Upload
syaifulkhafidzi
View
5
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
regresi linear
Citation preview
MAKALAH KOMPUTASIPENGARUH PERTUMBUHAN JUMLAH SEPEDA MOTOR
TERHADAP KONSUMSI BENSIN OKTAN 88
Kelompok:
1. Yulio Ardiansyah 1303411000032. Elco Noval Luan Nanda 1303411000093. Gita Putri Prihariani 1303411000114. Syaiful Khafidzi 1303411000655. Gayuh Ady Yosa 130341100083
PROGAM STUDI ILMU KELAUTANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURAI PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengendara sepeda motor setiap tahunnya mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa masyarakat
indonesia lebih memilih menggunakan kendaraan sepeda motor dibandingkan
dengan mobil. Ini dibuktikan di jalan raya mobil seolah-olah dikepung oleh
banyaknya sepeda motor yang ada disekelilingnya. Hal ini disebabkan
mudahnya penggunaan sepeda motor dibandingkan penggunaan mobil.
Disamping itu mayoritas masyarakat Indonesia termasuk dalam masyarakat
ekonomi tingkat menengah. Selain itu masyarakat dimudahkan membeli
sepeda motor dengan sitem kredit.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah sepeda motor di Indonesia,
konsumsi bahan bakar (bensin 88) juga mengalami kenaikan. Jika hal ini terus
berlanjut, dapat dipastikan akan terjadi krisis bahan bakar di Indonesia.
Penggunaan bahan bakar akan menambah emisi gas rumah kaca yang
mengngakibatkan terjadinya global warming. Hal ini akan menyebabkan
meningkatnya volume air laut akibat mencairnya glasier dan gunung es.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan jumlah sepeda motor dengan
jumlah konsumsi bensin.
2. Untuk mengetahui seberapa bagus grafik linear pengaruh Pertumbuhan
jumlah sepeda motor terhadap konsumsi bensin oktan.
1.3 MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. mengetahui seberapa erat hubungan jumlah sepeda motor dengan jumlah
konsumsi bensin.
2. Untuk mengetahui seberapa bagus grafik linear pengaruh Pertumbuhan
jumlah sepeda motor terhadap konsumsi bensin oktan.
II PEMBAHASAN
2.1 DATA
Berikut ini adalah data jumlah sepeda motor dari tahun 2000 - 2011 dan
jumlah konsumsi bensin dari tahun 2000 - 2011. Data tersebut diambil dari
hasil pratinjau dai Badan Pusat Statistik tahun 2013. Disajikan dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 1. Data jumlah sepeda motor (ribu unit) dan jumlah konsumsi bensin (juta liter).
Tahun Sepeda Motor (Ribu Unit) Bensin (Juta Liter)2000 13563 124292001 15275 130672002 17002 136292003 19976 146472004 23061 164182005 28531 174592006 32528 170662007 41955 181792008 47683 196992009 52767 214412010 61078 231932011 68839 25836Sumber: Badan Pusat Statistik (2013).
2.2 GRAFIK REGRESI LINEAR
Data jumlah sepeda motor dari tahun 2000 - 2011 dan jumlah konsumsi
bensin dari tahun 2000 – 2011 kemudian dimasukan dalam grafik Scatter Plot
pada Ms. Excel. Kemudian bisa dilihat terbentuk suatu grafik “linier positif”
pada Gambar 1 berikut :
10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 800000
5000
10000
15000
20000
25000
30000
f(x) = 0.217230831818192 x + 10111.2952848428R² = 0.968988760129832
Gambar 1. Grafik regresi linear pengaruh Pertumbuhan jumlah sepeda motor terhadap konsumsi bensin oktan
2.3 KOEFISIEN KORELASI
Tabel 2. Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .984a .969 .966 771.224
a. Predictors: (Constant), sepeda_motor
Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi
antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.
Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan
arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua
variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi,
maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi
negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika
nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan
sebaliknya).
Dari hasil analisa regresi didapatkan hasil koefisien korelasi (R) yaitu
0.984. hal ini menunjukkan bahwa pengaruh jumlah sepeda motor
berhubungan erat dengan jumlah konsumsi bensin. Jadi setiap kenaikan
jumlah sepeda motor akan menaikan jumlah konsumsi bensin. Semakin
banyak jumlah sepeda motor semakin meningkat pula konsumsi bensin. Bila
jumlah sepeda motor tinggi maka jumlah konsumsi bensin tinggi juga.
2.4 KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .984a .969 .966 771.224
a. Predictors: (Constant), sepeda_motor
Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai seberapa
besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan
mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R). Sebagai contoh, jika nilai R adalah
sebesar 0,80 maka koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,80 x
0,80 = 0,64. Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians
dari variabel terikatnya adalah sebesar 64,0%. Berarti terdapat 36% (100%-
64%) varians variabel terikat yang dijelaskan oleh faktor lain. Berdasarkan
interpretasi tersebut, maka tampak bahwa nilai R Square adalah antara 0
sampai dengan 1.
Dari hasil analisa regresi didapatkan hasil koefisien determinasi (R2) yaitu
0.969. hal ini menunjukkan bahwa jumlah sepeda motor berpengaruh baik
dengan jumlah konsumsi bensin. Berarti kemampuan variable jumlah sepeda
motor dalam menjelaskan varians dari variabel jumlah konsumsi adalah
sebesar 96,9%. Berarti hanya terdapat 3,1% varians variabel jumlah konsumsi
bensin yang dijelaskan oleh faktor lain. Factor lain yang mempengaruhi
jumlah konsumsi bensin adalah besar volume mesin yang dipakai, teknologi
hemat BBM dan seberapa sering motor tersebut dipakai.
2.5 PERBANDINGAN Fhit DAN Ftab
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.858E8 1 1.858E8 312.464 .000a
Residual 5947862.099 10 594786.210
Total 1.918E8 11
a. Predictors: (Constant), sepeda_motor
b. Dependent Variable: bensin_88
c. F tab = 0.00413
Dari hasil analisa regresi didapatkan hasil uji ANOVA dengan Fhit =
312.464 dan Ftab = 0.00413, hal ini menunjukkan bahwa Fhit > Ftab maka
dapat di ambil kesimpulan jumlah sepeda motor berpengaruh nyata dengan
jumlah konsumsi bensin.
2.6 PERSAMAAN REGRESI
Dari analisa regresi ini didapatkan persamaan regresi linear dengan
persamaan Y = 0.2172x + 10111. Dari persamaan tersebut dapat di jelaskan
bahwa setiap kenaikan jumlah sepeda motor berbanding lurus dengan jumlah
konsumsi bensin.
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hasil analisa regresi linear dapat ditarik kesimpulan bahwa kenaikan
jumlah sepeda motor berpengaruh positif dengan jumlah konsumsi bahan
bakar minyak yaitu bensin.
3.2 SARAN
Diharapkan dari pengamatan ini untuk lebih memperbanyak data yang di
olah, supaya hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.