MAKALAH Transformasi Linier

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    1/26

    MAKALAH

    ALJABAR LINIER & MATRIK 

    “TRANSFORMASI LINIER” 

    DOSEN : SAMSURIADI, M.Pd.

    Oleh Kelompok 5 !B " :

    #. HENDRA KURNIA$AN % #.'(.55.)(

    *. MUHAMMAD +AUAN % #.'(.55.)-'

    . SETIAH M BUDI % #.'(.55.#)

    '. SULAIMAN ALKONUNI % #.'(.55.#'#

    5. AHID HABIBURRAHMAN % #.'(.55.#5

    PRORAM STUDI TEKNIK IN+ORMATIKA

    SEKOLAH TINI MANAJEMEN IN+ORMATIKA DAN KOMPUTER 

    STMIK " S/AIKH AINUDDIN N$ ANJANI LOTIM

    *)#5

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    2/26

    KATA PENANTAR 

    Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan

    ridho-Nya kami masih diberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan

    makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu tugas

    mata kuliah  Aljabar Linier & Matrik , yaitu “Transformasi Linier” . Tidak lupa kami

    ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-teman yang telah

    memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

    ami menyadari bah!a dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

    "leh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan

    semoga makalah ini dapat berman#aat bagi pembaca dan teman-teman. Amin-amin

    yarobbal alamin...

     Penulis

    2

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    3/26

    DA+TAR ISI

     

    $A%A&AN '(D(%........................................................................................ i

    ATA P)N*ANTA+....................................................................................... ii

    DATA+ S..................................................................................................... iii

    A P)NDA$(%(AN............................................................................ /

    A. %atar elakang............................................................................. /

    . +umusan &asalah....................................................................... /

    0. Tujuan.......................................................................................... /

    A P)&A$ASAN.............................................................................. 1

    A. Pengantar Trans#ormasi %inier................................................... 1

    . Si#at Trans#ormasi %inier 2 ernel dan 'angkauan..................... 3

    0. Trans#ormasi %inier dari +n ke +m *eometri

    Trans#ormasi %inier dari +1 ke +1............................................. /4

    D. &atriks Trans#ormasi %inier...................................................... /5

    ). eserupaan................................................................................. /6

    A P)N(T(P........................................................................................ 17

    A. esimpulan................................................................................ 17

    . Saran........................................................................................... 1/

    DATA+ P(STAA

    3

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    4/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. L0102 Bel0k034

    &atematika merupakan ilmu dasar yang menjadi tolak ukur bagi perkembangan

    ilmu pengetahuan serta teknologi. &atematika dapat memberikan kemampuan

     berpikir logis dalam memecahkan masalah yang rumit. omputer merupakan

    serangkaian intruksi-intruksi yang berjalan dengan metode matematika. &aka dari

    itu, harus mampu menguasai seluruh materi. arena, hal itu adalah modal utama

    dalam penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi persaingan

    global.

    Salah satu materi yang harus benar-benar anak didik kuasai adalah materi

    aljabar, materi ini banyak diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

    B. Rm603 M060l0h

    /. &enjabarkan tentang apa itu trans#ormasi linier8

    7. T803 M060l0h

    Diharapkan pembaca khususnya minimal mengetahui tentang apa itu

    trans#ormasi linier atau lebih bagus lagi jika memahami tentang trans#ormasi linier 

    itu sendiri

    1

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    5/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pe3403102 T20369o2m06 L3e2

    Di dalam bagian ini kita mulai mempelajari #ungsi bernilai 9ector dari sebuah

    9ariable 9ector. :akni, #ungsi yang berbentuk ! ;  F(v), dimana 9ariable bebas ; dan

    9ariable tak bebas ; => @ =;> untuk semua 9ektor dan ; di dalam ; k => untuk semua 9ektor di dalam < dan semua skalar k.

    (ntuk melukiskannya, misalkan 2 + 1→ +   adalah #ungsi yang dide#inisikan

    olehB

    2

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    6/26

    'ika ; = ?/  , y/ > dan ; ; = ?1 , y1 >, maka @ ; ; = ?/ @ ?1  , y/  @ y1  >,

    sehingga 2

    = @ ;> ; =?/ @?1 , C?/ @ ?1 @ Cy/ @ y1, C?/ @ ?1 - Cy/ @ y1>

     ; = ?/ , ?/ @ y/ , ?/ - y/ > @ = ?1 , ?1 @ y1 ,?1 - y1>

    =u @ ;> ; => @ =;>

    'uga , jika k adalah sebuah skalar , k ; =k?/ , ky/ >, sehingga

    =k > ; =k?/ , k?/ @ky/ , k?/ - ky/>

    ; k =?/ , ?/ @y/ ,?/ - y/>

    ; k =>

    'adi adalah sebuah trans#ormasi linear.

    'ika 2 < → W adalah sebuah trans#ormasi linear, maka untuk sebarang 9 / dan

    ;1 di dalam < dan sebarang k / dan k 1 , kita memperoleh 2

    =k / ;/ @ k 1 ;1> ; =k / ;/> @ =k 1 ;1> ; k / =;/> @ k 1 =;1>

    Demikian juga, jika ;/ , ;1 , E , ;n adalah 9ektor-9ektor di dalam < dan k / , k 1 ,

    E , k n adalah skalar, maka 2

    =k / ;/ @ k 1 ;1 @ E @ k n ;n> ; k / =;/> @ k 1 =;1> @ E @ k n =;n>

    Contoh !

    &isalkan A adalah sebuah matriks m ? n yang tetap. 'ika kita

    menggunakan notasi matriks untuk 9ektor di dalam + m dan + n , maka kita dapat

    mende#inisikan sebuah #ungsi T2 + n→ + m dengan 2

    T==> ; A =

    3

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    7/26

    Perhatikan jika bah!a = adalah sebuah matriks n ? / , maka hasil kali A

    = adalah matriks m ? / B jadi T memetakan +n ke dakam +m . %agi pula , T

    linear, untuk melihat ini , misalnya dan ; adalah matriks n ? / dan misalkan k 

    adalah sebuah skalar. Dengan menggunakan si#at-si#at perkalaian matriks,

    maka kita mendapatkan 2

    A = @ ;> ; A @ A ; dan A =k > ; k =A >

     Atau

    T= @ ;> ; T=> @ T=;> dan T=k > ; k T=>

    ita akan menamakan trans#ormasi linear di dalam contoh ini perkalian

    oleh A. Trans#ormasi linear semacam ini dinamakan 120369o2m06 m012k6.

    Contoh " !

    Sebagai kasus khusus dari contoh sebelumnya, misalkan θ adalah sebuah

    sudut tetap, dan misalkan T 2 +1 → +1 adalah perkalian oleh matriks 2

    A ; [cosθ   sinθsinθ   cosθ]

    'ika 9 adalah 9ektor  ;  ;

    [ x

     y

    &aka T=;> ; A ; ; [cosθ   sinθsinθ   cos θ][ x y ] ; [ x cosθ y sinθ x sinθ ycos θ]

    Secara geometrik, maka T=;> adalah 9ektor yang dihasilkan jika ;

    dirotasikan melalui sudut θ . (ntuk melihat ini, maka misalkan φ adalah sudut

    di antara ; dan sumbu ? positi#.

    4

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    8/26

    Dan misalkan ;> ; [ x '  y ' ] adalah 9ektor yang dihasilkan bila ;dirotasikan melalui sudut. ita akan memperlihatkan bah!a ;> ; T=9>. 'ika r 

    menyatakan panjangnya ; , maka 2

    ? ; r cos φ y ; r sin φ

    Demikian juga, karena ;> mempunyai panjang yang sama seperti ; maka

    kita memperoleh 2

    ?F ; r cos=θ @ φ> yF ; r sin=θ @ φ>

    &aka ;> ; [ x '  y ' ] ;θ+∅¿¿θ¿

    r cos¿¿

    ; [rcos θ+∅−r sin θ sin ∅r sinθ+∅+r cosθ sin ∅ ]

    ; [ x cosθ− y sinθ xsinθ+ y cosθ ]

    ;

    [cosθ−sinθsin θ cosθ

     ]; A; ; T=;>

    Trans#ormasi linear di dalam contoh ini dinamakan rotasi dari +1 melalui sudut

    θ.

    5

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    9/26

    Contoh #!

    &isalkan < dan W adalah sebarang dua 9ektor. Pemetaan

    T 2 < → W sehingga T=9> ; 7 untuk tiap-tiap ; di dalam < adalah sebuah

    trans#ormasi linear yang dinamakan trans#ormasi nol. (ntuk melihat bah!a T

    linear, perhatikanlah bah!a 2

    T= @ ;> ; 7 , T=> ; 7 , T=;> ; 7 dan T=k > ; 7

    &aka

    T= @ ;> ; T=> @ T=;> dan T=k > ; k T=>

    Contoh $!

    &isalkan < adalah sebarang ruang 9ektor. Pemetaan T 2 < → < yang

    dide#inisikan oleh T=;> ; ; dinamakan 120369o2m06 de31106 p0d0 !.

    'ika seperti di dalam contoh 1 dan 4 , T 2 < → < adalah trans#ormasi

    linear dari sebuah ruang 9ektor < ke dalam dirinya sendiri, maka T dinamakan

    operator linear pada ; k ;

    6

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    10/26

    adalah sebuah operator linear pada

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    11/26

    Pemetaan T dinamakan proyeksi ortogonal dari < pada W B linearitasnya

    didapatkan dari si#atsi#at dasar perkalian dalam. &isalnya 2

    T= @ ;> ; < @ ;, adalah sebarang 9ektor di dalam +  , maka proyeksi

    ortogonal dari +  pada bidang ?y diberikan oleh 2

    T=;> ; < ;,

    ; =?, y , 7>

    8

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    12/26

    B. S901 T20369o2m06 L3e2 : Ke23el d03 J034k003

    Di dalam bagian ini kita memperlihatkan bah!a sekali bayangan 9ektor basis

    diba!ah trans#ormasi linier telah diketahui, maka kita mungkin mencari bayangan

    9ektor yang selebihnya di dalam ruang tersebut.

    Teoremanya 2

    'ika T2 ; 7

    1. T=-9> ; -T=9> untuk semua 9 di dalam <

    . T=9-!> ; T=9> - T=!> untuk semua 9 dan ! di dalam <

    ukti misalkan 9 adalah sebarang 9ektor di dalam ; T =79> ; 7T =9> ; 7 yang membuktikan /. 'uga, T=-9> ; T=-/=9>>

    ; =-/>T=9>, yang membuktikan 1. Akhirnya, 9 - ! ; 9 @ =-/>!. 'adi T=9 -!> ; T=9 @

    =-/> !> ; T=9>@=-/>T=!> ; T=9>-T=!>

    'ika T2< W adalah trans#ormasi linier, maka himpunan 9ektor di dalam < yang

    dipetakan T ke dalam 7 dinamakan kernel =atau ruang nol> dari T B himpunan

    tersebut dinyatakan oleh ker =T>. $impuanan semua 9ektor di dalam ! yang

    merupakan bayangan di ba!ah T dari paling sedikit satu 9ektor di dalam <

    dinamakan jangkuan dari T B himpunan tersebut dinyatakan oleh +=T>.

    0ontoh ./

    &isalkan T2< W adalah trans#ormasi nol. arena T memetakan tiap-tiap 9ektor 

    ke dalam 7, maka ker =T> ; terdiri dari 9ektor nol.

    0ontoh .1

    &isalkan T2+n +m adalah perkalian oleh

    9

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    13/26

    ernel dari T terdiri dari semua

    :ang merupakan 9ektor pemecahan dari sistem homogeny

    'angkuan dari T terdiri dari 9ektor-9ektor 

    Sehingga sistem

    onsisten.

    10

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    14/26

    Teoremanya adalah 2

    'ika T2< W adalah trasn#ormasi linier maka 2

    /. ernel dari T adalah subruang dari ; kT =9/ > ; k7 ; 7

    Sehingga k9/ berada di dalam ker =T>.

    1. &isalkan !/ dan !1 adalah 9ektor di dalam jangkauan dari T. (ntuk 

    membuktikan bagian ini maka kita harus memperlihatkan bah!a !/ @ !1 dan k 

    !/ berada di dalam jangkuan dari T untuk sebarang skalar kB yakni kita harus

    mencari 9ektor a dan b di dalam < sehingga T =a> ; !/ @ !1 dan T=b> ; k!/.

    arena !/ dan !1 berada di dalam jangkuan dari T, maka ada 9ektor a/ dan a1

    di dalam < sehingga T =a/> ; !/ dan T=a1> ; !1. &isalkan a ; a/ @ a1 dan b ;

    ka/.

    &aka

    T=a> ; T =a/ @ a1> ; T=a/> @ T=a1> ; !/ @ !1 dan

    T=b> ; T=ka/> ; kT=a/> ; k!/ yang melengkapkan bukti tersebut.

    11

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    15/26

    0ontoh .

    &isalkan T2+n +m adalah perkalian oleh sebuah matriks A yang berukuran

    m ? n.

    Dari contoh .1 maka kernel dari T terdiri dari semua pemecahan dari A? ;

    7 B jadi kernel tersebut adalah ruang pemecahan dari sistem ini. 'uga dari contoh

    .1, jangkuan dari T terdiri dari semua 9ektor b sehingga A? ; b konsisten. 'adi,

    menurut Teorema di atas dari bagian 4.5, jangkuan dari T adalah ruang kolom dari

    matrik A.

    &isalkan H9/ , 91,....., 9n I adalah sebuah basis untuk ruang 9ektor < dan

    T2< K W adalah trans#ormasi linier. 'ika kebetulan kita mengetahui bayangan 9ektor 

     basis, yakni T=9/>, T=91>, ..., T=9n> maka kita dapat memperoleh bayangan T=9> dari

    seberang 9ektor 9 dengan menyatakan dulu 9 dalam basis tersebut, katakanlah 9 ;

    k/ 9/ @ k1 91 @ ... @ kn 9n dan kemudian menggunakan hubungan =L.1> dari bagian

    L./ untuk menuliskan T=9> ; =/,7> T=91> ; =1, - /> T=9> ; =4,> 0arilah T=1, -,L> M

    Pemecahan

    &ula-mula kita menyatakan 9 ; =1, -, L> sebagai kombinasi dari

    9/ ; =/, /, />, 91 ; =/, /, 7>, dan 9 ; =/, 7, 7>. 'adi =1, , L> ; k/ =/, /, /> @

    k1 =/, /, 7> @ k =/, 7, 7> atau setelah menyamakan komponen-komponen yang

     bersangkutan k/ @ k1 @ k ; 1 k/ @ k1 ; - k/ ; L yang menghasilkan k/ ; L, k1 ;

    -, k ; L sehingga =1, -, L> ; L9/ -91 @ L9

    'adi T=1, -, L> ; LT=9/> - T=91> @ LT ; L=/,7> - =1, -/> @ L=4,> ; =3, 1>

    'ika T2< K W adalah trans#ormasi linier, maka dimensi dari jangkauan dari T

    dinamakan rank dari T dan dimensi dari kernel dinamakan nulitas =nullity> dari T.

    0ontoh .4

    &isalkan T2+1 K +1 adalah rotasi dari +1 melalui sudut pO4. 'elaslah secara

    geometrik bah!a jangkauan dari T adalah semuanya +1 dan kernel dari T adalah

    =7>. &aka T mempunyai rank 1 dan nulitas ; 7.

    0ontoh .L

    12

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    16/26

    &isalkan T2+n K +m adalah perkalian sebuah matriks A yang berukuran m ?

    n. Didalam contoh . kita mengamati bah!a jangkauan dari T adalah ruang kolom

    dari A jadi rank dari T adalah dimensi ruang kolom dari A, yang persis sama dengan

    rank dari A.

    Secara ringkas, maka rank =T> ; rank =A>, dan juga didalam 0ontoh ., kita

    melihat bah!a kernel dari T adalah ruang pemecahan dari A? ; 7. 'adi nulitas dari T

    adalah dimensi ruang pemecahan ini. Teorema kita berikutnya menghasilkan sebuah

    hubungan di antara rank dan nulitas dari trans#ormasi linier yang dide#inisikan pada

    sebuah ruang 9ektor berdimensi berhingga. ita akan menangguhkan buktinya

    sampai keakhir bagian ini.

    Teoremanya 2

    'ika T2< K W adalah trans#ormasi linier dari sebuah ruang 9ektor < yang

     berdimensi n kepada sebuah ruang 9ektor W, maka di dalam kasus khusus di mana

    ; =banyaknya kolom dari A> - =rank dari T>

    Akan tetapi, kita memperhatikan di dalam 0ontoh .L bah!a nutilas dari T

    adalah dimensi dari ruang pemecahan dari A? ; 7, dan rank dari T adalah rank dari

    matriks A. 'adi =L.4> menghasilkan teorema yang berikut.

    Teorema 2

    'ika A adalah matriks m ? n maka dimensi ruang pemecahan dari A? ; 7

    adalah 2 n - rank =A>

    13

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    17/26

    0ontoh .5.

    Di dalam 0ontoh diatas, kita memperlihatkan bah!a sistem homogeny

    &empunyai ruang pemecahan berdimensi dua, dengan memecahkan sistem

    tersebut dan dengan mencari sebuah basis. arena matriks koe#isien

    &empunyai lima kolom, maka jelaslah dari Teorema 4 bah!a rank A harus

    memenuhi 1 ; L - rank =A>

    Sehingga rank =A> ; . Pada pembaca dapat memeriksa hasil ini dengan

    mereduksi A kepada bentuk eselon baris dan dengan memperilihatkan bah!a

    matriks yang dihasilkan mempunyai tiga baris yang tak nol.

    7. T20369o2m06 L3e2 d02 R 3 ke R m eome12 T20369o2m06 L3e2 d02 R * ke R *

    Pada bagian ini akan dibahas mengenai 2

    1) ah!a Trans#ormasi %inier dari + n  → + m  adalah merupakan trans#ormasi

    matriks = artinya kita dapat menentukan sebuah matriks berukuran m?n sehingga

    T adalah perkalian oleh A. Ditulis T==> ; A = dengan = ∈  + n

    2) &endapatkan si#at si#at geometris dari Trans#ormasi %inier dari + 1  → + 1

    &ula-mula kita akan memperlihatkan bah!a tiap-tiap trans#ormasi linier dari + n ke

    + m adalah trans#ormasi matriks. %ebih tepat lagi, kita akan memperlihatkan bah!a

     jika T2+ n + m adalah sebarang trans#ormasi linier, maka kita dapat mencari sebuah

    matriks A yang berukuran m ? n sehingga T adalah perkalian oleh A.

    14

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    18/26

    &isalkan e /  , e 1 , ..., e3  adalah basis baku dari + n dan A adalah matriks berukuran

    m?n yang kolom kolomnya adalah T=e/>, T=e*>, ... , T=e3> sebagai 9ektor-9ektor 

    kolomnya.

    T2 + 1  → + 1 dengan T ([ x1 x1])=[ x1+2 x2 x1− x2 ]&aka T (e1 )=T ([10])=[11]   dan T (e2 )=T ([01])=[   2−1]

     A=

    [ x

    1+2 x

    2

     x1− x2

     ]¿↑ ↑T (e

    1)   T (e

    2)

    Secara lebih umum, jika

    Secara lebih umum jika

    T=e / > ;

    m/

    1/

    //

    a

    a

    a

     , T=

    2

    e¿¿

    > ;

    m1

    1/

    /1

    a

    1a

    a

    , ... , T=

    3

    e¿¿

    > ;

    mA

    1A

    /A

    a

    a

    a

    &aka A ; [ ]>T=e>T=e>T=e n1/     ;

    mnm1m/

    1n111/

    /n/1//

    aaa

    aaa

    aaa

    &atriks A selanjutnya disebut matriks baku dari trans#ormasi linier T.

    Selanjutnya untuk setiap =

     + n berlaku = ;

    m

    1

    /

    ?

    ?

    ?

     ; ?/ e/   @  ?1  e 1 @ ... @ ?n e3

    arena T adalah trans#ormasi linier maka T== > ; T =?/ e /   @  ?1  e 1 @ ... @ ?n e3  >

    ; ?/ T=e / " @  ?1 T= e 1 "@ ... @ ?n T= e3>. Dilain pihak

    15

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    19/26

    A= ;

    mnm1m/

    1n111/

    /n/1//

    aaa

    aaa

    aaa

    m

    1

    /

    ?

    ?

    ?

     ;

    n

    n

    n

     x x x

     x x x

     x x x

    mn1m1/m/

    1n111/1/

    /n1/1///

    aaa

    aaa

    aaa

    ; ?/

    m/

    1/

    //

    a

    a

    a

     @ ?1 

    m1

    1/

    /1

    a

    1a

    a

     @ .... @ ?

    mA

    1A

    /A

    a

    a

    a

     ; ?/ T=e / " @  ?1 T= e 1 "@ ... @ ?n T= e3>

    Sampai disini dapat disimpulkan bah!a T== > ; A=

    D. M012k6 T20369o2m06 L3e2

    Di dalam bagian ini kita memperlihatkan bah!a jika < dan W adalah ruang

    9ektor berdimensi berhingga =tidak perlu + n  dan + m>, maka dengan sedikit

    kepintaran, setiap trans#ormasi linier T2< W dapat dipandang sebagai

    trans#ormasi matriks. Pemikiran dasarnya adalah memilih basis untuk < dan W dan

     bekerja dengan matriks koordinat relati# terhadap basis ini dan buka bekerja dengan

    9ektor itu sendiri.

    &isalkan < berdimensi n dan W berdimensi m. 'ika kita memilih basis

    dan F untuk < dan W, maka untuk setiap ? di dalam F  akan

    merupakan suatu 9ektor di dalam + m. 'adi di dalam proses pementaan ? ke dalam

    T=?>, trans#ormasi linier T Gmenghasilkan sebuah pemetaan dari + n ke dalam + m

    dengan mengirimkan C? ke dalam CT=?>. Dapat diperlihatkan bah!a pemetaan

    yang dihasilkan ini selalu merupakan trans#ormasi linier. Dengan ini maka pemetaan

    tersebut dapat dilangsungkan dengan menggunakan matriks A standar untuk 

    trans#ormasi ini, yakni 2

    AC? ; CT=?>F

    'ika, bagaimanapun, kita dapat mencari matriks A, maka seperti yang diperlihatkan

     pada gambar berikut 2

    16

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    20/26

    Dapat dihitung di dalam tiga langkah menurut prosedur tak langsung yang berikut 2

    /. $itunglah matriks koordinat C?

    1. alikanlah C? di sebelah kiri dengan A untuk menghasilkan CT=?>F

    . angunlah kembali T=?> dari matriks koordinatnya CT=?>F

    (ntuk mencari nilai matriks A. &isalkan < adalah ruang berdimensi n dengan

     basis ; Hu/, u1, ... , unI dan W adalah sebuah ruang berdimensi m dengan basis F

    ; H9/, 91, ... , 9nI. ita mencari sebuah matriks m ? n

    ¿a1n

     A=

    a11   a12   ⋯

    a21

      a22

      …

    ⋮ ⋮   ¿

    ¿a1m

    ¿am1   am2   … amn¿

    Sehingga berlaku untuk semua 9ektor ? di dalam F, Tetapi 2

    [U 1 ]B=[1

    0

    0

    0] sehingga

    ¿a1n

    a11

      a12

      ⋯

    a21

      a22

      …

    ⋮ ⋮   ¿

    ¿a1m

    ¿

     A [U 1 ]B= [am1   am2   … amn¿ ][1

    0

    0

    0]=[

     a11

    a21

    am1]

    17

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    21/26

    'adi ACu/ ; CT=u/>F berarti 2

    [ a

    11

    a21

    am1] ; CT=u/>F

    &atriks A yang unik yang didapatkan dengan cara ini dinamakan matriks T

    terhadap basis dan F.

    E. Ke6e2p003

    &atriks sebuah operator ilnier T2<  < bergantung pada basis yang dipilih

    untuk dan P-/C? ; CT=?>F

    18

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    22/26

    ni dapat dituliskan sebagai 2

    [ x]

    B' 

     P→[T  [ x ]

    ]B dan   [ x ]B P

    −1

    → [T [ x ]]B' 

    Dari kedua hubungan di atas dapat dikaitkan menjadi sebuah gambar sebagai

     berikut 2

     P[ x ]B

    [ x ]B' 

     A→

    ¿ A' 

    [T [ x ]]B↓ P

    −1

    [T  [ x ] ]B' 

    *ambar ini melukiskan bah!a ada dua cara untuk mendapatkan matriks

    C T = ? > Fdari matriks C ? F. :akni 2

    AFC?F ; CT=?>F atau P-/APC?F ; CT=?>F

    19

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    23/26

    Dari pernyataan di atas dapat dihasilkan 2

    P-/APC?F ; AFC?F

    Dan untuk semua ? di dalam < adalah P-/AP ; AF. Dengan begitu dari kedua

     persamaan tersebut sudah membuktikan bah!a merupakan Teorema.

    20

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    24/26

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    'ika < dan W adalah ruang 9ektor dan adalah sebuah #ungsi yang

    mengasosiasikan sebuah 9ektor yang unik di dalam W dengan sebuah 9ektor di

    dalam dan kita mengatakan bah!a ! adalah bayangan

    dari 9 di ba!ah .

    (ntuk melukiskannya, maka jika 9 ; =?,y> adalah sebuah 9ektor di dalam + 1,

    maka rumus 2 =9> ; = ? , ? @ y , ? - y >.

     Definisi.

    'ika 2 < → W adalah sebuah #ungsi dari ruang 9ektor < ke dalam ruang

    9ektor W, maka dinamakan trans#ormasi linear jika 2

    /. = @ ;> ; => @ =;> untuk semua 9ektor dan ; di dalam ; k => untuk semua 9ektor di dalam < dan semua skalar k.

    Di dalam trans#ormasi linier terdapat si#at, yakni kernel dan jangkauan. ernel

    dan jangkauan merupakan sekali bayangan 9ektor basis diba!ah trans#ormasi linier 

    telah diketahui, maka kita mungkin mencari bayangan 9ektor yang selebihnya di

    dalam ruang tersebut.

    Pada trans#ormasi linear terdapat istilah yang biasa disebutkan dalam

     pembahasan kali ini, yakni Teorema. Teorema ini merupakan pernyataan yang dapat

    dibuktikan kebenarannya, sehingga untuk membuktikan kebenaran dari suatu

     pernyataan atau rumus dibutuhkan teorema.

    Dan dalam matriks trans#ormasi linier terdapat dua alasan utama mengapa

     prosedur tak langsung penting untuk dilakukan, yaitu 2

    /. Prosedur tersebut menyediakan cara yang e#isien untuk melakukan trans#ormasi

    linier pada komputer digital

    1. ersi#at teoretis, tetapi dengan konsekuensi praktis yang penting

    21

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    25/26

    B. SARAN

    Penulis sangat menyadari dan memahami bah!a pembuatan makalah ini jauh

    dari kekurangan dan kelemahan dalam pembuatannya. &aka dari itu, penulis pun

    tidak menolak adanya saran dan kritik yang si#atnya mendukung dan membangun

    dari para pembaca agar &akalah selanjutnya nanti, jauh lebih sempurna dan layak 

    untuk dibaca oleh para pembaca sekalian.

    22

  • 8/17/2019 MAKALAH Transformasi Linier

    26/26

    DA+TAR PUSTAKA

    http2OOkseminar.sta##.ipb.ac.idO#ilesO17/O71O73RTrans#ormasi-%inier.pd# 

    http://amriesagala.blogspot.com/2014/12/transformasi-linear.html

    https2OO!!!.#acebook.comO&ental&ilyaderOpostsO371/51445/6 

    http2OOeprints.undip.ac.idO1144OLO&7R$ikmatulRAiniRchapterR.pd#  

    http://kseminar.staff.ipb.ac.id/files/2013/02/09_Transformasi-Linier.pdfhttp://amriesagala.blogspot.com/2014/12/transformasi-linear.htmlhttps://www.facebook.com/MentalMilyader/posts/390821624348617http://eprints.undip.ac.id/32244/5/M03_Hikmatul_Aini_chapter_I.pdfhttp://amriesagala.blogspot.com/2014/12/transformasi-linear.htmlhttps://www.facebook.com/MentalMilyader/posts/390821624348617http://eprints.undip.ac.id/32244/5/M03_Hikmatul_Aini_chapter_I.pdfhttp://kseminar.staff.ipb.ac.id/files/2013/02/09_Transformasi-Linier.pdf