Upload
dessy-puspitaningtyas
View
2.705
Download
44
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Invertebrata
Citation preview
MAKALAH
KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN I
PROTOZOA
Disusun oleh :
1. Dewi Yulia Ratnawati / K4311024
2. Dyah Ayu Kaniraras / K4311027
3. Muhammad Furqan / K4311044
4. Nuning Hidayatun / K4311049
5. Siska Ernawati / K4311068
6. Solikhah / K4311071
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdullilah, segala Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul : “Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan I Protozoa”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang selalu di jalan-Nya.
Makalah disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan I . Di dalam penyusunan Makalah ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Namun bimbingan dan bantuan dari beragai pihak maka makalah dapat kami selesikan, oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 11 September 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam mempelajari biologi, kita tidak akan terlepas dalam mempelajari
klasifikasi hewan. Salah satu klasifikasi hewan yang harus kita pelajari
adalah klasifikasi hewan invertebrata. Hewan Invertebrata dibagi kedalam
beberapa fillum salah satunya adalah Protozoa.
Protozoa merupakn hewan primitip yang bentuknya masih
sederhana.Untuk lebih memahami tentang keanekaragaman dan klasifikasi
tentang Protozoa maka kelompok kami menyusun makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Untuk memberikan uraian dari penjelasan makalah ini, maka diperlukan
adanya perumusan masalah yang gunanya untuk membatasi pembahasan
agar tidak menyimpang jauh dari topik yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini telah dirumuskan yaitu:
1. Klasifikasi dan keanekaragaman filum protozoa?
2. Karakteristik hewan invertebrata dari filum protozoa?
3. Penyakit yang disebabkan oleh hewan dari filum protozoa?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan keanekaragaman filum
protozoa
2. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik hewan invertebrata dari
filum protozoa
3. Untuk mengetahui dan memahami penyakit yang disebabkan oleh hewan
dari filum protozoa
BAB II
PEMBAHASAN
PROTOZOA
Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota
protista eukariotik . Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya
pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau
mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu. Habitat protozoa yaitu di
tempat yang berair yang kaya zat organic contohnya Amoeba proteus, baik air
tawar maupun air asin, ada yang hidup solitaire bebas berenang di air, menempel
di suatu tempat, parasite pada tanaman dan hewan maupun manusia sebagai
simbiont dan merugikan karena sebagai penyebab penyakit bahkan ada yang
menguntungkan dikarenakan ikut membantu menghancurkan atau membusukkan
organisme yang telah mati.
A. Karakteristik Umum
Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti)
sehinggasubstansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena
ada pembatas membran inti ( caryotheca).
Selnya tidak memiliki dinding sel, namun jika lingkungan kurang baik
dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut kista atau cysta
setelah lingkungan baik kista pecah.
Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.
Bersifat heterotrof artinya makanannya tergantung pada organisme lain
(mencari makanan dengan phagositosis atau pinositosis).
Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.
Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan ternak.
Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus
hidupnya.
Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang
disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif
mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan
memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit
maka protozoa akan membentuk cysta.
Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding
tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista
protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara
konjugasi.
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) dan bulu cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.
Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup
lain), saprozoik (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau
autotrof (dapat membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis),
saprofitik (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya).
B. Klasifikasi
Berdasarkan strukturnya di bawah mikroskop elektron :
Phylum : Sarcomastigophora, contohnya Tripanosoma sp
Sub-phylum Mastigophora
Sub-phylum Opalinata
Sub-phylum Sarcodina
Phylum : Labyrinthomorpha, contohnya Labyrinthula sp
Phylum : Apicomplexa, contohnya Toxoplasma sp
Phylum : Myxozoa, contohnya Ceratomyxa sp
Phylum : Microspora, contohnya Encephalitozoon sp
Phylum : Ascetospora, contohnya Marteilia sp
Phylum : Ciliophora, contohnya Balantidium sp, Nyctoterus ovalis
(hidup sebagai parasite pada organisme lain)
Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat
kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.
1. Rhizopoda
Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu
protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki
semu)yang merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal Amoeba,
Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba
histolytica. Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa
kecil yang jernih dan bersifat amorf atau dapat berubah – ubah bentuknya.
Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :
a. Ordo Lobosa, cirinya mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul
serta terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta
endoplasma.
b. Ordo filose, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti
benang dan becabang-cabang.
c. Ordo foraminifera, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang
dah halus.
d. Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk
benag yang radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu
membentuk jala atau anyaman.
e. Ordo radiolarian, cirinya : mmpunyai pseudopodia berupa benang-
benang halus yang tersusun radier dan bercabang-cabang
membentuk jala (anyaman).
Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan,
sitoplasma dan lainnya. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil
(Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar), sementara
hewan parasit tidak ada. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai
osmoregulator atau pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi
sebagai alat ekskresi.
Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk
melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria)
atau kalsium karbonat (misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika
hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama
sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk
menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi.
Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya
sumber minyak bumi.Perilaku rhizopoda didasarkan pada rangsangan atau
respon terhadap berbagai stimulti eksternal maupun internal karena
kepekaan protoplasmanya. Hal ini dikarenakan belum dimilikinya system
persyarafan. Anggota kelas rhizopoda melakukan perkembangbiakan
dengan pembelahan biner dan pencernaan makanan dilakukan secara
internal pada vakuola makanan. Sedangkan respirasinya dilakukan secara
difusi.
Pembelahan biner
Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang
ditimbulkan:
o Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan
dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
o Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di
dalam mulut sehingga mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)
o Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K
o Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil
Foraminifera disebut tanah globigerina.
o Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan
tersebut digunakan untuk bahan penggosok.
o Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu
pencernaan sapi.
2. Mastigophora
Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang
berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle,
sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1
mm.Memiliki inti dan pada beberapa species memiliki kloroplas dengan
klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada
golongan phytonagellata.
Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax
globator (punya kemampuan asimilasi dengan karbon),Noctiluca
millaris.
GolonganZooflagellata,misalnya Trypanosoma gambiense,
Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma cruze, Trypanosoma
evansi, Trichomonas vaginalis.
Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki vakuola
kontraktil, sementara yang berupa hewan parasit tidak memiliki. Respirasi
maupu ekskresinya dilakukan secara difusi oleh permukaan tubuh.
Cara reproduksi mastigophora yaitu :
Vegetatif: pembelahan biner, secara longitudinal.
ContohnyaEuglena viridis
Generatif: terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya Volvox sp.
Proses reproduksi:
Sperma x Ovum →Fertilisasi →Zigot → Zigospora → Zoospora
→ Individu baru
Pencernaan dilakukan dengan gerakan flagel sehingga menimbulkan
aliran yang mendorong makanan kea rah sel untuk ditelan melalui mulut.
Lalu menuju cytopharynx dan dicernakan pada vakuola makanan. Pada
flagellata saprophytic nutrition (hidup dengan menghancurkan benda –
benda di sekitarnya) pencernaan dilakukan secara absorbsi.
Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan
genus Trichomonas.
1. Trypanosoma gambiensedanTrypanosoma rhodesiense, merupakan
parasit dalam plasma darah manusia dan dapat menyebabkan
penyakit tidur. Di Afrika penularan dilakukan oleh lalat Tse-tse
yaitu Glosina palpalis.
2. Trypanasoma cruzi, penyakit chagas di Amerika
3. Trypanasoma evansi, penyakit sura pada hewan
4. Trypanosoma brucei, penyakit nagana pada sapi dan kerbau
5. Trypanasoma vaginalis, penyebab keputihan pada vagina wanita
6. Trypanasoma foetus, parasit pada vagina sapi
3. Sporozoa
Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang
dengan sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak
dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa
karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis
spora.
Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit, sehingga makanan
diambil secara langsung dari hospesnya. Memiliki inti dan pada waktu
melakukan pembelahan ganda, inti membelah berulang-ulang, setiap inti
membentuk pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan individu anak yang
cukup banyak. Sporozoa tersebut melakukan respirasi dan ekskresi secara
difusi.
Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan
secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Secara vegetative yaitu
melalui pembelahan berganda sehingga dihasilkan banyak individu
anak.Secara generative yaitu melalui pergiliran keturunan antara fase
vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes
perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk
Anopheles betina.
Klasifikasi:
Subclassis Telosporidia
• Ordo Gregarinidia, ex: Monocystis sp
• Ordo Coccidia, ex: Eimeria sp
• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp
Subclassis Neosporidia
• Ordo Myxosporidia, ex: Myxidium
• Ordo Sarcosporidia, ex: Sarcocystis
Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:
1. Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah
menginfeksi inang
2. Sporogoni , pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium
efektif.
3. Gamogoni / gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di
dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
Genus Plasmodium
• Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala
demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.
• Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan
gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.
• Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan
gejala demam yang tidak teratur.
• Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala
demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan
Plasmodium vivax.
• Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang
mengakibatkan kematian janin
Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup
a. Tubuh manusia
b. Tubuh nyamuk Anopheles betina
Keterangan :
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian
mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian
menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel
hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam
jumlah banyak.
5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah
penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut
terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
6. Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit
berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma).
Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Lalu terjadi
fertilisasi di saluran pencernaan sehingga terbentuklah zigot.
7. Zygot berkembang menjadi ookinet masuk keusus untuk mendapatkan
makanan
8. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara
akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk
ookista
9. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang
lengkap dinamakan sporozoit.
10. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar
ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
11. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk
akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
4. Ciliata
Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau
disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu,
contoh Paramecium aurelia. Hidup di tempat-tempat yang berair misal:
sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.Bagi
yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit
tidak ada.Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.
Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan.Sedangkan
cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut
(silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel.Saat itulah
bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler
lainnya.
Anggota ciliata ada yang hidup bebas sepertiParamecium candatum
dan adapula yang hidup sebagai parasite seperti Nyctoterus ovalis dan
Balantidium coli.
Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara:
1. Asexual
Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan
biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.
Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan
pembelahan makronucleus.
2. Sexual (konjugasi)
Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut
sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi.
Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan
melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari
sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. Selanjutnya
perhatikan gambar berikut ini:
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah
a. Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung
bahan organik.
b. Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang
banyak protozoa.
c. Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
d. Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus,
hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah
yang hanya bersel satu.
2. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat
kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.
3. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa
yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)yang
merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal Amoeba, Foraminifera,
Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba histolytica
4. Mastigophora adalah Semua organisme yang tergolong flagellata
memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding
tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap dengan
ukuran lebih kurang 0,1 mm
5. Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan
sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu
sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap
tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
6. Ciliata memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar
atau disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari
satu.
Saran
Didalam mempelajari Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan Invertebrata
khususnya pada filum Protozoa hendaknya di pelajari dengan sebaik-baiknya dan
dengan metode yang menyenangkan agar materi dapat terserap dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Sri Dwiastuti dan Puguh Karyanto. 2003. Keanekaragaman dan Klasifikasi
Hewan I. Surakarta: UNS Press.