Makalah Nutrisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Untuk mempertahankan kelangsungan fungsinya, tubuh kita pasti memerlukan makanan.Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi yang ada dalam makanan diperlukan sepanjang kehidupan manusia.Namun manusia yang memiliki karakteristik dan kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda menyebabkan jumlah nutrisi yang diperlukan berbeda untuk setiap orang.

Citation preview

Kebutuhan Dasar Nutrisi

Kebutuhan Dasar Nutrisi2012

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangUntuk mempertahankan kelangsungan fungsinya, tubuh kita pasti memerlukan makanan. Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi yang ada dalam makanan diperlukan sepanjang kehidupan manusia. Namun manusia yang memiliki karakteristik dan kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda menyebabkan jumlah nutrisi yang diperlukan berbeda untuk setiap orang. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Fungsi nutrisi secara umum, diantaranya sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh, mengganti sel-sel yang rusak, serta untuk mempertahankan vitalitas tubuh. Nutrien sendiri merupakan zat kimia organic maupun nonorganic yang terdapat dalam makanan dan diperlukan agar tubuh kita dapat berfungsi secara maksimal dan optimal. Nutrien tersebut akan diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh. Dalam sel-sel tubuh, nutrien tersebut digunakan untuk proses fungsional sel-sel tersebut, sumber energi, dan sintesis protein.

1.2 Tujuan1.2.1 Sebagai media pembelajaran bagi setiap mahasiswa1.2.2 Agar mahasiswa mampu mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya kebutuhan akan cairan dan elektrolit

1.3 Manfaat1.3.1 Sarana membaca1.3.2 Pelengkap arsip studi1.3.3 Media pembelajaranBAB IIPEMBAHASAN

NUTRIEN ESENSIALPemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya memerhatikan jumlah yang dikomsumsi, melainkan juga perlu memerhatikan zat gizi yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, makanan yang dikomsumsi harus mengandung nutrien asensial yang baik untuk tubuh kita. Nutrien esensial ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu zat gizi penghasil energi, zat gizi pembangun sel, dan zat pengatur, yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, serta air dan mineral.1. KarbohidratKarbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat karbon (C) dalam ikatan dengan hydrogen (H) dan oksigen (O) dalam suatu perbandingan 1:2:1. Karbohidrat ini tersebar luas di dalam tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, pembentukkan karbohidrat melalui proses fotosintesis senyawa air dari tanah dan karbondiokasida dari udara, yang dapat bereaksi dengan bantuan sinar matahari dan pigmen klorofil, sehingga menghasilkan glukosa dan oksigen. Secara sederhana, reaksi fotosintesis dapat dilihat pada gambar berikut:

Jenis karbohidrat terdiri atas:a. Zat tepung, terutama yang diambil dari tanaman hijau, di antaranya: Butir-butir gandum, jagung, terigu, beras, dan sagu. Akar umbi-umbian, misalnya kentang. Selulosa, yaitu jenis tepung yang dijumpai dalam batang dan tangkai tanaman, misalnya sagu.b. Zat gula, yang berasal dari bahan dalam tumbuh-tumbuhan, kecuali laktosa atau gula susu Sakarosa, yang terdapat pada tebu dan gula ubi-ubian. Maltosa, yang terbentuk karena hidrolisis zat tepung. Dekstrosa atau glukosa, yang terdapat pada gula buah-buahan dan madu.Karbohidrat diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan, yaitu:a. Monosakarida, yaitu bentuk karbohidrat sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana, misalnya fruktosa, glukosa, dan galaktosa.b. Disakarida, yaitu jenis karbohidrat yang apabila dihidrolisis akan menjadi dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda. Misalnya, maltosa yang menghasilkan dua molekul glukosa, sedangkan sukrosa yang hanya menghasilkan satu molekul fruktosa.c. Oligosakarida, yaitu golongan karbohidrat yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan dua sampai sepuluh molekul monosakarida. Contohnya, maltotriosad. Polisakarida, yaitu karbohidrat yang menghasilkan lebih dari sepuluh molekul monosakarida apabila dihidrolisis.

Berikut merupakan fungsi-fungsi dari karbohidrat:a. Sebagai sumber energi utama bagi tubuh.b. Penting untuk metabolismee lemak normal karena jika karbohidrat kurang, maka lemak digunakan sebagai sumber energi. c. Pada hati, glucoronic acid mempunyai fungsi yang penting dalam pengikatan racun kimia dan bakteri.d. Penting dalam mempertahankan integritas fungsi sel saraf dan sebagai sumber energi untuk otak.e. Sisa laktosa dalam usus lebih lama daripada disakarida, sehingga mempermudah pertumbuhan bakteri yang menguntungkan. Laktosa ini berfungsi sebagai laktasif serta sintesis vitamin B kompleks dan vitamin K.f. Selulosa (karbohidrat yang tidak dicerna) membantu dalam eliminasi yang normal karena merangsang pergerakan peristaltic saluran pencernaan dan absorbsi air sehingga feses menjadi lebih pada (tidak cair).g. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat (sereal) juga memberi suplai protein, mineral, dan vitamin B dalam jumlah yang bermakna.h. Digunakan sebuah protein sparing action, jika karbohidrat tidak mencukupi yaitu protein akan diubah menjadi glukosa (glukogenesis).Karbohidrat di dalam sel mengalami proses oksidasi yang menghasilkan panas dan energi. Sampah hasil oksidasi karbohidrat dibuang melalui paru-paru berupa H2O dan CO2 melalui kulit yang berupa keringat, dan melalui ginjal yan berupa urine. Sedangkan apabila karbohidrat tidak digunakan, maka akan terjadi glikogenesis. Proses tersebut akan menghasilkan glikogen yang kemudian disimpan di hepar dan otot. Dan apabila diperlukan lagi, maka glikogen tersebut akan dirubah kembali menjadi glukosa melalui proses glikogenolisis. Jika energi yang kita butuhkan sangat tinggi, sedangkan asupan cadangan berkurang, maka mekanisme tubuh adalah mengubah sumber-sumber nonkarbohidrat seperti lemak menjadi glukosa. Kebutuhan tubuh terhadap karbohidrat sekitar 5,5 gram/kgBB/hari dengan 1 garm karbohidrat menghasilkan 4 kalori.2. ProteinProtein berasal daei bahasa Yunani yaitu protos, yang berarti yang paling utama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa protein adalah nutrien yang paling utama diperlukan oleh tubuh. Protein berdasarkan asalnya terbagi atas dua kategori, yaitu protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein nabati, misalnya kacang-kacangan dan gandum, sedangkan protein hewani, misalnya daging,telur, dan susu. Komsumsi protein oleh tubuh kita sekitar 1 gram/kgBB/hari dengan satu gram protein menghasilkan 4 kalori.Fungsi protein, diantaranya:a. Mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh.b. Membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan tubuh.c. Pembentukan hormon.d. Mencegah darah atau jaringan menjadi lebih asam atau lebih basa.e. Pembentukkan enzim, antibody, dan pembentukan susu saat proses laktasi.f. Membantu pembekuan darah.

3. LemakLemak merupakan sumber energi kedua setelah karbohidrat. Lemak disimpan dalam tubuh sebagai jaringan adipose. Kebutuhan lemak oleh tubuh sekitar 1,5 gram/kgBB/hari dengan satu garam lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak juga terdapat dalam tumbuh-tumbuhan (nabati) dan hewan. Lemak nabati, seperti minyak kelapa dan minyak kacang-kacangan. Sedangkan lemak hewani terdapat dalam susu, keju, dan kuning telur.Fungsi lemak antara lain:a. Sumber cadangan energib. KOmponen dari membrane selc. Insulator suhud. Pelarut vitamin A, D, E, dan K.e. Jenis lemak yaitu kolesterol berfungsi untuk menghasilkan asam empedu yang berperan pada pencernaan dna pembentukan hormon kortison, estrogen, testosterone, dan hidrokortison.

4. VitaminVitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak memperoleh vitamin dalam jumlah yang mencukupi.berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak. a. Vitamin yang larut dalam airVitamin yang larut dalam air terdiri atas vitamin B (vitamin B1/Tiamin, vitamin B2/Riboflavin, B3/niasin, vitamin B6, , asam folat, vitamin B12/Sianokobalamin, biotin, dan asam pantotenat) dan vitamin C. Vitamin B1 (Tiamin)Tiamin merupakan koenzim reaksi oksidatif dekarboksilaksi yang penting dalam proses pembentukan energi dari glukosa, dan reaksi transketolase yang penting pada jalur pentosa fosfat yang diperlukan untuk sintesis asam lemak dan asam nukleat. Tiamin diabsorbsi secara transpor aktif atau difusi, yang dalam darah larut dengan plasma, dan setelah dipecah menjadi cincin pirimidin dan tiazol yang diekskresikan ke urine. Sumber vitamin B1, misalnya kacang-kacangan, hati telur, daging, wortel, dan susu. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan beri-beri, gangguan susunan saraf, dan jantung.

Vitamin B2 (Riboflavin)Riboflavin yang terpenting pada manusia adalah Flavin Mononukleotida (FMN) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD). Riboflavin diabsorbsi di usus kecil secara transpor aktif. Dalam mukosa usus, diubah menjadi FMN dan FAD kemudian di dalam darah ditranspor oleh globulin. Riboflavin ini berfungis sebagai gugus prostetik reaksi oksidasi-reduksi. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, menimbulkan dermatitis, dan bibir pecah-pecah. Sumber riboflavin antara lain susu, keju, daging, hati, sayuran berwarna hijau, ikan, telur, dan lain-lain. Vitamin B3 (Niasin)Sumber niasin, diantaranya daging, biji gandum, susu, ikan, telur, dan sayuran hijau. Fungsi niasin, antara lain:i. Untuk pertumbuhan dan reproduksi selii. Merupakan koenzim penting untuk transfer gugus H pada reaksi reduksi-oksidasi, di mana NAD dibutuhkan pada reaksi oksidasi bahan bakar tubuh menjadi energi, sedangkan NADP (Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphat) dibutuhkan untuk sintesis asam lemak dan steroid. Vitamin B6Terdapat tiga bentuk vitamin B6 yaitu piridoksin, piridoksamin, dan piridoksa. Vitamin B6 ini diabsorbsi di jejunum, dalam darah ditransfor oleh albumin. Vitamin B6 penting dalam pembemntukan sel darah merah secara normal dan metabolismeee serabut saraf. Kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan pellagra dan anemia. Sumber vitamin B6, antara lain susu, sayuran berwarna hijau, ikan, telur, dan lain-lain. Asam folat Asam folat merupakan koenzim untuk transfer gugus C yang penting untuk sintesis DNA atau RNA, dan lain-lain. Asam folat diabsorbsi di usus, dalam sel usus diubah menjadi THF (Tetrahidrofolat) dengan bantuan enzim folat reduktase yang dapat diinhibisi oleh trimethoprim dan metotreksat. Dalam plasma ditranfor oleh protein. Ekskresi ke urine dan sedikit ke empedu. Sumber asam folat, diantaranya terdapat di sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau, hati, daging, dan susu. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia, heart burn, diare, dan sering terjadi infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Vitamin B12 (Sianokobalamin)Sumber vitamin B12 terdapat pada hati, ginjal, dan otot. Vitamin B12 di ileum dengan bantuan faktor intrinsic yang diproduksi sel parietal lambung. Vitamin B12 penting dalam pembentukan sel-sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 dapat mempengaruhi sistem saraf. Biotin Sumber biotin, diantaranya terdapat dalam hati, susu, telur, tomat, kentang, dan buah-buahan. Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi karboksilaksi, dan penting untuk kesehatan kulit dan selaput lender. Biotin diabsorbsi di ileum. Asam pantotenat Asam pantotenat merupakan bagian dari molekuk koenzim A yang penting dalam proses oksidasi. Kekurangan vitamin ini akan menyababkan dermatitis dan interitis (luka pada usus). Vitamin CSumber vitamin C terdapat pada buah-buahan dan sayuran yang segar, hati, dan ginjal. Vitamin C dapat rusak dalam proses pemasakan, terutama bila dalam laturat alkali, dan oleh pemanasan yang lama. Fungsi vitamin C, antara lain: i. Zat pereduksi reaksi hidroksilasiii. Sintesis hormon adrenaliii. Penting untuk fungsi leukosit, metabolismee tirosin, dann asam folat.iv. Membantu hepar untuk membantu menetralisir racun atau obatv. Mencegah kanker vi. Zat antioksidanvii. Penting untuk perkembangan yang sehat bagi semua jaringan ikat, dapat menambah kekebalan terhadap infeksi, dan membantu penyembuhan luka dan fraktur.Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan terjadinya penyakit skorbut dengan gejala pendarahan pada guzi, pendarahan di bawah kulit, dan tubuh lemah. Selain itu, kekurangan vitamin C dapat menyababkan kerusakan otot, penyembuahan luka menjadi lama, dan mudah terkena infeksi.b. Vitamin yang larut dalam lemakVitamin yang termasuk yang terdalam klasifikasi ini, yaitu vitamin A, D, E, dan K. vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul yang tidak larut dalam air. Absorbsinya sama dengan absorbs lemak yang memerlukan enzim pencerna lemak dan empedu. Vitamin yang larut dalam lemak ditransfor dari usus oleh kilomikron dan disimpan dalam hepar (vitamin A, D, K) dan jaringan adipose (vitamin E). Distribusi vitamin tersebut dari tempat penyimpanannya dilakukan oleh lipoprotein atau protein khusus. Ekskresi vitamin-vitamin ini dilakukan melalui empedu. Vitamin A (Retinol)Sumber vitamin A, antara lain minyak ikan, telur, susu, mentega, hati, tumbuhan yang berwarna orange karena mengandung karoten yang merupakan sumber provitamin A, yang kemudian diubah menjadi vitamin A di hapar dengan bantuan tiroksin. Vitamin A mempunyai fungsi, antara lain:i. Retinol berperan dalam sistem reproduksi. ii. Retinol merupakan bahan pembentuk rodoksin yang penting untuk penglihatan saat gelap.iii. Retinol penting dalam proses sintesis glikoprotein yang berfungsi dalam pembentukan jaringan structural/jaringan ikat, lubrikan, molekul imunologis, hormon, enzim, reseptor sel, dan lain-lain.Vitamin A dan provitamin A (betakaroten) diabsorbsi di usus kecil dengan bantuan empedu. Dalam sel mukosa usus, betakaroten diubah menjadi retinal sebagian kecil menjadi retinoat. Selanjutnya retinal diubah menjadi retinol. Retinol masuk ke dalam saluran limfe lalu ke sistem sirkulasi dan kenudain disimpan di hapar. Distribusi dari hepar ke jaringan dilakukan oleh aporetinol dinding protein. Sedankan asam retinoat setelah diabsorbsi dari usus masuk langsung ke sistem portal dan ditransfor oleh albumin.Kekurangan vitamin Aq menyebabkan karusakan epitelium dan mudah terkena infeksi, dan dapat menyebabkan rabun senja (zeroptalamia).

Vitamin D (Kalsiferol)Sumber vitamin D adalah hati, mentega, keju, susu, telur, ikan. Vitamin D yang kita konsumsi belum berbentuk vitamin D, melainkan masih dalam bentuk provitamin D. Provitamin D harus diubah dulu oleh hepar menjadi 2,5 dihidroksikolekalsiferol, selanjutnya diubah olehrenal dengan bantuan parathormon menjadi 1,25 dihidroksik olekalsiferol. 1,25 dihidroksi olekalsiferol merupakan vitamin D yang paling efektif dengan efek untuk meningkatkan absorbs kalsium dan fosfat dari usus, reabsorbsi kalsium dan fosfat oleh ginjal, dan mobilisasi kalsium dan fosfat dari tulang.Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan riketsia dan apada orang dewasa dapat menyebabkan osteomalasia. Keduanya merupakan kelainan metabolismee kalsium yang ditandai dengan pelunakan tulang dan deformitas. Vitamin E (Tokoferol)Vitamin E dikenal sebagai vitamin anti sterilitas (antikemandulan). Vitamin E ini diabsorbsi di usus kecil, ditransfor oleh kilomikron ke hepar. Distribusi ke jaringan dilakukan oleh lipoprotein. Setelah teroksidasi, akan berkonjugasi dengan asam glukuronal dan dieksresi melalui empedu. Fungsi vitamin E, antara lain:i. Sebagai zat antioksidan yang berguna untuk menghindari adanya radikal-radikal bebas pada pembuluh darah.ii. Penting pada metabolismee selenium.iii. Membantu sel darah merah dipenuhi oleh oksigen.iv. Antitrombin dalam pembuluh darah.v. Menguatkan dinding pembuluh darah kapiler.Sumber vitamin E, di antaranya adalah minyak biji gandum, kuning telur, susu, daging, hati, dan sayuran hijau. Vitamin K (Kuinon)Vitamin K disintesis di usus besar dengan bantuan bakteri E. coli, yang kemudian diabsorbsi dan disimpan di hepar. Fungsi vitamin K adalah sebagai kofaktor reaksi karboksilasi glutamate pada proses aktivasi protein-protein tertentu, seperti faktor pembekuan II, VII, IX, dan X. Dengan demikian, bila kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan perpanjangan waktu pembekuan darah.

PROSES PENCERNAANAgar nutrisi dapat terserap dengan sempurna, maka sistem pencernaan sangatlah berpengaruh, terjadi proses pencernaan untuk menyediakan nutrisi tubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi, metabolismee, dan ekskresi.1. Ingesti Ingesti merupakan proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan ke dalam tubuh melalui proses menelan, baik melalui koordinasi gerakan volunter maupun involunter. Setelah makanan tersebut berada dalam mulut, terjadi proses pengunyahan, yaitu proses penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi, control volunter mulut, gusi, dan lidah, yang dilakukan secara sadar dan dilakukan oleh sisitem saraf pusat, sehingga memudahkan makanan untuk masuk ke dalam esophagus dan tidak mengiritasinya. Dalam proses mengunyah ini, terjadi pencampuran makanan dengan saliva, sehingga merangsang adanya enzim ptialin, yang merubah amilum menjadi maltosa. Setelah makanan dikunyah, tahap selanjutnya adalah proses menelan, yaitu bergeraknya makanan dari malut ke lambung melalui esophagus, yang terjadi secara refleks akibat penekanan pada bagian faring. 2. Digesti Rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke lambung dan usus halus disebut dengan digesti, di mana terjadi proses penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal. Dalam proses ini, organ yang mempunyai peran adalah mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, dan kolon. a. MulutProses digesti yang terjadi di dalam mulut akan menggunakan saliva yang mengandung air sebagai pelumas, dan mengandung musin sebagai pelindung saluran pencernaan, serta enzim ptialin. b. LambungLambung memproduksi getah lambung dengan pH 1 - 1,5 oleh sel parietal lambung yang pengeluarannya diatur oleh refleks regang, rangsangan saraf, atau rangsangan hormon gastrin, di mana dalam getah lambung ini terdapat air (khususnya HCl yang berfungsi untuk membunuh kuman dan mengaktifkan pepsinogen), garam-garam organic, enzim-enzim (pepsinogen yang diaktifkan oleh oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi untuk memecah protein menjadi proteosa dan pepton, renin yang berfungsi untuk menggumpalkan susu, dan lipase untuk memecah sebagian kecil lemak), dan faktor intrinsic (berfungsi untuk absorbs vitamin B12)c. Usus halusDalam lumen usus halus terdapat getah pancreas (pH 7,5 8 dan diproduksi oleh pancreas atas rangsangan hormone yang diproduksi oleh sel duodenum atau jejenum), getah usus, dan empedu. Berikut merupakan enzim-enzim yang dihasilkan oleh pancreas:i. Tripsin dan kimotripsin yang berfungsi untuk memecah protein/proteosa/pepton menjadi polipeptida, yang disekresikan dalam bentuk proenzim dan baru aktif dalam lumen usus.ii. Karboksipeptidase yang berfungsi untuk melepaskan asam amino dalam rantai polipeptida. Sama halnya dengan tripsin dan kimotripsin, karboksipeptidase juga disekresikan dalam bentuk proenzim dan baru aktif dalam lumen usus.iii. Amilase yang berfungsi untuk memecah amilum/glikogen menjadi oligosakarida, maltosa, dan sedikit glukosa.iv. Lipase yang berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.v. Kolesterol esterase yang berfungsi untuk memecah ester kolesterol menjadi kolesterol dan asam lemak.vi. Ribonuklease dan deoksiribonuklease yang berfungsi untuk memecah RNA dan DNA.vii. Fosfatase yang berfungsi untuk memecah zat-zat fosfat organic menjadi asam fosfat dan zat organic.Getah usus mengandung musin dan enzim-enzim, seperti sukrase yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, enzim maltase dan isomaltase yang memecah maltosa dan oligosakarida menjadi glukosa, serta enzim lactase yang memecah laktosa manjadi glukosa dan galaktosa. Empedu berasal dari bilirubin hepar yang sudah terkonjugasi disimpan dalam kandung empedu. Empedu yang mengandung air, asam empedu, musin, kolesterol, asam lemak, dan garam-garam anorganik ini dirangsang oleh hormone kolesistokinin yang diproduksi duodenum/jejenum sehingga menyebabkan kontraksi kandung empedu.

d. Usus besarSel mukosa usus besar menghasilkan mukus serta mengandung banyak mikroorganisme yang mensintesisi vitamin dan melakukan proses fermentasi yang mengubah karbohidrat menjadi CO2, H2, dan metan, sedangkan asam amino diubah amina, seperti indol dan skatol.Jenis makromolekulProses Digesti

yang didigesti

Digesti KarbohidratProses digesti karbohidrat dimulai pada mulut di mana terdapat

enzim ptialin yang mengubah amilum menjadi maltosa. Proses

pengubahan dibantu oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh

pankreas. Proses tersebut berlangsung sebentar, kemudian

proses digesti karbohidrat yang efektif dilakukan di usus halus

melalui proses mekanik dan kimiawi.

Digesti Proreinpada digesti protein dalam lambung terjadi pengubahan protein

menjadi pepton oleh enzim pepsin. Pepton kemudian didigesti

lagi menjadi peptida yang lebih kecil di duodenum oleh enzim

tripsin yang dihasilkan pankreas. Peptida didigesti lagi menjadi

asam amino yang siap untuk diabsorbsi.

Digesti LemakPada proses awal digesti lemak, lemak tersebut di emulsi di

lambung. Kemudian lemak diurai menjadi asam lemak dan

gliserol oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh kelenjar

pankreas. Hasil penguraian akan diabsorbsi di usus.

Tabel 2-1 Proses digesti karbohidrat, protein, dan lemak. Dikutip dari Asmadi. 2009. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Depok: Salemba Medika

3. Absorbsi Absorbsi merupakan proses di mana nutrien diserap oleh usus melalui saluran darah dan getah bening menuju hepar. Proses ansorbsi ini tidak merata di tiap bagian saluran pencernaan. Misalnya, di lambung hanya terjadi proses absorbsi alcohol, pada usus halus terjadi proses absorbs yang paling utama yaitu 90% dari nutrien yang sudah dicerna dan sedikit absorbsi air. Secara spesifik, absorbs yang dilakukan di usus halus diawali oleh usus halus bagian atas yang mengabsorbsi vitamin yang larut air, asam lemak, dan gliserol, natrium, kalsium, zat besi, serta klorida. Selanjutnya, usus halus bagian tengah mengabsorbsi monosakarida, asam amino, dan zat lainnya. Sedangkan usus halus bagian bawah mengabsorbsi garam empedu dan vitamin B12. Air sendiri paling banyak diabsorbsi dalam kolon.Jenis makromolekulProses Absorbsi

yang diabsorbsi

Karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk monosakarida terutama glukosa,

Absorbsi Karbohidratgalaktosa, dan fruktosa. Absorbsi ini terjadi secara transpor aktif untuk

glukosa dan galaktosa, dan secara difusi untuk fruktosa.

Absorbsi ProreinProtein diabsorbsi dalam bentuk asam amino secara transpor aktif.

Absorbsi LemakLemak diabsorbsi dalam bentuk asam lemak dan gliserol dengan bantuan

asam empedu yang masuk ke dalam sel mukosa usus halus.

Tabel 2-2 Proses absorbs karbohidrat, protein, dan lemak. Dikutip dari Asmadi. 2009. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Depok: Salemba Medika

4. Metabolismee Metabolismee merupakan proses akhir dari penggunaan makanan dalam tubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami oleh zat makanan sejak diserap oleh tubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah atau produk buangan. Proses metabolisme terjadi berbeda-beda berdasarkan jenis nutrien. Glukosa yang merupakan hasil akhir digesti karbohidrat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan kalori, energi, dan zat buangan seperi karbondioksida. Apabila glukosa ini tidak dipakai sebagai sumber energi, maka glukosa tersebut akan mengalami proses glikogenesis dan menghasilkan glikogen yang kemudian disimpan di hepar dan otot. Bila sewaktu-waktu tubuh kita mengalami kekurangan glukosa, maka glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa (terjadi proses glikolisis).Tubuh menggunakan protein untuk aktifitas yang dilakukan di dalam tubuh, sistem imun, dan normalisasi pertumbuhan, memproduksi enzim, memelihara sel, perbaikan jaringan, dan berpengaruh dalam keseimbangan cairan tubuh, karena apabila tubuh kekurangan protein, maka dapat menyababkan edema, ansietas, gangguan pertumbuhan.

5. Ekskresi Ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh untuk menjaga homeostatis. Caranya melalui defekasi (mengekskresi sisa metabolisme feses melalui saluran cerna), miksi (membuang sisa metabolisme dalam bentuk urine yang dikeluarkan melalui urogenetalia), diaforesis (pembuangan zat sisa metabolisme melalui keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air dan karbondioksida melalui pernapasan).

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISIKebutuhan nutrisi setiap individu tentulah berbeda dan tidak berada dalam kondisi yang menetap, maksudnya ada kalanya kebutuhan nutrisi seseorang meningkat. Begitu pula sebaliknya, kebutuhan nutrisi seseorang bisa saja menurun. Dalam hal ini, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi setiap individu. Pada bagian ini, dikemukakan dua kategori faktor, yaitu faktor yang meningkatkan dan faktor yang menurunkan kebutuhan akan nutrisi.Berikut merupakan faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi:1. Pertumbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu hamil.2. Selama perbaikan jaringan atau pemulihan kesehatan karena proses suatu penyakit.3. Peningkatan suhu tubuh, di mana kenaikan suhu 10 F akan meningkatkan kebutuhan kalori sebanyak 7%.4. Aktivitas yang meningkat.5. Stres, di mana sebagian orang akan melakukan aktivitas makan sebagai kompensasi karena mengalami stres. 6. Terjadi infeksi.

Berikut merupakan faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi:1. Penurunan laju pertumbuhan, misalnya pada lansia.2. Penurunan Basal Metabolismee Rate (BMR).3. Hipotermi.4. Jenis kelamin, di mana secara umum kebutuhan nutrisi pada wanita lebih rendah dibandingkan laki-laki karena pada wanita BMR-nya lebih rendah dibandingkan BMR laki-laki.5. Gaya hidup pasif. 6. Bedrest.

VARIABEL PERKEMBANGAN DALAM MENINGKATKAN SERTA UNTUK MEMPERTAHANKAN NUTRISI YANG SEHAT1. BayiMasa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi, vitamin, mineral, dan kebutuhan energi. Bayi biasnya menambah berat badannya menjadi dua kali lipat pada saat berusia 4 hingga 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Asupan energi kira-kira 108 kkal/kg berat badan yang diperlukan pada satu setengah masa pertumbuhan. a. Bayi yang Minum ASIAir susu ibu menyediakan keuntungan nutrisi, antiviral, antibakteri dan psikososial bagi bayi. Walaupun fakta bahwa ASI ditingkatkan, hanya kira-kira 50% ibu memilih untuk memberikan ASI. ASI sendiri mengandung antibody yang penting untuk melawan virus dan bakteri.b. Bayi yang Minum Susu Botol Formula bayi dirancang untuk mengandung kurang lebih komposisi nutrien dan ASI. Protein dalam formula disediakan seperti air mendidih, kedelai, susu sapi asli, kasein, hidroslisat, atau elemen asam amino. Susu sapi yang regular seharusnya tidak digunakan untuk formula bayi karena menyebabkan pendarahan gastrointestinal dan terlalu pekat bagi ginjal bayi untuk mengelolanya.c. Pengenalan Makanan PadatSusu ASI atau formula memberikan nutrisi yang cukup untuk empat hingga enam bulan pertama kehidupan. Perkembangan keterampilan motoric pada tangan dan jari-jari yang baik memparalelkan minat anak pada makanan dan makan sendiri. Sereal yang diperkaya zat besi khususnya diperkenalkan makanan pertama yang semipadat.2. Todler dan PrasekolahKecepatan perkembangan turun ketika usia toddler (1-3 tahun). kebutuhan anak akan kalori lebih rendah tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dlam hubungan dengan berat badan. Kalsuim dan fosfor penting untuk perkembangan tulang. Toddler lebih tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motoric disbanding dengan makanan. 3. Anak Usia Sekolah Anak-anak usia sekolah, 6 hingga 12 tahun berkembang pada rata-rata yang rendah dan terus menerus, dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energi per unir berat badan. Anak usia sekolah mencapai tiga hingga lima kg dalam berat badan dan enam cm dalam tinggi badan per tahun hingga pubertas.4. Remaja Selama remaja, umur fisiologi merupakan panduan yang lebih baik untuk kebutuhan nutrisi daripada numur kronologis. Masa remaja dimulai dengan dorongan pertumbuhan pubertas pada akhir masa anak-anak dan berakhir dengan kelengkapan pertumbuhan fisik. Kebutuhan kalori meningkat besar untuk memenuhi permintaan metabolisme yang meningkat. Perempuan memerlukan kira-kira 2200 kkal/hari; laki-laki 2500-3000 kkal/hari. Kebutuhan protein meningkat untuk kebutuhan sehari-hari dari 45 hingga 59 gram. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang yang cepat bagi remaja dan anak perempuan memerlukan sumber zat besi yang terus-menerus untuk menggantikannya pada pengeluaran menstruasi. Anak laki-laki juga memerlukan zat besi yang cukup untuk perkembangan otot. Yodium mendukung peningkatan aktivitas tiroid, dan vitamin B kompleks mendukung aktivitas metabolis yang menjadi tinggi. Kebutuhan remaja dari kelompok dasar 3 atau lebih porsi dari kelompok susu, dua atau lebih dari kelompok daging, empat atau lebih dari kelompok sayur-buah dengan sumber vitamin C setiap hari dan sumber vitamin A setiap hari pada hari yang lain. Empat hingga enam porsi atau lebih dari kelompok roti dan sereal (dengan penekanan pada keseluruhan padi-padian). Dan satu hingga dua sendok makan margarin atau mentega.5. Dewasa Awal dan Dewasa TengahPermintaan untuk nutrien yang banyak berkurang ketika akhir masa pertumuhan. Dewasa yang matang memerlukan nutrisi untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan. Kebutuhan energi biasanya menurun selama bertahun-tahun. obesitas dapat menjadi suatu masalah karena penurunan latiahan fisik, peningkatan makan malam di luar, atau kemampuan untuk menghasilkan makanan yang lebih mewah. Wanita dewasa yang menggunakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat, vitamin C, tiamin, riboflavin, vintamin B6, dan vitamin B12. Zat besi dan asupan kalsium juga penting untuk semua wanita. Usia dewasa awal dan dewasa tengah mengikuti rekomendasi yang sama dari kelompok dasar makanan; dua porsi atau lebih dari tiap kelompok susu dan daging, empat porsi atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber vitamin C setiap hari dan tiga hingga empat posi mingguan sumber vitamin A), empat porsi atau lebih dari kelompok padi-padian atau roti dan sereal yang diperkaya nilai gizinya, dan satu hingga dua sendok makan margarin atau mentega. 6. KehamilanNutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup. Secar umum kebutuhan janin dipenuhi dengan biaya ibunya. Bagaimanapun, jika sumber nutrien tidak tersedia, kadua menderita. Status nutrisi ibu pada waktu konsepsi adalah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan makan. Aspek penting yang sering dari pertumbuhan dan perkembangan janin trejadi sebelum kehamilan bahkan disalahkan. Kebutuhan energi kehamilan yang berhubungan dengan berat badan dan aktivutas. Kenaikan berat badan rata-rata sebelas hingga empat belas kg terjadi selama kehamilan. Rekomendasi yang kaku tentang kenaikan berat harus dihindari. Wanita berat badannya normal dan rendah perlu menambah sedikit lagi daripada wanita yang berat badannya berlebihan. Wanita hamil harus diingatkan untuk berhati-hati dengan puasa sebagai suatu metode mengontrol berat badan, karena dengan puasa menimbulkan ketoasidosis, yang berbahaya baik bagi janin maupun ibunya.7. Masa menyusuiWanita yang menyusui memerlukan 500 kkal diatas dari yang diperbolehkan biasanya. Produksi ASI meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein ditingkatkan hingga 65 gram/hari. Kebutuhan untuk kalsium tetap seperti selama kehamilan. Terdapat penignkatan kebutuhan untuk vitamin A dan C. peningkatan kalori harus disediakan dengan cairan berdaun hijau, buah jeruk, padi-padian, susu, daging, dan ungggas untuk menyediakan vitamin A dan C, miasin, riboflavin, dan zink. Asupan vitamin larut air (B dan C) satiap hari diperlukan untuk menjamin tingkat yang cukup pada ASI. Tiga porsi dari kelompok susu mkenyediakan protein dan kalsium. Asupan cairan harus cukup tetapi tidak berlebihan. Kafein, alcohol, dan obat-obatan dikeluarkan pada ASI dan harus dihindari. Penggunaan tembakau dapat menurunkan produksi susu.8. LansiaLansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat tingkat metabolis menurun dengan bertambahnya umur, kebutuhan rata-rata yang diperbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 dan untuk wanita 1900 kakal/hari. Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah dari tingkat dewasa tengah. Banyak faktor mempengaruhi statsu nutrisi lansia. Pendapatan kemungkinan adalah faktor penting karena pendapatan yang tetap dapat mengurangi jumlah uang yang digunakan untuk membeli makanan. Kesehatan merupakan pengaruh penting lainnya, lansia mengikuti diet terapeutik atau memiliki kesulitan makan karena gejala fisik, kehilangan gigh, atau gigi palsu, atau beresiko interaksi nutrien-obat.

KLIEN YANG BERESIKO MASALAH NUTRISISetiap klien dengan kondisi yang mengganggu kemampuan ingesti,digesti,atau absorpsi nutrien yang cukup harus dipertimbangkan risikonya.Kongenital anomalis,kehilangan cairan gastrointestinal yang berlebihan ,dan revisi bedah saluran gastrointestinal mengganggu fungsi normal.Klien yang dipesan tidak melalui mulut dan yang hanya menerima cairan standar IV lebih dari 5hari merupakan beresiko masalah nutrisi.Selaint itu masalah nutrisi umumnya terjadi pada kondisi seperti AIDS,kanker,gangguan makan, penyakit gastrointestinal, penyakit kritis, masalah malabsorpsi, penyakit metabolis, obesitaa, penyakit renal, dan penyakit hati, pancreas dan kandung empedu. Klien Pascaoperatif, di mana asupan makanan seringkali berubah pada periode perioperatif. Persiapan praoperatif denmgan tes diagnostik atau pembersihan perut biasanya melibatkan minimal 8jam berpuasa.Permulaan asupan makanan pascaoperatif bergantung pada pengembalian fungsi perut,tingkat prosedur bedah, keberadaan komplikasi papun,dan dan pilihan pembedah untuk mengawali pemberian makan.Klien imobilisasi, di mana kelumpuhan yang meluas dapat menghasilkan deosifikasi dan osteoporosis tulang dan hiperkalsemia. Hiperkalsemia mempengaruhi batu ginjal dan kandung kemih klien. Hal ini adalah masalah penting bagi anak-anak dan remaja karena pertumbuhan tulang yang cepat

NUTRISI DAN PROSES KEPERAWATANPerawat merupakan posisi yang bagus untuk mengenal tanda-tanda nutrisi buruk dan mengambil langkah-langkah untuk mengawali perubahan. Kontak sehari-hari yang dekat dengan klien dan keluarganya memungkinkan perawat untuk mengobservasi status fisik, asupan makanan, penambahan atau kehilanagan berat badan, dan respon pada terapi klien. Perawat dapat mengidentifikasi masalah actual atau potensial dalam status nutrisi dan mengimplementasikan terapi perawatan, medis, dan nutrisi yang tepat untuk mengurangi atau membalikkan perubahan nutrisi.

1. PengkajianDalam melakukan pengkajian mengenai kebutuhan klien akan nutrisi, maka hal-hal yang perlu dikaji sebagai seorang perawat adalah sebagai berikut:a. Aspek biologis, yang meliputi: Umur, yang berkaitan dengan tumbuh kembang klien. Jenis kelamain, karena mempengaruhi tingkat BMR dan presentase lemak dalam tubuh. Tinggi badan dan berat badan, apakah ideal atau tidak. Pengukuran antropometri, yang berguna untuk mengidentifikasi masalah nutrisi klien. Riwayat kesehatan dan diet, misalnya adanya alergi terhadap jenis makanan tertentu, gangguan pencernaan yang sering dialami, kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, jenis makanan yang dikonsumsi, nafsu makan, dan lain-lain. Pemeriksaan fisik, yang meliputi:i. Keadaan umum, misalnya kelemahan, tingkat kesadaran, dan tanda-tanda vital.ii. Keadaan kulit, seperti turgor, warna, kelembaban, dan kontur kulit.iii. Keadaan kepala, misalnya rambut hipopigmentasi, mudah dicabut, sclera kuning, hidung sering mimisan, gigi karies, dan lain-lain.iv. Keadaan dada, misalnya frekuensi napas yang cepat.v. Keadaan perut, misalnya adanya garis vena, peristaltic usus, pembesaran hati atau limfe, dan permukaan perut.vi. Keadaan ekstremitas, misalnya adanya edema, pergerakan yang lemah, penurunan lingkar lengan, atau massa otot manurun.b. Aspek psikologis, yaitu dalam hal ini perlu dikaji mengenai persepsi klien tentang nyeri, postur tubuhnya, konsep diri yang berhubungan dengan bentuk tubuh, dan respon terhadap stres (apakah banyak makan atau malas makan).c. Aspek sosiokultural, seperti adakah budaya atau nilai-nilai yang diabut oleh klien terhadap makanan, praktik budaya yang terkait dengan makanan.d. Aspek spiritual, yaitu hal yang perlu dikaji misalnya keyakinan yang dianut klien terhadap makanan dan bagaimana keyakinan tersebut memengaruhi kebutuhan nutrisinya.

Area PemeriksaanTanda-Tanda NormalTanda-Tanda Abnormal

Gusi Merah muda; lembabBengkak; meradang; mudah berdarah; berbentuk sepreti spon

Otot Kenyal; berkembang dengan baikTonus buruk; lembek dan tidak berkembang

Sistem kardiovaskulerNadi dan tekanan darah normal; irama jantung normalFrekuensi nadi dan tekanan darah meningkat; irama jantung tidak teratur

Sistem pencernaanNafsu makan baik; eliminasi normal dan teraturAnoreksia; indigesti; diare; konstipasi

Sistem persyarafanReflex normal; waspada; perhatian baik; emosi stabilReflex menurun; emosi labil; kurang waspada

Tabel 2-3 Pengkajian umum status gizi individuDikutip dari Mubarak, W.I., dan Chayatin, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Penilaian Status Gizi Secara LangsungPenilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian, yaitua. AntropometriAntropometri berasal dari kata anthropos yang berarti tubuh dan metros yang berarti ukuran. Jadi secara umum antropometri berarti ukuran dari tubuh. Pengertian dari sudut pandang gizi, telah banyak diungkapkan oleh para ahli. Salah satunya adalah Jelliffe (1966) yang mengungkapkan bahwa:Nutritional Anthropometry is Measurement of the Variations of the Physicial Dimensions and the Gross Composition of the Human Body at Different Age Levels and Degree of Nutrition.Dari definisi di atas dapat ditarik pengertian bahwa antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.

Metode pengukuran antropometri meliputi pengkajian ukuran dan proporsi tubuh manusia. Tujuan pengukuran ini adalah mengevaluasi pertumubuhan dan mengkaji status nutrisi serta ketersediaan energi tubuh. Pengukuran antropometri terdiri atas :a. Tinggi badanPengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi berbaring. Namun pada kasus tertentu, seperti pada pasien dengan cedera atau fraktur tulang belakang, dilakukan dalam posisi berbaring. Satuan untuk tinggi badan adalah sentimeter (cm) atau inci.b. Berat badanHal-hal yang harus diperhatikan saat mengukur berat badan adalah: Alat dan skala alat ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang, Pasien ditimbang tanpa alas kaki, Pakaian diusahakan tidak tebal atau relatif sama beratnya setiap kali menimbang, Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum atau sesudah makan.Dalam menilai berat badan, juga perlu mempertimbangkan tinggi badan, bentuk rangka, proporsi lemak, otot dan tulang, serta bentuk dada pasien. selain itu juga perlu mengkaji kondisi patologis yang mempengaruhi berat badan, seperti edema, splenomegali, asites maupun kardiomegali.

Tabel perbandingan tinggi badan dan berat badan berdasarkan ukuran dan golongan.KategoriUmur (th)Berat BadanTinggi Badan

(kg)(pon)(cm)(in)

Bayi 0,0 0,50,5 1,069132060712428

Anak-anak1 34 69 1013202829446290112132354452

Pria 11 1415 1819 2425 5051 dst4566727977991451601741701571761771761736269707068

Wanita 11 1415 1819 2425 5051 dst46555863651011201281381431571631641631606264656463

c. Tebal lipatan kulitPengukuran tebal lipatan kulit bertujuan untuk menentukan persentase lemak dalam tubuh. Selain itu juga digunakan untuk mengkaji kemungkinan malnutrisi, berat badan normal, atau obesitas (Kamath, 1986). Pengukuran ini mencerminkan massa otot, jumlah lemak di jaringan subkutan dan status nutrisi. Area yang sering digunakan adalah lipatan kulit trisep (tricep skinfold [TSF]), scapula dan suprailiaka. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengukuran ini, antara lain : Anjurkan agar klien membuka baju untuk mencegah terjadinya kesalahan pada hasil pengukurannya, Perhatikan privasi dan kenyamanan klien, Dalam melakukan pengukuran, utamakan lengan klien yang tidak dominan, Pengukuran TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas, antara akromion dan olekkranon, Alat yang digunakan adalah Kaliper.d. Lingkar tubuhUmumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas. Lingkar dada dan kepala digunakan untuk pengkajian pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, sedangkan lingkar lengan atas (LLA) dan lingkar otot lengan atas (LOLA) digunakan untuk menilai status nutrisi. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur LLA adalah alat yang umum digunakan oleh tukang jahit (tape around/ meteran) dan dilakukan pada titik tengah lengan yang tidak dominan. Satuans ukuran untuk LLA adalah sentimeter.Ada juga lingkar pergelangan tangan yang digunakan untk menilai bentuk atau kerangka tubuh manusia. Cara mengukurnya yaitu dengan meletakkan meteran disekeliling bagian distal pergelangan tangan dekat prosesus stiloideus, dengan ketentuan :Hasil Pengukuran (cm)Definisi

>10,4Kerangka atau bentuk tubuh dianggap besar

9,6 10,4Kerangka atau bentuk tubuh dianggap sedang

27,0

Tabel 2-3 Batas ambang indeks massa tubuh (IMT) di Indonesia. Dikutip dari Asmadi. 2009. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Depok: Salemba Medika

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh adalah sebagai berikut:

Indeks massa tubuh = Berat badan (kg)Tinggi badan2 (m)

Cara Pengukuran Kebutuhan KaloriKebutuhan kalori total ditentukan oleh basal metabolisme rate, aktivitas fisik, dan specific dynamic (SDA). Sebelum menentukan jumlah kebutuhan kalori total, maka:1. Tentukan basal metabolisme rate (BMR)Ada beberapa cara untuk mengukur BMR, di antaranya adalah:a. Rumus Harris Benedict

BMR (laki-laki) = 66,5 + [13,5 x kgBB] + [5,0 x cmTB 6,75 x umur(th)]BMR (wanita) = 65,1 + [9,56 x kgBB] + [1,85 x cmTB 4,68 x umur(th)]

b. Metode faktorial

BMR (laki-laki) = kgBB x 1,0 x 24 kkalBMR (wanita) = kgBB x 0,9 x 24 kkal

2. Tentukan berat atau ringanya Janis aktivitas yang dilakukan oleh klien. Klien dengan aktivitas ringan harus dikurangi 10-20% dari jumlah kalori basal, sebaliknya klien dengan aktivitas berat harus menambahkan 10-20% dari jumlah kalori basal. Patokan orang yang tergolong aktivitas berat adalah pekerja kuli bangunan atau pekerja keras. Orang yang bekerja di kantor, yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk duduk, termasuk aktivitas ringan, dan pekerja rumah tangga termasuk aktivitas sedang.3. Menghitung besarnya SDA, diperkirakan besarnya SDA adalah 10% jumlah energi basah dan energi aktivitas.Jadi, rumus untuk menghitung jumlah kabutuhan kalori total adalah:Total energi = energi basal (BMR) + energi aktivitas + SDA

Metode penilaian status giziSebelum kita membahas lebih mendalam tentang penilaian status gizi, ada baiknya terlebih dahulu untuk memahami beberapa istilah yang berhubungan dengan status gizi. Istilah-istilah ini secara prinsip mempunyai pengertian yang berbeda, namun saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Istilah-istilah tersebut, antara lain:1. Gizi (nutrition), merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbs, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.2. Keadaan Gizi, merupakan suatu keadaan yang terjadi akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.3. Status Gizi (Nutrition Status), ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Contohnya, gondok endemik merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.4. Malnutrisi (Malnutrition), merupakan keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut. Malnutrisi ini digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu:a. Under Nutrition, yaitu kekurangan konsumsi pangan secara relatif maupun absolut untuk periode tertentu. b. Specific Defisiency, yaitu kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dan lain-lain.c. Over Nutrition, yaitu kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.d. Imbalance, yaitu disebabkan karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi akibat tidak seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Hipoprotein), dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein).5. Kurang Energi Protein (KEP), adalah seseorang yang kurang gizi akibat rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu. KEP merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang paling berat dan meluas terutama pada balita. Pada umumnya penderita KEP berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah.

Menstimulus Nafsu MakanPerawat dapat menstimulus nafsu makan klien dengan:1. Adaptasi lingkungan, di mana perawat bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk makan, ruangan klien harus bebas dari sisa material suatu prosedur, dan bebas dari bau yang tidak enak. Klien perlu diposisikan dengan nyaman sehingga makan lebih menyenangkan, serta tidak lupa memperhatikan oral hygiene klien.2. Konsultasi dengan ahli gizi, di mana perawat dan ahli gizi mengevaluasi asupan makanan. Dalam hal ini, pengetahuan ahli gizi akan nutrisi normal dan terapi nutrisi akan membantu perawat dalam merancang suatu rencana yang memenuhi tujuan nutrisi klien.3. Diet terapeutik dan suplemen diet, yaitu yang termasuk dalam komponen-komponen diet yang dimodifikasi adalah isi nutrient yang spesifik, jumlah kilokalori, tekstur makanan, atau bumbu makanan. Terapi diet apapun hanya akan baik jika ada keinginan dari klien, dengan kata lain, rencanan makanan harus individual dan dikembangkan dengan kolaborasi dengan klien serta konseling klien dan keluarga.

Terapi Diet Dalam Manajemen PenyakitNutrisi yang baik penting bagi kesehatan dan penyakit , tetapi pola asupan diet yang spesifik yang menghasilkan nutrisi yang baik sering kali harus dimodifikasi dengan klien yang berpenyakit khusus. Modifikasi diet penting untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh untuk metabilisme nutrien tertentu. Bagian ini memberikan rangkuman manajemen diet dari beragam penyakit.1. Penyakit Gastrointestinal . Tukak peptic dikontrol dengan makanan dan pengobatan yang teratur seperti semetidin. Semetidin adalah obat yang merupakan reseftor histamine antagonis yang mengalami sekresi asam hidroklorida. Klien juga didorong untuk menghindari makanan yang meningkatkan keasaman perut seperti : kafein,kopi, asupan susu yang sering sari asam jeruk dan bumbu-bumbu tertentu.merokok dan minuman keras tidak disarankan. Perawatan penyakit radang usus akut termasuk diet elemental (formula dengan nutrient pada formula paling sederhana yang siap untuk absorpasi) atau nutrisi parenteral ketika gejala-gejala seperti diare dan kehilangan berat badan adalah lazim. Suplemen vitamin dan zat besi di perlukan untuk mencegah anemia. Sindrom iritabilitas usus dikelola dengan untuk meningkatkan serat ,mengurangi lemak, menghindari makan besar, dan menghindari makananan yang mengandung laktosa dan sorbitol untuk individu yang rentan. Perawatan sindrom malabsorpsi , seperti penyakit seliak, termasuk diet bebas gluten. Perawatan diverticulitis adalah diet residu yang moderat atau rendah hingga infeksi surut . setelah itu ,diet berserat tinggi dianjurkan secara umum untuk diverticulosis kronik. Kontipasi seringkali berrespon pada peningkatan asupan diet dari padi-padian dan sayuran serta buah-buahan,cairan yang cukup , dan peningkatan aktivitas.2. Penyakit Kordiovaskular. The American heart association mengeluarkan pedoman diet untuk mengurangi faktor-faktor resikountuk perkembangan penyakit coroner arteri termasuk pemeliharaan berat badan yang ideal, penurunan diet lemak dari 30% hingga 35% dari total kalori dan tidak lebih dari 10% sebagai lemak jenuh , peningkatan karbohidrat dari 50% hingga 55% dari total kalori ,penggunaan protein secara proporsional dengan protein hewani yang rendah pembatasan kolestrol hingga 300 mg atau kurang. 3. Diabetes. Diabetes militus yang tidak tergantung insulin (NIDDM) atau diabetes militus (DM) tipe II biasanya di control dengan terapi diet . diabetes militus yang bergantung insiulin (IDDM) atau DM tipe I memerlukan insiulin dan pembatasan diet.lemak cukup di control (30% atau kurang) dan karbohidrat komleks membuat presentase tertinggi ( 50% hinga 60% ) dari diet dibandingkan sederhana . Makanan mengandung serat yang larut air direkomendasi dengan asupan 40 g setiap hari . makanan untuk perencanaan diet diklasiffikasikan dalam enam kelompok pergantian.4. Penyakit ginjal . Program diet Glomerulonelritis akut tergantung gejla klien yang dirancang untuk memaksimalkan asupan nutrisi .cairan ,garam, dan protein tidak dibatasi kecuali terdapat indikasi gejala-gejala seperti edema ,uremia atau oliguria.Perawatan gagal ginjal akut biasanya terdiri dari pembatasan cairan kurang lebih 400 ml/hari . protein dapat dibatasi dan asam amino parenteral di perlukan.gagal ginjal kronis khas terdiri dari diet yang memberikan kira-kira 80g protein/hari.dan membatasi jumlah kalium,fosfat,natrium, kalsium dan cairan kilokalori karbogidrat yang cukup mencegah penggunaan protein untuk energi. Perawatan diet untuk batu ginjal tergantung pada tipe batu. Untuk batu kalsium fosfat diet rendah untuk kadar kalsium dan tinggi abu asam .untuk batu asam urat diet rendah kadar purin. Untuk batu kalsium oksalat diet menghindari semua makanan yang tinggi kadar kalsium.5. Kanker dan perawatan kanker. Sel maligna melawan sel normal untuk nutrien, yang meningkatkan kebutuhan metabolic klien, klien yang kanker berciri khas mengeluh anoreksia dan distorsi rasa dan kebanyakan perawtan kanker menyebabkan masalah nutrisi. Perawatan radiasi kepala dan leher dapat menyebabkan gangguan dan bau penurunan saliva dan disfagia.6. Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV menginfeksi klien dengan ciri khas yaitu mengalami kerusakan tubuh dan kehilangan berat badan yang hebat .Perusakan dapat dihubungkan dengan asupan nutrisi dan kilokalori yang tidak adekuat. Manajemen nutrisi pada HIV AIDS berfokus pada memaksimalkan kilokalori dan nutrien . toleransi lemak yang berhubungan dengan malabsorpsimerupakan masalah khusus bagi klien AIDA. Suplemen oral terdiri dari rantai trigliserida medium lebih ditoleransi dari pada safflower atau produk kacang kedelai.7. Efek Fisikososial Diet Khusus makanan memiliki arti simbolis bagi klien dan berhubungan dengan gaya hidup ,kebiasaan latar belakang kebudayaan, dan aspek lain dari individu .selain itu makan bersama orang lain menjadi bentuk utama dariinterkasi social klaien yang sekarang mungkin makan sendiri di ruangan rumah sakit atau tidak dapat makan. Waktu makan yang biasa dan dengan anggota keluarga atau orang penting lainnya , membuat ragam pada txtur dan tempratur makannan untuk memberikan variasi menggunakan herbal dan bumbu secara kreatif untuk menambah rasa dan memasukan makanaan dalam diet untuk mencegah rasa lelah.

Makan SendiriKlien cacat yang terganggu asupan makanan secara mandiri harus di peroleh melakukan sebisa mungkin untuk diri mereka sendiri. Klien yang berhenti makan mungkin masih lapar dan perlu bantuan untuk menyelesaikan makanan. Klaien yang mengalami gangguan pengelihatan memerlukan bantuan perawat untuk memberi mereka makan. Jika kerusakan pengelihatan baru terjadi atau sementara klien memilih untuk diberi makan.. Klien yang mengalami pada lokasi tiap-tiap makanan dengan memegang tangan klien dan membawa ke lokasi makanan.

Konseling Klien dan Keluarga Klien yang keluar dari rumah sakit dengan diresepkan diet seringkali memerlukan konseling diet vuntuk merencanakan makanan yang memerlukan diet khusus . sama hal nya pada lingkungan perawatan kesehatan yang lain .peranannkonseling perawatan termasuk keluarga dan informasi tentang sumber-sumber komunitas. Perencanaan lanjut untuk menu seminggu memiliki beberapa keuntungan. Hal ini membantu meningkatkan nutrisi yang baik atau kepatuhan pada diet fisikis direncanakan secara umum lebih baik. Pada akhirnya perawat dapat membantu klien dengan merujuk pada sumber komunitas untuk bantuan masalah diet .bantuan dalam memperoleh makanan di seediakan oleh beberapa program pemerintah seperti : komoditi makanan, kupon makanan, program nutrisi wanita, bayi anak-anak. Dan prpgram makan siang sekulah.

Pemberian makanan Oral Membantu klien dalam pemberian makanan menghilangkan kebiasaan klien dalam memperoleh asupan makanan sama seperti todler. Material apapun yang di gunakan untuk melindungi pakainan harus seba serbet bukan kain untuk anak- anak. Perawat mempunyai tugas untuk memberi makan pada beberapa klien harus tanggung jawab memberi makan ke orang lain sehingga semua klien dapat diberi makan tepat waktu dan terencana dengan baik.

Nutrisi Enteral dan Infus Nutrisi enteral ( enteral nutrion , EN ) adalah pada nutrient yang diberikan melalui saluran gastrointestinal. Hal ini termasuk makanan keseluruhan , campuran semua makanan, suplemen oral, dan formula selang pemberian makanan.pada klien yang mengalami kesulitan makan , maka dapat diberikan nutrisi enteral dengan selang nasrograstik, jejenum, atau lambung. EN telah digunakan dengan berhasil selama oprasi atau truma untuk menyediakan cairan elektrlit dan nutrisi. Formula EN beragam dalam komposisi dan kepadatan nutrient. Katagori umum untuk formula EN termasuk standar formula protein. Formula berdasarkan elemen atau peptide, dan formula penyakit khusus.

Konseling Klien dan KeluargaPerencanaan makan harus memperhitungkan anggaran keluarga dan perbedaan pilihan anggota keluarga. Makanan yang spesifik dipilih berdasarkan resep diet atau standar pedoman diet seperti kelompok dasar makanan, variasi dalam makanan, dan warna yang kontras serta konsistensinya

Pemberian Makanan OralPerawat dapat meningkatkan pemberian makan klien dengan perlindungan martabat klien dan secara aktif melibatkan klien dalam proses. Material apapun yang digunakan untuk untuk melindungi pakaian harus serbet, buka kain untuk anak-anak. Perawat harus membiarkan klien untuk mengosongkan perutnya setelah setiap sendokan, dan berusaha untuk menyelaraskan kecepatan pemberian makan dengan kesiapan mereka, serta menanyakan apakah terlalu cepat atau lambat

Nutrisi Enteral dan InfusNutrisi enteral diberikan melalui saluran gastrointestinal, termasuk makanan secara keseluruhan, campuran semua makanan, suplemen oral, dan formula selang pemberian makanan. Metode ini dipilih untuk memenuhi nutrisi jika saluran gastrointestinal klien berfungsi dengan menyediakan dukungan psikologis, keamanan, dan nutrisi yang ekonomis. Pada klien yang mengalami kesulitan makan, maka dapat diberikan nutrisi enteral dengan selang nasogastric, jejenum, atau lambung. Disamping itu, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah komplikasi utama nutrisi enteral, yang meliputi: aspirasi, komplikasi gastrointestinal, masalah dengan akses alat, selang makan, pompa makan, dan lain-lain, serta komplikasi elektrolit atau metabolic.

Nutrisi parenteralNutrisi parenteral adalah bentuk dukungan nutrisi yang khusus, yaitu pemberian nutrient m elalui rute intravena. Pemberian pengobatan yang aman dari bentuk nutrisi ini bergantung pada pengkajian kebutuhan nutrisi yang tepat, manajemen kateter vena sentral yang cermat dan pemantauan yang hati-hati untuk mencegah atau menangani komplikasi metabolic. Nutrisi parenteral diberikan dalam lingkungan yang bervariasi, termasuk di rumah klien. Tanpa memperhatikan lingkungan, perawat mengikuti prinsip asepsis yang sama dan manajemen pemompaan untuk memastikan keamanan dan dukungan nutrisi yang tepat.

5. EvalusaiEvaluasi nutrisi harus berlangsung secara terus menerus untuk mengevaluasi hasil intervensi perawat dan waspada terhadap tanda dari tujuan yang telah dicapai. Akan tetapi terapi nutrisi tidak menghasilkan hasil yang cepat. Sehingga, waktu yang cukup harus diberikan untuk menguji pendekatan perawatan pada suatu masalah dan bekerja sama dengan dokter dan ahli gizi untuk mengevaluasi keefektifan terapi nutrisi.

DAFTAR PUSTAKA

Aquilino, M.L., et al. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fourt Edition. Missouri: Mosby Elsevier.Asmadi. 2009. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Depok: Salemba Medika.McCloskey, J.C. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC). Third Edition. Missouri: Mosby Elsevier.Mubarak, W.I., dan Chayatin, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.NANDA International. 2010. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.Potter, P.A., dan Perry, A.G. 2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC.Saputra, Lyndon. Keterampilan Dasar untuk Perawat dan Paramedis. Tengerang: Karisma Publishing Group.Taylor, C.M., dan Ralph, S.S. 2010. Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC.

Page 39