2
PERPUSTAKAAN IDEAL? MELIRIK DILEMA PERPUSTAKAAN JURUSAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Sebagai mahasiswa tentu kita membutuhkan perpustakaan. Mana ada sih kampus di dunia ini yang tidak mempunyai perpustakaan? Karena semakin bagus perpustakaan yang dimiliki, maka diharapkan semakin bagus dan berkualitas pula mahasiswanya. Selain hanya berkunjung ke perpustakaan hanya untuk membaca, sebagai mahasiswa harusnya juga berkewajiban untuk ikut merawat lingkungan perpustakaan. Di tulisan ini, yang isinya mungkin kebanyakan hanya berisi tentang keluhan dan saran dibandingkan dengan pujian tentang Perpustakaan Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Karena apa yang tertulis disini berdasarkan atas apa yang dirasakan pihak yang terkait. Tujuan mendasar dari sebuah perpustakaan adalah menyediakan buku bacaan akses bagi penggunanya untuk mendapatkan buku yang dicari. Perpustakaan akan menjadi pelabuhan bagi mereka yang butuh informasi langsung dari buku, ingin menambah pemahaman, dan meningkatkan ketajaman analisa dari buku-buku, atau hanya sekedar iseng mencari bacaan- bacaan ringan dan referensi tertentu. Lalu, bagaimana kalau yang terjadi adalah sulitnya akses yang didapat dengan buku-buku yang terkait, jam buka perpustakaan yang membingungkan mahasiswa karena terkadang perpustakaan tutup secara tiba-tiba, ataupun kurangnya kenyamanan yang dirasakan pengguna perpustakaan Jurusan Sejarah ini? Pertama, yaitu sulitnya mencari buku di perpustakaan Jurusan Sejarah, tetapi perlu diketahui juga bahwa sulitnya akses terhadap buku-buku yang ada, salah satunya disebabkan oleh mahasiswa yang meminjam buku itu sendiri. Karena ternyata buku yang masih memiliki status peminjaman perpustakaan dipinjamkan begitu saja ke mahasiswa lainnya tanpa sepengetahuan pustakawan. Ini sangat disayangkan, karena berakibat ke mahasiswa lainnya yang ingin meminjam buku tersebut merasa kecewa karena

Melirik Dilema Perpustakaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perpustakaan

Citation preview

PERPUSTAKAAN IDEAL? MELIRIK DILEMA PERPUSTAKAAN JURUSAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSebagai mahasiswa tentu kita membutuhkan perpustakaan. Mana ada sih kampus di dunia ini yang tidak mempunyai perpustakaan? Karena semakin bagus perpustakaan yang dimiliki, maka diharapkan semakin bagus dan berkualitas pula mahasiswanya. Selain hanya berkunjung ke perpustakaan hanya untuk membaca, sebagai mahasiswa harusnya juga berkewajiban untuk ikut merawat lingkungan perpustakaan.Di tulisan ini, yang isinya mungkin kebanyakan hanya berisi tentang keluhan dan saran dibandingkan dengan pujian tentang Perpustakaan Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Karena apa yang tertulis disini berdasarkan atas apa yang dirasakan pihak yang terkait. Tujuan mendasar dari sebuah perpustakaan adalah menyediakan buku bacaan akses bagi penggunanya untuk mendapatkan buku yang dicari. Perpustakaan akan menjadi pelabuhan bagi mereka yang butuh informasi langsung dari buku, ingin menambah pemahaman, dan meningkatkan ketajaman analisa dari buku-buku, atau hanya sekedar iseng mencari bacaan-bacaan ringan dan referensi tertentu. Lalu, bagaimana kalau yang terjadi adalah sulitnya akses yang didapat dengan buku-buku yang terkait, jam buka perpustakaan yang membingungkan mahasiswa karena terkadang perpustakaan tutup secara tiba-tiba, ataupun kurangnya kenyamanan yang dirasakan pengguna perpustakaan Jurusan Sejarah ini?Pertama, yaitu sulitnya mencari buku di perpustakaan Jurusan Sejarah, tetapi perlu diketahui juga bahwa sulitnya akses terhadap buku-buku yang ada, salah satunya disebabkan oleh mahasiswa yang meminjam buku itu sendiri. Karena ternyata buku yang masih memiliki status peminjaman perpustakaan dipinjamkan begitu saja ke mahasiswa lainnya tanpa sepengetahuan pustakawan. Ini sangat disayangkan, karena berakibat ke mahasiswa lainnya yang ingin meminjam buku tersebut merasa kecewa karena keterlembatan pengembalian buku dan membuat pustakawan bingung karena masalah ini. Ini juga membuktikan bahwa mahasiswa belum memliki sikap tanggung jawab terhadap buku-buku yang ada di perpustakaan. Masalah yang lainnya adalah kuota buku yang ada dirasakan oleh beberapa mahasiswa kurang banyak jumlahnya. Jadi, setidaknya harus ada 3 buku dari satu judul buku untuk memenuhi permintaan mahasiswa.Kedua, mungkin untuk masalah yang satu ini tidak mudah untuk diselesaikan, karena kurangnya tenaga pustakawan. Apalagi jika ada acara formal maupun non formal mendadak dari pihak tenaga pustakawan menutup perpustakaan. Disini saya dan teman-teman selaku mahasiswa merasa agaknya sedikit kecewa, apalagi kalau sedang ada tugas yang harusnya dikerjakan dan dapat diselesaikan di perpustakaan. Keluhan beberapa mahasiswa adalah, kenapa perpustakaan harus tutup? Ketika saya ingin mengerjakan tugas, ujar salah satu mahasiswa yang saya temui di depan gedung C5, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Saran dari beberapa mahasiswa yaitu ditambahnya tenaga pustakawan dan mungkin kelak harus ada dari pihak mahasiswa yang mau untuk menjadi penjaga perpustakaan yang tetap dikontrol dari pihak jurusan, ketika dari tenaga pustakawan ada acara mendadak.Ketiga, kurangnya kenyamanan di perpustakaan Jurusan Sejarah adalah sempitnya area perpustakaan, dan suara bising dan ramai yang terdengar dari beberapa mahasiswa yang mengobrol dan memainkan musik dari laptopnya masing-masing. Bahkan pernah ada seorang mahasiswa bernama Eko Sutarman yang berkata Ingat ini perpustakaan, bukannya pasar! sembari mengeleng-gelengkan kepalanya. Ketenangan amat penting di perpustakaan, maka dari itu ketegasan dari pihak pustakawan dan kesadaran mahasiswa sangatlah penting untuk tetap menjaga kenyamanan yang ada di perpustakaan Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Semarang. Karena ketenangan (kenyamanan) belajar harus dikedepankan, agar minat membaca mahasiswa semakin meningkat.