proposal strategi komunikasi yang dibuat ketika mengikuti nasional Public Relations Competition di Universitas Widya Mandala Surabaya. dari proposal tersebut, dapat meraih peringkat ke-2. team: Andy T. Tommy, Nikmatus Sholikhah S.Ikom, dan Firki Bagus Zakaria S.Ikom.
Citation preview
Permainan tradisional di Indonesia begitu beragam, dan setiap
daerah memiliki permainan tradisionalnya
sendiri-sendiri. Permainan tradisional Indonesia memiliki
unsur edukasi yang sangat banyak.
Permainan tradisional (gobak sodor, benteng,
dampu, dll) menekankan pada bentuk atau
prosedur bermain, bukan pada materi atau
bahan permainan. Permainan tradisional kita
tidak bergantung pada satu materi atau bahan
tertentu sehingga benda-benda alam di
sekitar dapat digunakan sebagai alat
permainan tersebut. Substansi dalam
permainan tradisional adalah bersenang-
tersebut.
kreativitas. Anak mampu menciptakan
ketika membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk
bali. Pada saat membuatnya dibutuhkan
kerjasama. Setiap anak dapat melakukan dan
terlibat dengan kemampuan yang dimilikinya
ketika bermain.
teknologi. Cirinya adalah Memiliki akses yang cepat
terhadap informasi dari beragam sumber. Dapat
mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan
(multi-tasking). Lebih menyukai hal-hal yang
berhubungan dengan multimedia. Lebih menyukai
berinteraksi lewat jejaring sosial/ social
network , seperti :
Facebook, Twitter, Yahoo Messenger.
teknologi dan informasi, namun terdapat
kelemahan yang sangat mengganggu keselarasan
dalam kehidupan sosial. Nilai akan budaya dan cara
bersosialisasi yang baik, sangat sulit diwujudkan
oleh generasi ini.
anak-anak pada zaman sekarang. Padahal permainan
tradisional seperti Dampu, Congklak, Bantengan dll.
bisa merangsang kemampuan berpikir seorang anak.
Budaya permainan tradisional ini patutlah kita
pertahankan, mengingat syarat akan nilai-nilai yang
berhubungan dengan jati diri bangsa ini.
membantu mereka untuk bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkuan sekitarnya.
berkurang
OPPORTUNITY
dengan mudah
membuat mereka kurang bersosialisasi dan berinteraksi
dengan liangkunganya.
terhadap lingkunagn sekitar
anak demi terciptanya anak Indonesia yang tangkas dan
berbudaya
Tujuan
Meningkatkan kemampuan bersosialisasi terhadap teman sebaya
dan
lingkungan sekitarnya
Menyadarkan masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga
budaya
bangsa ini
Target Audiens
Key Message
• Anak SD dari kelas 1 sampai kelas 6, yang berada di pusat
kota Malang.
• Berada pada status ekonomi menengah ke atas dan yang
menjadi
pengguna aktif teknologi seperti Handphone, Playstation, game
online dll.
Melestarikan budaya permainan trasional untuk membentuk
karakter anak bangsa yang cerdas dan berbudaya
Research :melakukan riset lebih mendalam untuk menemukan
pedoman yang tepat mengenai karateristik, attitude, kebiasaan
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan anak
Reminding: mengiatkan kembali tentang makna dan pentingnya budaya
permainan tradisional
Involved: Mengikut sertakan anak untuk terlibat langsung dalam
memainkan permainan tradisional
Reinforce: memperkokoh behavior dan attitude anak untuk mencoba
membiasakan bermain dengan permainan tradisional
Kita melakukan riset untuk menemukan data dan informasi seputar
pola
tingkah laku anak-anak. Beberapa program riset yang kami lakukan
akan
mendapatkan data primer dan sekunder. Data primernya berasal dari
hasil
teknik wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder berasal
dari
literatur-literatur dari berbagai sumber
orang tua untuk mengetahui pola tingkah laku anak pada
kehidupan
sehari-hari
luar rumah, baik itu di sekolah, dan tempat-tempat bermain
anak.
Mengumpulkan data dari segi spikologis dan fisikologis.
40%
33%
24%
anak-anak dengan cara memberikan pemahaman lebih mendalam
tentang permainan tradisional.
Agar reminding lebih melekat pada benak anak-anak, maka kita
akan
mementaskan salah satu permainan tradisional, dan memberikan
tontonan macam-macan permainan tradisional yang kita rangkum
dalam satu video.
unsur orisinalitas dari permainan tradisional itu sendiri. Hal
ini
dilakukan untuk menghilangkan kesan kuno pada permainan
tradisional dan agar lebih muda di terimah oleh anak-anak
generasi
sekarang.
pintu masuk MTD yang di khususkan untuk tempat Kampoeng
Dolanan.
Dalam kampoeng Dolanan akan kita design sedemikian rupa
sehingga
menggambarkan kampung pada era 90-an yang dimana permainan
tradisional
masih sangat kental karena sering dimainkan oleh anak-anak pada
masa itu
sebagai bentuk kegiatan menghabiskan waktu luang mereka.
Pada saat anak-anak datang ke kampoeng dolanan, mereka akan
menemukan
berbagai macam permainan tradisional yang sudah di siapkan
sehingga
mereka bisa bermain sepuasnya dengan riang. Mereka akan
merasakan
sensasi yang berbeda ketika bermain permainan yang menurut mereka
baru.
Dengan mencoba permaian tradisional secara langsung mampu
lebih
lekatkan permainan tradisional di benak anak-anak,
Pada saat di Kampoeng Dolanan mereka kita berikan kupon gratis
untuk
datang datang ke acara selanjutnya dari Malang Dolanan.
Salah satu cara agar anak-anak mau datang mengunjungi acara
Dolanan
Masuk Mall, kita membagikan kupon gratis pada saat acara
kampoeng
dolanan yang diberikan pada anak-anak. Mereka akan dapat
memainkan
2 permainan setelah mereka terlebih dahulu memainkan
permainan
tradisional yang telah di siapkan di setiap Time Zone di
mall.
Permainan tradisional akan kita sandingkan dengan permainan
modern
lainnya dengan cara memasukan permainan-permainan tradisional
di
setiap Time Zone yang ada di mall. Hal ini membuat permainan
tradisional tetap bisa eksis di era teknologi seperti sekarang
ini.
Mengingat begitu banyaknya mall yang ada dimalang, maka kita
membuat suatu program yang bersifat jangka panjang. Yaitu
“Dolanan
Masuk Mall”.
Mendata jumlah frekuensi aktifitas publik di sosial media seperti
twitter,
facebook, dan website yang membicarakan tentang acara Malang
Dolanan
Media Content Analysis
Mendata jumlah pemberitaan yang positif di setiap media massa dan
online
tentang acara Malang Dolanan.
berlangsung
d. Publikasi Rp. 300.000
e. Dekorasi Rp. 3000.000
3. Dolanan masuk mall
c. Publikasi Rp. 300.000
d. Dekorasi Rp. 3.000.000
Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Short Term
2
c. Informasi x x x
3
Kampoeng Dolanan
a. Sosial Media x x x x x x x x x x x
b. Publikasi x x x x x x
c. Stand kampoeng Dolanan x x x
Long Term
b. penyewaan tempat x x x x x
c. Lauching x
Pengukuran x x x x x x x x x
6
“Malang Dolanan” yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
dan
Kebudayaan kota Malang ini dapat mencapai keberhasilan sesuai
dengan tujuan yang diinginka, sebagai salah satu upata untuk
melestarikan budaya permainan tradisional dan membentuk
generasi
muda yang tangkas dan cerdas.
mana jadwal yang telah dibuat, maka tim kami akan malakukan
evaluasi secara bertahap
2. Tahap pengawasan jangka menengah (intermediate level)
3. Tahap pengawasan jangka panjang (advence level)
Tahap-tahap pengawasan di atas merupakan tahap pengawasan
jalannya usaha masyarakat secara tidak langsung sampai
dengan
dilaksanankannya program serupa yang akan datang.
Indikator keberhasilan program: Sesuai dengan main goal yang ada
yaitu mengajak anak-anak untuk mengiat kembali sekaligus memainkan
dan melestarikan budaya permainan tradisional di daerah pusat
kota Malang.
Evaluasi pokok terfokus pada (yang didapatkan : cost
effeciency)
Goal achievment, measurement of improvement and result,
unplaned
results dan unarticulated hope..