Upload
kapono
View
405
Download
53
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mekanisme Pengembangan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013. Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6). PENGINTEGRASIAN KOMPETENSI DASAR. ANALISIS KONTEKS. IDENTIFIKASI MUATAN LOKAL. PERUMUSAN KOMPETENSI DASAR. PENENTUAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Pengembangan Muatan Lokal. Seni Budaya - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Mekanisme Pengembangan Muatan Lokal dalam Kurikulum 2013
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
2
PENGINTEGRASIAN KOMPETENSI
DASAR
PENENTUAN TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
PERUMUSAN KOMPETENSI
DASAR
IDENTIFIKASI MUATAN
LOKAL
ANALISIS KONTEKS
PENETAPAN MUATAN LOKAL
PENYUSUNAN SILABUS
PENYUSUNAN BUKU TEKS PELAJARAN
- Lingkungan Alam- Sosial- Budaya
- Seni Budaya- Prakarya- PJOK- Bahasa- Teknologi- ...
- Terintegrasi dengan SB, P, atau PJOK- Terpisah sebagai muatan akademik atau
peminatan vokasi- Sebagai konteks pembelajaran
- SD/MI- SMP/MTs- SMA/MA- SMK/MAK
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
3
ANALISIS KONTEKS
- Lingkungan Alam- Sosial- Budaya
4
TAHAPAN
DESKRIPSI
ANALISIS KONTEKSANALISIS KONTEKS
Menelaah dan meneliti kondisi nyata tentang lingkungan alam,
sosial dan/atau budaya dari daerah dan/atau satuan
pendidikan berada
5
Menggali potensi daerah dan keunikan lokal.
Membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan
kearifan lokal.
Memenuhi kebutuhan daerah dan nasional serta menghadapi
tantangan global.
6
CONTOH
POTENSI UNGGULAN DAERAH BANGKA TENGAH
• Potensi keunggulan daerah kab bangka tengah yang terbagi menjadi 6 kecamatan dengan 3 cluster yang berbeda
• Kecamatan lubuk dan koba dengan potensi hutan gaharu dan potensi hasil laut
• Kecamatan Namang dengan potensi hutan pelawan dan pengembangan padi sawah
• Kecamatan pangkalan baru dengan pengembangan ekonomi kreatif menuju masyarakat perkotaan
• Kecamatan sungaiselan dan simpangkatis dengan potensi anyaman dan budidaya air tawar serta karet ,sawit dan lada
7
CONTOH
Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Analisis(Kelemahan dan
Kekuatan)
Tantangan Program(Tema Mulok)
Stakeholder
1. Keterampilan dan kerajinan
daerah
Siswa:Siswa lebih senang menggunakan/memakai hasil kerajinan daerah lain atau keterampilan modern Pendidik:Pendidik berasal dari daerah yang berbeda-beda dan cenderung tidak mengenal jenis-jenis keterampilan dan kerajinan daerah
Jika tidak diperkenalkan,
keterampilan dan kerajinan daerah
tidak akan dikenal dan akan
ditinggalkan putra/putri daerah
Keterampilan dan kerajinan anyaman
(kopiah resam) sebagai muatan
local
Tokoh-tokoh keterampilan dan kerajinan daerah
8
CONTOH
Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Analisis(Kelemahan dan
Kekuatan)
Tantangan Program(Tema Mulok)
Stakeholder
2. Makanan khas Siswa:Siswa lebih suka mengonsumsi makanan siap saji Pendidik:Pendidik dan tenaga kependidikan sebagian besar tidak mengenal makanan khas daerah
Besar kemungkinan
makanan khas tidak
disukai dan ditinggalkan
oleh putra/putri
daerah
Makanan khas (lempah kuning, rusip, kecalok, terasi, getas)
sebagai muatan local
Dinas Pariwisata dan KebudayaanDinas perindustrian dan perdaganganKelompok PKK
3. Keunggulan daerah
Siswa:Siswa lebih cenderung suka/ senang dengan keunggulan daerah lain Pendidik:Kebanyakan pendidik dan tenaga kependidikan tidak mengenal keunggulan daerah
Ada kemungkinan keunggulan daerah tidak dikenali oleh putra/putri
daerah
Keunggulan daerah (gaharu, pelawan,
mendaru, lada) sebagai muatan
local
Tokoh masyarakat Komunitas petani / kelompok tani masyarakat
9
LEMBAR KEGIATAN : ANALISIS KONTEKS LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL EKONOMI, DAN SOSIAL BUDAYA
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
10
IDENTIFIKASI MUATAN
LOKAL
11
TAHAPAN
DESKRIPSI
IDENTIFIKASI MUATAN LOKAL
Menentukan bahan kajian yang layak ditetapkan sebagai
muatan lokal dengan mempertimbangkan prinsip-
prinsip pengembangan muatan lokal dan daya
dukung pelaksanaan muatan lokal.
12
1. Sesuai dengan perkembangan peserta didik.
2. Mencakup seluruh dimensi: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Fleksibel dalam jenis, bentuk, dan pengaturan waktu.4. Berorientasi pada upaya pengenalan, pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan nasional dan menghadap tantangan global.
PRINSIP
13
a. Tenaga Pendidikan b. Sarana dan prasarana satuan pendidikan
DAYA DUKUNG
Kebijakan muatan lokal
Sumber daya pendidikan
14
CONTOH
Identifikasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali terkait muatan lokal Faktor Internal:•Bali merupakan daerah yang kaya akan potensi budaya. •Diantara sekian banyak potensi budaya, yang memiliki kecenderungan mulai ditinggalkan oleh generasi muda adalah Bahasa Bali.Faktor Eksternal:- Pada KTSP muatan lokal merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri.-Sementara pada kurikulum 2013 muatan lokal terintegrasi kedalam mata pelajaran seni budaya, prakarya dan penjaskes, berarti tidak ada mata pelajaran muatan lokal. -Atas dasar identifikasi dan analisis konteks dimaksud maka Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernr Bali telah mengeluarkan Peraturan Gubernur No. 20 tahun 2013 tentang Pelajaran Bahasa Daerah Bali di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Silabus dan RPP Bahasa Daerah Bali sebagai lampirannya.
ANALISIS KONTEKS DAN IDENTIFIKASI MUATAN LOKAL
Identifikasi dilakukan oleh tim pengembang kurikulum kabupaten Hasil identifikasi analisis ciri khas1. Semangat selawang segantang 10. Kulat pelawan2. Tradisi besaoh 11. Ikan teri kurau3. Ruwah kubur dg seribu yasin 12. Terasi tanjung tedong4. Tradisi Nganggung 13. rusip5. Keunggulan bersawah 14. Keretek angka 8
selan6. Budi daya gaharu 15. Minuman jeruk kunci7. Hutan pelawan 16. Anyaman kopiah resam8. Madu pahit pelawan 17. Dambus9. Pengolahan hasil laut 18. Permainan tradisonal
kacip
SK BUPATI BANGKA TENGAHTENTANG MUATAN LOKAL
• Pengolahan hasil laut• Budi daya gaharu• Bercocok tanam padi bersawah • Anyaman kopiah resam• Budidaya hutan pelawan
KEBIJAKAN PENDUKUNGPELAKSANAAN MUATAN
LOKAL• Kegiatan penyusunan kurikulum mulok selama 2 tahun anggaran
melalui APBD• Cetak buku panduan siswa dan buku guru melalui dana APBD• Instruksi bupati tentang kegiatan pengenalan potensi daerah ke
lingkungan sekolah sejak dini hingga SMA/SMK dengan kegiatan karya wisata atau kunjungan ke lokasi pengembangan potensi daerah dan ke sentra sentra kegiatan pengembangan potensi keunggulan daerah.
• Guru guru pengampu mata pelajaran muatan lokal di SK kan dengan SK Bupati dan didanani melalui APBD sebanyak 80 orang
• Kerjasama dengan perindagkop kabupaten bangka tengah dalam hal pemasaran produk
• Kerjasama dengan dinas perkebunan dalam pembudi dayaan gaharu
• Adanya peraturan bupati tentang tata cara pakaian dinas bagi pns pada hari jumat yang mewajibkan memakai pakaian busana cual dan kopiah resam
• Komunitas Guru Kerajinan Tangan
Berdasarkan Analisis Maka ditetapkanlah Kurikulum Muatan Lokal Bangka Tengah
• Budi daya gaharu• Pengolahan hasil laut• Budidaya hutan pelawan• Bercocok tanam padi bersawah
19
LEMBAR KEGIATAN : IDENTIFIKASI MUATAN LOKAL
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
20
PERUMUSAN KOMPETENSI
DASAR
- Seni Budaya- Prakarya- PJOK- Bahasa- Teknologi- ...
21
TAHAPAN
DESKRIPSI
PERUMUSAN KOMPETENSI DASAR
Merumuskan Kompetensi Dasar yakni rumusan kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran.
22
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh oleh
peserta didik melalui pembelajaran
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan suatu pendidikan tertentu.
23
CONTOH
SENI BUDAYA
Tim Pengembang Kurikulum provinsi Kalimantan Timur setelah melakukan analisis konteks menetapkan “Tari Enggang Dayak Kenyah” sebagai muatan lokal wajib, dan dijadikan sebagai salah satu materi pokok dalam mata pelajaran Seni Budaya.
24
CONTOH
SENI BUDAYA
Kompetensi Inti Kompetesi Dasar Materi Pokok3.Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3.1 Memahami gerak tari berdasarkan unsur ruang waktu dan tenaga
3.2 Memahami gerak tari berdasarkan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan
3.3 Memahami gerak tari sesuai dengan level dan pola lantai
3.4 Memahami gerak tari sesuai level, dan pola lantai sesuai iringan
Tari Enggang Dayak Kenyah
KELAS VII SENI TARI
25
Kompetensi Inti Kompetesi Dasar Materi Pokok
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
4.1 Melakukan gerak tari berdasarkan unsur ruang waktu dan tenaga
4.2 Memperagakan gerak tari berdasarkan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan
4.3 Melakukan gerak tari dengan menggunakan level dan pola lantai
4.4 Memperagakan gerak tari berdasarkan level, dan pola lantai sesuai iringan
Tari Enggang Dayak Kenyah
26
LEMBAR KERJA PERUMUSAN KOMPETENSI DASAR
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
PENENTUAN TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
- SD/MI- SMP/MTs- SMA/MA- SMK/MAK
28
TAHAPAN
DESKRIPSI
PENENTUAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Menentukan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tingkat satuan pendidikan
berdasarkan perkembangan Peserta Didik.
29
CONTOH
NO KD SATUAN PENDIDIKAN
(SD/SMP/SMA)
30
LEMBAR KEGIATAN : PENENTUAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
NO KD SATUAN PENDIDIKAN
(SD/SMP/SMA)
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal (Pasal 6)
Pengembangan Muatan Lokal
PENGINTEGRASIAN KOMPETENSI
DASAR
PENETAPAN MUATAN LOKAL
PENYUSUNAN SILABUS
PENYUSUNAN BUKU TEKS PELAJARAN
- Terintegrasi dengan SB, P, atau PJOK- Terpisah sebagai muatan akademik atau
peminatan vokasi- Sebagai konteks pembelajaran
32
TAHAPAN
DESKRIPSI
PENGINTEGRASIAN KOMPETENSI DASAR
Menyesuaian Kompetensi Dasar ke dalam muatan pembelajaran
yang relevan hingga menjadi kesatuan yang utuh.
33
TAHAPAN
DESKRIPSI
PENETAPAN MUATAN LOKAL
Menetapkan bentuk muatan lokal.1.Terintegrasi dengan SB, P, PJOK.2.Terpisah sebagai muatan akademik atau peminatan vokasi.3.Sebagai konteks pembelajaran.
34
CONTOH
Muatan lokal terintegrasi dengan SB, P, atau PJOK
Slide 23, 24, 25
35
CONTOH
Muatan lokal terpisah sebagai muatan akademis atau peminatan vokasi.
Bahasa Sunda, Provinsi Jawa Barat
Budidaya Hutan Pelawan, Kabupaten Bangka Tengah
Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ), Provinsi DKI Jakarta
36
CONTOH
Muatan lokal sebagai konteks pembelajaran.
Pranata mangsa adalah semacam penanggalan yang dikaitkan dengan kegiatan usaha pertanian, khususnya untuk
kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan.Pranata mangsa berbasis peredaran matahari dan siklusnya (setahun)
berumur 365 hari (atau 366 hari) serta memuat berbagai aspek fenologi dan gejala alam lainnya yang dimanfaatkan
sebagai pedoman dalam kegiatan usaha tani maupun persiapan diri menghadapi bencana
(kekeringan, wabah penyakit, serangan pengganggu tanaman, atau banjir) yang mungkin timbul pada waktu-waktu tertentu.
Provinsi Jawa Tengah.,
37
TAHAPAN
DESKRIPSI
PENYUSUNAN SILABUS
Menyusun rencana pembelajaran yang mencakup
• Kompetensi Inti• Kompetensi Dasar• Materi Pembelajaran• Kegiatan Pembelajaran• Penilaian• Alokasi Waktu• Sumber Belajar
38
CONTOH
Format SilabusNo K I K D Materi
PembelajaranKegiatan
PembelajaranPenilaian Alokasi
WaktuSumber Belajar
39
TAHAPAN
DESKRIPSI
PENYUSUNAN BUKU TEKS PELAJARAN
Menyusun buku teks pelajaran.
Menyusun buku panduan guru dan/atau buku
panduan pembelajaran.
40
DESKRIPSI BUKU TEKS PELAJARAN
Disusun dengan berbasis aktivitas.
Disusun dengan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan.
41
DESKRIPSI Pengorganisasian pengalaman belajar dalam buku teks paling sedikit
meliputi proses lima m.
1. mengamati 2. menanya
3. mengumpulkan informasi/mencoba
4. menalar/mengasosiasi
5. mengomunikasikan