Upload
puputsahputra
View
1.459
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PAPER
PIUTANG PAJAK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pratikum Komputer Dan Administrasi Perpajakan
Yang dibina oleh:
SRI ZULIARNI,S.Sos.,MBA. , ,
Oleh:
Puput Sahputra
1201134643
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
Oktober 2013
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 1
DAFTAR ISI
.Kata Pengantar........................................................................................................................i
.Daftar Isi……………………………………………………................................….......…ii-iii
BAB I.Pendahuluan……………………………………………….........................……….....1
1.1 Latar belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Paper..........................................................................................................2
BAB II Pembahasan .………..............………………………………………….........………6
2.1 piutang ..................................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Piutang...................................................................................8
2.2 Klasifikasi Piutang.................................................................................................8
2.2.1 piutang usaha..........................................................................................8
2.2.2 Wesel tagih.............................................................................................8
2.2.3 Piutang lainnya.......................................................................................8
2.3 Faktor faktor yang mempengaruhi piutang usaha.................................................8
2.3.1 Volume penjualan kredit........................................................................8
2.3.2 Syarat pembayaran penjualan kredit......................................................9
2.3.3 Ketentuan tentang pembataan kredit.....................................................9
2.3.4 Kebijakan dalam penagihan piutang......................................................9
2.3.5 Kebiasaan pembayaran pelanggan........................................................9
2.4 Manajemen piutang usaha..................................................................................10
2.5 perputaran piutang..............................................................................................12
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 2
2.6 Resiko kerugia piutang....................................................................................14
BAB III PENUTUP............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................16
3.2 Saran...................................................................................................................18
3.3 Daftar Pustaka.....................................................................................................20
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan
penjualan kepada para konsumen,perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit. Sudah
barang tentu perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai, karena
perusahaan akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan
pendapatan selanjutnya
Di pihak lain para konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan
penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan kredit pada
kebanyakan menimbulkan adanya piutang atau tagihan. Transaksi kreditpaling sedikit melibatkan dua pihak
kreditur, yaitu pihak yang menjualbarang atau jasa dan memperoleh piutang, dan debitur yaitu pihak yang
melakukan pembelian dan menjadikan utang.
Setiap perusahaan mempunyai berbagai kegiatan usaha seperti kegiatan utama atau
operasional perusahaan dan kegiatan yang diluar operasionalnya. Perusahaan harus
mengelola kegiatan tersebut dengan baik agar tidak menghambat kegiatan yang lain.
Salah satu kegiatan operasional perusahaan adalah penjualan barang dan jasa, baik yang
dilakukan secara tunai atau kredit yang sesuai dengan perjanjian. Perjanjian jual beli lahir dan
mengikat setelah ada kata sepakat mengenai harga dan barang walaupun belum dilakukan
penyerahan barang dan pembayaran harga. Jika dilakukan secara tunai maka perusahaan
tersebut akan langsung menikmati keuntungannya tetapi jika dilakukan secara kredit maka
perusahaan tersebut akan mempunyai piutang atau tagihan yang harus menggunakan
manajemen yang baik secara efektif dan efisien agar piutang tersebut dapat ditagih
sesuaidengan harapan.
Pengelolaan piutang perusahaan harus dilakukan dengan baik karena piutang tersebut
merupakan sumber pendapatan perusahaan yang tertunda dan merupakan hal yang sangat
sensitive untuk dibicarakan karena sebagian besar dana perusahaan dialokasikan dalam
bentuk piutang dan pengelolaan yang baik dapat memberikan kesan yang positif terhadap
perusahaan dalam kualitas manajemennya.
Ketika terjadi kemacetan dalam penagihan Piutang dagang, perusahaan akan mengalami
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 4
kerugian yang besar karena terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan. Dan
apa yang harus dilakukan ketika penjual tersebut sedang membutuhkan uang atau
membutuhkan perputaran modal yang cepat untuk perputaran selanjutnya. Salah satu
solusinya adalah dengan menjual piutang yang ada kepada pihak lain. Sehingga Bank,
Lembaga keuangan non Bank, dan perusahaan pembiayaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas atau Koperasi memberikan jasa anjak piutang yang bertujuan untuk memperlancar
kegiatan penyelesaian utang-piutang dan membantu perusahaan dalam mengelola penjualan
secara kreditnya agar baik dan teratur.
Kegiatan piutang pajak tersebut juga diperkuat dengan berbagai macam peraturan
seperti Peraturan Menteri Keuangan dan Undang-Undang Perbankan karena adanya
hubungan hukum yang berubah yaitu orang lain yang membeli piutang tersebut
menggantikan kedudukan si penjual dimana ia berhak untuk menuntut pembayaran dari si
pembeli atau konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam melihat Lembaga Keuangan pajak piutang sebagai salah satu alternatif
pembiayaan perusahaan, maka:
1. Apa yang dimaksud dengan piutang pajak ?
2. Apa saja kegiatan dan manfaat dari Lembaga Keuangan piutang pajak ?
3. Bagaimana peran Lembaga Keuangan piutang pajak ?
dalam mengatasi permasalahan pada perusahaan ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Menambah wawasan tentang piutang pajak .
2. Mengetahui jenis dan kegiatan piutang pajak .
3. Mengetahui manfaat dari piutang pajak .
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang
pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan
90 hari (sembilan puluh hari). Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak
lain yang berupa uang, barang-barang atau jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi
kegunaan akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan
pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan jumlah
uang tunai.
Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa
perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah
tanggal transaksi jual beli. Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat
likuid maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan
para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan.
Piutang dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-
lain”.
Menurut Soemarso piutang usaha adalah:“Perusahaan mempunyai hak klaim terhadap
seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut
pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak
dengan siapa ia berpiutang”.
Piutang usaha menunjukkan klaim yang akan dilunasi dengan uang yang tidak
didukung dengan janji tertulis yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang
dihasilkan perusahaan.
Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan
jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
Piutang usaha adalah tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis yang hanya
dilengkapi oleh surat jalan, faktur/tanda terima lainnya yang telah ditandatangani oleh debitur
sehingga pernyataan telah menerima barang ada didalam surat-surat tersebut.
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 6
Selain itu pengertian piutang yang pada umumnya digolongkan dalam aktiva lancar yang
berarti bahwa tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan diminta pembayarannya
dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu tahun) yang biasanya digolongkan
dalam piutang jangka pendek.
Piutang usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:
a) Piutang usaha/piutang terhadap langganan
Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat
sebagai tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha
perusahaan yang normal/kurang dari 1 tahun, disajikan dalam neraca sebagai aktiva lancar,
tetapi apabila telah lebih dari jangka waktu 1 tahun maka akan dilaporkan sebagai aktiva
tidak lancar. Jadi tagihan kepada langganan yang biasanya disebut piutang dagang adalah
tuntutan keuangan terhadap pihak lain baik perorangan maupun organisasi-organisasi atau
debitur-debitur lainnya.
b) Piutang yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak prestasi yang sebenarnya sudah
menjadi hak perusahaan, akan tetapi belum/tidak saatnya untuk diterima, piutang ini timbul
pada suatu akhir periode dimana sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode
yang akan datang.
Hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan diterima adalah:
1. Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari aktiva yang dimiliki perusahaan,
seperti wesel tagih dan bon.
2. Piutang sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan, seperti
gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
3. Pendapatan piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil investasi
dalam perusahaan.
Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:
1. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun atau siklus
usaha normal
2. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam jangka
waktu 1 tahun
3. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi
dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih)
4. Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari
piutang tidak tertagih
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 7
2.2 KELASIFIKASI PIUTANG
Piutang merupakan aktiva lancar yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas
dalam waktu satu tahun atau dalam satu periode akuntansi. Piutang pada umumnya timbul
dari hasil usaha pokok perusahaan. Namun selain itu, piutang juga dapat ditimbulkan dari
adanya usaha dari luar kegiatan pokok perusahaan.
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu
piutang usaha, wesel, tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :
2.2.1 Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak
produk atau jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha
adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan mendebit
akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam
periode waktu yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di
neraca sebagai aktiva lancar.
2.2.2 Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah
menerbitkan surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam
setahun. Maka biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya
digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan
piutang usaha pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan
maka hal itu kadang-kadang disebut piutang dagang
2.2.3 Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini
diharapkan akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan
sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain meliputi
piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Piutang Usaha
Menurut Bambang Riyanto, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi piutang usaha
adalah sebagai berikut:
2.3.1 Volume Penjualan Kredit
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 8
Makin besar proporsi penjualan kredit dari total penjualan maka jumlah investasi
dalam piutang juga demikian. Artinya, perusahaan harus menyediakan investasi yang lebih
besar dalam piutang dan meski berisiko semakin besar, profitabilitasnya juga akan
meningkat.
2.3.2 Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila
perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat artinya keselamatan kredit lebih
diutamakan dari profitabilitasnya. Syarat pembayaran yang ketat antara lain tampak dari batas
waktu pembayaran yang pendek atau pembebanan bunga yang berat untuk pembayaran
piutang terlambat. Umumnya, syarat pembayaran penjualan kredit dinyatakan dengan term
tertentu, misalnya 2/10 net 30. Ini berarti apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari
sesudah waktu penyerahan barang, si pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2%
dari harga penjualan, dan pembayaran selambat-lambatnya dilakukan dalam waktu 30 hari
sesudah waktu penyerahan barang.
2.3.3 Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Dalam penjualan secara kredit, perusahaan dapat menetapkan batas maksimal bagi
kredit yang diberikan kepada para pelanggan. Makin tinggi batas waktu yang diberikan
kepada pelanggan, makin besar pula dana yang diinvestasikan kedalam piutang.
2.3.4 Kebijakan dalam Penagihan Piutang
Kebijakan dalam menagih piutang, secara aktif ataupun pasif, dapat dilakukan oleh
perusahaan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan aktif dalam menagih piutang akan
mempunyai pengeluaran dana yang lebih besar untuk membiayai aktivitas ini, namun dapat
memperkecil resiko tidak tertagihnya piutang. Perusahaan juga berharap agar pelanggan
menyetor pembayaran hutang tepat waktu. Kebijakan ini ditempuh dengan cara:
a. Memungut secara langsung
b. Memberi peringatan dengan mengirim surat kepada pelanggan.
2.3.5 Kebiasaan Pembayaran Pelanggan
Sebagian pelanggan mempunyai kebiasaan membayar dengan menggunakan
kesempatan mendapatkan cash discount, sedang sebagian lagi tidak demikian. Setelah
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi piutang usaha, alangkah lebih baik perusahaan
memperhatikan faktor-faktor tesebut dengan mengelola piutang usaha secara efektif dan
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 9
efisien.
2.4 Manajemen Piutang Usaha
Piutang yang diberikan perusahaan kepada para langganannya diharapkan dapat tertagih
tepat pada waktunya, akan tetapi ada kalanya piutang tidak dapat ditagih kembali. Untuk
mencegah terjadinya hal tersebut, perusahaan perlu mengelola piutang.
Menurut Ridwan S.Sunjaya pada umumnya manajer keuangan langsung mengawasi
piutang usaha melalui keterlibatannya dalam pengelolaan:
a. Kebijakan kredit
1) Seleksi dalam pemberian kredit
Seleksi dalam pemberiaan kredit adalah suatu keputusan dimana
seseorang/perusahaan akan memberikan kredit kepada pelanggannya dan berapa besar kredit
yang akan diberikan.
Ø 5-K dalam kredit
Lima dimensi utama yang sering digunakan oleh analis kredit perusahaan untuk
menganalisa kemampuan pemohon kredit yaitu:
v Karakater
Meneliti dan memperhatikan sifat pribadi, cara hidup dan status sosial. Hal ini penting
karena berkaitan dengan kemauan untuk membayar.
v Kemampuan
Meneliti kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya dalam meraih penjualan
ataupun pendapatan yang dapat diukur dari penjualan yang dicapai pada masa lalu. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan untuk membayar.
v Kapital
Mengukur posisi keuangan secara umum dengan memperhatikan kapital/modal yang
dimiliki perusahaan juga perbandingan hutang dan capital.
v Kolateral
Mengukur besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai kolateral atas kredit.
v Kondisi
Memperhatikan kondisi perekonomian serta kecenderungan perekonomian yang akan
mempengaruhi terhadap jalannya usaha perusahaan.
Ø Memperoleh informasi kredit
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 10
Jika pelanggan ingin mengetahui persyaratan kredit, biasanya bagian kredit akan
memberikan formuilir yang harus diisi tentang keuangan, informasi kredit dan referensi.
Melalui permohonan tersebut, perusahaan memperoleh informasi tambahan dari sumber lain.
Jika perusahaan sudah pernah memberikan kredit kepada pemohon maka perusahaan
mempunyai sejarah dari informasi pembayarannya.
Ø Menganalisa informasi kredit
Perusahaan menyusun prosedur khusu untuk digunakan dalam analisa kredit/evaluasi
pemohon kredit. Seringkali perusahaan tidak hanya harus menetukan kemampuan kredit dari
pelanggan, tetapi juga harus memperkirakan jumlah maksimum kredit yang akan diberikan.
2) Standar kredit
Standar kredit adalah persyaratan minimum untuk memberikan kredit kepada pelanggan.
Hal-hal lain seperti nama baik langganan sehubungan dengan kredit atau pembayaran utang-
utang dagangnya baik kepada perusahaan sendiri maupun kepada perusahaan lain, referensi
kredit, rata-rata jangka waktu pembayaran utang dagang dan beberapa ratio financial tertentu
dari perusahaan langganan akan dapat memberikan suatu dasar penilaian bagi perusahaan
sebelum memberikan atau melakuakn penjualan kredit
3) Persyaratan kredit
Persyaratan kredit adalah syarat pembayaran yang dibutuhkan bagi pelanggan. Misalnya,
syarat kredit dinyatakan seperti 2/10 net 30 artinya pembeli menerima potongan sebesar 2%
bila pembayaran paling lambat dilakukan dalam waktu 30 hari setelah awal periode kredit.
Tetapi jika pelanggan tidak mengambil diskon tunai maka keseluruhan pembayaran harus
dilakukan dalam waktu 30 hari setelah awal periode kredit.
b. Kebijakan penagihan piutang
Kebijakan penagihan piutang adalah sekumpulan prosedur penagihan suatu piutang
dagang pada saat jatuh tempo. Perusahaan harus berhati-hati untuk tidak terlalu agresif dalam
usaha-usaha mengumpulkan piutang dari para langganannya. Bilamana langganan tidak dapat
membayar tepat pada waktunya maka sebaiknya perusahaan menunggu sampai suatu jangka
waktu tertentu dianggap wajar sebelum menerapkan prosedur-prosedur pengumpulan piutang.
Sejumlah teknik pengumpulan piutang yang biasanya dilakukan oleh perusahaan bilamana
langganan atau pembeli belum membayar sampai dengan waktu yang telah ditentukan adalah
sebagai berikut:
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 11
1. Melalui surat
2. Melalui telepon
3. Melalui kunjungan personal
4. Tindakan yuridis.
Berdasarkan uraian di atas diharapkan perusahaan dapat meminimumkan jumlah
piutang yang tidak tertagih sehingga menuntut perusahaan untuk memiliki manajemen
piutang yang baik. Manajemen piutang tersebut diharapkan dapat menetapkan kebijakan-
kebijakan yang dapat dijadikan pedoman dalam pengendalian piutang.
2.5. Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan
volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-barang
secara kredit dan hasil dari penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata
merupakan perputaran piutang.
Nilai dari perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran piutang tersebut.
Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran yang ditetapkan berarti makin lama modal
terikat dalam piutang. Mengenai perputaran piutang.
Pendapat mengenai perputaran piutang menurut Drs. Munawir mengatakan bahwa:
“Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung
tingkat perputaran piutang turn over receivable yaitu, dengan membagi total penjualan
kredit neto dengan piutang rata-rata”.
Menurut Warren Reeve perputaran piutang adalah “Usaha (account receivable turn over)
untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun”.
Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang itu
ditentukan dua faktor utama, yaitu penjualan kredit dan rata-rata piutang. Rata-rata piutang
dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan piutang awal periode dengan piutang akhir
periode dibagi dua. Adakalanya angka penjualan kredit untuk suatu periode tertentu tidak
dapat diperoleh sehingga yang digunakan sebagai penjualan kredit adalah angka total
penjualan.
Dari uraian di atas maka perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dari definisi dapat diketahui bahwa rasio perputaran yang tinggi mencerminkan
kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada
besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin cepat perputaran piutang
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 12
berarti semakin cepat modal kembali. Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat
menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang,
sehingga makin tinggi perputaran piutang berarti makin efisien modal yang digunakan.
Selain perputaran piutang yang digunakan sebagai indikator terhadap efisien atau
tidaknya piutang, ada indikator lain yang cukup penting yaitu jika waktu rata-rata
pengumpulan piutang (average collection periode). “Jangka waktu pengumpulan piutang
adalah angka yang menunjukkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk menagih piutang
Perumusan dari uraian di atas adalah sebagai berikut:
Jumlah hari penjualan dalam piutang memberi tolak ukur mengenai lamanya waktu
piutang dagang yang beredar. Semakin besar rasio umur piutang, semakin besar
kemungkinan rasio tidak tertagihnya piutang.
Perubahan rasio antara penjualan kredit dan rata-rata piutang disebabkan oleh banyak
hal. Munawir mengemukakan bahwa faktor-faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Turunnya penjualan dan naiknya piutang
2. Turunnya piutang dan diikuti turunnya penjualan dalam jumlah yang lebih besar
3. Naiknya penjualan diikuti naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar
4. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap
5. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah.
Terlepas dari hal-hal tersebut diatas, dalam piutang, resiko kerugian akibat piutang yang
tidak dapat diterima pembayarannya selalu ada. Ada dua metode penyisihan piutang yaitu :
a. Metode penghapusan langsung
Dalam metode ini kerugian piutang yang tidak bisa ditagih, dicatat langsung pada
periode saat terjadinya penghapusan piutang dengan perkiraan debet “beban penghapusan
piutang” dan kredit perkiraan ”piutang dagang”.
b. Metode Penyisihan/cadangan.
Ada metode ini, setiap akhir periode dilakukan penaksiran terhadap piutang yang
dimiliki perusahaan, sehingga diperoleh taksiran dari piutang yang disangsikan dapat
diterima pembayarannya. Taksiran ini dicatat pada perkiraan debet “beban piutang“ dan
kredit pada perkiraan “penyisihan piutang“. Jumlah taksiran kerugian piutang dapat
ditetapkan atas dasar :
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 13
1. Atas dasar jumlah penjualan
Piutang terjadi karana akibat dari penjualan kredit maka taksiran menhunakan jumlah
penjualan selama periode bersangkutan. Yaitu dengan membandingkan kerugian piutang
yang sebenarnya terjadi dengan total pejualan kemudian dilakukan perubahan-perubahan
atas kemungkinan yang akan datang. Biasanya dalam bentuk persentase.
2. Atas dasar saldo piutang
Jumlah ini dihitung dengan cara mengalikan suatu persentase tertentu dengan saldo
piutang pada akhir periode. Dengan demikian yang dijadikan dasar adalah jumlah piutang
dagang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.
3. Atas dasar analisis usia piutang
Penerapan metode ini pada dasarnya sama dengan penentuan taksiran kerugian
piutang atas dasar saldo piutang, metode ini dikelompokan menjadi kelompok piutang yang
belum jatuh tempo, dan kelompok yang telah jatuh tempo. Sedangkan kelompok yang telah
jatuh tempo dikelompokkan atas dasar lamanya jatuh tempo. Lamanya tunggakan, dihitung
dari tanggal jatuh tempo piutang sampai tanggal 31 Desember. Contoh : Jatuh tempo
piutang tgl 10 November 2004 tapi sampai tgl 31 Desember 2004 belum dibayar maka
dihitung sebagati berikut :
Bulan November , 30 hari -10 hari = 20 hari
Bulan Desember…………………… = 31 hari
51 hari
Dengan demikian piutang telah lewat jatuh tempo selama 51 hari. Dan besarnya
presentase taksiran kerugian tiap kelompok piutang, ditetapkan atas dasar kelompok usia
masing-masing dengan demikian jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :
( debet ) Beban piutang sangsi xxxx -
( kredit ) Penyisihan untuk piutang sangsi - xxxx
Beban piutang sangsi akan mempengaruhi secara langsung laporan laba – rugi.
2. 6. Resiko Kerugian Piutang
Setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan akan mengandung resiko
yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini resiko hanya bisa dikendalikan agar berada dalam
batas yang wajar. Resiko yang timbul karena transaksi penjualan secara kredit disebut resiko
kerugian piutang.
Menurut S.Munawir berpendapat bahwa : Semakin besar suatu perusahaan semakin
besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Dan kalau perusahaan tidak
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 14
membuat cadangan terhadap kemungkinan kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya
piutang berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu bear
Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :
a. Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang)
Resiko ini terjadi jika jumlah piutang tidak dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena seleksi yang kurang baik dalam
memilih langganan sehingga perusahaan memberikan kredit kepada langganan yang tidak
potensial dalam membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabilitas ekonomi dan kondisi
negara yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat dikembalikan.
b. Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang
Hal ini akan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian bila
jumlah piutang yang diterima kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit.
c. Resiko keterlambatan pelunasan piutang
Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan dana atau untuk biaya penagihan. Tambahan
dana ini akan menimbulkan biaya yang lebih besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman.
d. Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang
Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah sehingga
akan mengakibatkan jumlah modal kerja yang tertanam dalam piutang semkin besar dan hal
ini bisa mengakibatkan adanya modal kerja yang tidak produktif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bersadarkan uaraian yang Saya paparkan diatas disertai dengan data dan informsi
yang saya dapatkan dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 15
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa secara kredit.
Menurut Soemarso piutang usaha adalah:“Perusahaan mempunyai hak klaim
terhadap seseorang atau perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat
menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada
pihak dengan siapa ia berpiutang”.
Piutang usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:
a) Piutang usaha/piutang terhadap langganan
b) Piutang yang akan diterima
Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang
usaha, wesel, tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :
1. Piutang Usaha
2. Wesel Tagih
3. Piutang lain-lain
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi piutang usaha adalah sebagai berikut:
a) Volume Penjualan Kredit
b) Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
c) Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
d) Kebijakan dalam Penagihan Piutang
perputaran piutang menurut Drs. Munawir mengatakan bahwa: “Posisi piutang dan
taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang
turn over receivable yaitu, dengan membagi total penjualan kredit neto dengan piutang rata-
rata”.
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 16
Menurut Warren Reeve perputaran piutang adalah “Usaha (account receivable turn
over) untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun”.
perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :
a. Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang)
b. Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang
c. Resiko keterlambatan pelunasan piutang
d. Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 17
3.2 SARAN
Jumlah piutang pajak dari tahun ke tahun semakin meningkat akibat adanya law
enforcement (penegakan hukum, pemeriksaan pajak) yang tinggi. Hal ini berdasarkan hasil
evaluasi per tahun Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Karena itu, Subdirektorat Penagihan,
Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, Ditjen Pajak, berupaya mencairkan jumlah piutang
wajib pajak.
"Tantangan ke depan pasti adanya jumlah piutang pajak yang semakin meningkat. Target
penerimaan pajak yang tinggi (pasti) diikuti dengan pertumbuhan piutang yang tinggi, karena
peningkatan tindakan law enforcement. Otomatis tantangan kita ke depan mencairkan jumlah
piutang itu menjadi kalau bisa zero growth (pertumbuhan nol)," kata Kasubdit Penagihan,
Dodik Samsu Hidayat.
Namun, ada kendala dalam mengurangi jumlah piutang wajib pajak tersebut. Kendala
terutama tentang kesadaran hukum masyarakat akan bayar pajak. Hal inilah yang harus
ditingkatkan lagi. Sehingga tindakan penagihan piutang pajak bisa berjalan dengan efektif.
"Jadi jumlah piutang yang semakin lama semakin tinggi, semakin meningkat akibat dari
tingkat kepatuhan wajib pajak yang semakin rendah," jelasnya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan upaya untuk menekan penambahan piutang dan
memperbesar tingkat pencairan piutangnya. Salah satunya dengan membuat suatu kebijakan
atau suatu aturan baru yang mendukung tindakan penagihan di lapangan.
"Yang pertama kita lihat efektiftas penagihan kita. Kalau dilihat dari tindakan penagihan
mulai, pemblokiran rekening, pencekalan, penyanderaan, paling efektif itu di pemblokiran
rekening. Karena sebagaimana kita ketahui di dunia modern ini semua transaksi melalui
perbankan," ungkapnya.
Menurut Dodik, transaksi cash di zaman sekarang sudah cukup jarang. Hampir setiap orang
sudah punya rekening bank untuk menyimpan asetnya. Jadi setiap wajib pajak yang tidak bisa
melunasi piutang pajak sampai jatuh tempo yang telah ditentukan, pihak Subdit Penagihan
bisa melakukan pemblokiran rekening perusahaan maupun penanggung pajak tersebut.
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 18
"Disini lebih efektif dan lebih langsung mendapat (pencairan piutang). Otomatis kita akan
meningkatkan tindakan penagihan di bidang pemblokiran rekening ini," tandasnya.
Di sisi lain, untuk meningkatkan dan mengurangi beban pekerjaan penagih di lapangan atau
juru sita, pihaknya mencoba membuat suatu program seperti outbond call center, yang akan
aktif menginformasikan jumlah tunggakan pajak kepada wajib pajak. Program ini hampir
sama dengan call center kartu kredit.
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 19
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto D;Akuntansi Untuk Usahawan; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia;Jakarta,1982
Siagian,Salim;Akuntansi Lanjutan – Edisi Satu; Lembaga Penerbitan Fakultas Ekoonomi
UI,Jakarta;1984
1.http://ekonomiwae.wordpress.com/2010/01/10/pajak-piutang-sekilas/
2. http://fauzieyusufhasibuan.wordpress.com/2009/12/12/peranan-lembaga-anjak-
piutang-dalam-ekonomi-indonesia/
3.http://adenenasupriatin.blogdetik.com/2010/04/05/pajak-piutang/
4.http://id.wikipedia.org/wiki/piutang_pajak
5. http://sharianomics.wordpress.com/category/bank/03-jasa-surat-berharga/e-pajak-
piutang
Puput sahputra 1201134643 ilmu administrasi bisnis UR | 20