Upload
alina
View
118
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kelompok 1 Mahasiswa Prodi Kimia'14 UPR
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pendidikan adalah karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan
insan tertentu dan suatu sistem yang dikelompokkan menjadi dua sistem yakni sistem
mekanik dan sistem organik. Sistem mekanik adalah melihat pendidikan sebagai suatu proses
yang melibatkan input-proses-output yang terdapat kausal bersifat langsung dan linier.
Pandangan ini menunjukkan bahwa intervensi untuk mempengaruhi output dapat didesain
dengan memanipulasi input. Sebagai mana diketahui input dalam proses pendidikan
mencakup siswa, guru, kurikulum, materi pelajaran, proses pembelajaran, ruang kelas dan
pergedungan, peralatan dan kondisi lingkungan. Artinya, upaya untuk meningkatkan mutu
output dilakukan dengan menambah atau meningkatkan kualitas input.
Dalam kasus dunia pendidikan di Indonesia, seringkali standar bagi pemula atau guru
baru belum dapat dipenuhi. Namun setelah mereka aktif sebagai guru, kemudian ada
langkah-langkah memenuhi standar tersebut. Misalnya para guru yang masih under-standard
tadi melakukan upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri, baik dengan cara
melanjutkan studi atau kegiatan lain yang misalnya semisal. Untuk dapat melaksanakan
tugasnya sebagai guru yang baik, pemerintah Indonesia bersama berbagai lembaga terkait
telah merumuskan dan menyusun butir penting yang harus dipenuhi oleh para guru yang
kemudian disebut dengan standar profesionalitas guru.
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, perlu kiranya kita mengetahui standar
profesionalitas guru baik hakikat standar profesionalitas maupun upaya peningkatan
profesionalitas. Oleh karena itu dalam makalah ini, penyusun akan dibahas mengenai
“Standarisasi Profesionalitas Guru”.
1
II. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesional ?
2. Apa pengertian guru ?
3. Apa status, peran, dan tugas guru ?
4. Apa kewajiban dan hak guru ?
5. Bagaimana kinerja guru dan kesejahteraannya ?
III. Tujuan
1. Mengetahui pengertian profesional
2. Mengetahui pengertian guru
3. Mengetahui status, peran dan tugas guru
4. Mengetahui kewajiban dan hak guru
5. Mengetahui kinerja guru dan kesejahteraannya
IV. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Profesi
Pendidikan. Serta dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca
mengenai hakekat guru professional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesional
Menurut UU RI No. 14/2005 Pasal 1 ayat 4, profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Professional berarti
persyaratan yang memadai sebagai suatu profesi. Pekerjaan profesional berbeda dengan
pekerjaan lainnya karena suatu profesi memerlukan keahlian dan keterampilan khusus
dalam melaksanakan profesinya. Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat professional
adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dikerjakan oleh mereka yang karena tidak dapat
memperoleh pekerjaan lain (Sudjana, 1988).
Pengertian professional dikatakan sebagai sesuatu yang bersangkutan
dengan profesi, memerlukan kepamdaian khusus untuk menjalankannya, dan
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir) (Tilaar, 1999).
Professional diartikan pula sebagai usaha untuk menjalankan salah satu profesi
berdasarkan keahlian dan keterampilan yang dimiliki seseorang dan berdasarkan profesi
itulah seseorang mendapatkan suatu imbalan pembayaran berdasarkan standar
profesinya. Pekerjaan yang bersifat professional adalah pekerjaan yang hanya dapat
dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang
dikerjakan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Professional berasal dari kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan
suatu pekerjaan. Sebagai kata benda, professional kurang lebih berarti orang yang
melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profesiensi seperti pencaharian.
Supriadi (1999), menyatakan bahwa professional menunjukkan kepada dua hal. Pertama,
penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan seharusnya. Kedua, kinerja yang
dituntut sesuai standar yang telah ditetapkan (dokter, lawyer). Jadi, professional adalah
3
orang yang melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan
dedikasi tinggi dengan sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang dimilikinya
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuh tahapan menuju status professional, antara lain :
1) Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan;
2) Penentuan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan;
3) Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja;
4) Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan sesuatu
yang lebih baik;
5) Penentuan tanggung jawab kerja;
6) Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja;
7) Memberikan pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat
pengguna jasa profesi.
2.2 Pengertian Guru
Definisi guru berkembang secara luas, guru disebut pendidik professional
karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orangtua untuk ikut mendidik
anak. Guru juga dikatakan sebagai seseorang yang memperolah Surat Keputusan (SK),
baik dari pemerintah atau swasta untuk melaksanakan tugasnya, dan karena itu memiliki
hak dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan
sekolah.
Guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan
ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan
pekerjaan sebagai guru. Profesi guru memerlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai
guru yang professional, yang harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan
pembelajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan. Profesi ini juga perlu pembinaan dan
pengembangan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan
sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam Undang-
Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga
4
profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh
seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah.
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran, serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan
pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses
pendidikan.
Mengutip pendapat Laurence & Jonathan dalam bukunya This is Teaching
(hlm.10) : “ teacher is professional person who conducts classes” (guru adalah
seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola sekolah).
Sementara menurut Jean & Morris dalam Foundation of Teaching an Introduction to
Modern Educational, (hlm.141) : “teacher are those persons who consciously direct the
experiences and behavior of and indivual so that education takes places”. Artinya, guru
adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari
seorang individu sehingga dapat terjadi pendidikan (Uno,2007).
Djohar (2006) mengatakan bila ingin mengangkat masalah profil guru pada
dasarnya kita ingin mengajukan potret guru. Potret guru ini tentunya tidak akan tampak
baik apabila kita gunakan objek guru masa kini dan masa lampau. Oleh karena itu,
untuk menyajikan profil guru sebenarnya, dan untuk itu diperlukan pengalaman dan
kreativitas kita untuk mewujudka lukisan tersebut. Keutuhan lukisan tersebut dapat
dikonstruksi dari cirri dasarnya, yaitu a) guru yang kompeten mengajar bidang studi
yang diajarka; b) guru yang professional dalam melaksanakan tugasnya; c) guru yang
terampil dalam melaksanakan tugas kesehariannya.
Mengajar hanya dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh seseorang
yang telah melewati pendidikan tertentu yang memang dirancang untuk mempersiapkan
guru. Dengan kata lain, mengajar merupakan suatu profesi. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat, muncul dua kecenderungan: pertama,
proses mengajar menjadi sesuatu kegiatan yang semakin bervariasi, kompleks dan
5
rumit. Kedua, ada kecenderungan pemegang otoritas struktual, ingin memaksakan
kepada guru untuk mempergunakan suatu cara mengajar yang kompleks dan sulit.
Sebagai akibat munculnya dua kecenderungan di atas, agar dituntut untuk menguasai
berbagai metode mengajar dan diharuskan menggunakan metode tersebut.
2.3 Status, Peran, Dan Tugas Guru
Dalam melaksanakan tugas, status guru, sebagai berikut
1. Guru sebagai PNS atau pegawai swasta yang memiliki surat keputusan mengajar.
2. Guru sebagai profesi (ibu profesi) karena melahirkan banyak profesi
3. Guru sebagai social leadership, guru dianggap serbatahu, teladan, dan sumber
pengetahuan
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar
dinas, dalam bentuk pengabdian. Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan
orang di luar pendidikan.
Menurut pidarta (1997), peranan guru/pendidik, antara lain (1) sebagai
manajer pendidikan atau pengorganisasian kurikulum; (2) sebagai fasilitator pendidikan;
(3) pelaksana pendidikan; (4) pembibmbing dan supervisor; (5) penegak disiplin; (6)
menjadi modal perilaku yang akan ditiru siswa; (7) sebagai konselor; (8) menjadi penilai;
(9) petugas tata usaha tentang atmitrasi kelas yang wajar; (10) menjadi komunikator
dengan orangtua siswa dwngan masyarakat; (11) sebagai pengajar untuk meningkatkan
profesi secara berkelajutan; (12) menjadi anggota organisasi profesi pendidikan.
Tampubolon (2001) menyatakan peran guru bersifat multidimensional,
yang mana guru menduduki peran sebagai, (1) orangtua; (2) pendidik atau pengajar; (3)
pemimpin atau manajer; (4) produsen atau pelayanan; (5) pembimbing atau fasilitator; (6)
motivator dan stimulator; dan (7) peneliti atau narasumber. Peran tersebut dapat
bergaradasi menurun, naik, atau tetap sesuai dengan jenjang tuntutannya.
6
Efektivitas dan efesiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung
kepada peran guru. Syamsuddin (2003) mengemukakan bahwa dalam pengertian
pendidikan secara luas, seorang guru yang ideal seyogianya dapat berperan sebagai
berikut.
1. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma
kedewasaan.
2. Innovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan.
3. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada siswa
4. Transformator (penerjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan
dalam pribadinya dan perilakunya,dalam proses interaksi dengan sasaran didik.
5. Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan
menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang
menciptakakannya).
Di lain pihak, surya (1997) mengemukakan tentang peranan guru di
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Di sekolah, guru berperan sebagai perencana
pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran siswa. Dalam keluarga,
guru berperan sebagai pendidik dalam keluarga (family educator). Sementara itu di
masyarakat, guru berperan sebagai Pembina. Masyarakat ( social developer ), penemu
masyarakat ( social inovator ) , dan agen masyarakat ( social agent ).
Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi
pendidikan, guru berperan sebagai berikut.
1. Pengambilan insiatif, pengarah, dan penilai pendidikan.
2. Wakil masyarakat disekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan
kepentingan masyarakat dalam pendidikan.
3. Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahanyang harus diajarkannya.
4. Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para siswa melaksanakan disiplin.
5. Pelaksana adminisistrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan
dapat berlangsung dengan baik.
7
6. Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan
perkembangan siswa sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan.
7. Penerjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk menyampaiakan berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.
Guru adalah profesi yang strategis dan mulia. Inti tugas guru adalah
menyelamatkan masyarakat dari kebodohan, sifat, serta perilaku buruk yang
menghancurkan masa depan mereka. Tugas tersebut merupakan tugas para nabi, tetapi
karna nabi sudah tidak ada tugas tersebut menjadi tugas guru.
Seoarang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip
mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, antara lain:
1. Membangkitkan perhatian siswa pada materi yang di berikan serta dapat
menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Membangkitkan minat siswa untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan
menemukan sendiri pengetahuan.
3. Membuat urutan (sequence) dalam pemberian, pembelajaran dan penyesuaian dengan
usia dan tahapan tugas perkembangan siswa.
4. Menghubungakan pelajaran yang di berikan dengan pengetahuan yang di miliki siswa
(kegiatan apersepsi), agar siswa menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang di
terimanya.
5. Dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang sehingga tanggapan siswa
menjadi jelas.
6. Memerhatikan dan memikirkan hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjaga konsentrasi belajar sisiwa dengan cara memberi kesempatan berupa
pengalaman secara langsung, mengamati/ meneliti dan menyimpulkan pengetahuan
yang di peroleh.
8. Mengembangkan sikap siswa dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas
maupun di luar kelas.
9. Menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa secara individual agar dapat melayani
siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
8
Peranan dan tugas yang di emban guru sangat berat. Tugas guru tidak
hanya mengajar, tetapi juga harus dapat mendidik, membimbing, membina dan
memimpin kelas. Sementara peranan guru juga sangat banyak, di antaranya (1) guru
sebagai perancang pembelajaran; (2) guru sebagai pengelola pembelajaran; (3) guru
sebagai pembelajaran; (4) guru sebagai evaluator; (5) guru sebagai konselor; (6) guru
sebagai pelaksana kurikulum.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih
bearti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada sisiwa. Dengan kata lain,
seorang guru di tuntut mampu menyelaraskan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
dalam proses pembelajaran.
Sejalan dengan amanat dalam UU RI No.14/2005 tentang guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidik anak, usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berlakunya
kurikulum 2006 (KTSP) menempatkan guru sebagai salah satu komponen pendidikan
yang di harapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini karena pada
tingkat pelaksanaan pembelajaran yang di isyaratkan dalam kurikulum.
Pada era globalisasi saat ini ketika kemajuan IPTEK semakin pesat, hal ini
juga berimbas pada pentingnya seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan
mereka sehingga terwujud profesionalan yang mantap. Seorang guru, dituntut untuk
mampu menampilkan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menarik siswa untuk
beraktivitas secara aktif.
Selain harus melaksanakan beban kinerja utama seperti yang tercantum
dalam Pasal 35 ayat 1 UU RI No. 14/2005, yaitu merencanakan, melaksanakan, dan
menilai pembelajaran, membimbing dan melatih siswa, serta melaksanakan tugas
tambahan, saat ini guru juga dituntut untuk kreatif dalam menciptakan suasana balajar
yang inovatif. Hal ini karena guru di harapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan
melalui sistem persekolahan sehingga menghasilkan individu warga masyarakat masa
9
depan Indonesia yang memiliki dasar-dasar karakter yang kuat, kecakapan hidup, dan
dasar-dasar penguasaan IPTEK.
2.3 Kewajiban dan Hak Guru
Kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan, sedangkan
hak merupakan dampak dari sesuatu yang telah dilaksanakan. Berikut akan diuraikan
kewajiban dan hak guru menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
1. Kewajiban Guru
Kewajiban guru adalah melayani pendidikan khususnya disekolah, melalui
kegiatan mengajar, mendidik, dan melatih, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
menyiapkan generasi bangsa kita agar mampu hidup di dunia yang sedang menunggui
mereka. Agar tujuan itu dapat dicapai maka disyaratkan:
A. Jumlah guru memadai dengan jumlah sekolah yang harus dilayani
B. Jenis guru yang disediakan (Djohar,2006)
Menurut UUGD No.14.Tahun 2005, kewajiban guru sebagai berikut.
a. Memiliki kualifikasi akademik yang berlaku
b. Memiliki kompetensi pedagogik, yang meliputi:
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2) Pemahaman terhadap sisiwa
3) Pengembangan kurikulum atau silabus
4) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidikdan dialogis
5) Perencanaan pembelajaran
6) Evalusi hasil belajar
7) Pengembangan siswa untuk berbagi potensi yang dimilikinya
c. Memiliki kompetensi kepribadian, yang meliputi:
1) Beriman dan bertakwa
2) Berakhlak mulia
3) Arif dan bijaksana
4) Demokratis, mantap, stabil, dewasa, jujur, dan sportif
10
5) Menjadi teladan bagi masyarakat dan siswa
6) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
7) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri
d. Memiliki kompetensi sosial, yang meliputi:
1) Berkomunikasi lisan, tulis, atau isyarat santun
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
3) Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, wali siswa
4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengidahkan
norma serta sistem nilai yang berlaku.
5) Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
e. Memeiliki kompetensi profesional, yang meliputi:
1) Mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai
dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan
kelompok mata pelajaran yang akan diampu
2) Mampu menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,atau
seni yang relevan yang secara konseptual menaungi program satuan
pendidikan
f. Memiliki sertifikat pendidik
g. Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional
h. Melaporkan pelanggaran terhadap peraturan satuan pendidikan yang
dilakukan oleh siswa kepada pemimpin satuan pendidikan
i. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, pemerintah
daerah, dan pemerintah.
j. Melaksanakan pembelajaran yang mencangkup kegiatan pokok:
1) Merencanakan pembelajaraan
2) Melaksanakn pembelajaran
3) Menilai hasil pembelajaran
4) Membimbing dan melatih siswa
11
5) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Tugas guru dalam bidang
kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orangtua kedua. Ia harus
mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang
diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar.
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di
liggkunganya karena dari seorang guru, di depan memberikan suri teladan, di tengah-
tengah membangun, dan di belakang memberikan dorongan dan motivasi, ini sesuai
dengan ungakapan Ing ngarso sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri
handayani. Artinya guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan
manusia indonesia seutuhya yang berdasarkan pancasila(Usman,1995)
2. Hak Guru
Hak Guru adalah hak untuk memproleh gaji, hak untuk pengembangan
karir, hak untuk memproleh kesejahteraan, dan hak untuk memproleh perlindungan
hukum, baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam memproleh perlindungan hukum,
baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam memproleh hak-hak mereka. Berikut ini
adalah hak-hak guru menurut UUGD No.14 Tahun 2005.
a. Mengikuti uji kompetensi untuk memproleh sertifikat pendidik bagi guru yang telah
memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV.
b. Memproleh penghasialn diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial
c. Mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan susbsidi tunjangan fungsional
bagi guru yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik yang telah diberi satu nomor registrasi guru oleh Departemen ;
12
2) Memenuhi beban kerja sebagai guru;
3) Mengajar sebagai guru mata pelajaran dan / guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan sertifikat pendidik yang dimilikinya;
4) Terdaftar pada Departemen sebagai guru tetap;
5) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
6) Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat bertugas;
d. Mendapatkan maslahat tambahan dalam bentuk :
1) Tunjangan pendidikan , asuransi pendidik, besiswa, atau penghargaan bagi guru;
2) Kemudahan memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.
e. Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan jabatan, uang atau barang, piagam, dan atau bentuk penghargaan lain.
f. mendapat tambahan angka kredit setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali bagi guru yang bertugas di daerah khusus.
g. Mendapatkan penghargaan bagi guru yang gugur dalam melaksanakan tugas pendidikan.h. Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam bentuk kenaikan
pangkat/ kenaikan jenjang jabatab fungsional.i. Memberikan penilaian hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada siswa.j. Memberikan penghargaan kepada siswa yang terkait dengan prestasi akademik / prestasi
non-akademik.k. Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar aturan.l. Mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan
keselamatan.m. Mendapatkan perlindungan hukum bagibtindak kekerasan, ancaman, perlakuan
diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil.n. Mendapakan perlindungan profesi terhadap:
1) Pemutusan hubungan jkerja yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Pemberian imbalan yang tidak wajar.
3) Pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi;
4) Pembatasan atau pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugas .
13
o. Mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dari satuan pendidikan dan penyelenggara satuan pendidikan terhadap:
1) Risiko gangguan keamanan kerja;
2) Kecelakaan kerja;
3) Kebakaran pada waktu kerja;
4) Bencana alam;
5) Kesehatan lingkungan kerja; dan
6) Risiko lain.
p. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan hak atas kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
q. Memperolaeh akses memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran.r. berserikat dalam organisasi profesi guru.s. Kesempatan untuk perperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.t. Kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akaemik dan
kompetensinya, serta untuk memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidangnya
u. Berhak memperoleh cuti studi.
Adapun dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 40,
kewajiban dan hak guru sebagai berikut.
a. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
1) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan logis.
2) Memiliki komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
3) Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai kepercayaan yang diberikan kepadanya.
b. Pendidik adalah tenaga kependidikan brhak memperoleh:
1) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;
2) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
3) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;
14
4) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan ha katas hasil
kekayaan intelektual;
5) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Pada pasal 43 UU Sisdiknas juga disebutkan hak lain yang akan diproleh guru
adalah promosi dan sertifikat, yaitu:
a. Promosi dan penghargaan bagi pendidik den tenaga kependidikan dilakukan
berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi
kerja dalam bidang pendidikan;
b. Sertifikasi pendidikan diselenggarakan oleh perguruaan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditas;
c. Ketentuan mengenai promosi, penghargaan, dan sertifikasi pendidk sebagai mana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
2.4.1 Guru, Kinerja, dan kesejahteraan
Kinerja guru merupakan faktor yang paling menentukan kualitas
pembelajara. Dengan demikian, peningkatan mutu pendidiakankualitas kinerja guru perlu
mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan. Kualitas kinerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang amat kompleks dan menunjukkan apakah pembinaan dan
pengembangan profesional dalam satu pekerjaan berhasil atau gagal. Menurut Coulquitt
(Pusat Penelitian kebijakan dan Inovasi Pendidikan, Balitbang, kemdiknas, 2010 ) ada
tiga komponen yang dapat menjadi indikator kinerja, yaitu :
1. Kinerja dalam tugas, baik rutin maupun nonrutin yang disebut tugas adaptif ;
2. Kinerja yang disebut dengan perilaku kewarganegaraan (citizenship behavior), yaitu
perilaku sukarela yang dikerjakan seseorang yang tidak termasuk tugasnya, tetapi
mempunyai sumbangan terhadap pencapaian organisasi, dengan menunjukkan kerja
yang melampui tugas normal tanpa mengharapkan imbalan karena kecintaannya
terhadap organisasinya; dan
15
3. Perilaku negatif yang mengganggu ketercapaian tujuan organisasi, seperti sabotase,
korupsi, menghamburkan sumber daya, gosip, pelecehan, dan penyalahgunaan
wewenang.
Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu
guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji
sertifkasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk
upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku,
baik bagi guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun bagi guru yang
berstatus non-Pegawai Negeri Sipil (non-PNS/Swasta). Dengan peningkatan mutu dan
kesejahteraan guru, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu
pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Kesejahteraan guru dalam Undang-Undang Guru pasal 14 ayat 1, bahwa
guru dalam menjalankan keprofesionalan, guru berhak :
1) memperoleh keberhasilan;
2) mendapat promosi;
3) memperoleh perlidungan;
4) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan diri;
5) berhak untuk mendapatkan serana dan praserana pembelajaran;
6) memiliki kebebasan penilaan, menentukan kelulusan, penghargaan, dan sanksi
kepada siswa;
7) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam menjalankan tugas;
8) memiliki kebebasan untuk berserikan dalam organisasi profesi;
9) memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentukan kebijakan pendidikan ;
1) kualitas akademik dan kompetensi;
2) memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya
(Depdiknas, 2005)
16
Dari kesebelas kesejahteraan guru di atas, ada kesejahteraan lain yang diterima oleh
guru, yaitu
(1) tunjangan profesi, seperti yang disebutkan pada pasal 16 ayat 1;
(2) tunjangan fungsional; seperti yang disebutkan pada pasal 17 ayat 1;
(3) tunjangan khusus,untuk guru yang bekerja di daerah khusus, seperti yang
disebutkan pada pasal 18 ayat 1;
(4) juga diberikan tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan
penghargaan;
(5) kepada guru juga dijanjikan untuk mendapatkan kesejahteraan berupa kemudahan
bagi putra dan putrinya untuk memperoleh pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
lain-lain.
Setiap orang yang bekerja menjadikan kesejahteraan sebagai salah satu
tolok ukur keberhasilan. Faktor kesejahteraan diangggap akan memengaruhi kinerja
seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, termasuk guru. Program sertifikasi yang
dicanangkan pemerintah termasuk salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan guru.
17
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan1. Profesional diartikan pula sebagai usaha untuk menjalankan salah satu profesi
berdasarkan keahlian dan keterampilan yang dimiliki seseorang dan berdasarkan profesi
itulah seseorang mendapatkan suatu imbalan pembayaran berdasarkan standar profesinya.
2. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi siswa pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah.
3. Status guru terbagi menjadi 3 yaitu, guru sebagai PNS atau pegawai swasta yang
memiliki Surat Keputusan mengajar, guru sebagai profesi, guru sebagai social leadership.
Sedangkan peran guru bersifat multidimensional dan inti dari tugas guru adalah
menyelamatkan masyarakat dari kebodohan, sifat, serta perilaku buruk yang
menghancurkan masa depan mereka.
4. Kewajiban guru adalah melayani pendidikan khususnya di sekolah, melalui kegiatan
mengajar, mendidik, dan melatih untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menyiapkan
generasi bangsa kita agar mampu hidup di dunia yang sedang menunggui mereka.
Sedangkan hak guru adalah hak untuk memperoleh gaji, hak untuk pengembangan karier,
hak untuk memperoleh kesejahteraan, dan hak untuk memperoleh perlindungan hokum,
baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam memperoleh hak-hak mereka.
5. Kinerja guru merupakan faktor yang paling menentukan kualitas pembelajaran. Faktor
kesejahteraan dianggap akan memengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan
pekerjaannya, termasuk guru.
18
DAFTAR PUSTAKA
Djaman Satori dkk, 2003. Profesi Keguruan 1, Universitas Terbuka.
Hamza. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT.BumiAksara.
Mulyasa. E. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung
Maman Achdiat, 1981. Pembentukan Profesional Keguruan. Penlok P3G.
Sutan Zanti Arbi, Syahmiar Syahrun, 1991/1992. Dasar-Dasar Kependidikan,Dirjen Dikti Depdikbud.
Suprihati ningrum, jamil.2012. Guru Profesional. Yogyakarta: Aruzz Media
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
19