Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    1/13

    MAMPUKAH KONSEP NAWACITA & REVOLUSI MENTAL YANG

    DIGAUNGKAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK selama MASA pemerintahan

    nya memecahkan permasalahan Politik, Hukum, sosial dan khususnya

    perekonomian Indonesia yang lesu.

    Oleh: Shendy Febriano

    Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah resmi dilantik menjadi

    Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Kini saatnya

    mereka mewujudkan Nawa Cita yang didengung-dengungkan saat masa kampanye.

    Mampukah Nawa Cita menjadi realitas, dengan dukungan Kabinet Kerja, atau

    sekedar retorika? Kita lihat saja. Jokowi-JK merancang sembilan program prioritas

    yang disebut Nawacita. Konsep ini disebut Jokowi berpedoman kepada Trisakti

    Bung Karno. Dalam sejarah yang linier Nawacita bisa dipahami merupakan

     perpanjangan dari Trisakti Soekarno yang macet di tengah jalan. Apa sebenarnya

     Nawacita? Jika diartikan secara kebahasaan Nawa berasal dari bahasa Sansekerta

     berarti sembilan dan cita adalah tujuan. Nawacita secara harfiah adalah sembilan

    tujuan yang akan menjadi rujukan dari kinerja pemerintahan Jokowi-JK. 1 

     Nawacita lahir di tengah-tengah krisis mentalitas yang menerpa bangsa

    Indonesia yang juga sedang dilanda banyak permasalahan, mulai yang sangat

    mendasar dan kasat mata, korupsi yang sangat meluas, dan banyak upaya

     pelemahan KPK, banyak kegaduhan kasus-kasus hukum, ekonomi mulai dari harga

     bbm, bahan pokok yang mahal, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar

    Amerika dan permasalahan sosial masyarakat yang digembar-gemborkan oleh

    media yang seringkali bersifat manipulatif provokatif, mulai dari mengadu domba,

    menyembunyikan kebenaran dan objektifitas berita dengan tidak cover both sides

    hingga mencari sensasi untuk membuat gaduh suasana.

    Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla merancang sembilan agenda

     prioritas jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Sembilan program itu

    disebut Nawa Cita. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan

     perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam

     bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Berikut inti dari sembilan

     program tersebut yang disarikan dari situs www.kpu.go.id:

    1https://wildansena.wordpress.com/2014/09/16/nawacita-dan-trisakti/

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    2/13

    1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

    rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif,

    keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra

    terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara

    maritim.

    2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

    yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada

    upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan

    melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan

    lembaga perwakilan.

    3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

    dalam kerangka negara kesatuan.

    4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum

    yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

    5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas

     pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan

    kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia

    Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9

    hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta

     jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

    6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga

     bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

    7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

    ekonomi domestik.

    8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali

    kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan

    kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    3/13

     pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air,

    semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

    9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui

    kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog

    antarwarga.2 

    DARI BANYAKNYA KELUHAN DAN TUNTUTAN RAKYAT

    MENGENAI PROGRAM NAWACITA YANG BERBALIK 360’ MENJADI

    “NAWASIKSA”, APAKAH NAWACITA YANG DIGAUNGKAN

    PEMERINTAH AKAN BERJALAN SECARA EFEKTIF DI MASA BAKTI

    PEMERINTAHAN YANG TINGGAL 4 TAHUN LAGI? AKANKAH

    MUNCUL KEMBALI KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP

    PEMERINTAH?

    Pendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla di pemilu presiden lalu

    mengingatkan agar duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu segera

    mewujudkan janji-janji yang ditebar di masa kampanye. Sebab, sudah lebih dari 7

     bulan Jokowi dan JK memimpin pemerintahan, namun greget untuk mewujudkan

    Trisakti dan Nawacita yang digembar-gemborkan di masa kampanye pilpres tak

    kunjung terwujud. Pasangan Jokowi-JK telah mencanangkan Trisakti dan Nawa Cita

    yang didukung sejumlah partai politik pada waktu pilpres sebagai program nasional

    mereka jika kemudian dipercaya memimpin pemerintahan ini. Dengan hal ini, Partai

     politik pendukungnya, juga tidak boleh lepas tangan, tetapi harus ikut bertanggung

     jawab dalam mewujudkan cita-cita, visi dan misi Trisakti dengan 9 agenda prioritas

     Nawa Cita tersebut.  3 Namun sekarang banyak sekali keprihatinan dan keluhan

    tentang situasi ekonomi politik saat ini. Beberapa elemen masyarakat menyampaikan

    desakan untuk melakukan gerakan cabut mandat Jokowi karena berbagai kebijakan

     pemerintah telah membuat kehidupan rakyat kecil tambah susah. Keresahan atas

    situasi bangsa kini mulai merebak di mana-mana.

    2

    http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.nawa.cita.9.agenda.prioritas.jokowi-jk"  #$$%&''((()*%++),-.'/012'3456'47'47'"48495':1/;;#

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    4/13

    Kinerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama delapan bulan ini dinilai

    mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), gagal

    mewujudkan Trisakti, dan membuat situasi ekonomi-nasional semakin bertambah

     buruk. muara dari persoalan bangsa hari ini, yaitu karena lemahnya kepemimpinan

    nasional yang membuat orientasi pembangunan dan pengelolaan pemerintahan tidak

    sesuai dengan ideologi Trisakti dan Nawacita. Padahal hal ini kerap didengang-

    dengungkan oleh Jokowi saat kampanye presiden.

    Rakyat menyaksikan rezim kepandiran. Syamsuddin Haris;Profesor Riset

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mencatat bahwa kita semua ingin memperoleh

    kepastian, apakah Indonesia di bawah Jokowi semakin maju atau malah mundur. Jelas

    makin mundur, harga harga naik tajam dan rakyat muram. Para pelaku usaha,

    misalnya, ingin memastikan, apakah kemelut politik yang tengah bergolak di pusaran

    Istana akan berkepanjangan sehingga berimplikasi, bukan hanya pada masa depan

     bisnis dan investasi, melainkan juga kelangsungan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

    Sekali lagi, Jokowi-JK gagal total. Nawacita dan Revolusi Mental jelas Gombal !

    Dalam mengatasi permasalahan bangsa dan memenuhi janji politiknya,

    Jokowi seolah kehilangan akal. Dikhawatirkan kebijakan yang makin membebani

    nasib rakyat ini akan memicu gerakan penggulingan Jokowi. Di tangan Jokowi,

    Istana Negara memang tak lagi jadi pusat harapan bagi penyelesaian masalah yang

    dihadapi bangsa ini. Dalam 100 hari kerja, pusat kekuasaan itu justru telah disulap

     jadi pabrik yang rajin memproduksi masalah. Begitu banyak masalah yang membelit

    nasib rakyat dan dikhawatirkan memicu kekacauan.

    Kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan kontroversial terbaru. Jelas

    kebijakan ini dianggap tidak memihak kepentingan rakyat. Pertaruhan politik terbesar

    Jokowi adalah bagaimana ia bisa kembali menjadi dirinya sendiri. Kepercayaan

     publik akan runtuh seketika jika Jokowi mengorbankan reputasinya demi loyalitas

    sempit kepada partai. Oleh karena itu, sesuai janji sebelum pemilu, Jokowi harus

    menjadi presiden bagi Republik ini dengan hanya tunduk kepada konstitusi dan

     berdiri tegak lurus di atas kemauan rakyat. Sayang, kata seorang akademisi, Jokowi

    tak mampu, otak tidak nyandak, kapasitas intelektualnya sangat buruk sekali, dan

    dinilai sangat tidak layak. Mau kemana Jokowi, mau jadi apa negeri ini? Selamat

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    5/13

    menyaksikan gerak-gerik kepandiran Jokowi sendiri. Beberapa elemen masyarakat

    yakin suatu saat Jokowi bakal dimakzulkan karena perbuatannya sendiri. 4 

    Dalam suatu forum, muncul pernyataan ,“Nawacita itu kini jadi dukacita. Kita

    ingin melanggengkan keterpurukan atau cabut mandat?" tanyanya kepada forum.

    Sontak para peserta forum tersebut secara serentak tanpa komando menyahut

    "Turunkan!". Dalam situasi itu, bangsa harus ditopang pemimpin yang benar-benar

    mumpuni secara kualitas dan ketokohan, bukan pesuruh dari produk pencitraan.

    Presiden atau pemimpin tidak bisa lahir secara instan. Presiden atau pemimpin tidak

     bisa lahir dari sebuah proses rekayasa media. Presiden atau pemimpin tidak bisa

    hanya dari hasil proses pencitraan. Pemimpin polesan cenderung menipu karena dari

    kemasannya saja sudah direkayasa. Produk yang dihasilkan dari kepemimpinan yang

    seperti ini akan cenderung korum dan menuai persoalan kebangsaan yang lebih besar.

    Belum lagi muncul Kegaduhan politik, penistaan antar umat beragama, harga

    kebutuhan pokok yang melambung, hingga rakyat kecil yang diacuhkan pemimpin

    yang sibuk mengurusi politik merupakan segenap problematika negeri ini. Sayangnya,

    semua itu justru semakin diperparah dengan pembiaran pemerintah terhadap para

    korporat yang secara leluasa merampok uang rakyat. Tidak hanya itu, kasus korupsi

    yang makin sulit diatasi lantaran ada kongkalikong hukum. ketergantungan Indonesia

    yang semakin ekstrem pada produk luar negeri, kini mengantarkan bangsa ini pada

    fase yang sangat membahayakan.

     Nawacita sesungguhnya secara substansial merupakan turunan dari ide

    Trisakti. Dalam Nawacita Jokowi mempunyai sembilan program yang ingin

    memperkuat kemandirian ekonomi dengan cara menggerakan ekonomi rakyat yang

    strategis dan memberikan perhatian kepada produk-produk Indonesia serta

    mendorong land-reform. Dalam bidang politik, Nawacita menginginkan terciptanya

    negara kuat dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum, memperkuat

     pertahanan maritim serta negara tidak mengesampingkan dalam membangun tata

     pemerintahan yang demokratis dan melindungi seluruh rakyat Indonesia. Dalam

    strategi kebudayaan, Nawacita secara jenius menyadari bahwa Indonesia dibentuk

    dari kolektivitas kebudayaan yang dibangun dari daerah-daerah, desa-desa kemudian

    4http://www.konfrontasi.com/content/tokoh/rezim-kepandiran-jokowi-jk-gagal-total-nawacita-dan-

    revolusi-mental-jelas-gombal

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    6/13

    menjadi Indonesia. Berkepribadian dalam kebudayaan dapat dicari dari khazanah

    kebudayaan Indonesia yang begitu luas bukan dari luar.5 

     Nawa Cita berisikan program-program yang tidak mudah untuk diwujudkan.

    Tujuan dari gagasan Nawa Cita sendiri yang digagas pada saat pilpres dengan jalan

     perubahan yang ditawarkan oleh Jokowi – JK adalah bentuk upaya untuk

    mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian dengan semangat

    gotong royong. Visi tersebut yang menjadi dasar ideologis bagi pemerintahan Jokowi

     – JK dalam menjalankan program pemerintah yang berbasiskan pada asas Trisakti.  7 

    Bila ditelaah lebih lanjut, Nawa Cita berisikan program-program yang tidak mudah

    untuk diwujudkan. Perlu dukungan penuh dari kabinet yang mampu dan mau

    merealisasikannnya melalui kerja keras. Untuk membantu jalannya pemerintahan,

    Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja, yang diumumkan 26 Oktober lalu

    di Istana Merdeka. Tempatnya di halaman, bukan di dalam Istana. Menurut Jokowi,

    Kabinet Kerja memiliki filosofi bahwa apapun yang menjadi dasar dan acuan, tetapi

    tetap saja kabinet memang harus bekerja. Tentunya dalam bekerja, harus sesuai dan

    mengimplementasikan Trisakti dan Nawa Cita.

    Banyak pihak di masayarakat, diantaranya Pengamat ekonomi – politik dari

    Universitas Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta Presiden Joko

    Widodo mengevaluasi kinerja kabinet kerjanya. Sebab, sampai 100 hari kabinet

     bekerja, performanya belum memberi harapan. Justru yang terjadi, menguat semangat

    liberalisasi yang kian menjauhkan negeri ini bisa berdaulat dengan kaki sendiri.

    Ditenggarai, ada elit di lingkaran dalam kekuasaan coba membajak Nawa Cita

    Jokowi.7 

    Belum lagi persoalan eksternal yang semakin membabi buta sejak dilantiknya

    Jokowi – JK. Tentunya harus berpikir keras dalam merealisasikan program Nawa Cita

    tersebut untuk kemajuan bangsa Indonesia. Belum genap satu tahun kepemimpinan

    Jokowi – JK sudah diterpa banyak kasus, diantaranya kasus perseteruan KPK vs Polri,

    eksekusi mafia narkoba kelas kakap, smelter pertambangan, kenaikan harga BBM,

    kenaikan harga beras serta bahan pokok dan kasus lainnya yang bisa mengganggu

     jalannya roda pemerintahan. Dari sekian rentetan kasus-kasus yang terjadi di negeri

    ini, terlihat juga ada banyak pihak-pihak gelap yang coba memanfaatkan situasi untuk

    5https://wildansena.wordpress.com/2014/09/16/nawacita-dan-trisakti/

    6

      http://kitainstitute.org/kemerosotan-nawa-cita-2/7http://www.rmol.co/read/2015/01/29/189008/Nawa-Cita-hanya-Jargon,-Kinerja-Menteri-menteri-

    Jokowi-Amburadul- 

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    7/13

    memperuncing suasana dengan tujuan menggoyangkan kepemimpinannya yang baru

    seumur jagung. Sehingga menciptakan situasi yang tidak stabil dan kacau dalam

    upaya merealisasikan program-program yang dia canangkan tersebut.

    Kendala yang membayang-bayangi program Nawa Cita tidak hanya terletak

     pada anggaran. Namun, kendala tersebut datang dari para menteri sebagai perangkat

     pelaksana yang merupakan bagian faktor internal pemerintahan Jokowi – JK yang

    selama ini sebagian masih dianggap belum memahami bagaimana melaksanakan

    sembilan program prioritas Nawa Cita. Dalam mewujudkan sembilan program nyata

    yang diusung Jokowi-JK, tentunya memerlukan dana yang tak sedikit. Tim transisi

    Jokowi-JK pernah menyebutkan bahwa ada ruang fiskal sebesar Rp 180 triliun dalam

    RAPBN 2015 yang dapat digunakan untuk realisasi Nawa Cita. Ruang fiskal tersebut

    adalah dari penghematan anggaran kurang produktif di kementerian dan lembaga, dan

     bukan dari pemotongan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ruang fiskal tersedia,

     jadi masalah pendanaan tak dapat dijadikan alasan Nawa Cita tidak bisa diwujudkan.

    Yang terpenting adalah kesediaan dari para menteri sebagai pembantu Jokowi untuk

     bekerja keras mewujudkan Nawa Cita sesuai porsi mereka masing-masing.8 

    Kondisi objektif saat ini, pemerintahan Jokowi – JK belum menunjukkan ciri

     Nawa Cita sebagai grand program untuk kemajuan bangsa Indonesia. Hanya sebagian

    menteri Jokowi – JK yang mampu menunjukkan bagaimana penerapan Nawa Cita

    dalam program-programnya. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, karena dalam

     prakteknya Nawa Cita sebagai agenda strategis tidak mampu diserap atau sengaja

     program tersebut dibiaskan sehingga terjadi upaya liberalisasi secara praktek di

    lapangan dan cenderung bertujuan untuk memperkaya diri sendiri.

    Terlepas dari kondisi internal maupun eksternal yang selalu mempengaruhi

    kepemimpinan rezim yang berkuasa, program-program tersebut harus berjalan sesuai

    rencana, sehingga bangsa Indonesia dapat mewujudkan cita-cita proklamasi yang

    sudah dicita-citakan sejak dahulu. Selain itu pula, keberhasilan program strategis

    harus disertai pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong

    membangun masyarakat yang berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi,

    dan berkepribadian luhur di bidang budaya. 

    Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi – JK), di era kepemimpinannya sebagai

     presiden dan wakil presiden yang sudah lebih dari 100 hari ini berjanji akan

    8http://www.goldbank.co.id/channel/laput/top_isu/mewujudkan.html 

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    8/13

    membawa indonesia menjadi lebih baik. Program Nawa Cita yang digaungkan dengan

    konsep dasar Trisakti ini diharapkan mampu menjadi solusi atas persoalan bangsa

    selama ini. Sistem demokrasi liberal yang sebelumnya dijalankan oleh Presiden Susilo

    Bambang Yudhoyono (SBY) selama dua periode, kemudian coba dialihkan menjadi

    sistem demokrasi yang lebih nasionalis jika dilihat dari politik aliran dan programnya.  

    Bukan perkara mudah untuk melakukan perubahan secara singkat, karena perubahan

    tersebut harus mempunyai syarat-syarat yang dapat berdampak pada sistem

     pemerintahan Jokowi – JK. Sistem yang berbeda corak dari kepemimpinan

    sebelumnya mengakibatkan banyak perdebatan, sehingga menimbulkan konflik di

    awal pemerintahannya. Disitulah bagaimana ujian ketahanan visi dan misi Jokowi –

    JK untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan konsep

     Nawa Cita-nya.9 

    Periode kepemimpinan Jokowi – JK yang baru seumur jagung membutuhkan

     penyesuaian terhadap jenjang pergerakan politik yang semakin tinggi rintangannya.

    Beda halnya dengan Jusuf Kalla (JK) yang sudah pernah menjabat sebagai Wakil

    Presiden pada saat periode pertama masa pemerintahan SBY. Dengan pengalaman

    sebagai seorang wapres dan dibantu oleh kabinet kerja, Jokowi – JK harus dapat

    menunjukkan bahwa mereka layak untuk menjadi pemimpin di negeri ini.

    Belum terlihat ada perubahan yang signifikan dari pemerintahan Jokowi – JK

    hingga saat ini. Namun, benih-benih untuk menuju perubahan harus segera

    direalisasikan karena harapan masyarakat akan pemerintahan yang baru begitu kuat.

    Harapan yang begitu kuat itu harus ditopang kuat oleh realisasi program-program

     pemerintah dengan efek bermanfaat yang tinggi terhadap peningkatan kualitas hidup

    masyarakat Indonesia.  Kinerja pemerintah yang telah berjalan beberapa bulan ini

    sangat perlu untuk terus dievaluasi sehingga proses perbaikan dari hari ke hari terus

    meningkat.

    Beberapa program dan kebijakan dari pemerintah pun telah dihasilkan, dari

    mulai kenaikkan BBM, penenggelaman kapal asing di laut Indonesia, 3 kartu sakti

    dan kebijakan-kebijakan lainnya yang mendapat respon beragam dari masyarakat.

    Ada yang mengkritik ada pula yang mengapresiasi. Namun, yang perlu disadari

    adalah kritik yang hadir bagi pemerintah jangan dianggap sebagai bentuk

    ketidaksukaan masyarakat kepada pemerintah. Justru kritik yang disampaikan adalah

    9  http://kitainstitute.org/kemerosotan-nawa-cita-2/

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    9/13

    respon positif dari masyarakat sebagai bentuk penguatan civil society  dalam

    demokrasi di negara kita ini.

    Semua elemen masyarakat Indonesia menganggap wajar bahwa tahun 2015

    adalah tahun perealisasian bagi pemerintahan Jokowi – JK. Kita akan melihat pada

    tahun ini bagaimana pemerintah menyikapi dan bertindak terhadap isu-isu yang

     berkembang di masyarakat. Bagaimana pemerintah menjawab semua tuntutan dan

    kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dan kita akan melihat apakah di masa-

    masa pemerintahannya ini Jokowi – JK dapat merealisasikan janji-janjinya ke dalam

     program yang nyata atau justru terganjal oleh pihak-pihak di luar dan didalam

    lingkaran istana yang coba memasukkan dan mementingkan agenda pribadi atau

    kelompok dari pada kepentingan rakyat secara menyeluruh.

    Oleh karena itu, sembilan program prioritas pemerintah Jokowi – JK yang

    sudah disusun dengan baik jangan sampai kandas ditengah jalan. Pengawalan

     program-program tersebut harus mendapat dukungan oleh seluruh lapisan masyarakat,

    agar sukses sampai pada akhir masa jabatan perintah Jokowi – JK. Dengan kata lain

     pemerintah harus melibatkan seluruh elemen untuk menyukseskan agenda-agenda

    strategis kepemerintahan Jokowi – JK. Berangkat dari pemaparan di atas, bahwa ke

    depan penerapan program strategis (Nawa Cita) yang diterapkan oleh Jokowi – JK

    dalam kondisi Indonesia kekinian setidaknya dapat memberikan harapan baru bagi

    kehidupan bangsa Indonesia. Sampai saat ini Indonesia terus mengalami kemerosotan

    dalam segala bidang, sehingga dirasa cocok prinsip Trisakti menjadi landasan

     pengimplementasian Nawa Cita Jokowi – JK agar dapat membenahi persoalan bangsa

    ini.

    APAKAH UPAYA REVOLUSI MENTAL YANG DIGAUNGKAN

    PEMERINTAH AKAN BERJALAN SECARA EFEKTIF DI MASA BAKTI

    PEMERINTAHAN YANG TINGGAL 4 TAHUN LAGI? AKANKAH

    MUNCUL KEMBALI KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP

    PEMERINTAH?

    “Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi

    manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.”

    “Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar

    menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang

    rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.” Itulah adalah gagasan revolusi mental

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    10/13

    yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari

    Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu

    sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang

    seutuhnya belum tercapai.10 

    Saya sekali ini setuju dengan pendapat Fahri Hamzah mengenai sikap

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat melekat dengan jargon andalannya "Revolusi

    Mental" pada setiap kampanyenya di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Namun,

    enam bulan pemerintahan Jokowi-JK berkuasa, belum ada satupun implementasi

    Revolusi Mental dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat. Sebagai jargon sakti yang

    selalu disuarakan dalam kampanye, Revolusi Mental dan Nawa Cita semestinya sudah

    masuk ke dalam perencanaan nasional. Namun, kedua hal itu belum terlihat nyata

    hingga hari ini. Oleh karena itu, Presiden Jokowi perlu turut serta menjabarkan

    Revolusi Mental dalam bentuk program dan aksi nyata. Tentu harus didahului dengan

    sosialisasi merata hingga tingkatan terendah, dan menegaskan apakah Revolusi

    Mental itu masuk ke dalam visi pemerintahan, pondasi pemerintahan, program

     pemerintahan, dan bentuk implementasi lainnya dalam pemerintahannya ini.11

     

    Menurut pendapat Analis Ekonomi dan Politik dari Labor Institute Indonesia,

    Andy William Sinaga mengenai Konsep Revolusi Mental yang dicanangkan Jokowi

    untuk mendorong masyarakat untuk mencegah munculnya korupsi dan bobroknya

     birokrasi. Sejumlah indikator yang menyatakan bahwa Revolusi Mental belum

    terwujud. Pertama, nampak "cacat" di bidang penegakkan hukum dengan hanya

    menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri, padahal

    sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Lalu,

    Revolusi Mental juga tidak terbukti di bidang birokrasi aparatur negara. indikator

    selanjutnya yaitu penunjukan Jaksa Agung HM Prasetyo dan Dewan Pertimbangan

    Presiden yang menurutnya jauh dari harapan publik, Menurut beliau, ada unsur politis

    di balik penunjukan Prasetyo yang sebelumnya merupakan kader Partai Nasdem,

    salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.

    Masih menurut beliau, Penempatan mantan politisi dalam lembaga penegak

    hukum dikhawatirkan dapat menghambat revolusi mental dalam penegakan hukum,

    termasuk kasus korupsi.  kesan bagi-bagi kursi terhadap partai politik pendukung

     pemerintah yang tergabung dalam KIH juga terbukti dalam keanggotaan Dewan

    10http://www.ekon.go.id/berita/print/revolusi-mental-membangun.1678.html

    11http://nasional.sindonews.com/read/988850/12/jokowi-mana-revolusi-mental-1428930298

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    11/13

    Pertimbangan Presiden (Wantimpres). 12

     Oleh karena itu, Andy meminta Presiden

    Jokowi untuk  bisa kembali fokus mewujudkan Revolusi Mental dalam

     pemerintahannya dan peka terhadap tanggapan publik yang mulai negatif atas

     berbagai kebijakan yang dikeluarkannya. Jika terus berlanjut, kata Andy, Pergeseran

    dukungan rakyat terhadap pemerintahan Jokowi akan terus menurun apabila Jokowi

    tidak konsisten terhadap Konsep Revolusi Mental dan Nawa Cita yang digadang-

    gadang sebagai jargon kampanye Jokowi ketika mencalonkan diri sebagai Presiden. 13 

    Dengan kata lain, dukungan masyarakat kepada Jokowi dan pemerintah akan terus

    merosot. 

    Kita tahu, negeri ini telah mengalami penjajahan selama 350 tahun. Selama itu

     pula bangsa kita mendapat penindasan, diperbudak, diperas setiap tetes sumber daya

    manusia maupun alamnya. Karena itu setelah merdeka, pekerjaan paling besar yang

    harus dilakukan oleh para pemimpin bangsa adalah membangun mental manusia

    Indonesia. Caranya, dengan gerakan revolusi mental itu. Revolusi di jaman

    kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan

    sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini, 70

    tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan

     pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang

     berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa.14 

    Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan

     perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga

    Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-

     bangsa lain di dunia. Kenapa membangun jiwa bangsa yang merdeka itu penting?

    Membangun jalan, irigasi, pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi juga penting.

     Namun seperti kata Bung Karno, membangun suatu negara, tak hanya sekadar

     pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa

     bangsa. Bahkan masa depan suatu bangsa amat tergantung dengan kemampuan

    mereka menjaga kebersihan dan kekuatan jiwanya.15

     

    Ya, dengan kata lain, modal utama membangun suatu negara, adalah

    membangun jiwa bangsa. Tentu saja diperlukan keahlian, atau menguasai keilmuan,

    12http://www.konfrontasi.com/content/tokoh/tak-konsisten-jokowi-campakkan-nawacita-dan-revolusi-

    mental13

    http://nasional.kompas.com/read/2015/01/20/13125971/Banyak.Transaksi.Politik.Revolusi.Mental.Jo

    kowi.Mulai.Dipertanyakan14http://www.ekon.go.id/berita/print/revolusi-mental-membangun.1678.html

    15http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=288195 

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    12/13

    namun tanpa dilandasi jiwa yang merdeka, pembangunan tidak akan mencapai

    tujuannya. Inilah ide dasar dari digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh

    Presiden Joko Widodo. Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa merdeka, jiwa

    kebebasan untuk meraih kemajuan. Jiwa merdeka disebut Presiden Jokowi sebagai

     positivisme. Sedangkan jiwa budak, jiwa tidak merdeka, atau jiwa yang tidak ingin

    maju adalah negativisme. Nah, revolusi mental menurut beliau itu adalah revolusi

     jiwa bangsa dari jiwa budak yang negativisme ke jiwa merdeka yang penuh dengan

    keunggulan atau positivisme.16

     

    Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini

    tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu; merosotnya wibawa negara,

    merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian

    nasional. Lewat gerakan revolusi mental, Presiden Jokowi bertekad membawa

    Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat secara politik, berdiri di kaki sendiri secara

    ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Dalam kehidupan sehari-hari,

     praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja

    keras, dan punya semangat gotong royong. Pemerintahan Presiden Jokowi

     berkomitmen untuk jadi pelopor gerakan revolusi mental kepada masyarakat agar

    menjadi gerakan sosial, karena pelaku revolusi mental adalah seluruh rakyat

    Indonesia.17 

    Para pemimpin dan aparat negara akan jadi pelopor untuk menggerakkan

    revolusi mental, dimulai dari masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L). Sebagai

     pelopor gerakan revolusi mental, pemerintah lewat K/L harus melakukan tiga hal

    utama yaitu; bersinergi, membangun manajemen isu, dan terakhir penguatan kapasitas

    aparat negara. Setelah pembenahan ke dalam, dilakukan juga pembenahan ke luar

    lewat edukasi dan keterlibatan masyarakat. Gerakan revolusi mental terbukti

     berdampak positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Dalam waktu yang tidak

    terlalu lama, ada banyak prestasi yang diraih berkat semangat integritas, kerja keras,

    dan gotong royong dari aparat negara dan juga masyarakat.18

     

    Saya juga setuju dengan mas Eri Sudjono dalam artikelnya di halaman

    (http://www.abangtidar.com/2015/07/revolusi-mental-dan-nawacita-dimana.html)

    yang mengatakan Semua warga negara Indonesia masih ingat ketika Pak Jokowi

    16  http://www.pontianakkota.go.id/index.php/2015/09/08/revolusi-mental-membangun-jiwa-merdeka-

    menuju-bangsa-besar/17  http://www.ekon.go.id/berita/print/revolusi-mental-membangun.1678.html18  http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=288195 

  • 8/19/2019 Mampukah Konsep Nawacita and Revolusi Me

    13/13

    kampanye calon Presiden selalu mengeluarkan janji dan kata-kata Nawacita dan

    Revolusi Mental. "Kami semua beserta masyarakat Indonesia mengharapkan akan

    adanya perubahan positif yang drastis di dalam sistem kenegaraan kita, namun apa

    yang terjadi di pemerintahan Pak Jokowi yang sudah berjalan hampir setahun?

    Kegaduhan di bidang Politik, terpuruk di bidang Ekonomi, Keributan di bidang

    hukum dan saling mengkriminalisasi antar penegak hukum telah terjadi. Ini sungguh

    sangat ironis ketika cita-cita bertolak belakang dengan implementasinya yang jauh

     panggang daripada api." Ujar Eri Sudjono, Ketum LSM Abang Tidar.

    Eri Sudjono juga menilai bahwa yang terjadi sekarang di Indonesia bukan

    revolusi mental tetapi pembobrokan mental para aparat, pejabat dan birokrat. Para

     pejabat masih marak melakukan korupsi, para aparat penegak hukum selalu ribut dan

    gaduh bahkan ada hakim yang melacurkan hukum dan kekuasaannya demi

    mendapatkan uang. Sedangkan pihak legislatif / DPR mengendap - endap mengintai

    masyarakat lena untuk dapat mengakali uang rakyat.

    "Mestinya yang namanya revolusi mental adalah perubahan cepat dari sikap

     para aparat, pejabat dan birokrat yang tadinya buruk menjadi baik, ini justru lebih

     buruk dari sebelumnya. Mestinya Pak Jokowi selaku pemegang tongkat komando

    harus bisa berdiri tegak dan memberikan intruksi secara tegas terhadap eksekutif,

    legislatif dan yudikatif yang dianggap tidak sesuai dengan semangat untuk

    mensejahterakan rakyat kecil." Ucap Eri. Dulu para Ketua KPK dijatuhkan hanya

    dengan kasus yang dianggap sangat sepele sehingga timbul reaksi dari masyarakat

    dan tokoh masyarakat di negeri ini. Nampaknya hal serupa juga akan terjadi kepada

     para ketua Komisi Yudisial hanya dengan permasalahan yang dianggap masyarakat

    sangat sepele yaitu adanya nuansa politik balas budi.

    "Mohon maaf Pak Jokowi, tolong Revolusi Mental jangan hanya sekedar

    wacana, tetap untuk diimplementasikan." Pungkas Eri. *Eri Sudjono* SETUJU!

    Ditambah dengan program Nawacitanya juga dibenahi dan direalisasikan.