2
8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 2 Masalah Panel It Ian http://slidepdf.com/reader/full/makin-profesional-lewat-penelitian-2-masalah-panel-it-ian 1/2 Makin profesional lewat penelitian 2: Masalah penelitian Leo Sutrisno Dalam konteks yang sangat lentur, penelitian dipahami sebagai suatu kegiatan untuk menyelesaikan masalah secara ilmiah. Masalah merupakan suatu keadaan yang kemunculannya tidak diinginkan karena dapat mengganggu. Masalah dapat ditemukan dengan cara mengamati keadaan di µdunia nyata¶.dan membandingkannya dengan µdunia pikiran¶. Jika terdapat perbedaan yang sangatberarti maka di situ ada masalah. Mari kita cermati lebih mendalam lagi dunia nyata seorang guru. Kelas merupakan salah satu bagian dari dunia nyata yang paling dekat bagi seorang guru. Di dalam kelas terdapat banyak hal dapat diamati, misalnya: siswa, keadaan ruang kelas, ketersediaan sarana belajar, dan tentu saja guru itu sendiri. Kita dalami hal-hal yang terkait dengan guru. Paling tidak ada dua hal perlu disimak, yaitu: kinerja dan kepribadian. Kinerja guru di suatu kecamatan kita pilih untuk didalami. Kita ambil salah satu aspek, misalnya: beban tugasnya. Selanjutnya, kita menelusuri literatur untuk mencari tahu yang ¶seharus¶-nya,  berapa besar beban tugas guru per minggu. Di dalam penelusuran literatur ini kita akan menemukan banyak teori tentang kinerja guru. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen, beban tugas guru adalah 24 jam per minggu. Langkah berikutnya, kita membandingkan beban tugas guru bersertifikat di Kecamatan Palung Utara berkisar antara 18-22 jam per minggu. Ternyata, berbeda denga yang seharusnya. Nah, jika begitu kita menemukan masalah di lapangan. Apakah masalah yang ada di lapangan ini layak untuk diteliti? Azrul Aswar dan Joedo Prihartono (1997) dalam bukunya yang berjudul ´  Metodologi Penelitian kedokteran dan kesehatan masyarakat ´ menyebutkan ada tujuh (7) hal yang sebaiknya dipertimbangkan. Pertama adalah waktu pada saat masalah itu timbul. Jika masalah itu muncul di saat ini tentu lebih baik jika diteliti dari pada masalah-masalah yang muncul di masa lampau. Kedua adalah akibat yang ditimbulkan dari masalah itu. Jika masalah itu mempunyai dampak yang besar maka masalah itu juga layak diteliti. Ketiga adalah  jumlah masyarakat yang terkena. Masalah yang berdapak pada masyarakat luas tentu lebih diprioritaskan. Keempat adalah keterkaitan dengan program-program lain. Masalah yang memiliki hubungan dengan banyak program juga baik untuk diteliti. Kelima adalah keterkaitan dengan masalah-masalah yang lain. Semakin banyak terkait dengan masalah- masalah yang lain maka masalah itu cukup penting untuk diteliti. Keenam adalah  perhatian masyarakat. Masalah yang menyerap banyak perhatian masyarakat cukup  penting untuk diteliti. Dan, ketujuh adalah keberdaan penelitian sebelumnya. Masalah yang belum pernah diteliti tentu lebih biak menjadi prioritas untuk diteliti. Tetapi, jika dipandang perlu, kita juga dapat melakukan penelitian ulang (reduplikasi). Tentu, banyak hal harus dipertimbangkan, selain tujuh hal ini. Dengan mempertimbangkan ketujuh hal itu, kita dapat merumuskan masalah yang kita temukan di lapangan dengan lebih tajam. Rumusan masalah lapangan ini sebaiknya mengandung informasi tentang besar masalah yang dihadapi (berapa orang yang terkena),

Makin Profesional Lewat Penelitian 2 Masalah Panel It Ian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makin Profesional Lewat Penelitian 2 Masalah Panel It Ian

8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 2 Masalah Panel It Ian

http://slidepdf.com/reader/full/makin-profesional-lewat-penelitian-2-masalah-panel-it-ian 1/2

Makin profesional lewat penelitian 2: Masalah penelitian

Leo Sutrisno

Dalam konteks yang sangat lentur, penelitian dipahami sebagai suatu kegiatan

untuk menyelesaikan masalah secara ilmiah. Masalah merupakan suatu keadaan yangkemunculannya tidak diinginkan karena dapat mengganggu.Masalah dapat ditemukan dengan cara mengamati keadaan di µdunia nyata¶.dan

membandingkannya dengan µdunia pikiran¶. Jika terdapat perbedaan yang sangatberartimaka di situ ada masalah.

Mari kita cermati lebih mendalam lagi dunia nyata seorang guru. Kelasmerupakan salah satu bagian dari dunia nyata yang paling dekat bagi seorang guru. Di

dalam kelas terdapat banyak hal dapat diamati, misalnya: siswa, keadaan ruang kelas,ketersediaan sarana belajar, dan tentu saja guru itu sendiri.

Kita dalami hal-hal yang terkait dengan guru. Paling tidak ada dua hal perludisimak, yaitu: kinerja dan kepribadian. Kinerja guru di suatu kecamatan kita pilih untuk 

didalami. Kita ambil salah satu aspek, misalnya: beban tugasnya.Selanjutnya, kita menelusuri literatur untuk mencari tahu yang ¶seharus¶-nya,

 berapa besar beban tugas guru per minggu. Di dalam penelusuran literatur ini kita akanmenemukan banyak teori tentang kinerja guru. Menurut Undang-undang Guru dan

Dosen, beban tugas guru adalah 24 jam per minggu.Langkah berikutnya, kita membandingkan beban tugas guru bersertifikat di

Kecamatan Palung Utara berkisar antara 18-22 jam per minggu. Ternyata, berbeda dengayang seharusnya. Nah, jika begitu kita menemukan masalah di lapangan.

Apakah masalah yang ada di lapangan ini layak untuk diteliti? Azrul Aswar danJoedo Prihartono (1997) dalam bukunya yang berjudul  ́Metodologi Penelitian

kedokteran dan kesehatan masyarakat ́ menyebutkan ada tujuh (7) hal yang sebaiknyadipertimbangkan.

Pertama adalah waktu pada saat masalah itu timbul. Jika masalah itu muncul disaat ini tentu lebih baik jika diteliti dari pada masalah-masalah yang muncul di masa

lampau. Kedua adalah akibat yang ditimbulkan dari masalah itu. Jika masalah itumempunyai dampak yang besar maka masalah itu juga layak diteliti. Ketiga adalah

 jumlah masyarakat yang terkena. Masalah yang berdapak pada masyarakat luas tentulebih diprioritaskan. Keempat adalah keterkaitan dengan program-program lain. Masalah

yang memiliki hubungan dengan banyak program juga baik untuk diteliti. Kelima adalahketerkaitan dengan masalah-masalah yang lain. Semakin banyak terkait dengan masalah-

masalah yang lain maka masalah itu cukup penting untuk diteliti. Keenam adalah perhatian masyarakat. Masalah yang menyerap banyak perhatian masyarakat cukup

 penting untuk diteliti. Dan, ketujuh adalah keberdaan penelitian sebelumnya. Masalahyang belum pernah diteliti tentu lebih biak menjadi prioritas untuk diteliti. Tetapi, jika

dipandang perlu, kita juga dapat melakukan penelitian ulang (reduplikasi). Tentu, banyak hal harus dipertimbangkan, selain tujuh hal ini.

Dengan mempertimbangkan ketujuh hal itu, kita dapat merumuskan masalah yangkita temukan di lapangan dengan lebih tajam. Rumusan masalah lapangan ini sebaiknya

mengandung informasi tentang besar masalah yang dihadapi (berapa orang yang terkena),

Page 2: Makin Profesional Lewat Penelitian 2 Masalah Panel It Ian

8/7/2019 Makin Profesional Lewat Penelitian 2 Masalah Panel It Ian

http://slidepdf.com/reader/full/makin-profesional-lewat-penelitian-2-masalah-panel-it-ian 2/2

waktu yang menunjukkan masalah itu terjadi, lokasi ditemukannya masalah, dan siapayang terkena masalah.

Misalnya, dalam konteks kinerja guru bersertifikat, keadaan di lapangan dapatdapat dirumuskan dalam bentuk: ´ Pada tahun 2010 ini, di Kecamatan Palung Utara ada

80% orang guru bersetifikat yang hanya mengajar antara 18-22 jam per minggu, padahal

menurut Undang-undang Guru dan Dosen mereka harus mengajar paling sedikit 24 jam per minggu´.Setelah masalah di lapangan dirumuskan dengan lengkap seperti itu, kita

lanjutkan dengan mengajukan pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian. Sebagaiilustrasi, terkait dengan masalah guru bersertifikat di Palung Utara itu, kita ajukan

 pertanyaan berikut ini. ´Apakah kebijakan ¶mobile teachers¶ yang dicanangkan olehKadis Diknas Porvinsi Kalbar tahun 2010 dapat memperbaiki distribusi beban tugas para

guru bersertifikat di kecamatan Palung Utara´ .Pertanyaan seperti ini disebut masalah penelitian, yaitu masalah (baca pertanyaan)

yang akan dijawab melalui penelitian. Karena, jawaban dari pertanyaan seperti ini tidak mudah diperoleh.

Berkaitan dengan kinerja guru bersertifikat di Kecamatan Palung Utara ini, pembaca tentu dapat membuat pertanyaan-pertanyaan lain yang akan dijawab melalui

 penelitian. Silahkan dicoba.Pembaca juga dapat mencoba mengikuti alur pikir seperti ini untuk menetapkan

masalah di lapangan yang lain (ranah: anteseden, interaksi, atau outcome). Rumuskanmaslah lapangan itu dengan lengkap. Kemudian ajukan sejumlah pertanyaan yang akan

dijawab dengan penelitian.Semakin sering dicoba akan semakin tangkas merumuskan maslah secara lengkap

dan akan semakin cepat menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab lewat penelitian.

Agar penelitian kita semakin tepat pada sasaran, pada sajian ke-3 akan dibahastentang variable penelitian. Sampai jumpa.

Apa yang

terjadi di

kelas ini

?

Mari kita

teliti« !