Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hampir sama dengan Laporan KP, namun lebih ringkas

Citation preview

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    1/9

    Lampiran 5 Makalah Seminar Kerja Praktek di Pertamina (Persero) Regional IV Semarang

    MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

    Analisis Uji Independensi dengan Crosstab Chi Square Pada Penggunaan BBM

    Nelayan dengan Besar GT di Kabupaten Pemalang Tahun 2013

    Purwanti Rahayu1

    Dr. RB Fajriya Hakim, M.Si2

    1Mahasiswa Program Studi Statistika, FMIPA UII Yogyakarta

    [email protected]

    2Dosen Program Studi Statistika, FMIPA UII Yogyakarta

    [email protected]

    ABSTRAK

    Kerja Praktek ini dilaksanakan di PT. Pertamina (Persero) Region IV, di Jalan Pemuda No.114 Semarang,dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai dari tanggal 3 Februari 2014 sampai tanggal 28 Februari 2014. Data yangdigunakan pada laporan ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari rekap data Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM)solar di SPDN Asemoyong kabupaten Pemalang. Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah untuk Melihat jumlah penggunaanBBM solar pada kabupaten Pemalang dengan nomer SPDN 49 523 02 Asemdoyong tiap bulannya dalam grafik danMenganalisis apakah antara besar ukuran GT dengan jumlah penggunaan BBM solar oleh kapal nelayan kabupatenPemalang saling independen. Analisis yang digunakan untuk mengola data tersebut merupakan analisis deskriptifmenggunakan software Microsoft Excel 2010 dengan membuat diagram batang, dan menggunakan analisis crosstab chi-

    square dengan menggunakan software SPSS. Berdasarkan diagram batang menyajikan data penjualan BBM solar selamatahun 2013 dan didapatkan hasil penjualan solar terbanyak dan terendah selama satu tahun 2013. Analisis crosstab chi-square bertujuan untuk menguji indpendensi kedua variabel yaitu variabel Gross Tonage (GT) dan variabel jumlahpenjualan BBM solar.

    Kata kunci: Gross Tonage (GT), Pertamina, Pemalang, Crosstab Chi-Square, Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Pendahuluan

    Dalam perjalanan sejarah bangsa

    Indonesia minyak bumi memiliki peran

    yang penting dan strategis. Peran penting

    dalam hal ini migas (minyak bumi dan gas)

    menyangkut hajat hidup orang banyak dan

    strategis karena migas merupakan sumber

    energi bagi kegiatan ekonomi nasional,

    disamping sebagai sumber daya devisa

    Negara yang secara keseluruhan terkait

    langsung dengan pertahanan dan keamanan

    nasional. Perusahaan yang bergerak dalam

    migas di Indonesia adalah PT Pertamina

    (Paramita, 2011).

    Sebagai lokomotif perekonomian

    bangsa Pertamina merupakan perusahaanmilik negara yang bergerak di bidang energi

    meliputi minyak, gas serta energi baru dan

    terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan

    bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata

    kelola korporasi yang baik sehingga dapat

    berdaya saing yang tinggi di dalam era

    globalisasi (www.pertamina.com,2014).

    http://www.pertamina.com/http://www.pertamina.com/http://www.pertamina.com/http://www.pertamina.com/
  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    2/9

    Pertamina merupakan perusahaan

    Bahan Bakar Minyak (BBM) yang

    mendistribusikan hasil produksinya

    keseluruh Indonesia yang merupakan

    Negara berpulau-pula. Sehingga dalam

    pendistribusian BBM mengharuskan

    Pertamina melakukan kerja sama dengan

    pihak ketiga sebagai mitra kerja atau dalam

    praktek dikenal dengan Stasiun Pengisian

    Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU), Stasiun

    Pengisian Bahan Bakar (SPBB) dan Solar

    Packed Dealer untuk Nelayan/Stasiun

    Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan

    (SPDN/SPBN) yang akan menyalurkan

    Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan

    Bakar Khusus (BBK), serta produk lain

    yang disediakan dan dijual oleh

    PERTAMINA, khususnya BBM jenis solar

    bersubsidi (Hardik, 2012).

    Luasnya wilayah Indonesia dalam

    pendistribusian BBM dan BBK serta produk

    lain, pemerintah membangun beberapa

    dealer pengisian Bahan Bakar. Salah

    satunya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    segera membangun tiga dealer pengisian

    bahan bakar yang tersebar di Pati,

    Pemalang, dan Brebes. Pembangunan Solar

    Packet Dealer Nelayan (SPDN) itu

    sepenuhnya didanai Pemprov Jateng melalui

    APBD tahun ini. Pembangunan tersebut

    dibangun untuk melayani kebutuhan bahan

    bakar kapal-kapal nelayan setempat.

    Hendaknya pembangunan SPDN

    dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan

    solar nelayan (Suara Merdeka, 2005).

    Dalam Makalah ini menggunakan

    data Penjualan BBM Solar pada Kabupaten

    Pemalang karena Kabupaten Pemalang

    merupakan salah satu daerah pendukung

    perikanan di Pantai Utara Jawa, yang

    memiliki perairan potensi untuk daerah

    penangkapan ikan. Kabupaten Pemalang

    memiliki luas wilayah sebesar 111.530 km.

    Panjang garis pantai yang dimiliki

    Kabupaten Pemalang 35 km, yang

    berbatasan langsung dengan laut Jawa,

    sehingga sebagian masyarakat bermata

    pencaharian sebagai nelayan. Adapun

    wilayah kecamatan yang merupakan daerah

    pesisir pantai atau berbatasan langsung

    dengan laut Jawa ada empat Kecamatan

    pesisir yaitu Kecamatan Pemalang,

    Kecamatan Taman, Kecamatan Petarukan

    dan Kecamatan Ulujami (Putri dkk, 2013).

    Nelayan-nelayan Kramat (Tegal),

    Waru Condong, Taman (Pemalang),

    Wonokerto dan Pelabuhan Nusantara

    (Pekalongan), Klidang Lor dan Gringsing

    (Batang), Tawang Sewu dan bandengan

    (Kendal), Tambak Lorok (Semarang), Moro

    dan Wedung (Demak), Bandengan (Jepara),

    Juwana (Pati), Gisik Agung dan Sarang

    (Rembang) masih keluhkan keterbatasan

    bahan bakar minyak (BBM) karena

    ketersediaan di stasiun pengisian bahan

    bakar nelayan (SPBN) terbatas hanya untuk

    kapal besar, sedangkan perahu kecil lebih

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    3/9

    banyak mencari BBM di SPBU dengan

    jeriken (Safuan, 2013).

    Di dalam Undang-Undang Nomor 31

    Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 45

    Tahun tentang Perikanan, nelayan kecil

    didefinisikan sebagai mereka yang

    menangkap ikan di laut dan menggunakan

    perahu di bawah 5 Gross Tonage (GT).

    Sedangkan di lapangan, justru nelayan

    berkapasitas maksimal 5 (GT) inilah yang

    kesulitan mengakses (BBM) bersubsidi

    (Syahid, 2014).

    Kesulitan nelayan dalam mengakses

    (BBM) bersubsidi salah satu faktornya

    karena kasus penimbunan BBM bersubsidi.

    Satuan tugas Polres Pemalang berhasil

    menyita 4.722 liter BBM jenis solar dan

    premium yang ditimbun saat menggelar

    Operasi Dian Candi 2013. BBM tersebut

    disita dari dua pria, dari tangan Fadloli,

    petugas menyita BBM sebanyak 1.386 liter

    dan Nur Falahi sebanyak 3.336 liter. BBM

    tersebut, ditaruh dalam 157 jeriken yang

    berkapasitas 30 liter untuk satu jeriken dan

    sudah ditumpuk didalam gudang sejak awal

    bulan Juni. Mereka sudah mencicil sejak

    awal Juni dan akan menjualnya setelah

    harga BBM naik. (Permadi, 2013).

    Terkait ditemukannya penimbunan

    Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi dan

    temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

    dalam penyaluran BBM bersubsidi kepada

    kapal diatas 30 (GT) yang tidak sesuai

    dengan Perpres Nomor 15 Tahun 2012

    tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen

    Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak

    Tertentu. Sehingga Badan Pengatur Hilir

    Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas),

    memutuskan untuk melarang kapal diatas 30

    (GT) menggunakan (BBM) Bersubsidi.

    Kapal dengan ukuran diatas 30 GT

    merupakan kapal-kapal besar yang dimiliki

    oleh perusahaan besar bukan kapal-kapal

    nelayan kecil. Kapal yang semestinya

    mendapatkan (BBM) bersubsidi adalah

    kapal-kapal kecil (Cesare, 2014).

    Keputusan yang diambil Badan

    Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH

    Migas) menimbulkan berbagai macam

    protes dari berbagai nelayan, maka seluruh

    kapal nelayan yang berukuran 30 (GT) ke

    atas, bisa kembali mengisi (BBM) subsidi.

    Kapal-kapal yang sebelumnya tidak melaut

    akibat mahalnya solar, kini sudah bisa

    melaut kembali. ketentuan itu menyusul

    terbitnya Permen ESDM No 6/2014 tanggal

    20 Februari 2014, sebagai revisi Permen

    18/2013. Dalam aturan itu disebutkan bahwa

    nelayan di atas 30 GT sudah dapat dilayani

    BBM subsidi sepanjang kapal tersebut

    terdaftar dan memiliki rekomendasi dari

    Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD)

    terkait (Handayani, 2014).

    Pemerintah telah membangun

    beberapa dealer pengisian Bahan Bakar

    Minyak di provinsi Jawa tengah salah

    satunya di Kabupaten Pemalang. Di

    bangunnya dealer pengisian bahan bakar

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    4/9

    tersebut bertujuan untuk mempermudah

    nelayan dalam membeli bahan bakar tanpa

    harus ke SPBU melainkan cukup di SPDN

    tersebut dan mencukupi kebutuhan para

    nelayan untuk memperoleh (BBM) subsidi.

    Ternyata kebutuhan para nelayan belum

    tercukupi memperoleh (BBM) subsidi,

    khususnya nelayan-nelayan kecil yang ukura

    kapalnya dibawag 5 GT. Setelah diselidiki

    oleh kepolisian terdapat kecurangan, dimana

    ditemukannya penimbunan (BBM) subsidi

    untuk nelayan. Untuk mensejahterakan

    kapal-kapal berukuran GT kecil, BPH Migas

    melarang kapal berukuran diatas 30 (GT)

    menggunakan BBM subsidi. Tapi banyak

    nelayan-nelayan kapal besar yang

    memprotes kebijakan dari BPH migas

    tersebut. Sehingga pemerintah menerbitkan

    Permen ESDM No 6/2014 tanggal 20

    Februari 2014, sebagai revisi Permen

    18/2013, sehingga nelayan dengan ukuran

    GT kapal diatas 30 dapat menggunkan BBM

    subsidi. Bila masih menggunakan sistem

    yang sama, maka kemungkinan akan

    muncul permasalahan yang sama.

    Oleh karena itu, dalam kasus ini

    penulis menggunakan data pada SPDN

    Asemdoyong Pemalang. Penulis mengambil

    data untuk ukuran GT kurang dari sama

    dengan 5, karena penulis ingin melihat

    independensi variabel ukuran GT untuk

    nelayan kecil, karena nelayan kecil yang

    sangat membutuhkan (BBM) subsidi.

    Sehingga untuk penelitian penulis berjudul,

    Analisis Uji Independensi dengan

    Crosstab Chi Square Pada Penggunaan

    BBM Nelayan dengan Besar GT di

    Kabupaten Pemalang Tahun 2013.

    Penulis mengambil sampel pada Data

    Kabupaten Pemalang yang diperoleh dari

    PT.Pertamina (Persero) pada bidang BBM

    Retail untuk data tahun 2013.

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka

    penulis melakukan Analisis Uji

    Independensi menggunakan Crosstab

    dengan tujuan sebagai berikut:

    1.

    Melihat jumlah penggunaan BBM solar

    pada kabupaten Pemalang dengan

    nomer SPDN 49.523.02 Asemdoyong

    tiap bulannya dalam grafik.

    2. Menganalisis apakah antara besar

    ukuran GT dengan jumlah penggunaan

    BBM solar oleh kapal nelayan

    kabupaten Pemalang saling independen.

    Metode Penelitian

    Dalam penelitain ini penulis

    melakukan Kerja Praktek yang dilaksanakan

    di PT. Pertamina (Persero) Region IV, di

    Jalan Pemuda No.114 Semarang. Dari Kerja

    Praktek tersebut penulis mendapatkan data

    penjualan Solar pada SPDN Asemdoyong

    untuk tahun 2013. Objek penelitian ini

    menggunakan data sekunder yang diperoleh

    dari bagian BBM Retail. Penulis ini

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    5/9

    menggunakan software SPSS untuk

    melakukan uji independensi chi-square

    Crosstab. Dalam Crosstab data minimal

    data nominal, sedangkan penulis melakukan

    analisis dengan data ordinal, yang awalnya

    data rasio, penulis ubah menjadi data

    ordinal. Data tersbut digunakan untuk

    melakuakn uji independensi menggunakan

    crosstab yang tujuannya agar mengetahui

    adakah independensi antara variabel ukuran

    GT kapal nelayan dengan banyaknya

    konsumsi BBM solar subsidi yang

    digunakan pada daerah kabupaten

    Pemalang.

    Pembahasan

    Untuk data dalam Grafik dibawah ini

    merupakan data penjualan BBM solar

    bersubsidi pada kabupaten Pemalang.

    Penulis mengambil sampel pada SPDN

    Asemdoyong. Data yang dipaparkan dalam

    grafik dibawah ini merupakan data penjulan

    solar selama tahun 2013. Dengan

    menampilkan Grafik penjualan BBM solar

    bersubsidi pada SPDN Asemdoyong

    dengan tujuan untuk mengetahui pergerakan

    penjualan solar bersubsidi tiap bulannya

    selama tahun 2013. Berikut ini data dari

    bulan Januari- desember 2013:

    Tabel 1. Penjualan BBM di SPDN

    Asemdoyong tahun 2013

    Bulan Penjualan

    (Liter)

    Januari 183212

    Februari 167503

    Maret 191013April 191077

    Mei 191126

    Juni 191473

    Juli 239365

    Agustus 152437

    September 241367

    Oktober 225972November 258945

    Desember 239373

    Jumlah 2472863

    Pada Kabupaten Pemalang untuk penjualan

    BBM Premium/Solar di SPDN Asemdoyong

    tahun 2013 menunjukan jumlah penjualan

    sebanyak 2.472.863 Liter. Untuk pergerakan

    jumlah penjualan BBM di SPDN

    Asemdoyong tiap bulannya seperti berikut.

    Gambar 1. Jumlah penjualan BBM di SPDN

    Asemdoyong tahun 2013.

    0

    50000

    100000

    150000

    200000250000

    300000

    Januari

    Maret

    Mei

    Juli

    September

    November

    Penjualan

    Penjualan

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    6/9

    Bila dilihat pada Gambar 1 Pada bulan

    Januari sampai bualan Juni penjualan BBM

    solar bersubsidi relatif stabil, mengalami

    peningkatan pada bulan Juli. Namun pada

    bulan Agustus mengalami penurunan,

    karena cuaca buruk nelayan banyak yang

    tidak berlayar mencari ikan. Pada bulan

    September sampai Desember penjualan

    BBM solar bersubsidi relatif stabil naik dari

    pada bulan Januari sampai Juni.

    Dalam Crosstab penulis

    mengumpulakn data penjualan BBM solar

    oleh pertamina di SPDN Asemdoyong

    dengan melihat besar GT kapal. Awalnya

    ukuran GT dan banyak penjualan BBM

    solar bersekala rasio, namun penulis

    mengubahnya menjadi sekala ordinal. Untuk

    bentuk sekala ordinal penulis menggunakanGT kapal dengan ukuran GT: 3,4, dam 5

    dengan Penjualan BBM solar sebesar: (200-

    300) Liter, (301-400) Liter, (401-500) Liter

    dan (501-600) Liter. Untuk analisis

    menggunakan Crosstab dengan uji hipotesis

    chi-square. Peneliti mendapatkan output

    pada Tabel 3, Tabel 4 dan table 5.

    Tabel 2. Data penjualan solar dengan GT

    kapal

    GT

    kapalJumlah penjualan solar (liter)

    200-300 301-400 401-500 501-600

    3 188 92 31 15

    4 370 165 116 5

    5 146 92 54 17

    Tabel 3. Case Processing Summary

    Case Processing Summary

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    jualan *

    gtt

    1291 100.0

    %

    0 .0% 1291 100.0

    %

    Dilihat dari Tabel 3 diatas pada kolom valid

    menunjukan banyaknya data dalam analisis

    ini sebanyak 1.291 dan untuk kolom missing

    adalah data yang kosong, dan outputnya

    menunjukan tidak ada data yang kosong.

    Sehingga total data yang digunakan dalam

    analisis sebesar 1.291.

    Tabel 4. Crosstab GT kapal dengan

    Penjualan solar

    jualan * gtt Crosstabulation

    Count

    Gtt

    Total3.00 4.00 5.00

    Jualan 200-300 188 370 146 704

    301-400 92 165 92 349

    401-500 31 116 54 201

    501-600 15 5 17 37

    Total 326 656 309 1291

    Tabel kontigensi diatas untuk

    mempermudah dalam membaca data, dan

    mengetahui independensi antara variabel

    baris dan kolom. Dalam tabel kontigensi

    diatas menujukan bahwa:

    - Banyak kapal yang berukuran GT 3

    dan membeli BBM solar bersubsidi

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    7/9

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    200-300 liter adalah 188 kapal.

    -

    Banyak kapal yang berukuran GT 3

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    301-400 liter adalah 92 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 3

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    401-500 liter adalah 31 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 3

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    501-600 liter adalah 15 kapal.

    -

    Banyak kapal yang berukuran GT 4

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    200-300 liter adalah 370 kapal.

    -

    Banyak kapal yang berukuran GT 4

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    301-400 liter adalah 165 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 4

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    401-500 liter adalah 116 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 4

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    501-600 liter adalah 5 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 5

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    200-300 liter adalah 146 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 5

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    301-400 liter adalah 92 kapal.

    - Banyak kapal yang berukuran GT 5

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    401-500 liter adalah 54 kapal.

    -

    Banyak kapal yang berukuran GT 5

    dan membeli BBM solar bersubsidi

    pada SPDN Asemdoyong sebanyak

    501-600 liter adalah 17 kapal.

    Tabel 5. Chi-Square Tests

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymp. Sig.

    (2-sided)

    Pearson Chi-Square 37.240a 6 .000

    Likelihood Ratio 40.589 6 .000

    Linear-by-Linear

    Association

    8.958 1 .003

    N of Valid Cases 1291

    a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The

    minimum expected count is 8.86.

    Untuk uji independensi hanya melihat pada

    nilai p-value pearson Chi-Square saja,

    berikut ini uji hipotesisinya: Hipotesis

    H0: Ukuran GT independen dengan

    jumlah penjualan BBM solar

    H1: Ukuran GT tidak independen

    dengan jumlah penjualan BBM solar.

    Tingkat signifikasni

    Dengan menggunakan = 0.05 Daerah kritis

  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    8/9

    Ketika p-value < 0.05

    Statistika uji

    p-value < (Maka menolak H0)

    0.000< 0.05 (dilihat pada tabel 4nilai signifikansi Person Chi-Square =

    0.000)

    Keputusan

    Karena nilai p-value < maka tolak H0.

    Kesimpulan

    Dengan menggunakan tingkat

    kepercayaan 95% menunjukan bahwa

    tidak saling independen antara variabel

    besar ukuran GT kapal dengn jumlah

    penjualan BBM solar di APDN

    Asemdoyong.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan diperoleh

    kesimpulan berikut:

    1.

    Pada bulan Januari sampai bualan Juni

    penjualan BBM solar bersubsidi relatif

    stabil, mengalami peningkatan pada

    bulan Juli. Namun pada bulan Agustus

    mengalami penurunan, karena cuaca

    buruk nelayan banyak yang tidak

    berlayar mencari ikan. Pada bulan

    September sampai Desember penjualan

    BBM solar bersubsidi relatif stabil naik

    dari pada bulan Januari sampai Juni.

    2.

    Penulis telah melakukan analisis

    independensi dengan Crosstab Chi

    Kuadrat, menunjukan pada hasil uji

    hipotesis nilai p-value lebih kecil dari

    nilai alpha. Hal ini menunjukan bahwa

    tolak H0. Dimana H0 nya Ukuran GT

    independen dengan jumlah penjualan

    BBM solar. Ini berarti antara variabel

    banyaknya penjualan BBM solar

    bersubsidi dengan ukuran GT kapal

    saling dependen.

    Daftar Pustaka

    Cesare.2014.http://esdm.seruu.com/read/201

    4/02/06/202318/alasan-bph-migas-

    larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidi. Jakarta: Seruu.com. (9

    Mei 2014/ 06.35)

    Handayani, Lilis S. 2014.

    http://www.republika.co.id/berita/na

    sional/jawa-barat-

    nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-

    nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-

    isi-bbm-subsidi.

    Indramayu:Republika. (23 April

    2014/ 22.18).

    Hardik.2012. Tinjauan Yuridis Terhadap

    Kelangkaan Pendistribusian BahanBakar Miyak (BBM) Jenis Solar

    Bersubsidi.Pontianak:Universitas

    Tandjungpura

    Nn.2005.http://www.suaramerdeka.com/hari

    an/0504/14/nas12.htm. Semarang:

    Suara Merdeka. (23 April 2014/

    20.48 WIB)

    http://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.suaramerdeka.com/harian/0504/14/nas12.htmhttp://www.suaramerdeka.com/harian/0504/14/nas12.htmhttp://www.suaramerdeka.com/harian/0504/14/nas12.htmhttp://www.suaramerdeka.com/harian/0504/14/nas12.htmhttp://www.suaramerdeka.com/harian/0504/14/nas12.htmhttp://www.suaramerdeka.com/harian/0504/14/nas12.htmhttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/02/23/n1fxg1-kapal-nelayan-diatas-30-gt-bisa-kembali-isi-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidihttp://esdm.seruu.com/read/2014/02/06/202318/alasan-bph-migas-larang-kapal-di-atas-30-gt-gunakan-bbm-subsidi
  • 5/23/2018 Makalah Seminar Kerja Praktek Pertamina

    9/9

    Paramita, Citra. 2011. Analisis

    Perbandingan metode Peramalan

    Penjualan bahan Bakar minyak

    dengan Standar Kesalahan

    Peramalan (SKP) pada PT Pertamina

    (Persero) Region IV Jateng dan DIY.

    Semarang: Universitas Diponegoro.

    Permadi,Yusuf B. 2013.

    .https://id.berita.yahoo.com/polres-

    pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-

    hasil-timbunan-075815343.html .

    Pekalongan: Tribunnews.( 8 Mei

    2014/ 20.00 WIB)

    Putri Megawati N, Busono Herry,

    Sardiyatmo.2013. Analisis

    Hubungan panjang Kapal dan

    panjang jarring paying Jabur

    Terhadap Hasil Tangkap Ikan yang

    didapatkan Di Pelabuhan Perikanan

    Pantai Asemdoyong Pemalang.

    Semarang: Universitas Diponegoro.

    Safuan,Akhmad.2013.http://202.158.49.22/

    metronews/read/2013/04/29/6/15009

    4/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-

    Ketersediaan-BBM. Semarang

    :Metrotvnwes.( 23 April 2014/

    8.11WIB)

    Syahid,Mungky.2014.http://www.gresnews.

    com/berita/politik/124222-nelayan-

    kecil-terpinggirkan-permen-esdm-

    ngawur/. Jakarta:Gresnews. (23

    April 2014/ 18.50 WIB)

    https://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://www.gresnews.com/berita/politik/124222-nelayan-kecil-terpinggirkan-permen-esdm-ngawur/http://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttp://202.158.49.22/metronews/read/2013/04/29/6/150094/Nelayan-Pantura-Minta-Jaminan-Ketersediaan-BBMhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.htmlhttps://id.berita.yahoo.com/polres-pemalang-sita-ribuan-liter-bbm-hasil-timbunan-075815343.html