26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri, Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut. Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan besar. Pada mulanya manusia hidup dalam kleluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok besar lagi seperti suku, masyarakat, dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk Negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang di bentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah tertantu, dan memppunyai pemerintah yang sama. Negara memiliki pengertian yang berbeda. Apabila Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan dari persekutu hidup manusia maka bangsa lebih menujukkan pada persekutuan hidup manusia hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai Negara bersatu. Baik bangsa maupun Negara memiliki cirri khas yang membedakan bangsa atau Negara tersebut dengan bangsa atau Negara lain di dunia. Ciri khas sebuah Negara juga merupakan indentitas dari Negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa. 1

Makalah Identitas Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Identitas Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri, Manusia

dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha

mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut. Dimulai dari

lingkungan terkecil sampai pada lingkungan besar. Pada mulanya manusia hidup dalam

kleluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok besar lagi seperti suku, masyarakat, dan

bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk Negara sebagai

persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang di bentuk oleh kelompok

manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah tertantu, dan memppunyai

pemerintah yang sama.

          Negara memiliki  pengertian yang berbeda. Apabila Negara adalah organisasi

kekuasaan dari persekutuan dari persekutu hidup manusia maka bangsa lebih menujukkan

pada persekutuan hidup manusia hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada bangsa

yang belum bernegara. Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya

berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai Negara bersatu. Baik bangsa

maupun Negara memiliki  cirri khas yang membedakan bangsa atau Negara tersebut dengan

bangsa atau Negara lain di dunia. Ciri khas sebuah Negara juga merupakan indentitas dari

Negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa

menjadi identitas nasional bangsa.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud karakteristik identitas nasional?

2. Apa yang dimaksud karakteristik lahirnya faham nasionalisme?

 

1.3.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud karakteristik identitas nasional.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud karakteristik lahirnya faham nasionalisme

1

Page 2: Makalah Identitas Nasional

 

1.4.Manfaat

1. Manfaat bagi penulis

-          Mendapatkan ilmu pengetahuan baru

-          Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

-          Mendapat kesempatan untuk tampil dalam mempertahankan pendapat atau gagasan

1. Manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat

-          Dapat lebih memahami pentingnya identitas nasional dalam diri mahasiswa

 

2

Page 3: Makalah Identitas Nasional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Identitas Nasional

Istilah “ Identitas Nasional “ secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh

suatu bangsa secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan

pengertian ini maka setiap detik bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri

sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut terbentuk secara

histories. Maka pada hakikatnya “ Identitas Nasional” suatu bangsa tidak dapat dipisahkan

dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.

Istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitasi dari

faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkahlaku individu. Oleh

karena itu, menurut Ismaun (1981: 6 ) Kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan

tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.

Berdasarkan uraian diatas , maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas

nasional suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu

sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut.oleh karena itu pengertian identitas nasional

suatu bangsa tidak dapt dipisahkan dengan pengertian “ peoples character “, “ National

character”, atau “ National Identity “. Oleh karena itu, identitas nasional suatu bangsa

termasuk identitas nasional Indonesiajuga harus dipahami dalam konteks dinamis.

Bagi bangsa Indonesia dimensi dinamis identitas nasional bangsa Indonesia belum

menunjukkan perkembangan kearah sifat kreatif serta dinamis. Setelah bangsa Indonesia

mengalami kemerdekaan 17 Agustus 1945, berbagai perkembangan ke arah kehidupan

kebangsaan dan kenegaraan mengalami kemerosotan dari segi identitas nasional.

Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 bangsa Indonesia kembali ke UUD 1945. Pada saat

itu dikenal periode orde lama dengan penekanan kepada kepemimpinan yang sifatnya

sentralistik. Berkembangnya partai komunis pada periode ini dipandang sebagai keagalan

pemerintah untuk mempertahankan Pancasila ideologi dan dasar negara kesatuan Republik

Indonesia yang berakibat jatuhnya kekuasaan orde lama.

Kekeliruan orde baru pada akhirnya mengakibatkan terjadinya krisis diberbagai

bidang kehidupan. Sudah banyak memang yang dilakukan pemerintah negara Indonesia

dalam melakukan reformasi, baik dibidang politik, hukum, ekonomi, militer, pendidikan serta

3

Page 4: Makalah Identitas Nasional

bidang-bidang lainnya. Namun demikian, sebagai bangsa yang kuat dari seluruh elemen

masyarakat.

 

2.2  Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional

Identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri,

yang sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Sedikitnya ada 2 faktor yang mendukung

kelahiran identitas suatu bangsa, yaitu faktor objektif dan subjektif. Bagi bangsa Indonesia

faktor objektif mendukung kelahiran identitas nasional meliputi faktor geografis-ekologis dan

demokratis. Sedangkan faktor subjektif adalah faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan

yang dimiliki bangsa Indonesia.

Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The power

of Identity ( Suryo, 2002) mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu

bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor pnting, yaitu faktor primer, faktor

pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan

keberanekaan, dan hal inilah yang dikenal dengan bhineka tunggal ika. Faktor kedua,

meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan

pembangunan lainnya dalam kehidupan negara.

Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya

birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Fakta keempat, meliputi penindasan,

dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat.

Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas

nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia pada

dasarnya melekat erat dengn perjuangan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat unsur-unsur

sosial, agama, ekonomi, budaya, geografis yang berkaitan dan terbentuk melalui suattu proses

yang cukup panjang ( Kaelan dan Zubaidi, 2007 : 50-51 )

 

4

Page 5: Makalah Identitas Nasional

2.3   Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional

a)      Sejarah

Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan

yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah

membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya.

b)      Kebudayaan

Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal

budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia.

c)      Suku Bangsa

Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia

untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa

Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus

dikembangkan dan di budayakan.

d)     Agama

Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata

lain, agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga

merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan

disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat

dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan

tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau kelompok lainnya.

e)      Bahasa

Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia

memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa

melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa sumpah pemuda tahun 1982,

yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

f)       Kasta dan Kelas

5

Page 6: Makalah Identitas Nasional

Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para

penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta

Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa

atau masyarakat biasa).  Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi

dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam

situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan untuk dapat

menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik

merupakan komponen-komponen terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan

monopolisasi dan kesempatan-kesempatan.

2.4  Karakteristik identitas nasional

Pada hakikatnya Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang

tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan

ciri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain.

Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila

yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam arti luas.

Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas

nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai “mandheg” dalam kebekuan normatif

dan dogmatis, melainkan sesuatu yang “ terbuka”-cenderung terus-menerus bersemi sejalan

dengan hasrat menuju kemajuan yang dicita-citakan bangsa Indonesia.

Perkembangan Iptek dan arus globalisasi yang membuat masyarakat Indonesia harus

berhadapan dengan kebudayaan berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya menyadarkan

kita semua, bahwa pelestarian berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya menyadarkan kita

semua, bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan identitas kita semua.

Dalam upaya pengembangan identitas nasional, pelestarian budaya tidak berarti menutup diri

terhadap segala bentuk pengaruh kebudayaan bangsa Indonesia.

Sebagai komitmen konstitusional yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita

dalam pembukaan, khususnya dalam pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu : “

kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat

Indonesia.

6

Page 7: Makalah Identitas Nasional

Kesadaran pentingnya mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa dengan

keterbukaan menerima kebudayaan asing yang bernilai positif semakin tegas diamanatkan

dalam pasal 32 UUD 1945 yang diamandemen :

1. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia menjamin

kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya

2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional

2.5  Hakikat Negara

1.    Arti negara

          Menurut kamus bahasa Indonesia, Negara mempunyai dua pengertian  berikut. Pertama

, Negara adalah organisasidisuatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan

dita’ati rakyatnya  . kedua, Negara adalah kelompok social yang menduduki wilayah atau

daerah tertentu yang  diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintahan yang efektif,

mempunyai  satu kesatuan politik, berkedaulatan sehingga berhak manantukan  tujuan

nasionalnya.

         

Pergertian Negara dari  pendapat para ahli, anatara lain sebagai berikut.[6]

A. Georg jellink

Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman

diwilayah tertentu.

B. Kranenbrurg

Negara adalah organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan  atau bangsanya

sendiri.

C. Roger  f. Saultau

Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama

atas nama masyarakat.

Dan masih banyak pendapat tokoh-tokoh lain-lain.

2.    Unsur-Unsur  Negara

a.       Rakyat

Yaitu Orang yang bertempat tinggal diwilayah yang tunduk pada kekuasaan  Negara yang

mendukung Negara bersangkutan.

b.      Wilayah

7

Page 8: Makalah Identitas Nasional

Yaitu daerah yang menjadi kekuasaan Negara serta menjadi tempat  tinggal bagi rakyat

Negara. Wilayah Negara mencakup wilayah darat, laut, dan udara.

c.       Pemerintah yang berdaulat

Yaitu adanya peyelenggaraan Negara yang memiliki kekuasaan  penyelenggaraan pemerintah

dinegara tersebut.kedulatan berate mempunyai kekuasaan ncvbguntuk ditaati oleh rakyatnya.

Kedaulatan keluar  adalah Negara mampu mempertahankan diri dari seranga Negara lain.

3.    Teori Terjadinya Negara

a.       Proses Terjadinya Negara secara Teoretis

‘’ secara teoretis’’ yang dimaksud adalah, para ahli politik dan hukum tata Negara berusah

membuat teoretisasi tentang terjadinya Negara. Dengan demikian,ada Beberapa teori

terjadinya njegara adalah sebagai berikut;

a)      Teori Hukum Alam

Teori hukum alam merupakan hasil pemikiranpaling awal,yaitu  masa plato dan aristoteles,

menurut teori hukum alam, terjadinya Negara adlah sesuatu yang alamiah. Bahwa segala

sesuatu  itu berjalan menurut hukum alam, yaitu mulai dari lahir sampai akhitnya mati.

b)      Teori  Ketuhanan

Teoru ini muncul setelah lahirnya  agama-agama besar di dunia, yaitu islam dan Kristen.

Dengan demikian, teori ini di pengaruhi oleh paham keagamaan. Menurut teori ketuhanan,

terjadian Negara adalah kerena kehendak  tuhan, didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu

berasal dari dari Tuhan dan terjadi atas kehendak Tuhan.

          Munculnya paham teori ini karena orang yang beragam yakin  bahwa Tuhan Yang

Maha Kuasa (paham monoteisme) dan dewa-dewa (paham politeisme) yang menciptakan

alam semesta dan segala isinya terhadap Negara.

c)      Teori perjanjian

Teori perjanjian sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan Tuhan. Manusia berada

dalam kedua keadaan, yaitu keadaan sebelum bernegara dan keadaan setelah bernegara.

Negara pada dasarnya adalah wujud perjanjian  dari masyarakat sebelum bernegara

tersebutuntuk kemudian  menjadi masyarakat yang bernegara.

          Pendapat lain mengemukakan oleh G. jellinek, yaitu terjadinya negaradapat dilihat

secara primer dan sekunder . perkembangan Negara secara primer  membicarakan tentang

bagaimana  pertumbuhan Negara  mulai  dari persekutuan  atau kelompok masyarakat yang

sederhana berkembang  menjadi Negara yang modelr.  Menurutjellink, terjadinya Negara

primer melalui tahapan, yaitu

a)      Persekutuan masyarakat,

8

Page 9: Makalah Identitas Nasional

b)      Kerajaan,

c)      Negara, dan

d)     Negara demokrasi

          Perkembangan  Negara secara sekunder membicarakan  tentang bagaimana

terbentuknya Negara baru yang dihubungkan dengan masalh pengakuan. Jadi, ada tidaknya

pengakuan dari Negara lain.

b.    Proses terjadinya Negara di zaman modern

          Menurut pandangan ini dalam kenyataannya, terjadinya Negara bukan disebabkan oleh

teori-teori seperti diatas. Negara-negara di dunia ini terbesar karena melalui beberapa proses,

seperti:

a. Penaklukan atau fusi,

b. Peleburan atau fusi

c. Pemecahan,

d. Pemisahan diri

e. Perjuangan atau revolusi

f. Penyerahan/pemberian, dan

g. Pendudukan atau wilayah yang belum ada pemerintah sebelumnya.

Penaklukan yaitu,suatu daerah yang tidak dipertuan kemudian diambil alih dan

didirikan Negara di wilayah itu.

          Pelebaran adalah suatu penggabungan dua atau lebih Negara menjadi Negara baru.

Pemecahan adalah terbentuknya Negara-negara  baru akibat terpecahnya Negara lama

sehingga Negara sebelumnya menjadi tidak lagi.

          Pemisahan diri adalah memisahkan suatu bagian wilayah Negara kemudian

terbentuknya   terbentuk Negara baru. Pemisahan berbeda dengan pemecahan  di mana

Negara  lama masi ada.

          Perjuangan merupakan hasil dari rakyat  suatu wilayah  yang umumnya dijajah Negara

lain kemudian memerdekakan diri.

          Penyerahan atau pemberian adalah pemberian kemerdekakan kepada suatu kolono atau

Negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya, inggris dn perancis  yang memiliki

wilayah jajahan di afrika. Banyak memberikan kemerdekaan kepada bangsa didaerah

tersebut.

          Kedudukan terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak

berpemerintahan. Misalnya Australia merupakan daerah yang ditemukakan inggris meskipun

9

Page 10: Makalah Identitas Nasional

di sana terhadap suku abirigin . daewrah Australia selanjutnya dibuat kolono-koloni di mana

penduduknya didatangakan dari daratan Eropa. Australia dikemerdekaan tahun 1901

4.    Fungsi Dan Tujuan Negara

          Fungsi Negara merupakan  gambaran apa yang dilakukan Negara untuk mencapai

tujuannya. Fungsi Negara dapat dikatakan sebagai tugas dari pada Negara. Negara ornisasi

kekuasaan dibentuk untuk menjalani tugas-tugas tertentu.

          Di bawah ini adalah fungsi Negara  menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut.

a.   John locke

Seorang sarjana inggris membagi fungsi Negara menjadi tiga fungsi, yaitu

1)  Fungsi legislative, untuk membuat peraturann

2)  Fungsi eksekutif, untuk melaksanakan peratuaran;

3)  Fungsi federative, untuk mengurusi urusan luar negri dan urusan perang dan damai.

b.    Mostesquieu

Tiga fungsi  Negara menerut Montesquieu adalah

1) Fungsi legislative, membuat undang-undang;

2) Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang;

3) Fungsi yudikatif, untuk mengawasi agar semua praturan ditaati.

Dan beberapa pendapat yang lain.

          Keseluruhan fungsi  Negara tersebut diselenggarakan bersama. Adapun tujuan Negara

berbeda-beda.

Di bawah ini beberapa pendapat tujuan Negara menurut para ahli.

1.      Roger H. Soltau

Tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya

ciptanya sebebas mungkin.

2.      Harold J . Laski,

Tujuan Negara adalah menciptakan keadaan di mana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya

keinginan-keinginan secara maksimal.

3.      Pluto

Tujuan Negara adalah  memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai invidu maupun sebagai

mahkluk social.

4.      Thomas Aquimno dan Agustina

Untuk mencapai penghidupan aman dan tenteram dengan taat kepada pimpinan dan dawah

pimpinanTuhan. Pemimpin Negara menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan kekuasaan

tuhan yang  diberikan kepadanya.

10

Page 11: Makalah Identitas Nasional

2.6 BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

1.    Hakikat Negara Indonesia

          Negara kita adalah Negara Republik Indonesia Proklamasi   17 Agustus 1945

disingkat  Negara RI Proklamasi. Maksudnya dari pernyataan  ini adalah bahwa Negara

Indonesia yang didirikan ini tidak bisa lepas dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal

17 Agustus 1945.

          Ir. Soekarno, yang dimaksud  bangsa Indonesia  adalah seluruh manusia yang menurut

wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayahNusantara dari Ujung

Barat (sabang sampai ujung timur(marauke) yang memiliki’’ le desir d’etre’’ (Pendapat

Ernest Renan) dan’’charaktergemeinschaft’(pendapat otto Van Bauer) yang telah menjadi

satu. Kemunculan bangsa Indonesia sangat dipengaruhi  oleh paham nasionalisme. Tujuan 

dari paham kebangsaan (nasionalisme) sendiri adalah menciptakan Negara  bangsa yang

wilayah dan batas-batasnya  menyerupai atau mendekat makna bangsa.

          Factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, sebagai berikut.

1)      Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing

lebih kurang selama 350 tahun.

2)      Adanya keinginan bersama untuk merdeka, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari

sabang sampai marouke

3)      Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari sabang-

marauke.

4)      Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemkmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa.

          Berdasarkan factor ini, factor pembentukan identitas kebangsaan Indonesian bukanlah

factor-faktor primordial, tetapi factor histeris.

          Hakikat Negara Kesatuan  Repoblik Indonesia adalah Negara kebangsaan modern.

Negara kebangsaan modern adalah Negara yang membentuknya didasarkan pada semangat

kebangsaan-atau nasionalisme-yaitu pada tekat suatu masyarakat untuk membangun masa

depan bersama di bawah satu Negara yang sama walaupun warga mastarakat tersebut

berbeda-beda aga,a, ras,etnik atau golongannya.

2.    Proses terjadinya Negara Indonesia

          Terjadinya Negara Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahab yang

berkesenambungan. Rangkaian tahab perkembangan tersebut digambarkan sesuai dengan

keempat alinea dalam  pembukaan UUD  1945. Secara teoretis, perkembangan Negara karana

Indonesia terjadi sebagai berikut.    

11

Page 12: Makalah Identitas Nasional

a)      Terjadinya Negara tidak sekadar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan

hak setiap bangsa untuk merdekakan  dirinya.

b)      Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.

c)      Terjadinya Negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai

suatu keinginan luhur bersama

d)     Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan Negara yang meliputi  tujuan

Negara, bentuk Negara, system pemerintahan Negara, UUD Negara, dan dasar Negara.

Dengan demikian , semakin sempurna proses terjadinya Negara Indonesia.

          Berdasarkan kenyataan yang ada, terjadinya Negara-negara Indonesia bukan melalui

pendudukan, pemisahan, penggabungan, pemecahan, atau penyerahan, bukti menujukkan

bahwa Negara  Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi), yaitu perjuangan

melawan  penjajahan  sehingga berhasil memproklamasi kemerdekaan Indonesia. Usaha

mendirikan Negara melalui perjuangan sangat membanggakan diri seluruh seluruh rakyat

Indonesia. Hal ini berbeda bila bangsa Indonesia mendapat kemerdekaan karena diberi oleh

bangsa lain.

3.    Cita-cita, tujuan, dan visi Negara Indonesia

 Bangsa Indonesia bercita-cita  menjuwudkan Negara yangbersatu, berdaulat, adil, dan

makmur.  Dengan rumusan yang singkat, Negara Indonesia bercita-cita mengwujudkan

masyarakat Indonesia yang adil dan makmur .

          Tujuan Negara Indonesia selanjutnyaterjabar dalam Alinea IV pembukaan UUD 1945.

Secara  terinci  sebagai berikut;

a)      Melindungi segenap bangsaindonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

b)      Memajukan  kesejahteraan  umum;

c)      Mencerdaskan kehidupan bangsa;

d)     Ikut melaksanakan ketertiban dunia yand berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi, dan

keadilan social.

          Adapun visi Indonesia adalah terwujudnya masyarakat indonesiayang damai,

demikratis, berkeadilan, budaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan

Repoblik Indonesia  yang didukumg oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,

bertakw,berahklak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai

ilmu pengetahuan  dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisplin (Tap MPR

No. Visi MPR/2001).

          Setelah tidak adanya GBHN maka berdasarkan Rencana pembangunanjangka

Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 sebagai berikut.

12

Page 13: Makalah Identitas Nasional

1)      Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara yang aman, bersatu, rukun dan

damai.

2)      Terwujutnya masyarakat, bangsa, dan Negara yang menjujung tinggi, hukum, kesetaraan,

dan hak asasi manusia.

3)      Terwujudnya  perekomonian yang mampu menyediakan kesempatankerja dan penghidupan

yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang selanjutnya.

 

2.7  Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total

diabdikan kepada negara dan bangsa atas nama sebuah bangsa. Munculnya nasionalisme

terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari

cengkraman kolonial. Nasionalisme dapat diwujudkan dalam sebuah identitas

politik/kepentingan bersama dalam bentuk sebuah wadah yang disebut bangsa (nation)

dengan demikian bangsa (nation) merupakan suatu badan (wadah) yang didalamnya

terhimpun orang-orang yang memiliki persamaan keyakinan dan persamaan lain yang mereka

miliki seperti : ras, etnis, agama, bahasa dan budaya. Dari unsur persamaan tersebut

semuanya dapat dijadikan sebagai identitas politik bersama untuk menentukan tujuan

bersama. Tujuan ini direalisasikan dalam bentuk sebuah entitas organisasi politik yang

dibangun berdasarkan geopolitik yang terdiri atas : populasi, geografis, dan pemerintahan

yang permanen yang disebut negara (state). Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley,

nation-state merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik seperti ketentuan-

ketentuan perbatasan teritorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain dan sebagainya.

Menurut Koerniatmante Soetoprawiro secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan

merupakan suatu konsekuensi langsung dari perkembangan nasionalisme.

2.8   Latar belakang lahirnya nasionalisme Indonesia

Tumbuhnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari situasi

politik pada abad ke 20. Pada masa itu semangat menentang kolonialisme Belanda mulai

muncul di kalangan pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia

yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan yakni paham ke Islaman, marxisme dan

nasionalisme Indonsia.

13

Page 14: Makalah Identitas Nasional

Para analis nasionalis beranggapan bahwa Islam memegang peranan penting dalam

pembentukan nasionalisme sebagaimana di Indonesia. Menurut seorang pengamat

nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa Islam bukan saja merupakan mata rantai

yang mengikat tali persatuan melainkan juga merupakan simbol persamaan nasib menetang

penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari agama lain. Ikatan universal Islam pada

masa perjuangan pertama kali di Indonesia dalam aksi kolektif di pelopori oleh gerakan

politik yang dilakukan oleh Syarikat Islam yang berdiri pada awalnya bernama Syarikat

Dagang Islam dibawah kepemimpinan H.O.S.Tjokoroaminoto, H.Agus Salim dan Abdoel

Moeis telah menjadi organisasi politik pemula yang menjalankan program politik nasional

dengan mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat.

2.9    Faktor-Faktor Nasionalisme Indonesia

2.9.1        Faktor dari dalam (internal)

o Kenangan kejayaan masa lampau

Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan

berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir,

dan Persiapernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi

Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan

pada masa kerajaanMajapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka mampu

menguasai daerah seluruhNusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan

karena maritimnya yang kuat.

o Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa

penjajahan

Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika

mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang

imperialisme barat.

o Munculnya golongan cendekiawan

Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik hasil dari

pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan

pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang

untuk melawan penjajahan.

14

Page 15: Makalah Identitas Nasional

o Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan

kebudayaan

1. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi

masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi

manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.

2. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi

asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan

kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.

3. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan

mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya

asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta

menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.

2.9.2 Faktor dari luar (eksternal)

o Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)

o Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara

a.      Pergerakan Kebangsaan India

b.      Gerakan Kebangsaan Filipina

c.       Gerakan Nasionalis Rakyat Cina

d.      Pergerakan Turki Muda (1908)

e.       Pergerakan Nasionalisme Mesir

o Munculnya Paham-paham baru

Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalisme, demokrasi

dan pan islamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di

Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi

(paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia.

2.10  Perkembangan Nasionalisme di Indonesia

Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan

identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut

negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional,

lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu

mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan,

sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas nama

daerah lagi. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak :

15

Page 16: Makalah Identitas Nasional

1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan

nusantara dalam tulisannya pada tahun 1850.

2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut

penduduk nusantara dengan Indonesia.

3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.

4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang

awalnya bernama Indische Vereninging menjadi Perhimpunan Indonesia.

5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka

6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui

Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh

setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang

di luar wilayah Indonesia.

7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17

Agustus 1945.

 

2.11  Karakteristik nasionalisme Indonesia

Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut

kemedekaan dari cengkraman kolonial . Semangat Nasionnalisme dipakai sebagai metode

perlawanan, sebagaimana yang disampaikan oleh Larry Diamond dan Marc F Platner bahwa

para penganut nasionalisme dunia ketiga secara khas menggunakan pretorika anti

kolonialisme dan anti imperialisme . Dengan demikian , bangsa merupakan suatu wadah yang

didalamnya terhimpun orang-orang yang mempunyai persamaan keyakinan yang mereka

miliki . unsur persamaan itu dijadikan identitas politik berdasarkan geopolitik dan

pemerintahan permanen (negara).

Negara merupakan bangsa yang memiliki bangunan politik . Menurut penganutnya

paham nasionalisme yang disampaikan oleh Soekarno bukanlah nasionalisme yang berwatak

sempit (chauvinisme) melainkan bersifat toleran dan tidak memaksa.

 

16

Page 17: Makalah Identitas Nasional

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

1. Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang

dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-ciri khas tertentu yang

membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Dengan perkataan lain dapat

dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang aktualisasinya

tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas.

2. Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut

kemedekaan dari cengkraman colonial dan Negara merupakan bangsa yang memiliki

bangunan politik . Menurut penganutnya paham nasionalisme bukanlah nasionalisme yang

berwatak sempit (chauvinisme) melainkan bersifat toleran dan tidak memaksa

3.2  Saran

1.Diharapkan masyarakat lebih menyadari pentingnya karakteristik identitas nasional dan

karakteristik nasionalisme dalam diri generasi penerus bangsa

2.Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar mengetahui pentingnya

karakteristik identitas nasional dan karakteristik nasionalisme sebagai tonggak kemajuan

Negara

3.Agar ditindaklanjuti oleh pihak lain atau teman-teman dan kalangan yang peduli terhadap

identitas dan nasionalisme Indonesia

 

17