2
Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) Tingkat Dasar Tahun 2006-2009 Tabel 2. Rincian Capaian Program PBA UT Tahun 2006-2009 No. Provinsi UPBJJ-UT Daerah Sebaran (Kabupaten/Kota) Jumlah Kelulusan Warga Belajar Jumlah Warga Belajar Dana Kerja Sama Dana Mandiri UT 2006 2007 2008 2009 2009 1 Kepulauan Riau 1. Batam Batam 1.000 1.000 2 Kep. Bangka Belitung 2. Pangkalpinang Bangka 920 4.220 5140 3 Bengkulu 3. Bengkulu Kaur, Bengkulu Tengah 250 250 4 Lampung 4. Bandarlampung Lampung Barat, Lampung Tengah 735 735 5 Banten 5. Serang Kabupaten Tangerang,Kota Tangerang, Serang, Pandeglang 421 257 553 1.231 6 Jawa Barat 6. Bogor Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi 338 440 452 1.000 2.230 7. Bandung Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang 315 410 1.961 1.405 4.091 7 DI Yogyakarta 8. Yogyakarta Kabupaten Gunung Kidul, Kulonprogo, Bantul 200 900 385 1.485 8 Kalimatan Barat 9. Pontianak Kabupaten Bengkayang 126 300 426 No. Provinsi UPBJJ-UT Daerah Sebaran (Kabupaten/Kota) Jumlah Kelulusan Warga Belajar Jumlah Warga Belajar Dana Kerja Sama Dana Mandiri UT 2006 2007 2008 2009 2009 9 Jawa Tengah 10. Purwokerto Kebumen 231 1.500 1.731 11. Semarang Kota Semarang, Kendal, Pekalongan, Demak, Batang, Pemalang, Magelang, Grobogan, Blora, Wonosobo 180 750 2.205 2.000 5.135 12. Surakarta Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Wonogiri 312 400 400 1.610 2.722 10 Jawa Timur 13. Surabaya Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan 630 1685 2.315 14. Malang Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar 350 200 550 15. Jember Kabupaten Banyuwangi 126 500 626 11 Bali 16. Denpasar Kabupaten Bangli 100 100 12 NTB 17. Mataram Kabupaten Lombok Timur 329 450 779 13 Sulawesi Selatan 18. Makassar Kabupaten Luwu Timur 126 150 276 14 Sulawesi Tengah 19. Palu Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Toli-toli, Buol 2.000 2.000 Total Warga Belajar 3.484 5.842 9.876 8.605 5.015 32.822 Tahun 2010 ini UT akan terus berperan aktif dalam Program PBA tingkat dasar. Hal ini dilakukan mengingat jumlah warga buta aksara masih cukup tinggi. Sejumlah kegiatan akan dilakukan, antara lain mendorong setiap UPBJJ-UT untuk mengajukan proposal Program PBA kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kota/Kabupaten setempat. UT tetap mengintegrasikan Program PBA tingkat dasar kedalam mata kuliah PDGK4306 dan menawarkan kepada mahasiswa untuk secara mandiri melaksanakan Program PBA tersebut. UT juga memotivasi setiap dosen terlibat dalam Program PBA tingkat dasar sebagai bagian dari pengabdian dosen UT kepada masyarakat. Untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan keaksaraan warga belajar, UT juga telah menyiapkan diri terlibat dalam Program PBA tingkat lanjut. Pada tahun 2010 ini, persiapan Program PBA tingkat lanjut antara lain: 1. mengembangkan desain dan menterjemahkan materi Program PBA Tingkat Lanjut dalam 10 bahasa Ibu; 2. mengembangkan desain Program Abdimas terkait dengan Program PBA dan tindaklanjutnya yang akan dilakukan dosen di UPBJJ-UT; 3. mengajukan proposal “Taman Bacaan Masyarakat” dan program “Koran Ibu” ke Ditjen PNFI, Kemendiknas. Sebagai institusi pendidikan dengan potensi yang tersebar di Indonesia, UT bertekad akan terus terlibat upaya menurunkan angka buta aksara di Indonesia. Jika saat ini baru dapat berperan di 14 provinsi, UT akan terus berupaya agar dapat berperan di semua provinsi. Hal ini akan terwujud dengan kerja keras dan komitmen semua pihak di UT, mulai dari pimpinan, staf, dan dosen baik di pusat maupun di 37 UPBJJ-UT, peran mahasiswa UT dalam memberikan bimbingan kepada warga belajar, dan dukungan mitra kerja UT. Semoga kerja keras UT mewujudkan masyarakat Indonesia yang melek aksara akan berdampak pada kehidupannya yang lebih berkualitas, mampu memanfaatkan setiap kesempatan, dan mengantisipasi setiap perubahan di sekitarnya. Tindak Lanjut Program PBA UT Penutup 6 www.ut.ac.id 7 www.ut.ac.id 8 www.ut.ac.id Peranserta Universitas Terbuka Memelekaksarakan Warga Belajar Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) Tingkat Dasar Tahun 2006-2009 Peranserta Universitas Terbuka Memelekaksarakan Warga Belajar Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) Tingkat Dasar Tahun 2006-2009 Making Higher Education Open to All Universitas Terbuka Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418, Indonesia Telepon : +62.21. 749 0941 (Hunting) Fax : +62.21. 7490147 www.ut.ac.id Universitas Terbuka Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418, Indonesia Telepon : +62.21. 749 0941 (Hunting) Fax : +62.21. 7490147 www.ut.ac.id

Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara Penutup

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara Penutup

Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) Tingkat Dasar Tahun 2006-2009

Tabel 2. Rincian Capaian Program PBA UT Tahun 2006-2009

No. Provinsi UPBJJ-UTDaerah Sebaran

(Kabupaten/Kota)

Jumlah Kelulusan Warga Belajar

Jumlah Warga Belajar

Dana Kerja SamaDana

Mandiri UT

2006 2007 2008 2009 2009

1 Kepulauan Riau

1. Batam Batam 1.000 1.000

2 Kep. Bangka Belitung

2. Pangkalpinang Bangka 920 4.220 5140

3 Bengkulu 3. Bengkulu Kaur, Bengkulu Tengah 250 250

4 Lampung 4. Bandarlampung Lampung Barat, Lampung Tengah

735 735

5 Banten 5. Serang Kabupaten Tangerang,Kota Tangerang, Serang, Pandeglang

421 257 553 1.231

6 Jawa Barat 6. Bogor Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi

338 440 452 1.000 2.230

7. Bandung Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang

315 410 1.961 1.405 4.091

7 DI Yogyakarta

8. Yogyakarta Kabupaten Gunung Kidul, Kulonprogo, Bantul

200 900 385 1.485

8 Kalimatan Barat

9. Pontianak Kabupaten Bengkayang 126 300 426

No. Provinsi UPBJJ-UTDaerah Sebaran

(Kabupaten/Kota)

Jumlah Kelulusan Warga Belajar

Jumlah Warga Belajar

Dana Kerja SamaDana

Mandiri UT

2006 2007 2008 2009 2009

9 Jawa Tengah 10. Purwokerto Kebumen 231 1.500 1.731

11. Semarang Kota Semarang, Kendal, Pekalongan, Demak, Batang, Pemalang, Magelang, Grobogan, Blora, Wonosobo

180 750 2.205 2.000 5.135

12. Surakarta Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Wonogiri

312 400 400 1.610 2.722

10 Jawa Timur 13. Surabaya Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan

630 1685 2.315

14. Malang Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar

350 200 550

15. Jember Kabupaten Banyuwangi 126 500 626

11 Bali 16. Denpasar Kabupaten Bangli 100 100

12 NTB 17. Mataram Kabupaten Lombok Timur 329 450 779

13 Sulawesi Selatan

18. Makassar Kabupaten Luwu Timur 126 150 276

14 Sulawesi Tengah

19. Palu Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Toli-toli, Buol

2.000 2.000

Total Warga Belajar 3.484 5.842 9.876 8.605 5.015 32.822

Tahun 2010 ini UT akan terus berperan aktif dalam Program PBA tingkat dasar. Hal ini dilakukan mengingat jumlah warga buta aksara masih cukup tinggi. Sejumlah kegiatan akan dilakukan, antara lain mendorong setiap UPBJJ-UT untuk mengajukan proposal Program PBA kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kota/Kabupaten setempat. UT tetap mengintegrasikan Program PBA tingkat dasar kedalam mata kuliah PDGK4306 dan menawarkan kepada mahasiswa untuk secara mandiri melaksanakan Program PBA tersebut. UT juga memotivasi setiap dosen terlibat dalam Program PBA tingkat dasar sebagai bagian dari pengabdian dosen UT kepada masyarakat.

Untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan keaksaraan warga belajar, UT juga telah menyiapkan diri terlibat dalam Program PBA tingkat lanjut. Pada tahun 2010 ini, persiapan Program PBA tingkat lanjut antara lain: 1. mengembangkan desain dan menterjemahkan materi Program PBA Tingkat Lanjut dalam 10 bahasa Ibu; 2. mengembangkan desain Program Abdimas terkait dengan Program PBA dan tindaklanjutnya yang akan dilakukan dosen

di UPBJJ-UT;3. mengajukan proposal “Taman Bacaan Masyarakat” dan program “Koran Ibu” ke Ditjen PNFI, Kemendiknas.

Sebagai institusi pendidikan dengan potensi yang tersebar di Indonesia, UT bertekad akan terus terlibat upaya menurunkan angka buta aksara di Indonesia. Jika saat ini baru dapat berperan di 14 provinsi, UT akan terus berupaya agar dapat berperan di semua provinsi. Hal ini akan terwujud dengan kerja keras dan komitmen semua pihak di UT, mulai dari pimpinan, staf, dan dosen baik di pusat maupun di 37 UPBJJ-UT, peran mahasiswa UT dalam memberikan bimbingan kepada warga belajar, dan dukungan mitra kerja UT. Semoga kerja keras UT mewujudkan masyarakat Indonesia yang melek aksara akan berdampak pada kehidupannya yang lebih berkualitas, mampu memanfaatkan setiap kesempatan, dan mengantisipasi setiap perubahan di sekitarnya.

Tindak Lanjut Program PBA UT

Penutup

6w w w. u t . a c . i d 7w w w. u t . a c . i d 8w w w. u t . a c . i d

Peranserta Universitas TerbukaMemelekaksarakan Warga BelajarMelalui Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) Tingkat Dasar Tahun 2006-2009

Peranserta Universitas TerbukaMemelekaksarakan Warga BelajarMelalui Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) Tingkat Dasar Tahun 2006-2009

Making Higher Education Open to All

Universitas TerbukaJalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418, Indonesia

Telepon : +62.21. 749 0941 (Hunting) Fax : +62.21. 7490147www.ut.ac.id

Universitas TerbukaJalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418, Indonesia

Telepon : +62.21. 749 0941 (Hunting) Fax : +62.21. 7490147www.ut.ac.id

Page 2: Melalui Program Pemberantasan Buta Aksara Penutup

Program Pemberantasan Buta Aksara (PBA) merupakan salah satu program pemerintah dalam pendidikan masyarakat yang secara khusus bertujuan memelekaksarakan warga negara buta aksara di seluruh wilayah Indonesia. Melek aksara merupakan jendela menuju kemajuan, dengan demikian setelah mengikuti Program PBA, setiap warga negara akan mampu berkomunikasi dan berperanserta dalam setiap upaya peningkatan kualitas dirinya.

Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas di Indonesia hingga tahun 2009 ini mencapai 8,3 juta jiwa (5,03% dari jumlah penduduk) dan tersebar di seluruh provinsi (Ditjen PNFI, 2010). Buta aksara sangat terkait dengan masalah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan; oleh karena itu, fakta ini harus disikapi secara serius jika kita ingin menjadi bangsa yang makin maju.

Kementerian Pendidikan Nasional secara serius dan terus menerus menuntaskan angka buta aksara ini dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan. Program keaksaraan fungsional tingkat dasar masih menjadi program utama hingga tahun 2009, yang bertujuan agar masyarakat mampu membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sehingga mampu berkomunikasi secara lisan dan tulis menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.

Universitas Terbuka (UT) memiliki Program Studi S-1 PGSD dengan salah satu jabaran pencapaian kompetensi sosial mahasiswa, yaitu kemampuan memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat. Untuk mencapai kompetensi ini, mahasiswa wajib melakukan kegiatan pembelajaran kepada masyarakat dalam bidang pemberantasan buta aksara, pengembangan taman bacaan masyarakat, dan pembinaan kegiatan kepemudaan. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam upaya peningkatan kualitas dan kecakapan hidup masyarakat. Oleh karena itu, penyesuaian substansi kurikulum pendidikan guru di UT dengan visi dan misi Pemerintah dalam pemberantasan buta aksara ini, dimaksudkan sebagai bentuk partisipasi UT terhadap gerakan nasional pemberantasan buta aksara.

UT berperan aktif dalam Program PBA sejak tahun 2006. Desain penyelenggaraan PBA UT berbeda dengan Perguruan Tinggi tatap muka, yaitu UT melibatkan seluruh potensinya di kantor pusat dan daerah yaitu dosen, mahasiswa, dan mitra kerja. Penyelenggaraan Program PBA dapat memberi sejumlah manfaat, yaitu: pertama dan yang utama, UT terlibat langsung dalam program nasional menuntaskan angka buta aksara; kedua, sebagai ajang praktek mahasiswa Program Studi S-1 PGSD yang menempuh matakuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan; dan ketiga, sebagai wujud pengabdian dosen UT kepada masyarakat.

Sebagai perguruan tinggi yang menerapkan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh, UT memiliki sistem jaringan kerja dan aplikasinya yang telah terbangun di seluruh Indonesia. Sejumlah potensi lain yg dimiliki UT antara lain:1. Mahasiswa UT 88%-nya adalah guru; dengan pengalaman mengajar bertahun-tahun, sehingga akan mampu mengajar

dan membimbing warga belajar dengan metode belajar yang sesuai;2. Mahasiswa UT bertempat tinggal tersebar di seluruh wilayah Indonesia; berada dekat dengan warga belajar serta

memahami karakteristik warga belajar setempat;

3. Kantor UT yang berjumlah 37 di seluruh ibukota provinsi dan beberapa kota besar dan perpanjangannya tersebar diberbagai wilayah di Indonesia; memiliki dosen dan staf yang siap mengkoordinir pelaksanaan Program PBA di daerahnya;

4. Mitra UT dari berbagai jenis organisasi dan berada di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain: dinas pendidikan tingkat provinsi/kota/kabupaten, SKB, PKBM, dan instansi lain pendukung distribusi bahan ajar dan bahan-bahan Program PBA; sehingga siap membantu penyelenggaraan Program PBA di berbagai wilayah di Indonesia.

Dengan potensi yang dimiliki, UT bertekad membantu pemerintah dalam menuntaskan angka buta aksara. UT melibatkan diri secara langsung dalam pelaksanaan Program PBA di seluruh wilayah Indonesia.

Program PBA oleh UT didesain dengan mengintegrasikan Program PBA ke dalam kurikulum Program Studi S-1 PGSD pada mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK4306). Untuk mempercepat penuntasan Program PBA. Mahasiswa UT Program Studi S-1 PGSD yang menempuh mata kuliah PDGK4306 tersebut akan melakukan praktek pembimbingan memelekaksarakan warga belajar melalui Program PBA tingkat dasar di setiap wilayah kabupaten/kota sesuai dengan data yang ada. Setiap mahasiswa wajib membimbing 5 warga belajar hingga memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) tingkat dasar.

Penyelenggaraan Program PBA oleh UT terwujud melalui kerjasama sejumlah pihak. Dari UT, antara lain melibatkan staf/dosen UT Pusat dan UPBJJ-UT di daerah sebagai pengembang desain penyelenggaraan Program PBA termasuk penyediaan pedoman, panduan, bahan ajar mahasiswa dan bahan tutorial warga belajar, sistem pangkalan data mahasiswa dan warga belajar, serta sebagai supervisor agar Program PBA berjalan sesuai rencana. Dari Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI), PP-PNFI di Daerah, Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten, PLS setempat yang melakukan supervisi, tutorial kepada mahasiswa, serta penyediaan bahan evaluasi belajar warga belajar. Selain itu, Program PBA oleh UT juga melibatkan Pusat Kelompok Belajar Mahasiswa (PKBM) dan warga belajar atau masyarakat peserta Program PBA.

Secara lengkap, rangkaian kegiatan penyelenggaraan Program PBA oleh UT terlihat dalam bagan. Program PBA terintegrasi dalam tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK4306). Pada bagan tampak keterkaitan kegiatan berbagai pihak. Mahasiswa sebagai tutor warga belajar; warga belajar yang mengikuti bimbingan sampai dengan ujian keterampilan dan memperoleh SUKMA; staf Dinas Pendidikan atau Sudin PLS sebagai Instruktur bagi mahasiswa dan supervisor; serta dosen UT yang terlibat dibalik layar mempersiapkan desain, bahan, dan aplikasi data mahasiswa serta warga belajar sampai dengan sebagai supervisor setiap tahapan agar Program PBA berjalan lancar.

Sejak tahun 2006 hingga tahun 2009, Program PBA dilaksanakan dengan berbagai model kerja sama. Perubahan model kerja sama ini dilakukan karena ada perubahan kebijakan dalam pengelolaan dana Program PBA. Dalam kurun waktu 4 tahun tersebut, UT bekerja sama dengan Ditjen PNFI, Depdiknas; PP-PNFI Regional 1 dan 2; serta Dinas Pendidikan Provinsi

maupun Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten sebagai penyedia dana Program PBA. Pada tahun 2009, selain menggunakan dukungan dana dari kerja sama, UT juga menyelenggarakan Program PBA dengan dukungan dana mandiri UT.

Tabel 1. Rekap Capaian Jumlah Warga Belajar Melek Aksara Melalui Program PBA UT

No. Tahun

Jumlah yang Terlibat Jumlah Warga Belajar Melek Aksara

Mitra & Sumber DanaUPBJJ-UT Provinsi

Kota/Kabupaten

Mahasiswa

1. 2006 12 7 13 697 3.484 Ditjen PNFI

2. 2007 13 9 17 1.168 5.842 Ditjen PNFI

3. 2008 10 7 27 1.975 9.876 PP-PNFI Regional I Bandung; PP-PNFI Regional II Semarang

4. 2009 5 5 24 2.724 13.620 Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, Sulawesi Tengah; Mandiri UT dan Mahasiswa

Total Warga Belajar melalui Program PBA-UT tahun 2006-2009 32.822 -

Selama 4 tahun terlibat dalam Program PBA, UT telah berperan di 14 provinsi, 19 Kantor UPBJJ-UT, dan di lebih dari 40 kota/kabupaten. Jumlah mahasiswa UT yang terlibat dalam memelekaksarakan warga belajar berjumlah 6.564 orang, yaitu setiap mahasiswa memelekaksarakan minimal 5 orang warga belajar. Capaian UT selama 4 tahun tersebut adalah berhasil memelekaksarakan sejumlah 32.822 warga belajar hingga memperoleh surat keterangan melek aksara (SUKMA). Secara lebih rinci, capaian Program PBA-UT dari tahun 2006 sampai dengan 2009 disajikan dalam Tabel 2.

Pengantar

Latar Belakang

Potensi UT

DesainProgram PBA UT

Capaian Program PBA UT

Bagan PenyelenggaraanProgram PBA UT

KEGIATAN SUBDIN PLS (PNFI) dan SKB

KEGIATAN WARGA BELAJAR

Mengikuti Bimbingan

Mengikuti Bimbingan

Mengikuti Bimbingan

lulussiapmemenuhi

syarat

Tidak siap

Tidak lulus

SKB Kab/Kota

Menyediakan Data WB

Menyediakan Instrumen

Penilaian Awal

Mensupervisi Pembimbingan

Mensupervisi Uji Coba

Menyediakan Soal Ujian SUKMA

Menerbitkan SUKMA

Mengikuti Penilaian Awal

Melakukan Penilaian Awal

Membuat Rancangan

Pembimbingan Keaksaraan Fungsional

Melakukan Pembimbingan

WB

Menyusun Alat Evaluasi Kemam-

puan Calistung WB

Melakukan Uji Coba Evaluasi Calistung WB

Melakukan Ujian SUKMA

Menyusun Laporan ke UPBJJ-UT

Meluluskan 5 WB

Mengikuti Uji Coba

Memperoleh SUKMA

Mengikuti Ujian

SUKMA

Orientasi Tutor TUTORIAL IITUTORIAL III

TUTORIAL IV TUTORIAL V

TUTORIAL I

Meregistrasi MK PDGK4306

KEGIATAN MAHASISWA

Bagan Penyelenggaraan Program PBA oleh Universitas Terbuka

Lulus MK

TidakMemenuhi

Syarat

2w w w. u t . a c . i d 3w w w. u t . a c . i d 4w w w. u t . a c . i d 5w w w. u t . a c . i d

Identifikasi Calon WB