28
BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi atau mikroorganisme lainnya. Karena itu, untuk melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan. Sebelumnya, bahan serta peralatan harus dalamkeadaan steril, artinya pada bahan dan peralatan yang ingin dipergunakan tidak terdapatmikroba lain yang tidak diharapkan. Proses dari kegiatan steril disebut sterilisasi. Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni) digunakan medium. Yang dimaksud dengan medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran bahan makanan atau nutrien untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme tersebut. Pada praktikum ini Kami akan membuat suatu medium , yaitu PDA alami, TEA, PDA sintetis, dan NA sintetis untuk mengetahui pertumbuhan organisme dan teknik membuat suatu medium TUJUAN PRATIKUM: 1. Mengetahui dan mengamati pertumbuhan mikroorganisme pada media tauge dan kentang. 2. Mempelajari teknik / cara dari proses sterilisasi pada alat dan bahan. 1

Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mikroviro

Citation preview

Page 1: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi

atau mikroorganisme lainnya. Karena itu, untuk melihat dengan jelas penampakan

mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan. Sebelumnya, bahan serta

peralatan harus dalamkeadaan steril, artinya pada bahan dan peralatan yang ingin

dipergunakan tidak terdapatmikroba lain yang tidak diharapkan. Proses dari kegiatan

steril disebut sterilisasi.

Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni)

digunakan medium. Yang dimaksud dengan medium adalah suatu bahan yang terdiri

dari campuran bahan makanan atau nutrien untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme

tersebut. Pada praktikum ini Kami akan membuat suatu medium , yaitu PDA alami,

TEA, PDA sintetis, dan NA sintetis untuk mengetahui pertumbuhan organisme dan

teknik membuat suatu medium

TUJUAN PRATIKUM:

1. Mengetahui dan mengamati pertumbuhan mikroorganisme pada media tauge dan

kentang.

2. Mempelajari teknik / cara dari proses sterilisasi pada alat dan bahan.

3. Mempelajari dan mengetahui cara pembuatan media padat Potato Dextrose

Agar (PDA).

4. Memepelajari teknik / cara penanaman mikroba

5. Mengamati sifat pertumbuhan dan bentuk koloni mikroba pada berbagai media.

1

Page 2: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai

untuk menumbuhkan mikroorganisme. Medium agar merupakan salah satu tehnik yang

sangat baik untuk memisahkan mikroba sehingga dapat diketahui masing-masing.

Menurut Pelczar (1988) dasar makanan yang paling baik bagi pemeliharaan dan

pembiakan bakteri adalah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan

daging, sayur-sayuran, sisa makanan atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh manusia.

Dalam pembuatan medium harus memenuhi syarat-syarat berikut :

·         Medium harus memenuhi semua kebutuhan nutrien yang mudah digunakan oleh

mikroorganisme.

·         Medium tidak mengandung zat pengahambat pertumbuhan.

·         Medium harus steril.

·         Medium harus memiliki tekanan osmose, pH dll.

Mikroorganisme tersebar di alam dengan berbagai macam jenis dan sifat fisiologis

yang beragam, dimana mikroorganisme tersebut mempunyai kebutuhan akan nutrien

yang berbeda-beda pula. Namun demikian susunan kimia selnya hampir sama atau lebih

sama, yaitu terdiri atas air yang merupakan bagian terbesar, yaitu 80-90%, sedangkan

sisanya berupa komponen lainnya seperti protoplasma, dinding sel, membran

sitoplasma, cadangan makanan (lemak, polisakarida, polifosfat, protein, dan lain-lain)

yang berat keringnya kurang lebih 0-20%.

Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula

yang hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan.

Mikroorganisme yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe

holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan

atau larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan

makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna,

di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler.

Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan

sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi).

2

Page 3: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber

karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen.

“Selain itu, secara umum nutrient dalam media pembenihan harus mengandung seluruh

elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru.

Tiap sel harus mensintesis sendiri konstituen tubuhnya dari zat-zat sederhana yang

ditemukan dalam lingkungannya. Kebanyakan dari zat-zat ini berupa makanan dalam

bentuk suspensi atau larutan yang ditemukan dalam air laut, sungai, danau, air selokan

(gorong), atau bahan-bahan organik lain yang mengalami penguraian, dan sebagainya.

Sifat kimia dan fisika dari habitat ini menentukan jenis organisme yang dapat tumbuh

atau hidup di lingkungan itu.

Zat-zat tidak menghasilkan energi pada sel tetapi mutlak diperlukan untuk

pertumbuhan dan untuk menjalankan fungsi sel diberi bermacam-macam nama seperti

nutrilit esensial, faktor tumbuh, atau mikronutrien.

Ada yang dikenal dengan mikronutrin anorganik. Beberapa unsur logam berat

(Co, Mo, Cu, Zn) sangat dibutuhkam untuk kehidupan sel meskipun jumlah yang

digunakan sangat sedikit. Kadang-kadang jumlah itu demikian kecilnya sehingga sukar

dideteksi, atau bila ditemukan tidak mudah dapat dipastikan apakah zat itu bersifat

fungsional atau hanya kotoran belaka. Ada pula yang dikenal dengan mikronutrin

organik. Contoh yang baik adalah vitamin. Banyak bakteri yang tidak

membutuhkannya, sedangkan ada pula yang hampir selalu memerlukannya seperti

halnya manusia.

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk

menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat

digunakan pula untuk osilasi, memperbnayak, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan

perhitungan mikroba.

3

Page 4: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan

Alat :

a) Becker glass

b) Erlenmeyer

c) Cawan petri

d) Tabung reaksi

e) Batang pengaduk

f) Neraca analitik

g) Alumunium foil

h) Plastic wrap

i) Kapas

j) Autoklaf

k) spatel

l) kain kassa

Bahan :

a) PDA ( potato dextrose agar)

b) TEA ( tuoge extract agar)

c) NA

d) Aq dest

e) Gula

f) Agar

Posedur pembuatan ekstract alamiah :

1. Berisihkan kentang / tauge.

2. Timbang 10gr

3. Untuk kentang di potong dadu-dadu kecil.

4. Tambahkan 100 ml air, rebus.

5. Saring dengan kain kasa.

6. Jadilah extract kentang / tauge.

4

Page 5: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Prosedur pembuatan medium alamiah :

1. Dalam erlemeyer besar masukkan extract kentang atau tauge yang sudah

dibuat terlebih dahulu.

2. Tambahkan gula 1%

3. Tambahkan agar 2 %

4. Dan air ad 100ml.

5. Lalu Panaskan sampai mendidih sambil di aduk.

6. Setelah terlarut semua, saring dengan kapas yang dililit kain kasa.

7. Masukkan dalam 5 tabung reaksi masing-masing 4m, tutup rapat dengan

kapas.

8. Untuk sisanya tetap pada erlemeyer, tutup rapat dengan kapas. sterilkan

Prosedur pembuatan medium sintesis  :

1. Timbang medium.

2. Tambahkan NA  20gr untuk 1liter.

3. PDA sintesis 39gr untuk 1 liter

4. Aq dest ad 100ml

5. Masukkan bahan-bahan ke dalam erlemeyer.

6. Tambahkan aq dest setengahnya.

7. Bilas alumunium foil dengan aq dest

8. Panaskan sampai mendidih.

9. Masukkan dalam 5 tabung reaksi.

10. Sisanya biarkan dalam erlemeyer sumbat dengan kapas.

11. Sterilisasi dengan autoklaf.

B. Isolasi mikroba

1. Siapkan cawan petri yang sudah di sterilkan.

2. Keluarkan tabung reaksi dan erlemeyer yang di sterilkan dari autoklaf.

3. Bersihkan tangan dan meja dengan alkohol 70 %

4. Nyalakan api bunsen, sterilkan pinggiran pada cawan petri.

5. Sterilakan mulut erlemeyer

6. Buka celah sedikit pada cawan, tuangkan media dari erlemeyer ke cawan,

usahakan dekat dengan bunsen agar mematikan mikroba di sekitar.

5

Page 6: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

7. Sterilkan kembali pinggiran cawan dengan  bunsen.

8. Ratakan dengan menggeserkan cawan pada meja dengan membentuk angka

“8”

9. Diamkan.

10. Masukkan cawan petri, erlemeyer, dan tabung reaksi ke dalam kulkas. Untuk

tabung digunakan media slant (miring). 

6

Page 7: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

A. Hasil

Medium slant

No Ciri fisik Agar kaldu

pepton

PDA

alami

TEA NA PDA

sintesis

1 Warna Coklat - Kuning Putih

2 Padat/cair Padat - Padat Padat

3 Jernih/keruh Keruh - Jernih Jernih

4 Kontaminasi - - - -

5 Jenis mikroba - - - -

Medium cawan petri

No Ciri fisik Agar kaldu

pepton

PDA

alami

TEA NA PDA

sintesis

1 Warna Coklat - Kuning Putih

2 Padat/cair Padat - Padat Padat

3 Jernih/keruh Keruh - Jernih Keruh

4 Kontaminasi - - - -

5 Jenis mikroba - - - -

B. Pembahasan

            Medium pertumbuhan jasad renik adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran

bahan makanan yang mengandung nutrien untuk pertmbuhan jasad renik tersebut.

Medium digunakan untuk mikroorganisme tumbuh, untuk isolasi.

 Dalam pembuatan medium harus memenuhi syarat-syarat berikut :

- Medium harus memenuhi semua kebutuhan nutrien yang mudah digunakan oleh

mikroorganisme.

- Medium tidak mengandung zat pengahambat pertumbuhan.

- Medium harus steril.

7

Page 8: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

- Medium harus memiliki tekanan osmose, pH dll.

Untuk membuat medium diperlukan bahan-bahan yang dapat dikelompokkan menjadi 3

macam yaitu :

1. Bahan dasar

a. Air

b. Agar (berasal dari rumput laut) tidak terurai oelh mikroba, membekupada suhu

15oc dan mencair pada suhu relatif rendah 45oc

c. Gelatin, yaitu protein yang dapat diurai oleh mikroba, sifatnya seperti agar.

Silika gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat khusu untuk menumbuhkan

mikroba bersifat autotrof obligat.

2. Unsur nutrisi atau makanan

a. Sumber karbon, contoh : karbohidrat, lemak, asam organik.

b. Sumber nitrogen, contoh : pepton, protein.

c. Garam-garam mineral, contoh : K,Na, Fe, Mg

d. Vitamin

e. Bahan alami, contoh : sari buah, eksract sayur, susu, darah.

3. Bahan tambahan, yaitu bahan yang sengaja ditambahkan kedalam medium untuk

tujuan tertentu, seperti : bahan indicator (phenol red), antibiotik.

Macam-Macam Media Pertumbuhan

1. Medium berdasarkan sifat fisik (bentuk)

Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah

dingin media menjadi padat. Umumnya dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur

dan kadang mikroalge.

Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%

sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid

dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh

media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Biasanya

untuk mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik.

8

Page 9: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar/tidak ditambah zat

pemadat, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth). Biasa

dipergunakan untuk kiroglae dan bakteri seperti bakteri dan ragi.

Klasifikasi medium di bagi menjadi 2 :

·     1. Klasifikasi medium menurut bahan yang di gunakan :

a. Medium alamiah : medium yang  bahan dasarnya berupa substrat bahan alam,

seperti : sari buah wortel,jagung, sari buah anggur.

b. Medium semi alamiah : medium alamiah di tambahkan ke dalamnya senyawa

kimia seperti medium : PDA, TEA

c. Medium buatan atau medium sintesis adalah mediun yang komposisinya telah di

tentukan dan terdiri dari bahan kimia, contoh : Czapeks Dox Agar.

2. Klasifikasi medium menurut kegunaanya :

a. Medium umum : medium yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara

umum. Contoh :SDA (Saubouround Dextrose Agar), TEA, PDA dll.

b. Medium selektif : medium yang komposisinya di atur sedemikian rupa sehingga

hanya ada jenis mikroorganisme tertentu yang dapat tumbuh. Contoh : SSA

(salmonella Shigella Agar), BGLB ( Brilliant Green Lactose Broth).

c. Medium differensial  : medium yang digunakan untuk membedakan jenis

mikroorganisme yang satu dengan yang lainnya. Contoh : Blood Agar, EMBA

(Eosin Methylene Blue Agar).

d. Medium pengkayaan (Enrichment Medium) : medium untuk menumbuhkan

mikroorganisme tertentu yang diharapkan memiliki jumlah sel yang lebih

banyak untuk tujuan tertentu, seperti YMA (Yeast Malt Agar) medium

pertumbuhan yang baik untuk sel khamir.

e. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan

mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia

tertentu misalnya, medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.

f. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan

mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia

tertentu misalnya, medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.

9

Page 10: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

g. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan

untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya medium untuk

menghitung jumlah bakteri E. coli air sumur

Preparasi medium dalam tabung dan cawan ada 3 yaitu :

a. Agar miring/slant

Medium agar miring dibuat dengan memasukkan 3-5 ml (4ml) medium

ke dalam tabung reaksi, kemudian disterilisasi pada autoklaf suhu 121o

selama 15 menit. Setelah di autoklaf baru dimiringkan sesuai dengan

sudut kemiringan yang diinginkan, biarkan hingga mengeras.

b. Agar tegak / deep

Medium yang dibuat dimasukkan ke dalam rak tabung reaksi 3-5ml

(4ml) di autoklaf, setelah itu segera simpan di rak tabung biarkan

mengeras.

c. Agar cawan

dari medium yang dibuat dimasukkan ke dalam labu ukur erlemeyer

kemudian di sterilisasi dengan autoklaf. Setelah itu tunggu hingga

medium hangat kuku dan segera tuang ke dalam cawan petri steril secara

aseptis, proses penuangan harus segera dilakukan menghindari bekunyaa

medium.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu :

1. Suplai zat gizi

Mikroorganisme membutuhkan makanan sama seperti mahkluk lainnya. Jadi

dengan adanya zat gizi yang cukup maka pertumbuhan mikroba akan sangat

cepat.

10

Page 11: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

2. Waktu.

Tentu saja seriap makhluk hidup termasuk mikroba membutuhkan waktu untuk

berkembang biak. Pertumbuhan bakteri membentuk suatu kurva atau fase

logritmik.

3. Suhu.

Suhu sangat penting bagi pertumbuhan mikroba, apabila suhu naik maka

metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat atau apabila suhu naik atau

turun sel berhenti melakukan kegiatan metabolisme.

4. Nilai pH.

Nilai pH untuk pertumbuhan bakteri adalah sekitar atau berkisar antara pH 6,0-

8,0.

5. Aktifitas air.

Semua organisme membutuhkan air pada proses metabolisme. Aktifitas air

adalah jumlah air yang terdapat dalam bahan pangan. Jenis mikroba yang

berbeda membutuhkan air yang berbeda.

6. Ketersediaan Oksigen.

Mikroba terbagi atas beberapa kelompok :

Aerobik : membutuhkan udar unutk kegiatan metabolismenya.

Anaerobik : tidak dapat tumbuh dengan adanya oksigen, bahkan oksigen

merupakan racun baginya.

Anaerobik fakultatif : dimana oksigen digunakan akan dipergunakan

apabila tersedia, jika tidak tersedia maka akan terus anaerobik.

Mikroerofilik : mikroba yang lebih dapat tumbuh dengan kadar oksigen

lebih rendah daripada yang di atmosfer.

7. Faktor-faktor kimia

8. Radiasi

Medium TEA

Medium TEA digunakan untuk menumbuhkan jamur (khamir dan kapang).

Medium TEA ini, berdasarkan konsistensinya termasuk dalam medium (solid medium)

dan termasuk dalam medium semi alamiah karena tersusun dari bahan-bahan alamiah

dan bahan sintetik. Serta termasuk dalam medium non-sintetik karena tersusun dari

11

Page 12: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

bahan-bahan organik dan susunan kimianya tidak dapat ditentukan secara pasti.

Berdasarkan fungsinya, TEA termasuk medium penguji (assay medium), karena dapat

digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam amino, dan lain-lain. Melalui medium

ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan bentuk pertumbuhan jamur. Bahan-bahan

yang digunakan untuk membuat medium ini, antara lain:

Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba,

pemberi vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber

nitrogen.

Sukrosa, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai

sumber energi bagi mikroba.

Agar, sebagai bahan pemadat medium.

Akuades, sebagai bahan pelarut untuk menghomogenkan larutan.

Nutrien Agar (NA)

Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang berbentuk

padat (solid medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya agar, yang dibuat miring

atau tegak. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini merupakan medium organik

non-sintetik karena disusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya belum

ditentukan secara pasti.

Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada

permukaan sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam

2 jenis, yaitu NA miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan

mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam

kondisi kekurangan oksigen.

NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk

menumbuhkan beberapa jenis bakteri. Bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatannya adalah:

Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan protein bagi mikroba.

Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon organik,

nitrogen, vitamin, dan garam mineral sebagai tempat pertumbuhan

mikroba.

Agar, berfungsi sebagai pemadat medium.

12

Page 13: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan.

Potato Dekstrose Agar (PDA)

Medium Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi untuk menumbuhkan kapang

dan jamur. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk medium alamiah non-

sintetik, karena menggunakan bahan alamiah (kentang). Akan tetapi komposisi

kimianya tidak diketahui secara pasti. Termasuk medium padat karena dalam

pembuatannya menggunakan agar sebagai bahan pemadat. Berdasarkan fungsinya,

medium PDA ini termasuk medium umum karena dapat digunakan untuk

menumbuhkan satu atau lebih kelompok jamur. Bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatan medium PDA adalah:

Kentang, sebagai sumber karbon, karbohidrat dan nutrisi bagi mikroba.

Dextrose sebagai sumber enegi dan sebagai sumber karbon.

Agar, sebagai bahan pemadat medium.

Akuades, sebagai bahan pelarut dalam pembuatan medium dan sebagai

sumber O2.

Kontaminasi

Kontaminasi adalah proses tercemarnya suatu zat terhadap zat lain yang tidak

diinginkan. Dalam praktikum ini bila pengerjaan proses praktikum tidak steril maka

akan tercemar oleh mikroba seperti khamir dan kapang.

Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom

Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang

resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota,

Ascomycota, dan Basidiomycota. Carlile & Watkinson  menyatakan bahwa jumlah

spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies,

dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar

10.000 spesies merupakan kapang. Menurut Moncalvo dan Kuhn & Ghannoum,

sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim

daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. Habitat

kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat

yang mengandung sumber karbon organik.

13

Page 14: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Khamir adalah fungi ekasel (uniselular) yang beberapa jenis spesiesnya umum

digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan

percobaan sel bahan bakar. Kebanyakan khamir merupakan anggota divisi Ascomycota,

walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota. Beberapa jenis khamir,

seperti Candida albicans, dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis). Lebih

dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir yang paling umum digunakan

adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, dan

bir sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk    ragi. Gangguan kesehatan yang

diakibatkan spora kapang dan kahamir terutama akan menyerang saluran pernapasan.

Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum

dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang terhirup

(Curtis et al. 2004; Mazur et al. 2006). Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran

pernapasan, atau disebut mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah

Aspergillosis, yaitu tumbuhnya kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan

(Soubani & Chandrasekar 2002). Selain genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus

Curvularia dan Penicillium juga dapat menginfeksi saluran pernapasan dan

menunjukkan gejala mirip seperti Aspergillosis.

Selama penyimpanan, makanan atau bahan makanan sangat mudah ditumbuhi

oleh kapang. Iklim tropis yang dimiliki Indonesia dengan curah hujan, suhu dan

kelembaban yang tinggi sangat mendukung pertumbuhan kapang penghasil mikotoksin.

Kontaminasi mikotoksin tidak hanya menurunkan kualitas bahan pangan/pakan dan

mempengaruhi nilai ekonomis, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia dan

hewan. Berbagai penyakit dapat ditimbulkan oleh mikotoksin, seperti kanker hati yang

disebabkan oleh aflatoksin, salah satu jenis mikotoksin yang paling banyak ditemukan

di negara beriklim tropis. Karena adanya kontaminasi mikotoksin tidak kasat mata,

terlebih lagi pada makanan olahan, maka diperlu kewaspadaan dalam memilih makanan

terutama bahan makanan atau makanan olahan yang telah disimpan dalam waktu lama.

Destruksi

Destruksi merupakan proses pemusnahan pada hasil pekerjaan mikrobiologi

yang telah mengandung mikroorganisme sebelum dilakukan pencucian. Proses destruksi

ini penting untuk dilakukan, hal ini bertujuan untuk membersihkan semua

14

Page 15: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

mikroorganisme yang terdapat pada alat alat yang telah digunakan pada saat percobaan.

Karena kita tidak dapat memastikan bahwa alat alat itu bersih sebelum di destruksi, bisa

saja terdapat bakteri atau mikroorganisme yang dapat membahayakan diri kita. Proses

ini umumnya di lakukan dengan memasukkan semua wadah atau alat hasil percobaan

(yang sudah di kontakan dengan mikroorganisme) ke dalam autoklaf, kemudian di

aktifkan pada suhu 121o C selama 30 menit. Bila telah selesai, wadah yang mengandung

media dan mikroba hasil percobaan (yang telah cair) dapat di buang ke pembuangan

umum, kemudian alat dicuci bersih dengan air sabun.

15

Page 16: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Mikroorganisme dapat dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat

yang   disebut media.

2. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang

meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.

3. Kentang adalah bahan yang baik untuk digunakan sebagai bahan media buatan

karena banyak mengandung karbohidrat.

4. penggunaan alat dan bahan dalam bekerja haruslah slalu terjaga dari

kontaminan.

5. Dalam pengidentifikasian bakteri terdapat berbagai macam sifat pertumbuhan

koloni bakteri, baik itu koloni yang terdapat dalam cawan petri, agar miring

maupun agar tegak.

6. Kontaminasi adalah proses tercemarnya suatu zat terhadap zat lain yang tidak

diinginkan. Dalam praktikum ini bila pengerjaan proses praktikum tidak steril

maka akan tercemar oleh mikroba seperti khamir dan kapang.

7. Jenis mikroba : bakteri, kapang, khamir.

16

Page 17: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://huzaifahhamid.blogspot.com/2009/01/awas-ada-kapang-dan-khamir-di-

makanan.html

http://bohkasim.wordpress.com/2009/03/29/praktikum-2/

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/08/pembuatan-media-agar-dan-

sterilisasi.html

http://myaluzz.wordpress.com/2010/02/09/laporan-mikrobiologi/

http://www.scribd.com/doc/24542047/Sterilisasi-Dan-Pembuatan-Medium-Mikrobia-

Dafi017

http://pocilgembalasapi.blogspot.com/2009/11/laporan-mikrobiologi.html

17

Page 18: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

BAB VII

GAMBAR

1. Agar slant

2.Agar petri

18

Page 19: Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Laporan pratikum Mikrobiologi-virologi

Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

Nama Kelompok : Adit ()

Fandi Faisal ()

()

Weni Nursafitri (1104015339)

Kelas : 3 J

Gelombang : 2

Kelompok : 1

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

JAKARTA

2012

19