikasi antara individu dengan obyek atau oranglain. Semakin intensif dan bermakna dan itu merupakan kebutuhanpokok manusia maka akan dipenuhi.

3. Tingkat kesulitan atau hambatan artinya apabila tingkat kesulitandan hambatan itu tinggi, maka kemungkinan akan tertudanyapemenuhan motif itu atau bahkan tidak akan dipenuhi.

4. Tingkat urgensi ar tinya tingkat kepentingan atau mendesaktidaknya motif itu dipenuhi. Semakin mendesak maka motif itudengan cepat akan dipenuhi.

5. Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang dalammemenuhi motif itu.

6. Kesempatan atau peluang waktu yang dimiliki seseorang untukmemenuhi motif itu.

7. Konsep diri yang dimiliki seseorang sebagai dasar dalamkehidupan sehari-hari dan pengalaman hidup

Bagaimana hal-hal tersebut terkait dengan motif berprestasi,berafiliasi, berkuasa? Dalam kehidupan sehari-hari, hal-hal diatas akandihadapi. Seseorang naik sepeda motor, tanpa disangka sepedamotornya ditabrak orang. Tanpa kompromi penunggang sepeda motoryang ditabrak langsung memaki-maki, memukul dan memaksapenabrak untuk meminta maaf. Pada saat itulah seseorang merasamerasa menang, memaksa orang lain untuk minta maaf.

Motif sosial seperti motif afiliasi, prestasi dan berkuasa munculnyalebih disebabkan oleh dinamika lingkungan sosial, lingkungan fisik,yang mengarahkan aspek psikis. Setiap situasi lingkungan di manaindividu hidup, dapat merangsang munculnya perilaku-perilakutertentu. Seorang ayah sebagai kepala keluarga selalu marah bilamelihat sepatu berserakan di ruang tamu. Mengapa selalu marah?

Page 6: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Memadukan Motif Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

33

Sebagai kepala keluarga, melalui sikap marahnya itulah apa yangdikehendaki akan ter ujud. Wujud berkuasanya dalam bentukkemarahan.

Pengalaman hidup yang lama dan sudah teruji memberikankepuasan bagi individu cenderung untuk diulang-ulang dalammenghadapi tantangan yang kurang lebih sama. Masing-masing orangmempunyai pengalaman yang unik dan ber variasi, memungkinkanmunculnya motif yang beraneka ragam, meskipun ekspresinya sama.Bentuk kemarahan atau ekpresi kebahagiaan setiap orang berlainansatu sama lain. Ini menghasilkan gejala atau fenomena beragam yangmuncul di permukaan. Seringnya orang berkomunikasi dengan oranglain akan menjadikan orang belajar mengkombinasikan beberapa motifyang menjadikan orang mampu mengendalikan diri atau motif-motifitu mejadi kekuatan dalam hidupnya.

Individu membutuhkan kekuasaan. Dengan kekuasaan tersebutseseorang dapat mempengaruhi, mengatur orang lain sesuai denganselera atau kemauan atau kehendak yang merupakan pengejawantahandari tujuan seseorang atau kelompok. Kekuasaan tidak dengansendirinya datang begitu saja. Seseorang perlu mengusahakan diriuntuk mengajak orang lain untuk bekerja samademi suatu tujuantertentu. Keinginan berkuasa, ada pada diri masing-masing individusehingga mengekspresikan keinginan berkuasanya pun berbeda-bedasesuai dengan karakteristik masing-masing individu. Ada yangmengekspresikan motif berkuasanya dengan cara berkeinginan selalumenjadi pemimpin, ingin selalu menang dalam setiap kompetisi denganberbagai cara, t idak senang atau tidak suka bila orang lainmenghasilkan sesuatu yang hebat. Selalu yang ada dalam benaknyaadalah “aku harus menang, orang lain harus tunduk padaku”, “Kalautidak saya, tidak ada yang bisa”.

Dengan kekuasaan yang dimilikinya, dapat mengarahkan,menekan, mendorong ke suatu titik tertentu yang merupakan tujuantarget yang dikehendaki. Di pihak lain seseorang atau kelompok tidakdapat lagi bebas bergerak mengekspresikan kehendaknya. Motifberprestasi merupakan dorongan yang ada pada seseorang yangberorientasi pada suatu hasil atau produk yang bagi dirinyamenimbulkan rasa puas, senang, bangga dan hasil itu dihargai atau

Page 7: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Arah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi Indonesia

34

diakui oleh orang lain. Hasil yang diperoleh merupakan akibat darisebuah usaha yang bersifat kompetitif dengan orang lain. Ini bukanhasil kerja sendirian, orang lain pun mempunyai andil di dalammenciptakan atau memperoleh suatu prestasi.

Motif berprestasi, motif berkuasa mer upakan motif yangmendorong munculnya suatu kehendak untuk berinteraksi antarindividu. Interaksi merupakan sebuah model komunikasi antar individuyang menimbulkan semangat ketergantungan satu sama lainnya. Tidakbisa setiap orang melakukan interaksi intensif, bermakna danmempunyai nilai manfaat yang saling menguntungkan. Biasanyainteraksi hanya menguntungkan sepihak yang mendominasi prosesinteraksi. Pengalaman berinteraksi ini menjadi proses belajar yanglama kelamaan akan menumbuhkan motif berafiliasi (Martaniah, 1984).

Orang yang mempunyai motif berafiliasi tinggi akan mempunyaidorongan untuk membuat hubungan dengan orang lain, karenaberkeinginan untuk disukai. Seseorang mampu untuk memunculkanmotif berafiliasinya, akan muncul suatu keseimbangan perilaku padadirinya untuk mencoba agar disukai orang lain, masing-masing orangakan mencoba untuk menyesuaikan satu dengan yang lain.

Motif berprestasi, berkuasa dan afiliasi dimiliki oleh setiap orang.Seorang mempunyai pengalaman yang beragam, berbeda satu denganyang lain. Motif-motif dapat muncul di permukaan dirangsang olehlingkungan di mana seseorang sehari-hari berkomunikasi dan bergauldengan orang lain. Seseorang yang setiap harinya bertempat tinggaldalam suasana yang bernuansa kekerasan, dimungkinkan yangdominan adalah motif berkuasa. Dorongan yang muncul adalahmencari kekuasaan, kemenangan dan menghancurkan sesame, sertamenguasai lingkungannya. Dengan mendapatkan kekuasaan seseorangakan bebas untuk melampiaskan nafsu kuasanya. Bila yang dominanmotif berprestasi yang dominan, dimungkinkan orang selaluberorientasi untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai dan berkar yabagi orang lain. Orang merasa puas, senang, berharga, karena hasilkerjanya merupakan hasil usaha yang ditekuninya dan mempunyaimanfaat. Motif afiliasi pada diri seseorang memungkinkan seseorangselalu membutuhkan kehadiran orang lain karena dengan kehadiranorang lain, seseorang dapat melakukan kerja sama dan membuat

Page 8: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Memadukan Motif Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

35

kesepakatan dengan orang lain dalam melakukan suatu pekerjaan.Hubungan pribadi dengan orang lain melekat dalam dirinya dantertanam dalam pribadi yang dimanifestasikan dalam relasinya denganorang lain (Mc Clelland, 1985).

4.2 Implikasi dalam Realitas

Setiap hari melalui media massa elektronika (TV,Radio) danmedia cetak atau dari omongan orang selalu disajikan berita ataugambar yang lebih bernuansa kekerasan. Baik berupa kekerasan fisik,psikis Maupun sosial, misalnya perkelahian, pembunuhan, intimidasi,teror, adu argument yang tidak berkesudahan, penggusuran pedagangkaki lima, esekusi tanah dengan bentrok fisik. Hal-hal tersebutmenunjukan bahwa kebanyakan orang motif berkuasanya yangdominan. Mengapa bisa terjadi? Martaniah, (1984) menyebutkanpenyebabnya antara lain (Dowling, 1984); (1) jenis kelamin, dalammasyarakat yang banyak laki-lakinya, kekerasan akan lebih mudahmuncul, (2) Karakteristik budaya, apabila suatu masyarakat masihmengakui bahwa segala sesuatu hanya bisa diselesaikan dengankekuatan dan kekuasaan, siapa yang menang dialah yang kuasa,kekerasan akan senantiasa muncul, (3) Situasional dapat memunculkankekerasan bila mengancam mati hidup seseorang. Misalnya kenaikanharga dasar kebutuhan pokok naik, hukum yang tidak dijalankandengan adil, pembagian keuntungan yang tidak merata.

Uraian di atas, menunjukkan bahwa setiap manusia mempunyaimotif-motif, yang karena mendapatkan stimulasi dari lingkunganhidupnya, motif-motif muncul dalam bentuk perilaku-perilaku. Halyang perlu direnungkan: bagaimanakah mengatur atau mengelolamotif-motif diatas menjadi suatu potensi atau kekuatan yang positifdalam hidupnya. Dalam hidup, orang tidak bisa melepaskan diri daripengaruh orang lain dan masing-masing orang membutuhkan oranglain untuk mewujudkan angan-angannya, harapan dan cita-citahidupnya. Motif-motif tersebut terdapat dalam diri seseorang danmewar nai dalam kehidupan sehari-hari, yang membutuhkanketrampilan dalam mengelola motif-motif itu terutama dalam upayapengembangan diri.

Page 9: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Arah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi IndonesiaArah Reformasi Indonesia

36

Dalam setiap kegiatan kelompok biasanya dengan acara “kenalilahdirimu”. Hal tersebut tidak hanya melihat dirinya dalam arti lahiriah,fisik dan hal yang bersifat ragawi dan asesoris belaka. Juga mengenalenergi psikis untuk dimiliki sebagai kekuatan yang mendinamisirkehidupan seseorang. Kognisi seseorang menjadi pengatur, pengendalisuatu tindakan, afeksi sebagai unsur yang mewarnai perilaku, yangmemberi nilai terhadap sesuatu, konasi menjadi pendorong munculnyasuatu perilaku.

Kita sering mendengar seseorang berpredikat “orang itu cerdaspikirannya, halus perasaannya, santun perilakunya dan enak didengartutur katanya”. Sebutan tersebut mengacu padanya sebagai orang yangberkepribadian matang. Sosok manusia yang demikian itumencerminkan adanya pengelolaan dorongan-dorongan tersebut diatasdengan baik, serasi, seimbang dan seirama. Tidak mustahil kalau sosokmanusia yang demikian dapat diterima, berpengaruh dan dibutuhkandi dalam lingkungan apapun.

Page 10: MEMADUKAN MOTIF SOSIAL - usd.ac.id Arah Reformasi... · lepas dari peran orang lain. Contoh exstrim kita memakai baju. Ada ... Murray (Hall dan Lindzey, 1970), menyebut faktor penyebab

Memadukan Motif Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

37

Daftar Pustaka

Walgito, B. 1980. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta; Andi offset

Martaniah, S.M. 1984. Motif Sosial Remaja Suku Jawa dan KeturunanCina dibeberapa SMA Yogyakarta: Suatu Studi Perbandingan,Yogyakarta; Gajah Mada universitas Press.

Martaniah, D.C. 1985. Human Motivation, Irlinois:Scott Foresman.

Mc Clelland, D.C. 1985. Human Motivation, Illinois; Scott Foresmanand Co.

Horlock, E.B. 1999, Psikologi Perkembangan: Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga.

Hill, C.A. 1987. “Affiliation Motivation: People ho Need People But inDifferent Ways”, Journal of Personality and Social Psychology,52, 5, p.1008-1018.