Melatih Anjing Herder

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Melatih Anjing Herder

Citation preview

  • MELATIH ANJING HERDER (bagian pertama)

    Oleh : Susila Sujarwo*)

    Keberhasilan melatih anak anjing herder tergantung dari anjing-anjing yang dilatih

    dan faktor pelatihnya (kasih sayang, perhatian dan waktu). Sudah pasti anak anjing herder

    tidak akan patuh kepada pelatihnya, jika pelatih kurang memberikan kasih sayang, kurang

    memberikan perhatian dan kurang mempunyai waktu. Binatang tetap binatang, tidak akan

    bisa pelatih mengerti atau melakukan pembicaraan dengan bahasanya (anak anjing herder),

    solusinya antara lain pelatih harus berfikir seperti seekor anak anjing herder yang sedang

    berfikir dan pelatih berusaha untuk mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh anak anjing

    herder yang sedang dilatihnya.

    Langkah pertama, anak anjing herder yang akan dilatih memberikan petunjuk

    tentang tentang apa yang diinginkan dan dipikirkannya kepada pelatih. Latihan pendahuluan

    untuk anak-anak anjing herder biasa dilakukan pada umur 10 12 minggu dan kondisi di

    breeder dilakukan pada umur 3 6 bulan, diharapkan anak anjing herder tersebut memasuki

    umur 18 bulan sudah dapat memperlihatkan kemampuannya dengan baik.

    Anjing umur 10 12 minggu, biasanya kalau di dalam rumah akan bermain-main,

    misalnya naik di atas kursi tamu dan duduk yang dapat meninggalkan bulunya yang akan

    melekat pada kain dan mengganggu kesehatan pemiliknya. Disamping itu akan menggigit-

    gigit perabotan rumah tangga sampai rusak. Jangan melarang dengan kata-kata keras,

    pukulan dan lain-lain setelah peristiwa terjadi, biasanya tidak akan memberikan manfaat dan

    perbuatan di dalam rumah itu akan tetap dilakukan. Sehingga selolah-olah memperlihatkan

    sikap membangkang. Solusi dari peristiwa di atas membiasakan anak anjing herder itu untuk

    tidak sekali-kali berbuat yang tidak baik dan tidak diinginkan itu, barang kali akan lebih

    bermanfaat. Misalnya dengan membiasakan anak anjing herder itu berdiam di suatu tempat

    yang disediakan oleh pemilik rumah/ pelatih.

    Untuk membiasakan anak anjing herder itu berdiam di suatu tempat yang telah di

    sediakan, biasanya dilakukan dengan menggunakan beberapa lembar kertas koran sebagai

    ruang gerak anak anjing herder itu. Setiap anak anjing herder itu bermaksud keluar dari

    ruang gerak yang telah disediakan, maka perintahkan secara halus tetapi jangan

    menggunakan kekerasan, agar anak anjing herder itu tetap berada di tempatnya. Nada suara

    sangat penting pada waktu melatih anak anjing herder.

  • Nada Suara

    Alat pendengaran anak anjing herder sangat peka sekali, begitu juga perasaannya

    sangat halus. Apabila anak anjing herder ada di dekat pelatih, jangan sekali-kali melarang

    dengan suara yang keras. Waktu memberikan perintah maupun mengucapkan kata-kata

    pujian kepada anak anjing herder yang dilatih/ dididik yang terpenting adalah nada suara.

    Usahakan agar nada suara selagi bicara atau memberikan perintah, agar tetap terdengar lunak

    tetapi harus punya wibawa. Perbedaan nada suara yang diucapkan pelatih waktu memberikan

    perintah dan lain sebagainya dapat diterjemahkan melalui perbuatan oleh anak anjing herder.

    Ulangi kata-kata memerintah anak anjing herder yang belum diketahui, sehingga anak anjing

    herder itu akan mengenali perbedaan tekanan suara yang digunakan pelatih/ pemiliknya.

    Berikan kata-kata pujian, jika anak anjing herder dapat mematuhi perintah. Pada waktu

    berjalan dengan anak anjing herder, harus dibiasakan anak anjing tersebut berada di sebelah

    kiri pemilik/ pelatih.

    Memberikan Perintah

    Membutuhkan latihan yang sampai berulang-kali dan harus tekun dilakukan ketika

    memberikan perintah agar anak anjing herder duduk di tempat yang diinginkan pelatih/

    pemilik, sehingga anak anjing herder itu benar-benar duduk dalam keadaan sempurna dan

    memuaskan. Kata memerintah duduk, ini juga tidak perlu diucapkan keras, cukup dengan

    nada lunak. Kata memerintah down sambil memegang bagian pinggulnya, bila memerintah

    anak anjing herder untuk duduk. Setelah mengerti kata-kata down, mulai memerintah anak

    anjing herder dengan kata sit, sehingga anak anjing herder duduk tegak lurus. Pelatih/

    pemilik berada di depan anak anjing herder itu, lalu biasakan anak anjing herder itu

    mengawasi muka pelatih dengan mengatur bagian muka anak anjing herder itu menghadap

    lurus ke arah muka pelatih/ pemiliknya.

    Kata memerintah stay adalah perintah lanjutan, yang maksudnya melatih duduk

    sambil diam di tempat. Anak anjing herder akan menurut apabila telah mengerti dan

    terbiasa, sehingga dalam hal ini pelatih harus tekun dan berulang kali memberikan perintah

    sampai anak anjing herder dapat mengerti. Istilah heel sangat penting artinya bagi anak

    anjing herder yang sedang dilatih/ diberikan pelajaran. Anak anjing herder yang dilatih,

    harus selalu berada di sebelah kiri pelatih, baik pada waktu anjing itu duduk (sit) maupun

    pada waktu berdiri atau berjalan karena tali penuntun yang selalu harus dipegang dengan

    tangan kanan pada ujung lain dari tali penuntun itu, agar pegangan menjadi kokoh kuat tidak

    mudah terlepas apabila secara mendadak anak anjing herder itu meronta.

  • Rantai dan Tali Penuntun

    Pada waktu menggunakan rantai yang mengalungi bagian leher anak anjing herder,

    hendaknya dilakukan pada anak anjing herder itu tidak tercekik, sedangkan sebagai tali

    penuntun biasanya digunakan dari bahan kulit yang kokoh kuat. Apabila rantai yang

    mengalungi lehernya terlalu ketat, anak anjing herder itu akan merasa tercekik dan akan

    menggigit-gigit tali penuntun serta berusaha untuk melepaskan tali itu. Andaikata hal ini

    tidak segera diketahui, ada kemungkinan akan menyebabkan perdarahan pada gusi dan

    mulutnya sehingga anak anjing herder itu merasa nyeri dan kemungkinan terkena penyakit

    infeksi.

    Ketika pertama kali anak anjing herder itu diajak berjalan-jalan dengan menggunakan

    tali penuntun, akan membantah untuk bergerak karena masih merasa asing dengan tali

    penuntun, pelatih dapat mengendalikan dengan sentakan/ menarik secara lunak agar anak

    anjing herder itu bergerak. Demikian pula apabila anak anjing herder itu berpindah ke

    sebelah kanan pelatih, hendaknya dibimbing dengan halus untuk kembali pada posisi di

    sebelah kiri pelatih.

    Pada waktu memberikan perintah heel, hindarkan gangguan pemecahan perhatian

    anak anjing herder, misalnya dari binatang lain (kucing), suara bising dari mobil-mobil

    sampai anak anjing herder itu mengerti benar dan tidak akan menghiraukan semuanya itu.

    Latihan heel dengan atau tanpa tali penuntun sangat penting artinya bagi anak anjing

    herder itu sendiri, untuk menyadari segi kepatuhan atau taat dengan perintah yang

    diberikan. Selagi memberikan perintah, usahakan agar muka anak anjing herder berhadapan

    dengan muka pelatih. Memeritah anak anjing herder dengan kata heel tidak hanya pada

    waktu pelatih sedang duduk, tetapi juga pada waktu pelatih sedang berjalan-jalan dengan

    anak anjing herder itu. Gunakan perintah heel juga apabila perhatian anak anjing itu

    menyimpang dari keinginan pelatih, sehingga dengan demikian anak anjing herder itu

    terbiasa menjadi teman pelatih yang tersetia dan sepenuhnya memberikan perhatiannya

    kepada pelatih.

    Setelah anak anjing herder itu mengerti dengan perintah heel yang diberikan,

    maka dapat melatih anak anjing itu herder melakukan perintah heel tanpa pelatih

    menggunakan tali penuntun, baik pada waktu berjalan bersama-sama anak anjing herder itu

    maupun pada waktu pelatih perintahkan anak anjing herder itu duduk.

  • Setiap latihan yang diberikan pada seekor anak anjing herder, jangan dibiarkan

    sampai lebih 15 menit karena anak anjing herder akan cepat menjadi bosan, apabila

    diperintahkan terlalu lama duduk diam di suatu tempat yang sama.

    Melatih anak anjing herder, si pelatih memerlukan waktu untuk bicara dan

    menggirangkan hatinya. Kesempatan ini biasa akan dijumpai pada anak anjing herder yang

    dilatih dalam posisi heel akan selalu melihat pelatihnya, seolah-olah sedang

    membicarakan sesuatu dengan pelatih, sehingga si pelatih harus bisa mengimbangi

    kesempatan ini untuk bicara dan menggirangkan hatinya tersebut di atas. Jangan

    memberikan latihan pada anak anjing herder ketika mendapatkan tekanan akibat tali

    penuntun yang tegang. Apabila waktu memberikan perintah heel dan anak anjing herder

    melangkah/ berjalan dengan cepat, maka pelatih harus berusaha menahan talinya sambil

    mengucapkan kata-kata heel, setalah itu melanjutkan perjalanan sesuai dengan arah yang

    pelatih tentukan. Latihan belokan bersudut kearah kanan, bisa dibantu dengan sentakan

    lunak dan lanjutkan kata-kata memuji apabila anak anjing herder itu mengerti dengan

    perintah yang diberikan. Untuk diketahui ketika akan belok ke kanan, kedua kaki pelatih

    dijaga selalu bersama-sama dan berputar ke kanan dengan telapak kaki sebagai tumpuan.

    Pantangan pelatih ketika melatih anak anjing herder belok ke kanan adalah menjaga jangan

    sampai bertumpu dengan jari kakinya, begitu juga pada waktu pelatih mengajak anak anjing

    herder kearah sebelah kiri.

    Latihan Pembatalan

    Latihan pembatalan dapat dilakukan pada saat yang sama dengan mulai melatih anak

    anjing herder itu dengan perintah heel. Tahapan latihan pembatalan pada anak anjing

    herder dengan tali penuntun :

    1. Perintahkan anak anjing herder dengan melakukan posisi heel dengan tali yang

    terpasang.

    2. Pelatih memegang tali penuntun (dengan tangan kiri) dan berada di sebelah belakang

    kepala anak anjing herder.

    3. Pelatih dengan tetap memegang tali penuntunnya melangkah ke sebelah depannya

    dan hadapi anak anjing herder sambil mengucapkan kata-kata stay (diam di

    tempat). Perintah pelatih stay dibantu dengan memberikan tanda memakai tangan

    kanan.

    4. Pelatih dengan tetap memegang tali penuntunnya dan jaga tegangan tali penuntunnya

    pada saat melangkah mundur, apabila anak anjing herder mencoba untuk mengikuti

  • usahakan ditahan dengan mengatakan no, stay agar tidak bergerak ke arah

    pelatih. Apabila anak anjing herder itu bergerak sebelum pelatih dapat

    mengendalikan dengan tali penuntun, ucapkan kata-kata no, stay, dan kembalikan

    dengan segera pada posisi semula. Latihan ini sudah tentu harus diulangi sampai

    beberapa kali, sehingga anak anjing herder itu mengerti dengan perintah yang

    diberikan.

    Lakukan berulang kali sampai sampai anak anjing herder itu patuh berdiam di tempatnya

    seperti keinginan pelatih (stay). Selanjutnya dicoba memanggil dengan istilah come

    sehingga anak anjing herder itu datang mendekati pelatih tanpa menarik tali penuntun

    yang tetap dipegang, lalu pelatih perintahkan duduk (sit) sambil pelatih membelai bagian

    punggung dekat pinggulnya dengan telapak tangan kanan. Sekali lagi pelatih perintahkan

    anak anjing herder itu untuk diam duduk di tempatnya (sit dan stay), sehingga anak

    anjing herder itu dapat melakukan perintah pelatih dengan lancar.

    Pelatih harus memberikan kata-kata yang memuji apabila anak anjing herder itu

    berhasil melakukan perintah yang diberikan atau diberikan hadiah berupa makanan

    kegemarannya. Tahapan latihan pembatalan pada anak anjing herder tanpa tali penuntun:

    1. Tempatkanlah anak anjing herder pada jarak kira-kira 10 kaki dari tempat pelatih

    berdiri.

    2. Pelatih memanggil untuk mendekat dan berikan kata-kata pujian bila anak anjing

    herder memberikan perhatian panggilan pelatihnya.

    3. Selanjutnya jaraknya ditambah kira-kira 15 kaki dan bila anak anjing herder datang

    bila dipanggil, pelatih berlari mundur agar anak anjing herder berlari lebih cepat.

    4. Ulangi latihan selanjutnya, tempatkan anak anjing herder kira-kira 20 kaki. Setelah

    pelatih memanggil, bila anak anjing herder datang janganlah pelatih lari mundur.

    Perintahkan anak anjing herder itu duduk dengan tegak, dengan muka menghadap

    kepada muka pelatih. Sebaiknya latihan pembatalan ini dilakukan pada tempat yang

    berbeda-beda, sampai pelatih yakin bahwa anak anjing herder itu selalu

    memperhatikan perintahnya. Bila pelatih tidak yakin dan tidak mempercayai untuk

    memanggilnya di tempat yang masih asing, maka pasanglah tali yang lebih panjang.

    Selanjutnya latihan ini diulangi dengan tali yang pendek sampai akhirnya tali

    dilepaskan sama sekali. Untuk memanggil anak anjing herder, pergunakanlah isyarat

    dan kata memerintah secara bersama-sama, sehingga anak anjing herder itu akan

    dapat memperhatikan secara cepat.

  • Memanggil

    Memanggil anak anjing herder dengan istilah come dirangkaikan dengan

    memerintah (hurry up). Dengan merangkaikan kata hurry up diharapkan anak anjing herder

    yang dipanggil cepat-cepat mendekati pelatih. Mula-mula anak anjing herder belum

    mengerti istilah hurry up, maka digunakan tali penuntun dengan sedikit menyentak dan

    menarik ketika pelatih memberikan perintah dengan come dan hurry up. Setelah anak

    anjing herder itu mengerti dengan maksud perintah pelatih, maka ulangi perintah tanpa

    menggunakan tali penuntun.

    *) Medik Veteriner Madya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim (1980). Ketentuan-Ketentuan Mengikuti Pameran Nasional Anjing Trah.

    Miharja, A.B. (2003). Melatih Kepatuhan/ Keterampilan Anjing Gembala Jerman.U / P Mandiri Jakarta.

    http://disnaksulsel.info