Upload
ngokhanh
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PELAPORAN
UMRAH (SIMPU) PADA DITJEN PHU KEMENTERIAN
AGAMA RI
Skripsi
Di ajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
AHMAD FARID
1113053000046
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018 M/1438 H
i
ABSTRAK
Ahmad Farid, Manajemen Sistem Informasi Manajemen
dan Pelaporan Umrah (SIMPU) Di Ditjen PHU
Kementerian Agama RI, di Bawah Bimbingan Dr.
Hasanuddin MA.
Jemaah umrah Indonesia merupakan salah satu yang
terbesar di dunia. Sebanyak 699,6 ribu visa di tahun 2016
menjadikan Indesia sebagai negara dengan jumlah jemaah
umrah terbesar ketiga di dunia. Angka ini menjadikan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah jemaah umrah
terbesar ketiga di dunia, dimana posisi pertama jatuh pada
Mesir dengan jumlah 1,3 juta jemaah, dan Pakistan dengan
jumlah 1,1 juta jemaah. Bersamaan dengan semakin
bertambahnya jumlah PPIU/ Travel umrah di Indonesia,
membuat Kementrian Agama RI meluncurkan Sistem
Informasi Manajemen Pelaporan Umrah atau di singkat
SIMPU.
Pada penulisan skripsi ini bertujuan utnuk
mengetahui bagaimana manajemen SIMPU pada Ditjen
PHU Kemenag RI serta berbagai alur dan tindakan
pencegahan dan perbaikan yang di lakukan Ditjen PHU
Kemenag RI terhadap pengelolaan SIMPU. Dengan adanya
skripsi ini, diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu dan
pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen. Selain itu
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
evaluasi bagi pelaksanaan pengelolaan SIMPU.
ii
SIMPU adalah sistem data berbasis website, untuk
mengolah seluruh data pelaporan umrah di Indonesia yang
mendata segala informasi terkait kegiatan umrah di
Indoensia yaitu database dokumen umrah, database petugas
umrah, transportasi umrah, penempatan hotel jemaah, dan
harga paket ibadah umrah, serta kesemua ini di input
kembali kedalam aplikasi umrah cerdas.
Dalam perjalanan SIMPU, sampai saat ini telah
terjadi beberapa perubahan besar, seperti pergantian server,
pergantian kontrak pihak kedua, serta perombakan User
Interface dari SIMPU. Perubahan-perubahan yang terjadi
kesemuanya mengarah pada kenyamanan dan keamanan
data-data tersebut. Di sisi lain, manajemen yang dilakukan
sejatinya sudah cukup baik, sehingga hampir semua
perencanaan awal tercapai.
Kata Kunci: Manajemen, SIMPU, Ditjen PHU, Kemenag
RI, Haji, Umrah.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaian penulisan
skripsi ini. Shalawat dan Salam kita sanjungkan kepada
pemimpin umat Islam terbaik tiada lain dan bukan ialah,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat
dan insyaallah kita sebagai umatnya yang selalu berpegang
teguh hingga akhir zaman.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan
skripsi yang tercetak ini hanyalah sepercik ilmu jika
disandingkan dengan karya-karya besar yang lebih dahulu
ada, karena penulis sadar akan kekurangan, baik dalam
penyusunan kata-kata maupun dalam penyajian analisisnya.
Namun penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam proses
penulisan skripsi ini.
Rintangan dan ujian pasti selalu ada, termasuk dalam
peulisan skripsi ini pun tak luput dari hal-hal yang
menghambat penyelesaian skripsi ini, namun alhamdulillah
selalu ada jalan keluar. Kesemuanya ini tidak lepas dari
pihak-pihak yang membantu dan mendukung penulis guna
penyempurnaan skripsi ini
Maka izinkanlah pada pengantar ini penulis
mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih yang tiada
terhingga kepada berbagai pihak yang secara langsung telah
membantu penulis, diantaranya:
1. Dr. Arief Subhan selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komuniasi
iv
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Prodi
Manajemen Dakwah dan Drs. Sugiharto, MA, selaku
Sekretaris Prodi Manajemen Dakwah
3. Dr. Hasanudin MA, selaku Pembimbing penulis yang selalu
meluangkan waktu dan memberikan arahan, masukan dan
kritikan membangun kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jurusan Manajemen Dakwah, beserta para Staf TU baik di
Pusat atau Fakultas tidak hanya Ilmu Pengetahuan yang
dapat penulis ukir, pengalaman dan nasehat pun tertanam
bagi penulis.
5. Staf Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama yang
selalu memberi senyum saat melayani pinjaman buku.
6. Bapak Risky selaku Pengawas dan Pengurus SIMPU yang
selalu terbuka sebagai narasumber sehingga penulis dapat
melakukan penelitian di Kementrian Agama RI Pusat, dan
telah banyak memberikan informasi dan masukan berharga
dalam proses penyusunan skripsi penulis.
7. Yang selalu istimewa Ayahanda H. Burhanuddin S.Ag dan
Ibunda Hj. Siti Rukayah, Terima kasih atas segala do’a,
kesabaran dan pengorbanan serta nasihat yang senantiasa
memberikan semangat tanpa akhir hingga penulis dapat
menyelesaikan studi. Adik-adikku Fadhli, Faiz, Fairus dan
Fakhir yang memberikan dukungan moril kepada penulis.
8. Kepada sahabat – sahabat dekat yang memberikan
supportnya kepada penulis, dari awal penulisan sampai
v
tercetaknya pengantar ini. Terima kasih atas dorongan dan
kesediaannya agar penulis cepat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada mahasiswa-mahasiswi program studi Manajemen
Dakwah tahun 2013, yang selama ini menjadi teman setia
selama penulis menimba ilmu di kampus tercinta. Terima
kasih atas pengalaman dan pemikiran yang banyak
mamperdalam ilmu penulis hingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat tidak hanya penulis
tetapi untuk pembaca, semoga ini dapat menjadi penambah
wawasan, referensi, serta menjadi ladang amal baik kita di sisi
Allah SWT. Akhirnya, semoga setiap bantuanyang telah
diberikan kepada penulis mendapat balasan sebaik-baiknya dari
Allah SWT. Amin ya Rabbal al-‘alamin.
Jakarta, 29 Maret 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................
ABSTRAK ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 5
D. Metodologi Penelitian ................................................. 6
E. Tinjauan Pustaka ....................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Manajemen .................................................................15
1. Pengertian Manajemen .......................................15
2. Unsur-unsur Manajemen ....................................16
3. Fungsi-fungsi Manajemen ..................................17
B. Sistem Informasi Manajemen ....................................20
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ...........20
a. Pengertian Sistem........................................20
b. Pengertian Informasi ...................................21
c. Pengertian Sistem Informasi .......................23
d. Pengertian Komputer ..................................23
e. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ...24
vii
2. Unsur-unsur Sistem Infomarsi ............................25
3. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen .......27
4. Fungsi Sistem Informasi Manajemen .................27
5. Manfaat Penggunaan Komputer Dalam SIM .....28
C. Laporan .....................................................................29
1. Pengertian Laporan .............................................29
2. Jenis-jenis Laporan .............................................30
BAB III GAMBARAN UMUM DITJEN PHU KEMENAG RI
A. Gambaran Umum Ditjen PHU ...................................33
1. Sejarah dan Perkembangan Ditjen PHU ............33
2. Visi dan Misi Ditjen PHU ..................................39
3. Tugas dan fungsi Ditjen PHU ............................42
4. Struktur Organisasi Direktorat Jendral
Penyelenggaraan Haji dan Umrah ......................43
5. Subdirektorat Pembinaan Umrah Haji Khusus ..47
6. Direktorat Penyelenggaraa Haji dan Umrah Dari
Masa ke Masa ....................................................49
BAB IV MANAJEMEN PENGELOLAAN SIMPU DAN
IMPLEMENTASINYA DI DITJEN PHU KEMENTRIAN
AGAMA RI
A. Pengelolaan Data Pada Sistem Informasi Manajemen
Pelaporan Umrah (SIMPU) Pada Ditjen PHU
KEMENAG RI...........................................................51
B. Manajemen Sistem Informasi Manajemen dan
Pelaporan Umrah (SIMPU) Pada Ditjen PHU
KEMENAG RI ..........................................................58
viii
C. Analisis Manajemen Sistem Informasi Manajemen
dan Pelaporan Umrah (SIMPU) Pada Ditjen PHU
KEMENAG RI ..........................................................66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................71
B. Saran .........................................................................72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bermula dari jumlah jemaah umrah Indonesia
yang merupakan salah satu terbesar di dunia.
Sebagaimana data yang di kaji oleh Databoks,
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah
mengeluarkan visa umrah untuk jemaah Indonesia pada
2016 sebanyak 699,6 ribu visa, meningkat 7,2 persen dari
tahun sebelumnya. Angka ini menjadikan Indonesia
sebagai negara dengan jumlah jemaah umrah terbesar
ketiga di dunia, dimana posisi pertama jatuh pada Mesir
dengan jumlah 1,3 juta jemaah, dan Pakistan dengan
jumlah 1,1 juta jemaah.
Alasan di balik tingginya jemaah umrah di
Indonesia juga tidak lepas dari animo penduduk Indonesia
untuk melaksanakan ibadah umrah yang cukup besar.
Sebab, untuk dapat melaksanakan rukun Islam kelima,
yaitu pergi haji butuh antrian hingga puluhan tahun. Hal
ini yang membuat bisnis umrah laris di Tanah Air.
Dengan merogoh kocek sekitar Rp 20 juta, masyarakat
2
sudah dapat berkunjung ke Tanah Suci sekaligus
berekreasi tanpa harus masuk daftar tunggu.1
Peluang tersebut digunakan oleh biro-biro
penyelenggara haji dan umroh untuk saling berkompetisi
menarik simpatik jama’ah, menawarkan pelayanan,
pembinaan dan perlindungan dengan kelebihan fasilitas
yang berbeda-beda. Dimana saat ini sudah tercatat lebih
dari 700 biro travel haji dan umrah yang terdaftar resmi di
Kementerian Agama dan diperkirakan jumlah ini terus
bertambah mengingat tingginya animo umrah saat ini.
Menanggapi kejadian tersebut, Ditjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian
Agama Republik Indonesia melakukan penataan
perangkat monitoring penyelenggaraan perjalanan ibadah
umrah (PPIU) di Tanah Air. Untuk memperkuat
pengawasan, Kementerian Agama menyempurnakan
sistem monitoring dan pelaporan PPIU.
Penyempurnaan ini diwujudkan dalam bentuk
aplikasi SIMPU (Sistem Informasi Manajemen Pelaporan
Umrah) Online yang dirilis bersamaan dengan peluncuran
1http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/03/03/berapa-
jamaah-umrah-indonesia di Akses tanggal 13 Juni 2017
3
media edukasi dan pelayanan publik berupa aplikasi
UMRAH CERDAS di Bandung, Jumat 2 Desember 20162
Hadirnya SIMPU ini juga tidak lepas dari
tanggung jawab Kementerian Agama sebagai lembaga
pemerintah yang bertugas mengawasi jalannya kegiatan
umrah di Indonesia. Sebagaimana terjadinya jamaah
umrah Indonesia yang di beritakan gagal berangkat
dengan berbagai alasan dari pihak penyelenggara umrah.
Sebagaimana umumya sebuah sistem, agar
berjalan sesuai fungsi dan tujuan dibuatnya sistem
tersebut. Maka harus ada perencanaan yang matang,
pengorganisasian yang tepat, penggerakan secara teliti
serta kontrol yang fleksibel. SIMPU sendiri harus di
manajemen dengan baik agar semua laporan perjalanan di
tiap-tiap PPIU di Indonesia dapat terpantau. Dengan
harapan tidak terjadi lagi hal-hal yang merugikan jemaah
kedepannya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut,
maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul
“Manajemen SIMPU (Sistem Informasi Manajemen
2https://www.kemenag.go.id/berita/432358/perkuat-pengawasan-
umrah-kemenag-rilis-aplikasi-simpu-online-dan-umrah-cerdas di akses 13 Juni
2017
4
Dan Pelaporan Umrah) Pada Ditjen PHU
Kementerian Agama RI”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis memberikan
batasan permasalahan guna menghindari terjadinya
perluasan materi yang dibahas. Batasan permasalahan
tersebut adalah Manajemen SIMPU Pada Ditjen PHU
Kementerian Agama RI
2. Perumusan Masalah
Masalah pokok yang diangkat berdasarkan
pembatasan masalah di atas adalah:
a. Bagaimana pengelolaan data pada SIMPU pada
Ditjen PHU Kementerian Agama RI?
b. Bagaimana manajemen SIMPU pada Ditjen PHU
Kementerian Agama RI?
c. Bagaimana analisis manajemen SIMPU pada
Ditjen PHU Kementerian Agama RI?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan data
pada SIMPU pada Ditjen PHU Kementerian
Agama RI?
b. Untuk mengetahui bagaimana manajemen SIMPU
pada Ditjen PHU Kementerian Agama RI?
c. Untuk mengetahui bagaimana analisis manajemen
SIMPU pada Ditjen PHU Kementerian Agama RI?
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
berbagai penulisan karya ilmiah dan dapat
bermanfaat sebagai khazanah kelimuan
manajemen dakwah dalam ruang lingkup
manajemen haji dan umroh. Khususnya dalam
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Dakwah
(SIM D)
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga
terkait, dalam hal ini adalah Kementerian Agama
guna dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja
serta peningkatan sumber daya manusia,
6
khususnya dalam peningkatan kualitas
pengelolaan SIMPU.
c. Manfaaat Bagi Penulis
Penelitian ini memperluas dan menambah
wawasanserta pengetahuan mengenai Sistem
Informasi Manajemen dan Pelaporan Umrah pada
Ditjen PHU Kementrian Agama RI, terutama
dalam manajemennya.
D. Metode Penelitian
1. Metode pendekatan penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan
(Field Research) dan penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian
dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif
dan memaparkannya sesuai data-datanya yang
didapat.3
Metode kualitatif yaitu dengan melakukan
penelitian berdasarkan pengamatan penulis,
berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.
Dengan metode deskriptif dilakukan dengan cara
memaparkan data dengan apa adanya sesuai yang
didapatkan dilapangan.
3 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung:
Tasiti, 1989), h.9.
7
2. Sumber dan Jenis Data
Data penelitian dikumpulkan baik lewat
instrumen pengumpulan data, observasi, maupun
lewat data dokumentasi.Data yang harus dikumpulkan
berupa data primer, sekunder, atau keduanya.4Dalam
penelitian ini, sumber dan jenis data berasal dari:
a. Data primer
Data primer diperoleh dari sumber pertama
melalui prosedur & tehnik pengambilan data yang
dapat berupa interview, observasi maupun
penggunaan instrumen pengukuran yang khusus
dirancang sesuai dengan tujuannya.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak
langsung oleh peneliti dari objek penelitian.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini lebih
diarahkan pada data-data pendukung dan data
tambahan.Dalam hal ini berupa data tertulis yaitu
data-data yang berasal dari hasil penelitian
sebelumnya, dan literatur-literatur lainnya seperti
brosur, buku-buku, majalah, naskah-naskah,
catatan, dokumen-dokumen, dan lain-lain.
4 Saifuddin Izwa, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu,
1997), h.36.
8
3. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data disini adalah cara-
cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan datanya.5
Adapun
teknik yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung dan
pencatatan yang dilakukan secara sistematis
fenomena yang diselidiki dengan mahsud
memperoleh gambaran yang jelas mengenai
kejadian atau peristiwa faktual yang terjadi.6
Adapun teknik observasi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan
pengamatan di lokasi yaitu Kementerian Agama
untuk mengetahui manajemen SIMPU di Ditjen
PHU Kementerian Agama RI.
b. Wawancara
Wawancara adalah mendapatkan informasi
dengan cara bertanya langsung keadaan responden.
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan
komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara
ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi
dan memengaruhi arus informasi. Faktor-faktor
5 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), h.159. 6Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta: Andy
Offset, 1989), h.136.
9
tersebut adalah pewawancara, responden, topik,
penelitian dan situasi wawancara.7
Dalam proses ini penulis mengadakan
interview dengan Bapak H. Muhammad Risky,
S.Kom selaku Pengawas dan Pengurus SIMPU di
Ditjen PHU Kementrian Agama RI.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda, dan lain sebagainya.8
Dalam hal ini peneliti memanfaatkan arsip
serta data-data yang berhubungan dengan sejarah
dibuatnya SIMPU, tujuan dan lain sebagainya.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan
menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.9
7 Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012),
h. 207. 8 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT Reneka Cipta, 2010), h.274. 9Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Rake Sarasin, 1992), h.183.
10
Adapun langkah-langkah penelitian ini yang
pertama adalah melakukan observasi dan wawancara
di Kementerian Agama lalu mencari informasi yang
berkaitan dengan penelitian, lalu langkah selanjutnya
peneliti memilih data yang diperoleh, lalu merangkum
data-data penelitian tersebut, selanjutnya
menyimpulkan dan terakhir memverifikasikan. Teknik
ini digunakan untuk mendiskripsikan data-data yang
peneliti kumpulkan baik data hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi selama melakukan
penelitian di Kementerian Agama.
5. Waktu dan Tempat Penulisan
Penulis melakkan penelitian pada bulan
Agustus 2017 sampai dengan Desember 2017.
Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan pada
Kantor Kementrian Agama RI Pusat di Jalan
Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta 10710 pada
bagian Subdit Pembinaan Umrah dan Haji Khusus.
E. Tinjauan Pustaka
Sebagai landasan penyusunan skripsi, penulis
melakukan penelitian awal terhadap pustaka yang ada
berupa hasil penelitian yang berhubungan dengan
11
penelitian yang akan penulis lakukan. Penulis
menemukan sebuah skripsi yang memiliki judul yang
hampir sama dengan skripsi yang akan penulis teliti.
Adapun beberapa skripsi tersebut adalah:
1. “Implementasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji
Terpadu (SISKOHAT) Pada Kementerian Agama
Republik Indonesia”, skripsi ini disusun oleh
Mutmainnah, Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Skripsi ini membahas bagaimana
implementasi SISKOHAT pada Kementerian Agama,
serta faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
laju SISKOHAT dalam memanajemen pendataan calon
jamaah haji di Kementerian Agama.
2. “Sistem Pelayanan Haji dan Umrah PT. Altur Mulia
Jakarta”. Skripsi ini disusun oleh Megahayati, jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Skripsi ini membahas tentang sistem
pelayanan yang digunakan oleh perusahaan Altur dalam
memasarkan produknya, dan penilaian terhadap kelayakan
produk tersebut ke konsumen.
3. “Sistem Pengawasan Penyelenggara Perjalanan Ibadah
Umrah (PPIU) Pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah Kepentrian Agama Republik Indonesia”.
Skripsi ini disusun oleh Roudotul Jannah, Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
12
Komunikasi. Skripsi ini membahas secara teknis
bagaimana sistem pengawasan yang dilakukan
Kementerian Agama RI, khususnya Ditjen PHU terhadap
PPIU di Indonesia.
Adapun yang membedakan dengan skripsi yang
dilakukan oleh penulis adalah penulis meneliti manajemen
SIMPU di Ditjen PHU Kementerian Agama RI. Sebuah
informasi pelaporan penyelengaraan umrah untuk
mempermudah PPIU untuk membuat Laporan Rencana
Perjalanan Umrah (LRPU) serta membantu Kementerian
Agama khususnya Ditjen PHU dalam melakukan pengawasan
terhadap kegiatan umrah di tiap – tiap PPIU di Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab
yang masing-masing memiliki sub-sub bab, adapun
pembahasannya secara rinci adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengutarakan tentang
latar belakang permasalahan, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian yang
digunakan, tinjauan pustaka serta sistematika
penulisan.
13
BAB II. LANDASAN TEORI TENTANG
MANAJEMEN DAN SIM
Pada bab ini penulis mengutarakan tentang
Manajemen meliputi pengertian manajemen,
unsur-unsur manajemen, fungsi-fungsi
manajemen. Sistem Informasi Manajemen
meliputi pengertian, ruang lingkup, konsep
dasar sistem informasi, unsur-unsur sistem
informasi, komputer, dan manfaat penggunaan
komputer dalam SIM.
BAB III. TINJAUAN UMUM DITJEN PHU
KEMENTERIAN AGAMA RI
Pada bab ini penulis mengutarakan gambaran
umum Ditjen PHU Kementerian Agama mulai
dari sejarah dan perkembangannya yang
berada di Jalan Lapangan Banteng Barat
Nomor 3-4 Jakarta Pusat 10710
BAB IV. HASIL PENELITIAN
Pada bab ini penulis mengutarakan tentang
pengelolaan data dalam SIMPU, manajemen
SIMPU dan analisisnya pada Ditjen PHU
Kementerian Agama RI.
14
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini penulis mengutarakan
Kesimpulan dan Saran-saran yang merupakan
jawaban terhadap beberapa pertanyaan yang
termuat dalam rumusan masalah dan lampiran-
lampiran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG MANAJAMEN DAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang
berarti mengatur, mengurus, datau mengolah.1 Selain itu
kata “to manage” mempunyai sinonim antara lain: to hand
(mengurus), to control (memeriksa/mengawasi), to guide
(menuntun/mengemudikan). Jadi, manajemen berarti
mengurus, memeriksa, mengawasi, pengendalian,
mengemudikan, atau membimbing.2
Adapun pengertian menurut istilah, manajemen
ialah suatu proses, dengan pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi. Sedangkan menurut
G.R Terry dan Lewslie W. Rue mengatakan bahwa
manajemen ialah: “Suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasi
organisasional yang nyata.”3
1 Anton Athoillah, Dasar-dasar Manajemen,(Bandung: CV. Pustaka
Setia,2010), h.13 2 John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, (Jkarta: PT. Gramedia,
1996), h.375 3 G.R Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta:
Bui Aksara, 1999), h.14
16
Sedangkan menurut James A.F Stoner
mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.4
Dari definisi diatas penulis menarik ikhtisar,
manajemen ialah proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian sumberdaya organisasi
agar tujuan organisasi teralisasi dengan efektif dan efisien.
2. Unsur-unsur Manajemen
Telah dikatakan sebelumnya bahwa manajemen
selalu berkaitan dengan usaha bersama sekelompok
manusia dengan menggunakan unsur-unsur yang
diperlukan. Suatu manajemen dilaksanakan dengan
mengatur dan mengarahkan berbagai sumber daya yang
terdapat pada 6 M “The Six Management” terdiri dari
Man (manusia), Money (uang), Material (barang),
Machine (mesin/alat), Method (metode/cara), dan Market
(pasar).5
Dilihat dari beberapa unsur diatas, manusia
merupakan faktor terpenting dalam manajemen, karena
pada dasarnya manajemen dilakukan oleh, untuk dan
4 James A. F. Stoner, Management, (New York: Prentice/ Hall
International, Lac.,Englewood Cliffs, 1982), h.8 5 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta:
Al-Amin Press, 1996), h.35
17
kepada manusia. Dengan kata lain manusia tidak dapat
disamakan dengan benda, ia mempunyai peranan, pikiran,
harapan serta gagasan. Oleh karena itu perlu
dikembangkan kearah yang positif dengan kepribadiannya
sebagai manusia. Namun kelima unsur tersebut juga
dibutuhkan dalam mengatur dan mengarahkan proses
pelaksanaan kegaitan organisasi.
3. Fungsi - Fungsi Manajemen
Untuk mencapai tujuan, organisasi memerlukan
dukungan manajemen dengan berbagai fungsinya yang
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing.
Kegiatan fungsi-fungsi tersebut memerlukan data dan
infromasi yang kemudian menghasilkan data dan
informasi pula. Beberapa fungsi manajemen pokok
sebagai berikut:6
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan diartikan sebagai proses yang
mencakup pendefinisian sasaran organisasi,
menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai
sasaran itu, dan menyusun serangkaian rencana yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan organisasi. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan arah, mengurangi
6 Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2005),h. 64
18
dampak perubahan, meminimalisir pemborosan dan
kegiatan ganda, dan menjadi standar yang digunakan
dalam melaksanakan fungsi manajemen yang lain.7
Perencanaan ini merupakan fungsi manajemen
yang berkaitan dengan penyusunan tujuan dan
menjabarkannya dalam bentuk perencanaan untuk
mencapai tujuan tersebut.8
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen
yang berkaitan dengan pengelompokan personel dan
tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan misinya. 9 Pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses penciptaan struktur organisasi yang
mendukung dan memudahkan anggota organisasi
melakukan pekerjaannya dengan memiliki fleksibilitas
yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan di
lingkungan yang dinamis. Sedangkan struktur
organisasi adalah kerangka kerja formal yang dengan
kerangka kerja itu, tugas-tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokan, dan dikoordinasikan.10
7 Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen Jilid I, Alih
Bahasa T. Hermaya, (Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004), h.6 8 Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi, h. 64
9 Zulkifli Almsyah, Manajemen Sistem Informasi,h. 64-65
10 Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen Jilid I, h.254
19
Penetapan struktur peran-peran ini melalui
penentuan berbagai aktifitas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan danbagian-
bagiannya, pengelompokan aktivitas-aktivitas,
penugasan, pendelegasian wewenang untuk
melaksanakannya, serta pengkoordinasian hubungan-
hubungan wewenang informasi baik secara horizontal
maupun vertical dalam struktur organisasi.11
c. Penggerakan (actuating)
Upaya manajer dalam menggerakan orang-orang
untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien
berdasarkan perencanaan dan pembagian tugas
masing-masing untuk menggerakan orang-orang
tersebut diperlukan tindakan memberikan motivasi,
menjalin hubungan, penyelenggaraan komunikasi, dan
pengembangan atau peningkatan pelaksanaan.
d. Pengendalian (controlling)
Kegiatan manajemen yang berkaitan dengan
pemeriksaan untuk menentukan apakah
pelaksanaannya sudah dikerjakan sesuai dengan
perencanaan, sudah sampai sejauh mana kemajuan
yang dicapai, dan perencanaan yang belum mencapai
11
Yayat M. Herutijo, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2001), h.126-127
20
kemajuan, serta melakukn koreksi bagi pelaksanaan
yang belum terselesaikan seusai rencana.12
B. Sistem Informasi Manajemen
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
a. Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani
“systema” yang mempunyai pengertian demikian:
Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak
bagian dan ubungan yang berlangsung di antara
satuan-satuan atau komponen secara teratur.13
Sistem terbagi menjadi dua bagian, yaitu
sistem sebagai suatu wujud (entitas), dan sistem
sebagai metode.14
1) Sistem sebagai wujud (entitas)
Suatu sistem bisa dianggap merupakan “Suatu
himpunan bagian yang saling berkaitan yang
membentuk keseluruhan yang rumit atau
kompleks tetapi merupakan suatu kesatuan.
2) Sistem sebagai suatu metode
Sistem dalam arti wujud (entitas) bersifat
deskriptif, konsep pengertian sistem sebagai suati
12
Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.65 13
Tatang M. Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2001), h.1 14
Tatang M. Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h. 4-7
21
metode ini dikenal dengan perhatian umum
sebagai pendekatan sistem (system epproach).
Pada dasarnya pendekatan ini merupakan
penerapan metode ilmiah di dalam usaha
memecahkan masalah.
Menurut RA. Johnsen, dalam bukunya the
Theory and Management of System mendefinisikan:
“Sistem merupakan suatu jaringan kerjasama antara
beberapa unsur yang menghasilkan tujuan yang
direncanakan”. 15 Menurut Musanef, Sistem adalah:
“Suatu sarana yang menguasai keadaan dan pekerjaan
dalam menjalankan tugas dapat teratur”.16
Dari beberapa definisi di atas, penulis menarik
kesimpulan bahwa: “Sistem adalah rangkaian teratur
yang di buat dengan merangkup keseluruhan tugas
yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan”
b. Pengertian Informasi
Informasi dapat mengenai data mentah, data
tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan
sebagainya.17
Informasi itu sendiri adalah data yang
15
Philosof Astrid Susanto, Komunikasi Kontemporer, (Bandung: CV.
Mandar Maju, 1986), Cet. Ke-2, h.17 16
Musanef, Sistem Pemerintahan di Indonesia, (Jakarta: CV. Haji
Masagung, 1989), h. 7 17
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2005), h. 27
22
sudah dioleh dengan cara tertentu sesuai dengan
bentuk yang diperlukan. Dengan perkembangan
teknologi alat pengolah data sampai ke pada komputer
dewasa ini, maka data dapat diolah menjadi informasi
sesuai keperluan tingkat manajemen-organisasi.
Dengan demikian unit organisasi dapat mencapai
tujuan secara efisien dan efektif.18
Pekerjaan informasi tersebut dimulai sejak
data dikumpulkan, diolah menjadi informasi,
diteruskan ke pimpinan dan kemudian diteruskan pula
ke unit lain. Di unit kerja atau unit-unit kerja yang
menerimanya dapat memprosesnya lagi menjadi
informasi lain yang sesuai keperluan unit kera masing-
masing. Di unit yang mengolah kembali informasi
yang diterimanya beranggapan bahwa informasi yang
diterima adalah masih sebagai data yang perlu di
proses lebih lanjut menjadi informasi lain. Informasi
hasil olahan tersebut kemudian diteruskan lagi ke unit
lain, bilamana masih di perlukan.19
Dari paparan diatas, penulis berpendapat
bahwa Informasi adalah sekumpulan data-data mentah
18
Zulkifli Amsyah, Manajemen Sistem Informasi, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.65 19
23
yang nantinya disaring dan diproses agar menjadi
hasil sesuai kebutuhan.
c. Pengertian Sistem Informasi
Sistem infomasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.20
d. Pengertian Komputer
Istilah komputer diambil dari bahasa Latin
“Computare” yang berarti menghitung (to compute
atau to reckon). Berikut dijelaskan beberapa definisi
tentang komputer yang disajikan oleh beberapa
pakar/ahli:
Menurut Robert H. Blissmer, Komputer adalah
suatu alat elektronik yang mampu melakukan
beberapa tugas seagai berikut: menerima input,
memproses input sesuai programnya, menyimpan
perintah dan hasil pengolahan, serta menyediakan
output dalam bentuk informasi.
20
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2005), h. 42
24
Gordon B. Darvis dalam bukunya”Introduction
to computers” mendefinisikan: “Komputer adalah tipe
khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu
yang pasti”.
Donald H. Sanders dalam bukunya “Computer
Today” mendefinisikan: “Komputer adalah sistem
elektronik untuk memanipulasi data yang tepat serta
dirancang dan diorganisasikansecara otomatis
menerima dan menyimpan data input,
memprosesnyadan menghasilkan output di bawah
pengawasan suatu langkah intruksi program yang
tersimpan di memori (stored program)”.
Dari definisi-definisi di atas penulis
mendefinisikan komputer sebagai alat elektronik yang
mampu menginput, mengolah serta menyimpan, dan
memberikan output/hasil secara otomatis.
e. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Pada umumnya sistem informasi manajemen
adalah suatu sistem yang diciptakan untuk
melaksanakan pengolahan data yang akan
dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data
disini dapat berarti penunjangan pada tugas-tugas
rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk
pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Kini
25
apabila orang mendengar istilah sistem informasi
manajemen, biasanya mereka juga membayangkan
suatu sistem yang terkomputerisasi21
Inti dari sistem informasi manajemen tentu
saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan sistematis
seperti pencatatan agenda, kearsipan, komunikasi
diantara manajer organisasi, penyajian informasi
untuk pengamilan keputusan, dan sebagainya. Seiring
dengan perkembangan zaman, sistem informasi
manajemen dan kebutuhan manajer terus berubah dan
meningkat, maka berkembanglah sistem yang lain
seperti Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Sistem
Informasi Eksekutif (SIE), Sistem Informasi
Perkantoran (SIP) dan Enterprise Resource Planning
(ERP).
2. Unsur-unsur Sistem Informasi
Adapun unsur-unsur sistem secara umum adalah
masukan (Input), pengolahan (processing) dan keluaran
(output), yaitu:22
a. Masukan (input)
Proses dimana segala macam data atau bahan yang
dibutuhkan dikemukakan, kemudian data-data yang
21
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Penerbit
Andi,2005), h.90 22
Wahyudi Kumoro Tomo dan Subando Agus, Sistem Informasi
Manajemen, (Yogyakarta: UGM Press, 2001), Cet. Ke-4, h.9
26
terkumpul mengalami sebuah proses untuk dapat
menghasilkan keluaran (output) sistem yang
dimaksud.
b. Proses (process)
Dimana segala macam kegiatan dikelola atau
dijalankan sesuai dengan tujuan tertentu. Salah satu
contohnya adalah proses pelatihan, agar suatu proses
dapan berjalan dengan baik, maka prlu adanya suatu
media baik lisan maupun tulisan, ataupun metode
yang digunakan dalam proses, sebuah pelatihan serta
materi pelatihan yang digunakan untuk diproses agar
sesuai dengan tujaun yang ingin dicapai.
c. Keluaran (output)
Hasil dari input dan proses yang telah dilakukan
apakah sesuai dengan tujuan atau tujuan dari
terbentuknya sebuah sistem. Dari keluaran tersebut
mengalami proses timbal balik (feedback) dan dapat
dijadikan sebagai suatu evaluasi mendatang yang
merupakan bagian dari input selanjutnya. Oleh sebab
itu lembaga atau organisasi dipandang sebagai suatu
sistem yang terbentuknya memiliki semua unsur-
unsur.
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi
manual, elektromekanis maupun komputer. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem
27
informasi memproses data dan kemudian
mengubahnya menjadi informasi.
3. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
a. SIM didesain untuk memberikan laporan operasional
sehari-hari sehingga dapat memberi informasi untuk
mengontrol operasi tersebut dengan baik.
b. SIM sangat bergantung pada keberadaan data
organisasi secara keseluruhan, serta bergantung pada
alur informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
c. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan utnuk
menganalisis masalah. Kemampuan untuk
menganalisis masalah terletak pada Decision Support
System.
d. SIM membantu manajer secara terstruktur pada
tingkat operasional dan tingkat kontrol
e. SIM berorientasi pada data-data di dalam organisasi
dibanding data-data di luar organisasi. Oleh
karenanya, informasi yang dibutuhkan oleh SIM
adalah informasi yang sudah diketahui formatnya serta
relatif stabil.
4. Fungsi Sistem Informasi Manajemen.
Pada dasarnya fungsi sistem informasi manajemen
secara umum adalah suatu sistem jaringan informasi yang
28
merupakan kumulan dua atau lebih unit pusat
dokumentasi secara bersama-sama berusaha untuk saling
memperkuat atau melengkapi kekuatan koleksi sumber-
sumber informasi yang mereka miliki serta melancarkan
dan mempertnggi utu pelayanan informasi yang mereka
berikan kepada para pemakai layanan informasi. (Soejono
Trimo, 1987)
Menurut George M. Scolt, sistem informasi dapat
dipergunakan secara nyata untuk mengendalikan operasi.
Strategi dan perencanaan jangka panjang, perencanaan
jangka pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan
masalah. Pemecahan masalah ang senantiasa melingkupi
sebuah organisasi, tidak menutupi kemungkinan mendapat
acuan solusi dari adanya sistem informasi manajemen.23
5. Manfaat Penggunaan Komputer di dalam SIM
Teknologi komputer merupakan faktor penting
dalam perkembangan SIM, tetap juga penghambat pokok
kemajuannya. Tanpa kemampuan komputer, konsep
sebuah SIM tidak dapat diwujudkan. Adanya kemampuan
perangkat keras dan lunak komputer meningkatkan
pemakaiannya dalam rancangan sistem informasi. Tetapi
di samping itu, perkembangan perangkat keras dan lunak
tidak berjalan secara bersama.
23
George M.Scolt, Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen,
(Jakarta: Remaja Karya, 2004), h.72
29
Sebagai contoh, suatu perkembangan perangkat
keras yang memungkinkan permintaan informasi secara
online bisa menyebabkan dirancangnya sebuah sistem
informasi dengan memakai kemampuannya, tetapi sistem
baru ini mungkin tidak memenuhi harapan, karena
kekurangan pada perangkat lunak hingga mencapai batas
tertentu. Tetapi kesulitan perangkat lunak menyebabkan
perubahan perangkat keras komputer menjadi generasi
berikutnya, dan seterusnya.24
Penggunaan komputer di dalam SIM sangat
banyak membantu para manajer dalam proses
pengambilan keputusan. Komputer dalam SIM
dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang
mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran,
memiliki kecepatan yang tinggi, ketelitian yang tinggi,
dan mampu menyimpan intruksi-intruksi untuk
memecahkan masalah.25
C. Laporan
1. Definisi laporan
24
Gordon B. Darvis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
Bagian 1 Pengantar, (Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1999), h.11-12
25 Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2005), h. 107
30
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang
suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya
fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung
jawab yang di tugaskan kepada pelapor. Fakta yang
disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk
informasi yang dibutuhkan, berdasrkan keadaan
objektif yang dialami sendiri leh si pelapor ketika si
pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan.
2. Jenis-jenis laporan
a. Laporan berdasarkan waktu
1) Laporan berkala adalah lapoeran yang dibuat
secara periodik atau rutin dalam jangka waktu
tertentu (harian, mingguan, bulanan atau
tahunan)
2) Laporan insidental adalah lapoeran yang
dibuat apabila diperlukan.
b. Laporan berdasarkan bentuk
1) Laporan berbentuk surat adalah laporan yang
dibuat secara tertulis dalam bentuk surat,
isinya antara satu sampai empat halaman.
2) Laporan berbentuk naskah adalah laporan yang
disampaikan dalam bentuk naskah baik
panjang ataupun pendek.
31
3) Laporan berbentuk memo adalah laporan yang
ditulis menggunakan memo. Umumnya isi
laporan pendek, untuk keperluan intern dan
dilakukan atau pejabat/pimpinan.
c. Laporan berdasarkan cara penyampaian
1) Laporan lisan adalah laporan yang
disampaikan secara langsung.
2) Laporan tertulis
3) Laporan visual adalah laporan yang
disampaikan melalui penglihatan
d. Laporan berdasarkan sifat
1) Laporan biasa adalah laporan yang isinya
bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga ika
laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan
dampak negatif
2) Laporan penting adalah adalah laporan yang
isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga
hanya orang tertentu saja yang mengetahuinya.
32
33
BAB III
GAMBARAN UMUM DITJEN PHU KEMENAG RI
A. Gambaran Umum Ditjen PHU
1. Sejarah dan Perkembangan Ditjen PHU
a. Penyelenggaraan Haji Pasca-Kemerdekaan
Pada pasca kemerdekaan tepatnya pada tahun
1948, pemerintah Indonesia mengirimkan misi haji
untuk bertemu denga Raja Arab Saudi saat itu. Misi
tersebut mendapat sambutan hangat dari Raja Ibnu
Saud. Misi haji tersebut bertujuan utuk menjelaskan
ke dunia Islam perihal politik di Indonesia yang
tengah melarang umat Islam di Indonesia melaksanaan
ibadah haji sekaligus meminta dukungan terhadap
perjuangan muslim menentang kembalinya
penjajahan.
Pada tanggal 21 Januari 1950, Badan Kongres
Muslimin Indoensia (BKMI) mendirikan sebuah
yayasan yang secara khusus mengangani kegiatan
penyelenggaraan haji, yaitu Panitia Perbaikan
Perjalanan Haji Indonesia (PPPHI) yang kemudian
kedudukannya diperkuat denagn di keluarkannya
Usrat Kementerian Agama Republik Indonesia Serikat
(RIS) Nomor 3170 tanggal 6 Pebruari 1950, disusul
dengan surat edaran Menteri Agama RIS Nomor
A.III/I/648 tanggal 9 Pebruari 1950 yang menunjuk
34
PPPHI sebagai satu-satunya wadah yang sah di
samping Pemerintah untuk mengurus dan
menyelenggarakan haji Indonesia.
Sejak saat itulah penyelenggaraan haji
ditangani oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Agama, dibantu oleh instansi lain seperti
Pamongpraja.1 Tahun itu merupakan tahun pertama
rombongan haji Indonesia yang diikuti dan dipimpin
oleh Majelis Pimpinan Haji bersama dengan
Rombongan Kesehatan Indonesia (RKI).
PPPHI berada di setiap karesidenan, karena
saat itu karesidenan merupakan pemerintah daerah
yang mengatur, mengolah dan menangani segala
urusan admininstratif masyarakat termasuk di
dalamnya memudahkan semua urusan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan ibadah haji.2
Dengan dibentuknya Kementerian Agama
sebagai salah satu unsur kabinet Pemerintah setelah
masa kemerdekaan, maka seluruh beban
penyelenggaraan Ibadah Haji (PIH) di tanggung
pemerintah dan segala kebijakan tentang pelaksanaan
ibadah haji semakin terkendali. Dengan semakin
membaikna tatanan kenegaraan Indonesia, pada tahun
1 Zakaria Anshar, Profile DirektoratJenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umrah, (Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2008). h.5. 2 Muhammad M. Basyumi, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta:
FDK Press, 2008). h.52.
35
1964 pemerintah mengambil alih kewenangan dalam
PIH dengan membubarkan PPPHI yang kemudian
diserahkan kepada Dirjen Urusan Haji (DUHA)
dibawah koodinasi Menteri Urusan Haji.3
b. Penyelenggaraan Haji Masa Orde Baru
Tugas awal penguasa Orde Baru sebagai pucuk
pimpinan negara pada tahun 1966 adalah membenahi
sistem kenegaraan. Pembenahan sistem pemerintahan
tersebut berpengaru pula terhadap PIH dengan
dibentuknya Departemen Agama yang merubah
struktur dan tata kerja organisasi Menteri Urusan Haji
dan mengalihkan tugas PIH dibawah wewenang
Dirjen Urusan Haji, termasuk penetapan biaya, sistem
manajemen dan bentuk rganisasi yang kemudian
ditetapkan dalam Keputusan Dirjen Urusan Haji
Nomor 92 tahun 1967, penetapan besarnya haji
ditentukan oleh Menteri Agama. Pada tahun 1968,
keputusan tentang besarnya biaya haji kembali
ditetapkan oleh Dirjen Urusan Haji dengan keputusan
Nomor 111 tahun 1968. Dalam perjalanan selanjutnya,
pemerintah bertanggung jawab secara penuh dalam
PIH mulai dari penentuan biaya haji, pelaksanaan
ibadah hai serta hubungan antara dua neara yang
3 Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Peyeleggaraan Haji
dan Umrah, h.5
36
mulai dilaksanakan pada tahun 1970. Pada tahun
tersebut biaya perjalanan haj ditetapkan oleh Presiden
melalui Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1970.
Dalam tahun-tahun berikutnya PIH tidak banyak
mengalami perubahan-perubahan kebijakan dan
keputusan tentang biaya perjalanan haji ditetapkan
melalui Keputusan Presiden.4
Pada tahun 1976, ditandai dengan adanya
perubahan tata kerja dan struktur organisasi PIH yang
dilakukan oleh Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji
(BIUH). Sebagai panitia pusat, Dirjen BIUH
melaksanakan koordinasi ketiap-tiap daerah tingkat I
dan II di seluruh Indoensia. Dalam hal ini sistem
koordinasi dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan
oleh Dirjen BIUH. Beberapa panitia penylengara
didaerah juga menjalin koordinasi dengan Badan
Koordinator Urusan Haji (BAKUH) ABRI, hal ini
dikarenakan BAKUH ABRI memiliki lembaga
tersendiri untuk pelaksanaan operasional PIH.
Setelah tahun 1976, seluruh pelaksanaan
operasional perjalanan ibadah haji dilaksanakan oleh
Dirjen BIUH. Pada tahun 1985, pemerintah kembali
mengikutsertakan pihak swasta dalam PIH, dimana
pihak-pihak swasta tersebut mempunyai kewajiban
4 Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Peyeleggaraan Haji
dan Umrah, h.5
37
langsung kepada pemerintah. Dalam perkembangan
selanjutnya, lingkungan bisnis modern mengubah
orientasi pihak-pihak swasta tersebut dengan
menyeimbangkan antara orientasi keuntungan yang
selanjutnya dikenal dengan istilah PIH Plus. Pada
tahun 1987 pemerintah mengeluarkan keputusan
tentang PIH dan Umrah Nomor 22 tahun 1987 yang
selanjutnya disempurnakan dengan mengeluarkan
peraturan PIH dan Umrah Nomor 245 tahun 1991
yang lebih menekankan pada pemberian sanksi yang
jelas kepada pihak swasta yang tidak melaksanakan
tugas sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Pembatasan jamaah haji yang lebih dikenal
dengan pembagian kuota haji diterapkan pada tahun
1996 dengan dukungan Sistem Komputerisasi Haji
Terpadu (SISKOHAT) untuk mencegah terjadinya
over quota seperti terjadi pada tahun 1995 dan sempat
menimbulkan keresahan dan kegelisahan di
masyarakat, khususnya calon jamaah haji yang telah
terdaftar pada tahun tersebut namun tidak dapat
berangkat.
Mulai tahun 2005 penetapan porsi provinsi
dilakukan sesuai dengan ketentuan Organisasi
38
Konferensi Islam (OKI) yaitu 1 orang permil dari
jumalh penduduk yang beragama Ismal dari masing-
masing provinsi, kecuali untuk jamaah haji khusus
yang diberikan porsi tersendiri.5
c. Penyelengaraan Haji Pasca-Orde Baru
Melalui Keputusan Presiden Nomor 119 tahun
1998, pemerintah menghapus monopoli angkutan haji
dengan mengizinkan kepada perusahaan penerbangan
lain selain PT. Garuda Indonesia untuk melaksanakan
angkutan haji. Dibukanya kesempatan tersebut
disambut hangat oleh sebuah perusahaan asing. Saudi
Arabian Airlines untuk ikut serta dalam angkutan haji
dengan mengajukan penawaran kepada pemerintah
dan mendapat respon yang positif. Sejak era
reformasi, setiap nentuk kebijakan harus memenuhi
aspek keterbukaan dan transparansi, jika tidak akan
menuai kritik dari masyarakat. Pemerintah dituntut
untuk terus menyempurnakan siste penyelenggaraan
haji dengan lebih menekankan pada pelayanan,
pembinaan dan perlindungan secara optimal.
Penyelenggaraan Haji menjadi tanggung jawab
Menteri Agama yang dalam pelaksanaan sehari-hari,
5 Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Peyeleggaraan Haji
dan Umrah, h.6
39
secara struktural dan teknis fungsional dilaksanakan
oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan BIPH
yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 165 tahun 2000. Dalam perkembangan
terakhir berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10
tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2005, Ditjen
BIPH direstrukturasi menjadi dua unit eselon I, yaitu
Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam)
dan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).
Dengan demikian mulai operasional haji tahun 2007
pelaksana teknis PPIH dan pembinaah umrah berada
dibawah Ditjen PHU.6
2. Visi dan Misi Ditjen PHU
Berpedoman Pada Keputusan Ditjen PHU Nomor:
D/54 tahun 2010 tentang Visi Misi Ditjen PHU,
disebutkan sebagai berikut:7
a. Visi
Terwujudnya pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan kepada jamaah haji dan umrah
6 Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Peyeleggaraan Haji
dan Umrah, h.6 7 Kementerian Agama Republik Indonesia, Ditjen Penyelenggaraan
Haji dan Umrah, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah Tahun 2010-2014.
40
berdasarkan asas keadilan, transparan, akuntabel
dengan prinsip nirlaba.pejabaran dari Visi Ditjen PHU
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pembinaan, diwujudkan dalam bentuk bimbingan,
penyuluhan dan penerangan kepada masyarakan
dan jamaah haji dan umrah. Sedangkan pembinaan
petugas diarahkan pada profesionalisme dan
dedikasinya.
2) Pelayanan, diwujudkan dalam bentuk pemberian
layanan adminstrasi dan dokumen, transportasi,
kesehatan, serta akomodasi dan konsumsi.
3) Perlindungan, diwujudkan dalam bentuk jaminan
keselamatan dan keamanan jamaah haji selama
menunaikan ibadah haji dan umrah.
4) Asas keadilan, bahwa penyelengaraan ibadah haji
harus berpegang pada kebenaran, tidak berat
sebelahdan tidak memihak, tidak sewenang-
wenang dalam penyelenggaraannya.
5) Transparan, bahwa segala sesuatu yang dilakukan
dalam proses penyelenggaraan haji dan umrah
dapat diketahui oleh masyarakat dan jamaah haji
dan umrah.
6) Akuntabel dengan prinsip nirlaba, bahwa
penyelenggaraan haji dan umrah dilakukan secara
terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara
41
etik dan hukum dengan prinsip tidak mencari
keuntungan.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas penyuluhan, bimbingan
dan pemahaman manasik haji dan umrah.
2) Meningkatkan profesionalisme dan dedikasi
petugas haji dan umrah.
3) Memberdayakan masyarakat dalam
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah melalui
pembinaan haji khusus, umrah dan kelompok
bimbingan ibadah.
4) Meningkatkan pelayanan pendaftaran, dokumen,
akomodasi, transportasi dan katering sesuai
standar pelayanan minimal penyelenggaraan haji
dan umrah.
5) Memberikan perlindungan kepada jamaah
sehingga diperoleh rasa aman, keadilan dan
kepastian melaksanakan ibadah haji dan umrah.
6) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dana
haji serta pengembangan sistem informasi haji.
7) Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan
dukungan teknis lainnya dalam penyelenggaraan
ibadah haji dan umrah.
3. Tugas dan Fungsi Ditjen PHU
42
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 10
Tahun 2010, Ditjen HU memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:8
a. Tugas
Ditjen PHU memunyai tugas merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang
penyelenggaraan haji dan umrah
b. Fungsi
Sedangkan dalam melaksanakan tugas, Ditjen PHU
memiliki tugas sebagai berikut:
1) Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan haji
dan umrah.
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan haj
dan umrah.
3) Penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria di
bidang penyelenggaraan haji dan umrah.
4) Pemberianbimbingan teknis dan evaluasi
penyelenggaraan haji dan umrah.
5) Pelaksanaan administrasi Ditjen PHU.
4. Struktur Organiasi Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Struktur organisasi Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Hajidan Umroh tertulis dalam PMA
8 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.10 Tahun 2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, h.56.
43
No.10 Tahun 2010 yang drevisi dengan PMA No.80
Tahun 2013 pada pemecahan Direktorat Pelayanan Haji
menjadi Direktorat Pelayanan Dalam Negeri dan
Direktorat Pelayanan Luar Negeri. Adapun semenjak
diterbitkannya PMA No.80 Tahun 2013 susunan
organisasi Ditjen PHU adalah sebagai berikut:9
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umrah
b. Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah (Ditbina Haji
dan Umrah)
c. Direktorat Pelayanan Dalam Negeri
d. Direktorat Pelayanan Luar Negeri
e. Direktorat Pengelolaan Dana Haji (Ditlola Dana Haji)
Sebagai perinciannya Ditjen PHU memiliki susunan
organisasi sebagai berikut:10
a. Sekretariat Ditjen PHU
1) Bagian Perencanaan dan Keuangan
a) Subbagian perencanaan dan evaluasi program
b) Subbagian pelaksanaan anggaran dan
pembendaharaan
9 Peraturan Menteri Agama No.10 Tahun 2010 dengan perubahan
sesuai Peraturan Menteri Agama No. 80 Tahun 2013 10
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.10 Tahun 2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, h.56-57.
44
c) Subbagian verifikasi, akuntansi dan pelaporan
keuangan
2) Bagian Organisasi, Tata Laksana dan
Kepegawaian
a) Subbagian organisasi dan tata laksana
b) Subbagian kepegawaian
c) Subbagian hukum dan peraturan perundangan-
undangan
3) Bagian Sistem Informasi Haji Terpadu
a) Subbagian pengelolaan sistem jaringan
b) Subbagian pengembangan database haji
c) Subbagian informasi haji
4) Bagian umum
a) Subbagian tata usaha
b) Subbagian rumah tangga
c) Subbagian pelengkapan dan barang milik
negara
b. Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah
1) Subdirektorat bimbingan jamaah haji
a) Seksi pengembangan materi bimbingan
b) Seksi operasi bimbingan
c) Seksi pembinaan kelompok bimbingan
2) Subdierktorat pembinaan petugas haji
a) Seksi rekruitmen petugas
b) Seksi pelatihan petugas
45
c) Seksi penilaian kinerja petugas
3) Subdirektorat pembinaan haji khusus
a) Seksi perizinan penyelenggaraan ibadah haji
khusus
b) Seksi akreditasi penyelenggaraan ibadah haji
khusus
c) Seksi pengawasan penyelenggaraan perjalanan
ibadah haji khusus
4) Subdirektorat pembinaan umrah
a) Seksi perizinan penyelenggaraan perjalanan
ibadah umrah
b) Seksi akreditasi penyelenggaraan perjalanan
ibadah umrah
c) Seksi pengawasan penyeleggaraan perjalanan
ibadah umrah
5) Subbagian tata usaha direktorat
c. Direktorat Pelayanan Haji
1) Subdirektorat pendaftaran haji
a) Seksi pendaftaran haji reguler
b) Seksi pendaftaran haji khusus
c) Seksi pembatalan pendaftaran haji
2) Subdirektorat dokumen dan perlengkapan haji
a) Seksi dokumen jamaah haji
b) Seksi pemvisaan
46
c) Seksi perlengkapan jamaah haji
3) Subdirektorat akomodasi dan katering haji
a) Seksi akomodasi di Arab Saudi
b) Seksi katering jamaah haj
4) Subdirektorat transportasi dan perlindungan
jamaah haji
a) Seksi transportasi udara
b) Seksi transportasi darat
c) Seksi perlindungan dan keamanan jamaah haji
5) Subbagian tata usaha direktorat
d. Direktorat Pegelolaan Dana Haji
1) Subdirektorat biaya penyelenggaraan ibadah haji
a) Seksi setorabiaya penyelenggaraan ibadah haji
b) Seksi Penyusunan program dan portofolio
c) Seksi akuntansi dan pelaporan setoran awal
2) Subdirektorat pelaksanaan anggaran operasional
haji
a) Seksi perbendaharaan operasional haji
b) Seksi verifikasi
c) Seksi akuntansi dan pelaporan pelaksanaan
3) Subdirektorat pengembangan dan pengelolaan
dana haji
a) Seksi pengembangan dana haji
b) Seksi admininstrasi aset haji
c) Seksi pengembangan sistem akuntansi
47
4) Subdirektorat fasilitasi badan pengelola dana abadi
umat
a) Seksi program dan portofolio
b) Seksi perbendaharaan akuntansi dan pelaporan
c) Seksi adminstrasi umum
5) Subbagian tata usaha direktorat
5. Subdirektorat Pembinaan Umrah dan Haj Khusus
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 10
Tahun 2010, Subdirektorat Pembinaan Umrah dan Haji
Khusus mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Tugas
Subdirektorat Pembinaan Umrah mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan perlaksanaan
kebijakan, norma, standar, Prosedur, kriteria, dan
bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang pembinaan
umrah.11
b. Fungsi
Sedangkan dalam melaksanakan tugas,
Subdirektorat Pembinaan Umrah memiliki fungsi
sebagai berikut:
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang
perizinan, akreditasi, dan pengawasan
penyelenggaraan ibadah umrah
11
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.10 Tahun 2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, h.63
48
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang
perizinan, akreditasi, dan pengawasan
penyelenggaraan ibadah umrah
3) Penyiapan penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria di bidang perizinan,
akreditasi, dan pengawasan penyelenggaraan
ibadah umrah
4) Penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang perizinan, akreditasi, dan pengawasan
penyelenggaraan ibadah umrah.12
Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat
Pembinaan Umrah dibantu oleh Seksi Perizinan PPIU,
Seksi Akreditasi PPIU, dan Seksi Pengawasan PPIU yang
mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, serta evaluasi
pada bidangnya masing-masing dalam penyelenggaraan
perjalanan ibadah umrah.
6. Direktorat Peyelenggaraan Haji dan Umrah Dari
Masa ke Masa
12
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.10 Tahun 2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, h.44
49
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Hai dan
Umrah sejak berdirinya di tahun 1964 sudah mengalami
12 kali pergantian direktur, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Ditjen PHU dari Masa ke Masa
No. Nama Jabatan Masa Bakti
1 Prof. KH.Farid Ma'ruf Menteri Urusan Haji 1964 - 1965
Dirjen Urusan Haji 1965 - 1973
2 H. Burhani Tjokrohandoko
Dirjen Urusan Haji 1973 - 1979
Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 1979 - 1984
3 H. A. Qadir Basamalah Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 1984 - 1989
4 H. Andi Lolo Tonang, S.H Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 1989 - 1991
5 Drs. H. Amidhan Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 1991 - 1995
6 Drs. H. A. Ghazali Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 1995 - 1996
7 Drs. H. Mubarok, M.Si Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 1996 - 2000
8 Drs. H. Taufiq Kamil Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 2000 - 2005
9 Drs. H. Slamet Riyanto,
M.Si
Dirjen Bimas Islam
dan Urusan Haji 2005 - 2006
50
Dirjen
Penyelenggaraan Haji
dan Umrah
2006 - 2012
10 Dr. H. Anggito Abimayu,
M. Sc
Dirjen
Penyelenggaraan Haji
dan Umrah
2012 - 2014
11 Prof. Dr. Abdul Djamil,
M.A
Dirjen
Penyelenggaraan Haji
dan Umrah
2014 - 2017
12 Prof. Dr. Nizar Ali
Dirjen
Penyelenggaraan Haji
dan Umrah
2017 -
Sekarang
Riwayat Ketua Ditjen PHU dari masa ke masa
51
BAB IV
MANAJEMEN SIMPU PADA DITJEN PHU KEMENAG RI
A. Pengelolaan Data Sistem Informasi dan Manajemen
Pelaporan Umrah (SIMPU)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
penulis terhadap Sistem Informasi dan Manajemen Pelaporan
Umrah di Dijen PHU Kementerian Agama RI, penulis
mencoba mengemukakan bagian-bagian terpenting yang
menyangkut manajemen SIMPU. Adapun bagian-bagian
tersebut meliputi bagaimana pengelolaan data SIMPU,
manajemen SIMPU dan analisis manajemen SIMPU pada
Kementerian Agama RI.
Sistem Informasi dan Manajemen Pelaporan Umrah
(SIMPU) merupakan wadah pelaporan kegiatan umrah
seluruh PPIU/travel umrah yang secara resmi terdaftar dan
berizin di Kementerian Agama RI, merupakan
penyempurnaan dan pembaruan dari sistem sebelumnya
LRPU Online.1
Penyempurnaan dan pembaruan sistem ini adalah
bentuk pengembangan dan antisipasi dari membludaknya
PPIU/Travel umrah dimasa mendatang. Di mana jumlah PPIU
1 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
52
saat ini berjumlah lebih dari 900 unit jasa ibadah umrah yang
terdaftar secara resmi di Kementerian Agama RI.
Tiap PPIU/Travel umrah juga di berikan user dan
password masing-masing untuk melaporkan kegiatan
umrahnya ke dalam SIMPU, sehingga data-data yang masuk
ke dalam SIMPU aman dari hal-hal yang tidak di inginkan.
SIMPU sendiri dibangun untuk memberikan
keakuratan data sesuai yang terjadi di lapangan yang pada
akhirnya semakin memudahkan Kementerian Agama RI
dalam melakukan pengawasan kegiatan ibadah umrah di
semua PPIU/Travel Umrah. Adapun data-data yang dikelola
SIMPU adalah sebagai berikut:2
1. Database Dokumen Umrah
SIMPU memiliki fungsi sebagai penyimpan database
jemaah umrah yang digunakan sebagai objek pengawasan
kegiatan umrah secara tidak langsung baik Nama, alamat
lengkap, nomor telepon, nomor paspor, serta visa jemaah.
Di mana data-data ini di fungsikan sebagai alat
control/cross check dalam memfilter berbagai
penyalahgunaan data jemaah umrah.
2 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
53
2. Database Petugas Umrah
Data petugas Umrah seluruhnya di input kedalam SIMPU,
baik petugas kesehatan (medis) maupun pemandu atau
muthawif jemaah umrah selama di Makkah dan Madinah
serta di input juga Muasasah yang digunakan
PPIU/Travel Umrah. Data-data ini adalah sebagai
penjamin dan pemberian tanggungjawab terhadap
keselamatan jemaah umrah selama beribadah umrah.
3. Database Transportasi Umrah
SIMPU juga berfungsi sebagai pendukung database
transportasi umrah yang saat ini terintegrasi dengan pihak
maskapai penerbangan, yaitu ketika menginput tanggal
dan jam keberangkatan serta kepulangan jemaah, akan
langsung terhubungs terhubung dengan kode pesawat
yang tercatat sesuai jadwal. Hal ini sebagai antisipasi
pemalsuan data transportasi udara jemaah umrah. Dengan
demikian, kode penerbangan dan jadwal pesawat yang
dipakai dapat diperiksa secara akurat.
4. Database penempatan hotel jemaah
Nama hotel selama di Makkah dan Madinah juga di input
kedalam SIMPU, tujuannya untuk mengetahui di mana
saja jemaah menginap selama di Makkah dan Madinah
serta sebagai pengawasan apakah hotel yang dipilih sesuai
dengan harga yang diberikan dan kelayakan hotel yang
dipilih dapat dipantau. Sebagaimana standar minimal
54
hotel umrah untuk jamaah Indonesia adalah hotel bintang
tiga.
5. Database Harga Paket Ibadah Umrah
Database yang satu ini merupakan data yang cukup
penting, mengingat harga yang ditawarkan menjadi acuan
bagi Kementerian Agama RI dalam membandingkan
antara harga yang ditawarkan dengan fasilitas yang
didapatkan oleh jemaah umrah. Dimana di dalam SIMPU
data transportasi dan hotel yang dipilih juga di input ke
dalam SIMPU. Sebagaimana kita tahu di tahun 2017 ada
kasus travel yang cukup mencoreng kegiatan ibadah
umrah di Indonesia, karena banyaknya masyarakat yang
tergiur “murah”-nya harga paket travel tersebut.
Dengan adanya SIMPU, maka Ditjen PHU sejatinya dapat
mengorganisir dan mengurutkan travel-travel yang
berkemungkinan melakukan kejahatan yang serupa
dengan memfilter data-data harga paket yang di tawarkan
travel.
6. Informasi publik
Data-data yang masuk kedalam SIMPU sejatinya tidak
hanya disimpan untuk dijadikan objek pengawasan oleh
Kementerian Agama RI sendiri, beberapa data umum juga
dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia khususnya
yang akan melakukan ibadah umrah. Seperti kode
registrasi (Kode Perjalanan), Nama travel, tanggal
55
keberangkatan, provider visa, hotel di Mekkah dan
Madinah, dan status keberangkatan.
Kesemuanya dapat di akses melalui aplikasi “Umrah
Cerdas” yang tersedia di OS Android bagi pengguna
smartphone, dengan memasukan nomor passport atau
scanning kode registrasi pada aplikasi tersebut. Hal ini
sebagai bentuk transparansi data khususnya bagi setiap
calon jemaah umrah untuk mengetahui status perjalannya.
Data-data yang masuk ke dalam SIMPU ini di bagi
menjadi 3 kali pelaporan. Yaitu saat H-7 Sebelum
keberangkatan, Saat hari keberangkatan, dan Saat hari
kepulangan Jamaah keluar dari bandara di Mekkah/Madinah.
Hal ini di buat agar segala sesuatu yang terjadi sebelum dan
sampai jemaah pulang ke Tanah Air dapat di ketahui
keadaannya secara rinci, seperti jika saat hari kepulangan, ada
jamaa’ah yang extend atau belum bisa dipulangkan ke Tanah
air karena sakit dan lain sebagainya.
Bagi travel umrah yang tidak menginput data-data
tersebut, SIMPU dapat mendeteksi laporan-laporan yang
belum “Selesai”, seperti tidak menginput laporan di hari
keberangkatan atau saat kepulangan, maupun berkurangnya
jamaah saat berangkat dan pulang. Semua laporan yang
janggal ini langsung ternotifikasi ke staf Subdit Pembinaan
56
umrah guna untuk di tindak lanjuti. Sehingga tidak ada alasan
keterlambatan menginput laporan kedalam SIMPU.
Jika ada travel yang terbukti atau terindikasi
melakukan penyimangpan, Subdit Pembinaah umrah
mengenakan sanski kepada Travel yang terlibat sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan. Berikut
Standar Operasional Prosedur Subdirektorat Pembinaan
Umrah:3
a. Laporan atau pengaduan diinventarisis di Sekretariat
atau Subdit Pembinaan Umrah.
b. Sekretariat atau Subdit Pembinaan Umrah
menginventarisasi dokumen dan bukti terkait.
c. Sekretaris Tim mendistribusikan kepada Sub Tim
yang telah ditentukan
d. Sub Tim menindak lanjuti dokumen atau data
e. Apabila perlu klarifikasi lebih lanjut, sekretariat
mengundang pihak-pihak untuk klarifikasi
f. Sub Tim melakukan klarifikasi sesuai dengan jadwal
yang ditentukan
g. Hasil klarifikasi dituangkan dalam bentuk Berita
Acara Klarifikasi
h. Sub Tim menindak lanjuti hasil klarifikasi untuk
diplenokan kepada anggota tim
3 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
57
i. Hasil pleno disampaikan ke Dirbina Haji dan Umrah
dan diteruskan ke Ditjen PHU untuk mendapatkan
arahan lebih lanjut.
j. Atas arahan Ditjen PHU, Sub Tim atau Subdit
Pembinaan Umrah membuat draft Surat Keputusan
Menteri tentang pemberian sanksi admininstratif.
Setelah tindakan tersebut, Ditjen PHU melakukan salah
satu dari 3 tindakan, diantaranya sebagai berikut:4
a. Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan dilakukan agar kejadian yang
serupa tidak terulang. Hal ini demi keamanan serta
kenyaanan jemaah umrah dalam melaksanakan ibadah
umrah. Ada 3 tindakan perbaikan yang dapat di ambil
dan dilaksanakan sesuai dengan kadar penyimpangan
yang dilakukan oleh PPIU/ Travel umrah. Yaitu:
1) Peringatan Tertulis
2) Pembekuan Izin penyelenggaraan atau
3) Pencabutan izin penyelengaraan
b. Revisi Standar
Selain melakukan tindakan kepada PPIU, Ditjen PHU
juga dapat merevisi standar, karena bisa jadi
penyimpangan yang terjadi akibat ketidakrelevanan
sebuah standar maupun kesalahan sistem dan bukan
4 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
58
mutlak kesalahan PPIU. Seperti terjadi bug atau error
saat menginput data kedalam SIMPU, maupun ada
perubahan standar sesuai dengan kondisi yang terjadi
saat melaksanakan umrah.
c. Tidak melakukan apa-apa
Selain tindakan yang sudah disebutkan, bisa jadi
Ditjen PHU membiarkan penyimpangan PPIU
tersebut terjadi. Asalkan penyimpangan tersebut tidak
terlalu besar pengaruh penyimpangan terhadap
ketentuan yang berlaku. Misalkan saja apabila
penerbangan menuju mekkah mengalami delay karena
cuaca buruk, sehingga merubah data LRPU yang di
Input
B. Manajemen Sistem Informasi dan Manajemen Pelaporan
Umrah
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan kunci dari pencapaian
sukses akhir. Oleh karena itu, perencanaan itu harus
mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat
mungkin.5
Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan
SIMPU mengarah kepada tiga aspek yaitu Sumber Daya
Manusia (SDM), Infrastruktur Sistem, dan Perluasan
Sistem sebagai berikut:
5 Tani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta, BPFE, 2003), h. 77-78
59
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Saat ini Pengelolaan SIMPU baru di kuasai penuh
pengunaannya oleh Kementerian Agama RI Pusat,
Tepatnya oleh dua Orang Staf di Subdit Pembinaan
Umrah dan Haji Khusus Bapak Risky dan Bapak
Zakaria. Dimana dengan dibuatnya SIMPU
menggantikan sistem sebelumnya LRPU Online,
diharapkan pengelola sekaligus pengawas laporan
yang masuk kedalam SIMPU juga di pantau di setiap
masing-masing Kantor Urusan Agama tingkat
Kab/Kota, Agar bertambahnya tingkat pengawasan
dan keakuratan data di tiap-tiap wilayah tingkat
Kab/Kota yang menjadi kantor-kantor PPIU/Travel
umrah di daerah tersebut.
b. Infrastruktur sistem
1) Perpindahan Server
Dibangunnya SIMPU pada awalnya adalah sebuah
lompatan dari sistem sebelumnya, mengingat jumlah
travel dan jadwal keberangkatan umrah yang semakin
banyak permusimnya. Maka bersamaan dengan itu
direncanakan perombakan infrastrukstur SIMPU yang
60
mandiri dan berjalan maksimal dalam membantu
kinerja Kementerian Agama RI.6
Saat masih menggunakan LRPU Online, server adalah
hal yang paling banyak dikeluhkan oleh PPIU/Travel
umrah saat melaporkan kegiatannya. Diantara
penyebab utamanya adalah server yang dipakai saat
itu masih menyatu dengan server SISKOHAT, dimana
SISKOHAT sendiri berbeda bagian sehingga aksesnya
pun sedikit terbatas, belum lagi server SISKOHAT di
laporkan sering down oleh PPIU/Travel umrah.
Hingga akhirnya bersamaan dengan dibuatnya SIMPU
ini, Ditjen PHU ingin meletakan data-data SIMPU di
server yang berbeda.
2) Pergantian Pihak kedua (Pembangun Sistem)
Pihak Kedua yang membuat sistem juga direncanakan
ikut di rombak, dimana saat LRPU Online hanya
menggunakan jasa pembuatan sistem oleh seorang
ahli, saat pembuatan SIMPU di rencanakan
menggunakan kontrak jasa perusahaan yang khusus
membuat sistem. Sehingga kontrol dan jaminan dari
SIMPU lebih kuat dan dapat di pertanggungjawabkan.
c. Perluasan Sistem
6 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
61
Dalam rangka optimalisasi Pengawasan LRPU ke
SIMPU, Ditjen PHU juga berniat membangun
kerjasama dengan beberapa departemen dan lembaga
terkait perjalanan umrah agar SIMPU ini semakin kuat
dan tingkat pengawasannya semakit ketat.
Di sisi lain, SIMPU juga di buat bentuk publiknya
dalam bentuk aplikasi “Umrah Cerdas” dimana
beberapa data umum nantinya bisa di akses oleh
publik. Sehingga selain Ditejn PHU dalam hal ini
Subdit pembinaan umrah dan haji khusus yang
melakukan tindak pengawasan, masyarakat juga bisa
mengecek sendiri jadwal keberangkatan dan informasi
terkait perjalanan umrah mereka, sehingga ada
bantuan pengawasan secara tidak langsung oleh
masyarakat.7
2. Pengorganisasian (Organizing)
Secara garis besar, pengelompokan struktur
organisasi SIMPU ini di bagi menjadi dua bagian, yaitu
Pihak Kemenag RI tepatnya Subdit Pembinaan Umrah
dan Haji Khusus dan Pihak Kedua, Perusahaan yang
membuat Sistem.
Pengelolaan Sistem jaringan dan Pengembangan
Sistem, dan Pemeliharaan Sistem di wewenangi langsung
7 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
62
pleh Pihak Kedua atas komando dari Kementerian Agama
RI. Khusus untuk pengawasan database dan laporan, serta
penindakan atas laporan ke dalam SIMPU di pegang
langsung oleh Kementerian Agama RI. Hal ini di ambil
karena SDM yang masih terbatas dari pihak Kementerian
Agama RI untuk mengelola SIMPU secara khusus, yang
saat ini baru di amanahkan kepada Bapak Risky dan
Bapak Zakaria8
Perusahaan yang di tunjuk untuk membuat dan
mengembangkan SIMPU, CV. Alfhita Prima Media juga
sudah menyatakan siap dan melakukan kontrak kerjasama
dengan Kementerian Agama RI. Dengan harapan
pembuatan SIMPU lebih terjamin kualitasnya dan lebih
bisa di pertanggung jawabkan agar pelayanan dan
pengawasan SIMPU menjadi lebih efektif.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pada Pelaksanaan SIMPU, banyak terjadi perubahan-
perubahan proses berdasarkan perencanaan (Planning)
diantaranya:
1. Perpindahan Server
Selama satu musim umrah berjalannya SIMPU,
terjadi beberapa kali perpindahan server. Hal ini
8 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
63
dikarenakan SIMPU pada awalnya ingin
menempatkan data-datanya di server yang semakin
stabil dan terpelihara dengan baik. Karena server
SISKOHAT tidak mampu lagi menampung data-data
SIMPU yang semakin hari semakin banyak. Akhirnya
SIMPU memisahkan diri dari server SISKOHAT dan
menyewa server I-Cloud, dengan jaminan I-Cloud
dapat di akses 24 jam, maka kestabilan server lebih
terjamin.
Dipenghujung tahun 2017, data-data SIMPU
kembali dipindahkan secara bertahap ke server Biro
Humas dan Data Kementerian Agama RI (Binmas).
Hal ini untuk memangkas biaya penyewaan SIMPU,
ditambah jaminan dari Binmas Kementerian Agama
RI dalam menjaga kestabilan dan pemeliharaan server
tersebut.9
Dampak yang terjadi akibat pemindahan-
pemindahan ini adalah rawannya data-data yang
hilang saat di lakukan pemindahan bersamaan dengan
data-data LRPU yang terus berdatangan. Ditambah
jadwal Maintenance dan Update sistem yang menjadi
tidak teratur selama musim Umrah 1437 H.
Hal paling disayangkan adalah perpindahan server
ini terjadi bersamaan dengan perpanjangan izin PPIU
9 Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
64
di Indonesia, dimana bagi PPIU yang belum
menyelesaikan proses perpanjangan izin tidak dapat
memasukan laporan mereka ke dalam SIMPU. Hal ini
menjadi dilema karena SIMPU baru beberapa bulan
berjalan dan keakuratan data merupakan hal yang
paling utama sepanjang musim umrah 1437 H.
Akhirnya Kemenag RI memperbolehkan semua
PPIU termasuk mereka yang belum memperpanjang
izinnya untuk melaporkan LRPU ke dalam SIMPU
dengan beberapa catatan khusus, diantaranya di
lakukan pengecekan manual berdasarkan print out
SIMPU.
2. Pergantian pihak ketiga
CV. Alfhita Prima Media pada awalnya di pilih
untuk menjadi pembuat dan pengembang SIMPU
sebagaimana kontrak yang di buat dengan
Kementerian Agama RI, namun beberapa bulan
berjalan terjadi pergantian pihak kedua oleh
Kementerian Agama RI, dipilihlah Java Web Media
sebagai penerus pembuat dan pengembang SIMPU.10
Dampaknya adalah semakin lamanya penyelesaian
dan penyempurnaan SIMPU, dimana selang musim
umrah 1437 H, terjadi beberapa kali perombakan
10
Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
65
besar interface dan panduan penggunaan SIMPU. Ini
merupakan hal yang wajar terjadi jika terjadi
perpindahan pemegang sistem dimana ada proses
analisa dan konsistensi dalam membangun sistem
tersebut.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan berfungsi sebagai penyeimbang, agar hal-
hal yang terjadi tidak lepas dari perencanaan (planning).
Sehingga dalam fungsi pengawasan, hal-hal yang ternyata
meyimpang ditengah halan bisa di atasi dan berjalan sesuai
rencana. Tolak ukur dalam pengawasan SIMPU meliputi:11
a. Mengadakan pengamatan terhadap berjlannya opreasi
kegiatan, pendekatan ini lebih terarah kepada jalan terbaik
sesuai kondisi saat adanya masalah atau penyimpangan itu
terjadi. Dimana keputusan tersebut menggunakan
pendekatan logika atau feeling.
b. Membandingkan hasil yang ada dengan standar yang
diminta, jika ternyata hasil di suguhkan tidak sesuai
dengan yang direncanakan sebelumnya. Maka hal itu
harus di perbaiki demi berjalannya target awal.
c. Melakukan tindakan koreksi jika ada penyimpangan
dalam proses kegiatan.
11
Muhammad Risky, Pengurus dan pengawas SIMPU, Wawancara
Pribadi, 10 Desember 2017 (13.30-16.00)
66
Beberapa keputusan berdasarkan pengawasan yang terjadi
dalam berjalannya SIMPU yaitu pergantian pihak kedua,
perpindahan server, serta dibolehkannya PPIU yang belum
memperpanjang izinnya untuk melaporkan LRPUnya
kedalam SIMPU.
C. Analisis Manajemen Sistem Informasi Manajemen dan
Pelaporan Umrah
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan,
penulis mencoba menganalisis manajemen yang sudah di
terapkan kedalam SIMPU. Menurut Stephen P. Robbins &
Mary Coulter, dalam bukunya Manajemen Jilid I,
Perencanaan dilakukan untuk menentukan arah, mengurangi
dampak perubahan, meminimalisir pemborosan dan kegiatan
ganda, dan menjadi standar yang digunakan dalam
melaksanakan fungsi manajemen yang lain.12
Dalam hal ini, SIMPU sejatinya sudah cukup baik
dalam melakukan perencanaan. Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, perluasan SDM pengembangan infrastruktur,
serta kerjasama dengan pihak pembangun kedua adalah hal-
hal yang termasuk dalam perencanaan SIMPU.
Dari segi SDM, sebenarnya bapak Risky dan bapak
Zakaria sudah cukup untuk menjadi pengurus dan pengawas
12
Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen Jilid I, Alih
Bahasa T. Hermaya, (Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004), h.6
67
SIMPU. Ini dikarenakan SIMPU sudah berbasis sistem
otomatis sehingga jika ada pelanggaran-pelanggaran terkait
pelaporan LRPU maka semuanya langsung terhubung.
Namun rencana untuk memperluas pemantau juga salah satu
hal yang bisa menjadi pertimbangan mengingat penyebaran
PPIU/ Travel umrah di Indonesia sangat luas. Dengan
harapan semakin cepatnya tindakan untuk mencegah hal-hal
buruk di masa mendatang.
Untuk perbaikan Infrastruktur juga keputusan yang
sebenarnya sudah sangat di butuhkan. Mengingat ketika
masa LRPU Online, server adalah masalah yang paling di
keluhkan oleh PPIU. Dengan demikian, perencanaan
infrastruktur masuk ke dalam perencanaan jangka pendek.
Sedangkan dalam pelaksanaan, sangat terlihat
keluwesan SIMPU demi mencapai perencanaan awal.
Dimana ketika server yang dirasa sudah tidak
memungkinkan untuk menjadi rumah SIMPU, server
langsung berpindah ke server Icloud, kemudian berpindah
lagi ke Binmas Data. Semua perpindahan ini di lakukan juga
karena SIMPU mengejar kestabilan server sehingga data-
data LRPU dapat di input dengan lancar.
Dalam buku Sistem Informasi Manajemen yang di
tulis oleh Tata Sutabri, Penggunaan komputer di dalam SIM
sangat banyak membantu para manajer dalam proses
68
pengambilan keputusan. Komputer dalam SIM dirumuskan
sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data,
mampu menerima masukan dan keluaran, memiliki kecepatan
yang tinggi, ketelitian yang tingi, dan mampu menyimpan
intruksi-intruksi untuk memecahkan masalah.13
Pengunaan SIMPU di Kemenag RI selama ini
digunakan baru sebagai wadah pelaporan LRPU saja, penulis
belum melihat penggunaan lebih jauh dari SIMPU. Menurut
penulis, data-data SIMPU sejatinya bisa diurutkan
sedemikian rupa sebagai alat pengambilan keputusan seperti
membuat harga minimal umrah berdasarkan kebanyakan
harga yang di pasarkan oleh PPIU. Memberikan reward
kepada PPIU dengan kategori-kategori yang di input
kedalam SIMPU. Dengan demikian, fungsi SIMPU sebagai
alat bantu manajer dalam mengambil keputusan dapat
bermanfaat lebih maksimal.
Di sisi lain, data-data SIMPU juga bisa diolah
menjadi data yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.
Seperti di buat menjadi aplikasi traveling seperti Traveloka
dan semacamnya. Karena semua data-data yang di input
kedalam SIMPU sebenarnya sudah mempresentasikan hal-
hal demikian. Hal ini bisa menjadi daya tarik dan
mempermudah masyarakat utnuk memilih PPIU/Travel yang
13
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2005), h. 107
69
bervariatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Indonesia. Dengan pengawasan dari Kemenerian Agama RI
secara langsung.
70
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
penulis terhadap Sistem Informasi dan Manajemen Pelaporan
Umrah (SIMPU) Pada Kementerian Agama RI, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa:
1. SIMPU adalah sistem berbasis website, untuk mengolah
seluruh data pelaporan umrah di Indonesia yang mendata
segala informasi yaitu database dokumen umrah, database
petugas umrah, transportasi umrah, penempatan hotel
jemaah, dan harga paket ibadah umrah, serta kesemua ini
di input kembali kedalam aplikasi umrah cerdas. Dengan
menerapkan sistem ini seluruh pelayanan umrah mulai
dari rencana keberangkatan sampai kepulangan dapat di
pantau secara langsung oleh Kemenag RI khususnya
Ditjen PHU. Sehingga di harapkan penyelenggaraan
umrah dapat terlaksana dengan baik dan jemaah yang
melakukan ibadah umrah dapat di pantau secara tidak
langsung dan tugas Kemenag RI sebagai regulator Umrah
di Indoensia dapat tercapai
2. Sistem SIMPU menggunakan tiga kali tahapan pelaporan
dalam satu Laporan Rencana Perjalanan Umrah. Yaitu
pada tahap rencana keberangkanan, hari keberangkatan,
72
dan hari kepulangan. Hal ini menjadikan SIMPU sebagai
sistem yang berbasis aktual. Karna hal yang dilaporkan
harus realtime sesuai keadaan di lapangan. Sekalipun ada
jamaah yang extend ataupun berhalangan pulang karena
sakit, harus dilaporkan ke dalam SIMPU, sehingga
keberadaan jemaah dan keamanannya dapat
terinformasikan.
3. SIMPU dibuat dengan kontrak pihak kedua yang
bertanggung jawab untuk membuat, dan membangun
kesemua sistem SIMPU. Dengan begitu, ada jaminan
lebih terhadap keamanan dan pemeliharaan terhadap
sistem. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan serta
kenyamanan baik PPIU sebagai pelapor dan Kemenag RI
selaku pengawas. Sehingga fungsi SIMPU dapat berjalan
maksimal dan keakuratan data perjalanan umrah semakin
baik.
B. Saran
Adapun saran dari penulis tentang Sistem Informasi
Manajemen dan Pelaporan Umrah (SIMPU) pada
Kementerian Agama RI adalah:
1. Penggunaan data-data dalam SIMPU untuk kegiatan
tertentu, seperti sebagai alat ukur harga minimal biaya
ibadah umrah di Indonesia, pemberian penghargaan untuk
PPIU dengan kategori-kategori terkait dalam SIMPU, dan
73
lain sebagainya. Sehingga data-data dalam SIMPU dapat
digunakan sebagai alat pengambilan keputusan
sepenuhnya, seperti mencabut izin travel/PPIU yang
melanggar sesuai berat pelanggaran yang di lakukannya.
Hal ini demi tercapainya kenyamanan umat Islam di
Indonesia dan rapatnya pengawasan Kemenag RI
khsusnya Ditjen PHU terhadap semua travel/PPIU di
Indoensia
2. Penggunaan server yang konsisten, selama satu musim
berjalannya umrah tahun 1437 H, terjadi dua kali
pergantian server. Dimana hal ini dapat menggangu
kestabilan data di tambah jadwal maintenance dan update
yang tidak terorganisir dengan baik. Agar baik PPIU
maupun Kemenag RI dapat mengakses SIMPU dengan
nyaman kapanpun dan dimanapun.
3. Percepatan pengembangan SDM, terutama yang memiliki
pemahaman teknologi informasi dan pengetahuan tentang
pelayanan umrah. Hal ini berguna agar pengawasan
SIMPU dapat berjalan dengan baik mengingat jumlah
SDM di Kemenag RI dirasa kurang untuk menangani
SIMPU dari sisi sistem. Sehingga di khawatirkan
kedepannya akan sangat bergantung dengan kontrak pihak
Kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
PT Reneka Cipta, 2010)
Athoillah, Anton.Dasar-dasar Manajemen,(Bandung: CV. Pustaka
Setia,2010)
Anshar, Zakaria. Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, (Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah,2008).
Amsyah, Zulkifli.Manajemen Sistem Informasi (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2005)
Amirin, Tatang M. Pokok-pokok Teori Sistem, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001)
Basyumi, Muhammad M. Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta: FDK Press,
2008)
Darmawan, Deni.Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013)
Effendi, Sofian.Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012)
Echols, John M.Kamus Inggris-Indonesia.(Jakarta: PT. Gramedia, 1996)
Hadi, Sutrisno.Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta: Andy Offset,
1989)
Herutijo, Yayat M.Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo, 2001)
Kementrian Agama Republik Indonesia, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah Tahun 2010-2014.
Muhadjir, Noeng.Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake
Sarasin, 1992)
Muchtarom, Zaini.Dasar-dasar Manajemen Dakwah.(Yogyakarta: Al-Amin
Press, 1996)
Musanef, Sistem Pemerintahan di Indonesia, (Jakarta: CV. Haji Masagung,
1989),
Nasution, S.Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tasiti,
1989)
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.10 Tahun 2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Agama RI
Scolt, George M. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta:
Remaja Karya, 2004)
Siagian, Sondang P. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
2005
Stoner, James A. F. Management, (New York: Prentice/ Hall International,
Lac.,Englewood Cliffs, 1982)
Susanto, Philosof Astrid.Komunikasi Kontemporer, (Bandung: CV. Mandar
Maju, 1986)
Sutabri, Tata.Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2005)
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter, Manajemen Jilid I, Alih Bahasa T.
Hermaya, (Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004)
Terry, G.R dan Leslie W. Rue,Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Bui
Aksara, 1999)
Tomo, Wahyudi Kumoro dan Subando Agus. Sistem Informasi Manajemen,
(Yogyakarta: UGM Press, 2001)
Sumber Internet:
http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/03/03/berapa-jamaah-umrah-
indonesia.htm Akses tanggal 13 Juni 2017
https://www.kemenag.go.id/berita/432358/perkuat-pengawasan-umrah-
kemenag-rilis-aplikasi-simpu-online-dan-umrah-cerdas.htm akses 13
Juni 2017
Tampilan Website SIMPU
Dokumentasi
Foto bersama Narasumber Bapak H. Muhamad Risky S. Kom
DOKUMEN HASIL WAWANCARA
(Wawancara penulis dengan Subdit Pembinaan Umrah. Tanggal
15 Desember 2017)
1. Bagaimana sejarah berdirinya SIMPU ?
Simpu di canangkan pada tahun 2016, dimana SIMPU
merupakan salah satu program dari “5 Pasti Umrah”, setelah
melewati proses tender untuk pembuatan sistem, terpilihlah CV.
Alfhita Prima Jasa sebagai Pihak Kedua yang akan membangun
dan mmelihara sistem SIMPU. pada akhir tahun 2016, SIMPU
sudah resmi di luncurkan dan beroprasi penuh selama musim
umrah tahun 1437 H.
2. Tujuan berdirinya SIMPU?
Tujuan utama pembuatan SIMPU adalah sebagai wadah
pelaporan LRPU dari setiap kegiatan ibadah umrah di seluruh
PPIU/ Travel umrah di Indonesia. Supaya semua laporan
tersebut dapat di data dan diolah oleh Kemenag RI dengan
akurat dan aktual. Sehinga dapat menjadi pertimbangan
pengambilan keputusan kedepan dalam dunia ibadah umrah di
Indonesia. Selain juga sebagai alat pengawasan tidak langsung
terhadap kegiatan umrah
3. Siapa saja yang mengelola simpu?
Secara garis besar, SIMPU dikelola oleh Subdit Pembinaan
Umrah dan Haji Khusus bekerja sama dengan Pihak Kedua.
Namun secara rinci, SIMPU di Kemenag RI hanya di pegang
oleh dua orang, yaitu Saya (Bapak Rizki) dan Bapak Effendi di
bawah tanggung jawab Bapak Zaki.
Untuk Pihak Kedua pun kita juga sudah melakukan pergantian,
dulu pada masa penggunaan LRPU online, yang membuat sistem
itu bapak subur, namun karena minimnya tanggung jawab
terhadap sistem yang dia buat, akhirnya kita ganti bersamaan
dengan pembuatan SIMPU. Kalau SIMPU pada awalnya kita
memilih CV. Alfhita Prima Jasa. Namun karena kurang cocok
dengan perusahaan tersebut akhirnya kita pindah haluan ke Java
Web Media. Alhamdulillah kontrak kerja samanya masih jalan
sampai saat ini
4. Adakah tim khusus yang di bentuk khusus untuk mengelola
simpu, adakah jobdesnya?
Sebenarnya tidak ada, karenakan SIMPU ini bentuknya sudah
sistem. Jadi semua kegiatannya bisa di lihat dan terolah secara
otomatis. Sekalipun ada PPIU yang bandel contohnya telat
melaporkan LRPU itu ada notifikasinya ke email saya (Bapak
Rizki). Jadi tinggal dibuka dan dicek langsung.
Untuk jobdesknya tidak tertulis sih, tapi memang saya yang di
beri wewenang dan tanggung jawab penuh. Teman-teman di
subdit hanya sekedar membantu kalau saya sedang berhalangan
atau ada tugas dinas keluar.
5. Apa saja Kesulitan yang dialami selama mengelola simpu?
Kesulitannya yang pertama sekali itu perpindahan server, karena
ketika masa LRPU online, kita servernya masih menumpang di
server SISKOHAT, ketika ada moment untuk SIMPU, kita coba
memisahkan diri supaya berjalannya sistem itu lebih stabil.
Karena prosesnya semakin banyak, jumlah PPIU juga saat ini
tumbuh terus, jadi kita juga cukup khawatir nantinya menggangu
server SISKOHAT.
Yang kedua, ketika masa perpindahan server itu juga bertepatan
dengan masa-masa perpanjangan izin, karena peraturannya kalau
PPIU belum memperpanjang izin operasinya, mereka tidak bisa
menginput LRPUnya ke sistem. Tapi karena di awal-awal
SIMPU kita mengejar keakuratan data, akhirnya kita buka akses
untuk semua PPIU yang terdaftar untuk melapor dengan syarat
di cek manual print-out laporan SIMPUnya.
6. Sudah sesuaikah yang mengelola SIMPU dengan latar belakang
pendidikan dan kemampuannya?
Kalau dari sisi programming dari kita di subdit pembinaan
umrah jelas sangat kurang, tetapi karena kita sudah bekerjasama
dengan tim yang memang membuat sistem hal ini jadi tidak
mengganggu. Untuk pendidikan mengenai umrah dan proses
admininstrasi seputar laporan SIMPU di Subdit ini sudah sangat
mengerti, karena saya sendiri juga punya jobdesk untuk hal
tersebut.
7. Data apa saja yang di laporkan kedalam SIMPU? Adakah
standar minimal yang dilaporkan ke SIMPU?
Data- data yang masuk ke simpu ada dokumen-dokumen
jamaah, harga paket umrah, jadwal pesawat, hotel ketika di
Mekkah dan Madinah, Muassasahnya, asuransi, petugas
pemandunya (Muthawif) dan trnapsortasi yang di gunakan saat
berada di Mekkah dan Madinah
Untuk standar minimal kita masih berpacu pada PMA No.18
Tahun 2010
8. Apa saja keunggulan yang membedakan SIMPU dengan sistem
sebelumnya?
Satu hal yang kita perbaiki di awal itu kestabilan sistemnya, di
tambah perombakan layout (user interface) SIMPU. Dengan
harapan semakin memudahkan penggunanya untuk melaporkan
LRPUnya ke sistem
Di tambah data-datanya juga kita tidak buat internal saja, tapi
beberapa data kita juga publikasikan dalam aplikasi Umrah
Cerdas yang bisa di download di Google Play Store, di aplikasi
itu nanti bisa dicek status jemaahnya, cukup ketik nomor paspor
atau barcode laporannya di Umrah Cerdas, nanti data-datanya
akan muncul di aplikasi tersebut.
9. Apakah SIMPU mempunyai jadwal maintenance dan update?
Sebenarnya ada, tetapi karena sempat ganti pengelola sistem dan
pindah-pindah server. Jadwalnya sempat berantakan. Tetapi saat
ini alhamdulillah berjalan sesuai jadwal. Minimal 2 minggu
sekali.
10. Apakah Simpu terintegrasi dengan sistem lainnya?
Sejauh ini SIMPU baru terintegrasi dengan sistem penerbangan
saja, untuk mempermudah PPIU, juga sebagai data bukti bahwa
pesawat yang di pakai benar-benar mempunyai jadwal yang di
pilih oleh PPIU.
Narasumber Interviewer
Bpk. H. Muhammad Risky, S.Kom Ahmad Farid
Daftar PPIU/Travel Umrah Resmi di Indonesia
No Nama Travel/PPIU No Nama Travel/PPIU No Nama Travel/PPIU No Nama Travel/PPIU
1
PT. ABDI UMMAT
WISATA
INTERNASIONAL
227 PT. SAKINAH TOUR & TRAVEL
453 PT. CAHAYA SELARAS SEJATI
679
PT. WISATA
TITIANNUSANT
ARA PELANGI
2 PT. ABSAS AL RAHALAH TOUR
228 PT. MARCO TOUR & TRAVEL
454 PT. DARUL HIKMAH MANDIRI
680 PT. YATSRIB DAARUL ULUM
3 PT. AFI TOUR 229
PT. MITRA
MEDIATAMA SEJAHTERA
455 PT. KAMIL WISATA
MANDIRI 681
PT. ZAMZAM
SUMBULA THOYYIBA
4 PT. AFIZ NURUL
QOLBI 230 PT. NUR ALA NUR 456 PT. MUSI HOLIDAY 682
PT. ZIAR
NIDAUL HARAMAIN
5 PT. AHSANTA 231 PT. AL - BANJARY 457 PT. FAHMI KALAM
ILLAHI 683
PT. ZIMAH TOUR
& TRAVEL
6 PT. AIDA TOURINDO
WISATA
232 PT. NETTOUR
BATAM 458
PT. SAKINAH
MANDIRI 684
PT. ZULIAN KAMSAINDO
TOUR & TRAVEL
7 PT. AL AHRAM
SARANA WISATA 233
PT. BIG TOUR AND
TRAVEL 459
PT. SALWANA
GLOBAL SARANA 685
PT. ALBILAD
UNIVERSAL
8 PT. AL AMIN AHSAN TRAVEL
234 PT. DIVA MABRURO
460 PT. SUTRA TOUR HIDAYAH
686 PT. AYU CIPTA INTERNUSA
9 PT. AL AMIN
MULIA LESTARI 235
PT. AL-REFADA
NUSANTARA 461
PT. INDOWANUA
INTISENTOSA 687
PT. IBS BUANA
SEJAHTERA
10 PT. AL AMIN
UNIVERSAL 236
PT. ANDAMAS
MABRUR WISATA 462
PT. M.S AISHAH
MANDIRI 688
PT. MASSA
MAKMOR
WORLD TOUR AND TRAVEL
11 PT. AL AMSOR MUBAROKAH
WISATA
237
PT. BIRO
PERJALANAN WISATA REZKI
INTERNATIONAL
INDONESIA
463 PT. MIZAN UTAMA 689 PT. QADR JAYA
MANDIRI
12
PT. AL-ANDALUS
NUSANTARA
TRAVEL
238
PT. SUKA SILIH
ASIH TOUR &
TRAVEL
464 PT. ANNUR MAKNAH WISATA
690
PT. WITAMI
PRABUANA
CIPTA
13
PT. AL ANSHOR
MADINAH BAROKAH
239
PT. GEMILANG
MULTAZAM MITRA SAKTI
465 PT. NUR
HARAMAIN MULIA 691
PT. HAWLA
MABRUR
14 PT. AL AQSHA
JISRU DAKWAH 240
PT. SAHABAT
MULIA UTAMA 466
PT. ZAHARA
NAMORA WISATA 692
PT. AL -
MAHDAR TOUR
15 PT. AL BADRIYAH
WISATA 241
PT. WISATA HATI
TOUR & TRAVEL 467
PT. BAGJA BAGEA
BALAREA 693
PT. GRAND
DARUSSALAM
16 PT. AL-FATH TOUR & TRAVEL
242 PT. ALISTON BUANA WISATA
468
PT. ANNAJWA
ISLAMIC
TOUR&TRAVEL
694 PT. NAMIRA
17
PT. AL
HARAMAIN JAYA WISATA
243
PT. SAABIQ
INTERNATIONAL TOUR & TRAVEL
469
PT. BIRO
PERJALANAN WISATA MUHSININ
695 PT. SISI UTAMA
18 PT. ALJAZIRAH INDONESIA
244 PT. MULTAZAM WISATA ROHANI
470 PT. SYAKIRA ASFARINA
696
PT. AL
MULTAZAM UTAMA
NUSANTARA
19 PT. AL TAIF
SAUDI WISATA 245
PT. MULYA ALAM
SEMESTA 471
PT. MITRA UTAMA
RAHARDJO 697
PT. ARMINA
MABROR
20 PT. AL HAMDI GLOBAL WISATA
246 PT. HIJRAH ARAFAH MANDIRI
472
PT. SALSABILA
MAKASSAR
TRAVEL
698 PT. KHALIFA WISATA
21 PT. ALHIJAZ INDOWISATA
247
PT. WUKUF
WISATA
INDONESIA
473 PT. DAFFA PERMATA IHRAM
699
PT. AS SYIRBANI
MANDIRI
WISATA
22 PT. ALIA INDAH WISATA
248
PT. YASSINTA
ANDROMEDA
KENCANA
474 PT. ZIRAQ GOLDY HOLIDAYS
700 PT. KARYA IMTAQ
23
PT.
ALKHALIDJAYA
MEGAH
249 PT. NOOR CAHAYA MULIA
475 PT. MITRA MINA SEJAHTERA
701 PT. ALBIS NUSA WISATA
24
PT. AL-
MARHAMAH
KARUNIA UTAMA
250 PT. SHAKA MULIA WISATA
476 PT. AL IKHLAS NUR SAFARI
702 PT. NARASINDO MITRA PRIMA
25 PT. ALWAN
ZAHIRA 251
PT. REDHO ILLAHI
WISATA 477
PT. DISA PRIMA
WISATA 703
PT. AWANA TOURS &
TRAVEL
26 PT. AMIJAYA PRAKARSA
252
PT. REZEKI
BIPERLANUM
INDOJAYA
478
PT. KISWAH
CAHAYA
PERMATA
704 PT. ALFIR WISATA
27 PT. AMSA NUR INDAH MANDIRI
253 PT. SAIBAH MULIA MANDIRI
479 PT. ALAMIR TOUR & TRAVEL
705
PT. QOLBU
AMANAH
PERDANA
28 PT. AN NABA INTERNASIONAL
254 PT. TUNAS IMANI 480 PT. JASIYAH TRAVEL SERVICE
706 PT. MAHARANI SEJAHTERA
29 PT. ANAMONA TOUR & TRAVEL
255 PT. BANU MIBRAS WISATA
481 PT. SRIWIJAYA MEGA WISATA
707
PT. JANNAH
FIRDAUS TOUR
& TRAVEL
30 PT. ANANDA NURUL
HAROMAIN
256 PT. BARATA
WISATA 482
PT. ZHAFIRAH
MITRA MADINA 708
PT. WAHANA AT-TAQWA
ASSALAM
31 PT. ANDIARTA
WISATA 257
PT. ALFIDA TOUR
AND TRAVEL 483
PT. DZAHABI
FAIRUZ AL-HARIS 709
PT. ANANDA DAR AL
HAROMAIN
32 PT. ANDROMEDA
ATRIA WISATA 258
PT. ALMIRA
BERKAH ABADI 484
PT. BUNDA ASRI LESTARI
LAMPUNG
710 PT. SEMESTA
KIRANA
33
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA ANMAR BINAWISATA
259 PT. FARFASA
NURUL QOLBI 485
PT. SENJA
NARMASYA 711
PT. TAIBAH
SEMESTA
WISATA
34
PT. DHIYAA EL
HARAMAIN EL
MUBARAKAH
260 PT. ARRAHMAAN WISATA INSANI
486 PT. NUR RANIA FAZ TOUR TRAVEL
712 PT. TIRTA BAROKA
35 PT. ANNATAMA
PURNA 261
PT. NAILA
SYAFAAH WISATA MANDIRI
487 PT. CAHAYA IMANI
HAJI UMROH 713
PT. ARYODHIA
PUTRA MANDIRI
36 PT. ARAFAH
MULIA INSANI 262
PT. NAJAH TOUR &
TRAVEL 488
PT. DELTA LARAS
WISATA 714
PT. EL-ATIEQ
TOUR & TRAVEL
37 PT. ARFINA
MARGI WISATA 263
PT. BAGUS
UMRATAMA 489
PT. LIMA
SAUDARA DUTA WISATA
715 PT. SABILINA
TOUR & TRAVEL
38 PT. ARIL BUANA WISATA
264 PT. MECCA SUKSES INTERNATIONAL
490 PT. PATRA JAYA HUMAIRAH
716
PT. CHAIRUL
UMAM
ADDAULI
39 PT. ARMADA
SAFARI SUCI 265
PT. PDA TIGI
MAAYA 491
PT. ASTRI DUTA
MANDIRI 717
PT. AL FARRABY
TOUR & TRAVEL
40 PT. ARMINAREKA PERDANA
266 PT. BABUSSALAM CITRA MANDIRI
492
PT. OZMAN
WISATA
INTERNASIONAL
718 PT. SILVER SILK TOUR & TRAVEL
41 PT. ARNUSAID
TOUR & TRAVEL 267
PT. BINA CIPTA
SARANA UTAMA 493
PT. MENARA SUCI
SINAR JAYA 719
PT. SAHARA
DZUMIRRA
INTERNATIONAL
42 PT. AROFAH
GALANG MULIA 268
PT. BAITUSSALAM
MANDIRI 494
PT. SEMESTA
ALAM MANDIRI 720
PT. MUTIARA
QONITA WISATA
43
PT. AROFAH
TRAVEL MANDIRI
269 PT. AL QURSHI
WISATA 495
PT. DARUL
HAROMAIN 721
PT.
MUZDALIFAH
44 PT. ARRAYYAN
UTAMA 270
PT. SAUDI PATRIA
WISATA 496
PT. ELREY PURI
MALAK 722
PT. SAFINA
DANIA WISATA
45 PT. ARREHLAH
WISATA 271
PT. PRIMA MULIA
WISATA 497
PT. AMANAH
TRAVEL MEDAN 723
PT. PERCIKAN
IMAN TOUR & TRAVEL
46
PT. ARSTON
PESONA
INDONESIA
272 PT. ANEKA INDO WISATA
498
PT. BONITA
ANUGRAH
PRATAMA
724 PT. MUHIBAH BUANA UTAMA
47
PT. BIRO
PERJALANAN WISATA ARUNA
273 PT. RIHLAH EL
IBAD 499
PT. TAUFIQ
HAROMAIN TOBAH 725
PT. KHIDMAT
LAMBAIAN KABAH
48 PT. ASAMULIA
EXPRESS 274
PT. ALFA KAZA
MUSTIKA 500
PT. ZAVALANA WISATA AL
HARAMAIN
726 PT. AR-REHAB
TOUR
49 PT. ASIA UTAMA
WISATA 275
PT. NURSA TOURS
& TRAVEL 501
PT. BABUL UMRAH
MANDIRI WISATA 727
PT. MABRUR
TOUR & TRAVEL
50
PT. AS-SALAM
MULYA AL-HAROMAIN
276 PT. ZAM-ZAM
UTAMA 502 PT. AROFAH MINA 728
PT. HASNI MULTI
BUSINESS TOUR
& TRAVEL
51 PT. ASSAMI ANANDA TOUR
277 PT. AURA PESONA MASA
503 PT. TIFA JAYA ABADI
729 PT. MUHSANS ARGAM PUTRA
52 PT. AVIANCA
MULIATAMA 278
PT. KALAM IMRAN
FAROK TOURS 504
PT. NURTRAS
TOUR & TRAVEL 730
PT. PESONA
ARAFAH
53 PT. BAITULLOH KOTA INTAN
WISATA
279 PT. LAZUARDI
TITIAN WISATA 505 PT. ASSHODIQIYAH 731
PT. SAMSATA
TOUR & TRAVEL
54 PT. BALDA CITRA
MANDIRI 280
PT. IHYA TOUR &
TRAVEL 506
PT. PAKSI NAGALIMAN
WISATA
732 PT. SINDO WISATA
TRAVEL
55 PT. BATEMURI
TOURS 281
PT. SRIKANDI NUANSA WISATA
INDONESIA
507 PT. AMINAH 733
PT. AL
MADINAH CITRA
INTERNASIONAL
56 PT. BAYUAJI
DUNIA WISATA 282
PT. ALMUNA
INDAH WISATA TOUR & TRAVEL
508 PT. SELMA INDAH
FORTUNA 734
PT. GARUDA
ARUNG WISATA
57 PT. BHIAS MEGA
UTAMA 283
PT. KARYA LANA
SEJAHTERA 509
PT. BINA WISATA
CITRA MANDIRI 735
PT. GAMALAMA
INDO PESONA
58 PT. BINAKREASI
PESONASELARAS 284
PT. SANTAFI
SUKSES MANDIRI 510
PT. RIM TOURS &
TRAVEL 736
PT. MAHKOTA
BUMI BAROKAH
59
PT. BLANG
PONTE TOURS &
TRAVEL
285 PT. GARUDA ABADI
511 PT. PERJALANAN PARA KHALIFAH
737
PT. DAYAKINDO
KALIMANTAN
UTAMA
60 PT. BUDI LUHUR
ABADI 286
PT. MAKKAH
MULTAZAM SAFIR 512
PT. ANUGERAH
KARYA WISATA MANDIRI
738
PT. BAROKAH
DUA PUTRI MANDIRI
61 PT. BUMI NATA WISATA
TOURS&TRAVEL
287 PT. AL MARHAMAH
CAHAYA UTAMA
513 PT. SYAFA ASIK
WISATA 739
PT. MANAJEMEN
QOLBU TAUHIID
62 PT. BUNDA ASNI
PRIMA 288
PT. BARAYA
KHARISMA JAYA 514
PT. FAIRUS
PERMATA MULIA 740
PT. BAITUL
IZZAH One
NAHDLIYAH TOLCHAH
MANSOER
63 PT. CARAKA WISATA TOUR
AND TRAVEL
289 PT. AL-FATIHAH 515 PT. MUZAHIDA
LINTAS ARAFAH 741
PT. BAHTERA NURANI
PRATAMA
64 PT. CERIA PATRIA
WISATA 290
PT. RANDI PRIMA
WISATA 516
PT. AKRAM
RIHLAH MUBARAK 742
PT. DAMARWULAN
TOVELINDO
65 PT. CITRA
WISATA DUNIA 291
PT. BIMALYNDO
HAJAR ASWAD 517
PT. AMIR ALIYA
AMALIA 743
PT. CAHAYA ANUGRAH AL
MAWADDAH
66 PT. CITRA CERIA USAHA
KHALIFAH
292 PT. TRIPURI
WISATA 518
PT. ELAF
INDONESIA 744
PT. AL-
ALAMAIN
PUTRA NUSANTARA
67
PT. BIRO PERJALANAN
WISATA
CORDOVA ABILA
293 PT. CAHAYA
MIHRAB TUR 519
PT. OMARA
BERKAH NUGRAHA
745 PT. MALQANIDA
FIRDAUS
68 PT. DENA VISTAMA TOUR &
TRAVEL
294 PT. LINTAS AGUNG
WISATA 520
PT. CAHYA
MADINA TRAVEL 746
PT. RAYAN SIRINDO
BARAKAH
69 PT. DEWISERASI
INDAHWISATA 295
PT. AL-SHAFWAH
WISATA MANDIRI 521
PT. MUNIR IMANI
INDONESIA 747
PT. AL ANSHAR ASBIHU TAMA
SEJAHTERA1
70 PT. DIAN NUSA
INSANI 296
PT. CITRA NASHWA INDAH
JAYA WISATA
522 PT. BUMI MINANG
PERTIWI 748
PT. REZEKI
IRAMA ABADI
71 PT. DIAN SALTRA
PERDANA 297
PT. SAMIRA ALI
WISATA 523
PT. TOYYIBA WISATA
NUSANTARA
749 PT. TARWIYAH
SEMESTA
72 PT. DINA SETYA RAHMA
298 PT. MABRUR ABADI PRATAMA
524 PT. INILAH TOUR&TRAVEL
750
PT. BIRO
PERJALANAN WISATA EM
ABROR
73 PT. DIYO SIBA 299 PT. SHOFA MARWAH
525
PT. MAHKOTA
DHUHARIFQI
MANDIRI WISATA
751 PT. OKY RAISA NUSANTARA
74 PT. DUA RIBU WISATA
300 PT. MEDIA WISATA UTAMA
526 PT. ALMAS 752 PT. MILA MURIS MALA PERKASA
75 PT. DUTA FARAS 301
PT. ZAM ZAM
INDAH ABADI TOUR & TRAVEL
527 PT. AFRAH DIYANI
MANDIRI 753
PT. SYAHIDAN
RAFA
76 PT. EBAD AL
RAHMAN 302
PT. AL MA SOEM
KHADIMUL HAJJ 528
PT. ZAHRA IBADAH
UMAT 754
PT. PRADANA
GRASINDO
WISATA TRAVEL
77 PT. FARAH FAZA ASTATAMA
303 PT. MUSAFIR TOUR & TRAVEL
529 PT. JAYA JAVA HAROMAIN
755 PT. AERO GLOBE INDONESIA
78 PT. FATH INDAH
TRAVEL SERVICE 304
PT. KAFILAH SUCI
WISATA 530
PT. RIZQUNA
HIKMAH SEJAHTERA
756
PT. KAMILAH
WISATA MUSLIM
79 PT. FAZARY
WISATA 305
PT. CENTIG TOUR
WISATA 531 PT. MAKDIS TOUR 757
PT. TUNAS
INDONESIA
TOURS AND TRAVEL
80 PT. FEMMY
TOURS & TRAVEL 306
PT. TAJAK
RAMADHAN 532
PT. SOLUTION
INDONESIA 758
PT.
DARMAWISATA INDONESIA
81 PT. GADIKA EXPRESINDO
307 PT. FARHAN SURYA INDAH
533
PT. ALFIRDAUS
CIKARA MAS
WISATA
759 PT. SHWARA VEDYA WISATA
82 PT. GAIDO AZZA DARUSSALAM
308 PT. INTI UMMUL QURO
534 PT. REZAMAKMUR WISATALESTARI
760
PT. KRAKATAU
CITRA
INDONESIA
83
PT. GALATAMA
NUANSA TOUR &
TRAVEL
309
PT. SJAVA
BAROKAH
MAKMUR
535 PT. SABIKA ALHARAMAIN
761
PT. KASTURI
MANDIRI
WISATA
84 PT. GAMAL
HIKMAH PUSAKA 310
PT. MAWADDAH
BERKAH MULIA 536
PT. METRO INTER
TRAVINDO 762
PT. NAJAH
HURRAHMAN
85 PT. GATRA CITRA
KENCANA 311
PT. AMIRA WISATA
MANDIRI 537
PT. ARTA DUNIA
WISATA 763
PT. RIAU
WISATA HATI
86 PT. GELORA
INDAH LESTARI 312
PT. ATTIN NABILA
UTAMA 538
PT. ISTIQLAL
WISATA 764
PT. CEMARA
MASA ABADI
87 PT. GELORA
INDAH PERDANA 313
PT. ANUGERAH
CITRA MULIA 539
PT. VG WISATA
INDONESIA 765
PT. ALFALAH
WISATA IMAN
88 PT. GEMA RAUDHAH
LESTARI
314 PT. PERSADA AL-
AMIN 540
PT. SEMESTA
BERTOWAF 99 766
PT. ARWINDA
MITRA MANDIRI
89 PT. GEMA SHAFA
MARWA 315
PT. MADINA
WISATA ABADI 541
PT. AMIRAH
INDONESIA TOUR 767
PT. RAYA
MANDIRI
90
PT. GESYA PRIMA BIRO
PERJALANAN
UMUM
316 PT. ROYAL PERMAI 542 PT. RABBANI
SEMESTA UTAMA 768
PT. YADIKA
AMANAH SEJAHTERA
91 PT. GOENAWAN ERAWISATA
317 PT. RIHLAHTUL HIDAYAH WISATA
543 PT. JOHAN MUKNI ROKAN
769
PT. AL BAYT
WISATA
UNIVERSAL
92 PT. HAPPY PRIMA WISATA
318
PT. ALKISAI BINA
INSANI CITRA
WISATA
544 PT. SAHABAT INSAN MULIA
770 PT. CICI PUTRI MARTHAN
93
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA HELUTRANS
ALHAADII
ZIARAH
319
PT. MAHABBAH
CAHYA
MULTAZAM
545 PT. ANUGERAH QUBA MANDIRI
771
PT. MAHARATU
PERDANA
MANDIRI
94 PT. HIDAYAH
SAFIR 320
PT. RELASI
LAKSANA WISATA 546
PT. PARAMUDA CAHAYA
NUSANTARA
772 PT. RESTINDO
95 PT. HIJAZ TOURS & TRAVEL
321 PT. QORYATUL HAYYAT
547
PT. MINA
DARUSSALAM
MANDIRI TUR
773 PT. PERMATA UMAT
96 PT. HIKMAH JAYA WISATA
322 PT. DZIKRA AZ ZUMAR WISATA
548 PT. DUTA RAHMANIA
774
PT. STARINDO
MITRADASA
CIPTA
97 PT. HIRA CAHAYA ILAHI
323 PT. INHIL ARJUNA WISATA
549 PT. AL HAADI ZIARAH AMPEL
775 PT. GRANADA WISATA
98
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA IDAH ROES
324 PT. WISATA PUTRA
AL IRSHAD 550
PT. TRAVELASIA WISATA
INDONESIA
776 PT. ASIA MANDIRI
WISATA ISLAMI
99 PT. INDAH
SAFARINA 325
PT. HENIRA CITRA
UTAMA 551
PT. AN NAMIROH
TRAVELINDO 777
PT. MAFAZA
TOUR&TRAVEL
100
PT. INTAN
KENCANA TRAVELINDO
326 PT. INDO CITRA
TAMASYA 552
PT. GRAND SHAFA
NAULI 778
PT. NABIL
HIBATULLOH
101 PT. INTAN
SALSABILA 327
PT. MUBINA FIFA
MANDIRI 553
PT. EBAD AL
RAHMAN WISATA 779
PT. AZIZIAH ANUGRAH
WISATA
102 PT. JASA WISATA
NUSANTARA 328
PT. WISATA
IBADAH AMHA TOUR
554 PT. MDL 525 GROUP 780
PT. AGAS
KHAERA MUTI HANANA
103
PT. KAFILAH
MAGHFIRAH WISATA
329 PT. AL BAYAN
PERMATA UJAS 555
PT. MENARA SAKTI
SEJAHTERA 781
PT. GELORA
EQUATORIAL WISATA
104 PT. KAISA ROSSIE 330 PT. SHABAR TOUR 556 PT. RAIHAN ALYA
TOUR 782
PT. AMARA
TOURS&TRAVEL
105 PT. KALTRABU
INDAH 331
PT. CENTRAL GLOBAL
NETWORK
557 PT. TRITAMA TOUR
TRAVEL 783
PT. ALAZIZ
TOUR&TRAVEL
106 PT. KAMANDRE
JAYA PRIMA 332
PT. WAHYU TITIAN
INSANI 558
PT. ARHAS BUGIS
TOUR&TRAVEL 784
PT. PENJURU
WISATA NEGERI
107 PT. KANOMAS
ARCI WISATA 333
PT. AIRMARK INDO
WISATA 559
PT. Mega Rehlaat
Assalam 785
PT. KINANA MANDIRI
WISATA
108
PT. KARSHINTA
TUNGGAL
WISATA
334 PT. PESONA MOZAIK
560
PT. DIYAFAH
HAROMAIN
INDONESIA
786 PT. DIMAS BRIAN PRAKTIS
109 PT. KARTIKA UTAMA
335 PT. WAHDAN SABILANA
561 PT. AISYAH TUR 787 PT. AL BURUJ
110
PT. KEMANG
NUSANTARA
TRAVEL
336 PT. RUHAMA
INSAN BAROKAH 562 PT. AMIRUL INSANI 788
PT. MAHABBUL
KARIM
111 PT. KHADIM PERMATA TOUR
337 PT. DAVA TOUR & TRAVEL
563
PT. MOISANI
MANGGALA
WISATA
789
PT.
RIYADHULJANNAH TOURS DAN
TRAVEL
112 PT. KHARISSA PERMAI
HOLIDAY
338 PT. ALTUR WISATA
MULIA 564
PT. YASTHA
MANDIRI 790
PT. PERMATA KENCANA
MULIA
113 PT. KINDAI
TOURS & TRAVEL 339
PT. PRIMA TOUR &
TRAVEL 565
PT. MATIAS JAYA
ABADI 791
PT. GARISLURUS LINTAS
SEMESTA
114 PT. KOTA PIRING
KENCANA TOUR 340
PT. ARIE TOUR &
TRAVEL 566
PT. MUSTHAFA
ARY TOUR 792
PT. SANTRI
NIAGA
115 PT. KUBAH WISATA
NUSANTARA
341 PT. WISATA ANUGERAH ABADI
TOUR & TRAVEL
567 PT. HASINDO
BERSAUDARA 793
PT. ZAMZAM
PRIMA PERSADA
116 PT. LASER PRATYAKSA
342
PT. RAKA AMAL
UTAMA TOURS &
TRAVEL
568 PT. CHANDRA CITRA UTAMA
794
PT. AZZA
BAROKAH
MADINAH
117 PT. LINTAS
ISKANDARIA 343
PT. THOIBA
SEJAHTERA WISATA
569
PT. HIJAU TUMBUH
KEMBANG INDONESIA
795
PT. FATUHA
AMANAH WISATA INSANI
118 PT. LINTAS
ZIARAH SAHARA 344
PT. DEWANGGA
TRAVINDO 570 PT. AZZAMMECCA 796
PT. ARTHAYU JEANAN
LINTASBUANA
119 PT. MABRURO 345 PT. TAZKIYAH GLOBAL MANDIRI
571 PT. CAHAYA CORDOBA UTAMA
797
PT. RIMA
KARYA
MANDIRI
120 PT. MADANI BINA
BERSAMA 346
PT. ASHA RAMAS
ANUGERAH 572
PT. WISATA
PILIHAN 798
PT. FAJAR
INDAH
GEMILANG
121 PT. MADANI
PRABU JAYA 347
PT. MULIA INSANI
MAKMUR 573
PT. CAHAYA KAABAH AL-
HARAMAIN
799 PT. MULTAZAM
WISATA AGUNG
122 PT. MAGNA DWI
ANITA TOUR 348 PT. AL AMANAH 574
PT. RISALAH
MADINA BUNGA TIARA
800 PT. ALFAUZI
PRIMA WISATA
123
PT. MAKASSAR
TORAJA TOUR & TRAVEL
349 PT. DAEHATUR
EKSPRES 575
PT. AL FALAH
TOUR AND TRAVEL
801
PT. ATINA
RAHMATAKA WISATA
124 PT. KRISMA MAKKAH
WISATA
350 PT. BERKAT AULIA
TOUR & TRAVEL 576
PT. ASTRIFA INSAN
MADANI 802
PT. BASMAH
JAYA WISATA
125 PT. MANASIK
PRIMA 351
PT. DUHA WISATA
SAKINAH 577
PT. ELHASBU
MULIA UTAMA 803
PT. BOBINSA
SURABAYA JAYA
126
PT. MARBA
WISATA INDONESIA
352 PT. ZAHRA OTO
MANDIRI 578 PT. AMANU 804
PT. HAMKA
GIAT TOUR & TRAVEL
127 PT. MARGI SUCI
MINARFA 353
PT. BLOCKING
TICKET CENTER 579 PT. FAHMI UTAMA 805
PT. MINA
WISATA ISLAMI
128 PT. MARWAH
SARI UTAMA 354 PT. HARIZA 580
PT. MALIKA
WISATA UTAMA 806
PT. CAHAYA
HARAMAIN
129 PT. MASINDO
BUANA WISATA 355
PT. KAFILAH
ANTAR NUSA 581
PT.
MANCANEGARA INTERNUSA
807 PT. ARTA
WISATA
130 PT. MASY'ARIL HARAM TOUR &
TRAVEL
356 PT. SHABILLA
ERALDO UTAMA 582
PT. RAYA
RINDANG WISATA 808
PT. ALIYAH PERDANA
WISATA
131 PT. MEGACITRA
INTINAMANDIRI 357
PT. NURINDO
WISATA 583
PT. ALFA NATURA
WISATA 809 PT. AT TAYIBAH
132 PT. MEGAHBUANA
LAENA PERSADA
358 PT. ARQOM BAYU
NUSABA 584 PT. NOOR THOIBAH 810
PT. RISKA HARRY
TOUR&TRAVEL
133 PT. MENAN
EKSPRESINDO 359
PT. ALMABRUR
NADIA INSANI 585
PT. INAYAH
HAROMAIN 811
PT. SAFARI GLOBAL
PERKASA
134 PT. MENARA SUCI
SEJAHTERA 360
PT. SALAM SEJAHTERA
WISATA
586 PT. SIDDIQ
AMANAH WISATA 812
PT. SEJATI
TRAVELINDO
135 PT. MIDEAST
EXPRESS 361
PT. DARMAWAN
TOUR & TRAVEL 587
PT. EASVA
CAHAYA IMAN 813
PT. JAZIRAH
IMAN
136 PT. MINAMAS
ANGKASA SAKTI 362
PT. ANNAMIRA
ALMA MULIA 588
PT. ATHALLA
PUTRA PRATAMA 814 PT. AL BATUL
137 PT. MUHIBBAH MULIA WISATA
363 PT. CITRA MULIA EKA CEMERLANG
589
PT. KHARISMA
HARAMAIN
INDONESIA
815 PT. RAMEYZA WISATA JAYA
138 PT. MULIA
RAHAYU MITRA 364
PT. ZAFARI
WISATA 590
PT. IMPRESSA
MEDIA WISATA 816
PT. IKHWAN
BERKAH SEJAHTERA
139 PT. MULIA
WISATA ABADI 365
PT. ALAWISATA
PANDAWA LIMA 591
PT. TRAVELINA
INDONESIA 817
PT. ALIF
BERKAH
AMANAH WISATA
140 PT. MUMTAZ
SABILA MABRUR 366
PT. RAPHITA
WISATA 592
PT. SANDHORA
WAHANA WISATA 818
PT. MENARA
DUNIA TOUR TRAVEL
141 PT. MUNA BINA
INSANI 367
PT. MUDAHAN
TILAH 593
PT. MUSAFIR
LINTAS SAHARA 819
PT. BPW
ALHAADI
ZIARAH ANDALAS
142 PT. BINA INSAN
MUNAWAROH 368
PT. GRAHA
BINTANG WISATA 594
PT.
TRAGUNATAMA JAYA ABADI
820 PT. AT TIQNU
143 PT. MUSFIRATUR 369 PT. MUSTIKA TIGA
SAUDARA 595
PT. MUTIARA
SAHARA PIJAR 821
PT. ATMA
MUTMAINNAH
144 PT. MUSLIMUN
TRAVEL 370
PT. ZEINTA INTAN
KALIMANTAN 596
PT. ALINDRA
MUTIARA HATI 822
PT. CAHAYA
RAUDHAH
145 PT. MUTIARA
LIMA WISATA 371
PT. LABBAIKA
TOUR 597
PT. MUMTAAZ
CAHAYA ABADI 823
PT. MADANI
MITRA MULIA
146
PT. NABILA
SURABAYA
PERDANA
372 PT. SAFIRA
PERDANA 598
PT. LUNA AMANAH
INTERNASIONAL 824 PT. RAWASINDO
147 PT. NADWA MULIA UTAMA
373 PT. IBAPUISI TOUR & TRAVEL
599 PT. LAZUARDI HARMONI TUR
825 PT. LINTAS DUNIA
148 PT. NAMIRAH AMALIA UTAMA
374 PT. ARMINDO JAYA TUR
600 PT. DWI CIPTA UMROH
826
PT. MADINAH
AL
MUNAWAROH
149
PT. NAMIRAH
ANGKASA JAYATAMA
375 PT. MEGA ROZAQ 601 PT. RITAS RAUDAH 827
PT. DUTA
MAHKOTA INDONESIA
150 PT. BIRO PERJALANAN
WISATA NEEKOI
376 PT. INSAN CIPTA
MANDIRI PRIMA 602
PT. MENARA
MAKKAH
INTERNATIONAL
WISATA
828 PT. MAQDIS
SALAM
151 PT. NIPINDO
ANTAR WISATA 377
PT. AL MADINAH
MUTIARA SUNNAH 603
PT. MEDUSSA MULTI BUSINESS
CENTER TOUR AND
TRAVEL
829
PT. HAJAR
ASWAD MUBAROQ
152 PT. NUR DHUHA WISATA
378 PT. ELTEYBA MEDINA FAUZANA
604 PT. HARAPAN GINA PRATAMA
830
PT. RIZMA
CAHAYA
UTAMA
153 PT. NOOR ABIKA TOURS
379 PT. EMMA TOUR DAN TRAVEL
605 PT. ALYA ZAMZAMI AURA
831 PT. MADINA MULIA GROUP
154
PT. NUR
RAMADHAN
WISATA
380 PT. GETWAY TOUR AND TRAVEL
606
PT. ARWANIYYAH
TOUR DAN
TRAVEL
832
PT.
DARUSSALAM
WISATA
155 PT. NUR RIMA AL-WAALI
381
PT. NUR
BAITULLAH
TOUR&TRAVEL
607 PT. TAQWA MULIA WISATA
833 PT. PAKUAN JAYA SAFARI
156 PT. NURUL AMANAH
SIRINDO
382 PT. MEIDA WISATA 608 PT. FAHMUL
FAUZY 834
PT. AILA RAEEZ
UTAMA
157 PT. NURUL ZAHRA
383 PT. HANNY AULIA WISATA
609
PT. ARUDAM
SEMBILAN
SEMBILAN
835
PT. ASYLA
FATIMAH
WISATA
158 PT. ORANYE
PATRIA WISATA 384
PT. ARRAYYAN AL
MUBARAK 610
PT. ALHARAM
WISATA ILLAH 836
PT. MAHABBAH
MAKKAH MADINAH
159
PT. ORIANA
CAKRAWALA TOURS & TRAVEL
385 PT. SATRIA PUTRA
MANDIRI 611
PT. DJAHIDIN
UNIVERSAL TOURS 837
PT. FATAHILLAH
TOUR MANDIRI
160 PT. PANCAR NI
MAH 386
PT. MAKKAH
UTAMA TOUR 612
PT. ABECE
MITRASANJAYA 838
PT. HAIKAL
CITRA WISATA
161 PT. PANDI
KENCANA MURNI 387
PT. GHIFARY
TRAVEL 613
PT. ARRISALAH
BINA INSANI TOUR 839
PT. HUMAIRA CINTA WISATA
ABADI
162 PT. PANDU AS
SHOFA 388
PT. BIRO
PERJALANAN WISATA
SEPINGGAN INDAH
JAYA ABADI
614 PT. REZALINDO
UTAMA TUR 840
PT. UMI
TOUR&TRAVEL
163
PT. PANGHEGAR
PUTRA
SAPTAWISATA
389
PT. KAHA
HOLIDAY
INTERNASIONAL
615 PT. ZEIN INTERNASIONAL
841
PT. INDONESIA
INTERNATIONA
L BUSINESS
164 PT. PANGLIMA EKSPRES
390
PT. RABIHA
KARYA BERSAMA TOURS AND
TRAVEL
616 PT. AULIYA PERKASA ABADI
842
PT. SAHARA
ABYUDAYA INTERNASIONA
L
165 PT. PANJI MAS
WISATA 391
PT. GALANG SAUDI
TOURISM 617
PT. INDO RIHLAH
UTAMA 843
PT. BANGUN
UMMAT SEJAHTERA
166 PT. PANTRAVEL 392 PT. MAZIYA RIZKI
ALAMI 618
PT. CAHAYA HATI
WISATA RELIGI 844
PT. MALINDO
MEKKAH MADINAH
167 PT. PATIHINDO
PERMAI 393
PT. DREAM TOURS
AND TRAVEL 619
PT. MOZAIK
UNIVERSAL INDONESIA
845 PT. BAS SALIM
WISATA
168 PT. PATUNA
MEKAR JAYA 394
PT. AMBASSADOR
TOUR & TRAVEL 620
PT. YASMIRA
WISATA UTAMA 846
PT. FITTRA
GHANIA SEJAHTERA
169 PT. PENATA
RIHLAH 395
PT. ASANKALOKA
RIAPINDO 621
PT. DARUL UMROH
ALHARAMAIN 847
PT. BAITULLAH
BARAKAH ABADI
170
PT. PERSADA
DUTA BELITON TRAVEL
396 PT. AN CIPTA
WISATA 622
PT. AMISYA
MUBAROKAH DAULY
848 PT. MUTIARA
AMANAH
171
PT. PESONA
MUDA PRIMA
TOURS
397 PT. BALUBAID IKHWAN
623 PT. DWI AMANAH LESTARI
849 PT RAUDAH MADINAH
172 PT. PHINISI WISATA
398 PT. AZ-ZAHRA TOUR & TRAVEL
624
PT.
RACHMATOELLAH
SEMESTA ALAM
850 PT. MUSLIMAH
173
PT. PRIMA
ASTUTI SEJAHTERA
399 PT. DAGO WISATA
INTERNASIONAL 625
PT. ARMINA SARI
MADANI 851
PT. NABAWI
MULIA UTAMA
174
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA PROCONFO
INDAH
400
PT. AUFA DUTA
WISATA TOUR & TRAVEL
626 PT. AMANI MITRA
UTAMA 852
PT. GLOBAL
WISATA IDAMAN
175 PT. QIBLAT TOUR ISLAMI
401
PT. ANITA
SAUDARAKU
WISATA
627
PT. RAUDHATUL
MUTAALLIMIN
KEPOLO
853
PT. LARAIBA
MADANIA
WISATA
176
PT. RADIAN
KHARISMA WISATA
402 PT. AN NUR
MAARIF 628
PT. NIDA UTAMA
SEJAHTERA 854
PT. MAYYASAH
WISATA MULYA
177 PT. RAMA MUSTIKA TOUR
403
PT. NAJMA
GLOBAL
SEJAHTERA
629 PT. TAMIMI WISATA
855 PT. AS SYIFA PRIMA JANNAH
178 PT. RAUDAH EKSATI UTAMA
404 PT. TELAGA AL-KAUTSAR TRAVEL
630 PT. ARRAUDHAH ABADI INDAH
856
PT. JEJAK IMANI
BERKAH
BERSAMA
179 PT. RAUDHA RAHMA ABADI
405 PT. AL MUCHTAR TOUR & TRAVEL
631 PT. FALAH FANTASTIC
857 PT. WAHYU ABADI WISATA
180 PT. RAUDHAH AMANI WISATA
406
PT. MUSTIKA
KARTIKA
SAMUDERA
632 PT. NURANI INSAN AZKIA
858 PT. ODIFA JELAJAH DUNIA
181
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA RAZEK
407 PT. MEDINA MITRA WISATA
633 PT. NAMIRAH MERDU WISATA
859
PT. ADLIYAH
AMANAH
UTAMA
182
PT. RESI
MANUNGGAL LESTARI
408 PT. TRIMAGNA
ADHI WISATA 634
PT. RAIHANAH
AWALIYAH 860
PT. AMEERA
MEKKAH TRAVEL
183 PT. RIHLAH
ALATAS WISATA 409
PT. NUANSA CERIA
PESONA 635
PT. YASDIN
TRAVEL 861
PT. SURYA
CITRA MADANI
184
PT. BIRO
PERJALANAN WISATA RIYAL
TUNGGAL
410 PT. MADANI INSAN CEMERLANG
636
PT. UDACS
HOLIDAYS
INDONESIA
862 PT. SURYA CITRA MADANI
185 PT. RIZMA
SABILUL HAROM 411
PT. RAHMADINA
TOUR & TRAVEL 637
PT. MENARA
TANJUNG 863
PT. ALFATIH
BIRO UMRAH
186
PT. ROSANA BIRO
PERJALANAN WISATA
412 PT. FINUSA KARYA
WISATA 638
PT. BAITUL
MUMININ 864
PT. HANNAS
FANTASTIC TOUR
187 PT. ROYAL JAVA
TOUR & TRAVEL 413
PT. HANAN
NUSANTARA 639
PT. AMANAH ANUGERAH
WISATA
865 PT. HIKMAH WUKUF
ARAFAH
188 PT. SAFA INSAN
ARMANI 414
PT. SAFIR
HARAMAIN 640
PT. ASIA IMAN
WISATA 866
PT. ALFATH PUTRA UTAMA
TOUR TRAVEL
189 PT. SAFANA
NABILLA WISATA 415
PT. FAROQ SULAIMAN AL-
FATAH TOUR &
TRAVEL
641 PT. TRIAAA 867 PT. MUGI RIZKY
190 PT. SAFIIR AMAL IMANI
416 PT. RAFA LINTAS CAKRAWALA
642 PT. PUTRI AMANI 868 PT. SATWIKA MITRA GLOBAL
191 PT. SAHARA KAFILAH WISATA
417 PT. ANUGERAH ZARFIN
643 PT. AL AZHAR MANDIRI
869
PT. DAWOOD
ANDALAN
HARAMAIN
192 PT. SAHID GEMA
WISATA TOURS 418
PT. ZAKIAH DINA
TAYYIBAH 644
PT. NABILA INTI
PERSADA TOUR AND TRAVEL
870 PT. BAGUS
SEMESTA
193 PT. SAIDI PUTRA
WISATA 419
PT. LAMINDA TRAVELINDO
MANDIRI
645 PT. ALAM DESA
TAPOS 871
PT. PERMATA BAKKAH
MUKARROMAH
194 PT. SALFANY
SAFANUSA 420
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA DUTA KARYA INDO
PERKASA
646 PT. LINTAS JAYA
OPTIMA 872
PT. RAMAH FISTA
INTERNASIONA
L
195
PT. SANABIL
MADINAH BARAKAH
421
PT. CAHAYA
MADINAH MANDIRI
647
PT. TAZAKKA
TOUR DAN TRAVEL
873 PT. FURQON
WISATA HAKIKI
196 PT. PRIMA
UNGGUL GLOBAL 422
PT. PANAMITRA
TOUR & TRAVEL 648
PT. KHAIRO
MULYA WISATA 874
AINA MULYA
MANDIRI
197 PT. SANGKAN
HURIP BERSAMA 423
PT. ARTHA
KARUNIA MULYA 649
PT. AL-GHAZAALIE
CITRA UTAMA 875
ALMEERAH
PLAZA TOUR DAN TRAVEL
198
PT. SARI
RAMADA
ARAFAH
424 PT. MARIFAT
WISATA MANDIRI 650
PT. BELANGI
WISATA ISLAMI 876
PT. CITRA
ALHUSNA
199 PT. SAUDARAKU 425
PT. DARUL
MANASEK
INTERNATIONAL
651 PT. KIBLATAIN JAYA WISATA
877 PT. HANA ASIA WISATA
200 PT. SELA EXPRESS TOUR
426 PT. DIAN ALMAAZ WISATA
652 PT. SMEVASINDO HOLIDAY
878 PT. AZZAM ALBAESUNI
201
PT. AROFAH
SATYA
PRAKARSA
427 PT. VAUZA TAMMA ABADI
653 PT. CAHAYA ANUGRAH WISATA
879 PT. INDOJAVA MULIA WISATA
202
PT. SIAR HARAMAIN
INTERNASIONAL
WISATA
428 PT. AL HIJRAH
MULIA WISATA 654
PT. KARSA PELITA
WISATA 880
PT. UNTAIAN
MUTIARA
INDONESIA TOUR DAN
TRAVEL
203 PT. SULWOOD
SINER REYSEN 429
PT. IPAH MANDIRI
UTAMA 655
PT. ZAFA MULIA
MANDIRI 881
PT. SYAFIYA
HANA BAHANA
204 PT. RAM MAGNA 430 PT. RAYYAN
MENARA TRAVEL 656
PT. AMANAH
WISATA INSANI 882
PT. ARBANI MADINAH
WISATA
205 PT. SURYASEKAWAN
NUSA
431 PT. INDONESIA
SUPER HOLIDAY 657
PT. GIBRALTAR
HIRA WISATA 883
PT. NUR MEKAHIYAH
WISATA
206 PT. SWADHARMA TRAVELINDO
432 PT. AGUNG AL-BADR WISATA
658 PT. KAROMAH BAIT AL ANSOR
884 PT. AZZAHRA MUMTAZA
207 PT. TAUBA
ZAKKA ATKIA 433
PT. MUTIARA
AJWAH 659
PT. SAGHARA
MAHABBATAIN WISATA
885 PT. SRI VARIA
WISATA
208 PT. TAWAKAL INTERNATIONAL
TOUR & TRAVEL
434 PT. BORNEO
EXOTIC TOUR 660 PT. MAALI WISATA 886
PT. SAHARA RIZKY
HOLIDAYS
209 PT. TAZAKKA
CERIA WISATA 435
PT. SELARAS CINTANUSA
WISATA
661 PT. CHINDRAWISATA
TOURS&TRAVEL
887 PT. AL JAMARAT
210 PT. TERMINAL WISATAWAN
KELANA INDAH
436 PT. ANNEEVA
MULYA WISATA 662 PT. BHAKTI SAWIJI 888
PT. DAANISH
MIKA SALSA
211
PT. BIRO PERJALANAN
WISATA TIGA
CAHAYA UTAMA
437 PT. AR RASHEED
TOUR&TRAVEL 663
PT. SAFA NISA
RIZKY 889
PT. PURNAMA
WISATA TOUR &
TRAVEL
212
PT. TIMA
AMANAH PRIMA WISATA
438
PT. TIGA MANDIRI
ASSA ADAH WISATA
664 PT. CAHAYA TIGA
PESONA 890
PT. AL IKHLAS
WISATA MANDIRI
213
PT. TISAGA
MULTAZAM
UTAMA
439 PT. MATRA TUR ANTARNUSA
665 PT. QIBLATAIN 891
PT. NADZMA
ZAKIA
INDOWISATA
214 PT. TISAGA
NURKHOTIMAH 440
PT. HAIFA NIDA
WISATA 666
PT. SABDA
MANDIRI WISATA 892
PT. RINDU BAITULLAH
PADANG
215 PT. TONGGAK BUMI INDAH
ARAFAH
441 PT. WARDAH
TOUR&TRAVEL 667
PT. ANNISA SAM
ALAMIN 893
PT. FAJAR
BORNEO RAYA
216 PT. TOURINDO GERBANG KERTA
SUSILA
442 PT. RAJAWALI ASHAB MANDIRI
TOUR & TRAVEL
668 PT. SITI NAMIRAH
WISATA 894
PT. AZAM
ANGKASA JAYA
217 PT. AZZAHRA ISMAIL
443
PT. KHALIFA
INTERNATIONAL
BUSSINES
669 PT. ROZI GLOBAL MADANI
895
PT. ALFAJR
BALADI
INDONESIA
218 PT. TRAVELINDO
LUSIYANA 444
PT. AMANAH AINIE
WISATA TOUR DAN TRAVEL
670
PT. AVIATION
INDONESIA TRAVEL SERVICES
896 PT. ALZAMZAMI
MEKAH WISATA
219 PT. TRIMITRA REJEKI WISATA
TOUR
445 PT. NUR HARAMAIN TOURS
& TRAVEL
671 PT. KAYANGAN
MANDIRI UTAMA 897
PT. BAROKAH
MIRAJ UTAMA
220 PT. TUNAS ARMINDO
WISATA
446 PT. ASYESA 672 PT. DARUL IMAN 898 PT. ATTINTUR
221 PT. TUNAS RIZKI
SEMESTA 447
PT. TOTAL NUSA
INDONESIA 673
PT. SAFAR ARROYYAN
WISATA
899 PT. SUWANDRA MITRA
NUSANTARA
222 PT. TUR SILATURRAHMI
NABI
448 PT. SIANOK INDAH
HOLIDAY 674
PT. AL SHOFA
DUTA MANDIRI 900
PT. KHAZZANAH
AL-ANSHARY
223 PT. TURISINA
BUANA 449
PT. MANAJEMEN
MIHRAB QOLBI 675
PT. ASSAKINAH
INSANI TOUR 901
PT. IMAN ARAFAH
TRAVEL
224 PT. WANDA
FATIMAH ZAHRA 450
PT. CAKRA
MANDIRI UTAMA 676
PT. BRY SEJATI
MAKMURABADI 902
PT. GOLDY
MULIA WISATA
225
PT. WISATA
RAHMAH SEMESTA
451
PT. BIRO PERJALANAN
WISATA
MAQBULAH
677 PT. PRABA ARTA
BUANA UTAMA 903
PT. DAFFA ATTAIBAH
INTERNASIONA
L
226
PT. BIRO
PERJALANAN
WISATA BATAVIA
TRANSASIA
452 PT. RAMANDA
TOUR&TRAVEL 678
PT. FIDYA
TOUR&TRAVEL