17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berbagai penyakit menular pada manusia yang bersumber dari hewan telah banyak mewabah di dunia. Istilah zoonosis telah dikenal untuk menggambarkan suatu kejadian penyakit infeksi pada manusia yang ditularkan dari hewan vertebrata. Hal inilah yang dewasa ini menjadi sorotan publik dan menjadi objek berbagai studi untuk mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan wabah tersebut yang diharapkan nantinya akan diperoleh suatu sistem terpadu untuk pemberantasan dan penanggulangannya. Kemunculan dari suatu penyakit zoonosis tidak dapat diprediksi dan dapat membawa dampak yang menakutkan bagi dunia, terutama bagi komunitas yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat dan veteriner. Pada negara yang berkembang seperti Indonesia, zoonosis belum mendapatkan perhatian yang cukup baik pemerintahnya maupun rakyatnya. Bukti konkritnya adalah kasus emerging zoonosis Avian Influenza di Indonesia dimana sejak Agustus 2003, sebanyak 4,7 juta ayam mati akibat wabah ini. Sejumlah 62 orang positif terinfeksi AI dan 47 orang diantaranya meninggal dunia. Di samping itu, masih banyak kasus-kasus zoonosis lainnya yang mewabah di Indonesia seperti antraks dan rabies. Kesuksesan penanggulangan penyakit zoonosis di negara lain menjadi tantangan bagi Indonesia untuk keluar dari kungkungan penyakit zoonosis.

Makalah Virus Ebola

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

Page 1: Makalah Virus Ebola

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berbagai penyakit menular pada manusia yang bersumber dari hewan telah banyak

mewabah di dunia. Istilah zoonosis telah dikenal untuk menggambarkan suatu kejadian

penyakit infeksi pada manusia yang ditularkan dari hewan vertebrata. Hal inilah yang dewasa

ini menjadi sorotan publik dan menjadi objek berbagai studi untuk mengkaji segala aspek

yang berkaitan dengan wabah tersebut yang diharapkan nantinya akan diperoleh suatu sistem

terpadu untuk pemberantasan dan penanggulangannya. Kemunculan dari suatu penyakit

zoonosis tidak dapat diprediksi dan dapat membawa dampak yang menakutkan bagi dunia,

terutama bagi komunitas yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat dan veteriner.

Pada negara yang berkembang seperti Indonesia, zoonosis belum mendapatkan perhatian

yang cukup baik pemerintahnya maupun rakyatnya. Bukti konkritnya adalah kasus emerging

zoonosis Avian Influenza di Indonesia dimana sejak Agustus 2003, sebanyak 4,7 juta ayam

mati akibat wabah ini. Sejumlah 62 orang positif terinfeksi AI dan 47 orang diantaranya

meninggal dunia. Di samping itu, masih banyak kasus-kasus zoonosis lainnya yang mewabah

di Indonesia seperti antraks dan rabies. Kesuksesan penanggulangan penyakit zoonosis di

negara lain menjadi tantangan bagi Indonesia untuk keluar dari kungkungan penyakit

zoonosis.

Kemunculan kasus-kasus penyakit zoonosis membuka suatu pemahaman baru dari

lembaga kesehatan hewan sedunia atau OIE (Office Internationale des Epizootes) mengenai

musuh dunia. OIE berpendapat bahwa dewasa ini, musuh dunia bukan lagi perang dunia, bom

nuklir ataupun serangan teroris, melainkan alam itu sendiri. Kemunculan yang tak terduga

dari suatu penyakit zoonosis juga memunculkan istilah emerging zoonosis. Istilah ini dapat

didefinisikan secara luas sebagai suatu kejadian penyakit zoonosis dengan (1) agen penyakit

yang telah dikenal dan muncul pada area geografik yang berbeda (2) agen penyakit yang telah

dikenal atau kerabat dekatnya dan menyerang hewan yang sebelumnya tidak rentan (3) agen

penyakit yang belum dikenal sebelumnya dan terdeteksi untuk pertama kalinya. Sedangkan

re-emerging zoonosis adalah suatu penyakit zoonosis yang pernah mewabah dan sudah

mengalami penurunan intensitas kejadian namun mulai menunjukkan peningkatan kembali

(Morse 2004).

Page 2: Makalah Virus Ebola

Setiap era sejarah kehidupan manusia selalu disertai kemunculan dari suatu

penyakit yang baru. Perubahan sosial dan ekologi yang berkaitan dengan penyebaran populasi

manusia, perubahan lingkungan dan globalisasi dapat berimplikasi pada kemunculan suatu

penyakit zoonosis. Peningkatan populasi manusia dan globalisasi menyebabkan perpindahan

manusia dari satu benua ke benua lainnya. Seiring dengan hal tersebut maka juga akan terjadi

perpindahan hewan antar wilayah, bahkan benua, melalui perusakan habitat, perdagangan,

permintaan pribadi dan kepentingan teknologi, dimana mikroorganisme, termasuk

mikroorganisme patogen, juga mengalami perpindahan ke daerah yang baru. Pada dasarnya,

penyakit yang ada di dunia juga mengalami perkembangan yang sejalan dengan

perkembangan dunia yang cukup pesat.

Sehingga sampai sekarang belum dapat diketahui dari mana virus itu berasal, atau hewan

apa yang menjadi "host" awalnya. Berbagai binatang yang dijumpai di sekitar tepian sungai

Ebola diteliti, dari serangga, ular, sampai monyet, tetapi tidak ditemukan indikasi bahwa virus

itu dari hewan-hewan tersebut. Sehingga membuat para peneliti yang melakukan penelitian

akan penyebab terjadinya penyakit ini hingga menyebabkan wabah di daerah kongo dan

Uganda belum dapat dipecahkan dan didapatkan solusi pengobatannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1.Bagaimana Tinjauan Umum Penyakit Ebola

2. Bagaimana Epidemiologi Penyakit Ebola

3. Bagaimana Etiologi Penyakit Ebola

4. Bagaimana Pencegahan Penyakit Ebola

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui tinjauan umum penyakit ebola

2. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit ebola

3. Untuk mengetahui etiologi penyakit ebola

4. Untuk mengetahui pencegahan penyakit ebola

Page 3: Makalah Virus Ebola

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Umum Penyakit Ebola

Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari

penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejala-gejalanya

antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian

berkisar antara 50% sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit

Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya

dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin

untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan.

Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar Anus,

dan demam. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.

Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.Virus Ini

mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai menyebar ke manusia, jangka

waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar 1 minggu karena saking

ganasnya virus ini.

Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke Filipina. Suatu

ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari kongo, ketika mengetahui virus ini

akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-mana, dan sampai saat ini

belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Transmisi antar manusia terjadi

akibat kontak langsung dengan cairan tubuh yang berasal dari diare, muntah dan pendarahan, kulit

atau membran mukosa. Periode inkubasi virus berlangsung selama 2 sampai 21 hari. Kejadian

epidemik Ebola banyak terjadi pada rumah sakit yang tidak menerapkan higiene yang

Page 4: Makalah Virus Ebola

ketat.infektivitas virus Ebola cukup stabil pada suhu kamar (20 ° C) tetapi hancur dalam 30 menit

pada 60 ° C.Infektivitas juga dihancurkan oleh dan iradiasi ultraviolet, pelarut lemak, b-

propiolactone, and commercial hypochlorite and phenolic disinfectants. b-propiolactone, dan

hipoklorit komersial dan desinfektan fenolik.

Virus Ebola memiliki struktur dari suatu Filovirus. Virionnya berbentuk tabung dan 

bervariasi bentuknya. Biasanya selalu tampak seperti U, 6, gulungan atau bercabang. Virion 

virus ini berukuran diameter 80 nm. Panjangnya juga bervariasi, bahkan ada yang lebih dari 1400

nm, namun biasanya hanya mendekati 1000 nm. Di tengah virion terdapat nukleokapsid yang

dibentuk oleh kompleks genom RNA dengan protein NP, VP35, VP30 dan L. Nukleokapsid

berdiameter 40-50 nm dan berisi suatu chanel pusat berdiameter 20-30 nm. Suatu glikoprotein

sepanjang 10 nm yang sebagian berada di luar sarung viral dari virion berfungsi membuka jalan

masuk ke dalam sel inang. Diantara sarung viral dan nukleokapsid terdapat matriks yang berisi

protein VP40 dan VP24.

2.2 Epidemiologi penyakit Ebola

Asal-usul di alam dan sejarah alami dari virus Ebola tetap menjadi misteri.Secara umum,

virus ini ada yang menyerang manusia (Ebola-Zaire, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Sudan) dan ada

yang hanya menyerang hewan primata (Ebola-Reston). Tidak ada carrier state karena tidak

ditemukan lingkungan alami dari virus. Namun dari beberapa hipotesis mengatakan bahwa terjadi

penularan dari hewan terinfeksi ke manusia. Kemudian dari manusia yang terinfeksi ini, virus bisa

ditularkan dalam berbagai cara. Orang bisa terinfeksi karena berkontak dengan darah dan atau

hasil sekresi dari orang yang terinfeksi. Orang juga bisa terinfeksi karena berkontak dengan benda

seperti jarum suntik yang terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi. Penularan secara

nosokomial (penularan yang terjadi di klinik atau rumah sakit) juga dapat terjadi bila pasien dan

tenaga medis tidak memakai masker ataupun sarung tangan. Pada primata, Ebola-Reston,

menyerang fasilitas penelitian hewan primata di Virginia, AS. Ebola-Reston menyebar melalui

partikel udara.

Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian

publik karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada

manusia. Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang

berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah

terjadinya suatu epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah Selatan

Sudan. Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus dengan kematian

Page 5: Makalah Virus Ebola

lebih dari 1200 kasus diantaranya (Anonimous 2004). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari

genus Ebolavirus yang tergolong famili Filoviridae. Inang atau reservoir dari Ebola belum dapat

dipastikan, namun telah diketahui bahwa kelelawar buah adalah salah satu hewan yang bertindak

sebagai inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga telah dideteksi pada daging simpanse, gorila,

Macaca fascicularis dan kijang liar.

Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan

transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola untuk

menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang relatif cepat dapat

mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit

melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini dapat

dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi daging

hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif dari

penularan Ebola pada manusia.Gejala klinis dari penyakit ini adalah demam secara tiba-tiba,

kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan kering. Kemudian diikuti dengan muntah,

diare, ruam pada kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati serta pada beberapa kasus terjadi

pendarahan internal dan eksternal. Hasil temuan laboratoris menunjukkan penurunan jumlah butir

darah putih dan platelet serta peningkatan kadar enzim hati.

Virus Ebola mudah menyebar dengan cepat. Pertama kali infeksi dimulai dari penularan

dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Nah, dari situ nantinya manusia meneruskan rantai

penyakit ini ke manusia yang lain. Penyebaran virus Ebola antar manusia bisa melalui makanan

atau berpegangan. Kontak langsung dengan darah atau cairan yang terkontaminasi juga bisa

menginfeksi manusia. Tidak hanya itu, manusia juga bisa terinfeksi hanya dengan menyentuh

objek (misalnya jarum) yang sudah terkontaminasi. Serangan sakit virus Ebola sangat tiba-tiba.

Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala, sakit sekitar persendian dan otot, sakit

tenggorokan dan tubuh lemah. Gejala ini diikuti juga oleh diare, sakit perut dan muntah-muntah.

Ruam-ruam, mata memerah, tersedak, serta adanya pendarahan luar dan dalam ditemukan pada

beberapa pasien.

2.3 Patofisiologi penyakit ebola

Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai macam cara

antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak lanmgsung tangan.

Page 6: Makalah Virus Ebola

Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :

1. virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret dari pasien

yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi. melalui lecet di kulit selama

perawatan pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak dengan daging secara terinfeksi,

atau di permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute utama dari eksposur

kerja.

2. target awal dari replikasi adalah sel-sel retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi

dalam beberapa tipe sel di dalam hati, paru-paru dan limpa.

3. sel Dendritic, makrofag dan endotelium tampaknya rentan terhadap efek cytopathic produk

gen virus Ebola in vitro dan mungkin in vivo melalui gangguan jalur sinyal seluler

dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan virus atau keduanya. Kerusakan tidak

langsung juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang beredar seperti faktor tumor

nekrosis dan oksida nitrat

sehingga kontak langsung antara setiap individu sangat memegang peranan penting dalam

penyebaran dan penularan penyakit ebola di dalam masyarakat. Karena kita tidak bias

menghindari kontak secara individu .sebab, hal itu terjadi tanpa kita tahu kondisi dan sifat

yang sebenarnya.

2.4 Tahap pencegahan penyakit ebola

virus Ebola mampu menular dari satu manusia ke manusia lain hanya dengan kontak

langsung saja. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi Ebola ini pun cukup sulit.Yang

paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola

sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang

Page 7: Makalah Virus Ebola

tersebut dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang meninggal akibat

penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung dengannya. Adapun 5 tahapan pencegahan

penyakit ebola dalam lingkungan masyarakat antara lain :

a. Health Promotion

Pendidikan kesehatan pada masyarakat untuk melakukan perubahan prilaku untuk hidup

bersih dan sehat serta meningkatkan higien pribadi dan sanitasi lingkungan dalam

lingkungan masyarakat dan sekitarnya

b. Early Diagnosis

Program penemuan penderita melalui survey pada kelompok – kelompok yang berisiko

atau pada populasi umum dan peda pelaporan kasus.

c. Spesifik protection

Menghindari diri dari gigitan serangga ,berusaha untuk tidak pergi ke daerah yang kurang

penyinaran matahari dan terdapat binatang ataupun serangga yang menjadi sumber

penularan penyakit tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi penyakit dan

penyebar luasnya penyakit tersebut dalam masyarakat.

d. Disability limitation

Terapi kompleks pada penderita ebola agar tidak terjadi kematian dengan menambah

konsentrasi minum penderita agar tidak terjadi dehidrasi serta upaya peningkatan

kekebalan tubuh kelompok.

e. Rehabilitation

f. Pendidikan kesehatan kepada para penderita beserta keluarga serta dilakukannya

rehabilitasi fisik dan psikologis pada kasus dan penderita penyakit ebola

Page 8: Makalah Virus Ebola

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus , familia Filoviridae . Virus Ebola

adalah sejenis virus Dari Ebolavirus genus, familia Filoviridae. Virus ini pertama kali ditemukan

di Afrika, daerah selatan Sudan dan Zaire pada tahun 1976 pada tubuh seekor monyet. Virus

Suami Pertama kali ditemukan di Afrika, Sudan selatan Daerah dan Zaire years PADA 1976

PADA tubuh seekor monyet. Serangan sakit virus Ebola sangat tiba-tiba. Gejala yang ditimbulkan

adalah demam, sakit kepala, sakit sekitar persendian dan otot, sakit tenggorokan dan tubuh lemah.

Gejala ini diikuti juga oleh diare, sakit perut dan muntah-muntah. Ruam-ruam, mata memerah,

tersedak, serta adanya pendarahan luar dan dalam ditemukan pada beberapa pasien

Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian publik

karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada manusia.

Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang berdekatan dengan

Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah terjadinya suatu epidemi

di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah Selatan Sudan. Sejak

ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus dengan kematian lebih dari

1200 kasus diantaranya

Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan

transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola untuk

menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang relatif cepat dapat

mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit

melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini dapat

dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi daging

hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif dari

penularan Ebola pada manusia

Page 9: Makalah Virus Ebola

DAFTAR PUSTAKA

1. Jahrling PB, et al. Preliminary report. Isolation of Ebola virus from monfilovirus keys imported

to USA.Lancet,1990;335:502-

505,

2. Murphy FA, Kiley MP, Fisher-HochS. Filoviridae. Marburg and Ebola Viruses. In: Fields BN,

Knipe DM, et.al., ed. Virology,second edition. NewYork;RavenPress, 1990

Page 10: Makalah Virus Ebola

MAKALAH BIOLOGI

“Penyakit DBD “

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi di SMAN 1

Pagelaran dari Ibu Widi

Disusun Oleh :

LANI PITRIANI

PITRIYANI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PAGELARAN

SMAN 1 PAGELARAN

Page 11: Makalah Virus Ebola

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karuniaNya sehingga kami dapat menyusun dan merampungkan tuas pembuatan makalah ini yang

berjudul “Penyakit DBD ” .Makalah ini dibuat sedemikian rupa sebagai tugas yang diberikan

oleh guru biologi kami.

Harapan kami sebagai penyusun adalah semoga makalah ini dapat diterima dengan baik

oleh guru mata pelajaran Biologi serta dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah yang kami buat ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pagelaran, 22 Sept 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 12: Makalah Virus Ebola

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................................

C. Tujuan…………………………………………....................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Demam Berdarah …………………………………………………….

B. Epidemiologi …………………………………………………………………….

C. Virus Dangue ………………………………………………………………….…

D. Penatalaksanaan DBD ………………….……………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA