28
TUGAS AGAMA “HAJI dan UMRAH” OLEH : ANNISA SHAHIRA I B AKADEMI FARMASI DWI FARMA BUKITTINGGI

Makalah Haji Dan Umrah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Haji Dan Umrah

TUGAS AGAMA

“HAJI dan UMRAH”

OLEH :

ANNISA SHAHIRA

I B

AKADEMI FARMASI DWI FARMA

BUKITTINGGI

TP : 2013 – 2014

Page 2: Makalah Haji Dan Umrah

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “HAJI dan UMRAH” tepat

pada waktunya.

Tidak lupa pula shalawat beriringan salam tak lupa pula kita sampaikan kepada arwah

junjungan kita yakni nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam

kebodohan sampai kealam yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan seperti saat sekarang ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Zulefendi sebagai guru bidang studi

agama islam yang telah membimbing dalam pebuatan makalah ini.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang

tepat atau menyinggung perasaan pembaca.. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi

kita semua. Amiin Ya Rabb

Bukittinggi, Oktober 2013

Penyusun

Page 3: Makalah Haji Dan Umrah

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…….................................................................................................................... i

Daftar Isi……..…………………………………………………………………….…………. ii

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang…………...

……………………………………………………………1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….………1

1.3. Tujuan…………………...

……………………………………………………………………1

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Haji dan Umrah beserta dalilnya.………… …………………………….…… 2 - 3

2.2 Fungsi dan Tujuan Haji dan Umrah…………………..……………………….……………4 - 5

2.3 Tata Cara Haji dan Umrah……………..… ………………… …………………...……5 - 13

2.5 Hikmah Haji dan Umrah………….……… ……………………………………………13 - 14

BAB III

Kesimpulan dan Penutup……………………………………………………………………………….iii

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..………vi

Page 4: Makalah Haji Dan Umrah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Haji dan umrah adalah salah satu ibadah dalam agama islam. Yang merupakan rukun iman

yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan

menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta Dalam

mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan

segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu

tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan secara singkat

mengenai pengertian haji dan umrah, tujuan yang ingin kita capai dalam haji dan umrah, dasar

hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat

membatalkan haji dan umrah.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan dalil tentang haji dan umrah ?

2. Bagaimana fungsi dan tujuan dari haji dan umrah ?

3. Bagaimanakah tata cara haji dan umrah ?

4. Apa hikmah dari haji dan umrah ?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

1. Dapat mengetahui pengertian dan dalil tentang haji dan umrah

2. Dapat merasakan fungsi dan tujuan dari haji dan umrah

3. Dapat mengamalkan apa saja tata cara haji dan umrah

4. Mengetahui hikmah dari haji dan umrah tersebut

Page 5: Makalah Haji Dan Umrah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umrah

Haji (Bahasa Arab: :transliterasi ;حج Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang

kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa.

Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum

muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan

melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu

yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah).

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. [1] Menurut

etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan

menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat

tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.

Umrah (bahasa Arab: عمرة) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam.

Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan

beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i

antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering

disebut pula dengan haji kecil.

Dalil tentang Haji dan Umrah

Surat Ali Imron (3) ayat 96 - 97:

Page 6: Makalah Haji Dan Umrah

وه�د�ى ك�ا بار م� ب�بك�ة لل�ذ�ي ل�لن�اس� ع و�ض� �بي ت و�لأ إ�ن�

ل�ل عالم�ين

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah

Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

(QS. Ali Imran: 96)

Surat Al Baqarah:197

ث ف ر فال ج� ال ح ن� ف�يه� ض ر ف من ف ع ل�ومات0 م ر0 ه� ش أ ج4 ال ح

�ي ر خ م�ن عل�وا تف ا وم ج8 ال ح ف�ي دال ج� وال وق ف�س� وال

يا ون� ات�ق� و وى ق التـ� اد� الز� ي ر خ إ�ن� ف و�د�وا تز و الل�ه� ه� يع لم

اب� األل بـ ول�يأ�

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan

niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan

berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa

kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal

adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al

Baqarah:197).

Surat Al-Hajj : 27

�ر ام� ض ك�ل8 وعلى اال� ر�ج ت�وكيأ ج8 ب�ال ح اس� النـ� ف�ي أذ8ن و

�يـق عم� Nج ف ك�ل8 م�ن ت�ينيأ

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang

kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap

penjuru yang jauh,” (QS. Al-Hajj : 27)

Page 7: Makalah Haji Dan Umrah

Surat Al-Hajj : 28

�ات ع ل�وم م �ي�ام أ ف�ي الل�ه� م اس وا يذ ك�ر� و م له� ع ناف� م د�وا ه ل�يش

ط ع�م�وا أ و ا ن ه م� ك�ل�وا ف األن عام� ة� يم به� م�ن ـم ه� ق ز ر ا م على

ير ق� ال ف ائ�س ال بـ“supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut

nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada

mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian

lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (QS. Al-Hajj : 28)

B. Fungsi dan Tujuan Haji dan Umrah

Fungsi ibadah haji maupun umrah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Gugur kewajiban, artinya bagi jemaah haji sudah gugur kewajiban sebab kewajiban haji

hanya sekali selama hidup.

2. Mempererat persaudaraan, sebab kita dapat bertemu sesama Muslim dari berbagai dunia.

3. Mengenal tempat-tempat sejarah, seperti Kakbah , Bukit Safa dan Marwah, Sumur Zam-

zam, serta kota Mekkah, Madinah, dan Mina.

Tujuan Haji dan Umrah

Al-baqarah 189

ر�� ب� ل� ا ر� ب لر� ر� ر�ا ب� ه�و ه� ل ب� ر� ه�و ه� ل� ا ه�وا ل�ا ر� ل� ر�ا ب� ه�� ب� ل� ا ر� ل� ر� ر� � �ج ر ل� ر�ا ب! �"ا ر ب�ل ه$ ب%� روا ر� ر& ب� ل' ه% � ب( �ل ر ب� ر�* ل+ ا ب ر, ر- ر. ه�و ر�ا ل/ ر0 ر� ه و بل ل1 ه� ل2 ه �ل ر ر3 ر� ر4 �ل ر ا� ه5وا �� ر ر�ا � ر�ا ب� روا ل� ر�ا ل ب� ر� ه�و ه� ل� ا ه�وا ل�ا ر� � ل7 ر5 �� ر ا ب ر�

″Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah

tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki

rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang

bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada

Allah agar kamu beruntung″. (Al-baqarah : 189)

Page 8: Makalah Haji Dan Umrah

ل9ا ب�� ر; ب4 ل� ر� ب>ا ر= ر<ا ر? ل; ا ب ر� ب$ ل� ر� ل� ا �ه� ب@ ب! �"ا ر ا� رل7 ر, ب4 �ل ر ب� ر� � ل"ا ب� آا ر� رBا ه4 رل Cر Dر ل ر� ر� � ر2 ب�� ر�ا ل� ب>ا Eه ر5ا ر� ت� ر"ا ج� ر� ت� ر0ا آا ب4 �Gب ر �Hب ر� ر3ا ل� ا ب ر, ت�& ب" Iر ر4 �ل ر ا� ر�� ب>ا Gر ر� ر1 Bر ل ر� ر�

"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim barangsiapa

memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban

manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke

Baitullah. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya

(Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (Al-imran : 97)

C. Tata cara Haji dan Umrah

Syarat-Syarat Melakukan Haji

1. Islam

Beragama Islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang akan melaksanakan

ibadah haji dan umrah. Karena itu orang-orang kafir tidak mempunyai kewajiban haji

dan umrah. Demikian pula orang yang murtad.

2. Baligh

Anak kecil tidak wajib haji dan umrah. Sebagaimana dikatakan oleh nabi Muhammad

SAW “Kalam dibebaskan dari mencatat atas anak kecil sampai ia menjadi baligh,

orang tidur sampai ia bangun, dan orang yang gila sampai ia sembuh”.

3. Berakal

Orang yang tidak berakal, seperti orang gila, orang tolol juga tidak wajib haji.

4. Merdeka

Budak tidak wajib melakukan ibadah haji karena ia bertugas melakukan kewajiban

yang dibebankan oleh tuannya. Padahal menunaikan ibadah haji memerlukan waktu.

Disamping itu budak itu termasuk orang yang tidak mampu dari segi biaya, waktu

dan lain-lain.

5. Mampu (Istitha’ah)

Page 9: Makalah Haji Dan Umrah

Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal,

pengongkosan, dan keamanan di dalam perjalanan.

Pengertian mampu itu ada 2 macam :

Mampu mengerjakan haji dengan sendirinya, dengan beberapa syarat sebagai berikut:

Mempunyai bekal yang cukup untuk pergi ke mekah dan kembalinya.

Ada kendaraan yang pantas dengan keadaannya, baik kepunyaan

sendiri ataupun dengan jalan menyewa.

Aman perjalanannya. Artinya dimasa itu biasanya orang-orang yang

melalui jalan itu selamat sentosa.

Syarat wajib haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan bersama-sama

dengan mahramnya, bersama-sama dengan suaminya, atau bersama-

sama dengan perempuan yang dipercayai.

Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah

Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-ketentuan/perbuatan-perbuatan yang wajib

dikerjakan dalam ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah satunya, ibadah haji

atau umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan umrah itu adalah sebagai berikut :

1. Ihram

Melaksanakan ihram disertai dengan niat ibadah haji dengan memakai pakaian

ihram.Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan

tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu

helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Sedangkan

pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup aurat seperti halnya

pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak tangan tetap terbuka.

2. Wukuf di Padang Arafah

Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (ke arah Barat) jatuh pada hari

ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan kurban yakni tanggal

10 dzulhijjah.

3. Thawaf

Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebayak tujuh kali,

dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna

Page 10: Makalah Haji Dan Umrah

coklat, dengan posisi ka’bah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam).

(kumpulanmakalahpai haji)

Macam-macam Thawaf

Thawaf Qudum : yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di Masjidil Haram

dari negerinya.

Thawaf Tamattu’ : yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan (thawaf

sunnah)

Thawaf Wada’ : yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan

Makkah menuju tempat tinggalnya.

Thawaf Ifadhah (thawaf rukun) : yakni thawaf yang dikerjakan setelah kembali dari

wukuf di Arafah. Thawaf Ifadhah merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji.

Thawaf nazar.

Thawaf sunnat.

4. Sa’i antara Shafa dan Marwah

Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di

bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400 meter.Sai dilakukan untuk melestarikan

pengalaman Hajar, ibunda nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air untuk

dirinya dan putranya, karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya Allah

memberinya nikmat berupa mengalirnya mata air zam-zam.

Dalam sa’i harus diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut :

Sa’i mesti dilakukan setelah melakukan thawaf, sebagaimnana yang dicontohkan

Nabi.

Tartib, dimulai dari shafa. Jabir meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, ‟Kita mulai

dari tempat yang Allah memulai dengan-Nya, dan beliau memulai dari shafa

hingga selesai dari sa’inya di Marwah.”

Sa’i mesti dilakukan tujuh kali dengan ketentuan bahwa perjalanan dari shafa ke

Marwah dihitung satu kali, dan berikutnya dari Marwah ke shafa pun demikian.

5. Tahallul

Page 11: Makalah Haji Dan Umrah

Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi

dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut kepala

beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)

6. Tertib Berurutan

Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang membedakan adalah dalam

umrah tidak terdapat wukuf.

Wajib Haji dan Umrah

Wajib haji dan umrah adalah ketentuan-ketentuan yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji

dan umrah tetapi jika tidak dikerjakan haji dan umrah tetap sah namun harus mambayar dam atau

denda.

Adapun Wajib-wajib haji adalah

1. Ihram dari miqat           

Dalam melaksanakan ihram ada ketentuan kapan pakaian ihram itu dikenakan dan dari

tempat manakah ihram itu harus dimulai. Persoalan yang membicarakan tentang kapan

dan dimana ihram tersebut dikenakan disebut miqat atau batas yaitu batas-batas

peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah.

Macam-macam miqat menurut Fah-hul Qarib

a. Miqat zamani (batas waktu)

pada konteks (yang berkaitan) untuk memulai niat ibadah haji,adalah bulan Syawal,

Dzulqa’dah dan 10 malam dari bulan dzilhijjah (hingga sampai malam hari raya

qurban). Adapun (miqat zamani) pada konteks untuk niat melaksanakan “Umrah”

maka sepanjang tahun itu, waktu untuk melaksanakan ihram umrah.

b. Miqat makany (batas yang berkaitan dengan tempat)

Page 12: Makalah Haji Dan Umrah

untuk dimulainya niat haji bagi hak orang yang bermukim (menetap) di negeri

makkah, ialah kota makkah itu sendiri. Baik orang itu penduduk asli makkah, atau

orang perantauan. Adapun bagi orang yang tidak menetap di negeri makkah, maka :

Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as-syarifah, maka miqatnya ialah

berada di (daerah) “Dzul Halifah”.

Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir dan Maghribi,

maka miqatnya ialah di (daerah) “Juhfah”.

Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka miqatnya berada di

daerah “Yulamlam”.

Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz dan daerah dataran

tinggi Yaman, maka miqatnya ialah berada di bukit “Qaarn”.

Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka miqatnya berada di desa

“Dzatu “Irq”

Ketentuan tempat (tempat makani) :

Makkah, miqat (tempat ihram) orang yang tinggal di makkah, berarti orang yang

tinggal di makkah hendaklah ihram dari rumah masing-masing.

Zul-hulaifah, miqat (tempat ihram) yang datang dari pihak madinah dan negeri-

negeri sejajar dengan madinah.

Juhfah, miqat (tempat ihram) orang yang datang dari sebelah syam, mesir, dan

negeri-negeri yang sejajar dengan negeri-negeri tersebut. Juhfah nama suatu

kampung di antara makkah dan madinah, kampung itu sekarang telah rusak (roboh),

kampung yang dekat kepadanya ialah : ‟Rabigh”.

Yalamlam (nama suatu bukit dari beberapa bukit tuhamah). Bukit ini, miqat orang

yang datang dari sebelah yaman, india, indonesia, dan negeri-negeri yang sejalan

dengan negeri-negeri tersebut.

Qarnu (nama sebuah bukit, jauh dari makkah kira-kira 80,640 km). Bukit ini, miqat

orang yang datang dari sebelah Najdil-Yaman dan Najdil-hijaz dan orang-orang

yang datang dari negeri-negeri yang sejalan dengan itu.

Page 13: Makalah Haji Dan Umrah

Zatu’irqain (nama kampung yang jauhnya dari makkah kira-kira 80,640 km).

Kampung ini, miqat orang yang datang dari iraq dan negeri-negeri yang sejalan

dengan itu.

2. Melempar Jumrah

Wajib haji yang ketiga adalah melempar jumrah “Aqabah”, yang dilaksanakan pada

tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah bermalam di Mudzalifah. Jumrah sendiri artinya bata kecil atau

kerikil, yaitu kerikil yang dipergunakan untuk melempar tugu yang ada di daerah Mina. Tugu

yang ada di Mina itu ada tiga buah, yang dikenal dengan nama jamratul’Aqabah, Al-Wustha,

dan ash-Shughra (yang kecil). Ketiga tugu ini menandai tepat berdirinya ‘Ifrit (iblis) ketika

menggoda nabi Ibrahim sewaktu akan melaksanakan perintah menyembeliih putra tersayangnya

Ismail a.s. di jabal-qurban semata-mata karena mentaati perintah Allah SWT.

Di antara ketiga tugu tersebut maka tugu jumratul ‘Aqabah atau sering juga disebut sebagai

jumratul-kubra adalah tugu yang terbesar dan terpenting yang wajib untuk dilempari dengan

tujuh buah kerikil pada tanggal 10 Dzulhijjah.

3. Mabit di Mudzalifah

Wajib haji yang kedua adalah bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10

Dzulhijjah, sesudah menjalankan wuquf di Arafah.

4. Mabid di Mina

Wajib haji keempat adalah bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal

11, 12, 13 Dzulhijjah.

5. Thawaf Wada’

Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah menuju

tempat tinggalnya

Sedangkan wajib umrah adalah sebagai berikut:

a. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang miqat zamaninya tidak

ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang tahun.

b. umrah atau haji.

SUNNAH, LARANGAN DAN DAM

Page 14: Makalah Haji Dan Umrah

Sunnah haji :

1. Diantara sunnah haji ialah haji ifrad

Haji ifrad artinya : terpisah, yaitu cara melakukan ibadah haji secara terpisah dari

ibadah umrah dengan mendahulukan ibadah haji.

2. Membaca talbiyah dengan suara yang keras bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita

sekadar dapat didengar sendiri. Sunnah membaca talbiyah selama ihram sampai

melempar jumroh aqabah pada hari nahar (hari raya).

Bacaan talbiyah :

�ك� �عم�ة� ل ح�مد� و�الن �ن� ال ، إ ك� �ي �ب �ك� ل ك� ل ر�ي � ش� ، ال ك� �ي �ب �ه�م� ل ك� الل �ي �ب ل�ك� ك� ل ر�ي � ش� م�لك� ال و�ال

“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-

Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang

memenuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan

milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Berdo’a sesudah membaca talbiyah, meminta keridhoan Allah, surga dan meminta

perlindungan dari siksa neraka.

4. Membaca dzikir waktu thawaf.

5. Shalat dua rakaat setelah mengerjakan thawaf.

6. Memasuki ka’bah (rumah suci).

Larangan dalam haji

Beberapa larangan dalam haji yaitu :

1. Bersetubuh, bermesra-mesraan, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam haji.

2. Dilarang menikah dan menikahkan (menjadi wali).

3. Dilarang memakai pakaian yang di jahit, harum-haruman (minyak wangi), memakai

kain yang di celup, menutup kepala, memakai sepatu yang menutup mata kaki.

Adapun kaum wanita, mereka boleh memakai pakaian yang menutupi seluruh

tubuhnya, kecuali dan kedua telapak tangannya. Yang haram bagi mereka bagi mereka

hanya kaos tangan dan pakaina yang telah di celup dengan celupan yang berbau

harum.

Page 15: Makalah Haji Dan Umrah

4. Perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan.

5. Dilarang menghilangkan rambut dan bulu badan, memotong kuku selama haji, kecuali

sakit tetapi wajib membayar dam.

6. Dilarang berburu atau membunuh binatang liar yang halal di makan.

Dam

Jenis-jenis Dam yaitu :

1. Dam (denda) karena memilih tamattu’ atau qiran. Dendanya ialah : menyembelih

seekor kambing (qurban), dan bila tidak dapat menyembelih kurban, maka wajib puasa

tiga hari pada masa haji dan tujuh hari setelah pulang ke negerinya masing-masing.

2. Dam (denda) meninggalkan ihram dari miqatnya, tidak melempar jumrah, tidak

bermalam di muzdalifah dan mina, meninggalkan tawaf wada’, terlambat wukuf di

arafah, dendanya ialah memotong seekor kambing kurban.

3. Dam (denda) karena bersetubuh sebelum tahallul  pertama, yang membatalkan haji

dan umrah. Dendanya menurut sebagian ulama ialah menyembelih seekor unta, kalau

tidak sanggup maka seekor sapi, kalau tidak sanggup juga, maka dengan makanan

seharga unta yang di sedekahkan kepada fakir miskin di tanah haram, atau puasa sehari

untuk tiap-tiap seperempat gantang makanan dari harga unta tersebut.

4. Dam (denda) karena mengerjakan hal-hal yang di larang selagi ihram, yaitu bercukur,

memotong kuku, berminyak, berpakaian yang di jahit, bersetubuh setelah tahallul

pertama. Dendanya boleh memilih diantara tiga, yaitu menyembelih seekor kambing,

kerbau, puasa tiga hari atau sedekah makanan untuk 6 orang miskin sebanyak 3 sha’

(kurang lenih 9,5 liter).

5. Orang yang membunuh binatang buruan wajib membayar denda dengan ternak yang

sama dengan ternak yang ia bunuh.

6. Dam sebab terlambat sehingga tidak bisa meneruskan ibadah haji atau umrah, baik

terhalang di tanah suci atau tanah halal, maka bayarlah dam (denda) menyembelih

seekor kambing dan berniatlah tahallul (menghalalkan yang haram) dan bercukur di

tempat terlambat itu.

Tata Cara umrah

Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

Page 16: Makalah Haji Dan Umrah

1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.

2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang,

sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada

hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.

3. Niat umrah dalam hati, ketika sampai di miqot ( batas daerah tanah suci ) sholat sunah

dua rokaat dan mengucapkan Labbaika Allahumma 'umrotan atau Labbaika

Allahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-

laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi

wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka

labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.

4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum

memasukinya.

5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad

sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan

mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya,

maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.

6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa.

Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah

kiri.

7. Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil

haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada

raka'at kedua.

8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua

tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima

bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian

bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu

laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa

ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa nasoro 'abdahu wa hazamal ahzaaba

wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.

9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai

dengan doa.

Page 17: Makalah Haji Dan Umrah

10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya

dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.

11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas

ujung jari bagi wanita.

12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah

D. Hikmah Haji dan Umrah

Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan haji dan umrah, baik dari aspek

waktu maupun pelaksanaannya. Di antara hikmah-hikmahnya adalah sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan ihram, manusia dilatih untuk dapat mengendalikan hawa nafsu,

khususnya syahwat, perbuatan-perbuatan dosa, dan hal-hal yang menyenangkan

dirinya (hedonis).

2. Dalam pelaksanaan thawaf, ka’bah merupakan simbol monoteisme (tauhid).

Melakukan thawaf disekeliling ka’bah merupakan simbol bahwa segala usaha kegiatan

hidup manusia didunia ini tidak akan pernah lepas dari pengawasan dan kekuasaan

Allah. Dengan dzikir ketika thawaf yang disertai penghayatan yang mendalam,

diharapkan akan tertanam dalam jiwa orang yang membacanya kesadaran bahwa

manusia itu sangat lemah. Di sini orang akan menganggap bahwa manusia tidak layak

berlaku sombong dan angkuh.

3. Ibadah sa’i antara Shafa dan Marwah mengingatkan sejarah perjuangan Siti Hajar

ketika mencari air. Ini mengisyaratkan bahwa orang yang haji diharapkan memiliki

etos kerja tinggi, tidak boleh berpangku tangan, mengharap rezeki datang dari langit.

4. Wukuf diarafah bisa disebut sebagai malam perenungan. Arafah sendiri berarti

pengalaman. Maksudnya, orang yang melakukan haji dan umrah diharapkan dapat

mengenal jati dirinya, menyadari segala kesalahannya dan bertekad untuk tidak

mengulanginya.

5. Melempar jumrah terkait erat dengan kisah ibrahim ketika melempar setan. Hal ini

dimaksudkan agar orang yang melakukan haji dan umrah memiliki tekad dan

semangat untuk tidak terbujuk rayuan setan yang merusak dunia ini.

6. Bermalam di mina dan muzdalifah dan diistilahkan malam istirahat dari rangkaian

ibadah haji. Disini orang dapat memulihkan kondisi yang sangat lelah. Ini sebagai

Page 18: Makalah Haji Dan Umrah

isyarat bahwa manusia memerlukan waktu istirahat dalam hidup ; tidak selamanya

bekerja  sampai tidak ingat menjaga kondisi badan.

7. Dalam tahallul terkadang ajaran agar manusia mampu mengendalikan sifat

pembawaannya. Tahallul diibaratkan sebagai lampu hijau yang mengisyaratkan

kendaraan boleh berjalan kembali setelah untuk sementara diharuskan berhenti.

8. Khusus untuk ibadah umrah, ibadah ini memberi kesempatan yang sangat leluasa

kepada kaum muslimin untuk mengunjungi ka’bah karena waktunya tidak ditentukan

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk

melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti

melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang

diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.

Fungsi ibadah haji maupun umrah antara lain adalah sebagai berikut:

4. Gugur kewajiban, artinya bagi jemaah haji sudah gugur kewajiban sebab kewajiban haji

hanya sekali selama hidup.

5. Mempererat persaudaraan, sebab kita dapat bertemu sesama Muslim dari berbagai dunia.

Page 19: Makalah Haji Dan Umrah

6. Mengenal tempat-tempat sejarah, seperti Kakbah , Bukit Safa dan Marwah, Sumur Zam-

zam, serta kota Mekkah, Madinah, dan Mina.

SARAN

Maka dari itu saudara sekalian kita harus adil terhadap kelebihan rezki yang kita terima

dari Allah SWT, serta kekuatan iman dan rohani maka hendaknya kita menunaikan ibadah haji .

Sungguh Allah maha kuasa, maha sempurna dan maha mengetahui atas keadaan hambaNya.

Alangkah meruginya mereka yang tidak mau menyadari dan tidak mau melihat keajaiban zakat

ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/282/bab-i-pengertian-haji-dan-umrah-serta-keutamaannya/

http://informsss.blogspot.com/2013/04/pengertian-haji-dan-umrah.html

http://wawashahab.wordpress.com/tag/fungsi-ibadah-haji-dan-umrah/

http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/02/ibadah-haji-dan-umrah.html

http://kejarkaya.com/cara-kaya/85-apa-maksud-a-tujuan-ibadah-haji

http://irmafitroturrohmah.blogspot.com/2012/12/makalah-pai-haji-dan-umrah.html

http://irmafitroturrohmah.blogspot.com/2012/12/makalah-pai-haji-dan-umrah.html

http://wawashahab.wordpress.com/tag/fungsi-ibadah-haji-dan-umrah/

Page 20: Makalah Haji Dan Umrah