24
BAB I Pendahuluan Kecelakaan merujuk pada kejadian yang terjadi secara tidak sengaja. Kecelakaan bisa disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas/ masscasualty, perkelahian/ tawuran, kekerasan (jambret, rampok, dan lain-lain), olah raga, dan peningkatan batas usia lanjut karena faktor jatuh lebih sering terjadi. Trauma hampir mendekati bentuk penyakit epidemi. Menduduki tingkat IV sebagai penyebab kematian, kelumpuhan, kehilangan masa produksi. Kecelakaan merupakan salah satu keadaan yang paling sering dihadapi seorang dokter, maka seorang dokter harus cakap dan terampil dalam penanggulangan trauma/ luka. Sebagai akibat dari trauma pasien, dapat dibagi menjadi pasien dengan cedera fungsi fisiologis vital (obstruksi saluran nafas karena hemato torak, pneumo torak, dan perdarahan daerah torak atau abdomen), pasien-pasien yang membutuhkan tindakan bedah dalam waktu 1-2 jam setelah didiagnosa (biasanya akibat cedera 1

Makalah Kecelakaan Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Kecelakaan Fix

BAB IPendahuluan

Kece l akaan meru juk pada ke j ad i an yang t e r j ad i s eca r a t i dak

s enga j a . Kece l akaan b i s a d i s ebabkan o l eh kece l akaan l a l u l i n t a s /

massca sua l t y , pe rke l ah i an / t awuran , keke ra san ( j ambre t , r ampok ,

dan l a i n - l a i n ) , o l ah r aga , dan pen ingka t an ba t a s u s i a l an ju t ka r ena

f ak to r j a t uh l eb ih s e r i ng t e r j ad i . T rauma hampi r mendeka t i ben tuk

penyak i t ep idemi . Menduduk i t i ngka t IV sebaga i penyebab kema t i an ,

ke lumpuhan , keh i l angan masa p roduks i . Kece l akaan merupakan s a l ah

s a tu keadaan yang pa l i ng s e r i ng d ihadap i s eo rang dok t e r , maka

s eo rang dok t e r ha rus c akap dan t e r amp i l da l am penanggu l angan

t r auma / l uka .

Sebaga i ak iba t da r i t r auma pa s i en , dapa t d ibag i men j ad i pa s i en

dengan cede ra fungs i f i s i o log i s v i t a l ( obs t ruks i s a lu r an na fa s ka r ena

hema to t o r ak , pneumo to r ak , dan pe rda rahan dae rah t o r ak a t au

abdomen) , pa s i en -pa s i en yang membu tuhkan t i ndakan bedah da l am

wak tu 1 -2 j am se t e l ah d id i agnosa (b i a sanya ak iba t c ede ra t umpu l ,

dan cede ra t embus ) , dan pa s i en -pa s i en yang menga l ami cede ra be r a t

t e t ap i pada pemer ik saan pe r t ama t i dak t e rde t eks i .

1

Page 2: Makalah Kecelakaan Fix

BAB IILaporan Kasus

Seorang p r i a be rnama RD be rumur 35 t ahun d ibawa ke ruang

UGD t empa t anda be r t ugas dengan ke luhan menga l ami kece l akaan

mengenda ra i s epeda mo to r . Sepeda mo to rnya be r t ab rakan dengan

mob i l Me t ro Min i . Tuan RD j a tuh da r i mo to rnya dan t e rban t i ng

kea rah t r o toa r . D i a menga l ami l uka - luka d i l engan s ebe l ah kanan

dan d i kak i k i r i menga l ami l uka l e ce t yang cukup l eba r . Muka dan

l engan s ebe l ah k i r i bengkak dan be rwa rna b i ru keh i t aman . Luka d i

l engan kanan pan j angnya k i r a -k i r a 5 cm dan banyak menge lua rkan

da rah . Tuan RD wak tu i t u mas ih s ada r . Se l a in menge luh s ak i t pada

l uka - luka dan mukanya d i a j uga menge luh mera sa s ak i t pada pe ru t

s ebe l ah k i r i a t a s dan t uan RD t e r l i ha t mukanya puca t .

Pada pemer ik saan f i s i k d idapa tkan :

Keadaan Umum : Sada r , t ampak ke sak i t an

Tanda V i t a l : TD 110 /70 , Nad i : 95x /men i t , RR:18x /men i t ,

Suhu : 37 ,2 °C

Muka dan l engan k i r i : Bengkak

Kon jung t i va : Puca t

Nye r i t ekan pe ru t k i r i a t a s .

Eks t r emi t a s a t a s : b i s a d ige r akan , t ampak l uka t e rbuka pada

l engan kanan .

Eks t r emi t a s bawah : b i s a d ige r akan , t ampak l uka l e ce t pada kak i

k i r i .

2

Page 3: Makalah Kecelakaan Fix

Pe r t anyaan :

1 . Apa masa l ah pada pa s i en i n i ?

2 . J e l a skan de f i n i s i l uka dan f ak to r penyebab l uka .

3 . Sebu tkan j en i s - j en i s l uka dan baga imana ge j a l a k l i n iknya .

4 . Pada l uka s aya t ka l au pembu luh da rah t e rpo tong t egak l u ru s

pe rda rahannya suka r be rhen t i . J e l a skan !

5 . Kenapa l uka g ig i t o l eh manus i a l eb ih be rbahaya da r i l uka d ig ig i t

b ina t ang?

6 . Apa t anda - t anda syok ak iba t pe rda rahan . Baga imana ca r a

menga t a s inya .

7 . j e l a skan t en t ang Crush synd rome . Sebu tkan ge j a l a -ge j a l a dan

baga imana menga t a s inya .

8 . J e l a skan t en t ang j en i s - j en i s pe rda rahan dan baga imana ca r a

menga t a s inya

9 . Apab i l a t e r j ad i pe rda rahan baga imana mekan i sme t ubuh un tuk

menghen t i kan pe rda rahan i t u .

10 . Baga imana un tuk menge t ahu i kemungk inan sudah t e r j ad i

pe rda rahan i n t e rna .

11 . Apa p r i n s ip u t ama da l am penge lo l aan l uka t e rbuk . J e l a skan .

12 . Apa yang d imaksud dengan ”go lden pe r i od” dan apa t u juannya .

13 . Apa s a j a macam p rose s penyembuhan l uka . J e l a skan .

14 . Penyembuhan l uka t e r j ad i da l am bebe rapa f a se . J e l a skan f a se -

f a se t e r s ebu t .

15 . J e l a skan f ak to r - f ak to r umum yang menghamba t penyembuhan

l uka .

16 . Apa k r i t e r i a sua tu l uka sudah menga l ami i n f eks i dan apa s a j a

macam-macam in f eks i pada l uka

17 . Ka l au pa s i en t uan RD d ipe rk i r akan menga l ami pe rda rahan

i n t e rna . Apa nama j en i s ope ra s i yang d i l akukan .

3

Page 4: Makalah Kecelakaan Fix

18 . Apa r eg io pada abdomen d imana t uan RD menge luh r a sa s ak i t .

Apa s a j a o rgan yang t e rdapa t pada r eg io t e r s ebu t . Gambarkan

r eg io - r eg io pada abdomen .

19 . Apa pe r s i apan yang d i l akukan pada pa s i en i n i s ebe lum

d i l akukan ope ra s i .

20 . Sebu tkan s eca ra r i nc i d i agnos i s pada t uan RD.

4

Page 5: Makalah Kecelakaan Fix

BAB IIIPembahasan

Masalah yang ditemukan pada pasien yaitu pasien mengalami luka-luka di lengan

sebelah kanan dan di kaki kiri mengalami luka lecet yang cukup lebar, muka dan lengan

sebelah kiri bengkak dan berwarna biru kehitaman, luka di lengan kanan panjangnya

kira-kira 5 cm dan banyak mengeluarkan darah. Pasien mengeluh merasa sakit pada perut

sebelah kiri atas dan pasien terlihat pucat. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pasien tampak

kesakitan, tensi darah menurun, muka dan lengan kiri bengkak, konjungtiva pucat, nyeri

tekan perut kiri atas, tampak luka terbuka pada lengan kanan atas, dan tampak luka lecet

pada kaki kiri.

Luka adalah adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat

proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ

tertentu1.

Luka umumnya disebabkan oleh trauma, antara lain:

Trauma Mekanik

Trauma Termis

Trauma Bahan Kimia

Trauma Listrik

Trauma Radiasi

Luka dibedakan berdasarkan :

1) Berdasarkan penyebab

a) Ekskoriasi atau luka lecet

b) Vulnus scisum atau luka sayat

c) Vulnus laseratum atau luka robek

d) Vulnus punctum atau luka tusuk

e) Vulnus morsum atau luka karena gigitan binatang

f) Vulnus combotio atau luka bakar

5

Page 6: Makalah Kecelakaan Fix

2) Berdasarkan ada/tidaknya kehilangan jaringan

a) Ekskoriasi

b) Skin avulsion

c) Skin loss

3) Berdasarkan derajat kontaminasi

a) Luka bersih

a) Luka sayat elektif

b) Steril, potensial terinfeksi

c) Tidak ada kontak dengan orofaring, traktus respiratorius,traktus

elimentarius, traktus genitourinarius.

b) Luka bersih terkontaminasi

a) Luka sayat elektif

b) Potensi terinfeksi : spillage minimal, flora normal

c) Kontak dengan orofaring, respiratorius, elimentarius dan genitourinarius

d) Proses penyembuhan lebih lama

c) Luka terkontaminasi

a) Potensi terinfeksi: spillage dari traktus elimentarius, kandung empedu,

traktus genito urinarius, urine

b) Luka trauma baru : laserasi, fraktur terbuka, luka penetrasi.

d) Luka kotor

a) Akibat proses pembedahan yang sangat terkontaminasi

b) Perforasi visera, abses, trauma lama.

6

Page 7: Makalah Kecelakaan Fix

Gejala klinik luka dibagi menjadi dua yaitu tanda-tanda umum terdiri dari syok dan

crushing síndrome sedangkan tanda-tanda lokal yang terdiri dari rasa nyeri dan

perdarahan 1.

Tanda-tanda umum

Syok, merupakan akibat dari kegagalan sirkulasi perifer. Tanda-tanda

seseorang mengalami syok yaitu: tekanan darah turun, nadi kecil hingga tak

berarah, keringat dingin dan lemah, serta kesadaran menurun hingga tak sadar.

Penyebab syok yaitu rasa nyeri dan perdarahan.

Crushing syndrome, terjadi dikarenakan banyaknya daerah yang hancur.

Tanda-tanda dari crushing syndrome yaitu urin berwarna merah, oliguria

sampai anuria, dan ureum darah meningkat. Crushing syndrome dapat

nenyebabkan kelainan lower nephron nephrosis yaitu menumpuknya

mioglobin yang hancur di ginjal, dikarenakan oleh banyaknya daerah yang

hancur.

Tanda-tanda lokal

1. Rasa nyeri, pasien yang memiliki luka umumnya merasakan nyeri hal

tersebut diakibatkan oleh lesi pada saraf. Namun luka-luka yang besar

sering tidak terasa nyeri dikarenakan gangguan sensibilitas akibat syok

setempat (lokal) pada jaringan tersebut.

2. Perdarahan, banyaknya perdarahan tergantung atas vaskularisasi daerah

luka dan banyaknya pembuluh darah yang terpotong/rusak. Terdapat tiga

jenis perdarahan:

Perdarahan parenkimatosa

Perdarahan venosa

Perdarahan arterial

Pada luka sayat jika pembuluh darah terpotong tegak lurus perdarahannya sukar

berhenti disebabkan karena pembuluh darah terpotong sehingga cincin trombosis sukar

terbentuk dan luka tidak sejajar dengan garis lipatan kulit.

7

Page 8: Makalah Kecelakaan Fix

Etiologi infeksi sesudah gigitan mamalia adalah pilomikroba yang terdiri dari

campuran bakteri anaerob dan aerob. Pada suatu penelitian, rata-rata tiga spesies bakteri

yang berbeda telah diisolasi dari gigitan anjing yang terinfeksi, sedangkan lima spesies

bakteri yang berbeda diteukan dari gigitan manusia. Pada umumnya bakteri anaerob

ditemukan dari separuh semua korban gigitan dengan luka yang terinfeksi. Pasteurella

mulocida adalah patogen yang biasa ditemukan pada gigitan anjing dan kucing yang

terinfeksi, sedangkan Streptococcus viridian, Staphylococcus aureus dan Bacteriodes

mungkin ditemukan pada gigitan manusia yang terinfeksi.

Syok adalah menifestasi klinik yang penting, syok harus segera dikendalikan dan

didiagnosis penyebabnya harus langsung ditegakkan langsung secara adekuat. Defenisi

syok adalah tidak cukupnya perfusi pada organ-organ vital. Bisa menimbulkan

manifestasi tidak spesifik seperti malaise, pusing, pingsan, atau tidak sadar atau dengan

gejala dari penyebab yang mendasar. Etiologi tersering adalah hipovolemia ( misalnya

akibat perdarahan gastrointestinal ), syok kardiogenik (akibat MI), emboli paru,

anafilaksis, cedera intraabdomen (misalnya perforasi usus, pankreasitis, usus iskemik)

dan septikema.

Tanda-tanda syok:

- Denyut nadi : takikardi atau bradikardi

- Tekanan darah : menurun dengan perubahan posisi yang tidak hipotensif

- Warna kulit : pucat

- Keluaran urin berkurang.

Crush syndrome (syndrome remuk) terjadi akibat kegagalan sirkulasi perifer dengan

tanda-tanda , yaitu:

1. Tekanan darah turun hingga tak teratur

2. Nadi kecil hingga tidak teraba

3. Pengisian kapiler terlambat (lebih dari 2 detik) (Capilarry filling test).

4. Kesadaran menurun hingga tidak sadar.

8

Page 9: Makalah Kecelakaan Fix

Syok dapat disebabkan oleh rasa nyeri atau perdarahan , terjadi akibat darah yang

hancur, misalnya otot-otot pada daerah luka sehingga mioglobin turut hancur dan

menumpuk di ginjal yang mengakibatkan kelainan yang disebut Lower Nepron

Nephrosis. Tanda-tandanya yaitu urin darah berwarna merah, oliguri hingga anuri, ureum

darah meningkat.

Cara menanganinya dengan terapi segera:

Berikan oksigen

Pasang jalur vena dengan selang berdiameter besar

Berikan cairan intravena langsung dengan pemantauan yang ketat

Ambil darah untuk cross match

Perdarahan tergantung atas vaskularisasi daerah luka banyak pembuluh darah

yang terpotong atau rusak. Perdarahan terhenti bila terjadi retraksi atau kontraksi

pembuluh darah dan telah terbentuk cincin thrombosis. Pada vulnus contussum,

perdarahan terhenti karena terbentuknya hematoma.

Jenis perdarahan ada tiga, yaitu:

(1) Perdarahan parinkematosa, yaitu perdarahan yang berasal dari kapiler, tidak

berbahaya kecuali bila terjadi pada organ-organ visera. Misalnya pada limpa yang harus

menjalani splenektomi (pengangkatan limpa).

(2) Perdarahan venosa, yaitu perdarahan berasal dari vena, tidak berbahaya,

kecuali pada daerah yang mengandung banyak varises.

(3) Perdarahan arterial yaitu perdarahan berasal dari arteri, sifatnya

perdarahnnya memancar dan seirama dengan denyut nadi penderita. Bila tidak cepat

diatasi, ia dapat mengakibatkan syok hingga kematian.

Keadaan dimana seseorang mengalami cidera pada kecelakaan lalu lintas dan

untuk menutupi luka tersebut tubuh mempunyai sistem pembekuan darah dan

pembentukan trombosit yang dimana trombosit dalam keadaan normal bersikulasi ke

seluruh tubuh melalui aliran darah tanpa menempel di sel-sel endotel tetapi jika ada

cidera pada pembuluh darah trombosit langsung bereaksi dengan melekat ke protein dan

mengeluarkan beberapa zat kimia termasuk serotonin dan adenosin difosfat (ADP).

Dimana serotonin mampu membantu penurunan aliran darah dengan adanya

9

Page 10: Makalah Kecelakaan Fix

vasokontriksi. Yang dimana pembentukan trombosit dalam menyeimbangkannya agar

tidak terjadi trombosit aktif di area cedera sekaligus mencegah agregasi trombosit yang

berlebihan dan mencegah sumbat trombosit pada daerah lain yang tidak terkena cidera,

trombosit mengeluarkan zat utama yang dilepas sel-sel endotel yaitu prostaglandin I2.

Pada reaksi koagulasi adanya faktor X yang mengubah protrombin protein plasma

menjadi trombin. Ada dua jalur pada reaksi ini yaitu jalur intrinsik dan ekstrinsik. Pada

jalur intrinsik awal aktivasi faktor koagulasi ketika terjadinya cidera adalah faktor XII

(faktor Hageman) yang protombin menjadi trombin.Yang dalam faktor XI,IX,V,VIII

merupakan kofaktor penting dalam pengaktivan koagulasi.

Pada jalur ekstrinsik adalah pelepasan faktor III ke sirkulasi sehingga pada

faktorVII yang disebut faktor pengonversi protombin serum yang akhirnya menghasilkan

faktor X sehingga jalur ekstrinsik mengaktivasu jalur intrisik melalui aktivasi faktor IX

yang akhirnya protombin menjadi trombin dan fibrinogen menjadi fibrin sehingga

menjadi gumpalan padat.

10

Page 11: Makalah Kecelakaan Fix

Prinsip utama dalam menangani luka terbuka yang telah terkontaminasi adalah

harus cepat dibersihkan dengan melihat keadaan luar luka tersebut seperti volume luka,

melihat perkiraan pada kedalaman luka tersebut, melihat ada atau tidak adanya organ

bawah yang terpotong seperti tendon, otot, ataupun pembuluh darah.

Untuk mengetahui adanya pembuluh darah interna yang terkena perdarahan

kita bisa memeriksa hemoglobin,hematokrit,dan lekosit dengan tes von slany jika tes ini

positif segera dilakukan eksplorasi laparatomi untuk mencari sumber perdarahan. Tanda-

tanda dari perdarahan interna yaitu hemoglobin menurun, hematokrit meningkat, lekosit

meningkat.

Golden Period adalah saat luka masih dapat ditangani dengan sempurna. Golden

period ini adalah 6 jam dan lukanya masih dapat dijahit secara primer.

Faktor mempengaruhi penanganan luka:

1. Lama luka

Golden period saat dimana luka masih dapat ditangani dengan sempurna adalah 6

jam tapi masih bisa di jait secara primer yang tidak menyisakan jaringan parut. Pada

kepala dan wajah golden period ini adalah 8 jam karena di dalam kepala dan muka

banyak vaskularisasi sehingga penyembuhan cepat.

2. Bentuk luka antomi

Luka sederhana cukup dibersihkan dan diberi obat pada luka luka parah harus

debridemen.

3. Bersih tidaknya luka

Luka kotor harus di cuci bersih dan jangan ada benda asing yang menempel pada

luka agar tidak jadi infeksi.

4. Lokalisasi luka

Luka di daerah torak dan abdomen lebih sulit di bandingkan di daerah lain karena

harus di pastikan luka tidak menembus rongga darah tersebut. Sedangkan luka pada muka

dan kepala apabila ada pendarahan harus secepat mungkin harus di tangani. Luka pada

sendi harus di tangani secara benar supaya tidak timbul kecacatan sesudah penyembuhan.

11

Page 12: Makalah Kecelakaan Fix

Fase - fase penyembuhan luka

1. Fase perlekatan luka : dimana adanya fibrinogen dan limfosit pada 24 jam

pertama.

2. Fase peradangan aseptif : adanya tanda radang kalor dolor rubor tomor.

3. Fase pembersihan : terdapat edema dan leukosit banyak keluar untuk

memfagisitosis dan membersihkan jaringan mati.

4. Fase proliferasi : pada hari ketiga fibroblas mengorganisir diri dan

merangsang terbentuknya kolagen sehingga terbentuknya

pembuluh darah baru.

5. Fase maturasi : proses pemulihan kembali bekas luka menjadi sedia kala

Faktor umum yang menghamba t penyembuhan l uka :

1. Usia pasien pada anak dan orang muda lebih cepat sembuh.

2. Keadaan gizi pada pasien yang kurang gizi akan menghambat penyembuhan luka.

3. Penyakit yang menyertai pada pasien sehingga hambat penyembuhan.

4. Obat - obatan kortikosteroid terutama pada tiga hari pertama vitamin A dapat

menghilangkan pengaruh kortikostroid ini.

Luka yang mengalami infeksi adalah apabila pada luka terdapat 100.000 koloni

bakteri pada suatu gram jaringan. Jenis- jenis pada infeksi luka adalah

Infeksi primer yaitu infeksi segera setelah luka terjadi kontaminasi kuman oleh

mikroorganisme yang bersifat patogen.

Infeksi sekunder timbul beberapa waktu setelah luka di sebabkan oleh kuman

yang di sebabkan dari luar luka.

Macam macam infeksi, yaitu:

1. Infeksi piogenik atau bernanah adalah infeksi disebabkan kuman streptokokus.

2. Infeksi putridae adalah infeksi spesifik karena baunya yang busuk karena kuman coli.

3. Infeksi anaerob adalah infeksi oleh kuman spesies clostridia.

4. Infeksi spesifik adalah infeksi sebabkan oleh kuman sifilis.

12

Page 13: Makalah Kecelakaan Fix

Tuan RD merasa nyeri pada regio hipokondrium sinistra abdomen (bagian kiri

atas perut) di mana terdapat beberapa organ superfisial yakni sebagian gaster dan colon.1

Organ-organ lain di lokasi tersebut yakni limpa (lien), lobus sinistra hepar, caudal

pancreas, renal sinistra dan glandula suprarenalis.2

Tindakan operatif yang dapat dilakukan untuk memastikan lokasi perdarahan di

dalam abdomen adalah dengan laparotomi eksploratif. Laparotomi eksploratif dapat

berlanjut menjadi prosedur terapi, dapat juga berfungsi sebagai sarana untuk

mengkonfirmasi suatu diagnosis ketika metode pemeriksaan diagnostik klinis tidak

adekuat. Dewasa ini, ketersediaan laparoskopi sebagai metode minimal invasif

pemeriksaan abdomen telah banyak mengurangi pengaplikasian laparotomi. Namun,

pentingnya laparotomi eksploratif sebagai alat yang rapid and cost-effective dalam

mengelola abdomen akut dan trauma tidak dapat disingkirkan.3,4

13

Page 14: Makalah Kecelakaan Fix

Prosedur yang dilakukan untuk laparotomi yakni sebagai berikut5:

Laparotomi dimulai dengan anestesi umum. 

Setelah anestesi, kulit perut diolesi cairan antibakteri untuk mencegah infeksi di

lokasi bedah.

Dokter bedah akan membuat sayatan. Sayatan akan ditempatkan di daerah yang

terasa sakit.

Dua sayatan yang paling umum adalah insisi garis tengah, yang merupakan

sayatan vertikal yang ditempatkan di antara tulang kemaluan dan di bawah tulang

dada, dan sayatan melintang, yang ditempatkan secara mendatar. Dalam beberapa

kasus, sayatan mungkin kecil pada awal operasi dan kemudian diperbesar yang

diperlukan untuk menyelesaikan prosedur setelah diagnosis dibuat.

Setelah irisan dibuat, organ dan jaringan akan diperiksa untuk melihat tanda-tanda

penyakit, infeksi, atau peradangan. Setelah organ-organ dan jaringan perut telah

diperiksa, laparotomi selesai. Namun dalam banyak kasus prosedur tambahan

akan dilakukan. Laparotomi dilakukan untuk menemukan sumber sakit, misalkan

jika ditemukan ruptur limpa pada area hipokondrium sinistra, sebuah prosedur

ruptur limpa kemudian akan dikombinasikan dengan laparotomi.

Sayatan bisa ditutup dalam berbagai cara. Sayatan yang lebih besar biasanya

ditutup dengan jahitan atau staples, yang lebih kecil dapat ditutup dengan pita

perekat disebut steri-strip atau lem bedah. Sayatan ini kemudian ditutup dengan

steril perban bedah.

Selesai operasi, pasien dibawa ke ruang pemulihan.

14

Page 15: Makalah Kecelakaan Fix

Diagnosis pada pasien Tn. RD meliputi trauma pada wajah, abdomen dan

ekstremitas. Pada wajah ditemukan luka memar (vulnus contussum), pada ekstremitas

atas terdapat luka memar dan luka sayat (vulnus scissum), ekstremitas bawah terdapat

luka lecet cukup lebar (vulnus excoratio), pada abdomen terdapat perdarahan interna.

Perdarahan tersebut perlu dicari sumbernya dengan melakukan prosedur laparotomi.

15

Page 16: Makalah Kecelakaan Fix

BAB IVPenutup

Seperti yang telah kita ketahui luka merupakan rusaknya struktur dan fungsi

anatomi kulit normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal.

Trauma merupakan penyebab utama dari luka, salah satunya juga karena kecelakaan.

Pada kasus ini, pasien mengalami luka memar (vulnus constussum) pada bagian wajah

dan lengan kiri, luka sayat (vulnus scissum) pada kaki kiri, dan luka potong (vulnus

laceratum) pada bagian lengan kanan. Didapat juga kondisi anemia pada pasien karena

konjugtivanya yang anemis. Hal ini dapat dikaitkan dengan nyeri tekan yang dialami oleh

pasien pada kuadran kiri atas bagian perut pasien. Pada kuadran kiri atas pasien, kita

dapat menemukan beberapa organ superfisial yakni sebagian gaster dan colon. Organ-

organ lain di lokasi tersebut yakni limpa (lien), lobus sinistra hepar, caudal pancreas,

renal sinistra dan glandula suprarenalis. Untuk dapat mengetahui dan memastikan lokasi

perdarahan abdomen adalah dengan menggunakan laparotomi eksploratif. Laparotomi

eksploratif juga dapat dijadikan sebagai prosedur terapi. Pentingnya laparotomi

eksploratif sebagai alat yang rapid and cost-effective dalam mengelola abdomen akut dan

trauma tidak dapat disingkirkan.

16

Page 17: Makalah Kecelakaan Fix

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer.Arif, dkk. Eds.2000.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

2. Karakata, Sumardi dan Bachsinar, Bob. Bedah Minor.—Ed.2--. Jakarta: Hipokrates, 1995,

p21.

3. Karakata.Sumiardi, Bachsinar.Bob. 1996. Bedah Minor. Jakarta : Hipokrates.4. Corwin Elizabeth J,Buku Saku Patofisiologi.ed.3.Jakarta:EGC,2009.

5. Morison Moya J.Manajemen Luka.Jakarta:EGC,2009.

6. UN Panda (Editor). Current Medical Diagnosis and Treatment. 3rd Edition. p71.

2002. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher, Ltd.

7. Betty Davis Jones. Comprehensive Medical Terminology. 3rd Edition. p61. 2008.

USA: Thomson Delmar Learning

8. Jennifer Heisler. What Is an Exploratory Laparotomy Surgery?. November 03,

2011. Available at:

http://surgery.about.com/od/proceduresaz/ss/LaparotomySurge_6.htm

9. Vikram Kate, MBBS, MS, PhD, FRCS, FRCS(Edin), FRCS(Glasg), MAMS,

FIMSA, MASCRS, FACS, FACG; Chief Editor: Kurt E Roberts, MD.

Exploratory Laparotomy. July 29, 2011. Available at:

http://emedicine.medscape.com/article/1829835-overview

10. World Health Organization. Essential Health Technologies. Clinical Procedures.

PDF format.

17