74
MAKALAH FARMAKOGNOSI Minyak Lemak Disusun oleh : Jessica Maria 1306403541 Kalonica Kusumawardani 1306397021 Lista Roro Marsudi 1306397154 Sekar Pramesti Artha 1306397034 Zahra Meilia Nisa 1306403503 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

Makalah Farkog Oleum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah farmakognosi bagian oleum

Citation preview

MAKALAH FARMAKOGNOSI

Minyak Lemak

Disusun oleh :

Jessica Maria 1306403541

Kalonica Kusumawardani 1306397021

Lista Roro Marsudi 1306397154

Sekar Pramesti Artha 1306397034

Zahra Meilia Nisa 1306403503

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA

2014

Daftar Isi

Daftar Isi .........................................................................................................2

BAB I – PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG.........................................................................3

2. TUJUAN ............................................................................................3

BAB II – PEMBAHASAN

1. Oleum Ricini ......................................................................................5

2. Oleum Lini .........................................................................................8

3. Oleum Olivarum .................................................................................11

4. Oleum Arachidis .................................................................................15

5. Soy bean Oil .......................................................................................17

6. Oleum Gossypii Seminis ....................................................................21

7. Oleum Sesami .....................................................................................23

8. Oleum Amygdalarum .........................................................................24

9. Persic Oil, Apricot kernel Oil .............................................................27

10. Oleum Cocos ......................................................................................29

11. Oleum Maydis ....................................................................................31

12. Oleum Chaulmogra ............................................................................32

13. Croton Oil ...........................................................................................34

14. Pumpkin seed Oil ...............................................................................36

15. Cashew nut Oil ...................................................................................37

16. Oleum Cacao ......................................................................................40

17. Oleum Iecoris .....................................................................................42

18. Adeps Lanae .......................................................................................45

BAB III – PENUTUP ....................................................................................

1. KESIMPULAN .................................................................................. 47

2. SARAN .............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................49

2

BAB I

PEMBUKA

1.1. Latar Belakang

Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-

bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah

melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji

biofarmasetika.

Setelah mengetahui mengenai morfologi tanaman, maka perlu diketahui pula

kandungan-kandungan minyak atsiri dan juga kandungan minyak lemak yang terdapat

pada suatu tanaman. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan mengenai

kandungan minyak lemak yang terdapat dalam beberapa tanaman.

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid,

malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada

sifat kimianya. Lipid memiliki sifat relatif tidak larut dalam air dan larut dalam

pelarut nonpolar misalnya eter dan klorofom.

Lipid diklasifikasikan menjadi lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid

sederhana merupakan ester asam lemak dengan berbagai alkohol, sedangkan lipid

kompleks merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain alkohol

dan asam lemak. Perbedaan utama antara lemak, minyak lemak dengan malam adalah

tipe alkoholnya, yaitu alkohol minyak dan minyak lemak adalah gliserol, sedangkan

malam adalah setilalkohol.

Minyak Lemak (Olea Pinguia) adalah campuran senyawa asam lemak bersuku

tinggi dengan gliserin (gliserida asam lemak bersuku tinggi). Syarat-syarat minyak

lemak antara lain : berupa cairan jernih atau massa padat yang menjadi jernih di atas

suhu leburnya, tidak berbau asing atau tengik; kecuali dinyatakan lain, mudah larut

dalam klorofom, eter, dan eter minyak tanah; memenuhi syarat-syarat minyak

mineral, minyak harsa dan minyak-minyak asing lainnya, senyawa belerang dan

logam berat.

1.2 Tujuan Penulisan

Kami menulis makalah ini dengan tujuan untuk menjelaskan kepada pembaca

mengenai bagian morfolosgi tumbuhan, pesebaran tanaman penghasil minyak lemak,

3

jenis-jenis minyak lemak, cara membuat minyak lemak, kandungan dalam minyak

lemak, dan khasiat dari minyak lemak.

1.3 `Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas tentang kandungan minyak lemak (lipida) pada

tanaman-tanaman yang memiliki khasiat tersebut beserta contoh dan simplisianya.

1.4 Metode penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu

dengan menggunakan studi literatur. Studi literatur diperoleh melalui dua sumber,

yaitu buku teks farmakognosi dan situs internet. Penulis membahas kajian materi

secara lebih mendalam sesuai dengan sumber yang diperoleh.

1.5 Sistematika Penyajian

Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari

latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan sistematika penyajian. Bab

II berisi isi makalah. Bab III berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

4

BAB II

PEMBAHASAN

1. Oleum Ricini (Sekar Pramesti Artha 1306397034)

A. Klasifikasi

Kingdom : Plantae – plantes,planta,vegetal,plants Subkingdom : Viridaeplantae – green plantsInfakingdom : Streptophyta – land plantsDivision : Tracheophyta – vascular plants, tracheophytes Subdivision : Spermatophytina – spermatophytes, seed plants,

phanerogamesInfradivision : Angiospermae – flowering plants, angiosperms,

plantas com flor, angiosperma, plantes a fleurs, angiospermes, plantes a fruits

Class : Magnoliopsida Superorder : Rosanae Order : Maplighiales Family : Euphorbiaceae – spurge, euphorbes Genus : Ricinus L.Species : Ricinus communis L. – castor bean, agaliya, lama

palagi, maskerekur, toto ni vavalagi, uluchula skoki, castorbean

Sumber: (http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=28393)

B. Penyebaran : Tanaman berasal dari India. Diperkebunkan dan secaraekstensif di India, Amerika Selatan, Afrika, EropaSelatan, Indonesia.

C. Simplisia : Biji yang sudah masak, dikeringkan (Ricini Semen)

5

D. Pemerian : Cairankental, jernih, warna kuning pucat manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan

E. Morfologi :

Ciri tanaman : Tanaman berupa tanaman setahun, yang tumbuh pada iklim sedang, yang tingginya sampai 15 m di daerah tropis.

Akar : tunggang Batang : Lunak, silindris, beruas, tegak,coklat kebiruan, permukaan halus Daun : Bertangkai panjang, tersusun berselang-seling, tepi bergerigi Buah : Berupa buah kapsul kecil terdiri dari 3 ruang Biji : Bentuk bulat telur-elipticus kadang-kadang tertekan (pipih) panjang 818 cm, tebal 4-7,5 cm;

F. Ciri minyak : Oleum Ricini berwarna kuning pucat atau hampir tidak berwarna, transparan, dengan bau yang lemah. Rasa sepat dan biasanya terasa mual

G. Tanamanasal : Ricinuscommunis

H. Kandungan kimia : Gliserida dari asam risinoleat, glisida asam oleat, asam linoleat, asam-asam jenuh biji mengandung minyak lemak 45-55% 20% protein mengandung globulin, albumin, nukleo albumin, glikoprotein dan ricin (toksalbumin) alkaloid, ricinin ester yang terdiri dari metil alkohol dan asam ricinini , gula ,zat pahit ,resin, gom.

I. Kandungan : Gliserida dari asam risinoleat, glisida asam oleat, asam linoleat, asam-asam jenuh lainnya.

J. Cara memperoleh : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji yang sedang dikupas.

K. Cara pembuatan : Dengan cara pengepresan menggunakan alat dekortikator yang

dilengkapi roller dan pisau pemotong. Minyak diekstraksi dengan uap air untuk memecahkan albumin, disaring dan dilakukan bleaching (pemutihan).

Pengepresan dingin (cold-pressed) secara pengepresan hidrolik menghasilkan 60% minyak yang berwarna terang, mutu yang baik.

Sisa minyak diekstraksi dengan pelarut menghasilkan warna yang gelap.

6

Biji jarak dijemur selama dua hari, setelah itu dipecahkan untuk memisahkan daging dan kulit biji jarak. Daging biji jarak digilin dan diperas.Tiga kilogram biji jarak menghasilkan satu liter minyak jarak.

L. Kenggunaan : Pencahar ( hati-hati pada wanita yang sedang hamil atau sedang haid ). Jangan dicampur dengan obat cacing yang dapat larut dalam minyak, hair tonic, sebagai cathartica, industri sabun

M. Pemerian :Cairan kental, jernih, warna kuning pucat Manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan

N. Sediaan : Oleum Riciniaromaticum

O. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh

P. Produk : Riodine®, iodinated castor oil. Soridin®, garam natrium dari asam risinoleat.

Sumber:1. Panitia Farmakope Indonesia.1982.Farmakope Indonesia edisi

III.Jakarta:Kopri sub unit direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan (halaman 459)

2. Panitia Farmakope Indonesia.1982.Farmakope Indonesia edisi IV.Jakarta:Kopri sub unit direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan (halaman 631)

3. http://books.google.co.id/books?id=3QYSAAAAYAAJ&pg=PA282&dq=oleum+ricini&hl=en&sa=X&ei=k5B8VOSEEY61uASR54LYCA&redir_esc=y

4. Rennie,James. A new supplement to the pharmacopoeias of London, Edinburgh, Dublin

2. Oleum Lini (Sekar Pramesti Artha 1306397034)

7

A. KlasifikasiKingdom : Plantae – plantes, Planta, Vegetal, plantsSubkingdom : Viridaeplantae – green plantsInfrakingdom : Streprophyta – land plantsDivision : Tracheophyta – vascular plants, tracheophytesSubdivision : Spermatophytina – spermatophytes, seed plants,

phanerogamesInfradivision : Angiospermae – flowering plants, angiosperms,

plantas com flor, angiosperma, plantes a fleurs, angiospermes, plantes a fruits

Class : Magnoliopsida Superoerder : Rosanae Order : Malpighiales Family : Linaceae - flaxGenus : Linum L. - flaxSpecies : Linum usitatissimum L. – cultivated flax, common flaxSimplisia : biji yang sudah masak dan dikeringkan

Sumber :(http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=29226)

B. MorfologiTanaman biji rami merupakan herba satu tahunan yang tegak, tinggi mencapai 1.2 m.Batang pipih, tegak, biasanya soliter, tanaman yang ditanam dari biji biasanya lebih pendek,gundul, hijau keabuan. Daun tersusun bertolak belakang hingga spiral, tidak bertangkai, helaian daun menjorong sempit, memita atau memita-lanset, gundul, hijau keabuan. Perbungaan diujung, dengan bunga yang tersusun berlawanan dengan daun; pedicel tegak, panjang 1- 3.5 cm.Bunga biseksual, agak membentuk cakar di pangkalnya, warna putih hingga biru pucat atau biru ungu dengan bintik merah mura.

8

Buah kapsul membulat, masing - masing terbagi oleh lapisan tipis, tiap locule berisi 2 biji, tiap buah mengandung 10 biji. Biji pipih, kuning hingga coklat tua

C. Tanamanasal : Linumutitassimum

D. Bagian tanaman : Biji : Menghasilkan oleum lini yang digunakan industri farmasi, sabun dan cat.Kandungan kimia biji : • Minyak lemak 30-40%• Protein 2%• Sedikit mucilago Biji mengandung minyak tidak menguap tidak kurang dari 30% larut dalam eter, tidak lebih dari 2% yang tidak tersabunkan.

E. Kandungan : Gliserida dari asam lemak tak jenuh : asamLinolenat (20-60 %), Asam Linoleat (5-23 %), Asam Oleat (14-35 %) dan gliserida dariAsam lemak tidak jenuh : asam palmitat,Asam stearat, asam miristinat (5-11%).

F. Cara memperoleh : Jika buah masak, tanaman dipotong, bijidipiisahkan, dibersihkan, diletakkan ditempat kering.Biji mengandung minyak lemak 30-40 %,protein 25 % dan sedikit musilago.Biji dihancurkan untuk melepaskan kulitnya,Kemudian diperas dengan pemerasanhidrolik. Di Eropadiperasdengancaradingin, di USAdengancarapanaspadasuhu 85 C - 95 CDimurnikandenganpenambahanasamsulfat 1-2 %, kotoranakanmengendapDicucidengan air ataukaustik sod

G. Cara Pembuatan : Biji dari buah yang telah masak dipisahkan dan dicuci. Minyak diperoleh dengan cara pengepresan dengan Tekanan hidrolik kadang-kadang diikuti ekstraksi pelarut ,kemudian dilakukan pemanasan

DESKRIPSI MINYAKOleum lini berupa minyak cair yang bewarna kuning, berbau khas dan rasa tidak enak. Bila disimpan di udara terbuka, cepat menjadi kental dan warnanya lebih gelap

9

H. Manfaat :Minyak dari biji rami digunakan juga untuk membuat sabun, tinta cetak, pernis, cat minyak dan juga untuk membuat lapisan jas hujan Sejumlah rami telah diuji untuk mendapatkan kandungan minyak yang tinggi dan beguna untuk konsumsi manusia . Sebagai bagian dari terapi untuk : menjegah penyakit jantung ,kesehatan kulit dan kukumencegah dan menghancurkan batu empedu: masalah infertilitas, impoten, nyeri haid dan endromitriosis yaitu gangguan pada syaraf otak (termasuk autis, ADHD, Alzheimer dankerusakan saraf akibat diabetes), konstipasi dan divertikulitis (bisu-bisul dengan peradanganpada usus). Minyak biji rami juga membantu meningkatkan proses transmisi impuls saraf otak.

I. Kegunaan : Dalam Farmasi : Sebagai Pencahar, dosis 15 -30 mL, jarang digunakan karena rasa tidakenak (digunakan pada ternak, kuda, dll.).Sebagai obat luar: Untuk luka bakar, eksimdan psoriasis.Dalam pembuatan sabun : Medicinal soft danliniment. Di Mesir digunakan sebagai bahan makanan (terutama yang berasal dari Eropa)Ampas dari biji yang diperas masihmengandung minyak lemak yang masihcukup, juga protein, maka sering digunakansebagai makanan ternak.

J. Pemerian : Cairan warna kuning atau hampir tidak berwarna, bau khas lemah, rasatidak enak. Jika kena udara menjadi kental,warna lebih gelap, bau dan rasa lebih tajam>terbentuk lapisan tipis yang keras danjernih (vernis).

K. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Sumber :1. http://books.google.co.id/books?

id=3QYSAAAAYAAJ&pg=PA282&dq=oleum+lini&hl=en&sa=X&ei=k5B8VOSEEY61uASR54LYCA&redir_esc=y

2. Rennie,James. A new supplement to the pharmacopoeias of London, Edinburgh, Dublin

10

3. Oleum Olivarum (Sekar Pramesti Artha 1306397034)

A.

KlasifikasiKingdom : Plantae – plantes,

Planta, Vegetal, plantsSubkingdom : Viridaeplantae – green plantsInfrakingdom : Streprophyta – land plantsDivision : Tracheophyta – vascular plants, tracheophytesSubdivision : Spermatophytina – spermatophytes, seed plants,

phanerogamesInfradivision : Angiospermae – flowering plants, angiosperms, plantas com flor, angiosperma, plantes a fleurs, angiospermes, plantes a fruitsClass : Magnoliopsida Superoerder : AsteranaeOrder : Lamiales Family : Oleaceae - olivesGenus : Olea L. - oliveSpecies : Olea europaea L. – oliveSimplisia : Biji yang sudah masak dan dikeringkan

Sumber:(http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=32989)

B. Tanaman asal : Oleaeuropea (L.)

C. Morfologi :Tumbuh sebagai perdu dan berupa pohon kecil yang selalu hijau

Buah Berupa buah batu (buah drupa) dengan biji memiliki endosperma. Buah muda berwarna hijau dan berwarna ungu jika sudah masak (mulai berbuah saat berumur lima tahun)

Daun Daun tunggal dengan kedudukan berhadapan

Bunga Berbentuk lonceng, berukuran kecil dan berwarna putih. Merupakan bunga banci atau berkelamin tunggal

Usia

11

Usia pohon zaitun dapat mencapai ribuan tahun, sehingga yang pada mulanya berupa perdu dapat menjadi pohon besar dengan tinggi mencapai 10 m.

HabitatTanaman ini berasal dari Palestina. Distribusinya meliputi daerah-daerah iklim panas sampai iklim sedang. Kebanyakan jenisnya dapat ditemui di Asia dan daerah Laut Tengah.

Minyak ZaitunMinyak berupa minyak cair berwarna kuning muda atau kuning terang kehijauan, bau khas lemah, rasa lama kelamaan berasa pahitMinyak dapat bercampur dengan eter, karbon disulfida, dan kloroform. Namun, sukar larut dalam alkohol. Bobot jenisnya adalah 0,910 -0,915 pada suhu 25oCBila didinginkan menjadi keruh dan pada suhu 0oC biasanya terbentuk granul keputih-putihan

D. Simplisia : Oleae europeae pericarpium dari buah yang sudah masak atau

perikarpium tanpa dipisahkan endokarpiumnya. Minyak yang dihasilkan dalam perdagangan terdapat bermacam-macam

mutu kemurnian tergantung pada cara pembuatan. Menurut tingkat kemurniannya, terdapat 4 jenis minyak zaitun:

1. Extra Virgin 2. Virgin 3. Extracted and Refined 4. Pomace

Minyak zaitun Extra Virgin (Extra Virgin Olive Oil) Diperoleh dari zaitun kualitas nomor 1. Dihasilkan hanya dengan perasan pertama, dan tidak lebih. Tingkat keasamannya tidak lebih dari 1%. Rasa dan aroma buahnya kuat. Jenis minyak zaitun ini sangat dianjurkan untuk kesehatan. Warnanya kehijau-hijauan dan sesuai untuk dijadikan saus salad (dapat

dikonsumsi secara langsung).

Minyak zaitun Virgin (Virgin Olive Oil) Diproses secara mekanik dengan metode perasan tidak menggunakan panas Diambil dari buah zaitun yang lebih matang, sehingga tingkat keasamannya

agak tinggi dibandingkan Extra Virgin, yakni berkisar 1 sampai 5%. Berwarna hijau kekuningan. Biasa digunakan sebagai campuran masakan atau hidangan tumisan (dapat

dikonsumsi secara langsung).

Minyak zaitun Extracted and Refined Didapatkan dari campuran dari minyak zaitun hasil sulingan dan minyak

zaitun Virgin, teknik penyulingan dalam pembuatan minyak zaitun ini menggunakan panas dan pelarut karbon disulfida. Adapun penambahan minyak zaitun Virgin disini digunakan sebagai penguat rasa.

Tingkat keasaman minyak zaitun ini berkisar 3 sampai 4%.

12

 Minyak zaitun ini biasanya dipakai untuk memasak.

Minyak zaitun Pomace Minyak zaitun Pomace dibuat dengan ekstraksi kimia dari residu yang tersisa

setelah perasan dan pemrosesan kedua. Tingkat keasamannya 5-10%, minyak zaitun Virgin juga ditambahkan sebagai

penguat rasa dan aroma minyak zaitun. Minyak zaitun ini, biasanya dipakai sebagai bahan baku produk kecantikan,

sabun, shampo atau lainnya.

E. Kandungan : Trigliserida dari asam oleat dan asampalmitat, gliserida asam linoleat, bagianyang tak tersabunkan berupa fitosterol danhidrokarbonskualen

F. Cara memperoleh : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji masak, jika perlu dimurnikan

Keterangan :Mutu minyak terbaik diperoleh dari buah yang tua tetapi belum masak benar dan terus diperas supaya menghasilkan Virgin oil. Untuk makanan yang cukup dibuat dari buah yang masak. Mutu yang rendah diperoleh dari buah-buah yang mengalami fermentasi karena ditumpuk-tumpuk, dipakai untuk membuat sabun peistor salep dan sediaan lainnya.Jenis dan perbedaan:Varietaslongifolia :Diperkebunkan di Italia danPerancisVarietaslatifolia :Diperkebunkan di Spanyol (Buah lebih besar, tetapi

kadar minyak lebih sedikit )

1. Buah dihilangkan endokarpnya dengan cara menumbuk dan dipisahkan endokarpnya kemudian dilakukan pengepresan terhadap perikarpnya

2. Pengepresan perikarp yang belum dibuang endokarpnya

G. Kandungan Kimia : Asam lemak tak jenuh (oleic, linoleic, & linolenic) (60-80%) Asam lemak jenuh (palmitin, steanic) Arachin Oleocanthoal Fenol , Polifenol, asam fenolat (flavonoid) Hidrokarbon Vitamin E Sterol (terutama B-sitiosterol) B-Karoten, a-klorofil, B-klorofil

H. Kegunaan : a. Untuk preparat sabun dan plesterb. Mencegah kulit kering, menjaga kekenyalan kulit, dan memperlambat

penuaan c. Menghaluskan keriput di wajah

13

d. Memberikan nutrisi pada rambut dan mencegah kerontokane. Mengencangkan otot-otot tubuhf. Antiinflamasi (anti peradangan) atau mengurangi rasa sakit dan

kekakuan pagi hari (morning stiffness) pada pasien-pasien rheumatoid arthritis.

g. Antioksidan (flavonoid) (mengurangi efek buruk sinar UV, poliusi, debu, dan racun pada kulit)

h. Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL)i. Menguatkan empedu dan mencegah terjadinya batu empedu, j. Mencegah rasa mual-mual, membantu transportasi makanan pada usus

halus, dan mengobati sembelit. k. Mengurangi resiko serangan jantungl. memperlambat pembentukan sel kanker dan meningkatkan

penghancuran sel kanker

I. Pemerian : Cairankuningpucatataukuningkehijauan,baulemahtidaktengik, rasa khaswarnahijauolehadanyaklorofil. Padasuhurendahsebagianatauseluruhnyamembeku

J. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Sumber :1. Panitia Farmakope Indonesia.1982.Farmakope Indonesia edisi

III.Jakarta:Kopri sub unit direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan (halaman 458)

2. Panitia Farmakope Indonesia.1982.Farmakope Indonesia edisi IV.Jakarta:Kopri sub unit direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan (halaman 630)

3. http://books.google.co.id/books?id=3QYSAAAAYAAJ&pg=PA282&dq=oleum+olivarum&hl=en&sa=X&ei=k5B8VOSEEY61uASR54LYCA&redir_esc=y

4. Rennie,James. A new supplement to the pharmacopoeias of London, Edinburgh, Dublin

4. Oleum Arachidis (Sekar Pramesti Artha 1306397034)

14

A. KlasifikasiKingdom : Plantae – plantes, Planta, Vegetal, plantsSubkingdom : Viridaeplantae – green plantsInfrakingdom : Streptophyta – land plantsDivision : Tracheophyta – vascular plants, tracheophytesSubdivision : Spermatophytina – spermatophytes, seed

plants, phanerogamesInfradivision : Angiospermae – flowering plants,

angiosperms, plantas com flor, angiosperma, plantes a fleurs, angiospermes, plantes a fruits

Class : Magnoliopsida Superorder : Rosanae Order : Fabales Family : Fabaceae – peas, legumesGenus : Arachis L. - peanutSpecies : Arachis hypogeae L. – peanut

Sumber :(http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=26463)

B. Morfologi :a) Biji : Terdiri dari dua keping dan lembaga, yang terbungkus kulit

biji. b) Bunga : Bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning atau kuning

kemerahan. c) Akar : Mempunyai akar tunggang. Pada akar tumbuh bintil-bintil

akar atau nodul, berisi bakteri Rhyzobium japonicum.d) Batang :

Tegak : tinggi 50 cm tinggi Menjalar : Panjang 150cm

e) Buah : Berbentuk polong terdapat di dalam tanah, berisi 1 – 4 biji,

C. Kandungan Kimia : Gliserida dari asam oleat Linoleat Asam palmitat Asam hipogeat Asam lignoserat

15

Asam arakidat

D. Ciri minyak :Minyak yang rasanya halus, kuning muda, hampir – hampir tak berbau. Berat jenis 0,915 – 0,922. Indeks bias 1,4694 – 1, 4725.

E. Penyebaran : Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis

F. Tanamanasal : Arachishypogaea( L. )

G. Simplisia : Diambil dari buah yang masak atau dari biji

H. Cara memperoleh : Minyak lemak yang diolah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan biji yang telah dikupas

1. Kupas kulit kacang tanah, kemudian bijinya dijemur sampai kering berkadar air 5 %.

2. Hancurkan biji kacang tanah menjadi potongan-potongan kasar agar memudahkan pengepresan.

3. Kukus hancuran biji kacang tanah.4. Lakukan pengepresan hancuran biji kacang tanah hasil pengukusan

dalam alat pres hidrolik atau ekspeler sampai keluar minyaknya.5. Tampung minyak, kemudian disaring untuk memperoleh minyak

murni.

I. Kegunaan : Sebagai pengganti minyak zaitun untuk pembuatan margarin, sabun ,mayones ,minyak goreng ,pencuci muka ,pelarut injeksi ,obat asma , campuran pembuatan adrenalin

J. Pemerian : Cairan berwarna kuning pucat, bau khas lemah, rasa tawar

K. Pemurnian : Minyak kacang tanah didiamkan selama semalam, kemudian disaring

dengan kain saring rapat (3 lapis).  Setelah itu minyak dipanaskan pada suhu 1500 C selama 15 menit.  Selama pemanasan dilakukan pengadukan.

Setelah pemanasan, minyak didiamkan lagi selama semalam.  Endapan yang terbentuk dibuang, kemudian disaring lagi dengan kain saring rapat (3 lapis).  Hasil yang diperoleh adalah minyak kacang tanah yang dapat disimpan lama.

L. Sediaan : 1. Methylis Salicylatis Linimentum (Fornas) 2. Peruviani Emulsum II (Fornas)

16

M. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh

Sumber :1. Panitia Farmakope Indonesia.1982.Farmakope Indonesia edisi

III.Jakarta:Kopri sub unit direktorat jenderal pengawasan obat dan makanan (halaman 452)

2. http://books.google.co.id/books?id=3QYSAAAAYAAJ&pg=PA282&dq=oleum+arachidis&hl=en&sa=X&ei=k5B8VOSEEY61uASR54LYCA&redir_esc=y

3. Rennie,James. A new supplement to the pharmacopoeias of London, Edinburgh, Dublin

5. Soy Bean Oil (Zahra Meilia Nisa/1306403503)

A. Klasifikasi1

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Glycine

Spesies : Glycine max L.

Glycine soja L.

Simplisia : Glycine semen

B. Morfologi Tanaman

Kacang kedelai (soya bean) merupakan

tanaman berupa semak yang tumbuh tegak.

Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri

dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut

kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning,

agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai

hitam, berbiji hitam).2

Sistem perakaran tanaman kedelai terdiri

atas akar tunggang dan akar lateral. Pada tanah

17

yang gembur, akar ini dapat menembus tanah sampai kedalaman 1,5 m. Pada akar

lateral terdapat bintil-bintil akar. Bintil akar ini biasanya akan terbentuk 15-20 hari

setelah ditanam, selain sebagai penyerap unsur hara dan penyangga tanaman, bintil

akar juga berfungsi sebagai tempat fiksasi nitrogen oleh bakteri Rhizobium.2

Kedelai berbatang semak, dengan tinggi batang antara 30-100 cm. setiap

batangnya dapat membentuk 3-6 cabang.. Begitu juga dengan bentuk daun kedelai

ada dua macam, yaitu bulat (oval) dan lancip (lanceolate). Pada buku (nodus) pertama

tanaman terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya

terbentuk daun majemuk tiga helai.2

Bunga kedelai termasuk bunga sempurna. Penyerbukan terjadi pada saat

mahkota bunga masih menutup, sehingga kemungkinan terjadinya kawin silang secara

alami sangat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih.

Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara

sempurna.2

Buah tanaman kedelai berbentuk polong. Polong kedelai pertama terbentuk

sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga pertama. Jumlah polong yang terbentuk

pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 1-10 buah dalam setiap

kelompok. Pada setiap tanaman, jumlah polong dapat mencapai lebih dari 50, bahkan

ratusan. Ukuran dan bentuk polong menjadi maksimal pada saat awal periode

pemasakan biji. Hal ini kemungkinan diikuti oleh perubahan warna polong, dari hijau

menjadi kuning kecoklatan pada saat masak.2

Biji kedelai berkeping

dua (dikotil) yang terbungkus

oleh kulit biji. Embrio terletak

di antara keping biji. Warna

kulit biji bermacam-macam, ada

yang kuning, hitam, hijau atau

coklat. Kecambah merupakan

tanaman kedelai yang belum

matang sempurna. Tipe

perkecambahannya epigeal dan

hipokotil (bagian batang kecambah dibawah keping). Warna kecambah ungu atau

hijau.2

18

C. Kandungan

Kedelai (Glycine max (L) merrill) merupakan salah satu tanaman budidaya

dengan kandungan nutrisi yang tinggi, diantaranya mengandung protein 30-50% yang

terdiri dari asam amino esensial. Kedelai mengandung karbohidrat, lemak, protein,

vitamin dan mineral seperti kalsium, asam folat, kalium serta besi.4

100 gram kedelai mengandung:

-Vitamin A: 110 IU -Besi: 8 mg -Kalium:

540 mg

-Vitamin B1: 1.07 mg -Fosfor: 586 mg -Lemak:

18.1 g

-Vitamin B3: 2.3 mg -Karbohidrat: 34.8 g -Kalori:

331 kal

-Vitamin C -Protein: 34 g -Kalsium

Minyak kedelai mengandung asam lemak tidak jenuh (85%) dan asam lemak jenuh

(15%).3

- Asam Lemak Tidak Jenuh (85%):

Asam linoleat : 15-64%

Asam oleat : 11-60%

Asam linolenat : 1-12%

Asam arachidonat : 1,5%

- Asam lemak jenuh (15%):

Asam palmitat : 7-10%

Asam stearat : 2-5%

Asam arschidat : 0,2-1%

Asam laurat : 0-0,1%

D. Cara memperoleh

Soy Bean Oil diperoleh dari bagian biji tanaman kacang kedelai yang diproses

melalui teknik pengepresan.4

- Minyak lemaknya diperoleh dari bagian biji dengan cara pemerasan, termasuk

minyak kering dan asam lemaknya banyak mengandung ikatan rangkap.

- Soy bean oil diperoleh secara tekanan, dan biasanya jarang diperoleh melebihi

10% minyak. Minyak kedelai ini mengandung asam linoleat 50% atau lebih.

19

- Soy bean oil merupakan dry oil yaitu mempunyai sifat dapat mengering jika

teroksidasi, dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan

membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka. Soy bean oil

biasanya digunakan untuk industri vernis.

E. Kegunaan

Kacang kedelai memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Salah

satunya jika diproses menjadi minyak kedelai. Minyak kedelai dapat dimanfaatkan

menjadi berbagai produk makanan, diolah dalam bidang industri, maupun sebagai

produk farmasi.4

6. Oleum Gossypi Seminis (Zahra Meilia Nisa/1306403503)

A. Klasifikasi5

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnolliopsida

Ordo : Malvales

Produk Minyak Kedelai

Minyak Kedelai Murni Kacang Kedelai Lechitin

Pangan Industri Pangan Industri

Krim kopi Anti korosif agent Emulsifying agent Alkohol

Minyak goreng Bahan bakar diesel Produk kue Yeast

Campuran susu Desinfektan Permen Cat tinta

Margarine Obat-obatan Coklat Medis/farmasi

Mayonnaise Vernis

Minyak salad

20

Famili : Malvaceae

Genus : Gossypium L.

Spesies : Gossypium hirsutum L.

Simplisia : Gossypii Semen

B. Tanaman

Tanaman Gossypium hirsutum L. merupakan

tanaman penghasil kapas yang banyak mengandung

selulosa. Sistem perakarannya berupa akar tunggang

yang panjangnya mencapai 0,75 – 1 meter. Batang

tanaman kapas berbentuk silindris dengan batang

beruas-ruas, tiap ruas tumbuh daun dan cabang-

cabang pada ketiak. Batangnya tegak, berkayu dan

berwarna hijau lumut. Daunnya merupakan daun

tunggal dengan helai daun berbentuk perisai.

Pertulangan daunnya menjari dan daunnya berwarna

hijau. Bunga kapas termasuk bunga tunggal dengan mahkota bulat berwarna kuning

dan berubah menjadi merah saat layu. Buahnya berbentuk lonjong dengan ujung

runcing berwarna hijau dan setelah tua berubah warna menjadi coklat kehitaman. Biji

buah berbentuk bulat berwarna hitam dan diselimuti rambut putih.6

C. Kandungan

Tanaman kapas mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh

dengan kandungan asam lemak jenuh yaitu asam linolenat (54,16%) dan asam oleat

(15,58%), sisanya asam lemak jenuh, seperti palmitat, miristat, stearat, dan

arakidonat. Minyak dari biji kapas mengandung 2% gosipol dan flavonoid yang

merupakan substansi fenol.7

D. Cara memperoleh

Minyak kapas diperoleh dari biji tanaman kapas melalui pengepresan dengan

melewati beberapa tahapan.8

1. Minyak lemak diperoleh dari biji kapas yang ditekan kuat

21

2. Minyak yang diperoleh pertama ( permulaan ) berwarna merah coklat crude

cotton seed oil

3. Kemudian ditambah air dan dididihkan untuk menghilangkan lendirnya

4. Lalu ditambah Na ON ( Nasilikat ) untuk menghilangkan zat warnanya dan

didinginkan

5. Minyak yang diperoleh berwarna kuning muda ( kuning pucat )

E. Kegunaan

Biji kapas dapat digunakan untuk memproduksi cotton seed oil yang berguna

sebagai produk makanan dan sediaan farmasi. 7

- Minyak nabati yang  kaya akan omega 6 dan antioksidan

yang digunakan sebagai minyak goreng untuk memasak.

- Sebagai pelarut injeksi

- Pembuat sabun

- Penganti oleum sesame

7. Oleum Sesami (Zahra Meilia Nisa/1306403503)

A. Klasifikasi9

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Pedaliaceae

Genus : Sesamum

Spesies : Sesamum indicum

Simplisia : Sesamum Semen

B. Tanaman

Tanaman Sesamum indicum dikenal dengan

tanaman penghasil wijen. Sistem perakarannya

merupakan akar tunggang . Tinggi tanaman mencapai

60-120 cm. Batangnya berkayu, berbentuk segi empat,

22

berambut dan memiliki percabangan tipe monopodial. Daunnya tunggal berbentuk

lidah memanjang, berambut dan pangkal daunnya runcing. Tepi daun bergerigi

dengan panjang 5-20 cm dan lebar 1,5-4 cm. Pertulangan daun menyirip dan daunnya

berwarna hijau. Bunga tumbuh dari ketiak daun dan termasuk bunga sempurna

dengan kelopak berwarna putih, kuning, merah muda, atau biru violet tergantung

varietas. Dalam satu bunga terdapat 3-4 kepala sari. Bijinya berukuran kecil, berwarna

putih, kuning, coklat, merah muda.6

Sedangkan minyak wijen yang merupakan hasil pengolahan dari biji wijen

memiliki karakteristik berupa warna kuning pucat agak transparan, berbau khas, agak

larut dalam alcohol dan larut dalam kloroform dan pelarut eter.10

C. Kandungan

Oleum sesami berwarna kuning pucat agak transparan, berbau khas, agak larut

dalam alcohol, larut dalam kloroform dan pelarut eter. Oleum sesami mengandung

asam lemak tak jenuh yang terdiri dari asam oleat ±75% yang memiliki 1 ikatan

rangkap dan linoleat (8-10%) yang memiliki 2 ikatan rangkap serta mengandung

omega 6. Minyak wijen juga mengandung asam lemak jenuh seperti palmitat, stearat,

dan miristat serta substansi phenol (sesamol) dan vitamin E.3

D. Cara memperoleh

Oleum sesami diperoleh dari pengepresan biji wijen yang diberi tekanan dan

suhu tertentu.11

1. Panen dilakukan dengan cara memotong batang wijen

2. Penjemuran selama 7 hari sampai ujung polong-polong telah membuka

3. Bijinya pertama- tama dibersihkan, jika perlu dicuci, kemudian di

keringkan dibawah sinar matahari selama 2 hari

4. Minyak lemak diperoleh dari pemerasan biji pada suhu ruangan.

5. Setelah itu, secara bertahap suhu dan tekanannya dinaikkan

6. Minyaknya dimurnikan dengan metode destilasi

7. Oleum sesame mengandung minyak lemak (±45%), protein (±25%) dan

lendir (±4%)

E. Kegunaan

Oleum sesami diperoleh dari bagian biji dan memiliki beberapa kegunaan

khususnya dalam bidang farmasi.3

23

- Minyak wijen digunakan sebagai bahan makanan yang dapat mengikat

kelebihan kolesterol dalam darah

- Hasil samping minyak wijen diproses menjadi kecap wijen

- Pelarut untuk injeksi

- Laksativum (pencahar)

- Dapat digunakan sebagai pereda rasa sakit

- Emollient (pelembab kulit)

8. Oleum Amygdalarum (Zahra Meilia Nisa/1306403503)

A. Klasifikasi12

• Kingdom : Plantae

• Divisi : Tracheophyta

• Kelas : Magnoliopsida

• Ordo : Rosales

• Famili : Rosaceae

• Genus : Prunus L.

• Spesies : Prunus amygdalus amara (bitter almond

oil)

Prunus amygdalus dulcis (sweet almond oil)

• Simplisia : Biji (semen)

B. Tanaman

Tanaman prunus amygdalus berasal dari timur tengah

karena hanya dapat tumbuh di iklim mediteranian. Sistem

perakarannya tunggang dan memiliki batang yang besar dan

bercabang. Daunnya berbentuk lonjong berwarna hijau dan

memiliki panjang sekitar 4-5 cm. Bunganya memiliki 5

kelopak, sepal bunga dan benang sari yang berukurang

panjang dengan jumlah yang banyak, terletak pada cabang

lateral yang pendek atau kadang-kadang lateral pada tunas

yang memanjang. Bunga almond hampir identik dengan

persik atau dengan bunga Prunus lain, tetapi bunga almond

memiliki warna merah atau putih dan baunya harum. Buahnya

24

terdapat biji almond di dalamnya, memiliki cangkang dan ketika kering membuka

dengan sendirinya.6

Oleum Amygdalarum mengandung dua jenis minyak, yaitu sweet almond oil

dan bitter almond oil. Sweet almond oil berasal dari biji masak kering Prunus

amygdalus dulcis yang bunganya berwarna putih dengan panjang 2,25-2,5 cm dan

lebar 1,5 cm. Kandungan dari sweet almond oil mengandung 10% air, 15% minyak,

41% protein, 20% nonprotein, 9% serabut, dan 4,3 % mineral. Sweet almond oil

tidak mengandung minyak atsiri.13

Sedangkan bitter almond oil berasal dari biji masak kering Prunus amygdalus

amara yang bunganya berwarna merah muda dengan panjang 2 cm dan lebar 1,25 cm.

Sedangkan kandungan dari bitter almond oil antara lain minyak atsiri 45%, Protein

25-50%, Glikosida amigdalin 1-3%, enzim fermentasi (emulsin dan laccase) dan

protein amandin.14

C. Kandungan

Minyak Almond secara umum mengandung 45-50% lemak yang

komponennya terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang terdiri

dari asam oleat 77%, linoleat 17%, palmitat 5% dan miristat 1%. Selain itu minyak

almond juga mengandung komponen lain seperti protein dan glikosida.15

• Protein 25-50%

• Asam Amino (Terbanyak : Asam Glutamat dan Asam Aspartat)

• Glikosida amigdalin 1-3%

• Enzim emulsin menguraikan amigdalin menjadi minyak atsiri

• Α-Tokoferol (390mg/kg)

• Amandin

• Minyak atsiri (hanya terdapat pada bitter almond oil)

D. Cara memperoleh

Kedua varietas almond secara morfologi bijinya tidak berbeda, namun ada

perbedaan fisiologis yaitu amara mengandung glikosida amygdalin yang rasanya

sangat pahit dan akan menguap jika didestilasi. Yang biasa dimakan adalah jenis

sweet almond yang bijinya berukuran lebih besar dari bitter almond.16

8. Minyak lemak diperoleh dari pemerasan biji diberi tekanan sebesar 350atm.

9. Biji yang sudah berbentuk bubuk direndam selama 12 jam dengan air, agar

amygdalin mengalami fermentasi oleh adanya enzim emulsin yang membuka

25

struktur amigdalin glucosida menjadi dextrosa, asam hidrosianat dan

benzaldehid.

10. Kemudian, minyak yang terbentuk didestilasi.

11. Asam hidrosianat dan benzaldehid keluar sebagai destilat, sebagian berada

dalam keadaan bebas dan utamanya berada dalam kombinasi yang tidak stabil

benzaldehyde-cyanhydrin.

12. Minyak almond yang terbentuk yaitu bagian yang tenggelam dalam air

E. Kegunaan

Baik sweet almond oil maupun bitter almond oil keduanya memiliki khasiat

untuk bahan makanan (minyak goreng) dan sangat penting dalam produk

farmasetika.17,18

1. Sedativum

2. Obat batuk

3. Emulgator (amandin dan emulsin)

4. Flavouring agents

5. Bahan makanan

9. Persic Oil (Lista Roro Marsudi 1306396154)

terdiri dari 2 substansi minyak lemak identik yang tidak berwarna

26

Terdiri dari:- Peach-kernel oil- Apricot-kernel oil

Peach-kernel oilKlasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Angiospermae Subdivisi : Eudicot Kelas : Rosid Ordo :Rosales Family : Rosaceae Genus : Prunus Subgenus : Amygdalus Species : Prunus persica

- Apricot-kernel oil Klsifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Angiospermae Subdivisi : eudicot Kelas : Rosids Ordo : Rosales Family : Rosaceae Genus : Prunus Species : Prunus armeniaca

A. TanamanPeach-kernel oilTanaman asal : Prunus persica sleb et. Zucc Simplisia : KernelPenyebaran : berasal dari China, dan disebarkan di daerah Amerika, seperti California dan UtahCiri minyak : ringan, non-greasy

Apricot-kernel oil Tanaman asal : Prunus Armeniaca Linne Simplisia : kernel Penyebaran : Berasal dari Spanyol, dikultivasi di daerah Mediterania dan California, dan diproduksi di Turki, Uzbekistan, Iran, Itali, Algeria, Pakistan, Perancis, Maroko, Ukraina, Jepang, Mesir, dan Syria

B. KandunganPeach-kernel oil

Vitamin A Vitamin B Vitamin C Vitamin E Asam folat Fe

27

K Amygdalin Asam Oleat Asam Linoleat

Apricot-kernel oil Amygdalin Asam linoleat Asam oleat β-karoten Vitamin E

C. Cara memperolehApricot-kernel oil

Apricot dan Peach kernel oil diterapkan sistem “cold-pressed oil” untuk menjaga nilai nutrisi dari minyak tersebut dan agar mempunyai rasa kompleks yang banyak karena belum terkena panas. Setelah minyak keluar, didekantasi dan difiltrasi

D. KegunaanPeach-kernel oil

Aromaterapi Bahan kosmetik Melembutkan dan melembabkan kulit Hipo-alergik kepada kulit yang sensitif Melancarkan peredaran darah dan menghilangkan konstipasi Meringankan sakit ketika menstruasi Ketika dikombinasikan dengan Rhubarb, digunakan untuk mengobati

appendisitis akut

Apricot –Kernel Oil Perawatan kulit Meringankan iritasi / radang kulit Emulgator yang baik Sebagai minyak yang digunakan untuk pijat biasanya di muka Flavoring-agent pada masakan Itali Anti-asthmatic Carrier oil (dicampur dengan minyak lain supaya menyebar dan

biasanya merupakan campuran minyak untuk aromatheraphy) Supplement diet Mengobati eksim, gatal, scabies dan psoriasis Pada produk perawatan bibir berfungsi untuk menjaga keindahan

bibir baik dari luar maupun dalam Perawatan rambut memberi nutrisi pada kulit kepala

10.OleumCocos (Lista Roro Marsudi 1306396154)

28

A. Klasifikasi

TanamanKingdom: Plantae Subkingdom: Virdiaplantae Infrakingdom Streptophyta Divisi: Tracheophyta Sub Divisi Spermatophyta Infradivisi AngiospermaeClass: MagnoliopsidaOrdo: Arecales Sub Ordo LiliopsidaFamili: ArecaceaeGenus: Cocos Spesies: Cocos nucifera L.Simplisia: Cocos Semen

• Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu. Suhu rata-rata optimal pada 27°C dengan rata-rata 5-7°C.

• Daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil kelapa adalah Bone (Sulawesi Selatan), Halmahera (Maluku), Kepulauan Alor (NTT), Kepulauan Solor (NTT) , dan Minahasa (Sulawesi Utara).

• Masa puncak produksi kelapa juga berbeda-beda. Untuk kelapa dalam masa puncak produksinya pada umur antara 15-20 tahun. Setelah berumur 20 tahun produksinya berangsur turun dan setelah berumur 40 tahun produksinya merosot

B. Kandungan

47%-53% Asam laurat , sisanya mengandung Asam Meristat, Asam Kaprat, Asam Palmitat, Asam

Kaprilat, Asam Strarat, Asam Oleat, dan Asam Linoeat.

C. Cara memperoleh

Daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra.  Untuk dibuat dalam bentuk kopra, maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur pada terik matahari atau dikeringkan melalui oven. Setelah itu kopra dicacah, kemudian dihaluskan menjadi serbuk kasar. Serbuk kopra dipanaskan, kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya. Minyak yang terkumpul diendapkan dan disaring.

Minyak hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:

29

• Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi (menghilangkan asam lemak bebas). • Penambahan bahan penyerap (absorben) warna, biasanya menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening. • Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.

Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam kotak kaleng, botol plastik atau botol kaca.

D. Kegunaan

Menghaluskan dan mengencangkan kulit Membantu merawat rambut Obat bagi penderita diabetes mellitus Mengobati sakit jantung

11.Oleum Maydis (Lista Roro Marsudi 1306396154)

A. Klasifikasi

Kingdom :Plantae   Subkingdom :Viridaeplantae Infrakingdom :Streptophyta  Division :Tracheophyta  Subdivision :Spermatophytina    Infradivision :Angiospermae  Class :Magnoliopsida Superorder :Lilianae  Order :Poales   Family :Poaceae  Genus :Zea L.      Subspecies :Zea mays ssp.mays  L. – corn

B. Tanaman

• Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).

• Umumnya memiliki tinggi 1-3 m• Memiliki akar serabut • Daun jagung adalah daun sempurna, Bentuknya memanjang, merupakan

bangun pita (ligulatus), ujung daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer), Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.

C. Kandungan

30

Mengandung gliserida Mengandung minyak = 33-39%Mengandung asam lemak

- linoleat = 34 - 62% - oleat = 19 - 50% - palmitat = 8 - 19% - stearat = 0 - 4%

Karbohidrat (pati) : 80%Fitosterol bebas, ester fitosterol, ester fitostanol

D. Cara memperoleh

Embrio dipisahkan dari hidrosiklon .

Suspensi embrio ini dialirkan ke unit ekstraksi, (berupa expeller  yang

berfungsi untuk memeras dan mengekstraksi minyak).

Minyak kasar yang dihasilkan dari expeller  di saring, didinginkan dan

disimpan untuk selanjutnya dilakukan pemurnian (refining).

Pada pabrik yang lebih baru, ditambahkan unit ekstraksi berupa ekstraktor

dengan bahan pelarut.

Ampas yang dihasilkan dengan penekanan (expeller) yang masih mengandung

minyak cukuptinggi (2%) dilakukan ekstraksi dengan bahan pelarut heksana

secara sinambung.

Larutan minyak dalam heksana dipisahkan dengan cara penguapan hampa, dan

heksana ditampung untuk dapat digunakan kembalisedangkan minyak

dialirkan ke penampung atau dicampur dengan minyak kasar pertama.

Selanjutnya minyak kasar ini dilakukan pemurnian .

Proses pemurnian terdiri atas tahapan pemisahan gum lendir dengan cara

penggumpalan dengan as am fosfat (0.05%), penetralan secara alkalis ( dengan

natrium hidroksida, 0.1 % untuk mengurangi kadar asam lemak bebas),

pemucatan (bleaching) dengan penambahan tanah pemucat (bentonit). Tahap

terakhir berupa penghilangan bau atau deodorisasi pad a suhu 210-275 °c dan

tekanan hampa (138-800 Pa).

E. Kegunaan

Zat tambahan, pengganti minyak lemak pasien yang tinggi kadar kolesterolnya karena dapat menurunkan kolesterol dan darah tinggi

Antioksidan Pelarut injeksi

31

Katalis pada pemanggangan Edible oil

12. Oleum Chaulmogra (Lista Roro Marsudi 1306396154)

Tanaman Asal :- Taraktogenos kurzii King- Hydnocarpus wightiana Blume - Hydnocarpus antelmintica Pierre

A. Klasifikasi

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : ViolatesFamili : Flacourtiaceae Genus : Taraktogenos Spesies : Taraktogenos kurzii King

Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Malpighiales Family : Achariaceae Genus : Hydnocarpus Spesies : Hydnocarpus wightiana Blume

Hydnocarpus anthelmintica

B. Tanaman

Nama daerah Sumatera : Becampaih (Palembang)Jawa : Kandar Lutung (Sunda)

Luteng (Jawa Tengah)Sulawesi : Wanute (Minahasa)Simplisia : Biji dari buah Taraktogenos kurzii

Chaulmoogra oil mempunyai suhu lebur 420C (107.60F), tidak larut dalam air, sebagian terlarut dalam alkohol dan larut dalam ether, chloroform, carbon disulphide, dan benzeneBerwarna kuning atau kuning kecoklatan

32

Minyak ini berasal dari biji tanaman Taraktogenos kurzii dan Hydnocarpus anthelmintica.

C. Kandungan

Biji dan daun Taraktogenos kurzii King mengandung saponin, flavonoida dan polifenol

Biji mengandung lipid dalam konsentrasi 40-55%, glukosida (glukosa dan hydnocyanic acid).Chaulmoogric acid (C18H32O2

) Hydnocarpic acid (C16H28O2

) Taraktogenic acidIsogadoleic acid

D. Cara memperoleh

Kulit biji (seperti kerang) dipisahkan terlebih dahulu dari biji (kernel). Kemudian kernel diberi tekanan hidrolik (dipress) sehingga menghasilkan minyak dan ampas. Kemudian pisahkan ketiga bagian tersebut, kulit biji, minyak dan ampas. Maka kita dapatkan Chaulmoogra oil.

E. Kegunaan

Biji Taraktogenos kurzii berkhasiat sebagai obat lepra. Untuk obat lepra dipakai minyak dari 1 biji Taraktogenous kurzii, dioleskan pada tempat yang sakit.

Spesifik untuk peyakit yang disebabkan karena bakteri Mycobacterium leprae dan Mycobacterium tuberculosis

Digunakan secara empirik untuk penyakit reumatik, proriasis (penyakit kulit yang kronis)

Mengobati luka memar, keseleo, dan berbagai reaksi inflamasi di kulit lainnya

Penyakit kudis, impetigo (penyakit kulit yang gatal dan menimbulkan bintil-bintil berisi nanah) dan beberapa penyakit dermatitis.

13.Croton Oil (Kalonica Kusumawardani 1306397021)

A. Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Subkingdom : Virdaeplantae – green plants

Infrakingdom: Streptophyta – land plants

33

Division: Tracheophyta – vascular plants

Subdivision: spermatophytina – seed plants

Infradivision: Angiospermae – flowering plants

Class: Magnoliopsida

Superorder: rosanae

Order: Malpighiales

Family: Euphorbiaceae - spurge

Genus: Croton L

Spesies: Croton tiglium L. 1

Simplisia: Biji (Semen)

B. Tanaman

Croton oil berasal dari Croton Tigilum. Bagian tanaman yang

digunakan menjadi Croton Oil adalah biji. Buah Croton mirip seperti

Castor Seed namun berwarna coklat tua. Croton tigilum banyak

terdapat di Cina, India Timur, Jepang, Indonesia, Filipina, Sri Lanka

dan negara-negara Eropa2

C. Kandungan

Kroton oil mengandung substansi toksik albuminous dan

mengandung krotin. Selain itu kroton oil juga mengandung asam oleat

42,33% dan asam linolieat 2,03%, diikuti asam stearat 13,33%, asam

miristat 5,02%, asam palmitat 3,81% dan asam laurat 1,02%.

D. Cara memperoleh

Cara memperoleh kroton oil adalah dengan melakukan

pengekstrakkan biji dengan eter sulfur, karbon disulfide, alcohol, atau

pelarut lain yang mudah menguap. Ekstraksi dilakukan sebanyak 3 kali

agar menghasilkan minyak yang banyak. Hasil yang diperoleh adalah

minyak yang berwarna pucat, eter yang berwarna coklat muda, minyak

1http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=5064452 http://perpustakaan.pom.go.id/ebook/Taksonomi%20Koleksi%20Tanaman%20Obat%20Kebun%20Tanaman%20Obat%20Citeureup/Croton%20tiglium%20L..pdf

34

alcohol berwarna coklat tua, dan jumlah saponifikasi

cukup tinggi.3

E. Kegunaan

Kegunaan krotum oil adalah sebagai purgative dan

kartik4

14.Pumpkin Seed Oil (Kalonica Kusumawardani

1306397021)

A. Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Subkingdom : Virdaeplantae – green plants

Infrakingdom: Streptophyta – land plants

Division: Tracheophyta – vascular plants

Subdivision: spermatophytina – seed plants

Infradivision: Angiospermae – flowering plants

Class: Magnoliopsida

Superorder: rosanae

Order: Cucurbitales

Family: Cucurbitaceae - gourds

Genus: Cucurbita L

Spesies: Cucurbita pepo L. 5

Simplisia: Biji (Semen)

B. Tanaman

Tanaman ini sebagian besar di dapatkan dari Austria dan

Slovenia, namun sekarang telah banyak didapatkan di eropa timur,

india Ontario, Canada, dan Amerika Utara

3 kokate, c., purohit, a. and gokhale, s. (2008). pharmacognosy. pune: nirali prakashan.4 Martindale, W. and Reynolds, J. (1989). The extra pharmacopoeia. London: Pharmaceutical Press.5http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=22373

35

C. Kandungan

Kandungan dari pumpkin seed oil adalah Asam amino (glisin,

alanine, asam glutamate), asam lemak (asam linoleat, asam oleat),

seng, magnesium, kalsium, vitamin E (tokoferol), dan resin6

D. Cara memperoleh

1. Cuci biji labu dan keringkan dengan baik

1 Masukkan biji labu ke dalam oven dengan suhu tinggi 140oF

2 Setelah dipanggang, beri tekanan tinggi pada biji tersebut (press)

3 Minyak berwarna hijau gelap akan keluar pada saat pemberian

tekanan tersebut, disebut minyak biji labu

4 3 kg dari biji labu dapat menghasilkan sekitar 1 liter minyak biji

labu7

E. Kegunaan

Pumpkin seed oil dapat digunakan untuk mengurangi masalah

prostat dan kandung kemih, mengobati sindrom iritasi usus,

menurunkan resiko batu ginjal, mencegah ateriosklerosis, mengatur

kadar kolesterol, antioksidan, menjaga kaesehatan

tulang, dan anthelmintic8

15.Cashew-nut Oil (Kalonica Kusumawardani

1306397021)

A. Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Subkingdom : Virdaeplantae – green plants

Infrakingdom: Streptophyta – land plants

6 Vegetable Oils in Food Technology: Composition, Properties, and Uses. Hal. 319

7 Pharmacognosy by Edward P. Claus. Hal. 190

8 Pharmacognosy by Edward P. Claus.

36

Division: Tracheophyta – vascular plants Subdivision:

spermatophytina – seed plants

Infradivision: Angiospermae – flowering plants

Class: Magnoliopsida

Superorder: rosanae

Order: Sapindales

Family: Anacardiceae - cashew

Genus: Anacardium L

Spesies: Anacardium occidentale L. 9

Simplisia: Biji (Semen)

B. Tanaman

Pohon Anacardium occidentale L. berukuran sedang, dengan

tinggi hingga 12m. Percabangan umumnya keluar dari bawah dan

melengkung keatas. Daun – daun pada tanaman ini terletak pada ujung

ranting. Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik, umumnya dengan

pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk kedalam, gundul,

berukuran 4-22,5 cm x 2,5-15 cm. Kelopak memiliki rambut, dengan

panjang 4-55mm. Mahkota berbentuk runcing, berwarna putih

kemudian berubah menjadi merah. Buah geluk berwarna coklat tua dan

membengkok.

Pohon Anacardium occidentale L. berasal dari daerah Amerika

tropic dan tersebar di Meksiko sampai Peru, Brasilia, India, dan

Mozambik di Afrika Timur. Pohon tersebut dapat tumbuh pada

ketinggian 1m - 1200m diatas permukaan laut. Paling cocok tumbuh di

dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 800m diatas

permukaan laut.10

C. Kandungan

Cashew Nut Oil terdiri dari asam lemak esensial terutama asam

oleat dan asam linoleat 77%, protein 21%, vitamin A, vitamin D, 9http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=2879310http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26022/4/Chapter%20II.pdf

37

vitamin E, vitamin K, dan garam-

garam mineral yaitu kalsium, fosfor,

dan besi.11

D. Cara memperoleh

Cara pembuatan cashew nut oil ada 2 tahap, yaitu:

1) Pengepressan (pressing)

Kacang mete diurutkan menurut ukuran dan kematangan.

Kemudian kernel biji dijemur di bawah sinar matahari. Jambu

mete kernel ditekan untuk diambil minyak dengan kualitas yang

baik. Tetapi, minyak yang didapat masih rendah (ampas

berkisar 10-25%) dan kualitasnyapun masih dianggap rendah

karena masih banyak bercampur air . Pengepresan

menggunakan tekanan 200 kg/cm2 dan temperatur 125oC. 12

2) Ekstraksi menggunakan pelarut kimia

Setelah di ekstraksi, dihasilkan minyak cukup tinggi

(minyak yang tersisa kurang dari 1%) dan kualitas minyak jauh

lebih baik (kadar air sangat rendah). Setelah itu, serbuk biji

jambu mete hasil preparasi ditimbang sebanyak 100g,

kemudian dimasukkan ke dalam alat refluks, dan dimasukkan

250 ml pelarut heksanol-etanol (3:1).

Setelah terendam, campuran direfluks pada temperatur

40oC selama 6 jam dan dilakukan 3 kali secara bertingkat

dimana setiap perendaman selama 6 jam, pelarutnya diganti

dengan yang baru.

Untuk setiap proses ekstraksi, larutan ekstrak

dipisahkan dari ampasnya dengan penyaringan dan setelah 3

kali ekstraksi filtrat dicampur jadi satu. Selanjutnya, hasil

ekstraksi didestilasi pada temperatur 60oC untuk memisahkan

11 http://nutritiondata.self.com/facts/nut-and-seed-products/3094/212Tyman, J., Johnson, R., Muir, M. and Rokhgar, R. (1989). The extraction of natural cashew nut-shell liquid from the cashew nut (Anacardium occidentale). JAOCS, 66(4), pp.553-557.

38

minyak dari pelarutnya menggunakan alat rotary evaporator

vakum.

E. Kegunaan

Cashew nut oil dapat digunakan sebagai minyak goring yang

baik. Selain itu mengandung asam oleat hingga 57% sehingga

menjadikan kacang mede sebagai sumber energy dan juga dapat

merangsang kekebalan tubuh, dan mengandung protein sebanyak 21%

dan berisi asam amino esensial. Cashew nut oil juga dapat membantu

meningkatkan elastisitas kulit serta memiliki “anti-aging” terhadap

kulit rusak dan kering, serta mengandung vitamin E yang dapat

melindungi sel dan jaringan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh

oksidasi.13

16.Oleum Cacao (Theobroma oil)

Oleh Jessica Maria (1306403541)

Lemak Coklat adalah lemak coklat padat yang diperoleh dengan pemerasan

panas biji Theobroma cacao L. yang telah dikupas dan dipanggang

Pemerian : lemak padat berwarna putih kekuningan; bau khas aromatik; rasa

khas lemak; agak rapuh (FI III hal. 453)

A. Klasifikasi

Kingdom : Plantae – plants

Subkingdom : Viridaeplantae – green plants

Infrakingdom : Streptophyta – land plants

Division : Tracheophyta – vascular plants

Subdivision : Spermathophytina – seed plants

Infradivision : Angiospermae – flowering plants, angiosperms

13 Chemical Composition and Physicochemical Properties Of Cashew nut (Anacardium occidentale) Oil and Cashew nut Shell Liquid. (2008). agricultural, food, and environmental sciences, 2(1), pp.1-7.

39

Class : Magnoliopsida

Superorder : Rosanae

Order : Malvales

Family : Malvaceae – mallows, mauves

Genus : Theobroma L.

Species : Theobroma cacao L.

Simplisia : biji (semen)

B. Tanaman

Tanaman Theobroma cacao dapat tumbuh sampai ketinggian 10 meter.

Tanaman ini banyak dihasilkan di Pantai Gading, Ghana, Indonesia,

Nigeria, Brazil, Kamerun, Ekuador dan Malaysia.

Tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya mempunyai dua bentuk

tunas vegetatif. Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas disebut dengan

tunas ortotrop atau tunas air (wiwilan atau chupan), sedangkan tunas yang

arah pertumbuhannya ke samping disebut dengan

plagiotrop (cabang kipas atau fan). Akarnya berupa

akar tunggang. Daun kakao juga bersifat dimorfisme.

Pada tunas ortotrop, tangkai daunnya panjang, yaitu

7,5 – 10 cm sedangkan pada tunas plagiotrop panjang

tangkai daunnya hanya sekitar 2,5 cm. Tangkai daun

bentuknya silinder dan bersisik halus. Bentuk helai

daun bulat memanjang (oblongus), ujung daun

meruncing (acuminatus), dan pangkal daun runcing

(acutus). Susunan tulang daun menyirip dan tulang

daun menonjol ke permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata, daging

daun tipis tetapi kuat seperti perkamen. Warna daun dewasa hijau tua

bergantung pada kultivarnya. Panjang daun dewasa 30 cm dan lebarnya

10 cm. Permukaan daun licin dan mengilap. Bunganya merupakan bunga

sempurna, memiliki 5 helai calyx. Buah yang ketika muda berwarna hijau

atau hijau agak putih jika sudah masak akan berwarna kuning. Sementara

itu, buah yang ketika muda berwarna merah, setelah masak berwarna

jingga (orange). Buah akan masak setelah berumur enam bulan. Pada saat

40

itu ukurannya beragam, dari panjang 10 hingga 30 cm. Biji dibungkus

oleh daging buah (pulpa) yang berwarna putih. Di sebelah dalam daging

buah terdapat kulit biji (testa) yang membungkus dua kotiledon dan poros

embrio. Bijinya mengandung 1-4% theobromine dan 35-50% minyak

lemak.

C. Kandungan

Oleum Cacao mengandung gliserida dari asam stearat, asam palmitat,

asam oleat dan asam laurat.

Terdapat pula sejumlah kecil gliserida dari asam arakhidat, asam

linoleat, asam foritat, asam asetat dan asam butirat.

D. Cara Memperoleh

Oleum cacao adalah lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas

biji yang telah dihilangkan kulit bijinya kemudian direndam dengan air

1:10 lalu dipanggang, biji yang dipanggang digiling dengan penambahan

natrium karbonat lalu diperas selagi masih panas kemudian dimurnikan.

E. Kegunaan

Kegunaan oleum cacao adalah sebagai antioksidan, emolien dan basis

supositoria

17.Oleum Iecoris Aselli (Codliver Oil)

Oleh : Jessica Maria (1306403541)

Minyak Ikan adalah minyak lemak yang diperoleh dari hati segar Gadus

callarias L. dan spesies Gadus lainnya, dimurnikan dengan penyaringan pada

suhu 0 . Potensi vitamin a tidak kurang dari 600 UI per g, potensi vitamin D

tidak kurang dari 80 UI per g.

Pemerian : cairan; kuning pucat; bau khas, tidak tengik, agak manis; rasa khas

(FI III : 457)

A. Klasifikasi

41

Kingdom : Animalia – animals

Subkingdom : Bilateria

Infrakingdom : Deuterostomia

Phylum : Chordata – chordates

Subphylum : Vertebrta – vertebrates

Infraphylum : Gnathostomata

Superclass : Osteichthyes – bony fishes

Class : Actinopterygii – ray-finned fishes, spiny rayed fishes

Subclass : Neopterygii - neopterygians

Infraclass : Teleostei

Superorder : Paracanthopterygii

Order : Gadiformes – grenadiers, merlus, morues, gadiforms,

cods, hakes

Family : Gadidae – codfishes, true cods, bacalons, morues, cods

Subfamily : Gadidae – cods, haddock

Genus : Gadus L. – common codfishes

Species : Gadus callarias

Simplisia : hati

B. Hewan

Ikan Kod adalah satu jenis ikan dari

genus Gadus, famili Gadidae yang hidup di

samudera. Ikan kod merupakan salah satu

jenis ikan yang banyak dimakan. Hati ikan

kod diproses untuk memproduksi minyak

hati kod. Ikan kod tersebar di perairan

Pasifik dan Atlantik. Kod Pasifik umumnya berukuran lebih kecil dari

Kod Atlantik.

Ikan kod dari genus Gadus memiliki tiga sirip punggung dan

dua sirip anus yang membulat. Sirip pelvis berukuran kecil dengan

ujung yang memanjang dan berada di bawah penutup insang. Matanya

berukuran sedang. Kod memiliki garis putih yang memanjang

sepanjang tubuhnya dari insang hingga ekor. Berat rata-rata ikan kod

42

adalah antara 5–12 kg, namun spesimen berukuran 100 kg pernah

ditangkap. Kod Pasifik umumnya berukuran lebih kecil dari Kod

Atlantik, dan berwarna lebih gelap (^ "Gadus morhua". FishBase. Ed.

Ranier Froese and Daniel Pauly. April 2012 version. N.p.: FishBase, 2012)

C. Kandungan

Vitamin A dan D, gliserida trimalmitat dan tristearat, kolesterol,

gliserida dan asam-asam jenuh, yang disebut asam morrhuat, berupa

campuran berbagai asam: asam yakoleat, asam terapiat, asam aselat,

asam gadinat, yodium, basa-basa aselin dan morrhuin. Unsur-unsur: Cl,

Br, S, P dan Fe sebagai senyawa organic

D. Cara Memperoleh

E. Kegunaan

• Bahan salep, sumber vitamin A (tidak kurang dari 600 SI/gram)

dan vitamin D (tidak kurang dari 80 SI/gram)

43

18.Adeps Lanae (Wool Fat, Anhydrous Lanolin, Refined Wool

Fat)

Oleh : Jessica Maria (1306403541)

Lemak Bulu Domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh

dari bulu domba Ovis aries Linne (Familia Bovidae) yang dibersihkan dan

dihilangkan warna dan baunya. Mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Boleh

mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0,02%

Pemerian : Massa seperti lemak, lengket; kuning muda atau kuning pucat;

agak tembus cahaya; bau khas (FI IV hal 58)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia – animals

Subkingdom : Bilateria

Infrakingdom : Deuterostomia

Phylum : Chordata - chordates

Subphylum : Vertebrata – vertebrates

Infraphylum : Gnathostomata

Superclass : Tetrapoda

Class : Mamalia – mammals

Infraclass : Eutheria

Order : Artiodactyla – artiodactyls,

Family : Bovidae – antelopes, cattle, goats, sheep, bovids

Subfamily : Caprinae

Genus : Ovis L. – sheep

Species : Ovis aries L. – Red Sheep, domestic sheep, mouflon,

sheep (feral)

Simplisia : bulu domba

44

B. Hewan

Domba domestic adalah ruminansia yang

relative kecil, biasanya dengan rambut berkerut yang

disebut wol dan memiliki tanduk berbentuk spiral

lateral. Domba domestik berbeda dari kerabat liar

mereka dan nenek moyang dalam beberapa hal, telah

menjadi neotenic unik akibat pembiakan selektif oleh

manusia. Beberapa keturunan primitif domba

mempertahankan beberapa karakteristik sepupu liar

mereka, seperti ekor pendek. Tergantung pada

pembiakan, domba domestik mungkin tidak memiliki

tanduk sama sekali, atau tanduk pada kedua jenis kelamin, atau pada

jantan saja. Kebanyakan keturunan bertanduk memiliki satu pasangan,

tetapi beberapa keturunan mungkin memiliki beberapa.

C. Kandungan

Ester-ester lemak dengan kolesterol, oksikolesterol, gamma-

lanosterol, lano-sterol dihidrolanosterol dan agnosterol. Adapun asam

lemaknya adalah asam palmitat, asam miristinat, asam lano-palmitat, asam

lanoserat, asam serotat dan asam karnaubat, alkohol-alkohol, setil-alkohol

dan karnaubiealkohol.

D. Cara Memperoleh

Dengan membersihkan lemak yang diperoleh dari bulu domba.

Lemak tersebut dimurnikan dengan kalsium klorida dan kemudian

dihilangkan airnya dengan peleburan. Hasil akhir di ekstraksi dengan

aseton dan bahan pelarut selanjutnya dipisahkan dengan destilasi.

E. Kegunaan

Emulsifying agent, basis salep, meningkatkan absorpsi terhadap zat

aktif

45

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanContoh-contoh minyak lemak berdasarkan Farmakope Indonesia, antara lain:

• Oleum Ricini (Minyak Jarak), Castor Oil/ Castor oil Seed

Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji Ricinus

communis L yang telah dikupas.

• Oleum Lini, Linseed Oil, Flaxseed oil/Linseed Oil (USP)

Adalah minyak lemak yang diperoleh pemerasan biji masak Linum

usitassinum L.

• Oleum Olivarum/Oleum Olivae (Minyak Zaitun), Olive Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji masak

Olea europea L. jika perlu dimurnikan.

• Oleum Arachidis (Minyak Kacang), Peanut Oil, Arachis Oil

Adalah minyak lemak yang telah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan

biji Arachidis hypogeae L yang telah dikupas.

• Soy bean Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari pemerasan biji Glycine soja.

• Oleum Gossypii Seminis, Cottonseed Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari biji Gossypium hirsutum yang

ditekan kuat.

• Oleum Sesami (Minyak Wijen), Sesame Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji Sesamum

indicum L.

• Oleum Amygdalarum, Almond Oil, Sweet almond Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari pemerasan biji Prunus

amygdalus dulcis diberi tekanan sebesar 350atm.

• Persic Oil, Apricot kernel Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari pemerasan dingin biji Prunus

persica dan Prunus armeniac.

• Oleum Cocos (Minyak Kelapa), Coconut Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas endosperm

Cocos nucifera L yang telah dikeringkan

46

• Oleum Maydis, Corn Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari embrio Zae mays L, kemudian

dimurnikan

• Oleum Chaulmogra, Chaulmogra Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin dari biji

dari buah masak segar Hidnocarpus wightiana Blume, Hydnocarpus

antelmintica Pierre dan Taraktogenus kurzii King.

• Croton oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan melakukan pengekstrakkan

biji Croton tiglium L. dengan eter sulfur, karbon disulfida, alkohol, atau

pelarut lain yang mudah menguap.

• Pumpkin seed Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari pemerasan biji Cucurbita pepo.

• Cashew nut Oil

Adalah minyak lemak yang diperoleh dari pemerasan atau pengekstraksian

biji Anacardium occidentale L.

• Oleum Cacao (Minyak Coklat), Theobroma Oil

Adalah lemak padat yang diperoleh dengan pemerasan biji Theobroma

cacao L yang telah dikupasdan dipanggang

• Oleum Iecoris (Minyak Ikan)

Adalah minyak yang diperoleh dari hati segar Gadus calaris L dan species

gadus lainnya, dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 0°C.

• Adeps Lanae, Wool Fat, Anhydrous Lanolin, Refined Wool Fat

Adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba

Ovis aries Linne (Familia Bovidae) yang dibersihkan dan dihilangkan

warna dan baunya.

3.2. Saran

Saran dari penulis agar dapat memperlajari contoh-contoh tanaman lebih

banyak lagi dan mencari dari berbagai sumber

47

DAFTAR PUSTAKA

1 (Claus, Edward P. 1962. Pharmacognosy. Philadelphia: Lea & Febiger )

2 (Evans. WX. Cs. 2002, Pharmacognosy 15th ed. WB Saunder. New York : USA)

3 The Fourth Edition Pharmacognosy by Edward P. Claus

4 Chemical Composition and Physicochemical Properties Of Cashew nut

(Anacardium occidentale) Oil and Cashew nut Shell Liquid. (2008). agricultural,

food, and environmental sciences, 2(1), pp.1-7.

5 Tyman, J., Johnson, R., Muir, M. and Rokhgar, R. (1989). The extraction of

natural cashew nut-shell liquid from the cashew nut (Anacardium occidentale).

JAOCS, 66(4), pp.553-557.

6 http://nutritiondata.self.com/facts/nut-and-seed-products/3094/2

7 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26022/4/Chapter%20II.pdf

8 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=28793

9 Vegetable Oils in Food Technology: Composition, Properties, and Uses. Hal. 319

10 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=22373

11 Martindale, W. and Reynolds, J. (1989). The extra pharmacopoeia. London:

Pharmaceutical Press

12 kokate, c., purohit, a. and gokhale, s. (2008). pharmacognosy. pune: nirali

prakashan.

13 http://perpustakaan.pom.go.id/ebook/Taksonomi%20Koleksi%20Tanaman

%20Obat%20Kebun%20Tanaman%20Obat%20Citeureup/Croton%20tiglium

%20L..pdf

14 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=506445

48

15 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=26716

16 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31748/4/Chapter%20II.pdf

17 Claus, Edward P. 1962. Pharmacognosy Fourth Edition. Philadelphia: Lea &

Febiger

18 ocw.usu.ac.id/course/download/4140000062-teknologi-oleokimia/tkk-

322_handout_pembuatan_minyak.pdf tkk-322_handout_pembuatan_minyak

19 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=21711

20 Evans. WX. Cs. 2002. Pharmacognosy 15th ed. WB Saunder. New York : USA

21 http://www.henriettes-herb.com/eclectic/kings/gossypium_oleu.html

22 http://www.henriettes-herb.com/eclectic/usdisp/gossypium_oleu.html

23 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=34431

24 Pharmacognosy Forty Second Edition by C.K. Kokate et all published by Nirali

Prakashan

25 http://www.henriettes-herb.com/eclectic/kings/sesamum_oleu.html

26 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=24775

27 http://www.olinat.co.za/almond-oil.htm#Classification

28 http://www.essentialoils.co.za/essential-oils/almond-bitter.htm#Oil properties

29 http://www.essentialoils.co.za/almond-oil.htm

30 http://www.henriettes-herb.com/eclectic/kings/prunus-dulc_oleu1.html

31 http://www.henriettes-herb.com/eclectic/usdisp/prunus-amyg_oleu.html

32 http://www.henriettes-herb.com/eclectic/usdisp/amygdala-dulc.html

49

50