34
PENGARUH TEORI EVOLUSI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Karya Ilmiah Mata Kuliah Biologi Umum OLEH : Kelompok 7 : Aulia Rahim (1100085) Arifah Hanif Fidina (1101965) Dewi Mulyani (1104166) Dian Nafasah (1106501) Feni M S (1100458) Fertika (1101105) Hilda Khairunnisa (1101733) Handi Risa (1106166) Ilma Inaroh Azizah (1101094) Jipri (1106560) Maya Monica D (1105821)

Makalah Evolusi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengaruh Evolusi Terhadap Kehidupan manusia

Citation preview

Page 1: Makalah Evolusi

PENGARUH TEORI EVOLUSI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAHDiajukan untuk memenuhi tugas Karya Ilmiah Mata Kuliah Biologi Umum

OLEH :

Kelompok 7 :

Aulia Rahim (1100085)

Arifah Hanif Fidina (1101965)

Dewi Mulyani (1104166)

Dian Nafasah (1106501)

Feni M S (1100458)

Fertika (1101105)

Hilda Khairunnisa (1101733)

Handi Risa (1106166)

Ilma Inaroh Azizah (1101094)

Jipri (1106560)

Maya Monica D (1105821)

M.Hamdan (1106598)

Nur Fitria (1104293)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Page 2: Makalah Evolusi

KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan dan kesabaran sehingga penyusunan tugas makalah ini dapat diselesaikan

dengan tepat waktu dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Makalah ini disusun

dan diajukan untuk mememenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum dengan

pokok bahasan “Pengaruh Teori Evolusi Terhadap Kehidupan Manusia”.

Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak yang telah membantu,

baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, tim penulis ucapkan terima kasih

kepada Ibu Rini Solihat, S.Pd. selaku dosen mata kuliah Biologi Umum, yang telah

membimbing tim penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih tak lupa tim penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang memberi kritik,

saran dan dukungan. Semoga segala bantuan yang diberikan selama ini mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis dan bagi

pembaca untuk ke depannya, amiin.

Bandung, Desember 2011

Tim Penulis

i

Page 3: Makalah Evolusi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................3

1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................6

1.3 Tujuan dan Manfaat.....................................................................................6

BAB II PENGARUH TEORI EVOLUSI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

2.1 Pembahasan Materi Teori Evolusi

2.1.1. Pengertian Teori Evolusi……………………………………...12

2.1.2. Jenis dan Macam Evolusi Di Alam…………………………….

2.1.3. Bukti-Bukti Yang Memperkuat Adanya Teori Evolusi……....12

2.1.4. Mekanisme Evolusi……………………………….....………..19

2.1.5.Pendapat Para Ahli Mengenai Teori Evolusi.………………….19

2.2 Pengaruh Teori Evolusi Terhadap Kehidupan Manusia

2.2.1. Pengaruh Evolusi Terhadap Moralitas Manusia………………22

2.2.2 Pengaruh Positif Hukum Seleksi Alam dalam Teori Evolusi terhadap kehidupan manusia ……………………………..…………23

2.2.3. Pengaruh Evolusi Terhadap Kesehatan Manusia ……………26

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………...…….30

3.2 Saran………………………………………..……………………………30

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................31

ii

Page 4: Makalah Evolusi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semua orang di dunia yang pernah mersakan bangku sekolah atau hanya

mengetahui lewat buku pelajaran, artikel, majalah, dan lainnya. Pasti pernah

mendengar yang namanya Teori Evolusi, yaitu suatu teori yang berkaitan

dengan ilmu kehidupan. Pencetus teori tersebut adalah Charles Robert Darwin

seorang Naturalis amatir dari Inggris di pertengahan abad ke-19.

Kebanyakan masyarakat mungkin hanya mengenal Teori Evolusi sebagai

salah satu dari konsep biologi dan merupakan ilmu pengetahuan netral yang

tidak memberikan pengaruh apapun terhadap keseharian kehidupan manusia.

Padahal yang terkandung dalam teori tersebut lebih dari sekedar konsep

biologi, karena yang diajarkan dalam teori tersebut memberikan pengaruh

terhadap pemikiran-pemikiran yang muncul setelah adanya teori tersebut. Kita

pasti pernah mendengar yang namanya Materialisme, Marxisme, dan

Rasisme. Itu adalah segelintir pemikiran dari adanya Teori Evolusi, dan dari

pemikiran-pemikiran tersebut muncul berbabagai faham dan gerakan-gerakan

seperti: komunis, nasionalis, fasis, sampai faham-faham yang tidak bermoral

timbul dari adanya teori tersebut.

Dari penuturan diatas penulis meyakini bahwa teori tersebut

mendatangkan sisi negative yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari

umat manusia. Karena secara di sengaja atau tidak teori tersebut telah

memberikan pengaruh dan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan

manusia, salah satu dampak yang telah terjadi adalah dengan telah

terjadinya Perang Dunia diawal abad ke-20, menurut seorang Intelektual

Muslim bernama Harun Yahya ia mengatakan ,”Perang dunia terjadi bukan

diawali dari barak-barak militer yang saling bersaing dalam persenjataan

melainkan dari bangku sekolah”. Dan seperti yang kita ketahui sekarang ini

i

Page 5: Makalah Evolusi

Teori Evolusi masih diajarkan di bangku sekolah maka ini juga akan

mendatangkan pengaruh yang besar seandainya tidak diberikan klarifikasi atas

teori tersebut oleh guru yang mengajarkan.

Oleh sebab itu Karya tulis ini disusun berangkat dari adanya sebab akibat

pengaruh Teori Evolusi tersebut karena ternyata memberikan dampak dan

pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan sehari-hari kita sebagai umat

manusia. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan sebuah pemaparan

informasi tentang teori tersebut dan apa dampak yang disebabkan oleh

pengaruh dari adanya teori tersebut dengan membuat sebuah karya tulis yang

berjudul “Pengaruh Teori Evolusi Terhadap Kehidupan Manusia”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apa Teori Evolusi itu ?

2. Bagaimana pandangan para Ilmuwan mengenai evolusi?

3. Bagaimana pengaruh Teori Evolusi terhadap kehidupan manusia ?

1.3 Tujuan Penilitan

Adapun yang menjadi tujuan yang menjadi tujuan dari penulisan karya tulis

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu Teori Evolusi, dan apa yang terkandung dalam

Teori Evolusi.

2. Untuk mengetahui pandangan para Ilmuwan mengenai teori evolusi.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari adanya Teori Evolusi terhadap kehidupan

manusia.

ii

Page 6: Makalah Evolusi

BAB II

2.1 PEMBAHASAN MATERI TEORI EVOLUSI

2.1.1 Pengertian Teori Evolusi

Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap.

Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.

A. Pengertian Evolusi Berdasarkan Ilmu Sejarah

Evolusi adalah perkembangan ekonomi, sosial dan politik tanpa adanya paksaan dari waktu ke waktu secara sedikit demi sedikit dan dalam jangka waktu yang lama.

B. Pengertian Evolusi Menurut Ilmu IPA / Ilmu Pengetahuan Alam

Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang sangat lama. Contoh dari binatang atau hewan kera menjadi manusia, ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya.

2.1.2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Evolusi di Alam

1. Evolusi KosmikEvolusi kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup / tak hidup.

i

Page 7: Makalah Evolusi

2. Evolusi Organik / OrganisEvolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada mahluk hidup dari generasi ke generasi.

2.1.3. Adanya evolusi diperkuat dengan adanya bukti-bukti

1. Fosil

Merupakan sisa-sisa, cetakan, jejak-jejak atau berkas binatang atau tumbuhan yang telah membatu. Fosil memberi banyak sekali informasi kehidupan hewan dan tumbuhan purba. Misalnya : fosil sejarah perkembangan kuda

Fosil sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang dapat menentukan umur dengan cara menghitung laju erosi, laju sedimentasi, kandungan garam dan kadar radio aktif.

2. Homologi

Dua organ (alat tubuh) dikatakan homolog jika mempunyai asal (secara embrilogik) sama tetapi fungsi dan bentuknya berbeda. Misalnya alat gerak pada manusia, burung, pinguin dan kelelawar.

3. Analogi

Dua organ dikatakan analog bila menunjukan fungsi sama tetapi bentuk dasarnya berbeda. Misalnya sayap kupu-kupu, burung dan kelelawar.

4. Embriologi Perbandingan

Ialah hewan-hewan kelas vertebrata ikan,reptil, aves dan mamalia, meskipun tubuh individu dewasanya berbeda namun fase awal perkembangan embrionya sangat mirip.

5. Ontogeni

Ialah sejarah perkembangan makhluk hidup dari zigot sampai dewasa. Filogeni yaitu perkembangan makhluk hidup dari sederhana menjadi sempurna. Autogeni merupakan ulang singkat dari filogeni

ii

Page 8: Makalah Evolusi

6. Kovergensi

Ialah terbentuknya macam-macam individu atau species yang berasal dari jalur evolusi yang berbeda tetapi mempunyai ciri-ciri yang hampir sama

7. Divergensi

Ialah terbentuknya bernacam-macam individu dari satu macam species atau sejenis

8. Species

Ialah individu dalam satu populasi yang bila mengadakan inter hibridasi menghasilkan keturunan yang fertil. Species baru akan terbentuk apabila suatu populasi sudah tidak dapat mengadakan interhibridasi atau apabila mengadakan interhibridasi akan menghasilkan keturunan yang steril.

2.1.4. MEKANISME EVOLUSI

VARIASI GENETIKA

Evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.Variasi dalam

suatu keturunan terjadi karena dua sebab utama,yaitu danya mutasi gen dan

adanya rekombinasi gen-gen dalam suatu keturunan.

1. Mutasi gen dengan sifat 

Salah satu penyebab terjadinya perubahan sifat suatu otganisne yaitu

adanya perubahan struktur kimia gen(AND) pada organisme tersebut,

atau sering di sebut mutasi gen.Mutasi gen terjadi secara acak dan dapat

terjadi tanpa ataupun karena pengaruh factor luar.

Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang pentinng dan dapat

memunculkan spesies baru dengan sifat yang lebih baik,tergantung dari

i

Page 9: Makalah Evolusi

angka laju mutasi.Angka laju mutai adalah angka yang menunjukkan

jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang di hasilkan oloh

suatu individu dari suatu spesies.Angka laju mutasi memang sangat

kecil,tetapi merupakan mekanisme yang sangat penting karena hal-hal

berikut.

Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen

Individu dalam satu generasi dapat menghasilkan ribuan sampe jutaan

gamet.

Jumlah generasi suatu spesies selama spesies   itu ada banyak sekali.

2. Frekuensi gan di dalam populasi

Frekuensi gan adalah frekuensi kehadiran suatu gan di dalam populasi dalam hubunganya dengan frekuensi semua alelnya.Dalam genetika,populasi berarti kelompok organism yang dapat saling kawin.misalnya dalam suatu populasi terdapat  gaen dominan(A) dengan alel gen resesif(a).

3. Rekombinasi dan seleksi alam

Mutasi yang menguntungkan akan menghasilkan individu dengan

viabilits dan fertilisasi yang tinggi,serta bersifat adaftif.Apa bila

individu-individu yang mengalami mutasi melekukan kawin

silang,akan terjadi rekpmbinasi gen pada keturunanya.venotif individu

hasil kawin silang tersebut dapat berbeda sekali dengan fenootif kedua

induknya.Dengan danya faktor seleksi alam,hanya individu yang

adaptif saja yang dapat bertahan hidup dan mewariskan sifat-

sifat pada generasi berikutnya.

2.1.5 Pendapat para Ilmuwan mengenai evolusi

ii

Page 10: Makalah Evolusi

1. Jean Baptiste Lamarck

Mengemukakan bahwa ;

A. Alat - alat tuuh yang sering digunakan akan tumbuh membesar, sebaliknya organ tubuh yang tidak pernah digunakan akan menyusut bahkan hilang.

B. Hukum peneurunan sifat-sifat yang baru yang diperoleh artinya bahwa sifat-sifat baru karena sering digunakan atau tidak digunakannya bagian-bagian tubuh tersebut akan diturunkan kepada keturunannya.

Contoh : J.B.Lamarck mengensumsikan bahwa kaki depan dan leher jerapah menjadi panjang karena kebiasaan mencapai dedaunan di pohon yang tinggi ddan sifat baru ini diturunkan kepada genarasi berikutnya.

2. Alfred Wallace

Menyatakan bahwa species yang ada sekarang berasal dari species masa silsam yang mampu bertahan hidup.

3. Charles Darwin

Mengemukakan teori evolusi yang didasarkan pada pokok-pokok- fikiran sebagai berikut:

a. Tidak ada individu yang samab. setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh bnayak karena kemampuannya bereproduksi.c. Untuk berkembang biak diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup.d. Bertambahnya suatu populasi tidak akan berjalan terus-menerus.

4. Count De Buffen

i

Page 11: Makalah Evolusi

Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan .Dengan demikian kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya species baru.

2.2 Pengaruh Evolusi terhadap Kehidupan Manusia

2.2.1 Pengaruh Evolusi Terhadap Moralitas Manusia

Teori evolusi yang sangat kontroversial ini sesungguhnya telah menelurkan banyak sekali paham yang baru yang sangat bertentangan dengan apa yang telah dipegang masyarakat secara luas sebelumnya. Sama halnya ketika ditemukan komputer, maka masyarakat yang sebelumnya sangat ‘kolot’ istilahnya. Akhirnya harus mengubah paradigma berpikir mereka daripada menggunakan cara yang kuno dan tidak menarik, lebih baik melakukan hal yang baru, selain baru sebenarnya menarik pula! Itulah yang kami lihat sedang terjadi dan sebenarnya sedang terjadi di sebagian besar masyarakat dunia ini.

Salah satu paham utama yang muncul setelah kemunculan teori Darwin adalah Marxisme, dimana paham ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian kita. Karl Marx dengan jelas menyatakan bahwa teori Darwin memberikan dasar yang kokoh bagi materialisme, dan tentu saja bagi komunisme. Ia juga menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan buku Das Kapital, yang dianggap sebagai karya terbesarnya, kepada Darwin. Dalam bukunya yang berbahasa Jerman, ia menulis: “Dari seorang pengagum setia kepada Charles Darwin”. Marxisme adalah dasar dari sebagian besar negara komunis di dunia. Contoh yang sangat populer adalah Adolf Hitler dimana kediktatorannya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Tetapi mungkin kita berpikir mengapakah bisa begitu? Bukankah ini hanya merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang ’netral’? mengapakah bisa mengakibatkan sebuah kekejaman seperti yang dilakukan oleh Hitler?

ii

Page 12: Makalah Evolusi

Teori evolusi Darwin mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Inilah yang disebut dengan materialisme. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan tidak memikirkan hal-hal yang bersifat non-materi, seperti contohnya jiwa, roh dan terutama didalam pembahasan kita disini adalah moralitas.

Mengapa bisa moralitas ditinggalkan? Sebenarnya mereka berusaha membentuk sebuah tatanan morlaitas yang ’baru’ yang mereka sebut sebagai relativisme moral. Dengan kata lain siapapun benar bagi dirinya sendiri. Tidak ada yang benar atau salah. Ini adalah sebuah pernyataan yang menarik sekali dan dapat dilihat contohnya dari gambar-gambar berikut ini.

Ini adalah kampanye seorang atheist Richard Dawkins yang pernah dimuat di Jawa Pos dalam tahun ini. Kata-kata ”Now stop worrying and enjoy your life” menggambarkan bagaiamanakah etika yang nantinya akan mau dibawa oleh wawasan dunia atheistik ini. Ketika tidak ada satu apapun yang benar ataupun salah, toh, kita semua adalah pada dasarnya berasal dari makhluk yang sama, yaitu makhluk bersel tunggal. Maka mengapakah kita tidak boleh membunuh seseorang? Mengapakah kita tidak bisa memperkosa semua wanita yang kita inginkan dengan alasan memperbanyak keturunan saya? Kalau pada dasarnya kita semua adalah binatang yang lebih canggih. Tidak ada satu alasanpun yang dapat dikemukakan untuk menentang saya membunuh seseorang sama seperti saya membunuh binatang. Jadi ”Stop worrying and enjoy your life” adalah sebuah pernyataan yang berdampak sangat besar, dan tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa itu jelas bukanlah dunia impian kita. Itu hanya akan menjadi dunia dimana kita tidak ada bedanya dengan binatang. Ini adalah sebuah ironisme yang digambarkan dengan tepat sekali melalui ucapan paradoks ini.

Seluruh celaan mengimplikasikan semacam doktrin moral dan orang skeptis modern meragukan bukan hanya institusi yang dicelanya, melainkan juga doktrin yang ia gunakan untuk menyampaikan celaannya. Akibatnya, ia menulis sebuah buku bahwa penindasan imperial menghina kesucian para wanita, dan kemudian menulis buku lainnya, sebuah novel yang berisi

i

Page 13: Makalah Evolusi

penghinaan pribadinya terhadap hal itu. Sebagai seorang politisi ia akan menyerukan bahwa perang merupakan pemborosan kehidupan, dan kemudian menjadi seorang filsuf bahwa seluruh kehidupan adalah pemborosan waktu. Seorang Rusia yang pesimis akan mencela seorang polisi karena membunuh seorang petani kecil, dan kemudian membuktikan dengan prinsip-prinsip filosofis tertinggi bahwa petani kecil itu seharusnya mengambil nyawanya sendiri. Seorang pria mencela pernikahan sebagai sebuah dusta dan kemudian mencela para aristokrat yang amoral karena memperlakukakannya sebagai sebuah dusta.

Orang yang berpandangan seperti ini pertama-tama pergi ke sebuah pertemuan politik dimana ia mengeluh bahwa suku-suku primitif diperlakukan sebagai binatang. Kemudian ia mengambil topinya dan mengambil payungnya melanjutkan perjalanannya ke sebuah pertemuan ilmiah dimana ia membuktikan bahwa mereka sebenarnya adalah binatang. Singkatnya seorang revolusionis modern, dengan sikap skeptisnya yang tidak terbatas, selamanya terikat untuk menggali lubang-lubang bagi dirinya sendiri, dalam bukunya tentang politik ia menyerang manusia karena menginjak-nginjak moralitas; dalam bukunya tentang etika ia menyerang moralitas karena menginjak-nginjak manusia. Karena itu manusia modern yang memberontak menjadi benar-benar tidak berguna bagi segala tujuan pemberontakan. Dengan memberontak terhadap segala sesuatu ia telah kehilangan haknya untuk memberontak terhadap apapun.

2.2.2 Pengaruh Seleksi Alam Dalam Teori Evolusi Terhadap Populasi

2.2.3.1 Seleksi Alam Menurut Darwin dan Wallace

Darwin dan Wallace sependapat bahwa seleksi alam merupakan mekanisme munculnya spesies baru dari spesies yang ada sebelumnya. Hipotesis atau teori tersebut didasarkan atas tiga pengamatan dan dua rangkuman yang mereka ambil.

Pengamatan 1 : Individu-individu dalam sebuah popualsi memiliki suatu potensi berkembang biak yang besar.Pengamatan 2 : Jumlah individu dalam sebuah populasi selali tetap.

ii

Page 14: Makalah Evolusi

Rangkuman 1 : Beberapa individu gagal untuk hidup atau berkembang biak.Pengamatan 3 : Variasi-variasi ada dalam semua populasi.Rangkuman 2 : individu-individu yang menunjukkan adaptasi terbaik terhadap lingkungannya akan memiliki kesempatan bereproduksi dan menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan individu-individu yang adaptasinya kurang baik. Perubahan lingkungan yang berlaku terhadap varian-varian anggota populasi akan menyebabkan varian-varian yang adaptif tetap bertahan hidup dalam lingkungan yang baru, sebaliknya varian-varian yang tidak adaptif akan tersingkir dari kehidupan.

2.2.3.2 Seleksi Alam dalam Konteks Teori Evolusi Modern

Seleksi alam merupakan proses atau mekanisme yang menghasilakn adaptasi suatu populasi terhadap lingkungan biotic dan abiotik. Dalam lingkungan botik terdapat organisme yang berusaha memperoleh sumber daya alam melalui kompetensi, predasi, dan parasitime. Organisme yang lebih baik dalam beradaptasi terhadap lingkungannya (survival of the fittest) akan menghasilkan lebih banyak keturunan sehinga meningkatkan proporsi dalam populasi. Dalam lingkungan abotik, meliputi kondisi cuaca yang bergatung pada suhu dan curah hujan.

Pada abad sebelumnya, Charles Darwin meyakini bahwa perubahan spesies seiring dengan waktu dan menganggap bhwa seleksi alam sebagai mekanisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Hipotesis Darwin tentang seleksi alam yagn dihubungkan dengan teori evolusi modern menyatakan bahwa evolusi melalui seleksi alam membutuhkan :1. Variasi. Masing-masing anggota sutau populasi memiliki perbedaan

antara satu dengan yang lain.2. Pewarisan. Banyak perbedaan-perbedaan di antara anggota populasi

merupakan bahan genetika yang diwariskan.3. Perbedaan dalam adaptasi. Sebagian dari perbedaan individu

berakibat pada baik atau buruknya kemampuan adaptasi individu tersebut terhadap lingkungan.

4. Perbedaan dalam berkembang biak. Individu yang beradaptasi lebih baik terhadap lingkungan lebih banyak bereproduksi dan keturunanya yang subur (fertile) akan menyusun proporsi atau bagian yang lebih besar dalam generasi selanjutnya.

i

Page 15: Makalah Evolusi

2.2.3.3 Pengaruh Seleksi Alam terhadap Populasi

Tekanan seleksi alam dapat mempengaruhi distribusi fenotipe dalam suatu populasi dengan berbagai cara.

1. Seleksi DireksionalSeleksi Direksional adalah model seleksi alam yang memilih satu bentuk ekstrem dari beberapa fenotipe dalam satu populasi. Contohnya, pada kasus resistansi serangga terhadap racun pestisida. Penyemprotan pestisida mampu membunuh banyak serangga, tetapi beberapa serangga mampu bertahan hidup karena telah mengalami mutasi sehingga resistan terhadap racun tersebut. Sifat resistan tersebut menurun ke generasi berikutnya. Akhirnya, populasi yang berkembang adalah populasi yang resistan terhadap pestisida.

2. Seleksi PenstabilanSeleksi penstabilan adalah model seleksi alam yang memilih bentuk individu atau fenotipe intermediet dalam populasi, sedangkan alel-alel yang ekstrem tereliminasi. Contohnya, rata-rata bayi manusia yang lahir dengan bobot antara 2,8-3,2 kg. Bayi yang terlalu besar atau terlalu kecil akan sulit bertahan hidup Bayi yang terlalu besar akan mengalami kesulitan keluar dari rahim, sedangkan bayi yang terlalu kecil akan lahir premature.

3. Seleksi DisruptifSeleksi disruptif berlawanan dengan seleksi penstabilan. Seleksi disruptif adalah model seleksi yang memilih dua bentuk (fenotipe) ekstrem sehingga bentuk intermediet tereliminasi. Contohnya, burung finch pemakan biji-bijian dari Afrika ; Pyrenests ostrinus. Populasi burung tersebut hanya ada dua jenis, yaitu berparuh besar pemakan biji-bijian yang keras atau berparuh kecil pemakan biji-bijian yang lunak, tidak ada yang berparuh sedang. Hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan makanan di hutan Afrika.

ii

Page 16: Makalah Evolusi

2.2.3 Pengaruh Evolusi Terhadap Kesehatan Manusia

Orang sering melihat dengan sebelah mata pada teori evolusi, dan sebelah mata tersebut justru melihat penuh curiga seolah teori evolusi adalah penjahat. Memang sains bersifat netral, namun penerapannya secara etis harus untuk tujuan kesejahteraan manusia. Teori evolusi adalah bagian dari sains, dan karenanya ia juga harus bertujuan untuk kesejahteraan. Yang lebih menakjubkan lagi, teori evolusi telah terbukti memberi banyak kemajuan bagi kesehatan dan kedokteran untuk umat manusia.

Penyakit genetik

Penyakit genetik disebabkan varian gen atau kromosom, walaupun ekspresi kondisi demikian seringkali dipengaruhi faktor lingkungan (termasuk sosial dan budaya) dan konstitusi genetik individual di loci lainnya. Bagi banyak penyakit yang disebabkan varian genetik, kita dapat menambahkan banyak kondisi umum terkait usia tua, komponen signifikan gangguan belajar, dan gangguan perilaku, semua yang menyebabkan penderitaan manusia dan menuntut sumberdaya layanan sosial, pendidikan dan medis. Masing-masing gangguan genetik ini disebabkan oleh alel-alel pada satu atau lebih loci genetik, yang jumlahnya beragam mulai dari sangat langka hingga sedang (seperti alel-alel penyakit sel sabit dan cystic fibrosis, yang cukup sering dalam populasi tertentu).

Frekuensi alel adalah subjek genetika populasi, yang dapat diterapkan untuk dua tugas: menentukan alasan frekuensi sebuah alel perusak, dan memperkirakan kemungkinan seseorang mewarisi alel tersebut atau mengalami gejala. Jadi, sebagai contoh, frekuensi tinggi alel sel sabit dan beberapa hemoglobin rusak lainnya di beberapa lokasi geografis menunjukkan pada ahli genetika populasi kalau bebeerapa agen seleksi alam mungkin mempertahankan alel ini dalam populasi. Distribusi geografisnya menunjukkan hubungan dengan malaria, dan penelitian membenarkan kalau alel-alel ini tumbuh subur karena pembawa heterozigot memiliki hambatan besar pada malaria. Ini adalah ilustrasi nyata teori yang dikembangkan ahli biologi evolusi berpuluh tahun sebelum pola sel sabit ditemukan, bahwa ketangguhan heterozigot memperoleh keuntungan dengan mempertahankan alel-alel perusak dalam populasi.

Penting bagi pasangan untuk tahu kemungkinan anak mereka akan mewarisi penyakit genetik, khususnya bila penyakit tersebut pernah terjadi dalam

i

Page 17: Makalah Evolusi

sejarah keluarga. Konsultasi genetika memberikan saran demikian selama berpuluh tahun. Konseling genetik adalah genetika populasi terapan, karena ia bertopang pada analisa pedigree (genetika standar) dan pengetahuan frekuensi alel tertentu dalam populasi besar untuk menghitung kemungkinan pewarisan kerusakan genetik.

Begitu juga, mengevaluasi konsekuensi kesehatan pernikahan antar individu berkerabat dekat atau paparan radiasi ionisasi tinggi serta mutagen lingkungan lainnya tergantung secara kritis pada teori dan metode yang dikembangkan para ahli genetika populasi.

Biologi molekuler merevolusi genetika medis. Teknologinya sekarang tersedia untuk menemukan gen dan menentukan barisannya dengan harapan dapat menentukan perbedaan fungsional antara alel perusak dan alel normal. Pembawa alel perusak dapat ditentukan dari sedikit sampel DNA (termasuk yang diperoleh lewat amniocentesis), dan terapi genetik, dimana alel normal dapat diganti dengan alel perusak, menjadi mungkin. Metode dan prinsip yang dikembangkan oleh ahli biologi evolusi telah menyumbang pada kemajuan ini dan akan menambah sumbangannya di masa depan. Menentukan lokasi gen untuk sifat tertentu misalnya, bukanlah hal mudah. Prosesnya bertopang pada asosiasi antara gen yang dicari dan penanda genetika terkait (misalnya gen berdampingan di kromosom yang sama).

Konsistensi asosiasi sebuah alel dengan penanda demikian – kemungkinan kalau sebuah penanda pada kromosom seseorang akan memberi tanda keberadaan alel perusak – adalah derajat “ketidakseimbangan hubungan (linkage disequilibrium)”.

Teori genetika populasi telah dikembangkan untuk meramalkan derajat ketidak seimbangan hubungan sebagai fungsi faktor-faktor seperti frekuensi alel, tingkat rekombinasi dan ukuran populasi. Teori ini adalah instrumen dalam salah satu kasus pertama alel perusak umum – penyebab cystic fibrosis – yang berhasil ditemukan lokasinya dan segera dibariskan. Sebagai usaha untuk menyadari manfaat yang dijanjikan gerakan Proyek Genom Manusia, peran yang dimainkan teori-teori dari genetika populasi akan terus tumbuh.

Menentukan yang mana dari banyak perbedaan nukleotida antara alel perusak dan alel normal menyebabkan sebuah penyakit penting untuk memahami bagaimana efeknya dapat diobati. Studi-studi evolusi molekuler telah memberikan sejumlah metode yang dapat membantu membedakan variasi dalam barisan gen yang sangat mempengaruhi ketangguhan (dengan mempengaruhi fungsi) dari variasi yang relatif netral. Metode ini

ii

Page 18: Makalah Evolusi

menggunakan analisa variasi barisan DNA baik dalam spesies maupun antar spesies yang dekat kekerabatannya. Kita meramalkan kalau metode ini, termasuk perbandingan antara gen manusia dan homolognya pada primata lainnya, akan membantu menentukan variasi yang menyebabkan penyakit genetik. Dalam konteks ini, bank data barisan gen yang terus tumbuh dari banyak spesies, begitu juga Proyek Genom Manusia, akan memberi banyak manfaat untuk perbandingan.

Penyakit sistemik

Semua penyakit genetik mempengaruhi secara kolektif hanya sekitar 1% populasi manusia. Sebaliknya, semakin banyak penyakit dan kematian manusia berkaitan dengan penyakit sistemik kronis, seperti penyakit arteri koroner, stroke, hipertensi dan penyakit Alzheimer.

Penyakit-penyakit ini muncul dari seperangkat interaksi kompleks antara gen dan lingkungan. Kerumitan ini membuat sulit mempelajari hubungan antara gen dan penyakit sistemik. Prinsip-prinsip dan pendekatan-pendekatan evolusi telah berpengaruh besar pada studi hubungan ini. Sebagai contoh, beberapa gen, karena fungsi biokimia atau fisiologisnya telah diketahui, dapat dijadikan gen kandidat untuk menyebabkan penyakit sistemik. Namun, ada begitu banyak variasi genetik molekuloer pada loci kandidat ini dalam populasi manusia umum sehingga menemukan varian spesifik terkait dengan resiko penyakit ini seolah mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Teknik-teknik filogenetika evolusi dapat digunakan untuk memperkirakan pohon gen dari variasi genetik ini. Pohon gen demikian menyajikan sejarah evolusi varian genetik gen kandidat. Bila ada mutasi terjadi saat sejarah evolusi yang mengubah resiko penyakit sistemik, maka seluruh cabang pohon gen yang memiliki mutasi tersebut mestinya menunjukkan asosiasi penyakit yang sama.

Analisa pohon gen telah berhasil dipakai untuk menentukan penanda-penanda genetik yang meramalkan resiko penyakit arteri koroner, resiko penyakit Alzheimer, dan respon tingkat kolesterol terhadap diet.

Lebih lanjut, analisa evolusi pohon gen dapat membantu menemukan mutasi yang sesungguhnya menyebabkan pengaruh kesehatan signifikan – langkah pertama kritis untuk memahami etiologi penyakit dan dalam merancang perawatan yang mungkin. Saat semakin banyak gen kandidat penyakit sistemik umum ditemukan, akan ada kebutuhan yang lebih besar untuk analisa evolusi di masa depan.

i

Page 19: Makalah Evolusi

Penyakit Menular

Penyakit menular disebabkan oleh organisme parasit seperti virus, bakteri, protista, jamur dan helmithes (cacing). Kontrol dan perawatan penyakit menular memerlukan bukan hanya penelitian dan tindakan medis namun juga ekologis. Pertanyaan kritisnya adalah : apa organisme penyebab penyakitnya? Darimana ia datang? Apakah spesies inang lainnya bertindak sebagai wadah bagi organisme? Bagaimana ia menyebar? Bagaimana organisme tersebut menyebabkan penyakit, dan bagaimana perlakuan obat atau terapi lainnya? Bagaimana ia bereproduksi – seksual atau aseksual atau keduanya? Apakah mungkin ia mampu mengevolusikan hambatan pada obat atau pertahanan alami tubuh, dan bila bisa, seberapa cepat? Apakah mungkin ia mengevolusikan virulensi yang lebih kuat atau lebih lemah di masa depan, dan dalam kondisi apa? Untuk tiap pertanyaan ini, biologi evolusi dapat dan memang memberikan jawaban.

Menentukan sebuah organisme penyebab penyakit dan inangnya bila ada, adalah masalah sistematika. Bila, seperti HIV, ia sebelumnya organisme yang belum diketahui, sistematika filogenetik dapat memberi tahu kita apa kerabat terdekatnya, yang segera memberi petunjuk pada asal usulnya, spesies inang yang mungkin dan banyak karakteristik biologi yang mungkin, seperti modus penularannya. Bila sebuah spesies baru protozoa penyebab malaria (Plasmodium) ditemukan, misalnya, kita dapat meramalkan dengan yakin kalau ia dibawa oleh nyamuk Anopheles, seperti spesies Plasmodium lainnya.

Begitu juga, menentukan pembawa penyakit lewat metode sistematika adalah esensial. Kemajuan dalam pengendalian malaria di daerah Laut Tengah pernah lambat hingga ditemukan kalau ada enam spesies nyamuk Anopheles yang nyaris identik, berbeda hanya dalam habitat dan sejarah hidup, hanya dua yang umumnya menularkan organisme malaria.

Metode genetika populasi tidak dapat dipisahkan untuk menemukan modus reproduksi patogen dan pembawanya, begitu juga struktur populasi mereka – yaitu, ukuran dan tingkat pertukaran populasi lokal.

Sebagai contoh, dengan memakai penanda genetika ganda untuk mempelajari Salmonella dan Neisseria meningitidis (penyebab penyakit meningococcal), ahli genetika populasi telah menemukan kalau kedua bakteri patogen ini bereproduksi umumnya aseksual, namun kadang mengirim gen lewat rekombinasi, bahkan pada strain yang jauh kekerabatannya. Variasi imunologis yang digunakan bakteriolog sejak lama digunakan untuk menentukan strain bakteri ini tidak berkorelasi dengan baik pada hubungan

ii

Page 20: Makalah Evolusi

genetik yang diungkapkan oleh penanda genetik jamak, tidak pula dengan variasi patogenisitas atau spesifisitas inang. Karenanya, prediksi sifat ini dalam studi kesehatan umum akan membutuhkan penanda-penanda genetik jamak.  Begitu pula, metode-metode genetika populasi dapat memperkirakan tingkat dan jarak pergerakan organisme pembawa penyakit, yang mempengaruhi pergerakan organisme pembawa penyakit, yang mempengaruhi penularan penyakit dan potensi pengendalian. Analisa molekul sebuah gen dalam sebuah spesies nyamuk menunjukkan kalau gen ini baru saja menyebar di tiga benua, bukti kemampuan penyebaran besar serangga ini.

i

Page 21: Makalah Evolusi

BAB III

3.1 KESIMPULAN

Teori Evolusi adalah teori tentang perkembangan secara bertahap.

Dimana disinilah Teori Evolusi memiliki peran positif dan negative bagi

kehidupan manusia. Karena teori evolusi memiliki peran dalam kehidupan

manusia maka muncullah beberapa pengaruh baik buruknya teori evolusi

terhadap kehidupan manusia. Salah satunya pengaruh buruknya yang kami

bahas adalah pengaruh teori evolusi terhadap moralitas manusia. Sedangkan

salah satu contoh pengaruh baiknya yang kami bahas adalah pengaruh seleksi

alam terhadap populasi dan manfaat teori evolusi terhadap kesehatan.

3.2 SARAN

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan umumnya kepada seluruh

manusia yang ada di muka bumi ini, dan khususnya kepada mahasiswa Kimia

UPI 2011 dapat memahami lebih dalam makna evolusi itu sendiri. Walaupun

sudah banyak yang meruntuhkan namun sebenarnya yang diruntuhkan adalah

teorinya bukan makna evolusi itu sendiri.

ii

Page 22: Makalah Evolusi

Daftar Pustaka

Ajihanullah.(2009). Dampak Teori Evousi Terhadap Kehidupan. [online]. Tersedia : http://ajihanulloh.blogspot.com/2009/09/dampak-teori-evolusi-terhadap-kehidupan_02.html

Evy Siscawati.(2011). Manfaat Teori Evolusi bagi Kesehatan dan Kedokteran.[online]. Tersedia : http://www.faktailmiah.com/2011/03/11/manfaat-teori-evolusi-bagi-kesehatan-dan-kedokteran.html

Sudjadi, Bagod.dkk.2007. BIOLOGI, sains dalam kehidupan 3B.Jakarta : Yudhistira

i