19

Click here to load reader

Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Piutang Materi Kuliah

Citation preview

Page 1: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

MANAJEMEN PIUTANG

Page 2: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Anggota Kelompok :

Amalia Lailan Nor Ayu Prapitasari Bella

(C1C114081)(C1C114219)(C1C114011)

Page 3: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Pokok BahasanApa yang di maksud dengan

Manajemen Piutang?

Click to add title

1

2

3

4

5

6

Apa saja kebijsanaan Kredit?

Bagaimana menganalisis Kredit?

Apa persyaratan dalam Kredit?

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan Kredit?

Apa saja perubahan yang terjadi dalam kebijaksanaan Kredit?

7 Bagaimana kebijaksanaan dalam penghapusan Piutang?

Page 4: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Pengertian Manajemen PiutangManajemen Piutang adalah sebuah proses yang mendata, mengumpulkan, dan menagih piutang perusahaan dari tangan konsumen.

Sedangkan Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya tran saksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Pemberiaan kredit kepada pembeli barang dan jasa pada umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan.

Page 5: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Kebijaksanaan kredit yang dimiliki umumnya menyangkut masalah: Kebijaksanaan pemerintah kredit, kebijakan pengawasan kredit dan kebijaksanaan penagihan kredit. Dengan kebijaksanaan pemberiaan kredit di maksudkan agar perusahaan memiliki suatu ukuran untuk menetapkan nasabah-nasabah yang akan memperoleh kredit, jumlah kredit yang diberikan, jangka waktu dan syarat pemberian kredit serta kondisi-kondisi yang harus di penuhi oleh penerima kredit.

Kebijakan pengawasan kredit memberikan pedoman tentang bagaimana penggunaan kredit yang diberikan kepada nasabah, dan tindakan-tindakan perbaikan apabila nasabah tidak melaksanakan ketentuan yang disyaratkan dalam pemberian kredit. Sedangkan kebijaksanaan penagihan memberikan pedoman tentang sistem penagihan yang mendorong nasabah umtuk membayar kembali kreditnya sebagaimana ketentuan yang di setujui. Kebijaksanaan kredit mencakup keputusan untuk menetapkan standar kredit, syarat kredit, dan kebijakan penagihan

Kebijaksanaan KreditKebijaksanaan Kredit

Page 6: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Kebijaksanaan Kredit (2)Kebijaksanaan Kredit (2)1. Standar Kredit

Standar kredit berguna untuk mengungkapkan kemampuan keuangan minimum pelanggan sehingga dapat ditetapkan pelanggan yang tergolong layak memperoleh kredit. Dengan demikian, perusahaan da[at meramalkan siapa pelanggan yang akan terlambat dalam membayar kewajibannya dan siapa pelanggan yang mungkin akan mengakibatkan kerugian piutang (piutang yang tak tertagih).

Lima aspek (Lima C) yang biasanya dijadikan dasar untuk menetapkan kelayakan kredit meliputi hal berikut: Character Capacity Capital Collateral Conditions

2. Syarat KreditSyarat Kredit (Credit Term) mencakup dua hal, yakni: 1. Periode kredit (kapan penagihan dimulai serta berapa lama batas waktu penagihan), dan 2. Berapa besar diskon yang akan diberikan kepada pelanggan yang membayar pada periode diskon.

2. Kebijakan PenagihanKebijakan penagihan (collection policy) adalah prosedur yang meliputi waktu dan cara-cara penagihan agar pelanggan membayar tepat waktu.

Page 7: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta, keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit dengan syarat pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi 1.050 juta pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar Rp 148,75 juta pertahun. Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut?

Penyelesaian : Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x 15% = Rp

37,5 jt pengorbanan :

perputaran piutang = 360/60 = 6 kalirata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jtdana untuk membiayai piutang = 148,75jtbiaya dana yang ditanggung = 148,75 x 15% = 22,31 jt

manfaat bersih = Rp 15,19 jt Benefit > cost, layak untuk diterapkan

Kebijaksanaan Kredit (3)Kebijaksanaan Kredit (3)

Page 8: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Pemantauan PiutangProses evaluasi atas kebijakan kredit yang telah dijalankan. Point utama dalam pemantauan ini adalah:1. Days Sales Outstanding (DSO)2. Aging Schedule

Days Sales Outstanding– Ukuran yang mengungkapkan berapa lama piutang tertagih– Meningkatnya DSO menunjukkan pelanggan makin lambat membayar.– DSO akan menurun seiring penurunan piutang usaha akibat penerimaan lebih

cepat atau penurunan penjualan– DSO = Piutang / (Penjualan Kredit : 360)

Aging ScheduleSkedul umur pitang merupakan tabel yang memuat informasi tentang umur,

jumlah,proporsi, dan periode penagihan piutang.

Page 9: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Contoh Soal:Suatu Perusahaan menetapkan syarat kredit 2/10, n/30. Penjualan Kredit saat ini Rp.600.000.000 per tahun. 40% pelanggan memanfaatkan diskon, 50% membayar pada hari ke-30, dan 10% membayar pada hari ke-50.a. Berapa jumlah piutang rata-rata?b. Berapa jumlah pituang rata-rata jika semua pelangganan memanfaatkan diskon?

Penyelesaian:

a. Jumlah Piutang rata-rata

DSO = 40%(10) + 50%(30) + 10%(50)= 24 hari

Piutang / (600.000.000 : 360) = 24

Piutang = 24 x (600.000.000 : 360)= Rp.40.000.000

b. Jumlah Piutang rata-rata jika semua pelanggan memanfaatkan diskon

DSO = 100%(10) = 10 hari

Piutang / (600.000.000 : 360) = 10

Piutang = 10 x (600.000.000 : 360)= Rp.16.666.666,67

Page 10: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Suatu analisis kredit menggambarkan tentang suatu proses untuk melakukan penilaian atau evaluasi apakah pelanggan dapat diberikan kredit atau tidak. Analisis kredit berusaha untuk menetapkan siapa yang harus menerima kredit dan berdasarkan kondisi apa. Dua aspek dari proses itu harus dibedakan yaitu langganan baru versus langganan yang ada. Yang kedua tidak begitu sulit karena pengalaman memberikan informasi yang cukup banyak.

Dengan demikian resiko, rasio kewajiban dan profitabilitas nasabah menjadi fokus dalam analisis ini. Salah satu cara dimana nasabah dianalisis resiko kreditnya adalah dengan melalui penggunaan penilaian kredit (credit scoring). Penilaian kredit merupakan suatu cara untuk mengukur kemampuan nasabah dengan memberikannilai (score).

Selain itu, perusahaan akan melaksanakan analisisnya sendiri untuk mengambil keputusan yang independen.

Penilaian kredit merupakan suatu cara yang murah untuk mengevaluasi kredit khususnya untuk kredit bagi sekelompok nasabah yang memiliki ciri-ciri yang sama. Contoh dari penggunaan penilaian kredit dapat di berikan di slide berikut ini.

Analisis Kredit

Page 11: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Bank ABC jakarta memberikan kredit perumahan Rakyat (KPR) kepada masyarakat untuk kepentingan analisis kreditnya, bank mempergunakan credit scoring dengan standar kredit dalam tabel berikut:

Penerapan dari penilaian kredit ini misalkan seorang nasabah meminta perumahan rakyat dengan analisis seperti tabel ini.Penilaian kredit untuk nasabah KPR

Analisis Kredit (2)

Nilai kredit Keputusan Bank

Lebih besar 70 Kredit diberikan

60-70 Kredit terbatas dengan tambahan jaminan

Kurang dari 60 Kredit ditolak

Karakteristik yang dinilai Nilai Timbangan Nilai akhir

Pendapatan 80 0,40 32

Jaminan dari atasan pemohon kredit 90 0,30 27

Lama bekerja 60 0,10 6

Jaminan kebendaan 75 0,10 7,5

Referensi 60 0,10 6

Nilai kredit 78.5

Page 12: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Syarat KreditAdalah kondisi pembayaran kredit yang ditawarkan kepada pelanggan; syarat kredit meliputi periode kredit dan potongan tunai. Periode kredit adalah jangka waktu dimulai dari ketika kredit diberikan, setelah itu kredit dianggap tertunggak.

Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (jika ada) untuk pembayaran yang dilakukan lebih awal.

Lima aspek syarat kredit yaitu:1. Sifat Ekonomik Produk2. Kondisi Penjual3. Kondisi Pembeli4. Periode Kredit5. Potongan Tunai

Page 13: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Faktor-faktor Lain yang yang Mempengaruhi Kebijakan Kredit

1. Potensi Laba (Profit Potential)Jika dapat menjual secara kredit dan sekaligus membebankan bunga pada piutang dagang tersebut, penjualan kredit sebenarnya lebih menguntungkan daripada penjualan tunai.

2. Pertimbangan Legal (Legal Consideration)Adalah ilegal jika perusahaan membebankan harga yang berbeda diantar konsumen-konsumen kecuali perbedaan harga ini diperbolehkan secara legal.

3. Instrumen Kredit (Credit Instruments)–   Open Account–   Promissory Note–   Commecial Draft–   Conditional Sales Contract

Page 14: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Perubahan Kebijakan KreditPerubahan Kebijakan KreditKebijakan kredit mempunyai pengaruh yang besar terhadap penjualan. Karenanya sampai berapa jauh perusahaan menetapkan kebijakan-kebijakan kredit dapat mempengauhi permintaan barang atau penjualan. Penjualan pada akhirnya menentukan trade-off antara laba dan biaya Bad Debt losses, opportunity investasi dipiutang dan sebaginya. Perubahan kebijaksanaan kredit meliputi;1. Perubahan Periode Kredit2. Perubahan Standar Kredit (untuk kriteria resiko dari nasabah yang dapat diberikan kredit)3. Perubahan Kebijaksanaan Penagihan

Ketiga perubahan kebijakan ini akan di bahas dengan analisis yang sama yaitu analisis pertambahan biaya dan laba. Secara teoritis, perusahaan harus mengubah kebijaksanaan kredit jika perubahan ini menyebabkan pertambahan laba lebih besar daripada pertambahan biaya,

Page 15: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Perubahan Kebijakan KreditPerubahan Kebijakan KreditSebagai ilustrasi tentang perubahan kebijaksanaan kredit tentang periode kredit

diambil contoh berikut ini. Suatu perusahaan mempunyai data pada posisi kebijakan sekarang sebagia berikut:

Penjualan/tahun Rp. 3.000.000Periode penagihan rata-rata (Average collection period) = 2 bulan.Biaya varibel untuk seiap Rp.1 piutang = 70%Return yang diharapkan untuk pertambahan investasi dalam piutang = 16 %.

Perusahaan kemudian mempertimbangkan untuk memperpanjang periode kredit sehingga rata-rata periode penagihan menjadi 3 bulan. Karena perubahan kebijaksanaan ini penjualan meningkat menajdi Rp. 4.000.000,-

Dengan informasi ini anaisis perubahan kebijakan kredit tampak dalam tabel1. Tambahan Estimasi tambahan laba dari penjualan baru.Tambahan laba = 30 % (1.000.000)2.Estimasi tambahan biaya karena nasabah lama yang menagguhkan pembayaran Tambahan biaya = 20& (3.000.000) (--) (3.Estimasi tambahan biaya karena nasbaah baru memanfaatkan periode kredit yang baru.Tambahan biaya = 20% (1.000.000) (=====) (70)4.Estimasi tambahan laba dibandingkan tambahan biaya> Laba neto = Rp. 300.000,00 – Rp. (70.000,00 + 35.000) = Rp. 195.000,00

Page 16: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Analisis Perubahan Kebijakan Piutang

Untuk menentukan kelayakan syarat kredit yang telah berlaku dilakukan analisis denga dua macam pilihan pendekatan:

1. Pendekatan Pertambahan LabaPembandingan pertambahan pendapatan dengan pertambahan biaya.

2. Pendekatan Nilai (Net Present Value)Pembandingan nilai sekarang arus kas masuk dari piutang dgn arus kas keluar dari biaya

Page 17: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

• Perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20;n/60. ditaksir 50% pelanggan akan membayar pada hari ke 20, dan sisanya pada hari ke 60.

• Apakah kebijakan pemberian kredit ini masih layak dipertahankan?

Penyelesaian :• Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,5(20) + 0,5(60) = 40

hari• Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali• Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta• Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang

= 116,67 juta x 85% = 99,17 juta• Penurunan biaya dana = 116,67 jt – 99,17 jt = 17,5 juta• Manfaat : penurunan biaya dana = 17,50 jt• Pengorbanan: diskon = 2% x 50% x 1.050jt = 10,50 jt• manfaat bersih = 7,00 jt• n Benefit > cost, layak untuk dipertahankan.

Page 18: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

Kerugian PiutangKerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan merupakan risiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukkan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sudah tepat. Kerugian piutang yang terlalu rendah memberikan petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu ketat, sebaliknya kerugian piutang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu longgar.

Pencatatan Kerugian Piutang terbagi menjadi 2, yaitu:1. Metode Cadangan2. Metode Penghapusan Langsung

Page 19: Manajemen Keungan - Manajemen Piutang

TERIMA KASIH