29
KULIAH MINGGU KE : (X) Nomor pokok bahasan : 10 Pokok bahasan : LOKASI DAN FASILITAS PERUSAHAAN Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Mendefinisikan, memahami serta menjelaskan pengertian lokasi dan fasilitas phisik perusahaan. b. Menyebutkan dan menjelaskan faktor faktor yang dipertimbangkan dalam memilih dan menetapkan lokasi perusahaan. c. Menyebutkan dan menjelaskan serta membedakan lay out perusahaan dagang dan perusahaan jasa. d. Memahami, menjelaskan pengertian dari aglomerasi dan deglomerasi. e. Memahami, menjelaskan arti dan jenis lay out pabrik serta manfaatnya bagi perusahaan. Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kuliah mimbar Media : Papan tulis, OHP, Gambar Latihan/Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah : A. Pengertian dan arti pentingnya lokasi perusahaan : A.1. Pengertian lokasi Perusahaan : Lokasi atau tempat perusahaan pada hakekatnya dapat dibedakan kedalam dua pengertian yaitu : a. Tempat kedudukan perusahaan : yaitu tempat dimana kegaitan administrasi perusahaan dilaksanakan (tempat dimana kantornya berada). b. Tempat kediaman perusahaan : yaitu tempat dimana kegiatan proses produksi atau fungsi tehnis dilaksanakan (tempat dimana pabriknya berada). 1

Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

KULIAH MINGGU KE : (X) Nomor pokok bahasan : 10 Pokok bahasan : LOKASI DAN FASILITAS PERUSAHAAN Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan ini

diharapkan mahasiswa mampu : a. Mendefinisikan, memahami serta

menjelaskan pengertian lokasi dan fasilitas phisik perusahaan.

b. Menyebutkan dan menjelaskan faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam memilih dan menetapkan lokasi perusahaan.

c. Menyebutkan dan menjelaskan serta membedakan lay out perusahaan dagang dan perusahaan jasa.

d. Memahami, menjelaskan pengertian dari aglomerasi dan deglomerasi.

e. Memahami, menjelaskan arti dan jenis lay out pabrik serta manfaatnya bagi perusahaan.

Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kuliah mimbar Media : Papan tulis, OHP, Gambar Latihan/Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah :

A. Pengertian dan arti pentingnya lokasi perusahaan : A.1. Pengertian lokasi Perusahaan :

Lokasi atau tempat perusahaan pada hakekatnya dapat dibedakan kedalam dua pengertian yaitu : a. Tempat kedudukan perusahaan : yaitu tempat dimana

kegaitan administrasi perusahaan dilaksanakan (tempat dimana kantornya berada).

b. Tempat kediaman perusahaan : yaitu tempat dimana kegiatan proses produksi atau fungsi tehnis dilaksanakan (tempat dimana pabriknya berada).

Lokasi perusahaan juga menyangkut dua aspek yang penting yaitu : a. Aspek ekonomis : artinya lokasi yang dipilih harus dapat

memberikan keuntungan yang memadai bagi perusahaan.

b. Aspek tehnis : artinya lokasi yang dipilih harus dapat menjamin kelancaran proses produksi.

A.2. Arti pentingnya lokasi Perusahaan : Lokasi bagi suatu perusahaan memagang peranan yang sangat penting dan menentukan, karena lokasi akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan akan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

1

Page 2: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Di dalam praktek sering kali terjadi bahwa penentuan lokasi suatu perusahaan hanya di dasarkan pada aspek kemanusiaan, aspek sosial, aspek politis dan kurang memperhatikan aspek ekonomis serta aspek tehnis.

Tujuan dari penentuan lokasi perusahaan adalah dalam rangka membantu perusahaan dalam kegiatan produksi ataupun operasi secara lebih berhasil guna dan berdaya guna. Ini berarti bahwa dalam menentukan lokasi perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi maupun biaya distribusi dari barang atau jasa, dan sekaligus dapat memenuhi sasaran penjualan dalam arti dapat menyediakan dan menyerahkan barang atau jasa tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas serta harga yang layak dan masih dapat memperoleh keuntungan.

Dengan adanya pemilihan dan penentuan lokasi perusahaan yang tepat, maka akan diperoleh beberapa keuntungan yaitu : a. Perusahaan dapat menghemat biaya pengiriman barang

atau jasa dari dan ke lokasi perusahaan. b. Perusahaan dapat meningkatkan pelayanannya kepada

konsumen. c. Perusahaan dapat memperoleh bahan atau komponen

dalam jumlah yang cukup dan kontinue serta harga beli yang layak.

d. Perusahaan mempunyai kemungkinan untuk memperluas lokasi perusahaan dimasa yang akan datang.

e. Perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja dalam jumlah yang sesuai dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.

f. Perusahaan dapat mengatur taktik dan strategi dalam bersaing.

g. Perusahaan dapat mengantisipasi lokasi perusahaan dengan faktor lingkungannya.

Walaupun lokasi perusahaan sudah dapat dipilih dan ditentukan dengan baik, tidak berarti perusahaan bebas dari kemungkinan masalah. Di kemudian hari dapat saja muncul masalah-masalah baru lokasi perushaaan, hal ini disebabkan oleh : a. Adanya peraturan pemerintah yang mengatur atau

menentukan lokasi perusahaan (dilakukan lokalisasi baru). b. Adanya perubahan kebiasaan atau perilaku dari masyarakat

disekitarnya. c. Adanya kemungkinan berpindahnya pusat-pusat

perdagangan. d. Adanya kemungkinan berpindahnya pemukiman penduduk. e. Adanya kemungkinan berpindahnya jaringan komunikasi. f. Adanya kemungkinan berpindahnya jaringan sarana dan

prasarana transportasi.

B. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan lokasi perusahaan : Ada dua faktor yang mempengaruhi penentuan atau pemilihan lokasi perusahaan yaitu :

2

Page 3: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

- Faktor – faktor utama / primer (primary factors) - Faktor – faktor sekunder (secondary factors)Penting tidaknya masing-masing faktor tersebut sangat ditentukan oleh bentuk dan jenis dari perusahaan yang bersangkutan. Ada faktor yang mungkin bagi suatu perusahaan merupakan faktor terpenting sehingga termasuk dalam faktor utama atau primer namun bagi perusahaan lain faktor tersebut kurang penting untuk dipertimbangkan sehingga termasuk dalam faktor sekunder.

B.1. Faktor-faktor utama/primer : a. Dekat dengan pasar atau konsumen b. Dekat dengan sumber bahan mentah c. Dekat dengan tenaga kerja d. Dekat dengan fasilitas pengangkutan e. Dekat dengan tenaga listrik

B.2. Faktor – faktor sekunder : a. Rencana masa depan b. Biaya dari tanah dan gedung di masa yang akan datang c. Kemungkinan perluasan d. Kemungkinan tersedianya fasilitas umum e. Kemungkinan terdapatnya fasilitas pembelanjaanf. Kemungkinan tersedia persediaan air g. Tinggi rendahnya pajak h. Keadaan iklum yang sesuai i. Keadaan masyarakat disekitarnya

C. Jenis-jenis lokasi perusahaan : Lokasi perusahaan dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut : a. Lokasi perusahaan yang terikat oleh faktor alam :

Artinya lokasi perusahaan yang tidak dapat diatur atau ditentukan oleh olah pikir manusia akan tetapi banyak tergantung pada faktor amal, karena di alam tersebut biasanya terdapat kandungan atau jumlah bahan yang cukup potensial, jadi dengan demikian lokasi perusahaan tersebut harus dekat dengan alam atau mungkin menyatu dengan alam.

b. Lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor sejarah atau tradisi : Artinya lokasi perusahaan banyak dilatar belakangi oleh faktor sejarah atau tradisi yang turun menurun dan berkembang secara terus menerus di suatu daerah atau lokasi tertentu. Jadi dalam hal ini kegiatan proses produksi dari suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh kegiatan dari masyarakat yang ada di lokasi tersebut dan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan daerah atau lokasi yang lainnya. Disamping itu juga faktor kebiasaan masyarakat di lokasi tersebut juga dapat mempengaruhi dalam pemilihan lokasi perusahaan.

c. Lokasi perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah :

3

Page 4: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Artinya suatu perusahaan tidak dapat seenaknya sendiri menentukan lokasinya, akan tetapi lokasi tersebut sudah terlebih dahulu ditentukan dan diatur oleh pemerintah. Jadi dalam hal ini pemerintah sangat berkepentingan dalam memilih atau menentukan lokasi perusahaan karena adanya beberapa pertimbangan yaitu sebagai berikut : - Untuk mencegah terjadinya pencemaran (baik pencemaran

air, udara maupun suara). - Untuk memudahkan dalam mengadakan pembinaan dan

pengawasan. - Untuk membuka daerah-daerah baru yang selama ini masih

terisolir. - Untuk menciptakan daerah penyangga (agar tidak terjadi

urbanisasi secara besar-besaran ke kota besar). - Untuk memudahkan dalam penyediaan fasilitas umum. - Untuk mencegah terjadinya pengrusakan faktor lingkungan

maupun sumber daya yang lainnya.

d. Lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi : Artinya suatu perusahaan sebelum memilih atau menentukan lokasinya terlebih dahulu mempertimbangkan beberapa faktor yang secara ekonomi faktor tersebut banyak mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan maupun perolehan laba di masa yang akan datang. Adapun faktor-faktor yang dimaksud misalnya adalah : - Rendahnya harga tanah di lokasi tersebut. - Lokasi tersebut sangat strategis - Dimungkinkan untuk dapat membeli tanah yang lebih luas

untuk mengantisipasi kemungkinan perluasan di masa yang akan datang.

- Rendahnya harga diri faktor-faktor produksi di lokasi tersebut. - Dekat dengan konsumen ataupun pasar sehingga perusahaan

dapat dengan mudah mendistribusikan barang atau jasa yang dihasilkannya.

D. Tahap-tahap dalam menentukan lokasi perusahaan : Ada tiga tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat

ditentukan sebagai alternatif, penentuan ini juga harus didasarkan oleh ketentuan dari pemerintah bahwa daerah tersebut di perkenankan untuk mendirikan perusahaan. Dalam hal ini pemerintah daerah setempat perlu dihubungi untuk mendapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang dapat dipilih. Yang perlu juga dipertimbangkan dalam tahap ini adalah jenis proses produksi dan jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan biasanya hal ini akan menentukan spesifikasi umum daripada lokasi yang akan dipilih.

b. Melihat dan memperhatikan pengalaman perusahaan lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi perusahaan. Dalam hal ini jenis barang dan proses pengerjaan akan menentukan kekhususan dari lokasi yang dipilih. Dengan memperhatikan beberapa faktor baik yang bersifat primer

4

Page 5: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

maupun yang bersifat sekuner, maka lokasi yang akan kita pilih akan lebih sesuai dengan karakteristik dari perusahaan.

c. Mempertimbangkan dan menilai bagaimana sikap dan kebiasaan masyarakat yang ada disekitar lokasi tersebut. Penilaian ini biasanya didasarkan pada approximasi atau pendekatan dan bukan berdasarkan pada approximasi atau pendekatan dan bukan berdasarkan informasi yang benar terjadi. Penilaian ini perlu dilakukan secara lebih mendalam karena hal ini sering menentukan atau mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang terutama dari aspek pemilihan lokasi perusahaan.

E. Teori lokasi perusahaan : Untuk memilih lokasi perusahaan yang tepat, maka kita dapat menerapkan beberapa teori dalam memilih lokasi perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Teori lokasi menurut DD Kimball & DS Kimball Yunior b. Teori lokasi menurut Spengler & Klein c. Teori lokasi menurut William M. Booth d. Teori lokasi menurut Yulius & Terry e. Teori lokasi menurut Alfred Weber f. Teori lokasi menurut Von Thunnen

Ad. a. Teori lokasi menurut DD Kimball & DS Kimball Yunior Menurut teori ini ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih lokasi perusahaan yaitu sebagai berikut : - Dekat dengan bahan baku - Dekat dengan pasar/konsumen - Dekat dengan tenaga kerja - Tersedia air - Keadaam iklim yang memuaskan - Kemungkinan diperolehnya beberapa fasilitas umum

Ad. b. Teori lokasi menurut Spengler & Klein Menurut teori ini ada dua faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih lokasi perusahaan yaitu sebagai berikut : b.1. Faktor primer :

- Dekat dengan bahan baku - Dekat dengan pasar/konsumen - Dekat dengan tenaga kerja - Dekat dengan air - Dekat dengan tenaga listrik - Dekat dengan sarana dan prasarana transportasi

Ad. e. Teori lokasi menurut Alfred Weber

Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau menentukan lokasi perusahaan yaitu : a. Dekat dengan bahan mentah b. Dekat dengan daerah pemasaran c. Dekat dengan tenaga kerja Ketiga faktor tersebut dianalisa atas dasar unsur biaya pengangkutan. Teori ini hanya berlaku jika dipengaruhi beberapa asumsi yaitu : a. Tersedia satu jenis alat angkut

5

Page 6: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

b. Lokasi kegiatan proses produksi hanya disatu tempat c. Hanya ada satu jenis bahan yang dipergunakan Dengan memperhatikan asumsi tersebut, maka biaya pengangkutan di tentukan oleh : a. Berat badan atau barang yang diangkut b. Jarak pengangkutan c. Waktu pengangkutan atau lamanya proses pengangkutan d. Jenis alat angkut yang dipergunakan Disamping itu Alfred Webwer juga berpendapat bahwa biaya pengangkutan juga ditentukan oleh faktor lain misalnya : a. Sifat dari bahan yang dipergunakan dalam proses produksi b. Sifat dari proses produksi

Ad. f. Teori lokasi menurut Von Thunnen Menurut teori ini ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau menentukan lokasi perusahaan yaitu :a. Dekat dengan bahan mentah b. Dekat dengan pasar /konsumen c. Merupakan jalur persimpangan (udara, darat dan laut) d. Jarak pengangkutan e. Biaya pengangkutan dari atau ke lokasi f. Biaya produksi g. Harga dari faktor-faktor produksi h. Kemungkinan beban pajak i. Adanya social overhad capital j. Kemungkinan harga jual produk

A. Penyusunan peralatan pabrik (plant lay out) : F.1. Pengertian plant lay out : yaitu pengaturan susunan mesin dan

peralatan di dalam perusahaan. Jadi lay out berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan peralatan produksi di dalam perusahaan. Masalahnya ialah bagaimana cara dalam menyusun mesin dan peralatan produksi lainnya sehingga dapat menjalankan produksi seeffektif mungkin. Penempatan yang tepat akan mempengaruhi : - effesiensi di dalam perusahaan - pembentukan laba - kelangsungan hidup perusahaan

F.2. Beberapa keuntungan dengan adanya lay out yang baik : - Mengurangi jarak pengangkutan - Memperhatikan frekwensi arus pekerjaan - Memungkinkan adanya keleluasaan ruang gerak - Mengurangi atau menekan biaya produksi - Mempertinggi keselamatan kerja dan keamanankerja - Meningkatkan kualitas hasil produksi - Meningkatkan pelayanan kepada karyawan - Mengurangi capital investement - Mempertinggi fleksibilitas - Memperbaiki moral kerja - Mengurangi kelambanan dalam bekerja - Mengurangi waktu produksi

6

Page 7: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

F.3. Kerugian dengan adanya lay out yang jelek : - Pergerakan bahan lamban - Biaya pengangkutan cukup tinggi - Gedung dan tempat produksi selalu perlu dengan bahan

atau hasil produksi - Ruangan berproduksi tidak teratur ( berserakan) - Terkesan ruangan menjadi sempit - Bahan dalam proses sering hilang ataupun rusak - Tidak dapat berproduksi tepat waktunya - Memperlambat proses bongkar muat barang

F.4. Pengaturan lay out : Ada dua cara pengaturan daripada lay out yaitu : a. Atas dasar proses b. Atas dasar arus atau flow Oleh karena itu di dalam praktek kita menjumpai ada dua pola atau type yaitu : a. Process lay out (functional lay out) b. Product lay out (flow / line lay out) Ad. a. Process lay out :

Dalam proses ini semua mesin-mesin dan peralatan yang sama ditempatkan atau dikelompokkan dalam suatu area atau departemen yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian atau departemen. Proses ini biasanya terdapat dalam perusahaan yang memprodusir barang-barang yang tidak sama dan terbatas jumlahnya, serta menurut pesanan pembeli.

Ad. b. Product lay out Dalam proses ini mesin-mesin dan fasilitas pabrik yang lain diatur menurut urutan-urutan proses produksi. Pada proses ini jalannya proses pembuatan produk selalu ditentukan terlebih dahulu baru kemudian ditentukan urutan mesin-mesinya. Proses ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk massa dan barangnya biasanya sudah distrandarrdisasi.

F.5. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lay out : a. Produk yang dihasilkan, dalam hal ini ada dua hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu : - Besar dan berat produk yang dihasilkan - Sifat dari produk tersebut (mudah rusak, mudah pecah,

mudah terbakar)b. Urutan proses produksinya c. Kebutuhan akan ruangan d. Mesin atau peralatan yang dipergunakan e. Pemeliharaan dan reparasi f. Keseimbangan kapasitas g. Meminimkan gerakan h. Aliran dari bahan atau material i. Tempat kerja karyawan yang leluasa j. Fasilitas penunjang lainnya k. Udara yang mudah diatur sirkulasinya l. Fleksibilitas ruangan

7

Page 8: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

F.6. Cara dalam melakukan plant lay out : Untuk dapat menentukan plant lay out yang baik, maka ada beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : a. Menentukan lay out pabrik yang baru atau merubah lay out

yang telah ada yaitu dengan membuat : - Daftar mesin - Ukuran mesin - Gambar mesin

b. Menentukan mesin-mesin yang mempunyai karakteristik yang sama.

c. Menentukan alat bantu yang menunjang kelancaran proses produksi

d. Mengoptimalisasikan pemakaian ruangan e. Menentukan dimana penempatan mesin atau peralatan f. Mengatur mesin atau peralatan sesuai dengan urutan proses

produksi

B. Aglomerasi dan deglomerasi : Pengertian aglomerasi : adalah proses perpindahan suatu

perushaaan dari lokasi yang terpisah-pisah ke lokasi baru yang menyatu (proses penggabungan beberapa perusahaan ke lokasi baru dalam rangka untuk memperoleh beberapa effesiensi).

Pengertian deglomerasi : adalah proses perpindahan suatu perusahaan dari lokasi yang menyatu ke lokasi baru yang menyebar atau terpisah-pisah

Faktor-faktor yang mendorong timbulnya aglomerasi : a. Diatur dan ditentukan oleh pemerintah b. Mudah diperoleh bahan maupun tenaga kerja c. Mudah dilakukan koordinasi dan pengawasan oleh pihak

pemerintah d. Mudah untuk melakukan rasionalisasi di bidang produksi e. Mencegah terjadinya persaingan yang tajam dan berani f. Mengoptimalisasi penggunaan sumber daya yang ada di masing-

masing perusahaan. g. Menghimpun kekuatan untuk memperoleh berbagai fasilitas

umum. h. Menghindari adanya kemungkinan kesenjangan skala usaha. Faktor-faktor yang mendorong timbulnya deglomerasi : a. Diketemukan sumber daya baru yang lebih banyak dan lebih

murah di lokasi yang baru. b. Mengurangi ketergantungan antara perusahaan yang satu

dengan perusahaan yang lainnya. c. Semakin sulit memperluas usahanya di lokasi yang lama karena

terbatasnya lahan yang dimiliki. d. Dibukanya cabang atau anak perushaaan di lokasi yang baru

sebagai pengembangan dari usaha yang lama. e. Terjadinya pergeseran pemukiman penduduk maupun pusat-

pusat perdagangan. f. Mengurangi kompleksitas kegiatan proses produksi. g. Mendekati pasar atau konsumen baru yang lebih potensiil.

8

Page 9: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

h. Mencegah kemungkinan terjadinya resiko usaha.

KULIAH MINGGU KE : (XI) Nomor pokok bahasan : 11 Pokok bahasan : MENJALANKAN USAHA Sub pokok bahasan : Fungsi Pemasaran Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan dan

sub pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Memahami dan menjelaskan

pengertian dan konsep pemasaran b. Memahami, menjelaskan mengenai

pasar dan segmentasi pasar c. Memahami, menjelaskan mengenai

faktor-faktor marketing mix, seperti produk, harga, promosi, distribusi dan kaitannya dalam marketing mix (bauran pemasaran).

Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kuliah mimbar Media : Papan tulis, OHP Latihan / Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah :

A. Pengertian Pemasaran : Pemasaran : adalah merupakan serangkaian kegiatan manusia yang

ditujukan untuk memperlancar proses pertukaran Dari pengertian tersebut dapatlah diuraikan sebagai berikut : - Adanya kegiatan manusia yang biasa melakukan kegiatan

pertukaran - Untuk memperlancar serta menyempurnakan kegiatan

pertukaran - Dalam pengertian ini mengandung dua makna yaitu : - Adanya transaksi : yang menunjukkan adanya satu

kali pertukaran tanpa adanya implikasi apa-apa yang menyebabkan hubungan yang lebih lama

- Adanya hubungan pertukaran : yang menunjukkan adanya hubungan yang bersifat terus menerus di dalam kegiatan pertukaran

- Apa yang dipertukarkan : secara tradisional subyek yang dipertukarkan adalah barang atau jasa, namun dalam

9

Page 10: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

perkembangannya ada faktor lain yang dipertukarkan misalnya : uang, perhatian, energi, waktu gagasan.

- Adanya pembeli dan penjual : dalam kegiatan pertukaran adanya kedua belah pihak yang saling berkepentingan yaitu pembeli dan penjual. - Pembeli : menginginkan barang atau jasa dalam rangka

untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

- Penjual : menginginkan barang atau jasa yang dihasilkannya dapat dibeli oleh pembeli sehingga dari hasil penjualan tersebut ia memperoleh keuntungan.

B. Arti pentingnya Pemasaran : Konsepsi pengembangan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dimulai setelah Perang Dunia I, dimana masalah over produksi merupakan suatu hal yang biasa dalam kehidupan ekonomi. Disamping itu masih ada faktor lain yang mendorong pengembangan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan yaitu :

- perkembangan jumlah penduduk beserta penyebarannya - perkembangan perekonomian - perkembangan ilmu dan tehnologi - perkembangan kebudayaan - perkembangan pendidikan - perkembangan pola konsumsi masyarakat

kesemuanya itu telah menggeser struktur pasar yang ada dari ekadaan : “seller market” ke “buyer market”, pergeseran tersebut menuntut sifat agresif dari perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan taktik dan strategi pemasaran yang terpadu. Di lain pihak sebenarnya antara produsen dan konsumen telah terjadi kesenjangan yang cukup mendasar. Apabila kesenjangan tersebut tidak diperhatikan dan dipertimbangkan, maka akan membawa dampak terhadap kegiatan pemasaran. Adapun kesenjangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

- kesenjangan jumlah - kesenjangan waktu - kesenjangan persepsi - kesenjangan nilai - kesenjangan tempat - kesenjangan ragam.

Dalam menghadapi kenyataan tersebut, maka setiap perusahaan harus mengubah pandangan atau cara pikir dari : “produk apa yang dapat dihasilkan” ke “produk apa yang dapat dipasarkan”Disamping itu tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan sudah sedemikian rumit, dimana masing-masing perusahaan selalu berusaha mengembangkan taktik dan strategi baru untuk mengantisipasi perusahaan harus lebih mengenal teori-teori baru dalam bidang pemasaran.

C. Konsep Pemasaran :

10

Page 11: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Perkembangan pendekatan dalam pemasaran dilandasi oleh suatu konsep, yang merupakan dasar bagi pimpinan perusahaan atau organisasi lainnya dalam menjalankan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran. Konsep pemasaran : adalah merupakan orientasi manajemen yang

menekankan pada usaha mencari apa yang diinginkan oleh konsumen dan berusaha sedapat mungkin memenuhinya.

Jadi dalam hal ini perusahaan harus berpikir : membuat apa yang dapat di jual dan bukan menjual apa yang dapat dibuat. Secara implisit konsep ini mengandung pengertian sebagai berikut : - Konsumen dapat dikelompokkan ke dalam segmen pasar yang

berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan keinginannya. - Konsumen dalam suatu segmen pasar tertentu lebih menyenangi

atau tertarik akan apa yang ditawarkan perusahaan yang dapat secara langsung memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen dalam rangka untuk memberikan kepuasan yang optimal

- Perlunya penelitian dan memilih pasar yang dituju (sasaran pasar) dan berusaha mengembangkan penawaran melalui bauran pemasaran

D. Pasar dan segmenetasi pasar : D.1. Pengertian pasar :

- Pengertian pasar secara sempit : adalah tempat dimana barang / jasa dibeli dan dijual (tempat dimana pembeli dan penjual) bertemu dalam rangka menentukan harga dan melakukan kegiatan pertukaran.

- Pengertian pasar secara luas : adalah tempat dimana pembeli dan penjual saling mengadakan kontak, akan tetapi kontak tersebut tidak selalu dalam arti phisik.

D.2. Jenis-jenis pasar :- Pasar konsumen : yaitu pasar untuk barang/ jasa

yang dibeli atau disewa oleh individu dan rumah tangga untuk dipakai sendiri/tidak diperdagangkan.

- Pasar produsen / industri : yaitu pasar yang terdiri dari beberapa perusahaann yang memerlukan bahan, komponen ataupun barang / jasa untuk diproses atau diproduksi lebih lanjtu dan dijual atau disewakan kepada pihak lain.

- Pasar penjual : yaitu pasar yang terdiri beberapa pedagang atau perantara dalam kegiatan penjualan yang memerlukan barang/jasa untuk dijual lagi dalam rangka untuk memperoleh keuntungan.

- Pasar pemerintah : yaitu pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah (baik tingkat pusat maupun daerah) yang membeli atau menyewa barang/jasa untuk membantu

11

Page 12: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

atau menunjang fungsi dalam pemerintahan.

E. Segmenetasi Pasar : E.1. Pengertian segmentasi pasar : adalah kegiatan membagi-bagi

pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogin.

E.2. Syarat-syarat dalam mengadakan segementasi pasar : - Measureability : yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari

pembeli harus dapat diukur atau didekati - Accessibility : yaitu suatu keadaan dimana perusahaan

secara effektif memusatkan atau mengarahkan usaha pemeranannya pada segmen / kelompok yang telah dipilih

- Substantiality : yaitu suatu segmen/kelompok harus cukup besar atau cukup menguntungkan apabila diberi program pemasaran

E.3. Manfaat dengan adanya segmenetasi pasar : - Perusahaan dapat menyusun taktik dan strategi pemasaran

yang lebih sesuai dengan karakteristik dari masing-masing segmen yang ada.

- Perusahaan dapat mengalokasikan anggaran pemasaran lebih cermat

- Perusahaan dapat menghasilkan barang/jasa yang sesuai dengan karakteristik dari masing-masing segmen yang ada.

- Perusahaan dapat menyusun copy dan memilih media promosi yang lebih sesuai dengan daya tanggap dari masing-masing segmen.

- Perusahaan dapat mengetahui bagaimana interaksi pesaing terhadap program pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

- Perusahaan dapat mengetahui bagaimana kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian di masing-masing segmen.

E.4. Dasar dalam mengadakan segmentasi pasar : - Faktor geografi, misalnya : daerah perkotaan, daerah

pinggiran kota, daerah pantai, daerah pegunungan dan sebagainya

- Faktor demografi, misalnya : umur, jenis kelamin, jumlah keluarga, jabatan, ras, suku, agama, tingkat sosial, kebangsaan.

- Faktor psikografi, misalnya : sifat pemberani, bebas tidak bebas, konservatif, liberal, radikal, leadership dan sebagainya.

- Faktor perilaku dalam pembelian, misalnya : a. Rata-rata pemakaian b. Tingkat kesediaan c. Loyalitas pada merk d. Sensitivitas terhadap faktor-faktor pemasaran

12

Page 13: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

F. Bauran pemasaran (Marketing Mix) : Yang dimaksud dengan bauran pemasaran : ialah kombinasi dari empat peubah (variable) yang merupakan inti dari kegaitan pemasaran dari suatu perusahaan. Keempat peubah tersebut adalah : a. Produk b. Penentuan harga dan kebijakan harga c. Promosi penjualan d. Penentuan daerah pemasaran dan penentuan mata rantai

saluran distribusi

Agar tujuan dalam bidang pemasaran dapat tercapai, maka perusahaan harus dapat mengkombinasikan keempat peubah tersebut. Jadi apabila perusahahaan menginginkan hasil produksinya dapat diterima dan disenangi oleh konsumen, maka perusahaan harus memperhatikan : - Kualitas dan kuantitas produk - Menentukan harga pada tingkat harga yang layak - Memberikan berbagai kemudahan dari segi harga - Memilih daerah pemasaran yang benar-benar potensial - Menentukan saluran distribusi yang sesuai dengan sifat

produknya - Memilih media promosi yang sesuai dengan sifat produk yang

daya tanggap dari konsumennya

Ad. a. Produk : apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Ad. b. Penentuan harga dan kebijakan harga : - Penentuan harga : cara yang dilakukan oleh

perusahaan dalam menentukan besarnya harga jual maupun harga pokok produk.

- Kebijakan harga : berbagai bentuk kemudahan atau rangsangan dari segi harga yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dalam jumlah yang lebih banyak

Ad.c. Promosi penjualan : kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendorong effektivitas pembelian yang dilakukan oleh konsumen maupun pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti misalnya : pemberian contoh barang, pemberian kupon bukti pembelian, pemberian hadiah, pemebrian rabat, peragaan, pameran, demonstrasi, mengadakan undian dan lain sebagainya.

Ad.d. Penentuan daerah pemasaran dan penentuan mata rantai saluran distribusi : dalam hal ini perusahaan menentukan daerah yang potensial dan menentukan lembaga atau perantara dalam pemasaran.

13

Page 14: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

KULIAH MINGGU KE : (XII) Nomor pokok bahasan : 12 Pokok bahasan : MENJALANKAN USAHA Sub pokok bahasan : Fungsi Produksi Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan dan

sub pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Memahami dan menjelaskan

pengertian dan tujuan produksi b. Memahami dan menjelaskan teba

telaah manajemen produksi c. Memahami dan menjelaskan peranan

dan arti pentingnya kegiatan produksi d. Menyebutkan, memahami dan

menjelaskan type-type proses produksi

Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kuliah mimbar Media : Papan tulis, OHP Latihan /Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah :

A. Pengertian Produksi dan Manajemen Produksi : A.1. Pengertian produksi : adalah usaha untuk menciptakan atau

menambah faedah atau kegunaan

14

Page 15: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Penciptaan atau penambahan faedah ini ada beberapa macam yaitu ; - Faedah bentuk - Faedah waktu - Faedah tempat - Kombinasi dari faedah – faedah tersebut. Pada hekakatnya produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah atau faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Proses transformasi atau perubahan bentuk dari faktor-faktor produksi tersebut disebtu dengan “proses produksi”. Atau dengan kata lain : proses produksi adalah merupakan cara, methoda, tehnik pelakanaan produksi dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi. Jadi dewngan demikian dapatlah dikatakan bahwa : barang atau jasa yang dihasilkan adalah merupakan hasil pengkombinasian faktor-faktor produksi seperti : bahan mentah, tenaga kerja, mesin, modal dan technologi. Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan barang/jasa yang dihasilkan dari padanya dinyatakan dalam : fungsi produksi.

A.2. Pengertian manajemen produksi : adalah usaha untuk memproduksikan atau mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Dengan demikian manajemen produksi merupakan proses kegiatan yang dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengawasan dari kegiatan produksi dan proses produksi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka semua aktivitas di dalam proses produksi harus disertai dengan proses manajemen. Dengan selalu disertakannya proses manajemen di dalam kegiatan proses produksi, maka kegiatan yang dilakukan akan lebih : teratur, terarah, terkendali dan akan mencapai hasil yang sebaik-baiknya dan lebih memuaskan.

B. Teba telaah manajemen produksi : Secara garis besar teba telaah manajemen produksi adalah sebagai berikut : B.1. Perencanaan sistem produksi :

Sebagaimana diketahui untuk pelaksanaan kegiatan produksi diperlukan serangkaian kegiatan yang disebut dengan sistem. Kegiatan ini satu dengan yang lainnya akan saling berhubungan, sehingga perlu diadakan perencanaan yang cukup agar dapat dicapai hasil yang sebaik-baiknya. Ada beberapa bentuk perencanaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut : a. Perencanaan produk b. Perencanaan lokasi pabrik c. Perencanaan letak fasilitas produksi

15

Page 16: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

d. Perencanaan lingkungan kerja e. Perencanaan standard produksi

B.2. Pengendalian produksi : Setelah perencanaan produksi disusun, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengendalian produksi. Hal ini dimaksudkan agar apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dan tidak dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan. Di dalam melaksanakan pengendalian produksi ini unsur-unsur : pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan tentu saja mempunyai peranan yang cukup penting. Dalam hal ini ada beberapa kegiatan yang perlu di kendalikan yaitu : a. Pengendalian proses produksi b. Pengendalian bahan baku c. Pengendalian tenaga kerja d. Pengendalian biaya produksi e. Pengendalian kualitas f. Pengendalian pengoperasian mesin/peralatan

B.3. Sistem informasi produksi : Di dalam pelaksanaan kegiatan produksi, hal ini tidak semata-mata menjadi tugas dari bagian produksi akan tetapi juga menjadi tugas dari bagian-bagian yang lain di dalam perusahaan. Artinya keberhasilan tugas dari bagian produksi terutama dalam menjaga kelancaran proses produksi dan hasil produksi juga banyak ditentukan oleh sejauh mana kerja sama antara bagian produksi dengan bagian-bagian yang lainnya di dalam perusahaan. Jadi dengan demikian kegiatan produksi akan merupakan mata rantai yang selalu berhubungan dan saling terpadu dengan kegiatan yang lainnya di dalam perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi produksi yang cukup baik, agar kegiatan-kegiatan dalam perusahaan dapat saling menunjang dan bukan saling merugikan.

C. Arti pentingnya kegiatan produksi : Jika seandainya suatu perusahaan dapa menerapkan manajemen produksi dengan baik, maka ada beberapa keuntungan yaitu sebagai berikut : a. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa dalam jumlah

yang tepat. b. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa dalam kualitas

yang prima c. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa dalam waktu

yang tepat. d. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa dalam tingkat

biaya yang paling ekonomis. e. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan

selera dan daya beli dari konsumen. f. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa yang mampu

untuk bersaing. g. Perusahaan dapat mengatur penggunaan sumber daya yang ada

secara lebih berdaya guna dan berhasil guna.

16

Page 17: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

h. Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerja. i. Perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam

kegiatan produksi. j. Perusahaan dapat mempertahankan dan menjaga kontinuitas

proses produksi. k. Perusahaan dapat merencanakan dan mengendalikan kegaitan

produksi secara lebih baik. l. Perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa yang paling

menguntungkan.

D. Type-type proses produksi Apabila ditinjau dari segi ujud proses produksinya, maka ada beberapa type proses produksi yaitu sebagai berikut : a. Type proses produksi kimiawi b. Type proses produksi melalui perubahan bentuk c. Type proses produksi melalui kegaitan perakitan d. Type proses produksi melalui penciptaan jasa pemindahan orang

atau barang. e. Type proses produksi melalui penciptaan jasa dibidang

administrasi.

E. Jenis-jenis proses produksi : Jika ditinjau dari segi arus/flow bahan mentah sampai menjadi barang jadi, maka dapat dibedakan menjadi dua jenis pross produksi yaitu sebagai berikut : a. Proses produksi terus menerus (continuous processes) b. Proses produksi terputus-putus (intermettent processes)

Ad.a. Proses produksi terus menerus : Adalah merupakan proses produksi dimana terdapat pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Pola ini akan selalu sama dari hari ke hari, tanpa adanya perubahan. Dalam proses produksi semacam ini, oleh karena urutannya sama, maka variasi tidak ada sama sekali. Produk akhir yang dihasilkan biasanya dalam jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan akan dapat bekerja secara lebih effesien.

Ciri-ciri dari proses produksi terus menerus : - Produksi bersifat massa dengan variasi yang sangat kecil - Produk yang dihasilkan biasanya produk standard. - Penyusunan fasilitas produksi biasanya didasarkan pada

arus atau urutan pengerjaan bahan mentah sampai menjadi barang jadi.

- Mesin atau peralatan yang digunakan biasanya bersifat khusus.

- Pengaruh karyawan terhadap produk kecil sekali. - Tenaga kerja tidak begitu banyak, karena mesin atau

peralatan yang digunakan otomatis. - Apabila terjadi kemacetan atau kerusakan pada salah satu

bagian, maka akan mengakibatkan kemacetan proses produksi secara keseluruhan.

- Jumlah persediaan bahan ataupun barang setengah jadi adalah relatif rendah.

17

Page 18: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

- Proses pemindahan bahan maupun barang setengah jadi biasanya menggunakan mesin (ban berjalan).

Ad.b. Proses produksi terputus-putus :Adalah proses produksi dimana tidak terdapat urutan atau pola yang pasti, sejak dari bahan baku masuk ke dalam proses produksi sampai dengan menjadi produk akhir. Urutan proses produksi ini akan selalu berubah-ubah sesuai dengan karekteristik dari produksinya. Produk akhir yang satu akan mempunyai urutan proses produksi yang lain dengan produk yang lainnya. Demikian pula lama waktu prosessing tidak selalu sama antara produk yang satu dengan yang lainnya.

Ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus : - Proses produksi ini menghasilkan produk dalam jumlah

yang relatif kecil, akan tetapi mempunyai variasi yang sangat besar.

- Memproduksi barang atas dasar pesanan dari langganan atau konsumen

- Mesin atau peralatan proses produksi disusun atas dasar fungsi dari masing-masing mesin atau peralatan produksi tersebut.

- Mesin atau peralatan yang dipergunakan biasanya bersifat umum yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk yang berbeda-beda.

- Mesin atau peralatan yang digunakan biasanya tidak otomatis, oleh sebab itu pengaruh karyawan terhadap produk sangat besar.

- Kemacetan proses produksi pada salah satu departemen atau bagian tidak akan mengakibatkan terhentinya proses produksi secara keseluruhan.

- Terdapat bermacam-macam pekerjaan, sehingga diperlukan pengendalian proses produksi yang lebih teliti.

- Diperlukan persediaan bahan mentah atau barang setengah jadi yang cukup besar, oleh karena belum diketahui produk apa yang akan di pesan oleh konsumen.

- Dengan proses produksi ini akan berakibat tingginya persediaan barang dalam proses, oleh karena proses produksi yang terputus-putus.

- Bahan dipindahkan dengan peralatan yang bersifat fleksibel dengan mempergunakan tenaga manusia.

- Sering dilakukan proses pemindahan bahan atau barang dalam kegiatan proses produksi secara bolak-balik. Dengan demikian diperlukan adanya ruangan gerak yang cukup luas dan ruangan untuk barang-barang dalam proses yang cukup luas.

18

Page 19: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

KULIAH MINGGU KE : (XIII) Nomor pokok bahasan : 13 Pokok bahasan : MENJALANKAN USAHA Sub pokok bahasan : Fungsi Keuangan Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan dan

sub pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Memahami dan menjelaskan

pengertian dan tujuan pembelanjaan perusahaan.

b. Memahami, menjelaskan dan membedakan berbagai sumber pembelanjaan.

c. Memahami, menjelaskan, menghitung penggunaan dana dalam perusahaan

d. Memahami, menjelaskan, menghitung analisa finansial perusahaan

Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kuliah mimbar Media : Papan tulis, OHP Latihan/Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah :

A. Pengertian Pembelanjaan Perusahaan :

19

Page 20: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Pembelanjaan : adalah kegiatan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dan menggunakan dana dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan finansial dan tujuan lainnya menurut program tertentu. Semua perusahaan baik yang bergerak di dalam bidang produksi, perdagangan maupun jasa tentu memerlukan sejumlah uang agar dapat melakukan kegiatannya. Sejumlah dana tersebut sudah diperlukan sejak permulaan berdirinya dan akan selalu diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kebutuhan akan dana dan penggunaannya biasanya disebut dengan : pembelanjaan.

B. Tujuan Pembelanjaan Perusahaan : Tujuan pembelanjaan pada hakekatnya adalah selalu terkait dengan tujuan perusahaan pada umumnya. Dalam hal ini ada beberapa tujuan pembelanjaan yaitu sebagai berikut : a. Berusaha memperoleh dana yang diperlukan di dalam

perusahaan dengan sedikit mungkin biaya atau pengorbanan. b. Menggunakan dana untuk mendapatkan manfaat yang optimal

atau sebaik mungkin. c. Berusaha untuk menghasilkan laba yang optimal melalui

pendayagunaan dana.

C. Jenis Kegiatan Pembelanjaan : Kegiatan pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : C.1. Pembelanjaan aktif : yaitu kegiatan dalam rangka penggunaan

dana yagn telah diperoleh. C.2. Pembelanjaan pasif : yaitu kegiatan untuk mencari,

memperoleh atau menarik dana ke dalam perusahaan.

D. Sumber Pembelanjaan : Ada beberapa jenis sumber dana yang diperlukan dalam menunjang kegiatan pembelanjaan perusahaan yaitu sebagai berikut : D.1. Dana yang terjadi atau terkumpul dari hasil operasi perusahaan

(sumber pembelanjaan ini sering disebut : sumber intern). D.2. Dana yang diperoleh dari hasil pinjaman dari pihak luar

(sumber pembelanjaan ini sering disebut : sumber ekstern). D.3. Dana yang diperoleh sebagai tambahan investasi atau

pemasukan modal baru dari pemilik perusahaan. Ad.D.1. Sumber Intern :

Adapun yang termasuk dalam sumber pembelanjaan intern, misalnya : - Laba yang diperoleh selama melakukan kegiatan atau

transaksi - Kumpulan atau cadangan penyusutan aktiva tetap

Ad.D.2. Sumber Ekstern : Sumber pembelanjaan yang bersifat ekstern ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu : a. Sumber ekstern yang bersifat jangka pendek :

Pinjaman jangka pendek : adalah pinjaman dari pihak luar di dalam jangka waktu 1 bulan, 1 ½ bulan atau lebih lama lagi asal tidak melebihi batas waktu 1 tahun.

20

Page 21: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

Yang termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek, misalnya : a.1. Kredit rekening koran : yaitu jenis kredit yang

diberikan oleh bank umum kepada langganan atau nasabahnya. Nasabah juga disebut sebagai : pemegang rekening, dimana dalam jangka waktu yang disediakan, nasabah diperbolehkan mengambil dan menyetorkan kembali kepada bank, dengan syarat pada akhir periode harus sudah disetor kembali seluruhnya dan untuk tiap-tiap kredit yang digunakan dibebani bunga, disamping itu juga dibebani biaya administrasi yang relatif sangat kecil.

a.2. Kredit Leveransir : yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan oleh penjual barang atau bahan. Jika pihak leveransir tidak meminta dibayar secara tunai ini berarti ia memberikan kredit kepada perusahaan. Kredit yang diberikan oleh leveransir ini biaya berjangka pendek, karena biasanya segera dibayar.

a.3. Kredit afnemer : yaitu kredit yang diberikan oleh pihak pembeli. Dalam hal ini pembeli memberikan terlebih dahulu uangnya, baru kemudian pembeli mengambil barangnya.

a.4. Promes : yaitu kredit yang diberikan kepada penjual atau kreditur. Dalam hal ini pihak pembeli oleh karena belum dapat membayar barang yang dibeli, dan membuat surat perjanjian bahwa dikemudian hari akan bersedia membayarnya.

a.5. Wesel : yaitu kredit yang diberikan oleh penjual atau kreditur. Dalam hal ini inisiatif untuk membuat wesel adalah pada pihak kreditur, yang disetujui atau ditanda tangani oleh debitur.

a.6. Belening : yaitu kredit yang diberikan oleh bank atas dasar bukti milik barang digudang.

a.7. Kredit candak kula (KCK) : yaitu kredit jangka pendek yang diberikan oleh Pemerintah melalui Bank Pemabntu kepada pedangan kecil, dalam jumlah yang kecul dan diangsur maximal 12 kali tidap hari pasaran atau tiap tanggal tertentu.

b. Sumber ekstern yang bersifat jangka panjang : Pinjaman jangka panjang : adalah kredit atau pinjaman yang dikembalikan dalam waktu lebih dari satu tahun. Ada yang lima tahun, sepuluh tahun, bahkan empat puluh tahun. Yang termasuk dalam kategori pinjaman jangka panjang, misalnya : b.1. Kredit hypotheek : adalah pemberian pinjaman

sejumlah uang tertentu kepada pengambil kredit dengan jaminan barang-barang yang tidak bergerak. Dalam hal ini pemberi kredit dapat menjual barang jaminan, apabila pengambil kredit tidak menepati janjinya sesuai dengan perjanjian yaitu membayar angsuran dan atau bunga yang telah ditetapkan.

21

Page 22: Mata Kuliah Ekonomi Bisnis 2013

b.2. Kredit obligasi : adalah pinjaman dari suatu perusahan atau pemerintah (daerah atau pusat) kepada pihak luas atau umum dalam jangka waktu yang cukup panjang, dengan bunga tetap dibayar pada tanggal yang telah ditentukan. Peminjam obligasi mengeluarkan surat tand hutang obligasi.

b.3. Kredit modal kerja permanen (KMKP) : adalah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh pemerintah melalui bank-bank dengan jangka waktu peminjaman max lima tahun dan besarnya pinjaman max Rp. 10 juga yang khusus dipergunakan untuk modal kerja.

b.4. Kredit investasi kecil (KIK) : adalah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh pemerintah melalui bank-bank, dengan jangka waktu peminjaman max lima tahun dan besarnya pinjaman max Rp. 10 juga yang khusus dipergunakan untuk kegiatan investasi.

Ad. D. 3. Sumber dari Pemilik Perusahaan : Setiap bentuk perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menghimpun modal atau dana, misalnya : - Pada bentuk perusahaan perseorangan : sumber modal

sepenuhnya berasal dari pendiri atau pemiliknya. - Pada bentuk perusahaan firma : sumber modal berasal

dari beberapa firma yang memasukkan modal. - Pada bentuk perusahaan komanditer : sumber modal

berasal dari persero aktif dan persero pasif. - Pada bentuk perusahaan perseorangan terbaas :

sumber modal berasal dari penjualan surat-surat saham.

E. Penggunaan Dana di dalam Perusahaan : Mengingat adanya berbagai sumber dana dan jangka waktu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, maka penggunaan dana harus disesuaikan dengan kesempatan yang diberikan oleh pemberi pinjaman atau memilik modal. Untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut tentang penggunaan dana di dalam perusahaan, maka perhatikan gambar berikut :

Aktiva : Pasiva : - Aktiva lancar - Hutang jangka pendek

- Hutang jangka panjang

- Aktiva tetap

- Modal sendiri

Kas Tagihan –tagihan Persediaan dsbnya

Varia- bel

Kons- tan

Hutang dagang/hutang R/Cdsbnya dari bank Hutang antisipatoris – dsbnya

Hutang obligasi Hutang hypotheek Hutang khusus

Mesin-mesin Bangunan Tanah dsbnya

Kons- tan

Modal saham Laba yang ditahan Cadangan dsbnya

22