Upload
arighi-denny-saputra
View
357
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Transformator
Citation preview
Transformator Hubungan Lilitan Primer dan
Sekunder Arah Jam
Arighi Denny Saputra
Djodi Antono
Jurusan Teknik Elektro Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA
Intisari
Makalah ini merupakan bahasan mengenai hubungan lilitan
primer dan sekunder arah jam pada transformator 3 fasa.
Makalah ini dapat menjadi referensi bagi para pembaca untuk
dikembangkan isinya.
Keywords— Transformator, Vector Group
I. PENDAHULUAN
Transformator merupakan salah satu alat listrik yang
banyak digunakan oleh masyarakat. Bahkan transmisi dan
pendistribusian tenaga litrik dari pusat tenaga listrik ke
konsumen juga menggunakan perangkat transformator.
Seceara umum transformator adalah suatu perangkat
kelistrikan yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan pada suatu rangkaian listrik. Transformator terbuat
dari sebuah inti besi berlapis yang dililit oleh 2 buah
kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Rasio tegangan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua
kumparan tersebut.
II. ISI
A. Pengertian Transformator
Berikut beberapa pengertian danri Transformator menurut
beberapa sumber:
Wikipedia, Transformator atau transformer atau trafo
adalah komponen elektromagnet yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang
lain[6].
Referensi[3], Transformator adalah suatu alat listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah energi
listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
Referensi[1],Transformator merupakan suatu alat
listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah
tegangan arus bolak-balik dari satu atau lebih
rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain
dengan nilai yang sama maupun berbeda besarnya
pada frekuensi yang sama, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik
B. Prinsip Kerja Transformator
Menurut Referensi[2] transformator ini didasarkan pada
dua prinsip:
pertama, bahwa arus listrik dapat menghasilkan
medan magnet
kedua, bahwa medan magnet yang berubah dalam
kumparan kawat menginduksi tegangan pada ujung-
ujung kumparan (induksi elektromagnetik).
Mengubah arus dalam kumparan primer perubahan
fluks magnetik yang dikembangkan. Perubahan fluks
magnet menginduksi tegangan pada kumparan
sekunder.
Kumparan primer dan sekunder yang dibungkus di sekitar
inti yang sangat tinggi permeabilitas magnetiknya sehingga
sebagian besar fluks magnet melewati baik kumparan primer
dan sekunder. Jika beban terhubung ke gulungan sekunder,
arus beban dan tegangan akan berada di arah yang
ditunjukkan, mengingat arus primer dan tegangan dalam arah
yang ditunjukkan (masing-masing akan AC dalam praktek).
C. Konstruksi Transformator
Transformator menurut referensi [1] terdiri atas 2 tipe
konstruksi, yaitu:
Tipe Core Form
Pada tipe ini kumparan yang mengelilingi inti
logam, seperti pada gambar 2.1
Tipe Shell Form
Pada tipe ini inti logam yang mengelilingi
kumparan, seperti pada gambar 2.1
Gambar 2.1, Tipe konstruksi transformator
D. Hukum-Hukum Dasar Transformator
1) Hukum Maxwell
Persamaan Maxwell apabila disederhanakan akan
menjadi:
Dimana:
H = Kuat Medan Magnet
l = Panjang Jalur
I = Arus Listrik
N = Jumlah Lilitan
Hl = IN adalah Gaya Gerak Magnet (GGM) yang
merupakan penghasil flux
2) Hukum induksi Faraday
Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa tegangan
gerak elektrik imbas ε di dalam sebuah rangkaian
adalah sama (kecuali tanda negatifnya) dengan
kecepatan perubahan fluks yang melalui rangkaian
tersebut. Jika kecepatan perubahan fluks dinyatakan
di dalam weber/sekon, maka tegangan gerak elektrik
ε akan dinyatakan di dalam volt.
Rumus Hukum Faraday adalah sebagai berikut:
Dimana:
= tegangan gerak elektrik (volt)
Bd = perubahan fluks magnetik (weber/)
dt = selang waktu (sekon)
Jika terdapat N lilitan maka persamaannya menjadi:
Dimana:
= tegangan gerak elektrik (volt)
N = jumlah lilitan
Bd = perubahan fluks magnetik(m)
dt = selang waktu (sekon)
E. Sambungan Transformator 3 Fasa
Terdapat bermacam-macam kombinasi sambungan di
dalam transformator 3 fasa. Kombinasi sambungan
transformator tersebut dapat digunakan untuk memindahkan
daya dari daya 3 fasa ke daya 3 fasa, dari tiga fasa ke enam
fasa, dan sebagainya.
Terdapat kombinasi sambungan transformator 3 fasa yaitu
seperti tabel berikut:
Tabel 1
Kombinasi Sambungan Transformator 3 fasa
Primer Sekunder Penulisan
Bintang Bintang Yy
Bintang Segitiga Yd
Bintang Zig-zag Yz
Segitiga Bintang Dy
Segitiga Segitiga Dd
Segitiga Zig-zag Dz
Bentuk nyata dari transformator tiga fasa dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 2.2, Transformator 3 fasa
Dari bermacam-macam variasi kombinasi sambungan
seperti tersebut diatas, yang lazim digunakan sesuai dengan
normalisasi pabrik (VDE 0532) adalah:
Primer : sambungan bintang (Y) dan segitiga (∆)
Sekunder : sambungan bintang (Y) dan segitiga (∆) dan zig-
zag (Z)
Tinjauan masing-masing sambungan baik pada sisi primer
maupun sisi sekunder menurut referensi[5] adalah sebagai
berikut:
1) Sambungan Bintang (Y)
Pada sambungan ini diperoleh persamaan:
Vfasa(Vf)=Vline /
Ifasa (If)= I line (IL)
Daya=VL x IL x cosϕ
dt
d B
dt
dN B
Daya=3 x Vf x If x cosϕ
2) Sambungan Segitiga (∆)
Pada sambungan ini diperoleh persamaan:
Vfasa(Vf)= Vline(VL)
Arus fasa (If)= I line(IL)*
Daya=VL x IL x *cosϕ
Daya=3 x Vf x If x cosϕ
3) Sambungan Zig-zag(Z)
Sebuah transformator 3 fasa dapat disambung liku-
liku (zig-zag) jika pada lilitan sekunder tiap fasa
minimal mempunyai 2 buah kumparan. Pada
sambungan ini diperoleh persamaan:
Vfasa(Z)=0,866 V fasa (Y)
Arus fasa (If)= I line (IL)
Daya= VL x IL x x cosϕ
F. Konfigurasi Hubungan Transformator Arah Jam (Vektor
grup)
Hubungan transformator 3 fasa dibagi lagi sesuai dengan
besarnya pergeseran phasa, yang dikenal sebagai vektor.
Vektor grup trafo dinyatakan dalam bilangan jam yang searah
dengan arah jarum jam (clock wise). Beda sudut tiap satu
bilangan jam adalah 30o. Vektor grup menentukan pergeseran
sudut arus pada lilitan primer dan sekunder.
Trafo 3 fasa 2 lilitan memliki beberapa macam konfigurasi
hubugan lilitan. Berdasarkan pergeseran sudut fasa antara arus
pada kumparan primer dan kumparan sekunder maka ada
beberapa macam tiap jenis belitan, contoh pengelompokannya
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.3, Vektor grup Yd1 (30
o)
Trafo dengan vektor grup Yd1 berarti belitan primer
terangkai Star (Y) sedangkan belitan sekunder terangkai Delta
(∆), angka 1 menunjukkan bahwa arus pada kumparan primer
dan kumparan sekunder berbeda 30 derajat (1 x 30 derajat).
Ketentuan-ketentuan dalam penetuan angka jam vektor
menurut referensi [1] grup transformator antara lain:
1) Ketiga phasa tegangan dianggap berselisih 120 o.
2) Setiap belitan pada kaki transformator yang sama
dianggap mempunyai arah belitan yang sama
3) Tegangan belitan tegangan tinggi vektornya
dianggap merupakan jarum panjang dan tegangan
rendah merupakan jarum pendek dari sebuah jam.
4) Pembacaan angka jam harus dari penamaan serupa.
Cara menggambar vektor grup Yd1 menurut referensi [2]
adalah sebagai berikut :
1. Gambar vektor A,B,C (arus pada belitan primer)
dalam lingkaran jam. dalam lingkaran jam
2. Gambar vektor bantu yang menunjuk jam 1
3. Gambar vektor a (arus pada belitan sekunder a)
searah dengan vektor A dengan kepala vektor
menuju arah jam 1 (perhatikan gambar 2)
4. Gambar vektor b (arus pada belitan sekunder b)
searah dengan vektor B dengan pangkal vektor
berada pada vektor a.
5. Gambar vektor c (arus pada belitan sekunder c)
searah dengan vektor C dengan pangkal vektor
berada pada vektor b dan kepala vektor berada pada
pangkal vektor a.
6. Beri notasi tambahan 1 pada tiap kepala vektor a,b,
dan c serta notasi 2 pada pangkal vektornya.
Pembuktian pergeseran sudut ini dapat dijelaskan pada
gambar 2.4 sebagai berikut ini
Gambar 2.4. Arus pada belitan primer dan sekunder trafo
dengan belitan Yd1
Arus fasa R yang mengalir pada belitan A adalah 115.6 A
dengan sudut 0 derajat dengan arah dari A1 menuju A2,
sedangkan arus pada belitan sekunder a adalah 867 A dengan
sudut 0 derajat, sedangkan arus pada belitan yang lain adalah
sebagai tampak pada gambar. arus yang mengalir pada fasa r
merupakan penngurangan vektor arus yang mengalir pada
belitan a dan belitan c (perhatikan arah vektor yang
ditunjukkan dengan tanda panah). Pada titik disekitar a1
berlaku hukum kirchoff :
arus keluar (meninggalkan a1) = arus masuk (menuju a1)
Ir + Ic = Ia
Dengan
Ir : arus pada fasa r
Ia : arus pada belitan a
Ic : arus pada belitan c , sehingga diperoleh
Ir + 867 < 120 = 867 < 0
Ir = 867 < 0 – 867 <120
Ir = 1501.688 < –30
Terbukti bahwa ketika arus R mempunyai sudut 0 derjat
maka arus r mempunyai sudut –30 derajat. Beda sudut sebesar
30 derajat ini hanya berlakau ketika arus pada fasa R, S dan T
mempunyai besar yang sama serta memliki beda sudut 120
derajat (dalam kondisi yang seimbang). Apabila arus pada
fasa R, S , T tidak berada dalam kondisi seimbang maka
pergeserean sudut pada sisi primer dan sekunder akan
bervariasi tergantung besar arus yang mengalir pada tiap
fasa[2].
III. PENUTUP
Demikian pembahasan makalah ini tentang hubungan
lilitan primer sekunder arah jam pada transformator 3 fasa.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
referensi untuk karya ilmiah yang lain.
REFERENSI
[1] BAB II TRANSFORMATOR.pdf, (Online),
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=2&cad=rja&ved=0CDYQFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.us
u.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F19821%2F3%2FChapter%25
20II.pdf&ei=hXRFUtvTDMP-rAeUwoGoCQ&usg=AFQjCNHfyS
8SNWOJg-neeYlDEu4hrR84-w&sig2=ZOPckQQMYnZRK98yIUt
U7Q&bvm=bv.53217764,d.bmk, diakses 25 Oktober 2013)
[2] Budi Santoso. 2 Februari 2010. Vektor jam:Vektor Grup Trafo 3 Fasa
2 Belitan, (Online), (http://budi54n.wordpress.com/2010/02/02/vektor-
jam-vektor-grup-trafo-3-fasa-2-belitan, diakses 25 Oktober 2013)
[3] Zulhal, Prof, Dr,. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
[4] M. Arfan Pratama. 29 April 2013. Prinsip-Prinsip Dasar
Transformator, (Online), (http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211033
muhammadarfanpratama, diakses 26 Oktober 2013).
[5] Ricke Dwana. 30 April 2013. Transformator (TRAFO) 3 Fasa,
(Online), (http://rice-ceria.blogspot.com/2013/04/transformator-trafo-
3-fasa.html, diakses 27 Oktober 2013).
[6] Transformator. Wikipedia, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/
Transformator, diakses 5 November 2013).