Upload
ir-zakaria-mm
View
98
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MAKANAN TERHADAP GIGI
1. Makanan yang manis-manis pada umumnya kurang baik untuk kesehatan
gigi. Setelah makan makanan yang manis, akan tinggal pada permukaan
gigi lapisan gula. Apabila lapisan gula ini tidak segera dibersihkan, akan
menjadi tempat pertumbuhan yang subur bagi basil-basil.
2. Jika makanan tidak atau kurang mengandung kalsium dan fosfor,
pertumbuhan gigi akan terganggu. Kekurangan vitamin D juga akan
mengakibatkan gangguan pada pembentukan gigi. Pada gigi bayi
pertama keluar umumnya pada umur 7 sampai 8 bulan. Jika bayi
kekurangan vitamin D, munculnya gigi-gigi akan terlambat dan urutan
keluarnya juga tidak seperti biasanya.
3. Makanan yang panas-panas dapat merusak gigi. Untuk itu hindarkan
makan makanan yang panas. Suatu kebiasaan yang sering kita lihat
setelah makan makanan yang serba panas, kemudian minum minuman
yang dingin. Email gigi yang tadinya berkembang karena panasnya
makanan, sekonyong-konyong mengerut karena kena minuman yang
dingin. Jika hal seperti ini sering terjadi, maka email akan retak dan gigi
akan lebih mudah rusak.
KEBERSIHAN GIGI/MENYIKAT GIGI YANG BAIK
1. Sikatlah gigi anda secepatnya sesudah anda makan.
2. Sikatlah tiap-tiap bagian paling sedikit sepuluh kali dan harus selalu
dari gusi ke arah mahkota gigi sesuai dengan tumbuhnya gigi.
3. Kumurlah sebaik-baiknya dengan air yang bersih.
4. Sikatlah gigi sebaik-baiknya pada malam hari sebelum tidur.
1
1
PEMERIKSAN GIGI
Memeriksakan gigi secara berkala kepada perawat gigi di Puskesmas
atau ke Poliklinik gigi yang terdekat. Dengan demikian dapat diketahui jika
ada kelainan pada gigi kita.
PENYAKIT PERUT
1. Tifus
a. Penyebab : Basil tifus
b. Inkubasi : 10 sampai dengan 14 hari
c. Gejala-gejala :
- Suhu badan tinggi terus meneruis
- Berak encer, rasa nyeri dan sakit
- Lidah kotor dan bergetar
- Nafsu makan tidak ada
- Rasa mual dan terasa mau muntah
- Kesadaran merendah
- Sering mengigau
d. Penularan
Melalui makanan dan minuman, binatang, seperti lalat yang hinggap
pada makanan dan minuman.
e. Pencegahan
- Imunitas vaksin tifus
- Vaksinasi chotypa
- Makanan supaya ditutup agar tidak dihinggapi lalat
- Minuman harus dimasak
2
2
f. Pengobatan
- Istirahat penuh ditempat tidur.
- Pengobatan selanjutnya penderita cepat-cepat dibawa ke dokter
atau Puskesmas..
2. Kolera
a. Penyebab : vibrio cholera, eltor
b. Inkubasi : beberapa jam sampai dengan 5 hari
c. Gejala-gejala
- Perut terasa sakit dan mual
- Buang air encer seperti tajin lebih dari 20 kali sehari
- Terjadinya dehydrasi atau kekurangan cairan
- Sering merasa haus
- Matang cekung
- Kalau sudah parah penderita sukar untuk kencing, otot kaku atau
kejang, badan dingin, dan kesadaran menurun.
d. Penularan
Lewat kotoran, muntahan, bersingguhan dengan penderita, makanan,
minuman, barang yang pernah dipakai oleh penderita.
e. Pencegahan
- Segera melapor kepada yang berwajib, karena penyakit ini
termasuk didalam undang-undang karantina.
- Diadakan vaksinasi kolera secara masal
- Memberi penerangan tentang kebersihan lingkungan, makanan dan
minuman (jangan sampai dihinggapi oleh lalat).
3
3
f. Pengobatan
- Supaya dapat meringankan penderita, sebelum dibawa kerumah
sakit, penderita dapat diberi garam oralit sebanyak-banyaknya
sebungkus dicampur dengan air yang sudah dimasak kira-kira 200
cc (satu gelas).
- Diadakan infus kalau terjadi dehydrasi.
- Secepatnya dibawa kerumah sakit atau Puskesmas.
3. Disentri
Penyakit ini ada dua macam :
1. Disentri basiler
a. Penyebab : basil disentri (shigella dysentriae).
b. Gejala-gejala
- Sakit perut da muntah-muntah
- Sering buang air besar (lebih 10 kali sehari).
- Badan panas
- Nafsu makan berkurang
- Sakit kepala/pusing
c. Penularan
Masuknya kuman/basil yang masuk kedalam makanan atau
minuman.
d. Pencegahan
- Selalu menjaga makanan dan minuman dari segala kotoran,
kuman seperti lalat, dan lain sebagainya.
- Hygiene makanan dan minuman
- Selalu menjaga sanitasi
4
4
e. Pengobatan
- Minum tablet sulfa guanidin
- Penderita secepatnya dibawa ke dokter, rumah sakit, atau
Puskesmas.
2. Disentri Amuba
a. Penyebab : Protozoa Entamoeba Histolytica
b. Inkubasi : 8 sampai dengan 18 hari
c. Gejala-gejala
- Sakit perut disertai rasa nyeri
- Demam disertai muntah-muntah
- Buang air besar disertai dengan mengeluarkan darah
d. Penularan
Melalui makanan dan minuman yang mengandung protozoa
e. Pencegahan
Selalu menjaga kebersihan makanan, munuman, dan kebersihan
tangan, juga lingkungan
f. Pengobatan
Penderita secepatnya dibawah ke dokter, rumah sakit atau
Puskesmas.
5
5