9
Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan (Pertemuan VII) (Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah, Informed Choice, dan Informed Concent) [Type text] Page 0 (By: Nurul Hidayah, S.KM)

Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

  • Upload
    lamhanh

  • View
    249

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan(Pertemuan VII)

(Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah, Informed Choice, dan Informed Concent)

[Type text] Page 0

(By: Nurul Hidayah, S.KM)

Page 2: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

KONFLIK ETIK MORAL, INFORMED CHOICE, &INFORMED CONSENT

Pilihan (choice) berbeda dengan persetujuan (consent), yaitu:

1. Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan, karena berkaitan

dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang

akan dilakukan bidan

2. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa

asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang

sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi pribadi menentukan ‘pilihannya

sendiri’

Agar pilihan dapat dipeluas dan menghindari konflik, maka yang harus

dilakukan adalah:

1. Memberi informasi yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias,

dan dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang

lain, sebaiknya tatap muka.

2. Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu

menggunakan haknya dan menerima tanggung jawab keputusan yang

diambil. Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga

kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu

sudah diberikan informasi yang lengkap tentang dampak dari keputusan

mereka.

3. Untuk pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan,

mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan protokol dan

petunjuk teknis baik di tingkat daerah, propinsi, untuk semua kelompok

tenaga pemberi pelayanan bagi ibu.

4. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence based, diharapkan konflik

dapat ditekan serendah mungkin.

5. Tidak perlu takut akan konflik tetapi menganggapnya sebagai sesuatu

kesempatan untuk saling memberi, dan mungkin suatu penilaian ulang yang

objektif, bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif

pada perubahan.

Pertemuan VII Page 1Etika Profesi dan Hukum KesehatanBy: Nurul Hidayah, S.KM

Page 3: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

Beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat diplih oleh pasien, antara

lain:

1. Bentuk pemeriksaan ANC dan screening laboratorium ANC

2. Tempat melahirkan

3. Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan

4. Didampingi waktu melahirkan

5. Argumentasi, stimulasi, induksi

6. Mobilisasi atau posisi saat persalinan

7. Pemakaian analgesia

8. Episiotomi

9. Pemecahan ketuban

10. Penolong persalinan

11. Keterlibatan suami pada waktu melahirkan

12. Teknik pemberian minuman pada bayi

13. Metode kontrasepsi

Pencegahan konflik etik, meliputi empat hal:

1. Informed Consent

2. Negosiasi

3. Persuasi

4. Komite Etik

Latar belakang diperlukannya informed consent adalah karena tindakan

medik yang dilakukan bidan, hasilnya penuh dengan ketidak pastian dan

unpredictable (tidak dapat diperhitungkan secara matematik), sebab dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain yang berada di luar kekuasaan bidan, seperti perdarahan

post partum, shock, asfiksia neonatorum.

Menurut Dr.H.J.J Leenen, bahwa isi dari informasi adalah diagnosa, terapi,

tentang cara kerja, resiko, kemungkinan perasaan sakit, keuntungan terapi, dan

prognosa. Yang berhak memberikan persetujuan adalah mereka yang dalam

keadaan sadar dan sehat mental, telah berumur 21 tahun atau telah menikah, bagi

mereka yang telah berusia lebih dari 21 tahun tetapi dibawah pengampuan maka

persetujuan diberikan oleh wali. Ibu hamil yang telah melangsungkan perkawinan,

Pertemuan VII Page 2Etika Profesi dan Hukum KesehatanBy: Nurul Hidayah, S.KM

Page 4: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

berarapun umurnya, menurut hukum adalah dewasa (cakap), berhak mendapat

informasi.

Hak atas persetujuan bilamana ada pertentangan dengan suami maka

pendapat ibu hamil yang diturut karena yang memebrikan persetujuan adalah ibu

hamil sendiri, mengingat akan hak atas alat reproduksi.

Pernyataan dalam informed consent menyatakan kehendak kedua belah

pihak, yaitu pasien menyatakan setuju atas tindakan yang dilakukan bidan dan

formulir persetujuan itu ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka persetujuan

kedua belah pihak saling mengikat dan tidak dapat dibatalkan oleh salah satu

pihak. Ia hanya dapat dipergunakan sebagai bukti tertulis akan adanya izin atau

persetujuan dari pasien terhadap tindakan yang dilakukan.

Bilamana ada formulir yang ditandatangani pasien atau wali pada

umumnya berbunyi segala akibat dari tindakan akan menjadi tanggung jawab

bidan atau rumah bersalin. Rumusan tersebut secara hukum tidak mempunyai

kekuatan hukum, mengingat seseorang tidak dapat membebaskan diri dari

tanggung jawabnya atas kesalahan yang belum dibuat.

Rahasia pribadi yang diberitahu oleh ibu hamil adalah rahasia yang harus

dipegang teguh dan dirahasiakan bahkan sampai yang bersangkutan meninggal

dunia. Hukuman membuka rahasia jabatan diatur dalam KUHP BAB XVII pasal 322

tentang membuka rahasia.

Informed consent mempunyai dua dimensi, yaitu sebagai berikut:

1. dimensi hukum, merupakan perlindungan pasien terhadap bidan yang

berperilaku memaksakan kehendak, memuat:

a. keterbukaan informasi antara bidan dengan pasien

b. informasi yang diberikan harus dimngerti pasien

c. memberikan kesempatan pasien untuk memperoleh yang terbaik

2. Dimensi etik, mengandung nilai-nilai:

a. menghargai otonomi pasien

b. tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila

diminta atau dibutuhkan

Pertemuan VII Page 3Etika Profesi dan Hukum KesehatanBy: Nurul Hidayah, S.KM

Page 5: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

c. bidan menggali keinginan pasien baik secara subjektif atau hasil

pemikiran rasional

Syarat syahnya perjanjian atau consent adalah:

1. Adanya kata sepakat , sepakat dari pihak tanpa paksaan, tipuan maupun

kekeliruan. Dalam hal perjanjian antara bidan dan pasien, kata sepakat

harus diperoleh dari pihak bidan dan pasien setelah terlebih dahulu bidan

memberikan informasi kepada pasien sejelas-jelasnya.

2. Kecakapan , artinya bahwa seseorang memiliki kecakapan memberikan

persetujuan, jika orang tersebut mampu melakukan tindakan hukum,

dewasa, dan tidak gila

3. Suatu hal tertentu , objek dalam persetujuan antara bidan dan pasien harus

disebutkan dengan jelas dan terperinci. Misalnya dalam persetujuan ditulis

dengan jelas identitas pasien meliputi: nama, jenis kelamin, alamat, suami

atau wali. Kemudian yang terpenting harus dilampirkan identitas yang

memberikan persetujuan

4. Suatu sebab yang halal, maksudnya adalah isi persetujuan tidak boleh

bertentangan dengan undang-undang, tata tertib, kesusilaan, norma dan

hukum.

Untuk memahami informed consent, maka digambarkan urutan

pelaksanaannya pada bagan alir sebagai berikut:

Pertemuan VII Page 4Etika Profesi dan Hukum KesehatanBy: Nurul Hidayah, S.KM

Page 6: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

PASIEN BIDAN

INFORMASI

CHOICE/PILIHAN

KEPUTUSAN

CONSENT (PERSETUJUAN) REFUSAL (MENOLAK)

MENANDATANGANI FORM PERSETUJUAN

MENANDATANGANI FORM PENOLAKAN

Pertemuan VII Page 5Etika Profesi dan Hukum KesehatanBy: Nurul Hidayah, S.KM

Page 7: Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik Bidan Web viewEtika Profesi dan Hukum Kesehatan. By: Nurul Hidayah, S.KM. Masalah Etik Moral yang Mungkin Terjadi dalam Praktik

CONTOH INFORMED CONSENT DALAM

TINDAKAN PERSALINAN

Bidan Praktik Swasta .........................

Alamat ................................................

Telp .....................Fax .........................

Kode Pos ............................................

PERSETUJUAN TINDAKAN PERTOLONGAN

PERSALINAN

Nomor: ..............

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ........................................................

Tempat/Tanggal Lahir : ........................................................

Alamat : ........................................................

Kartu Identitas : ........................................................

Pekerjaan : ........................................................

Selaku individu yang meminta bantuan pada fasilitas kesehatan ini, bersama ini saya

menyatakan kesediaanya untuk dilakukan tindakan dan prosedur pertolongan persalinan pada diri

saya.

Apabila dalam keadaan dimana saya tidak mampu untuk memperoleh penjelasan dan

memberi persetujuan maka saya menyerahkan mandat kepada suami atau wali saya, yaitu:

Nama : ........................................................

Tempat/Tanggal Lahir : ........................................................

Alamat : ........................................................

Kartu Identitas : ........................................................

Pekerjaan : ........................................................

Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaaan dari pihak manapun dan agar

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

........................, .......................

Yang memberi

Bidan, Persetujuan pasien

(...............................) (.............................................)

Pertemuan VII Page 6Etika Profesi dan Hukum KesehatanBy: Nurul Hidayah, S.KM