Makin Profesional Lewat Penelitian 3 Variabel Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 3 Variabel Penelitian

    1/2

    Variabel penelitian

    Leo Sutrisno

    Dalam Tulisan no 2, disajikan tentang rumusan masalah yang ada di lapangan dan

    rumusan masalah yang akan dijawab/diselesaikan melalui penelitian. Sajian nomor 3 iniakan menelaah tentang pengertian variabel penelitian.

    Sebagai ilustrasi, dari lapangan ditemukan bahwa pada tahun 2010 ini, ada sekitar 70%guru yang telah bersetifikat di Kecamatan Kalung Utara tidak dapat memenuhi jumlah

    jam wajibnya. Pernyataan seperti ini disebut rumusan masalah lapangan.

    Berdasarkan sejumlah criteria tertentu (lihat Tulisan no.2) ditetapkan bahwa malasah inipenting dan urgen untuk diteliti. Selanjutnya kita dapat mengajukan sejumlah pertanyaan

    yang terkait dengan keadaan ini. Di antaranya adalah: apa yang menjadi penyebab?, apa

    akibat yang mungkin dapat terjadi? dan bagaimana cara mengatasinya?

    Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dapat diangkat untuk diteliti. Namun, lebih baik jika

    dipilih pertanyaan yang paling urgen untuk dijawab melalui penelitian. Tampaknya, akanbanyak pembaca yang setuju jika menemukan penyelesaian itu lebih urgen dari pada

    mencari penyebab atau melihat akibatnya.

    Baik, mari kita pilih untuk mencari cara menyelesaikannya. Misalnya, Kadis DiknasProvinsi telah membuat kebijakan yang disebut mobile teachers. Kita dapat mengajukan

    pertanyaan apakah kebijakan mobile teachers yang diimplementasikan tahun 2010 di

    Kabupateng Kalung Utara sungguh dapat membuat beban tugas guru bersertifikatterpenuhi? Pertanyaan seperti ini disebut rumusan masalah penelitian.

    Agar jawaban yang akan dicari melalui penelitian tepat dan akurat maka perlu kitamenelaah lebih rinci tentang masalah itu. Dari masalah penelitian ini, ada dua hal yang

    perlu diperjelas lebih dahulu, yaitu pengertian mobile teachers dan beban tugas guru.

    Kabijakan Mobile teachers dan beban tugas guru disebut variable penelitian.

    Variable suatu penelitian adalah karakteris dari manusia, benda, atau proses yang

    mungkin berubah-ubah sesuai dengan situasi dan / atau waktu yang berbeda. Sebagai

    contoh, walaupun kebijakan mobile teachers ditetapkan oleh Kepala Dinas DiknasProvinsi, mungkin implementasinya di tiap kabupaten berbeda-beda. Demikian pula

    beban tugas guru. Walaupun telah dirumuskan dalam undang-undang, ada kemungkinan

    perwujudannya di masing-masing kabupaten berbeda-beda.

    Mari kita telaah contoh yang lain. Kita ingin mengamati tampilan fisik seorang guru.

    Tampilan fisik seorang guru mungkin dapat diwakili dengan tinggi badan, berat badan,warna rambut, warna kulit dsb. Tinggi badan mungkin tinggi, mungkin sedang, mungkin

    juga pendek. Karena bervariasi maka tinggi badan merupakan salah satu variable dari

    tampilan fisik. Demikian juga berat badan, warna rambut, warna kulit dapat bervariasi.

  • 8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 3 Variabel Penelitian

    2/2

    Karena itu, berat badan, warna rambut, warna kulit juga merupakan variable dari

    tampilan fisik..

    Kalau tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna kulit merupakan variable-variabel

    yang mewakili tampilan fisik maka tampilan fisik disebut apa? Tampilan fisik disebut

    konsep. Konsep dalam suatu penelitian merupakan focus dari seluruh kegiatan yangdilakukan.

    Cakupan suatu variabel lebih sempit daripada cakupan suatu konsep. Walaupundemikian, suatu variable harus didefinisikan lebih dahulu sebelum data dan informasi

    dikumpulkan. Ada dua jenis definisi, yaitu: definisi konseptual dan definisi operasional.

    Definisi konseptual dari suatu variable adalah suatu definisi yang dirumuskan dalam

    literature. Sedangkan definisi operasional adalah definisi yang dibuat oleh peneliti yangakan dijadikan sebagai pedoman untuk membuat alat pengumpul data.

    Sebagai ilustrasi, kita punya variable miskonsepsi. Secara konseptual, miskonsepsi

    didefinisikan sebagai konsepsi seseorang tentang sesuatu yang tidak sesuai dengankonsepsi ilmuwan. Dalam sebuah penelitian yang berfokus pada konsepsi siswa tentang

    listrik, secara operasional miskonsepsi itu didfinisikan sebagai kesalahan yang dibuatsiswa dalam menjawab tes tentang listrik yang dibuat oleh peneliti.

    Definisi operasional lebih konkrit daripada definisi konseptual. Karena itu, berdasarkan

    definisi operasional yang kita buat, perhatian dan pengamatan kita tentang suatu variabledapat diarahkan lebih tepat pada sasaran yang akan diteliti.

    Sebagai akhir dari sajian ini, dari masalah penelitian dapat diuraikan ke dalam sejumlahvariable. Agar pengamatan dan pengumpulan data tepat pada sasaran maka variable harus

    didefinisikan, baik secara konseptual maupun secara operasional. Tulisan ke-4 akan

    menyajikan jenis-jenis variable, termasuk kemunculan variable ketiga.