Upload
others
View
40
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mata Kuliah: Investigasi Fraud
Dosen: Sudarwan, Ph.D, Ak, CIA, CCSA, CRMA
4/6/2019 Fraud Investigation 1
Daftar Materi
Bagian I : Konsep danTeori investigasi
Bagian II : Prosesinvestigasi
Bagian III: PedomanInvestigasi
4/6/2019 Fraud Investigation 2
Bagian I: Konsep dan Teoriinvestigasi
1. Overview a. Pengertian Fraud, Audit dan
investigasi
b. Faktor Pemicu Fraud (Fraud Triangle)
c. Indikasi Fraud
d. Exposur Risiko Fraud
2. Jenis Frauda. Korupsi
b. Kecurangan Pelaporan
c. Penyalahgunaan Aset4/6/2019 Fraud Investigation 3
PENGERTIAN FRAUD
Fraud adalah tindakan penyimpanganatau pembiaran yang sengaja dilakukanuntuk mengelabui, menipu, ataumemanipulasi perusahaan, nasabah,atau pihak lain sehingga mengakibatkanperusahaan, nasabah atau pihak lainmenderita kerugian dan/atau pelakufraud memperoleh keuntungan secaralangsung maupun tidak langsung.
4/6/2019
Fraud Investigation
4
Unsur-unsur fraud :
1) Adanya perbuatan melawan hukum
(Illegal Acts)
2) Adanya unsur kesengajaan
3) Dilakukan orang dalam/orang luar
4) Untuk mendapatkan keuntungan
pribadi/kelompok.
5) Langsung/tidak langsung merugikan
pihak lain.
4/6/2019 Fraud Investigation 5
Apa perbedaan antara fraud dengan kesalahan dan kelalaian??
4/6/2019 Fraud Investigation 6
Pengertian Audit
Audit adalah kegiatan yang dilakukanuntuk mengumpulkan dan mengujikewajaran proses pekerjaan, aset,data dan informasi yang ada/dilakukan/dilaporkan dengan proseskegiatan,aset, data dan infomasiyang seharusnya ada/dilakukan/dilaporkan berdasarkan standaryang disepakati.
4/6/2019 Fraud Investigation 7
Definisi Investigasi
Investigasi adalah proses pengumpulan, analisis, dan evaluasi atas bukti-bukti danfakta-fakta atas suatu dugaan fraud/ kecurangan dengan tujuan untukmengungkapkan terjadinya fraud, pihak yang terlibat dalam tindakan fraud, motif terjadinya fraud, waktu dan tempatterjadinya tindakan fraud, bentuk fraud yang terjadi (modus operandi) dan kerugiankeuangan yang timbul karena tindakan fraud .
4/6/2019 Fraud Investigation 8
Audit Umum vs Fraud Audit
4/6/2019 Fraud Investigation
Issue Audit Keu Fraud Audit
Waktu Rutin/ Terjadwal Tidak Terjadwal/ Sesuai dengan Kebutuhan
Ruang Lingkup Umum Khusus
Tujuan Opini Membuktikan
Metodologi Teknik Audit Umum
Teknik Investigasi
Fokus Meyakinkan (Reasonable Assurance)
Membuktikan
Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan
Sanksi
9
Apa Perbedaan antara Audit Umumdan Investigasi mengenai:
• Pengadaan?
• Penjualan?
• Produksi?
• Pemeliharaan?
• Keuangan?
4/6/2019 Fraud Investigation 10
PRESSURE/DORONGAN
RATIONALIZATION/PEMBENARAN
OPPORTUNITY/KESEMPATAN
FRAUD
4/6/2019 Fraud Investigation 11
Pemicu Frauda. Pressure
1) Faktor keuangan
2) Faktor situasi kerja
3) Faktor mental/moral
b. Kesempatan1) Kelemahan kontrol
2) Penguasaan teknik dan informasi yang tidaksimetris
3) Pembiaran
c. Pembenaran1) Situasi kerja
2) Sistem kompensasi kerja
3) Sistem promosi jabatan
4) Kebutuhan darurat
4/6/2019 Fraud Investigation 12
a. Lemahnya Internal Control:- Manajemen tdk menekankan perlunya peranan internal control- Manajemen tdk menindak pelaku fraud- Para eksekutif menunjukkan sikap hidup kemewahan- Internal Auditor tdk diberikan kewenangan utk menyelidiki kegiatan para
eksekutif, terutama menyangkut pengeluaran yg sangat besar
b. Tekanan Keuangan Terhadap Seseorang:- Banyak hutang; Pendapatan Rendah; Gaya Hidup Mewah
c. Tekanan Non-Financial (Mendorong Management Fraud):- Tuntutan pimpinan di luar kemampuan bawahannya (cenderung tidak
realistis)- Top Management menetapkan suatu tujuan yg hrs dicapai tanpa dikon-sultasikan lebih dahulu kepada bawahannya
c. Indikasi Lainnya:- Pola rekrutasi, mutasi, promosi dan kompensasi yang dianggap tidak fair
4/6/2019 Fraud Investigation 13
GreedOpportunityNeedExposure
Berhubungan dgn individu (pelaku kecurangan)(Faktor Individu)
Berhubungan dgn organisasi (korban perbuatan kecurangan)(Faktor Generik)
(Kemungkinan bhw kecurangan akan dpt diketahui jika hal itu diungkapkan; sanksidikenakan jika terungkap perbuatannya)
4/6/2019 Fraud Investigation 14
4/6/2019 Fraud Investigation
Faktor Generik:
➢Berada dalam pengendalian organisasi (perusahaan)
➢Mencakup:
- kesempatan yang diberikan kepada pelaku kecurangan (opportunity)
- kemungkinan bahwa kecurangan akan dapat diketahui apabila hal itu terjadi dan diungkapkan (exposure)
- sanksi yang dikenakan kepada pelaku jika tertangkap dan perbuatannya terungkap (exposure)
Faktor Individu:
Melekat pada diri seseorang yang melakukan kecurangan
➢Secara umum dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:
- Moral, yang berhubungan dengan keserakahan (greed)
- Motivasi, yang berhubungan dengan kebutuhan (need)
15
Apa yang menjadi pemicuutama terjadinya fraud?
4/6/2019 Fraud Investigation 16
a. Data akuntansi dan keuangan1) Irregularity
2) Data relationship
3) Window dressing
b. Data kegiatan operasi1) Laoran dan observasi kegiatan operasi
2) Data/informasi informal
3) Informasi dari pelapor
c. Suasana kerja1) Friksi dalam hubungan kerja
2) Ketidaknyamanan kerja
3) Lack of transparency
4) High turn over
5) Hubungan kerja
d. Exposure terhadap risiko fraud
4/6/2019 Fraud Investigation 17
Jenis-jenis Indikasi Fraud
4/6/2019 Fraud Investigation
Kategori Contoh
Data Akuntansidan keuangan
Data KegiatanOperasi
18
Jenis-jenis Indikasi Fraud
4/6/2019 Fraud Investigation
Kategori Contoh
Suasana Kerja
19
Type Organisasi dan ExposurTerhadap Risiko Fraud
4/6/2019 Fraud Investigation 20
HIGH FRAUD POTENTIAL LOW FRAUD POTENTIAL
Management style
Autocratic
Management orientation
Low trust
X Theory
Power driven
Distribution of authority
Centralized, reserved by top
management
Planning
Centralized
Short range
Performance
Measured quantitatively and on a
short-term basis
Management style
Participative
Management orientation
High trust
Y Theory
Achievement driven
Distribution of authority
Decentralized, delegated to all
levels
Planning
Decentralized
Long range
Performance
Measured both quantitatively and
quantitatively and on a long-term
basis
4/6/2019 Fraud Investigation 21
HIGH FRAUD POTENTIAL LOW FRAUD POTENTIAL
Profit focused
Management by crisis
Reporting by routine
Rigid rules strongly policed
Primary management concerns
Preservation of capital
Profit maximization
Reward system
Punitive
Penurious
Politically administered
Feedback on perfomance
Critical
Negative
Customer focused
Management by objectives
Reporting by exception
Reasonable rules fairly enforced
Primary management concerns
Profit optimization
Human, then capital and
technological asset utilization
Reward system
Reinforcing
Generous
Fairly administered
Feedback on performance
Positive
Supportive
4/6/2019 Fraud Investigation 22
HIGH FRAUD POTENTIAL LOW FRAUD POTENTIAL
Interaction mode
Issues and personal differences
are skirted or repressed
Payoffs for good behavior
Mainly monetary
Business ethic
Ambivalent, rides the tides
Internal relationships
Highly competitive, hostile
Value and beliefs
Economics, political
Self-centered
Success formula
Works harder
Interaction mode
Issues and personal differences
are confronted and addressed
openly
Payoffs for good behavior
Recognition, promotion, added
responsibility, choice
assignments, plus money
Business ethic
Clearly defined and regulary
followed
Internal relationships
Highly competitive, hostile
Value and beliefs
Social, spiritual, group-centered
Success formula
Works harder4/6/2019 Fraud Investigation 23
HIGH FRAUD POTENTIAL LOW FRAUD POTENTIAL
Biggest human resource problem
High turnover Burnout Grievances Absenteeism
Company loyalty
Low
Major financial concern
Cash-flow shortage
Growth pattern
Sporadic
Relationship with competitors
Hostile
Biggest human resource problem
Not enough promotional opportunities for all the talent
Company loyalty
High
Major financial concern
Opportunities for new
investments
Growth pattern
Consistent
Relationship with competitors
Professional
4/6/2019 Fraud Investigation 24
HIGH FRAUD POTENTIAL LOW FRAUD POTENTIAL
CEO characteristics
Swinger, self-interested,
insensitive to people, feared,
insecure, gambler, impulsive,
tight fisted, number-and things-
oriented, profit seeker, vain,
bombastic, highly emotional,
partial, pretends to be more than
he is
Management structure, systems
and controls
Bureaucratic
Regimented
Inflexible
Imposed controls
CEO characteristics
Professional, decisive, fast-paced,
friendly, respected by peers,
secure, risk-taker, thoughtful,
generous with personal time and
money, products and markets-
oriented, builder, helper, self-
confident, composed, calm,
deliberate, even disposition, fair,
knows who he is, what he is, and
where he is
Management structure, systems
and controls
Collegial
Systematic
Open to change
Self-controlled
4/6/2019 Fraud Investigation 25
HIGH FRAUD POTENTIAL LOW FRAUD POTENTIAL
Many-tiered structure, vertical
Everything documented, a rule for
everything
Internal communication
Formal, written, stiff, pompous,
ambiguous
Peer relationships
Hostile, aggressive, rivalrous
Flat-structure, horizontal
Documentation adequate, but not
burdensome; some discretion
afforded
Internal communication
Informal, oral, clear, friendly,
open, candid
Peer relationships
Corporative, friendly
4/6/2019 Fraud Investigation 26
Ta
xo
no
miF
rau
ud
4/6/2019 Fraud Investigation 27
Jenis-jenis Fraud
4/6/2019 Fraud Investigation
Kategori Contoh
PenyalahgunaanAset
Korupsi
28
Jens-jenis Fraud
4/6/2019 Fraud Investigation
Category Contoh
Kecuranganpelaporan
29
PENCEGAHAN DETEKSIINVESTIGASI, PELAPORAN,
DAN SANKSI
PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN TINDAK LANJUT
Anti fraud awareness: Kebijakan dan mekanisme
whistleblowing:
Investigasi: Pemantauan:
-penyusunan dan sosialisasi
anti fraud awareness
-perlindungan kepada
whistleblower
-penentuan pihak yang
berwenang
-memantau tindak lanjut
-program employee awareness -regulasi atas pengaduan fraud -mekanisme pelaksanaan
investigasi
Evaluasi:
-program customer awareness -sistem pelaporan dan tindak
lanjut laporan fraud
Pelaporan: -data kejadian fraud (fraud
profiling)
Identifikasi kerawanan: Suprise audit: -mekanisme pelaporan yang
efektif
Tindak lanjut:
-mengidentifikasi risiko
terjadinya fraud
-kebijakan dan mekanisme
suprise audit
Pengenaan sanksi: -mekanisme tindak lanjut
Know your employee: Surveillance system: -mekanisme pengenaan sanksi
-sistem dan prosedur rekruitmen
yang efektif
-pengujian dan pemeriksaan
secara diam-diam
-pihak yang berwenang
mengenakan sanksi
-sistem seleksi , promosi, dan
mutasi
-pengenalan dan pemantauan
karakter, perilaku, dan gaya
hidup karyawan
PERANGKAT STRATEGI ANTI FRAUD
4/6/2019 Fraud Investigation 30
1. Gambaran Umum Proses
Investigasi
2. Diagram Alur Kerja Investigasi
4/6/2019 Fraud Investigation 31
Gambaran Umum Proses Investigasi
4/6/2019 Fraud Investigation 32
JENIS-JENIS FRAUD
Secara garis besar terdapat 9 jenis fraud:a. Penyajian fakta material yang tidak benarb. Penyembunyian fakta materialc. Penyuapand. Pemerasane. Konflik kepentinganf. Pemalsuang. Penggelapanh. Pencuriani. Pelanggaran kepercayaan
4/6/2019 Fraud Investigation 33
4/6/2019 Fraud Investigation
THEFT ACT INVESTIGATE METHOD:➢Surveilance & Copert Operation (Pengamatan thp op. perush)➢Invigilation (Kewaspadaan )➢Physical Evidence
CONCEALMENT INVESTIGATE METHOD:(Penyembunyian)➢Document Examination➢A u d i t➢Computer Searches➢Physical Asset Count
CONVERSION INVESTIGATIVE METHOD:➢Public Record Searches➢Net Worth Analysis
INQUIRY INVESTIGATIVE METHODS:➢Interviewing & Interogation➢Honestly Testing
34
4/6/2019 Fraud Investigation
EVIDENCESQUARE
TESTIMONIALEVIDENCE
DOCUMENTARYEVIDENCE
PHYSICALEVIDENCE
PERSONALOBSERVATION
35
Suspect
Witness
Companion
Witness
Superior
PemeriksaanFraud
Proses pemeriksaan fraud dilakukan secara bertahap, mulai dari yang umum sampai kepada yang khusus. Wawancara kepada orang yang dicurigai biasanya dilakukan terakhir, setelah diperoleh informasi yang cukup untuk menjatuhkan tuduhan yang tepat.
4/6/2019Fraud Investigation 36
37
THINK AS A THIEF
ACT AS DETECTIVE
HONEST AS MESSENGER
OF GOD
Investigasi fraud dimulai dengan asumsi, berdasarkan fakta yang diketahui, atas apayang mungkin terjadi. Asumsi tersebutdikembangkan menjadi hipotesa yang akandiuji melalui pembuktian. Investigasi fraud meliputi langkah-langkah berikut:
-Analisis data yang tersedia
-Ciptakan sebuah hipotesa
-Uji hipotesa
-Saring dan perbaiki hipotesa
4/6/2019Fraud Investigation 38
Informasi awal
Pengaduan Sumber LainPetunjuk Akuntansi
Reviu hubungan keuangan
ApakahInformasicukup?
Stop
-Bangun teori fraud-Tentukan dimana bukti berada
-Bukti apa untuk membuktikan niat-Revisi teori fraud
-Siapkan bagan penghubung orang dan bukti
-Tentukan pertahanan terhadap tuduhan
Apakah bukti cukup untuk
diteruskan?
Lengkapi investigasi melalui:
-Wawancara-Pemeriksaan
dokumen-Observasi
Hentikan
4/6/2019Fraud Investigation 39
SUATU KONDISI YANG SECARA MENYELURUHMENGARAHKAN ATAU MENUNJUKKANADANYA KEYAKINAN YANG BERALASAN KUATDAN DIDASARI PROFESIONALISME DAN SIKAPKEHATI-HATIAN AUDITOR BAHWA FRAUD TELAH TERJADI, SEDANG TERJADI, DAN ATAUAKAN TERJADI
4/6/2019Fraud Investigation 40
Dugaan fraud dapat dibangun berdasarkan 6 unsur berikut (5W+1H):
- Siapa saja yang mungkin terlibat? (who)
- Apa yang telah terjadi? (what)
- Mengapa tuduhan terjadi? (why)
- Dimana tempat kejadian? (where)
- Kapan hal tersebut terjadi? (when)
- Bagaimana fraud tersebut dilakukan? (how)
4/6/2019Fraud Investigation 41
Bukti-bukti dapat dicari pada hal-hal berikut:
- Dalam pembukuan (on-book) atau tidak (off-book)
- Langsung atau tidak langsung
- Identifikasi saksi potensial
4/6/2019Fraud Investigation 42
Untuk membuktikan niat dari pelaku fraud, diperlukan bukti-bukti:
- Jumlah kejadian
- Pelanggaran lainnya
- Saksi
4/6/2019Fraud Investigation 43
Prosedur investigasi adalah langkah-langkahtindakan minimal yang harus dilaksanakan dalaminvestigasi untuk menjaga kualitas hasil investigasi.
Prosedur tersebut terbagi dalam 6 bagian berikut:
Identifikasi Masalah
Perencanaan
Pengumpulan dan Evaluasi Bukti
Pemaparan Hasil Audit
Penyusunan Laporan
Pemantauan Tindak Lanjut
Prosedur tersebut dapat direvisi sepanjangpelaksanaan investigasi apabila dijumpai kondisi yang belum masuk dalam perencanaan.
4/6/2019Fraud Investigation 44
Pemeriksaan fraud dilakukan dengan cara:
1. Memeriksa dokumen
2. Mereviu data pihak luar
3. Melakukan wawancara.
4. Memeriksa barang bukti
4/6/2019Fraud Investigation 45
6. Flowchart Proses investigasi
Risk Management Control AuditFraud Investigation4/6/2019 46
4/6/2019 47Fraud Investigation
4/6/2019 48Fraud Investigation
4/6/2019 49Fraud Investigation
4/6/2019 50Fraud Investigation
4/6/2019 51Fraud Investigation
1. Identifikasi Masalah
2. Perencanaan
3. Pengumpulan dan Evaluasi Bukti
4. Pemaparan Hasil Audit
5. Penyusunan Laporan
6. Pemantauan Tindak Lanjut
4/6/2019 Fraud Investigation 52
1.IDENTIFIKASI MASALAHUMUM
01. Tahap identifikasi masalah merupakan tahap awalproses penugasan untuk menentukan apakah investigasiperlu dilakukan atau tidak.
02. Penugasan investigasi harus didasarkan pada alasanyang cukup.
Alasan dapat berupa:
1) Adanya informasi laporan/pengaduan masyarakat yang mengindikasikan penyimpangan yang menimbulkan kerugian perusahaan dan/atau nasabah;
2) Pengaduan dari pegawai perusahaan
3) Pengembangan dari hasil audit umum;
4) Permintaan dari Direksi/Komisaris perusahaan.4/6/2019 Fraud Investigation 53
IDENTIFIKASI MASALAHUMUM
03. Penugasan investigasi dilaksanakan setelah dilakukanpenelaahan terlebih dahulu.
04. Hasil penelaahan harus dituangkan dalam dokumenhasil penelaahan dan ditandatangani oleh para pejabatyang berwenang.
05. Pemimpin Grup Anti Fraud bertanggung jawab untukmelakukan telaah atas pengaduan mengenai indikasi fraud .
06. Hasil telaah atas pengaduan masyarakat yang memenuhi kecukupan informasi diusulkan kepadapemimpin DAI/Direksi untuk ditindaklanjuti denganinvestigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 54
IDENTIFIKASI MASALAH07. Kecukupan informasi adalah yang memenuhi kriteria
5W+1H sebagai berikut:(1) What (Apa–Jenis Penyimpangan dan Dampaknya)
Informasi yang diperoleh berisikan penjelasan mengenai substansi jenis penyimpangan yang diadukan. Informasi ini berguna dalamhipotesis awal untuk mengungkapkan jenis-jenis penyimpangan dariketentuan internal perusahaan BJB dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta dampak kerugian keuangan daripenyimpangan tersebut.
(2) Who (Siapa–Pihak-Pihak yang Terkait)
Informasi ini berkaitan dengan substansi siapa yang melakukanpenyimpangan atau kemungkinan siapa saja yang dapat diduga melakukan penyimpangan, dan pihak-pihak yang terkait yang perludimintakan keterangan/penjelasan.
4/6/2019 Fraud Investigation 55
IDENTIFIKASI MASALAH07. Kecukupan informasi adalah yang memenuhi kriteria 5W+1H
sebagai berikut:(3) Where (Dimana – Tempat Terjadinya Penyimpangan)
Informasi ini berkaitan dengan tempat dimana terjadinya penyimpangankhususnya wilayah/cabang tempat terjadinya penyimpangan. Informasi inisangat berguna dalam menetapkan ruang lingkup penugasan investigasi sertamembantu dalam menentukan locus (tempat dimana penyimpangan tersebutterjadi).
(4) When (Kapan – Waktu Terjadinya Penyimpangan)
Informasi ini berkaitan dengan kapan penyimpangan terjadi yang akanmempengaruhi penetapan ruang lingkup penugasan investigasi. Penentuantempus (saat/waktu terjadinya penyimpangan) membantu pemahaman auditor fraud atas peraturan perundangundangan yang berlaku saat terjadinyapenyimpangan, sehingga dalam mengungkapkan fakta dan proses kejadianserta pengumpulan bukti dapat diselaraskan dengan kriteria yang berlaku.
4/6/2019 Fraud Investigation 56
IDENTIFIKASI MASALAH07. Kecukupan informasi adalah yang memenuhi kriteria 5W+1H sebagai
berikut:
(5) Why (Mengapa – Penyebab Terjadinya Penyimpangan)
Informasi yang ingin diperoleh adalah mengapa seseorang melakukanpenyimpangan. Hal ini berkaitan dengan motivasi seseorang melakukanpenyimpangan yang akan dapat mengarah kepada pembuktian unsur niat(intent).
(6) How (Bagaimana – Modus Penyimpangan)
Informasi ini berkaitan dengan bagaimana penyimpangan tersebut terjadiyang akan membantu dalam menyusun modus operandi penyimpangantersebut serta meyakini penyembunyian (concealment), dan pengonversian(convertion) hasil penyimpangan.
Apabila informasi yang diperoleh sangat terbatas tetapi terdapat keyakinan bahwa laporan/pengaduan masyarakat layak ditindaklanjuti, minimal informasi harusmemenuhi kriteria 3W (what, where, when). Pertimbangan profesional didasarkan padadata empiris kasus sejenis dan/atau informasi lain yang mendukung.
4/6/2019 Fraud Investigation 57
IDENTIFIKASI MASALAHLANGKAH-LANGKAH
01. Divisi Audit Internal menerima informasi laporan/pengaduan darimasyarakat/nasabah/pegawai perusahaan, pengembangan hasilaudit umum, atau permintaan dari Direksi perusahaan.
02. Pemimpin Divisi Audit Internal mendisposisikan informasitersebut kepada Pemimpin Grup Anti Fraud.
03. Pemimpin Grup Anti Fraud menugaskan dua orang auditor untukmelakukan penelaahan atas informasi tersebut.
04. Penelaah melakukan penelaahan atas informasilaporan/pengaduan atau permintaan dari direksi.
05. Apabila informasi yang diperoleh tidak mencukupi unsur 5W + 1H, penelaah melengkapinya dengan informasi tambahan lainnya.
4/6/2019 Fraud Investigation 58
IDENTIFIKASI MASALAHLANGKAH-LANGKAH
06. Penelaah menuangkan hasil telaahan dalam dokumen hasiltelaahan dengan saran “cukup alasan untuk melakukaninvestigasi” atau “tidak cukup alasan untuk melakukaninvestigasi”.
07. Penelaah menyampaikan dokumen hasil telaahan kepadaPemimpin Grup Anti Fraud.
08. Apabila Pemimpin Anti Fraud, berdasarkan laporan hasilpenelaahan, tidak menemukan cukup bukti untukmelanjutkan investigasi, maka Pemimpin Anti Fraud mengajukan usulan penghentian investigasi kepada PemimpinDAI dengan melampirkan dokumen hasil telaahan daninformasi laporan/pengaduan fraud.
4/6/2019 Fraud Investigation 59
IDENTIFIKASI MASALAHLANGKAH-LANGKAH
09. Apabila Pemimpin Anti Fraud, berdasarkan laporan hasilpenelaahan, menemukan cukup bukti untuk melanjutkaninvestigasi, maka Pemimpin Grup Anti Fraud mengajukanusulan pelaksanaan investigasi kepada Pemimpin DAI danmempersiapkan langkah perencanaan investigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 60
2. PERENCANAANUMUM
01. Dalam setiap penugasan investigasi, auditor fraud harusmenyusun rencana penugasan.
02. Dalam membuat rencana, auditor fraud harusmenetapkan sasaran, ruang lingkup, dan alokasi sumberdaya.
4/6/2019 Fraud Investigation 61
PERENCANAANUMUM
03. Penugasan investigasi bersifat unik sehingga perencanaanuntuk masing-masing penugasan harus disusun dandikembangkan secara spesifik sesuai jenis penugasan, yaitu:1) mengidentifikasi tujuan dari penugasan;2) memperoleh pemahaman yang cukup atas kondisi
penugasan dan kejadian-kejadian yang menunjangpenugasan;
3) memperoleh pemahaman yang cukup atas hal-hal yang berkaitan dengan penugasan yang dilaksanakan (sebagaicontoh: hukum, peraturan, kontrak, ataupun kebijakanyang berhubungan dengan penugasan);
4) mengidentifikasi keungkinann adanya hambatan terhadap pelakksanaan ruang lingkup penugasan akibat pembatasanakses ataupun tidak dapat diperolehnya informasi; dan
5) mengevaluasi sumber daya yang dibutuhkan danmengidentifikasi tim penugasan yang sesuai.
4/6/2019 Fraud Investigation 62
PERENCANAAN04. Dalam merencanakan investigasi, auditor fraud harus:
1) mengembangkan hipotesis untuk mengarahkan proses pembuktiansuatu penyimpangan;
2) mengidentifikasi pendekatan, prosedur dan teknik audit yang akandigunakan untuk menguji hipotesis;
3) merumuskan prosedur dan langkah kerja yang akan dilakukan dalambentuk Program Audit;
4) mengidentifikasi risiko dan merencanakan mitigasi risiko penugasan;
5) mendokumentasikan seluruh proses perencanaan.
05. Apabila diperlukan, penugasan investigasi dapat menggunakantenaga ahli lain yang memiliki kompetensi di bidang yang sesuaidengan ruang lingkup penugasan investigasi. Auditor fraud merencanakan prosedur audit untuk melakukan pengendalianyang memadai atas tenaga ahli lain yang digunakan tersebut gunamemperoleh keyakinan bahwa hasil pekerjaan tenaga ahli dapatdigunakan sebagai bahan penugasan investigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 63
PERENCANAAN06. Setiap penugasan investigasi harus dinyatakan dalam Surat Tugas. Apabila
fraud diduga dilakukan oleh pejabat setingkat Pemimpin Grup atau lebihrendah, Surat Tugas dikeluarkan oleh Pemimpin Divisi Audit Internal. Apabilafraud diduga dilakukan dan atau melibatkan pejabat setingkat PemimpinDivisi, Surat Tugas diterbitkan oleh Direksi perusahaan. Penugasan dipimpinoleh pejabat yang setingkat dengan pelaku fraud. Apabila Direksi perusahaan diduga terlibat fraud, Pemimpin Divisi Audit Internal menginformasikan haltersebut kepada Komite Audiit/Komisaris perusahaan untuk langkahselanjutnya.
07. Setiap penugasan investigasi harus diselesaikan tepat waktu. Apabilamemerlukan perpanjangan waktu, setiap perpanjangan waktu harusdidasarkan pada alasan yang dapat diterima dan waktu perpanjangan dapatdiberikan sesuai dengan kebutuhan. Kondisi tersebut dituangkan dalamlaporan kemajuan penugasan (progress report).
08. Surat Tugas harus mencantumkan sasaran penugasan yang akan dilakukan.
4/6/2019 Fraud Investigation 64
PERENCANAANLANGKAH-LANGKAH
01. Direksi/Pemimpin DAI/Pemimpin Divisi Investigasi mengeluarkan suratpenugaan investigasi
02 Pemimpin Grup Anti Fraud menugaskan Tim investigasi untukmempersiapkan perencanaan investigasi.
03. Tim audit mengembangkan hipotesis, mengidentifikasi pendekatan, prosedur dan teknik audit untuk menguji hipotesis, merumuskanprosedur dan langkah kerja dalam bentuk program audit investigasi.
04. Tim audit menyampaikan surat tugas investigasi kepada PemimpinAuditee.
4/6/2019 Fraud Investigation 65
3. PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTIUMUM01. Dalam melaksanakan investigasi, auditor fraud harus mengumpulkan
bukti yang cukup, kompeten, dan relevan. Bukti dapat berupadokumen dan atau hasil wawancara.
02. Bukti audit disebut cukup jika jumlah bukti yang dikumpulkan sudahdapat dijadikan sebagai dasar untuk penarikan suatu kesimpulanaudit. Untuk menentukan kecukupan bukti audit, auditor fraud harusmenerapkan pertimbangan keahliannya secara profesional dan objektif. Dalam investigasi, jumlah bukti audit yang dikumpulkan tidak dapatmenggunakan metode sampling, melainkan harus terhadap keseluruhan populasi. Bukti yang cukup paling sedikit meliputi dua bukti. Bukti wawancara paling sedikit diperoleh dari dua orang saksi.
03. Bukti audit disebut kompeten jika bukti tersebut sah dan dapatdiandalkan untuk menjamin kesesuaian dengan faktanya. Bukti yang sah adalah bukti yang memenuhi persyaratan hukum dan peraturanperundang-undangan. Bukti yang dapat diandalkan berkaitan dengansumber dan cara perolehan bukti itu sendiri.
4/6/2019 Fraud Investigation 66
3. PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTIUMUM04. Bukti audit disebut relevan jika bukti tersebut secara logis
mendukung atau menguatkan pendapat atau argumen yang berhubungan dengan tujuan dan kesimpulan audit.
05. Bukti audit dikumpulkan dengan menggunakan prosedur, teknik, danmetodologi audit yang memadai termasuk teknik pengumpulan danevaluasi bukti berupa dokumen elektronik (apabila diperlukan).
06. Pemimpin Divisi Audit Internal dilarang menerbitkan laporanhasil investigasi apabila dalam penugasan tersebut tidak diperoleh bukti-bukti yang cukup, kompeten, dan relevan yang dapat memberikan keyakinan yang memadai serta menjadi dasar untuksemua pertimbangan dan simpulan hasil investigasi.
07. Pemimpin Divisi Audit Internal menetapkan suatu sistempengendalian dan prosedur intern untuk mengamankankerahasiaan, integritas, dan keterjagaan semua bukti yang menjadi miliknya atau yang disusun selama dalam penugasaninvestigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 67
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI08. Dalam investigasi, pengumpulan dan evaluasi bukti dimaksudkan untuk
mendukung kesimpulan dan temuan audit, dengan pedoman sebagaiberikut:
1) Pelaksanaan pengumpulan dan evaluasi bukti harus difokuskan padaupaya pengujian hipotesis untuk mengungkapkan:
(1) fakta-fakta dan proses kejadian;
(2) sebab dan dampak penyimpangan;
(3) pihak-pihak yang terkait (terlibat atas fraud dan dampaknya).
2) Pengumpulan dan evaluasi bukti ditujukan untuk menghindari risikodari kemungkinan salah, bias, tidak dapat diyakini, dan atau tidaklengkapnya bukti-bukti yang diperlukan.
4/6/2019 Fraud Investigation 68
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI3) Dalam pengumpulan bukti, auditor fraud harus:
(1) mengkaji waktu yang dibutuhkan, metodologi, prosedur, dan teknik yang digunakan;
(2) mengantisipasi untuk memperoleh informasi yang berhubungan denganfakta mengenai motivasi yang melatarbelakangi permasalahan (intent), penyembunyian (concealment), pengonversian (convertion);
(3) memaksimalkan sumber-sumber bukti, termasuk dengan melakukankoordinasi dengan Pimpinan Objek Penugasan;
(4) melakukan permintaan bukti secara tertulis kepada pihak yang menguasaibukti-bukti tersebut. Dalam hal Objek Penugasan yang mempunyaikewajiban menyediakan bukti-bukti tidak segera memenuhi bukti-bukti yang diminta, maka Pemimpin Divisi Audit Internal membuat surat kepadapimpinan Objek Penugasan dengan tembusan kepada Direksi perusahaan.
4) Setiap bukti yang diterima dibuatkan daftarnya dan dicatat berdasarkan sumberinformasi yang mengeluarkan bukti-bukti tersebut.
4/6/2019 Fraud Investigation 69
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI5) Auditor fraud menjaga kesinambungan penguasaan (chain of custody)
bukti dan mengembangkan serangkaian pengawasan atas sumber, kepemilikan, dan penyimpanan semua bukti yang berkaitan denganpenugasan.
6) Dalam mengevaluasi bukti, auditor fraud harus:
(1) menguji atau mengevaluasi seluruh bukti yang dikumpulkan denganmemperhatikan urutan proses kejadian (sequences) dan kerangkawaktu kejadian (time frame) yang dijabarkan dalam bentuk bagan aruskejadian (flow chart) atau narasi pengungkapan fakta dan proseskejadian;
(2) menilai kesahihan bukti yang dikumpulkan selama pekerjaan audit;
(3) menilai kesesuaian bukti dengan hipotesis;
(4) mengidentifikasi, mengkaji, dan membandingkan semua bukti yang relevan dan mengutamakan hakikat daripada bentuk (substance over form), serta mengembangkan dan menguji hipotesis dengan maksuduntuk mengevaluasi permasalahan selama dalam penugasan.
4/6/2019 Fraud Investigation 70
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI7) Dalam melakukan pengumpulan dan evaluasi bukti, auditor
fraud harus melakukan klarifikasi dan konfirmasi yang memadai kepada pihak-pihak terkait untuk memastikan kecukupan, relevansi, dan kompetensi bukti. Hasil klarifikasi dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh auditor fraud dan pihak yang diklarifikasi. Permintaan klarifikasi kepadapihak-pihak yang terkait sekaligus sebagai permintaan tanggapankepada yang bersangkutan atas fakta-fakta yang diperoleh auditor fraud berdasarkan bukti lain. Apabila tanggapan dari pihak yang diklarifikasi bertentangan dengan bukti yang lain, auditor fraud harus melakukan evaluasi kembali tanggapan tersebut secaraseimbang dan objektif.
8) Berdasarkan pengujian hipotesis dengan melakukan evaluasiterhadap bukti-bukti yang diperoleh, auditor fraud mengidentifikasi jenis penyimpangan, fakta dan proseskejadian, kriteria yang seharusnya dipatuhi, penyebab dandampak yang ditimbulkan, serta pihak-pihak yang terkait.4/6/2019 Fraud Investigation 71
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI9) Dalam hal pengumpulan dan evaluasi bukti memerlukan
bantuan teknis yang dimiliki ahli lain, maka dapatmenggunakan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhanpenugasan investigasi.
10) Dalam hal tenaga ahli digunakan untuk penugasaninvestigasi, maka harus ada pemahaman dan komunikasi yang cukup antara auditor fraud dengan tenaga ahli tersebutuntuk meminimalkan kesalahpahaman yang dapat menyebabkan salah menafsirkan hasil pekerjaan dan/atau informasi dari tenaga ahli tersebut.
4/6/2019 Fraud Investigation 72
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI11) Dalam hal diperlukan pengumpulan dan evaluasi bukti berupa dokumen
elektronik, auditor fraud harus memperhatikan prinsip dasar prosedurpengumpulan bukti dokumen elektronik, yaitu:
(1) tidak boleh melakukan kegiatan apapun yang menyebabkanterjadinya perubahan data baik pada komputer atau media penyimpanan;
(2) pada kondisi ketika seseorang merasa perlu untuk melakukan akseske data asli, harus dipastikan dilakukan oleh orang yang ahli dankompeten serta dapat memberikan penjelasan yang cukup terhadaptindakan yang dilakukannya serta penjelasan mengapa hal tersebutdilakukan;
(3) harus dilakukan jejak audit (audit trail) yang bisa menggambarkanbahwa proses kesinambungan penguasaan (chain of custody) dapatdipertanggungjawabkan bahkan jika menggunakan alat bantu lain;
(4) auditor fraud harus memiliki tanggung jawab untuk memastikantidak ada pelanggaran hukum atau aturan lain yang terjadi.
4/6/2019 Fraud Investigation 73
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI12) Dalam hal Pimpinan Objek Penugasan atau bagian dari Objek
Penugasan tidak kooperatif dalam pelaksanaan penugasan, maka diambil langkah sebagai berikut:
(1) Auditor memberitahukan secara tertulis permasalahan tersebutkepada Pemimpin Divisi Audit Internal.
(2) Pemimpin Divisi Audit Internal melakukan koordinasi dengan Pimpinan Objek Penugasan guna menghilangkan hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan investigasi.
(3) Dalam hal hambatan tidak dapat diatasi, Pemimpin Divisi Audit Internal melaporkan kondisi dimaksud kepada Direksi perusahaan guna mendapatkan petunjuk dan arahan serta sebagai bahan masukan untuk melakukan koordinasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 74
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI09. Pada setiap tahap audit, pekerjaan auditor harus disupervisi secara
memadai untuk memastikan tercapainya sasaran dan terjaminnya kualitasaudit.
10. Pengendalian penugasan melalui reviu berjenjang, review meeting, danpembahasan intern perlu dilakukan guna menjamin kualitas audit, mempercepat proses penugasan, dan mencari jalan keluar atas permasalahan-permasalahan yang timbul selama penugasan. Review meeting dan pembahasan intern dikoordinasikan oleh Pemimpin DivisiAudit Internal.
Pembahasan dengan Direksi perusahaan dilakukan dalam hal PemimpinDivisi Audit Internal menyatakan adanya hambatan yang signifikan ataudalam rangka finalisasi audit yang memerlukan pendapat dari Direksiperusahaan.
4/6/2019 Fraud Investigation 75
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTIDengan memperhatikan hasil review meeting dan pembahasan intern tersebut di atas, penanganan selanjutnya sebagai berikut:
(1) Dalam hal disimpulkan bahwa audit yang dilakukan masihmemerlukan prosedur audit dan/atau bukti-bukti pendukungtambahan, maka auditor fraud wajib melaksanakan prosedur audit dan/atau melengkapi bukti-bukti pendukung dimaksud.
(2) Dalam hal disimpulkan bahwa audit yang dilakukan telahcukup/memadai, maka auditor fraud melanjutkan proses selanjutnya.
11. Direksi perusahaan memberikan arahan dan petunjuk berkaitan denganinformasi mengenai hambatan dan kendala yang dihadapi oleh Divisi Audit Internal dalam melaksanakan penugasan investigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 76
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI
LANGKAH-LANGKAH01. Tim investigasi menyampaikan maksud dan tujuan investigasi kepada Pemimpin
Objek Penugasan.
02. Setelah mendapat persetujuan dari Pemimpin Objek Penugasan, Tim audit segeramencari dan mengumpulkan bukti yang cukup, kompeten, dan relevan.
03. Setiap bukti audit yang diperoleh disimpan di tempat yang aman.
Bukti audit diperoleh dengan cara:
a. Pengujian dokumen
b. Wawancara/klarifikasi/konfirmasi dengan pihak yang berkompeten
c. Pengamatan (observasi)
d. Analisis
04. Setiap bukti yang diperoleh, Tim audit melakukan pencatatan atas sumber dantanggal diperolehnya bukti.
05. Tim audit selalu berkomunikasi dengan Pemimpin Divisi Audit Internal danmelakukan reviu berjenjang, review meeting, dan pembahasan intern sepanjangmasa penugasan.
4/6/2019 Fraud Investigation 77
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTIPERSONIL
Tim investigasi yang terdiri dari:
-- 1 orang Ketua Tim, dan
-- 2 orang Anggota Tim.
4/6/2019 Fraud Investigation 78
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTILOGISTIK
01. Alat perekam
02. Kamera
03. Alat komunikasi
04. Alat Tulis Kantor
05. Ordner
06. Kendaraan
4/6/2019 Fraud Investigation 79
4. PEMAPARAN HASIL AUDITUMUM
01. Berdasarkan hasil review meeting dan pembahasan intern, Pemimpin Divisi Audit Internal harus mengkomunikasikan hasilaudit kepada pihak yang berkepentingan.
02. Pengkomunikasian hasil audit kepada pihak yang berkepentinganmerupakan tahap pembicaraan akhir dengan Auditee sebagaimanadiatur dalam standar audit. Mengingat permintaan tanggapan daripihak-pihak yang terkait telah dilakukan dengan klarifikasi tertulispada tahap pengumpulan dan evaluasi bukti dan auditor telahmengevaluasi kembali tanggapan pihak-pihak terkait apabilabertentangan dengan bukti audit yang lain, makapengkomunikasian hasil audit kepada pihak-pihak terkaitlebih bersifat penyampaian hasil audit dari auditor kepadaAuditee. Pembahasan hasil audit dilakukan apabila terdapat informasi yang belum diuji/dievaluasi auditor pada saat tahapan evaluasi bukti dan baru disampaikan Auditee pada tahap ini. Apabila informasi tersebut mempengaruhi simpulan hasil audit, auditor mempertimbangkan untuk mengevaluasi informasitersebut secara seimbang dan objektif serta menyajikan secaramemadai informasi tersebut dalam laporan hasil audit.
4/6/2019 Fraud Investigation 80
4. PEMAPARAN HASIL AUDITUMUM03. Media pengkomunikasian hasil audit dapat berupa ekspose atau
pertemuan dengan pimpinnan auditee.04. Hasil Ekspose dituangkan dalam Risalah Pembicaraan Hasil Audit.05. Dalam hal dari hasil pengkomunikasian terdapat informasi yang
relevan dan mempengaruhi simpulan, maka informasi tersebutharus dipertimbangkan. Informasi dimaksud antara lain mengenaitindak lanjut investigasi yang dilaksanakan oleh pihak-pihak terkaitsebelum berakhirnya audit, seperti adanyapengembalian/penyetoran kerugian ke kas /perusahaan perusahaan.
06. Berkaitan dengan tindak lanjut sebagaimana dimaksud butir 05 diatas, auditor fraud harus melakukan pengujian yang memadaiuntuk memperoleh keyakinan bahwa pengembalian/penyetorankerugian telah dilakukan secara benar dan bukan formalitas.
07. Laporan hasil audit diterbitkan setelah dikomunikasikandengan pihak-pihak terkait.
4/6/2019 Fraud Investigation 81
PEMAPARAN HASIL AUDITLANGKAH-LANGKAH
01. Pada tahap akhir audit, Tim audit mengkomunikasikan hasil audit kepadapimpinan Auditee.
02. Hasil pembahasan dicatat dalam Risalah Pembicaraan Hasil Audit.
03. Tim audit melakukan pengujian terhadap tindak lanjut yang dilakukanAuditee selama proses audit.
4/6/2019 Fraud Investigation 82
PEMAPARAN HASIL AUDITPERSONIL
01. Pemimpin Divisi Audit Internal
02. Tim audit.
4/6/2019 Fraud Investigation 83
PEMAPARAN HASIL AUDITLOGISTIK
01. Alat perekam
02. Alat tulis kantor
03. Risalah Pembicaraan Hasil Audit
4/6/2019 Fraud Investigation 84
5. PENYUSUNAN LAPORANUMUM01. Laporan hasil audit harus menyajikan simpulan
secara objektif dan tidak bias. Dilarang menerbitkanlaporan apabila masih terdapat prosedur yang masihbelum dilaksanakan dan ketidakcukupan bukti-bukti yang diperoleh sehingga laporan dapatmenyesatkan.
02. Laporan hasil audit harus mengakomodasi semuainformasi yang relevan. Apabila terdapatketerbatasan lingkup penugasan, alasanketerbatasan informasi yang berpengaruh potensialterhadap simpulan, serta berbagai kualifikasi yang lain, harus diungkapkan dalam laporan.
4/6/2019 Fraud Investigation 85
5. PENYUSUNAN LAPORANUMUM03. Dalam pelaporan hasil investigasi berlaku ketentuan
sebagai berikut:1) Laporan disusun dalam bentuk bab (laporan lengkap) apabila
hasil investigasi dijumpai adanya penyimpangan yang memerlukan tindak lanjut, seperti kasus yang berindikasimenimbulkan kerugian perusahaan/nasabah.
2) Pihak-pihak terkait yang disajikan dalam laporan hanya kode. Identitas lengkap pihak-pihak yang terkait disampaikandalam Daftar Pihak-Pihak yang Terkait yang berkode SR (Surat Rahasia) yang terpisah dari laporan.
3) Dalam hal sebelum berakhirnya audit atau sebelum laporanterbit terdapat tindak lanjut berupa pengembalian/ penyetoran kerugian, maka informasi tindak lanjut tersebutharus diungkapkan dalam laporan.
4) Laporan bentuk surat (laporan singkat) diterbitkan apabilahasil investigasi tidak menjumpai adanya penyimpangan.
4/6/2019 Fraud Investigation 86
PENYUSUNAN LAPORAN04. Semua laporan hasil investigasi harus dijaga secara aman
dan dapat disimpan dalam bentuk soft copy.
05. Setiap auditor dilarang memberikan laporan baik aslimaupun dalam bentuk copy atau salinan atau dalambentuk soft copy kepada pihak yang tidak berwenang.
06. Laporan hasil audit ditandatangani oleh Pemimpin Divisi Audit Internal.
07. Semua laporan disampaikan oleh Pemimpin Divisi Audit Internal kepada Direksi perusahaan dan Pemimpin ObyekPenugasan.
08. Laporan lengkap kepada Direksi perusahaan disertaidengan Daftar Pihak-Pihak yang Terkait yang dikirimsecara terpisah dari laporan.
4/6/2019 Fraud Investigation 87
PENYUSUNAN LAPORAN09. Pengelolaan laporan hasil investigasi berlaku
ketentuan sebagai berikut:
(1) Laporan yang berindikasi Tindak PidanaKorupsi (TPK), atas persetujuan Direksiperusahaan, dikirimkan kepada Instansi Penyidik.
(2) Laporan yang memuat adanya kerugianperusahaan/nasabah atau hanya disebabkankesalahan administrasi disampaikan kepadaDireksi perusahaan dan Pemimpin ObjekPenugasan untuk ditindaklanjuti sesuaikebijakan yang berlaku.
4/6/2019 Fraud Investigation 88
PENYUSUNAN LAPORAN10. Format/susunan laporan bentuk bab sebagai berikut:
Bab I Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Bab II Informasi Umum
A. Dasar Audit
B. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
C. Prosedur Audit
D. Hambatan Audit
E. Informasi Awal
Bab III Uraian Hasil Audit
A. Dasar Hukum Objek Penugasan
B. Materi Temuan
1. Jenis Penyimpangan
2. Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3. Penyebab dan Dampak yang Ditimbulkan
4. Pihak yang Terkait
5. Bukti-Bukti yang Diperoleh
C. Tindak Lanjut
D. Pemaparan Hasil Audit
Lampiran4/6/2019 Fraud Investigation 89
PENYUSUNAN LAPORAN11. Format/susunan laporan bentuk surat memuat:
a. Dasar Audit
b. Prosedur Audit
c. Hambatan Audit
d. Informasi Awal
e. Hasil Audit
12. Informasi dalam laporan hasil investigasi dan korespondensiterkait dengan pelaksanaan penugasan bersifat rahasia. Auditor fraud tidak diperkenankan menyampaikan kepadapihak-pihak manapun tanpa izin tertulis dari Pemimpin DivisiAudit Internal.
4/6/2019 Fraud Investigation 90
PENYUSUNAN LAPORANLANGKAH-LANGKAH
01. Ketua Tim Audit menyusun laporan hasil investigasi berdasarkan bukti-bukti yang telah diperoleh.
02. Apabila terdapat penyimpangan, Ketua Tim menyusun Daftar Pihak-Pihak yang Terkait.
03. Pemimpin Grup Anti Fraud mereviu laporan hasil investigasi yang disusunoleh Tim Audit.
04. Laporan hasil audit yang telah direviu disampaikan kepada PemimpinDivisi Audit Internal untuk ditandatangani.
05. Laporan hasil audit disampaikan kepada Direksi perusahaan danPemimpin Objek Penugasan untuk ditindaklanjuti.
06. Laporan yang berindikasi Tindak Pidana Korupsi disampaikan kepadainstansi penyidik atas persetujuan Direksi perusahaan.
4/6/2019 Fraud Investigation 91
PENYUSUNAN LAPORANPERSONIL
01. Pemimpin Divisi Audit Internal
02. Pemimpin Grup Anti Fraud
03. Tim Audit
4/6/2019 Fraud Investigation 92
PENYUSUNAN LAPORANLOGISTIK
01. Laporan Hasil investigasi
02. Daftar Pihak-Pihak yang Terkait
03. Alat tulis kantor
4/6/2019 Fraud Investigation 93
6. PEMANTAUAN TINDAK LANJUTUMUM01. Pemimpin Divisi Audit Internal melakukan pemantauan
tindak lanjut (TL) atas laporan hasil investigasi.02. Pemantauan TL berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Dilakukan penegasan kembali kepada Pemimpin ObjekPenugasan, apabila laporan belum ditindaklanjuti dalamwaktu 2 (dua) bulan setelah tanggal diterimanya laporan. Surat penegasan disampaikan kepada Pemimpin ObjekPenugasan dengan tembusan kepada Direksi perusahaan.
2) Rekonsiliasi TL atas laporan dilakukan secara periodikpaling tidak sekali dalam 3 (tiga) bulan.
3) Laporan hasil rekonsiliasi memuat status penanganan TL disertai penjelasan mengenai hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan TL tersebut, termasukinformasi mengenai realisasi pengembalian kerugian.
4/6/2019 Fraud Investigation 94
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT03. Tindak lanjut dan hasil pemantauan TL yang
dilakukan oleh Divisi Audit Internal disampaikan setiap bulan kepada Direksiperusahaan.
04. Dalam rangka pembinaan kepada Divisi Audit Internal yang melaksanakan penugasaninvestigasi, Direksi perusahaan sewaktu-waktumenugaskan pejabat di lingkungannya untukmelakukan pemantauan dan evaluasi terhadappenugasan yang sedang berjalan dan yang sudah dilaksanakan. Hasil pembinaan tersebut disampaikan kepada Pemimpin Divisi Audit Internal sebagai bahan masukan dan perbaikan dalam pelaksanaan penugasan investigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 95
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT05. Direksi perusahaan setiap akhir semester tahun
berjalan melakukan pemantauan dan evaluasi secaramenyeluruh atas pelaksanaan penugasan investigasi. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan sebagaibahan masukan dan perbaikan untuk penetapankebijakan penugasan investigasi.
4/6/2019 Fraud Investigation 96
PEMANTAUAN TINDAK LANJUTLANGKAH-LANGKAH
01. Pemimpin Divisi Audit Internal menyampaikan Surat Penegasan kepadaPemimpin Objek Penugasan, apabila laporan belum ditindaklanjutidalam waktu 2 bulan setelah laporan disampaikan.
02. Pemimpin Divisi Audit Internal bersama auditor fraud melakukanrekonsiliasi tindak lanjut setiap 3 bulan sekali.
03. Pemimpin Divisi Audit Internal menyampaikan hasil pemantauan tindaklanjut kepada Direksi perusahaan setiap bulan sekali.
04. Direksi perusahaan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadappenugasan Grup Anti Fraud.
4/6/2019 Fraud Investigation 97
PEMANTAUAN TINDAK LANJUTPERSONIL
01. Pemimpin Divisi Audit Internal
02. Pemimpin Grup Anti Fraud
4/6/2019 Fraud Investigation 98
PEMANTAUAN TINDAK LANJUTLOGISTIK
01. Surat Penengasan
02. Laporan hasil pemantauan tindak lanjut
03. Alat tulis kantor
4/6/2019 Fraud Investigation 99
7. PENGELOLAAN KERTAS KERJAUMUM01. Semua langkah kerja dalam pelaksanaan audit harus
dituangkan dalam kertas kerja audit sebagai berikut:1) Kertas kerja audit harus memuat atau mempunyai
referensi untuk semua informasi yang digunakanmeliputi dokumen-dokumen informasi awal berupasurat pengaduan serta informasi yang berhubungandengan penugasan investigasi lainnya;
2) Surat penugasan dan surat-menyurat lain;3) Dokumen perencanaan penugasan termasuk program
audit;4) Bukti-bukti pendukung;
4/6/2019 Fraud Investigation 100
7. PENGELOLAAN KERTAS KERJAUMUM
5) Peraturan terkait;6) Laporan yang diterbitkan termasuk konsepnya;7) Hasil analisis termasuk metode dan teknik audit
yang digunakan serta semua penjelasan yang perlu dalam rangka melaksanakan program audit;
8) Hasil wawancara atau berita acara klarifikasi, catatan rapat dan diskusi lainnya;
9) Risalah Pemaparan Hasil Audit;10) Hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak lain
terutama yang berkaitan dengan temuan dansimpulan akhir.
4/6/2019 Fraud Investigation 101
8. PENGELOLAAN KERTAS KERJA02. Kertas kerja audit harus memuat ikhtisar yang mendukung
substansi materi dan angka-angka yang ada dalam laporanaudit. Kertas kerja audit dikelompokkan dalam top schedule, lead schedule, dan supporting schedule.
03. Auditor fraud harus mendokumentasikan setiap hasilpengamatan, pertimbangan atau kesimpulan akhir dalam kertas kerja, termasuk pertimbangan profesional atas haltersebut. Hal yang penting adalah dokumen atau kertas kerja harus relevan dengan temuan, pendapat dan simpulan akhir.
04. Setiap kertas kerja harus dilakukan reviu secara berjenjanguntuk memastikan bahwa kertas kerja telah disusun danmemuat semua materi yang berkaitan dengan pelaksanaanprogram audit.
4/6/2019 Fraud Investigation 102
8. PENGELOLAAN KERTAS KERJA05. Kertas kerja harus disusun secara rapi dan teratur termasuk
mencatat setiap referensi yang berkaitan dengan langkahkerja dan bukti-bukti yang diperoleh dalam penugasaninvestigasi.
06. Setiap auditors’ copies yang mempunyai nilai signifikan harusdilegalisasi dan dicatat sumbernya serta dapat diidentifikasitempat dan pihak yang bertanggung jawabmenyimpan/menguasai dokumen aslinya.
07. Pemimpin Divisi Audit Internal harus menetapkan proseduryang layak untuk menjaga keamanan kertas kerja danmenyimpan dalam periode waktu yang cukup sesuai dengankebutuhan penugasan dan memenuhi ketentuan kearsipanserta dapat memenuhi persyaratan pada saat dilakukan reviusejawat.
4/6/2019 Fraud Investigation 103
PENGELOLAAN KERTAS KERJA08. Dalam hal pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan dengan pelaksanaan penugasaninvestigasi memerlukan kertas kerja investigasi, maka kertas kerja tersebut dapat diberikan setelah mendapatkan izin tertulis dari Direksi perusahaan.
09. Divisi Audit Internal harus mendokumentasikanseluruh riwayat penugasan mulai dari suratpermintaan sampai terbit laporan dan surat-menyurat yang ada setelah terbitnya laporan. Riwayat Penugasan disimpan oleh Pemimpin GrupAnti Fraud.
4/6/2019 Fraud Investigation 104
PENGELOLAAN KERTAS KERJALANGKAH-LANGKAH
01. Anggota Tim Audit mendokumentasikan setiap hasil audit dalam ordner khusus.
02. Pemimpin Grup Anti Fraud melakukan reviu terhadap setiap kertas kerja audit.
03. Pemimpin Grup Anti Fraud menyimpan setiap kertas kerja audit.
4/6/2019 Fraud Investigation 105
PENGELOLAAN KERTAS KERJAPERSONIL
01. Pemimpin Grup Anti Fraud
02. Tim Audit
4/6/2019 Fraud Investigation 106
PENGELOLAAN KERTAS KERJALOGISTIK
01. Ordner
02. Lemari arsip
4/6/2019 Fraud Investigation 107