17
MANAJEMEN HUTANG 1. DEFINISI HUTANG Ada beberapa definisi tentang apa itu hutang, Hutang adalah kewajiban-kewajiban ekonomis dari perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. Hutang juga meliputi berbagai deffered credits yang bukan merupakan kewajiban-kewajiban tetapi yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. Hutang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban mengembalikan atau melunasi. Hutang adalah transfer pendapatan masa mendatang untuk meningkatkan konsumsi masa sekarang Dapat ditambahkan bahwa hutang diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam transaksi pertukaran yang bersangkutan, biasanya sebesar jumlah yang akan dibayarkan, namun kadang – kadang memuat nilai yang telah didiskontokan. 2. TUJUAN DARI MANAJEMEN HUTANG Dalam pengertian dasar, tujuan dari manajemen hutang ialah untuk menjamin bahwa perusahaan memiliki “kecukupan kas” yaitu kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan kas bagi setiap tujuan yang penting bagi kesatuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dari perusahaan. Jadi tidak hanya untuk menghindari ketidakmampuan untuk membayar hutang atau kebangkrutan. Ditinjau dari sudut controller, tujuan lebih spesifik dari manajemen hutang dapat mencakup hal – hal sebagai berikut : 1

Manajemen Hutang (Full) (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Hutang (Full) (1)

MANAJEMEN HUTANG

1. DEFINISI HUTANG

Ada beberapa definisi tentang apa itu hutang,

Hutang adalah kewajiban-kewajiban ekonomis dari perusahaan yang diakui dan diukur sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. Hutang juga meliputi berbagai deffered

credits yang bukan merupakan kewajiban-kewajiban tetapi yang diakui dan diukur sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.

Hutang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari

pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban mengembalikan atau melunasi.

Hutang adalah transfer pendapatan masa mendatang untuk meningkatkan konsumsi masa

sekarang

Dapat ditambahkan bahwa hutang diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam transaksi

pertukaran yang bersangkutan, biasanya sebesar jumlah yang akan dibayarkan, namun kadang –

kadang memuat nilai yang telah didiskontokan.

2. TUJUAN DARI MANAJEMEN HUTANG

Dalam pengertian dasar, tujuan dari manajemen hutang ialah untuk menjamin bahwa perusahaan

memiliki “kecukupan kas” yaitu kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan kas bagi

setiap tujuan yang penting bagi kesatuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dari

perusahaan. Jadi tidak hanya untuk menghindari ketidakmampuan untuk membayar hutang atau

kebangkrutan. Ditinjau dari sudut controller,

tujuan lebih spesifik dari manajemen hutang dapat mencakup hal – hal sebagai berikut :

1. Pencatatan dan pengungkapan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima

mengenai kewajiban keuangan perusahaan.

2. Pelaporan hutang perusahaan dalam bentuk selayaknya, sebagaimana duharuskan oleh

perjanjian atau persetujuan kredit.

3. Melalui perencanaan dan pengendalian yang efektif, memelihara suatu struktur keuangan

yang sehat, termasuk memlihara hubungan yang wajar antara hutang dengan modal sendiri.

4. Kelanjutan dari kemampuan untuk mendapatkan dana-dana pinjaman yang diperlukan tepat

pada waktunya dan dengan beban biaya yang bersaing.

1

Page 2: Manajemen Hutang (Full) (1)

5. Untuk melaksanakan dan memelihara pengendalian-pengendalian yang membatasi

komitmen dalam batas-batas yang ditetapkan dengan baik sehingga mereka pada akhirnya

tidak menjadikan hutang berlebihan dan sangat memberatkan.

Adalah jelas bahwa semua sasaran dari manajemen hutang ini adalah saling berhubungan.

3. MACAM-MACAM HUTANG

Menurut Tujuannya hutang dibagi menjadi dua macam

a. Hutang Produktif

yaitu hutang untuk meningkatkan produktivitas atau membeli barang yang nilainya meningkat.

Contoh: Hutang KPR, hutang untuk membeli laptop untuk bekerja, dll.

b. Hutang Konsumtif

yaitu hutang untuk membeli barang yang nilainya cenderung turun dan mempunyai bunga yang

tinggi, biasanya hanya untuk kesenangan semata. Jenis hutang ini memiliki cirri-ciri sebagai

berikut:

Tanpa adanya jaminan (kolateral)

Nilai Aset yang di beli dengan cara berhutang akan turun (depresiasi) sejalan dengan

waktu

Tidak dapat memberikan/menghasilkan income yang sama atau lebih besar dari

biaya cicilan hutang (pokok dan bunga)

Suku Bungan sangat tinggi, diatas rata-rata inflasi.

Contoh: hutang kartu kredit, dll.

Menurut jangka waktunya hutang dibedakan menjadi dua

a. Hutang jangka pendek (hutang lancar)

Adalah hutang yang masa jjatuh temponya atau masa bayarnya kurang dari setahun dengan

jaminan berupa barang yang bergerak.

2

Page 3: Manajemen Hutang (Full) (1)

Hutang jangka pendek meliputi :

- Hutang wesel / hutang bayar

- Hutang usaha / dagang

- Biaya yang masih harus dibayar

- Hutang pajak

- Pendapatan diterima dimuka

- Hutang jangka panjang yang

segera jatuh tempo ( yaitu

hutang jangka panjang yang

waktunya kurang dari setahun )

Sumber pendanaan Hutang jangka pendek dikelompokkan menjadi:

2) Variable Keputusan Pasif

Adalah jumlah sumber dana tersebut akan tergantung pada keputusan aspek yang

lainnya sesuai dengan aktivitas perusahaan. Misalnya: pembelian bahan baku secara

kredit, rekening-rekening accruals.

3) Variable Keputusan Aktif

Yakni perusahaan harus secara aktif mencari dan mendapatkan sumber dana dan

dalam memperolehnya harus mempunyai perjanjian-perjanjian formal kepada

Kreditor, misalnya: hutang Bank.

b. Hutang jangka panjang

Pada umumnya hutang jangka panjang mempunyai waktu sekitar lebih dari 5 tahun, bahkan

ada yang beranggapan bahwa hutang ini mempunyai jangka waktu 10 tahun. Hutang jangka

panjang mempunyai kaitan dengan struktur modal. Apabila perusahaan meminjam dana

dan mengembalikannya dalam jangka waktu yang relatif lama maka pinjaman/hutang

tersebut akan menjadi bagian dari struktur modal perusahaan.

Jenis-jenis hutang jangka panjang antara lain:

1) Obligasi

Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran

surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi

dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan

ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut

3

Page 4: Manajemen Hutang (Full) (1)

2) Hipotik

Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan

dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan

jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya,

pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan

dengan hutang

3) Kredit Investasi

Kredit Investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian

barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk pendirian proyek baru,

rehabilitasi, modernisasi, ekspansi , relokasi proyek yang sudah ada atau refinancing

atas obyek yang telah dibiayai terlebih dahulu

4. PERENCANAAN HUTANG

Dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, besarnya hutang dagang, biaya –

biaya yang ditangguhkan, dan semua jenis hutang yang penting harus diketahui. Harus dipastikan

bahwa tingkatan hutang berada dalam norma – norma yang dapat diterima dan bahwa perusahaan

dapat bertahan pada masa – masa yang buruk dalam dirinya sendiri, dalam sektor industrinya, dan

tentu saja dalam perekonomian secara umum, dengan adanya beban hutang tersebut.

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan mengharuskan adanya

perencanaan struktur hutang (dan modal yang berhubungan) sehingga dana tersedia pada saat

diperlukan dan dengan biaya, yang diperbandingkan, dapat diterima.

Dalam perencanaan hutang tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1) Bedakan kebutuhan dan keinginan

Dalam hal apapun, baik berbelanja maupun berhutang, kita harus tetap ingat, sebelum

mengeluarkan uang maupun memutuskan untuk berhutang, kita harus membedakan antara

kebutuhan dengan keinginan.

2) Untuk apa Hutang digunakan

Inti pertanyaaan ini sebenarnya adalah memeriksa kesesuaian antara keputusan hutang

yang akan kita buat dan berbagai tujuan masa depan yang telah kita tetapkan. Disamping itu

kita juga harus mempertimbangkan motif kita dalam berhutang apakah tepat atau tidak.

Motif-motif tersebut diantaranya:

4

Page 5: Manajemen Hutang (Full) (1)

a. Kegiatan operasional seperti pembelian kredit dari supplier, kemudahan transaksi non

tunai dengan kartu kredit atau pihak bank.

b. Investasi pada asset yang tidak dapat terpenuhi dari sumber dana sendiri dengan

peruntukan; Investasi sarana dan prasarana kerja seperti pembelian computer (bukan

asset produktif) dan Investasi produktif untuk menghasilkan barang jasa seperti

pembelian mesin produksi, komputer untuk grafis pada perusahaan advertising .

c. Peluang pasar, investasi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar

d. Untuk membayar pinjaman

Untuk dapat mengukur besarnya cicilan hutang tiap bulannya serta pertimbangan kegunaan

dari aset yang akan dibeli, perlu dibedakan jenis hutang jangka pendek dan jangka panjang.

Dari sudut pkitang perencanaan pengeluaran hutang jangka pendek adalah hutang yang

harus dilunasi dalam tempo kurang lebih tiga bulan saja. Seseorang atau keluarga akan

berhutang jangka pendek karena keperluaan pembelian seperti pangan tetapi harus dilunasi

pada akhir bulan dan alasan berikutnya karena kebutuhan darurat.

3) Berapa besar Hutang yang ingin dan mampu kita ambil

Pertanyaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi keuangan melalui besaran rasio

pembayaran hutang. Rasio ini menghitung porsi dari pendapatan bulanan yang akan

digunakan sebagai pembayaran cicilan hutang setiap bulan. Angka dianjurkan sebagai batas

atas dari rasio ini beragam. Acuannya adalah sebagai berikut:

4) Untuk usia 30 – 40 tahun, 1/5 pendapatan dapat disisihkan untuk mencicil hutang

jangka panjang.

5) Seseorang yang berusia 40 – 50 tahun, 1/3 pendapatan harus disisihkan untuk

mencicil hutang jangka panjang. Sedangkan

6) Seseorang yang berumur di atas 50 tahun, harus menyisihkan ½ dari pendapatan

untuk mencicil hutang jangka panjangnya.

Berhutang dalam batas wajar menunjukkan bahwa kita telah menganggarkan dana untuk

kebutuhan dasar dengan baik, kebutuhan dasar seperti, belanja bulanan, darurat,

pendidikan dan dana pensiun

5

Page 6: Manajemen Hutang (Full) (1)

4) Bagaimana hutang itu bisa dilunasi dalam keadaan darurat

Dalam perencanaan manajemen hutang perlu juga diperhitungkan alternatif pembayaran

hutang bila terjadi keadaan darurat, misalnya musibah sakit atau kecelakaan. Petaka ini

memaksa kita untuk menangguhkan pembayaran cicilan bulanan hutang kita. Untuk bersiap

menghadapi musibah ini ada beberapa langkah strategis untuk tetap dapat memenuhi

kewajiban membayar cicilan bulanan hutang jangka panjang kita.

a. Mohon keringan dari kreditur dengan nenangguh waktu cicilan anda atau perpanjang

pembayaran

b. Kalau masih ada dana simpanan yang cukup gunakan untuk bayar cicilan.

c. Bila anda memiliki polis asuransi yang memiliki nilai tunai, anda dapat meminjam

terlebih dahulu dari asuransi

Mengenai pelunasan hutang ini sendiri ada 2 teknik yang dapat diterapkan:

a. lunasi hutang yang mempunyai bunga paling tinggi terlebih dahulu . Dengan melunasi

hutang yang mempunyai bunga paling tinggi terlebih dahulu, Kita akan terhindar dari

biaya tambahan yang diakibatkan oleh bunga tersebut

b. lunasi hutang yang mempunyai pembayaran paling kecil terlebih dahulu , teknik ini

dikenal juga dengan nama snowball. Kita dapat membayar hutang yang mempunyai

pembayaran paling kecil sampai lunas, kemudian hutang yang kedua terkecil, begitu

seterusnya hingga semua hutangmu terlunaskan.

5) LEVERAGE ATAU PENGUNGKIT

Dalam mempertimbangkan struktur modal, kita harus mengenal dan mempelajari pengaruh

leverage. Pada dasarnya, leverage terdiri dari pembiayaan sebuah perusahaan dengan

hutang untuk menaikkan hasil pengembalian atas modal sendiri

5. PECATATAN AKUNTANSI UNTUK HUTANG

Laporan – laporan sehubungan dengan manajemen hutang akan tergantung kepada kebutuhan

perusahaan. Laporan diperlukan untuk memonitor status yang sebenarnya. Adapun yang menjadi

dokumen yang digunakan dalam sistem retur pembelian dalam akuntansi utang adalah :

6

Page 7: Manajemen Hutang (Full) (1)

Memo debit

Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi pembelian yang memberikan otorisasi

untuk mengirimkan kembali barang yang telah dibeli oleh perusahaan dan bagi fungsi

akuntansi untuk mendebit rekening utama karena transaksi retur pembelian.

Laporan pengiriman barang

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pengiriman untuk melaporkan jenis dan kuantitas barang yang

dikirimkan kembali kepada pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian dalam memo

debit dari fungsi pembelian

a. Manajemen Hutang Jangka PendekPerusahaan kadangkala menerbitkan sebuah promes atau janji tertulis untuk membayar uang

pada tanggal tertentu. Dilihat dari ada atau tidaknya tarip bunga yang harus dibayar, noters

dapat dibagi menjadi hutang wesel berbunga dan hutang wesel tak berbunga. Hutang wesel

berbunga merupakan hutang wesel yang penerbitannya disamping harus membayar nominal

wesel juga harus membayar bunga. Dibawah ini adalah klasifikasi wesel hutang:

Hutang Wesel Berbunga (Interest Bearing Notes Payable)Misalkan perusahaan pada tanggal 2 April 2004 perusahaan menerbitkan sebuah promes

nilai nominal Rp1.000.000,00 bunga 12% setahun yang akan jatuh tempo 30 Juni 2004

sebagai pelunasan hutang usaha. Jurnal yang dibuat pada tanggal 2 April adalah sebagai

berikut :

2004April 1

Hutang Usaha 1.000.000

Wesel Bayar/Hutang Wesel 1.000.000

Selanjutnya pada tanggal jatuh tempo (30 Juni 2004) jurnal yang dibuat adalah

2004 Juni 30 1.000.000

7

Page 8: Manajemen Hutang (Full) (1)

Wesel Bayar/Hutang Wesel

Biaya Bunga 30.000

Kas 1.030.000

Bunga yang dibayar = 12% x 3/12 x Rp1.000.000,00 = Rp30.000,00

Wesel Bayar Tak Berbunga secara eksplisit (Non Interest Bearing Notes)Dalam wesel tak berbunga, penerbit promes hanya membayar nilai nominal, dengan

demikian nilai nominal merupakan nilai pada saat jatuh tempo. Untuk tujuan pengukuran,

wesel tersebut didiskontokan dan jumlah dilaporkan di neraca adalah sebesar nilai sekarang

yaitu nilai nominal dikurangi diskontonya. Nilai sekarang dari hutang wesel ini kadangkala

mudah diketahui, misalkan pada tanggal 30 Desember 2003 perusahaan menyerahkan

wesel tak berbunga nominal Rp100.000.000,00 kepada seorang kreditur untuk melunasi

hutang perusahaan kepadanya sebesar Rp90.000.000,00. Jika diserahkannya promes

(hutang wesel) tersebut adalah nilai hutang yang dilunasi yaitu Rp90.000.000,00. Jatuh

tempo wesel 30 Agustus 2004. Jurnal yang dibuat saat ini adalah:

2004April 1

Hutang Usaha 90.000.000

Diskon atas Wesel Bayar 10.000.000

Wesel Bayar/Hutang Wesel 100.000.000

Saldo rekening wesel bayar Rp100.000.000,00 dan saldo discount atas hutang wesel Rp10.000.000,00 disajikan di neraca sebagai berikut :

Hutang Lancar :

Hutang Wesel 100.000.000

Dikurangi : Diskon atas Hutang Wesel 10.000.000 90.000.000

8

Page 9: Manajemen Hutang (Full) (1)

Pada tanggal 30 Agustus 2004, pada saat membayar wesel sebesar Rp100.000.000,00 perusahaan membuat dua jurnal sebagai berikut :

2004Agustus 30

Hutang Wesel 100.000.000

Kas 100.000.000

Biaya Bunga 10.000.000

Diskon atas Wesel Bayar 10.000.000

Hutang Lancar yang akan diganti dengan Hutang Jangka Panjang

Suatu hutang lancar kadangkala dapat dibiayai kembali seperti diciptakan surat hutang baru

sebagai pelunasan hutang pada saat jatuh temponya nanti. Surat Hutang yang baru akan

jatuh tempo melebihi setahun. Dengan adanya tindakan ini maka perusahaan tidak akan

membayar hutang dalam waktu setahun yang akan datang. Dalam kondisi seperti ini tentu

akan lebih tepat jika hutang tersebut tidak diklasifikasikan sebagai hutang jangka pendek.

Namun terdapat syarat –syarat yang harus dipenuhi :

1) Manajemen bermaksud merefinance hutang tersebut menjadi hutang jangka

panjang.

2) Manajemen harus dapat menunjukkan kemampuan merefinance hutang tersebut

yang terbukti dengan :

- pelaksanaan refinace tersebut terjadi pada masa setelah tanggal neraca tetapi

sebelum laporan keuangan diterbitkan

- mencapai kesepakatan yang kuat yang secara jelas yang memungkinkan

refinance dengan dasar jangka panjang.

b. Manajemen Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jatuh tempo melebihi satu tahun sejak tanggal

neraca. Hutang ini dapat didukung dengan penerbitan promes dan hutang seperti ini disebut

hutang wesel jangka panjang. Hutang jangka panjang dapat juga didukung dengan menerbitkan

sertifikat yang lazim disebut surat Obligasi. Karena akuntansi untuk hutang wesel jangka pendek

di atas hakekatnya sama dengan akuntansi hutang wesel jangka panjang, maka berikut ini hanya

9

Page 10: Manajemen Hutang (Full) (1)

akan dibahas hutang obligasi. Akuntansi untuk obligasi antara lain terdiri dari saat penerbitan

obligasi, saat pembayaran bunga dan amortisasi premium atau diskon serta pelunasannya.

Misalkan pada tanggal 1 Maret 2003 perusahaan menerbitkan obligasi nominal

Rp1.000.000.000,00 dengan bunga 12% setahun yang dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1

September. Harga jual obligasi Rp900.000.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun.

Saat menerbitkan obligasi

2003

Maret 1Kas

900.000.000

Disagio Obligasi 100.000.000

Hutang Obligasi 1.000.000.000

Hutang obligasi dicatat sebesar nilai nominal yaitu nilai yang tercantum pada sertifikat obligasi. Selisih antara nilai nominal dengan kas yang diterima dicatat sebagai diskon.

Saat membayar bunga

2003 September 1

Biaya Bunga 60.000.000

Kas 60.000.000

Karena pada saat jatuh tempo perusahaan harus membayar sebesar nilai jatuh tempo, maka

rekening disagio harus diamortisasi dengan cara mendebit rekening Biaya Bunga dan

mengkredit rekening Disagio Obligasi. Jumlah amortisasi dapat ditentukan dengan metode garis

lurus atau metode lain. Jika digunakan metode garis lurus, amortisasi disagio untuk 1 Maret s/d

1 September adalah :

6/12 x (100.000.000/5) = Rp10.000.000,00 dan jurnal yang dibuat adalah :

10

Page 11: Manajemen Hutang (Full) (1)

2003

September 1Biaya Bunga 10.000.000

Disagio Obligasi 10.000.000

Pada akhir tahun

Pada akhir tahun ada bunga yang belum dibayar selama 4 bulan yaitu dari 1 September s/d 31

Desember 2003. Disamping itu amortisasi disagio untuk masa itu juga perlu dilakukan. Untuk itu

pada tanggal 31 Desember 2003 dibuat adjustment sebagai berikut :

2003Desember 31

Biaya Bunga 46.666.666,67

Disagio Obligasi 6.666.666,67

Hutang Bunga 40.000.000,00

Pada saat jatuh tempo

Jika amortisasi dilakukan secara konsisten, rekening disagio pada tanggal jatuh tempo obligasi

akan bersaldo Rp6.666.666,67 yaitu disagio yang akan diamortisir untuk bulan Januari dan

Pebruari 2008. Sementara itu rekening Hutang Obligasi bersaldo kredit sebesar

Rp1.000.000.000,00. Karena jumlah yang dibayar sebesar Rp1.000.000.000,00 ditambah dengan

bunga dari September 2007 s/d Maret 2008 maka jurnal yang dibuat sat itu adalah :

11

Page 12: Manajemen Hutang (Full) (1)

2008

Maret 1Biaya Bunga 23.333.333

Hutang Bunga40.000.000

Hutang Obligasi 1.000.000.000

Disagio Obligasi3.333.333

Kas1.060.000.000

Pada tanggal tersebut hutang obligasi sudah lunas dan rekening Hutang Obligasi bersaldo nol

12