Makalah Sistem Fiskal Dan Zakat Dalam Perspektif Islam

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM FISKAL DAN ZAKAT DALAM PERSPEKTIF ISLAMMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Ekonomi Islam yang dibina oleh Dr. Masiyah Kholmi, Ak., MM.Oleh:Kelompok XNamaNIM

Firdhanajlakhairunnisa201210170311001

Zurriyati201210170311002

Budi RahmanSaputra201210170311007

M.KamalRedha201210170311010

RahmanAnshari201210170311024

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Kebijakan fiskal dalam ekonomi islamDalam ekonomi konvensional kebijakan fiscal dapat diartikan sebagai langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam system pajak atau dalam pembelanjaan (dalam konsep makro disebut dengan government expenditure).Tujuan kebijakan fiscal dalam perekonomian sekuler adalah tercapainya kesejahteraan, yang didefinisikan sebagai adanya benefit maksimal bagi individu dalam kehidupan tanpa memandang kebutuhan spiritual manusia. Fiskal terutama ditujukan untuk mencapai alokasi sumber daya secara efisien, stabilitas ekonomi, pertumbuhan, dandistribusi pendapatan serta kepemilikan.Kebijakan fiscal merupakan kebijakan yang memengaruhi anggaran dan belanja suatu Negara (APBN), kebijakan moneter dan perdagangan, diperlukan untuk mengoreksi gangguan-gangguan yang menghambat jalannya roda perekonomian.Kebijakan fiscal dalam perspektif islamKebijakan fiscal telah lama dikenal dalam teori ekonomi islam, yaitu sejak zaman Rasulullah saw. Dan Khaulafaur Rasyidin, yang di kemudian hari dikembangkan oleh para ulama. Ibnukhaldun (1404) mengajukan solusi atas resesi dengan cara mengecilkan pajak dan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Abu Yusuf (798) merupakan ekonom pertama yang secara rinci menulis tentang kebijakan ekonomi dalam kitabnya Al Kharaj, yang menjelaskan tanggung jawab ekonomi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.Di zaman Rasulullah SAW., sisi penerimaan APBN terdiri dari karaj (sejenis pajak tanah), zakat, kums (pajak1/5), jizya (sejenis pajak atas badan orang non muslim), dan penerimaan lain-lain (diantaranya kaffarah/denda). Sedangkan pengeluaran terdiri dari pengeluaran untuk kepentingan dakwah,pendidikan dan kebudayaan,iptek,hankam, kesejahteraan social, dan belanja pegawai.

Kebijakan fiscal bias dikatakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang sangat penting dalam rangka :1. Membantu memperkecil fluktuasi dari siklus usaha2. Mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sustainable, kesempatan kerja yang tinggi3. Membebaskan dari inflasi yang tinggi atau bergejolakZakat merupakan pilar utama dalam system keuangan islam sekaligus sebagai instrument utama dalam kebijakan fiscal islam. Sementara sumber lain tetap diperbolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan syariah dan melalui kebijakan figh yang berdasarkan dengan Al-Quran dan Al-Hadist. Zakat sendiri bukanlah suatu kegiatan yang semata-mata untuk tujuan duniawi. Seperti distribusi pendapatan, stabilitas ekonomi dan lainnya.Tetapi mempunyai implikasi untuk kehidupan di akhirat. Hal ini yang membedakan kebijakan fiscal dalam islam dengan kebijakan fiscal dalam system ekonomi pasar/kapitalis.Definisi Zakat menurut bahasa berarti nama yang artinya kesuburan, taharah berarti kesucian, barakah berarti keberkahan, dan tazkiyah berarti mensucikan.Definisi Zakat menurutistilah oleh beberapa ulama sebagaiberikut :a. Mahzab MalikiZakat merupakan pengeluaran sebagian dari harta yang khusus yang telah mencapain isab (batas kuantitas minimal yang mewajibkan zakat) kepada orang-orang yang berha kmenerimanya.b. HanafiZakat adalah harta yang khusus, yg ditentukan oleh syariah karena Allahc. Yusuf Qardawizakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWA mewajibkan kepadanya pemiliknya (muzakki) untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya (mustahik) dengan persyaratan tertentu pula.d. Al MawardiZakat adalah sebutan untuk pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada golongan tertentu.Firman Allah SWA tentang anjuran menunaikan zakat, antara lain terdapatdalam Quran Surah Al-Taubah : 103yang artinya :Ambillan zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalan untuk mereka.Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa buat mereka. Dan Allah MahaMendengar, LagiMahaPenyayang. Padaayat lain Allah SWT berfirmandalam Quran surah Al-Hajj : 41Yang artinya :(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka dimuka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat menyuruh berbuat yang marufdan mencegah dari perbuatan yang mungkar dan kepada Allah lah kembalinya segala urusan.

Daftarpustakahttp://himepunimal.blogspot.com/2012/10/kebijakan-fiskal-dalam-ekonomi-islam_27.html?m=1http://www.unismuh.ac.id/artikel_unismuh/3103-zakat-dalam-kebijakan-fiskal.htmlhttp://www.anget.org/2013/01/kebijakan-fiskal-dalam-perspektif-islam.html?m=1http://ekonomsyariah.wordpress.com/2011/12/09/pengertian-kebijakan-fiskal/http://caknenang.blogspot.com/2011/04/zakat-dalam-islam.html?m=1