16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam melimpah dari pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, maupun pertambangan. Tidak serta merta sumber daya alam melimpah, dapat diambil dengan sendirinya ataupun diolah. Perlu dibangun infrstruktur sarana prasarana dalam mengolahnya oleh negara indonesia melalui pemerintah. Adalah sebuah fenomena bahwa sumberdaya alam yang tersedia di bumi saat ini telah menyusut secara signifikan. Penyusutan menyangkut pada ketersediaannya sendiri ataupun yang menyangkut pada kualitas sumberdaya alam itu akibat dari degradasi yang terjadi. Kita tahu bahwa sumberdaya alam merupakan inti dari kegiatan umat manusia terutama ekonomi. Tak ada yang dapat dilakukan oleh umat manusia tanpa tersedianya sumberdaya alam. Keberadaannya merupakan syarat mutlak bagi semua aktifitas di muka bumi ini apakah itu di daerah perkotaan atau perdesaan, apakah disektor pertanian atau industri dan jasa atau pada kehidupan sosial lainnya. Untuk itu, timbulnnya keinginan untuk menarik investor, yang dimulai sejak jaman orde baru hingga sekarang. Tetapi Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter. Krisis 1

Makalah Penanaman Modal Asing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penanaman modal asing

Citation preview

Page 1: Makalah Penanaman Modal Asing

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

  Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal, baik oleh penanam 

modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik 

Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam melimpah dari 

pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, maupun pertambangan. Tidak serta merta sumber daya 

alam melimpah, dapat diambil dengan sendirinya ataupun diolah. Perlu dibangun infrstruktur sarana 

prasarana dalam mengolahnya oleh negara indonesia melalui pemerintah.

  Adalah   sebuah   fenomena   bahwa   sumberdaya   alam   yang   tersedia   di   bumi   saat   ini   telah 

menyusut   secara   signifikan.   Penyusutan  menyangkut   pada   ketersediaannya   sendiri   ataupun   yang 

menyangkut pada kualitas sumberdaya alam itu akibat dari degradasi yang terjadi. 

Kita   tahu   bahwa   sumberdaya   alam  merupakan   inti   dari   kegiatan   umat  manusia   terutama 

ekonomi.   Tak   ada   yang   dapat   dilakukan   oleh   umat  manusia   tanpa   tersedianya   sumberdaya   alam. 

Keberadaannya merupakan syarat mutlak bagi semua aktifitas di muka bumi ini apakah itu di daerah 

perkotaan atau perdesaan, apakah disektor pertanian atau industri dan jasa atau pada kehidupan sosial 

lainnya.

Untuk itu, timbulnnya keinginan untuk menarik investor, yang dimulai   sejak jaman orde baru 

hingga   sekarang.   Tetapi  Pada   pertengahan   tahun  1997   Indonesia  mengalami   krisis  moneter.   Krisis 

moneter   ini   diawali   dengan   terdefresiasinya   nilai   tukar   rupiah   terhadap   dollar   Amerika   Serikat. 

Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam sehingga krisis moneter yang terjadi tersebut berlanjut menjadi 

krisis   ekonomi   yang   dampaknya   terasa   hingga   saat   ini.sehingga   investor   asing   enggan   menaruh 

investasinnya lagi dan Pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat.

Salah   satu   cara   untuk  membangkitkan  atau  menggerakkan   kembali   perekonomian  nasional 

seperti sediakala sebelum terjadinya krisis ekonomi adalah kebijakan mengundang masuknya investasi 

di   Indonesia.   Investasi,   khususnya   investasi   asing   sampai   hari   ini  merupakan   faktor   penting   untuk 

menggerakkan   dan  mendorong   pertumbuhan   ekonomi.   Harapan  masuknya   investasi   asing   dalam 

1

Page 2: Makalah Penanaman Modal Asing

kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan 

bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain : Pertama faktor Sumber Daya 

Alam,  Kedua   faktor  Sumber  Daya  Manusia,  Ketiga   faktor   stabilitas  politik  dan  perekonomian,  guna 

menjamin kepastian dalam berusaha, Keempat faktor kebijakan pemerintah, Kelima faktor kemudahan 

dalam perizinan.

Namun perlu diperhatikan berbagai macam hal apabila Negara Indonesia mengambil keputusan 

menerima penanaman modal asing khususnya dalam bidang Sumber Daya Alam, karena pada dasarnya 

kekayaan tersebut milik Negara kita sendiri,  namun pihak asing membantu dalam penanaman modal 

sehingga   proses   ekstraksi   dapat   dilakukan,   yang   tentu   saja   timbal   baliknya   akan   ada,   berupa   hak 

mengambil kekayaan tersebut dan hanya sepersekian persen saja untuk Negara. Oleh karena itu perlu 

disiasati agar kita tidak terlena dengan kemudahan berupa hasil jadi walaupun sedikit, sedangkan hasil 

yang bisa kita dapatkan lebih sedikit dari hak kita sebenarnya. Perlu diingat bahwa sumber daya alam 

yang tidak terbarukan suatu saat akan habis. 

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.      Apa peranan penanaman modal asing bagi negara berkembang? 

2.      Faktor-faktor apakah yang menyebabkan sebagian besar investor asing enggan masuk ke Indonesia 

atau juga enggan untuk merealisasi rencana investasi mereka yang telah disetujui pemerintah?

3.      Bagaimanakah realita penanaman modal asing di bidang sumber daya alam di Indonesia?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mengetahui peranan Penanaman Modal Asing (PMA) di Negara-negara berkembang.

2.      Untuk mengetahui penyebab enggannya para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

3.      Untuk mengetahui realita penanaman modal asing di bidang sumber daya alam di Indonesia

2

Page 3: Makalah Penanaman Modal Asing

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENANAMAN MODAL ASING

Dalam   literatur   ekonomi  makro,   investasi   asing   dapat   dilakukan   dalam  bentuk,   yaitu   investasi 

portofolio dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI). Investasi portofolio ini dilakukan 

melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi 

langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan 

membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Secara yuridis mengenai Penanaman Modal di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 

tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang nomor 25 tahun 2007 

tentang penanaman modal menyatakan bahwa:

“Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik

Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya

maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri .”

Di dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal  ini, jika diadakan 

perbandingan dari investasi portofolio dengan Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai 

kelebihan,   diantaranya   sifatnya   permanen   (jangka   panjang),   banyak  memberikan   andil   dalam   alih 

teknologi,  alih  keterampilan  manajemen,  membuka  lapangan kerja  baru.  Lapangan kerja   ini,   sangat 

penting   bagi   negara   sedang   berkembang   mengingat   terbatasnya   kemampuan   pemerintah   untuk 

penyediaan  lapangan kerja.  Sedangkan,  dalam investasi  portofolio,  dana yang masuk ke perusahaan 

yang menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu akan sanggup untuk membuka lapangan kerja 

baru di dalam Negara tujuan investasi.

           Sekalipun ada emiten yang setelah mendapat dana dari pasar modal untuk memperluas usahanya 

atau membuka usaha baru yang hal ini berarti membuka lapangan kerja. Tidak sedikit pula dana yang 

masuk ke emiten hanya untuk memperkuat struktur modal atau mungkin malah untuk membayar utang 

bank. Selain itu proses ini tidak terjadi alih teknologi atau alih keterampilan manajemen.

3

Page 4: Makalah Penanaman Modal Asing

2.2 PERANAN PENANAMAN MODAL ASING BAGI NEGARA SEDANG BERKEMBANG

                          Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang 

berkembang  seperti negara Indonesia dapat diperinci menjadi lima hal yaitu :

Sumber  dana  eksternal   (modal  asing)  dapat  dimanfaatkan  oleh  negara   sedang  berkembang 

sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. 

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur produksi dan 

perdagangan.

Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi struktural.

Kebutuhan  akan  modal  asing  menjadi  menurun  segera  setelah  perubahan  struktural  benar-

benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif.

Bagi   negara-negara   sedang   berkembang   yang  tidak  mampu  memulai  membangun   industri-

industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat 

mendirikan   pabrik-pabik   baja,   alat-alat   mesin,   pabrik   elektronik,   industri   kimia   dasar   dan 

sebagainya.

Selama ini   investor domestik di negara sedang berkembang yang enggan melakukan usaha yang 

beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dan membuka 

lahan-lahan baru, maka hadirnya investor asing akan sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang 

tersebut. Adanya pengadaan prasarana negara, pendirian industri-industri baru, pemanfaatan sumber-

sumber baru, pembukaan daerah-daerah baru, akan membuka kecenderungan baru yaitu meningkatkan 

lapangan  kerja.   Sehingga   tekanan  pendudukan  pada   tanah  pertanian  berkurang  dan  pengangguran 

dapat diatasi. Inilah keuntungan sosial yang diperoleh adanya kehadiran investor asing. Adanya transfer 

teknologi  mengakibatkan   tenaga  kerja   setempat  menjadi   terampil,   sehingga  meningkatkan  marginal 

produktifitasnya,  akhirnya akan meningkatkan keseluruhan upah riil.  Semua ini  menunjukkan bahwa 

modal asing cenderung menaikkan tingkat produktifitas, kinerja tenaga kerja Negara tujuan penanaman 

modal dan pendapatan nasional.

Dengan   demikian,   kehadiran   PMA   bagi   negara   sedang   berkembang   sangat   diperlukan   untuk 

mempercepat  pembangunan  ekonomi.  Modal   asing  membantu  dalam  industrialisasi,   pembangunan 

modal  dan  menciptakan  kesempatan kerja,   serta  keterampilan   teknik.  Melalui  modal  asing   terbuka 

daerah-daerah  dan   tergarap   sumber-sumber  baru.  Resiko  dan  kerugian  pada   tahap  perintisan   juga 

tertanggung, selanjutnya modal asing mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasama. Modal asing 

4

Page 5: Makalah Penanaman Modal Asing

juga   membantu   mengurangi   problem   neraca   pembayaran   dan   tingkat   inflasi,   sehingga   akan 

memperkuat sektor usaha negara dan swasta domestic dari negara tuan rumah atau yang sering disebut 

host country.

Penanaman modal asing di Indonesia tidak terlepas dari cita-cita hukum ekonomi Indonesia yaitu 

menggagas  dan  menyiapkan  konsep  hukum tentang  kehidupan  ekonomi.  Kehidupan  ekonomi   yang 

diharapkan adalah kehidupan ekonomi berbangsa dan bernegara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan 

dalam   keadilan   sosial,   sebagaimana   yang   dicita-citakan   Pancasila   dan   Indonesia   sebagai   negara 

berdaulat   sekaligus  sebagai  negara  berkembang  mempunyai  pola   tertentu   terhadap  konsep  hukum 

dalam   kegiatan   ekonomi,   meliputi   konsep   pencapaian  masyarakat   adil   dan  makmur   berdasarkan 

Pancasila, Konsep ekonomi kekeluargaan yang Pancasilais, konsep ekonomi kerakyatan untuk membela 

kepentingan rakyat.

Oleh   karena   itu,   peranan   PMA  di   Indonesia   cukup  mendukung   juga  perkembangan   kehidupan 

ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia. 

Dan   untuk  mendukung   investasi   di   Indonesia  maka   perlu   pembentukan   hukum   ekonomi   dengan 

perangkat peraturan membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif dan pendekatan secara makro 

dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari berbagai aspek antara lain :

Ekonomi dan social.

Sosiologis dan budaya.

Kebutuhan-kebutuhan dasae dan pembangunan.

Praktis dan operasional dan kebutuhan kedepan.

Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan kepatutan dalam kehidupan 

manusia dan kemanusiaan yang beradab.

2.3 KENDALA INVESTASI ASING DI NEGARA INDONESIA

Secara teoritis ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa investor-investor dari 

negara-negara maju ke negara-negara berkembang yakni,  The Product Cycle Theory dan The Industrial

Organization Theory of Vertical Organization.  The Product Cyrcle Theory  yang   dikembangkan   oleh 

Raymond Vermon ini  menyatakan bahwa setiap teknologi  atau produk berevolusi  melalui  tiga fase : 

Pertama fase permulaan atau inovasi, kedua fase perkembangan proses dan ketiga fase standardisasi. 

Dalam   setiap   fase   tersebut   sebagai   tipe   perekonomian   negara   memiliki   keuntungan   komparatif 

5

Page 6: Makalah Penanaman Modal Asing

(Comparative advantage).  The Industrial Organization Theory of Vertical Integration merupakan teori 

yang paling tepat untuk diterapkan pada new multinasionalism dan pada  investasi  yang terintegrasi 

secara  vertikal.  Pendekatan   teori   ini  berawal  dari  penambahan  biaya-biaya  untuk  melakukan  bisnis 

diluar   negeri   (dengan   investasi)   harus  mencakup   biaya-biaya   lain   yang   harus   dipikul   lebih   banyak 

daripada biaya yang diperuntukkan hanya untuk sekedar mengekspor dari pabrik-pabrik dalam negeri. 

Oleh karena  itu  perusahaan  itu  harus  memiliki  beberapa  kompensasi  atau keunggulan  spesifik  bagi 

perusahaan seperti keahlian teknis manajerial keadaan ekonomi yang memungkinkan adanya monopoli. 

Menurut teori ini, investasi dilakukan dengan cara integrasi secara vertikal yakni dengan penempatan 

beberapa tahapan produksi di beberapa lokasi yang berbeda-beda di seluruh dunia. Motivasi utamanya 

adalah untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan 

lain-lain.   Di   samping   itu   motivasi   yang   lain   adalah   untuk   membuat   rintangan   perdagangan   bagi 

perusahaan-perusahaan   lain,   artinya   dengan   investasinya   di   luar   negeri   ini   berarti   perusahaan-

perusahaan multinasional  tersebut telah merintangi  persaingan-persaingan dari  negara  lain sehingga 

monopoli  dapat dipertahankan.  Motif utama modal   internasional  baik  yang bersifat   investasi  modal 

asing   langsung   (foreign direct investment)  maupun   investasi   portofolio   adalah  untuk  mendapatkan 

return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri  melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih 

tinggi, sistem perpajakkan yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik. Untuk menarik 

arus modal  yang signifikan ke suatu negara dipengaruhi  oleh beberapa faktor  :  Iklim  investasi  yang 

Kondusif dan Prospek pengembangan di negara penerima modal.

Dilihat dari kedua faktor di atas, maka tampaknya arus modal asing justru lebih banyak mengalir 

ke   negara-negara   maju   daripada   ke   negara-negara   berkembang.   Aliran   modal   ke   negara-negara 

berkembang masih dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :

Tingkat perkembangan ekonomi Negara penerima modal.

Stabilitas politik yang memadai.

Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan investor.

Aliran modal cenderung mengalir ke Negara-negara dengan tingkat pendapatan per kapita yang 

tinggi.

                        Adanya keengganan masuknya  investasi  asing dan adanya  indikasi   relokasi   investasi  ke 

negara lain disebabkan karena tidak kondusifnya iklim investasi di Indonesia dewasa ini.

6

Page 7: Makalah Penanaman Modal Asing

Apabila ditinjau dari Undang-Undang Penanaman Modal, sudah dapat dikatakan bahwa Undang-

undang   tersebut  mencakup   semua   aspek  penting,   seperti   pelayanan,   koordinasi,   fasilitas,   hak   dan 

kewajiban   investor,   ketenagakerjaan,   dan   sector-sektor   yang  dapat  dimasuki   investor.  Hal   tersebut 

diupayakan secara maksimal agar terjad peningkatan investasi  di   Indonesia dari  sisi  pemerintah dan 

kepastian berinvestasi dari sisi pengusaha/investor.

Beberapa poin penting dalam Undang-Undang Penanaman Modal, diantaranya adalah pada bab 

I pasal 1 Nomer 10 terkait pelayanan terpadu satu pintu. Yang artinya bahwa system pelayanan tersebut 

diharapkan dapat mengakomodasi  keinginan investor/pengusaha untuk memperoleh pelayanan yang 

lebih efisien, mudah, dan cepat. Sehingga bagi manca Negara yang ingin berinvestasi disebuah wilayah 

Indonesia, tidak perlu lagi menunggu dengan waktu yang lama untuk memperoleh izin berinvestasi di 

Indonesia, bahkan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pajak maupun pungutan lain akibat panjangnya 

jalur birokrasi.

Kepastian  hukum,   kepastian  berusaha,  dan   keamanan  berusaha  bagi   penanam modal   yang 

terdapat   dalam   pasal   4   Nomer   2b,   belum   sepenuhnya   terlaksana.   Hasil   studi   LPEM-FEUI   (2001) 

menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi pengusaha dalam melakukan investasi di Indonesia selain 

persoalan birokrasi, ketidakpastian biaya investasi yang harus dikeluarkan serta perubahan peraturan 

pemerintah daerah yang tidak jelas atau muncul  tiba-tiba,   juga kondisi  keamanan, social  dan politik 

Indonesia.  Bahkan,  World Economic Forum  (2007),  menunjukkan dari  131 negara,   Indonesia  berada 

dalam urutan ke-93 mengenai perlindungan bisnis.

Kendala   perijinan   penanaman  modal   di   Indonesia,   juga  menjadi   penghambat.   Karena   izin 

investasi  tidak  dapat  dilihat   sebagai   sesuatu  yang  berdiri   sendiri,   tetapi  harus  menjadi   satu  paket  

dengan izin-izin lain yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha dan 

menentukan untung-ruginya suatu usaha. Misalnya di sector perhotelan, jumlah izin yang diperlukan 

mencapai 37 buah, karena setiap bagian dari hotel harus memiliki  izin khusus dari departemen yang 

terkait. Kondisi perizinan penanaman modal yang rumit ini, seringkali membuat para penanam modal 

membatalkan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Meskipun pelayanan terpadu satu pintu sudah 

diterapkan.

Hasil survey  World Economic Forum  (WEF) tahun 2007 menunjukkan, bahwa 8.5% dari jumlah 

pengusaha  di   Indonesia  yang  menjadi   responden  mengatakan  bahwa permasalahan  utama  mereka 

7

Page 8: Makalah Penanaman Modal Asing

adalah peraturan ketenagakerjaan yang restriktif,  10.7% mengeluhkan ketidakstabilan kebijakan, dan 

16.1% mempermasalahkan birokrasi yang tidak efisien.

Khusus  masalah  birokrasi,   yang   tercerminkan  oleh   antara   lain  prosedur   administrasi   dalam 

mengurus investasi seperti perizinan, peraturan atau persyaratan lainnya yang berbelit-belit dan langkah 

prosedurnya   yang   tidak   jelas.   Hal   ini   merupakan  masalah   klasik   yang  membuat   investor   enggan 

berinvestasi di Indonesia. Sehingga permalahan ini menjadi kendala tertinggi penanaman modal asing di 

Indonesia. Masalah ini bukan hanya membuat banyak waktu yang terbuang, tetapi besarnya biaya yang 

harus ditanggung oleh pengusaha atau calon investor. Diantara Negara-negara ASEAN, hasil survey WEF 

menunjukkan Indonesia berada pada posisi ke-3 setelah Singapura dengan birokrasi yang paling efisien 

atau biaya birokrasi  paling murah (tidak hanya di  ASEAN tetapi   juga dunia menurut versi  WEF) dan 

Malaysia.

2.4 REALITA PENANAMAN MODAL ASING PADA PERMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa ada sumberdaya alam tidak mengandung arti 

apa-apa.   Pengetahuan   dan   teknologi   hanya   sebagai   alat   bagaimana   agar   sumberdaya   alam   dapat 

dipergunakan secara efisien dan efektif dan hanya untuk memperlambat penyusutan yang terjadi atas 

sumberdaya alam akibat dipakai oleh umat manusia. Namun untuk menciptakan sumberdaya alam itu 

sendiri tidak akan pernah terjadi. Sumberdaya alam merupakan berkah yang diberikan oleh Allah swt 

kepada umat manusia untuk dipelihara dan dimanfaatkan karena tidak ada sumberdaya alam pengganti.

Untuk masa mendatang umat manusia akan kembali ke masa sebelum ilmu pengetahuan dan 

teknologi   berkembang   yaitu   terjadinya   perang   memperebutkan   sumberdaya   alam.   Mulanya   dulu 

(beberapa abad lalu) terjadi perang memperebutkan sumberdaya alam. Kemudian perang ini mereda 

setelah  munculnya   kemajuan   ilmu  pengetahuan  dan   teknologi   karena   ilmu  pengetahuan   teknologi 

mampu menciptakan efisiensi dan produktifitas manusia dalam berproduksi dan mampu menciptakan 

barang pengganti (konsumsi) sebagai kebutuhan manusia.

Kemudian diperkuat dengan kemajuan dalam hubungan diplomatik antar negara sehingga dunia 

terhindar   dari   peperangan   pisik.   Saat   ini   keadaannya   berubah.   Sekarang   kembali   kepada   masa 

perebutan   sumberdaya   alam   itu   karena   kemajuan   ilmu   pengetahuan   dan   teknologi   kalah   cepat 

8

Page 9: Makalah Penanaman Modal Asing

berkembang jika dibandingkan dengan pertumbuhan kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Ilmu 

pengetahuan dan teknologi hanya mampu mengatasi kebutuhan manusia dalam jangka pendek.

Perang   memperebutkan   kembali   sumberdaya   alam   sangat   dimungkinkan   karena   ilmu 

pengetahuan   dan   teknologi   tidak   bisa   menciptakan   sumberdaya   alam   sementara   pertumbuhan 

penduduk menuntut permintaan sumberdaya alam yang semakin besar. Saat ini kecenderungan kearah 

itu telah terlihat. Berbagai peperangan dan konflik perbatasan (darat maupun laut) tidak terlepas dari 

cara untuk memperebutkan sumberdaya alam yang dibalut dengan mashalat politik sebagai pemicunya. 

Peperangan   Timur   Tengah,   konflik   perbatasan   di   laut   China   Selatan   antara   China   dengan   negara 

tetangganya,  konflik  perbatasan  Indonesia  dengan Malaysia  dan Singapura  ataupun antara  Thailand 

dengan Kamboja adalah contoh awal perang memperebutkan sumberdaya alam masa mendatang. 

Semuanya   ini  harus  disadari  oleh  pemerintah   Indonesia  dan  dijadikan  bahan  pertimbangan 

dalam menyusun kebijakan penanaman modal asing di Indonesia. Makna yang dapat kita tarik adalah 

bahwa   dunia   saat   ini   terancam   dengan   keterbatasan   sumberdaya   alam   sementara   kebutuhannya 

semakin meningkat. Disamping itu sumberdaya alam itu sendiri tidak dapat diciptakan oleh kemajuan 

ilmu  pengetahuan  dan   teknologi.   Kemajuan   negara  negara   di   dunia  masa  mendatang  tidak   hanya 

ditentukan oleh kemajuan  ilmu pengetahuan dan teknologi   tetapi   juga ditentukan oleh kepemilikan 

negara itu akan sumberdaya alam. Tanpa sumberdaya alam tak ada yang dapat dilakukan oleh kemajuan 

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hendaknya   hal   ini   dijadikan   pedoman   oleh   pemerintah   Indonesia   yang   memiliki   banyak 

sumbedaya   alam   pada   kebijakan   ekonomi   dikala   mengundang   para   investor   luar   negeri   datang 

melakukan investasi di Indonesia. Ada kesan bahwa pemerintah terlalu mengobral sumberdaya alamnya 

kepada investor asing. Sepertinya sumberdaya alam dilepas sebagaimana kita melepas burung pipit dari 

sangkarnya. Sumberdaya alam bukan burung pipit yang tidak punya nilai tetapi ia adalah burung emas 

yang bernilai ekonomi tinggi. Sumberdaya alam pertambangan dan lahan pertanian adalah dua hal yang 

sedang diperlukan oleh negara negara dunia karena kepemilikan mereka yang sudah menipis. Tanpa 

diundangpun mereka akan datang untuk mendapatkan sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia. Oleh 

sebab itu Indonesia harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas akan sumberdaya alamnya dan harus 

perpegang pada kepentingan bangsa masa depan.

9

Page 10: Makalah Penanaman Modal Asing

KESIMPULAN

Peranan  penanaman  modal   asing   terhadap  pembangunan  bagi   negara   sedang  berkembang 

dapat diperinci menjadi lima, yaitu : Pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan 

oleh   negara   sedang   berkembang   sebagai   dasar   untuk   mempercepat   investasi   dan   pertumbuhan 

ekonomi.  Kedua,  pertumbuhan ekonomi  yang  meningkat  perlu  diikuti dengan perpindahan struktur 

produksi   dan   perdagangan.   Ketiga,  modal   asing   dapat   berperan   penting   dalam  memobilisasi   dana 

maupun   transformasi   struktural.   Keempat,   kebutuhan   akan  modal   asing  menjadi  menurun   segera 

setelah  perubahan   struktural   benar-benar   terjadi  meskipun  modal   asing  di  masa   selanjutnya   lebih 

produktif.  Kelima,  bagi  negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai  membangun 

industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat 

mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya. 

Peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan 

konsep hukum dalam kegiatan ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam 

menanamkan modalnya, antara lain :

Faktor Sumber Daya Alam, seperti tersedianya hasil  hutan,  bahan tambang,  gas dan minyak 

bumi maupun iklim dan letak geografis serta kebudayaan.

Faktor Sumber Daya Manusia, dalam hal ini berkaitan dengan tenaga kerja siap pakai.

Faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam berusaha.

Faktor  kebijakan  pemerintah,  kebijakan   langkah-langkah  deregulasi  dan  debirokratisasi   yang 

diambil oleh Pemerintah dalam rangka menggairahkan iklim investasi. 

Faktor kemudahan dalam peizinan, dalam rangka meningkatkan investasi di daerah, maka faktor 

perizinan perlu diperhatikan

Indonesia  memang  memerlukan   kehadiran   investor   asing   bagi  membangun   perekonomian 

nasional.   Tapi   hendaknya   investor   itu   diarahkan   pada   pembangunan   industri   manufaktur   yang 

berteknologi menengah ataupun tinggi yang bahan bakunya dari dalam negeri Indonesia dan yang dapat 

menyerap   banyak   tenaga   kerja.   Jadi   tidak   dengan  memberikan   konsesi   sumberdaya   alam   kepada 

investor asing dalam bilangan puluhan tahun dan kemungkinan kembali ke Indonesia juga diragukan. Di 

Indonesia saat ini banyak wilayah Indonesia yang secara de jure merupakan bahagian NKRI tetapi secara 

10

Page 11: Makalah Penanaman Modal Asing

de facto merupakan milik asing. Hal seperti ini harus dihindarkan agar bangsa ini nantinya tidak menjadi 

penonton bagi megahnya investor asing menikmati sumberdaya alam Indonesia. Contoh contoh kecil 

atas hal ini telah terjadi dibeberapa wilayah Indonesia yang menimbulkan rasa ketidak puasan rakyat 

atas pemerintahan yang berjalan.

Mengobral sumberdaya alam yang dilakukan pemerintah saat ini didasarkan pada azas manfaat. 

Mereka berpedoman hanya pada azas manfaat. Sementara belum dipakai berikan dulu kepada investor 

asing supaya ia bermanfaat. Tidak ada upaya pemerintah bagaimana agar sumberdaya alam itu dapat 

cepat dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri. Pemerintah lupa ada sumberdaya alam yang tidak dapat 

diperbaharui (nonrenewable) seperti pertambangan. Apalah gunanya konsesi itu dikembalikan nantinya 

kalau yang tinggal hanya puing puing yang tidak bernilai ekonomi.

Kitapun perlu mengingatkan pemerintah bahwa penggunaan azas manfaat dalam pengelolaan 

sumberdaya alam tanpa disertai jiwa nasionalisme sama dengan menjual “wilayah ekonomi” Indonesia 

kepada pihak asing. Dalam mengelola negara ini seharusnya pemerintah tidak hanya berpegang kepada 

prinsip hukum sebagai dasar azas manfaat tetapi juga pada prinsip lainnya seperti ekonomi dan budaya 

ataupun pertahanan dan keamanan masa  mendatang.  Oleh sebab  itu  pemerintah  diharapkan  tidak 

hanya   berpegang   pada   azas  manfaat   karena   itu   adalah   cara   orang   yang   berpikir   jangka   pendek. 

Sementara sebagai negarawan seharusnya berpikir pada kepentingan bangsa jangka panjang.

Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuknya investasi  asing ke Indonesia. 

Faktor-faktor   yang   dapat  menjadi   pendukung  masuknya   arus   investasi   ke   sebuah   negara,   seperti 

jaminan keamanan,   stabilitas  politik,  dan  kepastian hukum,  yang   tampaknya  menjadi  permasalahan 

tersendiri   bagi  pemerintah   Indonesia.  Ketidakkonsistenan  penegakkan  hukum masih  menjadi   faktor 

penghambat   daya   tarik   Indonesia   bagi   investasi   asing.   Bahkan   kebijakan   otonomi   daerah  menjadi 

permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah di Indonesia.

11