4

Click here to load reader

Manusia Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati

  • Upload
    sahili

  • View
    888

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manusia Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati

Manusia sebagai Perusak Keanekaragaman HayatiSumber : http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2052180-manusia-sebagai-perusak-keanekaragaman-hayati/

Lingkungan akan rusak jika manusia mengusahakan sumber hayatihanya didasarkan pada prinsip jangka pendek, yaitu untuk menghasilkanproduk sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin dan modalsesedikit mungkin. Usaha semacam itu memang mendatangkankemakmuran kepada manusia. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap alamdapat menimbulkan dampak berupa berkurangnya atau punahnyakeanekaragaman hayati dan merosotnya kualitas lingkungan sehinggapada akhirnya lingkungan tidak mampu lagi memberi kehidupan yanglayak kepada manusia. Bahkan, mungkin terjadi bencana alam yangmengancam kelangsungan hidup manusia.Coba kalian amati, banyak kondisi lingkungan hidup yang telahrusak di Indonesia. Dalam arti, banyak lingkungan hidup yang sudahtidak seimbang keadaannya karena berkurangnya keanekaragamanhayati atau kepunahan jenis-jenis tertentu. Hal itu merupakan petunjukbahwa sikap dan perilaku manusia Indonesia terhadap alam sekitarnyamasih sebagai pemanfaat atau pengusaha untuk dirinya sendiri tanpamemerhatikan kelestarian biodiversitas. Mereka memandang alamsebagai objek yang terpisah dari dirinya yang dapat dipengaruhisekehendaknya. Mereka tidak menyadari bahwa perubahan polalingkungan akan memengaruhi pola kehidupannya.Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan beberapa satwa pentingakibat kepunahan, misalnya, harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidakpernah ditemukan lagi keberadaannya. Hewan-hewan seperti badakbercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagibeberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air yang sudahtidak ditemukan lagi di lingkungan kita.Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragamanhayati? Banyak, di antaranya, sebagai berikut.

a . Perusakan HabitatHabitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal makhluk hidup.Kerusakan habitat merupakan penyebab utama kepunahan makhlukhidup. Jika habitat rusak, makhluk hidup tidak memiliki tempat untuk

Page 2: Manusia Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati

hidup. Kerusakan habitat dapat diakibatkan terjadi karena ulah manusiayang telah mengubah fungsi ekosistem, misalnya hutan ditebang, dijadikanlahan pertanian, permukiman, dan akhirnya berkembang menjadiperkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnyakeanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragamanhayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup dan bersembunyidi terumbu karang tidak dapat hidup tenang, beberapa di antaranyatidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak.Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkanharga ikan meningkat.Selain akibat aktivitas manusia, kerusakan habitat diakibatkan jugaoleh bencana alam, misalnya, gunung meletus, kebakaran, dan banjir.

b . Penggunaan PestisidaPestisida berfungsi untuk membasmi makhluk hidup pengganggu(hama) pada tanaman. Akan tetapi, jika digunakan secara berlebihan,akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan meracuni makhluk hidupyang lain, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.Contoh pestisida adalah herbisida, fungisida, dan insektisida.

c . PencemaranBahan pencemar berasal dari limbah pabrik, asap kendaraanbermotor, limbah rumah tangga, sampah yang tidak dapat didaur ulanglingkungan secara alami, dan bahan-bahan berbahaya lain. Bahanpencemar ini dapat membunuh makhluk hidup, termasuk mikroba,jamur, hewan, dan tumbuhan sehingga mengurangi keanekaragamannya.

d . Perubahan Tipe TumbuhanTumbuhan merupakan produsen di dalam suatu ekosistem.Perubahan tipe tumbuhan, misalnya, perubahan dari hutan pantaimenjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuhan liaryang penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapatmenyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidupnya bergantung padatumbuhan tersebut.

e . PenebanganPenebangan hutan yang dilakukan secara berlebihan tidak hanyamenghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusakpohon-pohon yang ada di sekitarnya. Di samping itu, hewan-hewanyang tergantung pada pohon tersebut akan terganggu dan hilangsehingga akan menurunkan jenis hewan tersebut.

Page 3: Manusia Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati

f . SeleksiSeleksi adalah memilih sesuatu yang disukai menurut penilaianindividu. Secara tidak sengaja perilaku seleksi akan mempercepatkepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanamtanaman yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jerukmandarin, dan mangga gedong. Sebaliknya, kita menghilangkan tanamanyang kita anggap kurang unggul, contohnya, jeruk pacitan dan manggacurut.Menurunnya jumlah makhluk hidup yang kita anggap tidak unggulberarti mengurangi keanekaragaman hayati dari jenis makhluk hiduptersebut, bahkan dalam jangka waktu lama, kita tidak akan menemukanjenis tersebut. Contoh lain, menurunnya populasi serangga pemangsa(predator) karena disemprot dengan insektisida yang mengakibatkanterjadinya populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini menyerangtanaman pertanian, ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.Mungkin kalian pernah mendengar ledakan populasi hama wereng diIndonesia sehingga beribu-ribu hektare sawah gagal panen. Werengyang menyerang padi diduga karena predator wereng punah akibatterkena insektisida yang digunakan petani untuk memberantas hama.Perkembangan industri berjalan dengan cepat di Indonesia.Teknologi modern banyak diterapkan untuk mendapatkan hasil sebesarbesarnya.Bersamaan dengan kemajuan pembangunan danperkembangan industri, terjadi pula perubahan lingkungan secara nyatadan bencana alam yang terjadi di mana-mana. Sebenarnya, inti dariseluruh permasalahan lingkungan di Indonesia terletak pada perubahankonsep mental manusianya yang mungkin tanpa disadari telah menjadimanusia perusak lingkungan sehingga jalan satu-satunya adalahmengubah sikap mental manusia Indonesia menjadi manusia pengeloladan pemelihara lingkungan hidupnya.