10

Click here to load reader

MBTI (INTJ)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MBTI (INTJ)

Fikri Mubarok

109070000114

Tugas Individu PIO I, Karakteristik MBTI (INTJ)

Definisi Self Awareness

Self Awareness adalah memiliki persepsi yang jelas dengan kepribadian anda, termasuk

kekuatan, kelemahan, pemikiran, kepercayaan, motivasi dan emosi. self awareness membuat kita

untuk memahami orang lain dalam memahami orang lain , bagaimana mereka menyikapi anda,

sikap anda dan respon anda kepada mereka. ( http://www.pathwaytohappiness.com/self-

awareness.htm )

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2006) mengatakan bahwa Self Awareness adalah

kemampuan untuk mengenal dan memilah-milah perasaan, memahami hal-hal yang sedang

dirasakan dan mengapa hal itu dirasakan, dan mengetahui penyebab munculnya perasaan

tersebut, serta pengaruh perilakunya terhadap orang lain.

Menurut Bradberry & Greaves (2005) Self Awareness merupakan salah satu empat aspek

dari dimensi Emotional Quotient, yaitu Self Awareness adalah : Self-Awareness adalah

kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri secara tepat dan akurat dalam berbagai situasi

secara konsisten. Bagaimana reaksi emosi di saat menghadapi suatu peristiwa yang memancing

emosi, sehingga seseorang dapat memahami respon emosi dirinya sendiri dari segi positif

maupun segi negatif.

Mengapa Harus Mempunyai Self Awareness ?

Self awareness menjadi penting untuk dimiliki karena kita akan memiliki pemahaman

yang lebih baik pada diri kita sendiri. kita terdorong untuk membuat perubahan dan untuk

membangun area kekuatan untuk mengidentifikasi area dimana kita ingin membuat peningkatan.

self awareness menjadi penting ketika kita ingin mengembangkan kemampuan kita namun tidak

mengetahui apa yang ingin kita kembangkan sebenarnya. melalui self awareness kita dapat

Page 2: MBTI (INTJ)

menyadarkan potensi-potensi tersembunyi kita dan bagian mana, kelemahan yang harus

diperhatikan oleh kita. self awareness sangat berguna karena ketika mendapati diri kita bekerja

pada pekerjaan yang membutuhkan kemampuan tertentu, kita dapat memprediksi, apa saja yang

harus kita kembangkan sesuai dengan pekerjaan tersebut. bukan hanya pada pekerjaan, melalui

self awareness, adaptasi pada lingkungan baru dapat menjadi lebih cepat karena menyadari

bagaimana kepribadian kita dan mengetahui apa yang harus kita lakukan agar sesuai dengan

lingkungan tersebut.

Self awareness adalah langkah awal dalam menciptakan dan menguasai apa yang kita

inginkan mengenai diri kita. Self awareness ini dapat membuat kita mengetahui pemikiran dan

emosi membawa kita. dengan self awareness, seseorang dappat meningkatkan kepercayaan diri.

Dengan adanya potensi diri yang dikembangkan, kepercayaan dalam diri bahwa ia lebih mampu

dibandingkan yang lain. Selain berguna untuk pengembangan diri, self awareness ini dapat

berguna memberikan konsep diri kita sehingga kita dapat memahami diri kita dengan baik hanya

dengan melihat konsep yang ada.

Persepsi Pribadi terhadap Diri

Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang introvert yang memang kurang suka

dengan situasi ramai dengan banyak orang yang tidak saya kenal dengan baik. Saya lebih baik

melakukan aktifitas yang saya anggap baik sendirian atau menyelesaikan masalah sendirian

daripada saya harus sibuk menyatukan fikiran dengan rekan sekelompok agar masalah selesai.

Menurut saya, hal itu tidak akan berjalan efektif jika rentang pemikiran masing-masing individu

terlalu besar dan hanya membuang waktu. Saya tidak terlalu suka dengan hal yang menyalahi

aturan. Aturan yang baik bila dilanggar hanya ada dua kemungkinan, menjadi buruk atau menjadi

lebih baik. Tetapi kemungkinan untuk menjadi lebih baik itu menurut saya sangatlah kecil,

sehingga saya lebih baik mengikuti aturan yang ada. Hal tersebut juga mempengaruhi pola nilai

dan norma dalam kehidupan saya. Saya tidak akan banyak mengubah apa yang memang sudah

menjadi keyakinan saya.

Melihat pada hubungan sosial, saya tidak akan membuka diri saya terlalu banyak dengan

orang yang baru saya kenal. Saya akan membuka diri saya jika ia memang mau membuka dirinya

kepada saya. Jadi, memang saya tidak ingin terkesan untuk cari perhatian atau ingin dikenal oleh

Page 3: MBTI (INTJ)

oran tersebut, karena menurut saya itu kurang etis. Hubungan sosial yang memang dbilang orang

lain cukup kaku, namun bagi saya hal itu dilakukan untuk menjaga hubungan dengan baik.

Saya adalah pejuang bagi diri saya dan orang yang saya cintai. Artinya, saya akan

berusaha sekeras mungkin untuk lebih berkembang dan memiliki kemampuan yang sangat baik

agar dapat membanggakan orang yang saya cintai. Menjadi lebih baik merupakan kebanggaan

tersendiri bagi saya. Disamping untuk menjawab tantangan era globalisasi saat ini, saya juga

merasa bahwa hal ini merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk meningkatkan kemampuan

mereka dalam segala bidang. Saya suka dengan tantangan baru yang dapat membuat saya lebih

baik. Tantangan yang baru itu dapat memberikan saya wawasan baru yang tentu saja dapat

meningkatkan kemampuan saya.

Antusiasme yang tinggi saya tunjukkan pada hal-hal baru, demikian pula mengenai

pemikiran saya untuk membuat hal-hal yang baru. Saya sangat suka untuk menciptakan sesuatu

yang baru pada berbagai hal dalam kehidupan saya. Saya suka memikirkan hal-hal yang memang

tidak difikirkan oleh orang lain. Menjadi sama dengan orang lain merupakan suatu hal yang

sangat saya hindari. Dalam memikirkan ide, saya sangat suka untuk memikirkan ide yang abstrak

dan inovatif.

Gambaran Diri Menurut MBTI

Menurut MBTI, saya memiliki pribadi INTJ, dimana saya memiliki karakteristik :

Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta dorongan

kuat untuk mencapainya.

Mandiri dan percaya diri.

Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit dan

abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.

Skeptis, kritis, logis, menentukan (determinatif) dan kadang keras kepala.

Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.

Kritik & konflik tidak menjadi masalah berarti.

Page 4: MBTI (INTJ)

Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta dorongan

kuat untuk mencapainya.

Karakteristik ini merupakan apa yang saya alami ketika saya mengikuti kegiatan

organisasi. Pada saat tertentu, saya harus memiliki perencanaan yang matang, dan rencana ini

harus bagus untuk kesuksesan organisasi. Maka aspek visioner harus ada, agar organisasi saya

dapat bersaing dengan organisasi lain. Saya pun tidak ingin organisasi saya membuat sesuatu

yang dapat ditiru orang lain. Saya berusaha untuk membuat ide-ide yang inovatif dan kreatif

sehingga apa yang dilakukan oleh organisasi saya dapat dikagumi oleh organisasi lain. Aspek ini

pun saya tunjukkan ketika saya mengikuti berbagai kompetisi karya ilmiah dan membutuhkan ide

yang beda dari yang lain.

Mandiri dan percaya diri.

Aspek mandiri sangat saya butuhkan ketika saya menjadi laki-laki paling tua dalam

keluarga karena Ayah saya yang meninggal dunia. Saya memang benci bergantung kepada orang

lain sehingga saya tidak bebas dan dapat diatur oleh orang tersebut. Saya berusaha untuk

melakukannya sendiri dan itupun saya lakukan memang untuk pengembangan kemampuan diri

saya. Saya tidak ingin bergantung kepada orang lain karena saya juga ingin membanu orang lain.

Kepercayaan diri saya mulai tumbuh ketika saya belajar untuk mandiri. Apapun yang

orang lain susah untuk melakukannya, saya mencoba melakukannya dan berhasil. Keberhasilan

itu membuat kepercayaan diri saya berkembang. saya selalu yakin apa yang saya hadapi pasti

dapat saya lewati. Saya merasa mampu dan dapat memberikan yang terbaik.

Memiliki kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit dan

abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.

Saya lebih suka mengerjakan soal essay daripada mengerjakan soal pilihan ganda. Karena

dalam soal essay, saya dapat menuangkan segala fikiran saya kedalam essay, karena banyak

sekali apa yang saya fikirkan ketika saya menghadapi suatu permasalahan. Ketika terjadi banyak

fikiran atau ide-ide yang berkumpul, saya tidak terlalu sulit dalam mengkomunikasikannya baik

dalam bentuk tulisan atau dalam bentuk lisan. Rekan saya suka menceritakan masalahnya dan

menanyakan solusinya. Dan seperti sudah terprogram, saya menjawabnya sesuai dengan apa yang

Page 5: MBTI (INTJ)

ada dalam fikiran saya pada saat itu dan setidaknya masalah itu mulai terlihat akarnya. Saya suka

memberikan jawaban dengan analogi yang mudah dan terjadi di kehidupan sehari-hari. Ketika

diskusi kelompok terjadi dalam kelas, saya selalu punya pertanyaan untuk rekan saya yang

mempresentasikan makalahnya. Dan pertanyaan itu seringkali merupakan pertanyaan yang sulit

untuk dijawab.

Skeptis, kritis, logis, menentukan (determinatif) dan kadang keras kepala.

Saya tidak mudah untuk menerima pendapat seseorang ketika berargumen dengan saya.

Apalagi ketika argumen rekan saya itu tidak logis dan kontroversial. Saya lebih suka dengan

jawaban yang masuk akal dan dapat diambil contohnya. Saya lebih memilih jawaban saya sendiri

yang masuk logika daripada harus menerima argumen rekan saya itu. Sikap ini membuat saya

menjadi orang yang idealis. Saya merasa saya memiliki konsep jawaban yang lebih baik dari

rekan saya. Namun memang hal ini saya lakukan jika memang saya memiliki pengetahuan

tentang apa yang menjadi bahan argumen dengan rekan saya tersebut.

Dalam diskusi tugas kelompok, saya sering ditunjuk untuk menentukan topik apa yang

akan kita bahas, dan bagaimana mengerjakannya. Saya akan menentukan si A mengerjakan

bagian apa, si B mencari tentang apa, dan seterusnya. Saya lebih tenang jika seperti itu, karena

saya takut rencana saya gagal jika diberikan kepada orang lain. Sehingga, saya selalu berakhir

dengan melakukan bagian “penyelesaian akhir” pada saat pengumpulan makalah, memastikan

semuanya baik-baik saja dan sesuai dengan apa yang saya inginkan.

Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.

Hasrat untuk berkembang yang saya rasakan adalah karena saya tidak ingin bergantung

dengan orang lain dan saya ingin membantu orang lain. Keinginan ini mendorong saya untuk

lebih maju dari orang lain dan terus melakukan perubahan dengan bertanya kepada diri saya, “apa

hal penting yang belum saya lakukan untuk diri saya ?”. Ketika itu pula saya menemukan, apa

yang orang lain ada pada mereka dan saya belum memilikinya. Saya akan berusaha

menggapainya dengan perencanaan yang matang dan melakukannya dengan usaha yang terbaik.

Saya pun banyak belajar dari orang lain dan menjadikan contoh orang-orang yang menurut saya

hebat disekitar saya. Tentu saja, saya ingin melampaui orang-orang tersebut meskipun saya hanya

Page 6: MBTI (INTJ)

mencoba untuk melampauinya. entah mereka terlampaui atau tidak, namun saya akan berusaha

melakukan yang terbaik.

Saya banyak mencoba usaha yang tidak biasa untuk lebih maju daripada orang lain karena

saya ingin cepat-cepat agar saya dapat mencari dan bertanya kembali kepada diri saya dengan

pertanyaan yang sama sebelumnya. Walaupun memang sulit, namun ketika mencapainya, saya

merasa hal itu merupakan kepuasan tersendiri bagi saya.

Kritik & konflik tidak menjadi masalah berarti.

Sepanjang hidup kita tidak pernah terbebas dari dua hal tersebut, kritik dan konflik. Oleh

karena itu saya menganggapnya sebagai hal yang lumrah dan tidak berarti apa-apa dalam

mempengaruhi saya. Saya melihatnya hal tersebut sebagai bahan untuk introspeksi diri dan

menjadikannya sebagai pelecut semangat saya untuk berubah. Apa yang saya lakukan tidak selalu

benar dan tepat dimata orang lain. Sehingga saya memang tidak boleh terbuai dengan pencapaian

saya dan terus melakukan perubahan terhadap diri saya. Saya tidak mau ambil pusing dengan

melihat dua hal tersebut sebagai sesuatu yang akan menyusahkan saya nanti dan hanya fokus apa

yang sudah saya rencanakan. Sehingga, ketika menghadapi dua hal tersebut, saya hanya

menjadikannya sebagai sesuatu yang positif dan menjadikannya bahan untuk melakukan

perubahan terhadap diri saya.

Pengembangan Diri sesuai dengan Karakteristik MBTI (INTJ)

Saran pengembangan menurut karaktristik MBTI tercakup pada empat poin berikut :

Belajarlah mengungkapkan emosi & perasaan Anda.

Cobalah untuk lebih terbuka pada dunia luar, banyak bergaul, banyak belajar, banyak

membaca, mengunjungi banyak tempat, eksplorasi hal baru, & memperluas wawasan.

Hindari perdebatan tidak penting.

Belajarlah untuk berempati, memberi perhatian dan lebih peka terhadap orang lain.

Apa yang butuhkan untuk pengembangan diri saya adalah mencoba untuk memahami orang lain

dengan baik. Artinya, saya harus belajar untuk memahami perasaan mereka tidak menggunakan pemikiran

Page 7: MBTI (INTJ)

yang logis, namun lebih kepada pada penggunaan hati nurani. Hal ini sangat penting mengingat saya akan

bertemu orang banyak dan tidak bisa memaham individu lain hanya dengan logika sendiri.

Saya terkadang malas untuk mengungkapkan sesuatu kepada orang lain karena takut mereka salah

paham dan membenci saya. Di satu sisi saya menghindari masalah lanjutan dengan tidak mengungkapkan

perasaan saya, namun di sisi lain saya hanya menumpuk masalah yang tidak berarti. Penyelesaian masalah

yang melibatkan dua atau lebih individu lebih baik diselesaikan dengan melibatkan semua individu daripa

saya menyimpannya sendiri.

Saya terkadang melakukan perdebatan yang tidak penting untuk dibahas hanya agar mereka menerima

ide saya. Saya harus bisa membedakan mana yang penting dan tidak penting untuk dibahas.