24
MAKALAH Proses Melaksanakan Ibadah Haji di Mekkah Saudi Arabia Disusun oleh : Kelas XII Bahasa 1. M. Ilyasa Mikal 2. Nimas Arum T 3. Nina Ristiani 4. Ninanir Kumala W 5. Novi Puji L 6. Nurul H 7. Priyoga Dian Mulya 8. Retno W SMA NEGERI 1 KAJEN

Makalah Kodar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Kodar

Citation preview

Page 1: Makalah Kodar

MAKALAH

Proses Melaksanakan Ibadah Haji

di Mekkah Saudi Arabia

Disusun oleh :

Kelas XII Bahasa

1. M. Ilyasa Mikal2. Nimas Arum T3. Nina Ristiani4. Ninanir Kumala W5. Novi Puji L6. Nurul H7. Priyoga Dian Mulya8. Retno W

SMA NEGERI 1 KAJENPEKALONGAN

2010

Page 2: Makalah Kodar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Makalah yang berjudul “Kontrasepsi Darurat (KONDAR)”dengan baik

tanpa adanya suatu halangan apapun.

Kami menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari

bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun

materil. Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menghaturkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Arifin, SKp. Mkep, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan

2. Milatun Hanifah, SST , selaku Kepala Prodi Diploma III Kebidanan STIKES

Muhammadiyah Pekajangan

3. Nina Zuhana, SST , selaku dosen pengampu mata kuliah pelayanan KB

4. Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini yang tidak dapat

disebutkan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak

kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya

dengan segala kerendahan hati, penulis persembahkan makalah ini semoga

bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Pekalongan, April 2010

Penulis

Page 3: Makalah Kodar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................1

B. Tujuan Penulisan ..........................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Kontrasepsi....................................................................................3

B. Pengertian Kontrasepsi Darurat.....................................................3

C. Jenis Kontrasepsi Darurat..............................................................4

D. Cara Kerja Kontrasepsi Darurat....................................................5

E. Efektivitas Kontrasepsi Darurat....................................................6

F. Metode Kontrasepsi Darurat..........................................................7

G. Manfaat Kontrasepsi......................................................................8

H. Keterbatasan Kontrasepsi Darurat.................................................8

I. Indikasi Kontrasepsi Darurat.........................................................9

J. Kontraindikasi Kontrasepsi Darurat..............................................9

K. Efek Samping Kontrasepsi Darurat...............................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Kodar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di seluruh dunia, per tahunnya sekitar 75 juta perempuan mengalami

kehamilan yang tak diinginkan (KTD). Sekitar setengahnya kemudian akan

berakhir dengan aborsi yang kebanyakan adalah aborsi tidak aman.

Diperkirakan, setengah dari jumlah KTD yang terjadi setiap tahun dapat

dicegah dengan penyebarluasan akses kepada dan pemakaian kontrasepsi

darurat. Dengan demikian EC akan membantu mencegah kebutuhan untuk

aborsi, walaupun EC sendiri bukan suatu cara untuk aborsi.

Kontrasepsi darurat merupakan pelindung yang penting jika

kontrasepsi pil rutin gagal; jika kondom robek, terselip atau lepas atau IUD

terlepas; jika sebuah metode kontrasepsi dipakai dengan cara yang salah; atau

pada hubungan seksual yang tidak direncanakan. Di seluruh dunia, salah satu

dari penggunaan penting kontrasepsi darurat adalah pada kasus-kasus

kekerasan seksual.

Hampir semua alat kontrasepsi mempunyai efektifitas yang tinggi

mencapai 99% apabila digunakan secara benar dan sesuai prosedur. Pada

pasangan yang tidak menginginkan terjadinya kehamilan maka setelah

melakukan hubungan seksual biasanya menggunakan alat kontrasepsi darurat

sebagai alternative yang utama.

Metode yang paling umum, yaitu pil khusus pencegah kehamilan

(PKPK) atau emergency contraceptive pills (ECPs), terdiri dari pemakaian

sejumlah pil kontrasepsi, biasanya yang berisi estrogen (ethynil estradiol) dan

progestin (levonorgestrel atau norgestrel) dalam 72 jam setelah hubungan

seksual yang tidak terlindungi, diikuti dengan dosis berikutnya 12 jam

Page 5: Makalah Kodar

kemudian. Cara lain adalah dengan pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim

(AKDR)/IUD jenis copper-T dalam waktu lima hari setelah hubungan seks

yang tidak terlindungi alat kontrasepsi apapun.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Penyusunan makalah ini bertujuan agar mahasiswa kebidanan memahami

dan nantinya dapat memberikan pelayanan kontrasepsi darurat sesuai

standar pelayanan kebidanan.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tentang kontrasepsi secara umum.

b. Mengetahui tentang pengertian kontrasepsi darurat.

c. Mengetahui tentang jenis kontrasepsi darurat.

d. Mengetahui tentang cara kerja kontrasepsi darurat.

e. Mengetahui tentang efektivitas kontrasepsi darurat.

f. Mengatahui tentang metode kontrasepsi darurat

g. Mengatahui tentang manfaat kontrasepsi darurat.

h. Mengatahui tentang keterbatasan kontrasepsi darurat.

i. Mengatahui tentang indikasi kontrasepsi darurat.

j. Mengatahui tentang kontraindikasi kontrasepsi darurat.

k. Mengatahui tentang efek samping kontrasepsi darurat.

Page 6: Makalah Kodar

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kontrasepsi

Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma

(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke

dinding rahim. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam kontrasepsi.

Metode dalam kontrasepsi tidak ada satupun yang efektif secara menyeluruh.

Meskipun begitu, beberapa metode dapat lebih efektif dibandingkan metode

lainnya. Efektivitas metode kontrasepsi yang digunakan bergantung pada

kesesuaian pengguna dengan instruksi. Perbedaan keberhasilan metode juga

tergantung pada tipikal penggunaan (yang terkadang tidak konsisten) dan

penggunaan sempurna (mengikuti semua instruksi dengan benar dan tepat).

Perbedaan efektivitas antara penggunaan tipikal dan penggunaan

sempurna menjadi sangat bervariasi antara suatu metode kontrasepsi dengan

metode kontrasepsi yang lain. Sebagai contoh: kontrasepsi oral sangat efektif

bila digunakan secara tepat, tetapi banyak wanita yang sering kali lupa untuk

meminum pilnya secara teratur. Sehingga penggunaan kontrasepsi oral secara

tipikal kurang efektif dibandingkan penggunaan sempurna.

B. Pengertian Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah

kehamilan bila digunakan setelah hubungan seksual. Kontrasepsi ini biasa

disebut kontrasepsi pasca senggama atau morning after pill atau morning after

treatment. Sedangkan istilah kontrasepsi seunder atau kontrasepsi darurat

berawal untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera digunakan setelah

Page 7: Makalah Kodar

hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya. Pil ini

digunakan paling lama 72 jam setelah terjadi hubungan seksual tanpa

kontrasepsi atau metode kontrasepsi yang digunakan gagal. Bila tidak segera

digunakan berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat untuk mencegah

kehamilan.

Kontrasepsi darurat dapat mengurangi kemungkinan hamil setelah

terjadi satu kali hubungan seksual tanpa pelindung, termasuk ketika hubungan

seksual tersebut dilakukan mendekati saat ovulasi. Mendekati waktu ovulasi,

peluang terjadinya kehamilan sekitar 8% tanpa kontrasepsi. Semakin cepat

kontrasepsi darurat digunakan, semakin efektif kerjanya. Namun kontrasepsi

darurat ini lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali, meskipun

tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada.

C. Jenis Kontrasepsi Darurat

1. Mekanik AKDR Cu

a. Merek dagang : Copper T, Multiload, Nova T.

b. Dosis : 1 kali pemasangan.

c. Waktu pemberian : Dalam 7 hari pasca senggama.

2. Medik Pil

a. Pil Kombinasi dosis tinggi

1) Merek dagang : Microgynon 50, ovral, neogynon, nordiol, eugynon.

2) Dosis : 2 x 2 tablet.

3) Waktu pemberian : dalam waktu 3 hari pasca senggama, dosis kedua

12 jam kemudian.

b. Pil Kombinasi dosis rendah

1) Merek dagang : Microgynon 30, mikrodiol, nordette.

2) Dosis : 2 x 4 tablet.

Page 8: Makalah Kodar

3) Waktu pemberian : dalam waktu 3 hari pasca senggama, dosis kedua

12 jam kemudian.

c. Pil Progestin

1) Merek dagang : Postinor 2+

2) Dosis : 2 x 1 tablet.

3) Waktu pemberian : dalam waktu 3 hari pasca senggama, dosis kedua

12 jam kemudian.

d. Pil Esterogen

1) Merek dagang : Lynoral, premarin, progynova.

2) Dosis : 2,5 mg/dosis (Lynoral), 10 mg/dosis (Premarin, Progynova).

3) Waktu pemberian : dalam waktu 3 hari pasca senggama, 2 x 1 dosis

selama 5 hari.

e. Pil Mifepriston

1) Merek dagang : RU-486

2) Dosis : 1 x 600 mg

3) Waktu pemberian : dalam waktu 3 hari pasca senggama.

f. Pil Danazol

1) Merek dagang : Danocrine, Azol.

2) Dosis : 2 x 4 tablet.

3) Waktu pemberian : dalam waktu 3 hari pasca senggama, dosis kedua

12 jam kemudian.

D. Cara Kerja Kontrasepsi Darurat

1. AKDR

AKDR menurunkan kemampuan hidup ovum, jumlah sperma yang

mencapai tuba falopii, dan kemampuan sperma membuahi telur. Namun,

Page 9: Makalah Kodar

karena sering terbukti efektif beberapa hari setelah bersenggama, maka

pemasangan AKDR pasca coitus hampir dipastikan bekerja dengan

menghambat implantasi.

2. After Morning Pil

After morning pill termasuk jenis alat kontrsepsi darurat yang

idealnya hanya di pakai pada kondisi pelaku hubungan seks tidak

menginginkan terjadinya pembuahan . padahal, saat melakukan hubungan

seks mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun baik pil spiral,

susuk atau bahkan kontrasepsi instant seperti kondom.

Kalangan medis juga merekomendasikan agar After morning pill

tidak di rekomendasikan di pakai secara teratur dan sebaiknya hanya di

gunkan pada masa – masa darurat saja. Pola pemakaian yang tepat dan

suai dengan prosedur sangat di perlukan guna menjamin efek tivitas ini.

After morning pill paling umum di konsumsi dalam 2 dosis, dosis

pertama di minum segera mungkin setelah berhubungan seks dalam 72 jam

terakhir dan dosis ke 2 di minum 12 jam kemudian.

E. Efektivitas Kontrasepsi Darurat

Efektivitas kontrasepsi darurat sulit diukur secara akurat. Sebagian

besar wanita tidak yakin benar tentang tanggal menstruasi terakhir dan ovulasi

tidak selalu terjadi pada hari yang sama di setiap siklus mennstruasi. Besar

kemungkinannya bahwa banyak wanita telah bersenggama tanpa perlindungan

lebih dari sekali saat mereka menggunakan kontrasepsi darurat dan sebagian

dari mereka mungkin sebenarnya sudah hamil.

Kehamilan juga dapat terjadi kerena senggama dilakukan setelah

pemakaian kontrasepsi darurat. Pada tahun-tahun terakhir, usaha-usaha untuk

menilai efektivitas kontrasepsi darurat mendasarkan angka kehamilan yang

diharapkan pada data yang dikumpulkan dari wanita yang secara aktif

mencoba untuk hamil dan yang membuat catatan mengenai menstruasi dan

hubungan seksual mereka.

Page 10: Makalah Kodar

F. Metode Kontrasepsi Darurat

1. Etinilestradiol dan Levonorgestrel

Metode Kontrasepsi Darurat pertama yang dilisensi di inggris ( pada

tahun 1984 ) adalah Schering PC4. Metode ini terdiri atas kombinasi 100

µg etinilestradiol (EE) dan 500µg levonorgestrel (LNG) yang diberikan

dua kali, dengan dosis pertama diminum dalam72 jam setelah

bersenggama dan dosis kedua 12 jam setelah dosis pertama. Schering PC4,

yang sering disebut sebagai regimen Yuzpe berdasarkan nama ahli

ginekologi yang pertama kali menerangkan metode ini, relatif mahal dan

banyak klinik membuat sendiri preparat mereka yang jauh lebih murah dan

mengkombinasikan pil kontrasepsi oral kombinasi (KOK) yang

mengandung jenis dan dosis hormon yang sama (misal, Ovran).

Walaupun KOK tidak dilisensikan untuk tujuan ini, namun praktik

seperti ini sudah meluas dan asalkan pil dimasukan kedalam suatu wadah

dengan petunjuk pemakaian, ha ini tampaknya tidak menimbulkan

masalah mediklegal. Namun, petunjuk terakhir menyatakan bahwa tidak

boleh ada obat yang diberikan oleh perawat apabila obat tersebut

digunakan untuk tujuan yang berbeda dari yang dilisensikan.

2. Levonorgestrel

LNG 0.75 mg diminin 2 kali dengan dua dosis terpisah salama 12

jam dan dosis pertama diminum dalam 72 jam pertama setelah hubungan

seksual sama efektif nya ( mungkin lebih efektif ) dari schering PC4 tetapi

lebih dapat ditoleransi karena tidak adanya estrogen. Salah satu produk

yng sudah dilisensi. Levonelle-2 ( Schering) saat ini sudah tersedia di

inggris.

3. AKDR

Page 11: Makalah Kodar

Pasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) paska coitus kadang

– kadang digunakan sebagai alternatif untuk kontrasepsi darurat hormon

apabila terdapat kontraindikasi untuk steroid dosis tinggi atau apabila

wanita datang lebih dari 72 jam setelah melakukan hubungan seksual.

Pemasangan AKDR dapat digunakan sampai 5 hari setelah perhitungan

dari ovulasi paling awal yaitu sampai hari kesembilanbelas pada seorang

wanita dengan siklus menstruasi 28 hari.

Dengan demikian apabila hubungan seksual terjadi setelah ovulasi

maka AKDR dapat dipasang lebih dari 5 hari setelah melakukan hubungan

seksual. Pemasangan AKDR adalah suatu prosedur invasif, tidak selalu

dapat diterima oleh seorang wanita yang memerlukan kontrasepsi

pascakoitus (KPK) yang sering berusia masih muda dan nulipara.

AKDR terutama bermanfaat bagi wanita yang ingin melanjutkan metode

ini untuk kontrasepsi panjang.

4. Estrogen

Uji awal tentang Kontrasepsi Darurat hormon yang menggunakan

estrogen dosis tinggi yang diberikan dalam 5 hari ternyata member hasil

sangat efektif tetapi dikaitkan dengan tingginya insidensi mual dan

muntah. Sewaktu diketahui adanya keterkaitan antara estrogen dosis tinggi

dengan adenosis dan keganasan vagina, pendekatan ini ditinggalkan

walaupun kadang – kadang masih digunakan.

G. Manfaat Kontrasepsi Darurat

1. Sangat efektif mencegah kehamilan (tingkat kehamilan < 3%).

2. Jenis AKDR bermanfaat untuk jangka panjang.

3. Dibawah kendali wanita

Page 12: Makalah Kodar

H. Keterbatasan Kontrasepsi Darurat

1. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah

senggama tanpa perlindungan.

2. Pil kombinasi dapat menyebabkan mual, muntah atau nyeri payudara.

3. AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari pasca senggama.

4. Pemasangan AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya tidak

digunakan klien yang terpapar dengan resiko PMS.

5. Tidak berfungsi sebagai kontrasepsi dimasa mendatang.

6. Masa menstruasi berikutnya dapat lebih awal atau lebih lambat.

7. mengalami mual muntah.

I. Indikasi Kontrasepsi Darurat

Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang

tidak dikehendaki. Kontrasepsi darurat dapat digunakan pada keadaan berikut:

a. Setelah senggama tanpa perlindungan.

b. Kondom yang digunakan bocor, lepas atau salah pmakaian saat senggama.

c. Kontrasepsi diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.

d. Kegagalan senggama terputus, misal ejakulasi di vagina atau pada

genetalia eksterna.

e. Salah menghitung masa subur dan melakukan senggama.

f. AKDR ekspulsi

g. Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet.

h. Terlambat suntik KB lebih dari 2 minggu.

i. Korban pemerkosaan.

J. Kontra Indikasi Kontrasepsi Darurat

Pada dasarnya tidak memerlukan kontra indikasi terhadap kontrasepsi

darurat. Situasi-situasi yang memerlukan pertimbangan sebelum memberikan

kontrasepsi darurat yaitu:

Page 13: Makalah Kodar

1. Kehamilan.

2. Pajanan berulang.

3. Kontra indikasi untuk terapi estrogen.

4. Riwayat radang panggul.

K. Efek Samping Kontrasepsi Darurat

1. Hormon

a) Mual dan muntah.

Efek ini terjadi karena tingginya dosis esterogen yang dikandung. Cara

mengatasinya dengan memberikan antiemetic bersama-sama dengan

penggunaan kontrasepsi.

b) Nyeri payudara.

c) Gangguan menstruasi.

Penggunaan metode kontrasepsi darurat jenis hormone juga dapat

menimbulkan gangguan pada menstruasi berikutnya menjadi lebih

banyak dan kadang-kaang lebih nyeri daripada normal. Menstruasi juga

mungkin datang lebih awal atau terlambat.

d) Pusing, lelah dan nyeri kepala.

2. AKDR

a. Pemasangan mungkin sulit dan

menimbulkan nyeri, terutama pada wanita nulipara.

b. Wanita harus mendapat konseling

mengenai resiko infeksi seperti pemasangan AKDR biasa.

Page 14: Makalah Kodar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma

(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke

dinding rahim.

2. Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan

bila digunakan setelah hubungan seksual.

3. Jenis kontrasepsi darurat yaitu Mekanik AKDRCu dan Medic pil

4. Cara kerja

a. AKDR

AKDR menurunkan kemampuan hidup ovum, jumlah sperma yang

mencapai tuba falopii, dan kemampuan sperma membuahi telur.

b. Regimen hormone

Berdasarkan banyak bukti bahwa regimen hormone dapat

menghambat atau menunda ovulasi. Selain itu, juga mengubah

karakteristik mucus serviks, mengganggu transportasi sperma, dan

mencegah pembuahan sel telur yang mengalami ovulasi dalam

beberapa hari setelah penatalaksanaan.

5. Efektivitas kontrasepsi darurat sulit diukur secara akurat. Sebagian besar

wanita tidak yakin benar tentang tanggal menstruasi terakhir dan ovulasi

tidak selalu terjadi pada hari yang sama di setiap siklus mennstruasi.

6. Metode kontrasepsi darurat yaitu Etinilestradiol dan Levonorgestrel,

Levonorgestrel, AKDR dan Estrogen

7. Manfaatnya yaitu Sangat efektif mencegah kehamilan (tingkat kehamilan

< 3%), Jenis AKDR bermanfaat untuk jangka panjang dan Dibawah

kendali wanita

Page 15: Makalah Kodar

8. Keterbatasan Alat kontrasepsi darurat ini efektif digunakan dalam waktu

tidak lebih dari 72 jam. Efek samping dari KD ini adalah mual muntah

hal ini dikarenakan estrogen yang tinggi.

9. Indikasi kondar yaitu Setelah senggama tanpa perlindungan, Kondom

yang digunakan bocor, lepas atau salah pmakaian saat senggama,

Kontrasepsi diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat,

Kegagalan senggama terputus, misal ejakulasi di vagina atau pada

genetalia eksterna, Salah menghitung masa subur dan melakukan

senggama, AKDR ekspulsi, Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet,

Terlambat suntik KB lebih dari 2 minggu dan Korban pemerkosaan.

10. Kontrandikasi kondar yaitu Kehamilan, Pajanan berulang, Kontra

indikasi untuk terapi estrogen dan Riwayat radang panggul.

11. Efek samping untuk penggunaan Kontrasepsi Darurat Pil mempunyai

efek samping mual, muntah, gangguan siklus mentruasi dan untuk

penggunaan AKDR pemesangan akan menimbulkan rasa nyeri dan pada

wanita yang mempunyai riwayat infeksi panggul akan memperparah

penyakitnya.

B. Saran

1. Bagi pengguna alat kontrasepsi darurat

Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu tentang alat kontrasepsi

darurat yang akan di pakai dengan cara bertanya hal apa saja yang ingin

diketahui ke tenaga kesehatan.

2. Bagi tenaga kesehatan

a. Sebagai tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan pengetahuannya

tentang kontrasepsi darurat

b. Sebagai tenaga kesehatan hendaknya memberikan pengetahuan tentang

kontrasepsi darurat untuk yang memang membutuhkan.

c. Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya tidak memberikan kontrasepsi

darurat untuk orang yang ingin menyalahgunakan fungsi dari alat

kontrasepsi darurat ini.

Page 16: Makalah Kodar

DAFTAR PUSTAKA

Everett, suyanne. 2005. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Kesehatan

Reproduksi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Glascer, Anna, dkk. 2002. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Saefuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

http://www.akupercaya.com/love-dating-relationship/17676-kontrasepsi-darurat-

atau-emergency-contraception-ec.html

http://www.scumdoctor.com/Indonesian/birth-control/Emergency-

Contraceptives.html

http://www.kesrepro.info/?q=node/64

http://www.smallcrab.com/seksualitas/472-aneka-ragam-alat-kontrasepsi

http://k4kjeb.wordpress.com/2009/02/02/kontrasepsi-darurat/