Melulu Berdosa: Alam, Budaya, dan Kewanitaan dalam "Nyanyian Angsa"

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Melulu Berdosa: Alam, Budaya, dan Kewanitaan dalam "Nyanyian Angsa"

    1/5

    "Nyanyian Angsa" oleh Rendra bercerita tentang kematian seorang pelacur, Maria Zaitun, dari

    sipilis. Teksnya distruktur secara berselingan antara suatu naratif orang-ketiga dengan suatu doa

    sekaligus refrain musikal yang dikatakan oleh Maria. Aksi sa!ak, kode proairetik nya, dapat

    dirangkum dengan garis besar sebagai pengusiran Maria, pertama, dari peker!aan, tempat tinggal,

    dan lingkaran teman-temannya Rendra #-$, #%-&'() kedua, dari institusi kedokteran sebagai pelacur

    tua dan melarat dia sudah tidak layak diobati *+-*$(( lalu dari masyarakat umumnya se!auh tindakan

    dokter tersebut mempertanyakan kemanusiaan Maria '#-*$() ketiga, dari agama institusional, secara

    tradisional suatu naungan terakhir untuk orang putus asa %&-#'#() dan akhirnya dari kota sendiri

    digambarkan dengan tahi an!ing di !alan yang menyandungnya #+*-#+ ((, yaitu, dari komunitas

    sesama manusia #+ -#$*(. etika sudah sampai di kali # $(, dia telah keluar dari ranah budaya dan

    masuk ke ranah alam. /i sana, sesudah mengingat kembali kehidupannya, dia disapa oleh seorang

    laki-laki &&+-&0+(. Mereka bersanggama, lalu Maria menyadari bah1a lelaki itu adalah 2esus ristus

    &0*-' #(. Maria diba1a masuk ke Taman 3irdaus di atas ob!eksi malaikat pen!aganya ' '-'#'() bait

    penutup ini merupakan persatuan atau penyelesaian dari dua sisi formal dari teksnya, yaitu, naratif

    dan refrain4doa. 5enyelesaian ini sesuai dengan rekonsiliasi Maria dengan Tuhan, sama seperti

    pengusirannya yang sesuai dengan pengusiran manusia purbakala dari Taman 3irdaus, menurut

    pengertian Abrahamistis, untuk mengenal peker!aan, kegetiran, dan rasa malu terhadap tubuh

    6enesis &-'(.

    5embacaan semiotik menaruh perhatian pada struktur dalam , bukan permukaan teksnya)

    dalam sa!ak ini, per!alanan Maria dapat dipetakan sepan!ang perbatasan alam dan budaya yangterstruktur oleh 1acana keagamaan yang berdasarkan tafsir 6enesis, buku pertama dari Alkitab,

    terutama se!auh hubungan Maria dengan tubuhnya mempermasalahkan perbatasan dan 1acana

    tersebut. 7ebagaimana akan dipaparkan di ba1ah, hubungan itu merupakan suatu skandal bagi

    1acana dominan atau naratif klasik dalam teks. Analisis ini akan bertolak dari gagasan Roland

    8arthes, sang semiotisi terakhir , sebagaimana dipersembahkan dalam S/Z dan Te Pleasure of the

    ext , secara khusus konsep atas kode-kode 1acana naratif dan konsep paralel plaisir dan jouissance .

    Maria dicirikan 9sikalitasnya. 8adannya ":p;enuh borok" Rendra &%( dan baunya ta!am '+(.

    /ia pergi dari rumah pelacuran tanpa barang -&&( maupun uang +&-+'() miliknya hanya tubuh

    dan suara. /ia sering dibandingkan dengan he1an< "kupu-kupu malam" # '(, "macan betina" #&%(,

    =sapi> #* (, "pandangnya berkunang-kunang" #*'(, =siput> #0 () bahkan penyakitnya dinamai

    dengan eufemisme "ra!asinga" (. 7eperti he1an, dia ber!alan tanpa sepatu 0 (. ?aktu kecil dia

    suka meman!at pohon &&0(. /ia memasuki Taman 3irdaus "sambil menari" '# (. /ia beker!a

    1

  • 7/21/2019 Melulu Berdosa: Alam, Budaya, dan Kewanitaan dalam "Nyanyian Angsa"

    2/5

    memakai tubuh.

    8arthes meru!uk tubuh dalam naratif Sarrasine sebagai supplment - suatu keterlaluan

    8arthes & & &$(. 7uplementaritas men!adi konsep kunci dalam pikiran pasca-strukturalis 5erancis

    sesudah pembangunannya dalam Of Grammatology , kritik @ac ues /errida terhadap tanda

    7aussurean dan, secara lebih luas, meta9sika kehadiran . 7ecara ringkas, bagi /errida, dalam setiap

    oposisi biner yang melandasi gagasan 8arat -- tuturan4tulisan, !i1a4tubuh, lelaki4perempuan,

    alam4budaya -- istilah pertama diunggulkan. 5embalikan oposisi ini merupakan transgresi,

    pelanggaran atas tataran alamiah< dosa, misalnya, merupakan pembalikan hubungan alamiah atau

    seharusnya antara !i1a dengan tubuh, yakni, !i1a yang mengendalikan gairah tubuh, men!adi yang

    sebaliknya, gairah tubuh yang mera!alela /errida '+(. Bstilah kedua dianggap bersifat turunan,

    menyimpang dari kemurnian istilah pertama, bahkan sesat, tetapi sementara niscaya. Bni adalah sifat

    ganda suplemen< suatu yang ditambah dari luar tetapi sekaligus dibutuhkan #++(, misalnya, lelaki

    dalam cerita 6enesis yang butuh disuplementasi oleh 1anita 6enesis &

  • 7/21/2019 Melulu Berdosa: Alam, Budaya, dan Kewanitaan dalam "Nyanyian Angsa"

    3/5

    dalam berbagai media, sehingga dalam bahasa Bnggris ada perkataan idiomatis, hooker !ith a heart of

    gold" , yang mendeskripsikannya. 5enokohan ini bergantung pada unsur referensial yang mengaitkan

    kenikmatan seksual, kecuali pada konteks tertentu, dengan dosa dan demikian memungkinkan kita

    mengatakan, misalnya, "dia pelacur tetapi dia baik", suatu yang harus kita anggap regresif secara

    kultural. /engan kata lain, suatu interpretasi atas sa!ak ini yang hanya mengabulkan penebusan

    Maria asalkan dia tidak menikmati peker!aannya akan terlibat dalam =campuran yang meluah dari

    pendapat umum, suatu lapisan ide-ide diterima yang menyesakkan nafas" 8arthes & & & 0( & yang

    mengkonstitusikan kehidupan bor!uis sebagaimana diungkapkan oleh kode referensial, yang dalam

    konteks seks dan gender dinamai heteronormati9tas. 5embacaan seperti itu merupakan pembacaan

    klasik , tetapi ada pembacaan lain yang muncul melalui jouissance dalam teks.

    8arthes menulis bah1a karya sastra modern mempunyai dua sisi< satu yang bersifat "patuh,

    konformis, plagiaris," yang terdiri dari bahasa yang baik dan benar 8arthes # %* 0(, dan yang lain

    yang bersifat "subFersif", yang se!a!ar dengan baik plaisir maupun jouissance , yang menginginkan

    =situs suatu kehilangan, kelim, potongan, deGasi, larut yang merebut sub!ek dalam jouissance >' %,

    tekanan dalam teks asli(. 7isi pertama itu sesuai dengan interpretasi yang diuraikan di atas. 7isi yang

    kedua, situs jouissance , muncul dua kali dalam teks, sekali secara formal atau estetis dan sekali secara

    ideologis atau politik. ali pertama langsung mendahului kedatangan 2esus, larik &+*-&**< "?aktu. 4

    8ulan. 4 5ohonan. 4 ali. 4 8orok. 4 7ipilis. 4 5erempuan. 4 8agai kaca 4 kali memantal cahaya

    gemilang. 4 Rumput ilalang berkilatan. 4 8ulan." /i sini kita saksikan kemogokan bahasa ketika

    mendekati yang tak dapat dikatakan 8arthes # %* (. Men!elang kematian, Maria mengalamisemacam ekstasi terkait bulan, prinsip feminin, seksualitas, alam. #ouissance tidak harus positif)

    dalam psikoanalisis Hacanian suatu modus pengertian yang sering diru!uk oleh 8arthes dalam kedua

    buku ini(, makna jouissance adalah kenikmatan yang ditemukan sub!ek dalam ge!alanya, suatu

    kepuasan dalam ketidakpuasan 3ink $(.

    Hedakan jouissance yang kedua ter!adi saat Maria pertama-tama melihat lelaki yang ternyata

    adalah 2esus< "Ba seperti kenal lelaki itu D 2ang terang tidak di ran!ang. 4 Btu sayang. 7ebab ia suka

    lelaki seperti dia" Rendra &0', &0*-00(. 7kandal yang kedua adalah bah1a dia pernah menikmati

    peker!aannya. 3akta ini menggerogoti pembacaan klasik dengan =memaksakan suatu keadaan

    kerugian D menggoncang D anggapan-anggapan historis, kultural, dan psikologis> + 8arthes # %*

    & nauseating mixture of common opinions, a smothering layer of received ideas' the site of a loss, the seam, the cut, the deflation, the dissolve !hich sei"es

    the sub#ect in the midst of bliss$ imposes a state of loss %%% unsettles & historical, cultural, psychological

    assumptions

    '

  • 7/21/2019 Melulu Berdosa: Alam, Budaya, dan Kewanitaan dalam "Nyanyian Angsa"

    4/5

    #+(. Maria tidak hanya ditebus kendati menikmati seks di luar pernikahan) dia bercinta dengan

    per1u!udan yang Blahi, dan tindakan itu diabadikan sebagai karya terakhir nya dalam !udul

    sa!aknya. Hebih !auh lagi, 2esus sebagai per1u!udan ilahi memperlihatkan kelemahan yang sama

    dalam bercinta dengan Maria. Ial ini cukup kontroFersial, sehingga malaikat pen!aga 3irdaus sendiri,

    yang "1a!ahnya !ahat dan dengki" Rendra ' '( akhirnya "tak bisa apa-apa" ' *(. /i sini Maria

    me1u!udkan sifat teks jouissance sebagai =orang tanpa tedeng aling-aling yang memperlihatkan

    pantatnya kepada $apak Politik >* 8arthes # %* *', tekanan dalam teks asli(. Akhirnya, skandal Maria

    tidak berasal dari statusnya sebagai pen!ungkir-balik belaka, tetapi dari status gandanya.

    #ouissance nya tidak menghapus penderitaannya suatu pembacaan yang lebih subFersif lagi mungkin

    akan mencari kenikmatan Maria dalam derita itu( atau adanya sebagai "pelacur terhina" Rendra # 0(.

    /ia merupakan suatu =kontradiksi hidup< sub!ek terbelah yang menikmati, melalui teks, sekaligus

    konsistensi kediriannya serta keruntuhannya, ke!atuhannya> 0 8arthes # %* (. /ia adalah "pelacur

    dan pengantin" Rendra '#', tekanan saya( yang bersifat subFersif !ustru se!auh dia menolak

    ditetapkan.

    ( the uninhibited person !ho sho!s his behind to the Political Father ) living contradiction: a split sub#ect !ho simultaneously en#oys, through the

    text, the consistency of his selfhood and its collapse, its fall

    $

  • 7/21/2019 Melulu Berdosa: Alam, Budaya, dan Kewanitaan dalam "Nyanyian Angsa"

    5/5

    *+ -+R ./0-+ +

    arthes, Roland% The Pleasure of the Text. -rans% Richard 3iller% Ne!4ork: arrar, 156(% .rint%

    777% S/Z. -rans% Richard 3iller% 8xford: lack!ell, 2992% .rint%

    *errida, ac;ues% Of Grammatology % -rans% opkins /., 1556% .rint%

    ink, ruce% A li!ical "!troductio! to #aca!ia! Psychoa!alysis$Theory a!d Tech!i%ue. =ambridge, 3+: >arvard /., 1556% .rint%

    The &oly 'ible( )i!g *ames +ersio! % =ambridge ?dition: 16)5@ )i!g*ames 'ible O!li!e % Aeb% 16 *ec% 291$%

    Rendra% Nyanyian +ngsa% 'lues ,!tuk 'o!ie. akarta: .ustaka aya,15B1% .rint%

    (