Upload
fakhria-khalid
View
185
Download
28
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH MATERIAL ELEKTROTEKNIK
JENIS MATERIAL SEMIKONDUKTOR
DAN APLIKASINYA
Disusun oleh:
1. Elyana Estyandhika :D41111010
2. Fakhria Khalid :D41111004
3. Zul Fachry :D41111259
4. Reza Mandala :D41111283
5. Erwin Erian Yos :D41111114
6. Faisal :D41111604
7. Israfil :D41111265
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berisi tentang informasi mengenai bahan -bahan semikonduktor dan
berbagai aplikasinya di dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang bahan-bahan semikonduktor.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan dari
makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Makassar , April 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan beberapa macam jenis peralatan untuk
menunjang aktivitas diantaranya barang elektronik contohnya panel suya yang digunakan untuk
menghasilkan listrik,komponen-komponen listrik misalnya dioda dan transistor dimana keduanya sering
digunakan dalam perancangan sebuah barang elektronik. Dari beberapa komponen dan barang
elektronika tersebut tentu didalamnya terapat unsur-unsur yang membentuk diantaranya yakni unsur
kimia. Misalnya pada panel surya di buat dari gabungan bahan tipe P dan tipe N yang mana terdapat
proses pendopingan atau penambahan unsur impuritas. unsure dasar yang digunakan ialah silicon,
germanium, atau gallium arsenide.masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan
konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah,
namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduktor yang banyak dikenal
contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon
menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan
terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah oksigen (O2).
Maka dari itu untuk mengetahui tentang bagaimana bahan-bahan semikonduktor itu bekerja,
terlebih dahulu kita harus mengeahui tentang bahan apa saja yang tergolong sebagai bahan-bahan
semikonduktor, karakteristik dari bahan semikonduktor, sifat dari bahan semikonduktor sampai aplikasi
lain yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
ISI
1. PENGERTIAN BAHAN SEMIKONDUKTOR
2. STRUKTUR ATOM SEMIKONDUKTOR
3. BAHAN-BAHAN SEMIKONDUKTOR
A. SILIKON
B. GERMANIUM
C. GALIUM ARSENIDE
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Pengertian Bahan Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang
sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan
semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang
dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak
bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi
oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk
inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan
elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit
paling luar. Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini
dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nucleus,
ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini
mudah terlepas dari ikatannya.
Gambar ikatan atom tembaga
2. Struktur Atom Semikonduktor
Operasi semua komponen benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-
Amp atau rangkaian terpadu lainnya (solid state) didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor.
Secara umum semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-
sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah
berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet, tetapi pada semikonduktor
sifat-sifat tersebut sangat sensitif. Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-
sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu:
neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom,proton dan neutron membentuk inti atom
yang bermuatan positip dan sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip mengelilingi
inti. Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan
semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon dan germanium.
Gambar 1. Struktur Atom (a) Silikon; (b) Germanium
Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit (yang
mengelilingi inti) sebanyak 14 dan atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang
seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton dalam inti. Muatan
listrik sebuah elektron adalah: – 1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602-19
C. Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai elektron valensi. Atom silikon dan
germanium masing mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon
maupun atom germanium disebut juga dengan atom tetra-valent (bervalensi empat). Empat
elektron valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron valensi akan
membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari atom-atom yang bersebelahan.
3. Bahan-Bahan Semikonduktor
Bahan-bahan semikonduktor yang akan dibahas dalam bab ini yakni :
a). Silikon
b). Germanium
c). Galium Arsenide
Berikut Pembahasannya :
I. Silikon
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan
nomor atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak
Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius.
Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan dalam
bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat. Silikon adalah
polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras.
Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak
akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
A. Analisis Sifat-sifat Kimia dan Fisika
Sifat fisis Silikon
Silikon merupakan unsur metaloid tetravalensi, bersifat lebih tidak reaktif daripada
karbon (unsur nonlogam yang tepat berada di atasnya pada tabel periodik, tapi lebih reaktif
daripada germanium, metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi
mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya: silikon pertama kali dibuat dalam
bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium (dari kata bahasa Latin: silicis), dengan
akhiran -ium yang berarti logam. Meski begitu, di tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon
karena sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengan karbon dan boron.
Konfigurasi: [Ne] 3S23P2
Fase :Solid
Titik leleh : 1687 K (14100 C, 5909 0F)
Titik didih : 3538 K (2355 0C,5909 0F)
Distribusi Elektron ; 8,2
Energi Pengionan, eV/atm :8,2
Sifat Kimia
SilikSilikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit
bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen.
Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui
reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Sifat-sifat silikon :
Mempunyai mobilitas yang tinggi
Konstanta dielektriknya kecil
Konduktivitas termis yang besar
Disipasi panas yang baik.
Impurity ionization energy yang sangat kecil
B. Karakteristik silicon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara
serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur
kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam siloka
SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua
atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu
struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan).
C. Kelimpahan Silikon di Alam:
Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah di bumi setelah oksigen yaitu
mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi. Silikon di kulit bumi terdapat dalam
bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan
pada pasir, kuarsa dan serbuk batuan. Bentuk silikat dapat ditemukan diantaranya
pada granit, lempung dan mika, serbuk silikon murni terdapat sebagai kepungan
dalam emas dan letusan gunung berapi, silikon juga merupakan bagian utama dalam
aerolit (satu kelas dengan meteorit) dan tektid (bentuk kaca alami).
D. Kegunaan
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips,
komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga
digunakan dalam berbagai jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon
digunakan dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk membuat gelas,
keramik, porselin dan semen. Silikon umumnya digunakan untuk membuat transistor,
chips computer, dan sel surya. Sedangkan berbagai senyawa silikon digunakan di banyak
industri.
Diode transistor
Panel surya chip komputer
Panel surya IC
II. Germanium
A. Sejarah Germanium
Keberadaan unsur germanium telah ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh
ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri.Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan
Jerman, Clemens Winkler, membuat analisis kimia bijih argyrodite, melihat pada
penyelesaian analisisnya bahwa jumlah semua bahan tidak menambahkan ke jumlah
sebelumnya. Dalam upaya untuk menemukan substansi yang hilang, ia
mengembangkan dan bereksperimen dengan beberapa tes sampai akhirnya ia
berhasil mengisolasi itu. Dalam analisis berikutnya ia menemukan bahwa itu cocok
deskripsi dari elemen Mendeleev sebelumnya disebut "ekasilicon." Winkler
memutuskan untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai penghormatan
kepada tanah airnya.
B. Sumber
Logam ini ditemukan di
argyrodite, sulfida germanium dan perak
germanite, yang mengandung 8% unsur ini
bijih seng
batubara
mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih
seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium
dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya
yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang
tinggi.
C. Senyawa-Senyawa Germanium
Germanium tidak larut dalam asam dan basa encer, tetapi larut perlahan dalam
asam sulfat pekat dan bereaksi keras dengan alkali cair untuk menghasilkan
germinates ( 2-. Germanium terjadi terutama di bilangan oksidasi +4, meskipun
banyak senyawa yang dikenal dengan keadaan oksidasi +2. Oksidasi lainnya jarang
terjadi seperti +3 ditemukan dalam senyawa/
Dua germanium oksida dikenal yaitu Germanium dioksida (Germania) dan
monoksida germanium GEO. Dioksida ini dapat diperoleh dengan pemanggangan
sulfide germanium dan merupakan bubuk putih yang hanya sedikit larut dalam air
tetapi bereaksi dengan alkali untuk membentuk germinates. Monoksida, oksida
germaous dapat diperoleh dengan reaksi suhu tinggi dari dengan logam Ge. Senyawa
biner lainnya, kalkogen juga dikenal seperti disulpida , diselenide dan monosulfida
GES, selenide GeSe, dan telluride GeTe. Bentuk sebagai endapan putih ketika
hydrogen sulfide dilewatkan melalui larutan asam kuat yang mengandung Ge (IV).
Disulfide ini lumayan larut dalam air dan dalam larutan alkali kaustik atau sulfida basa.
Tetapi tidak larut dalam air asam.
Germanium klorida diperoleh sebagai cairan berwarna merah, mendidih pada
83º C dengan pemanasan logam dengan klorin. Senyawa-senyawa germanium yang
lainnya adalah bismuth germanae, tetra ethil germane, tetra metal germane.
D. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Germanium
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang unsur (Ge) dan nomor atom 32. Unsur ini logam yang putih keabu-abuan,
massa atomnya 72.64 g/mol. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk
kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk
semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. ciri-ciri fisik dan ciri-ciri atom
germanium adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri Fisik
Fasa : Padat
Massa Jenis : 5.323 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur : 5.60 g/cm³
Titik lebur : 1211.40 K
Titik Didih : 3106 K
Kalor peleburan : 36.94 kJ/mol
Kalor penguapan : 334 kJ/mol
Daya hantar panas : 0,14 Cal/cm dt °C
Kapasitas panas : 0,08 Cal/gr °C
Koefisien muai panjang (0-100°C) : 6 x
Permitivitas : 16 C2/N m2
Tahanan jenis listrik pada 20°C : 0,47 Ω m
Ciri-ciri Atom
Bilangan Oksidasi : 4
Elektronegativitas : 2.01 (skala pauling)
Energy ionisasi : ke-1 762 kJ/mol
ke-2 1537.5 kJ/mol
ke-3 3302.1 kJ/mol
jari-jari atom : 125 pm
jari-jari kovalen : 122 pm
Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni,
germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor
yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi
germanium kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi.
Germanium adalah bahan semi konduktor yang bervalensi 4 dan mempunyai
susunan seperti karbon atau silikon. Spesifikasi germanium adalah sebagai berikut:
Pada temperatur yang rendah, bahan semi konduktor ini bersifat sebagai
isolator, kemudian pada suhu yang cukup tinggi, bahan ini berubah sifatnya menjadi
bahan penghantar yang baik. Germanium merupakan bahan yang sangat luas
pemakaianya didalam pembuatan rectifier, transistor, dan peralatan semi konduktor
yang lain.
E. Pembuatan Germanium
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih
seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium
dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya
yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian
yang tinggi.
F. Kelimpahan Germanium di Alam
Logam ini dapat ditemukan:
Argirodite, sulfide germanium dan perak
Germanite, yang mengandung 8% unsure ini
Biji seng
Batu bara
Mineral-mineral lainnya
Germanium murni ditemukan dalam bentuk yang keras, berkilauan,
berwarna putih keabu-abuan, tapi merupakan metalloid yang rapuh. Germanium
stabil di udara dan air pada keadaan yang normal, dan sukar bereaksi dengan alkali
dan asam, kecuali dengan asam nitrat.
G. Kegunaan
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya,
ia digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum
germanium adalah sebagai bahan semikonduktor.
Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola
lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra
merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya,
termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi
oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan
microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang
penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk
mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur
ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
Germanium dipandang sebagai pengganti potensial untuk silicon pada chip mini.
Kegunaan lain dalam elektronika termasuk posfor di lampu neon. Germanium transistor masih
digunakan di beberapa pedal efek oleh musisi yang ingin memproduksi karakter nada khas.
Germanium dioksida juga digunakan dalam katalis untuk polimerisasi dalam produksi
polyethylene terephtalate. Selain itu juga germanium telah mendapatkan popularitas dalam
beberapa tahun terakhir terkenal karena kemempuannya untuk meningkatkan fungsi system
kekebalan tubuh pada pasien kanker. Ini tersedia di Amerika Serikat sebagai suplemen
makanan dalam bentuk kapsul, oral atau tablet, dan juga telah ditemukan sebagai larutan
injeksi. Sebelumnya bentuk anorganik, khususnya garam sitrat-laktat, menyebabkan sejumlah
kasus disfungsi ginjal, steatosis hati
Germanium anorganik mampu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan kanker
ganas dengan jalan memperkuat sistem imun. Germanium dibutuhkan oleh tubuh, dalam satu
hari minimal 1 mg. Seperti halnya selenium, germanium juga termasuk ke dalam golongan trace
mineral.
Germanium organik melindungi diri dari akumulasi amyloid, suatu produk oksidatif
radikal bebas (berdasarkan riset pada tikus). Kelebihan amyloid akan menyebabkan
amyloidosis, yaitu suatu penyakit yang diakibatkan ketidakseimbangan dalam proses
pemecahan protein yang menyebabkan terakumulasinya amyloid. Amyloidosis diketahui
berhubungan dengan penyakit inflammatori kronis, kelainan sel plasma, deposisi amyloid di
organ neuroendokrin, dan defisiensi kongenital enzim (terutama enzim yang berperan dalam
penguraian prekursor amyloid). Selain itu, germanium organik juga melindungi sistein (suatu
asam amino sulfhidril) dari oksidasi.
H. BAHAYA GERMANIUM
Bahaya fisik yang dapat ditimbulkanoleh germanium, dilihat dari bentuk gasnya, yang
lebih berat dari pada udara sehingga dapat berpindah dengan cepat sepanjang permukaan
bumi. Selain itu, sebagi salah satu logam berat, germanium juga memiliki dampak negatif
apabila terakumulasi dalam sistem perairan
I. Galium Arsenide
Gallium arsenide (GaAs) adalah semikonduktor
senyawa, campuran dari dua elemen, galium(Ga)
dan arsen (As). Berada pada Golongan ke iii/v. Gallium adalah oleh-produk dari
peleburan logam lain, terutama aluminiumdan seng, dan jarang-jarang dari emas,
sebenarnya. Arsenik tidak jarang tetapi beracun. Galliumarsenide untuk sel surya telah
mengembangkan secara sinergis dengan gallium arsenide untuk dioda pemancar
cahaya, laser, dan lain perangkat optoelektronik
Gallium arsenide adalah salah satu alternatif selain silikon yang paling banyak
dipelajari. Secara teoritis dapat mengkonversi sekitar 40% dari insiden radiasi matahari
untuk listrik, sehingga dua kali lebih efektif dibandingkan silikon. Efisiensi ini membuat
gallium arsenide menjadi bahan pilihan untuk membangun sel surya pesawat ruang
angkasa. Tapi untuk aplikasi yang terbaik, harga gallium arsenide selangit. Rogers
mengatakan bahwa wafer kualitas tinggi gallium arsenide harus ditumbuhkan dalam
ruang pengendalian secara hati-hati. Setelah tumbuh wafer biasanya diiris tebal, tetapi
hanya permukaannya saja digunakan. Banyak dari bahan mahal pada dasarnya akan sia-
sia.
Kegunaan :
Gallium Arsenide digunakan pada Panel Surya . Teknik baru bisa membuka jalan
bagi semikonduktor yang lebih efisien. Sebuah metode alternatif dalam membuat
semikonduktor peka cahaya akan memberikan efisiensi tinggi sel surya, lebih baik dalam
visi malam untuk kamera serta sejumlah aplikasi lain. Sebuah tim yang dipimpin oleh
John Rogers, fisikawan material dari University of Illinois di Urbana-Champaign, telah
mengembangkan teknik dengan biaya efesien dalam menghasilkan microchip terbuat
dari semikonduktor gallium arsenide yang dapat merespon cahaya dengan baik. galium
arsenide menunjukkan potensi besar. Laboratoriumnya sekarang bekerja pada
pengembangan sel surya yang dapat menghasilkan listrik sekitar US$1/watt yang akan
menarik secara komersial.
Gallium arsenide adalah senyawa dari unsur-unsur galium dan arsen. Terdapat
pada golongan III/V dari semikonduktor, dan digunakan dalam pembuatan perangkat
seperti : microwave frequency integrated circuits, monolithic microwave integrated
circuits, infrared light-emitting diodes, dioda laser, sel surya, dan optical windows.
Gallium arsenide juga dikenal sebagai crystalline tunggal film yang tipis dan biaya yang
harus dikeluarkan tinggi tetapi efisiensi yang dimilikinya juga tinggi.
LED
PANEL SURYA
LASER
KESIMPULAN
1. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator
dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat
rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.
2. Bahan-bahan semikonduktor
a). Silikon
b). Germanium
c). Galium Arsenide
3. silicon: Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips,
komputer dan sel surya
4. germanium: Kegunaan unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor
di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus
cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-
baran optik lainnya
5. Gallium Arsenide digunakan pada Panel Surya, LED.LASER ,microchip terbuat dari
semikonduktor gallium arsenide yang dapat merespon cahaya dengan baik