Upload
nellanello-siiladyboyo
View
225
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
1. PENDAHULUAN
Teknologi superkonduktor semakin berkembang pesat sejak ditemukan bahan
superkonduktor suhu tinggi (SKST) pada pertengahan tahun 80-an. Bahan SKST
ini dapat diaplikasikan secara luas mulai dari aplikasi piranti elektronik (electronic
device), efek levitasi magnetic, Superconducting Fault Current Limiter (SFCL),
sampai digunakan sebagai kabel transmisi daya (Didin, dkk., 2006). Oleh karena
itu, untuk pemanfaatan dalam berbagai aplikasi ini bahan superkonduktor suhu
tinggi harus memiliki sifat superkonduktor yang sangat baik dan kekuatan mekanik
yang lebih tinggi.
Bahan yang berbasis superkonduktor suhu tinggi ini salah satunya adalah
Bi2Sr2CaCu2O8 (Bi-2212), kelebihan dari bahan ini adalah memiliki suhu kritis
yang tinggi sekitar 80 K (Rohmawati, Daminto, 2012), rapat arus kritis yang tinggi,
dan pembentukan fase yang cepat serta fase yang stabil. Seperti bahan
superkonduktor suhu tinggi yang lain, Bi-2212 ini juga memiliki sifat mekanik
yang kurang baik, seperti kekakuan, kekuatan dan keuletan yang rendah. Hal inilah
yang menghambat penerapan SKST Bi-2212 di bidang industri. Untuk
menghasilkan bahan SKST dengan sifat mekanik yang lebih baik dapat dilakukan
dengan menambahkan partikel yang berukuran nano seperti MgO, penambahan ini
terbukti dapat meningkatkan sifat mekanik dari bahan. Dalam penelitian ini, akan
dipaparkan mengenai sifat mekanik dan superkonduktor dari lembaran Bi-2212
yang dipadukan dengan MgO pada suhu ruang dan kriogenik.
2. METODE PENELITIAN
Sintesis bahan superkonduktor suhu tinggi dalam penelitian ini menggunakan
metode DIS (dip-coating thin stacking). Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah serbuk Bi-2212, serbuk MgO berukuran nano, silver foil
(produk Alfa Aesar) dengan ketebalan 0,1 mm dan kemurnian 99,98% ; sorbitane
trioleate (C60H108O8); 1,3-propadianol (C3H8O2); polyvinyl butyral dan
trichloroethylen (C2HCl3).
Preparasi bahan
Pembuatan
prekursor basah
4 wt% sorbitane trioleate (C60H108O8)
1,3-propadianol (C3H8O2)
6 wt% polyvinyl butyral
68 wt% trichloroethylen (C2HCl3)
22 wt% serbuk Bi-2212 (dengan atau
tanpa MgO
dicampur
Pembuatan sampel
1. Pengadukan selama 24 jam
2. Pelapisan prekursor ke alumunium foil dengan
metode DIS
3. Lembaran Bi-2212 dipanaskan pada suhu 80˚C
selama 48 jam
4. Dipanaskan kembali pada 500˚C dengan dialiri gas
oksigen selama satu jam
5. Lembaran Bi-2212 ditumpuk dan dirolling
6. Dipanaskan dari suhu ruang sampai suhu 865˚C
selama 2,88 jam
7. Di holding time selama 6 menit
8. Didinginkan dari suhu 865˚C - 830˚C selama 3,5 jam
9. Proses annealing pada suhu 830˚C selama 48 jam
10. Pendinginan pada suhu ruang selama 2,77 jam
Karakterisasi
sampel
Di campur
Bi-2212
dengan dan
tanpa MgO
(22 wt%)
Sorbitane tri-
oleate
(C60H108O8)
(4 wt%)
Polyvinyl
butyral
(6 wt%)
1,3-
propadional
(C3H8O2)
Trichloroethylen
(C2HCl3)
(6 wt%)
Prekursor basah
Diaduk selama 24 jam
Prekursor dilapiskan ke alumunium foil dengan metode DIS
Lembaran Bi-2212 dipanaskan pada suhu 80˚C selama 48 jam
Dipanaskan kembali pada 500˚C dengan dialiri gas oksigen selama satu jam
Lembaran Bi-2212 ditumpuk dan dirolling
Dipanaskan dari suhu ruang sampai suhu 865˚C selama 2,88 jam
Di holding time selama 6 menit
Didinginkan dari suhu 865˚C - 830˚C selama 3,5 jam
Proses annealing pada suhu 830˚C selama 48 jam
Pendinginan pada suhu ruang selama 2,77 jam
Sampel
Karakterisasi sampel
DC electrical resistance
measurement
Transport critical
current density
XRD SEM
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2. Kurva hambatan yang bergantung pada suhu dari lembaran Bi-2212 (dengan dan tanpa penambahan nano partikel MgO)
Sumber : A, Nasir, dkk., 2011
Jika dibandingkan antara lembaran yang dilapisi MgO 5 wt% dengan tanpa lapisan
MgO terdapat penurunan yang drastic pada suhu 0 K pada bahan tanpa penambahan
MgO. Hal ini menunjukkan tingkat kemurnian lembaran superkonduktor tanpa
tambahan MgO.
Gambar 3. Hasil SEM dari lembaran superkonduktor Bi-2212Sumber : A, Nasir, dkk., 2011
Gambar hasil SEM ini menunjukkan bahwa partikel MgO menyebar ke dalam serbuk
Bi-2212, sehingga MgO menutupi lubang-lubang yang dimiliki oleh lembaran Bi-
2212. Hal ini yang membuat bahan superkonduktor menjadi lebih kuat dan keras.