8
APLIKASI SEMEN GLASS IONOMER Ionomer kaca adalah nama generik dari sekelompok bahan yang menggunakan bubuk kaca silikat dan larutan asam poliakrilat. Bahan ini mendapatkan namanya dari formulanya yaitu suatu bubuk kaca dan asam ionomer yang mengandung gugus karboksil. Juga disebut sebagai semen polialkenoat. Awalnya, semen ini dirancang untuk tambalan estetik pada gigi anterior dan dianjurkan untuk penambalan gigi dengan preparasi kavitas kelas III dan V. semen ini menghasilkan ikatan adhesi yang sangat kuat dengan struktur gigi, akan sangat berguna untuk restorasi konservatif pada daerah yang tererosi. Kebutuhan akan retensi mekanis melalui preparasi kavitas menjadi berkurang atau ditiadakan. Pengunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan perekat, pelapis, bahan restoratif untuk restorasi konservatif kelas I dan II, membangun badan inti, dan sebagai penutup ceruk dan fisura. Meskipun demikian, semen ionomer kaca tidak dianjurkan untuk restorasi kelas II dan IV karena sampai saat ini formulanya masih kurang kuat dan lebih peka terhadap keausan penggunaan jika dibandingkan dengan komposit.

Manipulasi Dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manipulasi dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

Citation preview

Page 1: Manipulasi Dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

APLIKASI SEMEN GLASS IONOMER

Ionomer kaca adalah nama generik dari sekelompok bahan yang menggunakan bubuk

kaca silikat dan larutan asam poliakrilat. Bahan ini mendapatkan namanya dari

formulanya yaitu suatu bubuk kaca dan asam ionomer yang mengandung gugus

karboksil. Juga disebut sebagai semen polialkenoat.

Awalnya, semen ini dirancang untuk tambalan estetik pada gigi anterior dan dianjurkan

untuk penambalan gigi dengan preparasi kavitas kelas III dan V. semen ini menghasilkan

ikatan adhesi yang sangat kuat dengan struktur gigi, akan sangat berguna untuk restorasi

konservatif pada daerah yang tererosi. Kebutuhan akan retensi mekanis melalui preparasi

kavitas menjadi berkurang atau ditiadakan.

Pengunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan perekat, pelapis,

bahan restoratif untuk restorasi konservatif kelas I dan II, membangun badan inti, dan

sebagai penutup ceruk dan fisura. Meskipun demikian, semen ionomer kaca tidak

dianjurkan untuk restorasi kelas II dan IV karena sampai saat ini formulanya masih

kurang kuat dan lebih peka terhadap keausan penggunaan jika dibandingkan dengan

komposit.

Untuk mendapatkan restorasi yang tahan lama, ada beberapa kondisi yang harus

dipenuhi. Termasuk diantaranya adalah preparasi permukaan kavitas yang benar untuk

mendapatkan ikatan yang baik, pengadukan yang benar untuk mendapatkan adukan yang

bisa dimanipulasi, dan penyelesaian serta perlindungan permukaan selama pengerasan

semen. Kondisi ini akan dibahas di bagian berikut.

Preparasi Permukaan

Permukaan yang bersih adalah syarat penting untuk mengahasilkan adhesi. Dapat

digunakan pencucian dengan pumis untuk menghilangkan lapisan yang terbentuk selama

Page 2: Manipulasi Dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

preparasi kavitas. Sebaliknya, asam-asam organik, seperti asam poliakrilat dari berbagai

konsentrasi, dapat menghilangkan lapisan tetapi masih meninggalkan sumbat batang-

batang kolagen ditempatnya. Sumbat-sumbat ini menghalangi penetrasi bahan semen dan

mempengaruhi tekanan cairan hidrodinamik di dalam dentin.

Salah satu metode yang cukup berhasil adalah mengoleskan larutan asam poliakrilat 10 %

ke permukaan selama 10 sampai 15 detik, diikuti denga pembilasan air selama 30 detik.

Hasil dari pengolesan 10 detik pada permukaan dentin yang terbuka dengan larutan 10 %

menunjukan bahwa lapisan olesan telah dihilangkan tetapi batang-batang kolagen masih

tetap tersumbat. Prosedur penghilangan lapian ini disebut kondisioning. Dalam

merestorasi daerah erosi tanpa preparasi kavitas, pertama-tama dentin dan sementum

harus dibersihkan denga pasta pumis, diikuti dengan pengolesan asam poliakrilat selama

5 detik atau lebih. Tujuan dari pengolesan dengan pumis adalah menghilangkan lapian

permukaan yang kaya fluoride yang dapat mengganggu proses kondisioning permukaan.

Setelah kondisioning dan pembilasan preparasi, permukaan harus dikeringkan tetapi tidak

boleh terlalu kering. Permukaan harus tetap bersih karena kontaminasi lebih lanjut oleh

saliva atau darah akan mengganggu ikatan dari semen.

Persiapan Bahan

Rasio bubuk cairan yang dianjurkan oleh pabrik haruslah ditaati. Seperti telah disebutkan,

penurunan rasio akan berakibat buruk pada sifat semen yang sudah mengeras dan

kerentanannya terhadap degradasi di dalam rongga mulut. Untuk produk yang diaduk

secara manual, penggunaan alas kertas sudah memadai. Kaca pengaduk yang dingin dan

kering dapat digunakan untuk memperlambat reaksi dan menambah waktu kerja. Tetapi

alas kaca sebaiknya tidak digunakan jika temperaturnya di bawah titik embun, yaitu

temperatur yang meningkatkan kondensasi cairan pada alas kaca, yang dapat mengubah

keseimbangan asam-air yang diperlukan untuk terjadinya reaksi yang benar. Dengan

menunggu beberapa menit, temperatur kaca pengaduk akan naik sampai uap air tidak lagi

berkondensasi di permukaannya.

Page 3: Manipulasi Dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

Bubuk dan cairan tidak boleh dikeluarkan ke permukaan alas aduk sampai prosedur

pengadukan siap untuk dilakukan. Kontak yang terlalu lama dengan atmosfir ruangan

akan mengubah rasio yang tepat dari asam air dalam cairan. Bubuk harus diaduk dengan

cepat ke cairan dengan menggunakan spatula yang kaku. Waktu pengadukan tidak boleh

lebih dari 45-60 detik. Pada saat ini, adonan diharapkan mempunyai permukaan yang

mengkilap. Permukaan yang berkilap menunjukan adanya poliasam yang belum

berpartisipasi di dalam reaksi pengerasan. Sisa asam ini menjamin ikatan adhesi ke gigi.

Jika proses pengadukan terlalu lama, terbentuk permukaan yang kusam dan adhesi tidak

akan diperoleh. Karena waktu pengadukan yang tepat berbeda untuk berbagai produk,

sangatlah penting untuk menaati waktu pengadukan yang dianjurkan oleh pabriknya.

Penempatan Bahan

Adukan semen segera ditempatkan dengan alat plastik atau disuntikkan kedalam kavitas

gigi. Setiap penundaan akan menghasilkan permukaan yang kusam, yang berarti bahwa

reaksi pengerasa telah berkembang sedemikian sehingga gugus karboksil bebasa tidak

cukup untuk membentuk adhesi dengan struktur gigi.

Segera setelah penempatan, dipasang sebuah matriks yang sudah dibentuk terlebih dulu.

Matriks dibiarkan selam sedikitnya 5 menit, meskipun masa waktu ini berbeda-beda

untuk berbagai produk dan tergantung pada kecepatan pengerasannya. Pada saat

pelepasan matriks, permukaan harus segera dilindungi sementara kelebihan bahan

dirapikan dari pinggirannya. Untuk beberapa produk, dapat digunakan vernis khusus

yang disediakan pabriknya. Jika digunakan vernis, harus dikeringkan pada temperatur

kamar, bukan dengan semprotan udara. Sempotan udara dapat menggeser vernis dan

membuat permukaan yang terbuka dari semen mongering, menimbulkan retakan.

Mungkin, pilihan yang lebih baik adalah menggunakan bahan bonding resin

berkomponen tunggal, dikeraskan dengan sinar dan tanpa bahan pengisi, yang akan

membentuk lapisan yang lebih tidak bisa ditembus. Pemakaina instrumen manual lebih

disukai ketimbang instrumen putar untuk merapikan tepi tambalan guna mencegah

terbentuknya cekungan yang dalam karena semen masih agak lunak.

Page 4: Manipulasi Dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

Penyelesain Permukaan dari Semen yang Telah Mengeras

Prosedur penyelesaian lanjutan harus ditunda selama paling sedikit 24 jam. Untuk

beberapa semen dengan pengerasan yang lebih cepat, dianjurakan waktu penyelesaian

sesudah 10 menit. Bagaimanapun juga, semakin lama ditunggu, semen akan semakin

matang sehingga resiko rusaknya permukaan atau kecendrungan restorasi menjadi agak

buram dapat bekurang.

Prosedur Pasca-restorasi

Sebelum pasien dipulangkan, tambalan harus dilapisi lagi dengan bahan pelindung,

karena tepi semen yang terbuka akibat baru dirapikan masih peka terhadap lingkungan,

sampai semen mencapai kematangan penuh. Jika prosedur perlindungan untuk semen

yang sedang mengeras ini tidak diikuti, pada akhirnya akan terjadi permukaan yang

mengapur atau kasar. Permukaan seperti ini biasanya berhubungan dengan kurangnya

perlindungan dari matriks, vernis, bahan bonding resin atau pengerjaan yang tidak benar

(misalnya rasio bubuk cairan yang rendah).

Restorasi ionomer kaca juga dapat rentan terhadap dehidrasi di sepanjang usianya.

Karena itu, akan bijaksanaan bila restorasi ionomer kaca dilindungi dengan lapisan vernis

atau resin sewaktu dilakukan prosedur gigi lainnya.

MANIPULASI SEMEN GLASS IONOMER

Semen ionomer kaca Tipe I dirancang untuk sementasi hasil pengecoran. Bubuknya

ditumbuk halus dengan ukuran partikel sebesar 15 µm atau kurang. Komposisi dan

kimiawinya sama seperti semen ionomer kaca Tipe II. Semen-semen ini juga tersedia

dalam jenis konvensional berupa bubuk dan cairan poliasam, serta jenis penambahan air

untuk pengerasan. Semen ionomer kaca mengikat struktur gigi seperti semen-semen

Page 5: Manipulasi Dan Aplikasi Semen Glass Ionomer

ionomer kaca mengikat struktur gigi seperti semen-semen ionomer kaca lainnya dan

semen polikarboksilat, yaitu melalui reaksi gugus karboksil dari poliasam dengan

kalsium di gigi.

Permukaan preparasi, pengadukan semen, penyemenan, dan pembuangan

kelebihan semen adalah hal-hal yang perlu diperhatikan. Struktur gigi yang

dipreparasi harus dehidrasi. Pengeringan yang berlebihan akan membuka ujung-ujung

tubulus dentin dan meningkatkan penetrasi cairan asam. Proses pengadukannya mirip

dengan yang dijelaskan untuk semen seng polikarboksilat. Bubuk digabungkan ke cairan

dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik. Seperti untuk

semua semen lain, sifat semen ionomer kaca Tipe I sangat dipengaruhi oleh faktor

manipulasi. Rasio bubuk cairan yang dianjurkan akan bervariasi tergantung mereknya,

tetapi umumnya berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan.

Retensi tuangan dapat diperbaiki jika permukaan bagian dalamnya dibersihkan, seperti

yang dijelaskan untuk semen polikarboksilat. Penyemenan harus dilakukan sebelum

semen kehilangan kilapnya. Seperti semen seng fosfat, ionomer kaca menjadi rapuh

(mudah patah) begitu mengeras. Setelah mengeras, kelebihan semen dapat dibuang

dengan mencungkil atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi. Seperti semen

polikarboksilat, kelebihan semen perlu dijaga agar tidak melekat kepermukaan gigi atau

protesa. Semen ini sangat peka terhadap kontaminasi air selama pengerasan. Karena itu,

tepi restorasi harus dilapisi untuk melindungi semen dari kontak yang terlalu dini dengan

cairan.