Upload
benita-putri-md
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/4/2019 makalah HOM
1/21
MODUL HEMATOLOGI DAN ONKOLOGI MEDIK
PASIEN DENGAN KELUHAN LEMAS, LETIH, DAN SESAK NAFAS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
BENITA PUTRI PERMATA 0302005050
FADILLAH NUR HERBUONO 0302006085
SHELLA SUKOVA 0302006243
ANATASYALIA 0302007016
ATIKA PRISILIA 0302007038
DEWA PUTU SARIRASTHO M S 0302007062
HANA WIDYA ANINDHITA 0302007101
KARTIKA NOVIEKA WIRAWAN 0302007133
MARSELLA 0302007157
PIPIM SEPTIANA BAYASARI 0302007203
RINA WULANDARI 0302007220
TESA ADITYA YOSVARA 0302007255
KHAIRUL AIZAD BIN ADZMAN 0302007296
NOR ZAEHAN HANI BT. ZOL 0302007312
SITI FATIMAH BT. ELYAS 0302007399
8/4/2019 makalah HOM
2/21
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Jakarta, 14 Juni 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Diskusi kelompok kami berlangsung selama 4 jam dibagi dalam dua sesi pertemuan yang
bertempat di ruangan Farmasi 2. Tiap sesi berlangsung dalam waktu 2 jam. Diskusi
diikuti oleh 15 orang mahasiswa, sepanjang diskusi semua peserta mengikuti jalannya
diskusi dengan baik. Dalam diskusi kali ini, kelompok diskusi kami dipimpin oleh Dewa
Putu dan didampingi oleh Kartika sebagai sekretaris.
Topik diskusi yang diberikan adalah Pasien dengan keluhan lemas, letih dan
sesak napas. Hal-hal yang terjadi selama berlangsungnya diskusi adalah perdebatan
antara anggota diskusi mulai dari anamnesa hingga prognosis yang mungkin terjadi pada
pasien ini. Yang menjadi tutor pada diskusi kelompok kami kali ini adalah Dr. Lenny
Gunawan pada hari Rabu dan Kamis.
8/4/2019 makalah HOM
3/21
BAB II
LAPORAN KASUS
Skenario pertama
Seorang satpam datang dengan keluhan lemas, letih, nafas sesak. Selama sakit dia merasa
tidak nafsu makan.
Skenario kedua
Hasil pemeriksaan laboratorium :
- Hb : 8 g/dl- leukosit : 8000/ul
- hitung jenis : 1/2/8/60/23/6- LED : 40 mm/jam- Ht : 24 %
- eritrosit : 4 juta /ul
Sediaan Apus Darah Tepi
8/4/2019 makalah HOM
4/21
- MCV : 60 fl
- MCH : 32 pg
- MCHC : 32 %- Trombosit : 250.000 /ul
Hasil pemeriksaan khusus- serum iron : 50 ug/dl
- TIBC : 500 ug/dl
- feritin darah : 25 ng/ml
STATUS PASIEN
Identitas pasien :
Nama : Tn. X
Usia : -
Pekerjaan : Satpam
Alamat : -
Status pernikahan : -
8/4/2019 makalah HOM
5/21
Keluhan utama
Lemas, letih, dan sesak napas
Keluhan tambahan
Nafsu makan yang menurun
Anamnesis tambahan :
Riwayat penyakit sekarang :
- Ditanyakan sejak kapan keluhan ini berlansung?
- Adakah selama ini disertai dengan demam?
- Apakah ada pemicu sesak nafas? (allergen). Adakah disertai mengi?
- Adakah berat badan pasien menurun?
- Adakah menurun nafsu makan disebabkan disfagia?
- Adakah urin berwarna kemerahan? (suspek hematuria)
- Adakah tinja terdapat darah? (suspek hematochezia)
- Adakah terasa kembung,mual dan nyeri pada lambung? (gastritis)
Riwayat penyakit dahulu :
- Masalah pada ginjal
- Hati
8/4/2019 makalah HOM
6/21
- Alergi (asma bronkiale)
- Infeksi paru (pneumonia,TBC)
Riwayat penyakit keluarga
- Alergi (asma bronkiale)
- Keganasan (obstruksi saluran pernafasan)
Riwayat medikamentosa
- konsumsi obat yang menyebabkan alergi (bronkokonstriksi)
Riwayat kebiasaan
- Aktivitas (olahraga berlebihan yang menyebabkan serangan asma)
- Diit (makanan bersifat allergen)
- Merokok (suspek obstruksi pulmonary kronis COPD)
Pemeriksaan fisik;
1. Inspeksi
Tanda vital
Keadaan umum
Tinggi badan/berat badan (suspek malnutrisi)
Konjunktiva (anemia)
Rambut (rambut rontokmalnutrisi)
8/4/2019 makalah HOM
7/21
Kulit turgor,warna- (suspek dehidrasi)
Petechie (demam berdarah)
Kuku (anemia defisiensi besikuku seperti sendok)
Lidah (atrofi papil lidahanemia defisiensi besi)
2. Palpasi
Hepar, lien (pembesaran abnormal)
Kelenjar getah bening
Ekstremitas dingin (suspek pendarahan)
3. Perkusi
Paru, abdomen (deteksi massa abnormal keganasan,cairan-)
4. Auskultasi
Jantung (bising jantung abnormal, suspek cor pulmonal)
Paru (bising paru abnormal, suspek pleural effusion,obstruksi jalan pernafasan
atas)
Bising usus (masalah penyerapan,hipermotilitas)
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
Hb 8 gr/dl menurun (N :13-16 g/dl)
Leukosit 8000 normal ( N : 5000-10000 )
Hitung jenis : - Basofil 1 ( N : 0- 1% )
8/4/2019 makalah HOM
8/21
- Eosinofil 2 ( N : 1-3% )
- Netrofil batang 8 meningkat ( N : 2-6% ) shift to the left (granulosit
muda dilepas ke peredaran darah karena infeksi bakteri, kehilangan darah
ataupun keracunan bahan kimia)
- Netrofil segmen 60 ( N : 50-70% )
- Limfosit 23 ( N : 20-40%)
- Monosit 6 ( N : 2-8%)
LED : 40 mm/jam meningkat ( mungkin karena jumlah eritrosit berkurang, sehinggadarah mengendap lebih cepat) (N :
8/4/2019 makalah HOM
9/21
2. Asma bronkiale- reaksi alergen menyebabkan hipersekresi dan inflamasi saluran
pernafasan atas (trachea) yang menyebabkan penyempitan salur masuk udara ke
parenkim paru
3. Tuberculosis paru- infeksi pada bagian parenkim paru, biasanya lobus superior
menurunkan kapasitas paru dalam proses pertukaran oksigen
4. Pneumonia- infeksi pada paru yang biasanya pada lobus inferior menyebabkan
kapasitas parenkim paru dalam proses pertukaran oksigen terganggu
5. Gangguan gastrointestinal- gangguan pada penyerapan nutrisi (diare,
hipermotilitas usus kecil, erosi pada usus kecil) menyebabkan penyerapan
6.
Pemeriksaan penunjang yang disarankan
1. pemeriksaan darah lengkap (bilirubin serum, hapusan darah tepi)
2. pemeriksaan urin lengkap (suspek pendarahan genitourinari)
3. tinja (suspek melena/hematochezia)
4. roentgen toraks (suspek infeksi paru/obstriksi salur pernafasan)
Diagnosis kerja (laboratorium)
Anemia hipokrom mikrositer
Alasan :- Hb heme
- Ferritin produksi heme
8/4/2019 makalah HOM
10/21
Diagnosis kerja
Anemia defisiensi besi
Etiologi
1. Kehilangan besi (Fe) akibat perdarahan menahun
Saluran cerna hemoroid, tukak peptik
Genitalia
Saluran kemih hematuria
Saluran pernapasan hemoptisis
2. Absorbsi Fe menurun post-gastrektomi
3. Kebutuhan Fe meningkat
4. Rendahnya intake Fe
Pemeriksaan penunjang :
A.Hemoroid
- Anoskopi
- Kolonoskopi
- Rontgen usus halus atau enteroskopi,untuk curiga kelainan di usus halus semisal
tumor,
- atau rontgen Barium Enema atau kolonoskopi total,untuk curiga kelainan di
Kolon.
B Anemia defisiensi besi
- Laki-laki dewasa dapat diperiksa feses untuk mencari telur cacing tambang,bias
juga Kato-Katz(untuk melihat seberapa berat infeksinya)
8/4/2019 makalah HOM
11/21
Penatalaksaan :
- untuk hemoroid :
o Medis non farmakologis : bertujuan untuk mencegah perburukan
penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.
Dengan cara memperbaiki pola hidup,pola makan,minum,dan
perbaikan cara defekasi.Perbaikan cara defekasi ini,teridiri dari :
Diet
Cairan
Serat tambahan
Pelicin feses
Perubahan perilaku buang air(posisi jongkok,sehingga
mengurangi mengedan)
o Medis farmakologis : memperbaiki defekasi dan meredakan atau
menghilangkan keluhan dan gejala.
Obat memperbaiki defekasi : seperti suplemen serat atau pelican
tinja,
Obat simtomatik : mengurangi keluhan
gatal,nyeri,krn kerusakan kulit di daerah anus,
Obat menghentikan perdarahan
Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid
8/4/2019 makalah HOM
12/21
o Minimal Invasive : menghentikan atau memperlambat
perburukan penyakit,dengan tindakan yang tidak terlalu invasive seperti
skleroterapi hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser.
o Tindakan bedah
- Untuk anemia :
o Terapi kausal : terapi terhadap penyebab perdarahan.misalnya pengobatan
cacing tambang,pengobatan hemoroid,pengobatan menorhagia.
o Terapi preparat besi untuk mengganti kan kekurangan besi dalam
tubuh,seperti :
Terapi besi oral : paling murah dan efektif adalah
Sulfas ferosus
Terapi besi parenteral : sangat efektif,tetapi mempunyai risiko
lebih besar dan harganya mahal.diberikan dengan indikasi :
Intoleransi terhadap besi oral
Kepatuhan terhadap obat yang rendah
Gangguan pencernaan seperti colitis ulseratif yang
dapat kambuh jika diberikan besi
Penyerapan besi terganggu
Keadaan kehilangan darah banyak
Kebutuhan besi yang tinggi dalam waktu pendek
Defisiensi besi fungsional relatif akibat pemberian
eritropoetin pada anemia gagal ginjal kronik atau
anemia akibat penyakit kronik.
Pengobatan lain
Diet : makanan tinggi protein,seperti protein hewani.
Vitamin c : vitamin c diberikan 3 x 100 mg per hari untuk
meningkatkan absorpsi besi.
Transfusi darah,dengan indikasi :
8/4/2019 makalah HOM
13/21
o Penyakit jantung anemic
o Anemia yang sangat simtomatik
o Pasien memerlukan peningkatan hemoglobin yang cepat
seperti pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi.
Prognosis :
- Ad vitam : Dubia ad bonam
- Ad fungsionam : Dubia ad bonam
- Ad sanasionam : Dubia ad bonam
8/4/2019 makalah HOM
14/21
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ANEMIA DEFISIENSI BESI
I. DEFINISI
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis,karena cadangan besi kosong (depleted iron
store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering dijumpai,terutama
di negara-negara tropik atau Negara dunia ketiga,oleh karena sangat berkaitan erat
dengan taraf social ekonomi.
II. KLASIFIKASI DERJAT DEFISIENSI BESI
Jika dilihat dari beratnya kekurangan besi dalam tubuh amak defisiensi besi dapat
dibagi menjadi 3 tingkatan :
Deplesi besi (iron depleted state) :
cadangan besi menurun tetapi penyediaan besi untuk eritropoesis belum
terganggu.
8/4/2019 makalah HOM
15/21
Eritropoesis defisiensi besi (iron deficient erythropoesis) :
Cadangan besi kosong,penyediaan besi untuk eritropoesis terganggu,tetapi
sebelum timbul anemia secara laboratorik.
Anemia defisiensi besi :
Cadangan besi kosong disertai anemia defisiensi besi.
III. ETIOLOGI
Anemia defisiensi besi disebabkan oleh karena rendahnya masukan besi,gangguan
absorpsi,serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun :
Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun dapat berasal dari :
o Saluran cerna : akibat dari tukak peptic,pemakaian
salisilat atau NSAID,kanker lambung,kanker
kolon,divertikulosis,hemoroid dan infeksi cacing tambang.
o Saluran genitalia perempuan : menorrhagia atau metrorhagia.
o Saluran kemih : hematuria
o Saluran napas : hemoptoe
Faktor nutrisi : akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan,atau
kualitas besi (bioavailabilitas) besi yang tidak baik (makanan banyak
serat,rendah vitamin C,dan rendah daging)
Kebutuhan besi meningkat : seperti pada prematuritas,anak dalam masa
pertumbuhan dan kehamilan.
Gangguan absorpsi besi : gastrektomi,tropical sprue atau colitis
kronik.
IV. PATOGENESIS
Perdarahan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi
menurun(iron depleted state atau negative iron state). Keadaan ini ditandai oleh
penurunan kadar feritin serum,peningkatan absorpsi besi dalam usus,serta
pengecatan besi dalam sumsum tulang negative.
8/4/2019 makalah HOM
16/21
Apabila kekurangn besi berlanjut terus menerus maka cadangan besi menjadi
kosong sama sekali,gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia secara klinis
belum terjadi keadaan ini disebut sebagai,iron deficient erythropoesis.Pada fase
ini keadaan yang dijumpai ialah peningkatan kadarfree protophorphyrin atau zinc
protophophyrin dalam eritrosit.Saturasi transferin menurun dan total iron
binding capacity (TIBC) meningkat.
Apabila jumlah besi menurun terus maka seritropoesis semakin terganggu
sehingga kadar hemoglobin mulai menurun,akibatnya timbul anemia hipokromik
mikrositer,disebut sebagai iron deficiency anemia.Pada saat ini juga terjadi
kekurangan besi pada epitel serta pada beberapa enzim yang dapat menimbulkan
gejala pada kuku,epitel mulut dan faring serta berbagai gejala lainnya.
V. MANIFESTASI KLINIS
Terbagi menjadi tiga golongan besar,yaitu :
1. Gejala umum anemia
Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada
anemia defisiensi besi apabila akdar hemoglobin turun dibawah 7-8 g/dl.
Gejala yang timbul seperti badan lemah,lesi,cepat lelah,mata berkunang-
kunang,serta telinga mendenging.
Biasanya pada pasien dijumpai pasien yang pucat,terutama pada
konjungtiva dan jaringan dibawah kuku.
2. Gejala khas Defisiensi Besi
o Koilonychia : kuku sendok ( spoon nail),kuku menjadi
rapuh,bergaris-garis vertical dan menjadi cekung sehingga mirip
seperti sendok/
o Atrofi papil lidah : permukaan lidah menjadi licin dan
mengkilap karena papil lidah menghilang.
o Stomatitis angularis (cheilosis) : adanya keradangan pada
sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat
keputihan.
o Disfagia : nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
8/4/2019 makalah HOM
17/21
o Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia
o Pica : keinginan untuk memakan bahan yang tidak lazim, seperti
: tanah liat,es,lem dan lain-lain.
3. Gejala penyakit dasar
Dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi penyebab anemia
defisiensi besi tersebut.
Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing tambang dijumpai
dyspepsia,parotis membengkak,dan kulit telapak tangan berwarna
kuning seperti jerami.
Pada anemia akibat perdarahan kronik akibat kanker kolon dijumpai gejala
gangguan kebiasaan buang besar atau gejala lain tergantung dari lokasi
kanker tersebut.
VI. PENATALAKSANAAN
Terapi kausal : terapi terhadap penyebab perdarahan.misalnya pengobatan
cacing tambang,pengobatan hemoroid,pengobatan menorhagia.
Terapi preparat besi untuk mengganti kan kekurangan besi dalam
tubuh,seperti :
Terapi besi oral : paling murah dan efektif adalah Sulfas
ferosus
Terapi besi parenteral : sangat efektif,tetapi mempunyai risiko
lebih besar dan harganya mahal.diberikan dengan indikasi :
o Intoleransi terhadap besi oral
o Kepatuhan terhadap obat yang rendah
o Gangguan pencernaan seperti colitis ulseratif yang dapat
kambuh jika diberikan besi
8/4/2019 makalah HOM
18/21
o Penyerapan besi terganggu
o Keadaan kehilangan darah banyak
o Kebutuhan besi yang tinggi dalam waktu pendek
o Defisiensi besi fungsional relatif akibat pemberian
eritropoetin pada anemia gagal ginjal kronik atau anemia akibat
penyakit kronik.
Pengobatan lain
Diet : makanan tinggi protein,seperti protein hewani.
Vitamin c : vitamin c diberikan 3 x 100 mg per hari untuk
meningkatkan absorpsi besi.
Transfusi darah,dengan indikasi :
o Penyakit jantung anemic dengan ancaman payah jantung
o Anemia yang sangat simtomatik
o Pasien memerlukan peningkatan hemoglobin yang cepat
seperti pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi.
VII. PENCEGAHAN
Tindakan pencegahan anemia defisiensi besi dapat berupa :
Pendidikan kesehatan :
o Kesehatan lingkungan,misalnya tentang pemakaian
jamban,perbaikan lingkungan kerja,misalnya pemakaian alas
kaki sehingga dapat mencegah penyakit cacing tambang.
8/4/2019 makalah HOM
19/21
o Penyuluhan gizi untuk mendorong konsumsi makanan yang
membantu absorpsi besi.
Pemberantasan infeksi cacing tambang,bisa dilakukan dengan
pengobatan masal ahthelmentik dan perbaikan sanitasi.
Suplementasi besi,pemberian besi profilaksis pada segmen penduduk
yang rentan,seperti ibu hamil dan anak balita.Di Indonesia diberikan
pada wanita hamil dan anak balita memakai pil besi dan folat.
Fortifikasi bahan makan dengan besi,yaitu mencampurkan besi pada
bahan makan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
8/4/2019 makalah HOM
20/21
1. Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H., 2005.Kapita Selekta Hematologi.
Jakarta : EGC.
2. Weiss, G.,Goodnough, L.T., 2005. Anemia of Chronic Disease.Nejm, 352 : 1011-
1023.
3. Sudoyo W A, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. 4 th
ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007.
4. Silbernagl S, Lang F. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: penerbit buku
kedokteran. 2007.
5. Bakta I M, Suega K, Dharmayuda T G. Anemia Defisiensi Besi. In:Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2006; p. 634-40.
6. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
7. Mayo clinic staff. Iron deficiency anemia [Website]. March 24,2009 [cited 2009
December 09]. Available at http://www.mayoclinic.com/health/iron-deficiency-
anemia/DS00323
BAB V
http://www.mayoclinic.com/health/iron-deficiency-anemia/DS00323http://www.mayoclinic.com/health/iron-deficiency-anemia/DS00323http://www.mayoclinic.com/health/iron-deficiency-anemia/DS00323http://www.mayoclinic.com/health/iron-deficiency-anemia/DS003238/4/2019 makalah HOM
21/21
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang
didapatkan, maka diagnosis untuk Tn. X adalah anemia defisiensi besi karena perdarahan.
Ucapan terima kasih
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah pengetahuan pembaca. Kami mengucapkan terima kasih untuk tutor
kami pada hari Rabu dan Kamis, yaitu Dr. Lenny Gunawan yang telah bersedia
membimbing dan mengarahkan kami selama diskusi berlangsung.