55
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHSA INDONESIA PADA MEDIA LUAR RUANG DI JALAN T. NYAK ARIEF Laporan Penelitian diajukan sebagai bahan diskusi Oleh KELOMPOK 2 UPT MKU BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS SYAH KUALA

MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHSA INDONESIA PADA MEDIA

LUAR RUANG DI JALAN T. NYAK ARIEF

Laporan Penelitian

diajukan sebagai bahan diskusi

Oleh

KELOMPOK 2

UPT MKU BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS SYAH KUALA

DARUSSALAM BANDA ACEH

2010

Page 2: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, dan salawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya sehingga dengan segala

usaha dan doa penulis dapat menyelesaikan laporan tinjauan lapangan dengan

judul “Analisis Kesalahan Penulisan Bahasa Indonesia pada Media Luar

Ruang”. Maksud dari penyusunan laporan tinjauan lapangan ini adalah untuk

menganalisis kesalahan penulisan dan pemakaian Bahasa Indonesia pada media

luar ruang.

Laporan ini merupakan hasil tinjauan lapangan di Jalan T. Nyak Arief,

Kecamatan Darussalam, Kota Banda Aceh. Pada kesempatan ini Kami selaku

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala

dorongan serta segala bantuan yang telah diberikan demi kelancaran kegiatan

praktek lapang ini hingga selesai.

Dan yang terakhir, penulis juga berharap semoga laporan ini dapat

berguna bagi teman-teman di Universitas Syiah Kuala dan akhirnya dapat berguna

bagi penyusun sendiri sebagai pelaksana praktek lapang ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan tinjauan lapangan ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

demi kemajuan yang akan datang. Amin Ya Rabbal Alamin.

Banda Aceh, 15 Desember 2010

Penulis

Page 3: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1

1.2 Masalah………………………………………………………………………2

1.3 Tujuan………………………………………………………………………..2

BAB II KAJIAN TEORETIS

2.1 Ejaan Yang Disempurnakan…………………………………………………...3

2.2 Diksi………………………………………………………………………….19

2.3 Kalimat Efektif……………………………………………………………….21

BAB III HASIL PENELITIAN

3.1 Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang

Disempurnakan………………………..................................................................27

3.2 Kesalahan Penggunaan Diksi………………………………………………...32

3.3 Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif……………………………………...33

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan……………………………………………………………………..35

4.2 Saran…………………………………………………………………………35

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...36

Page 4: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan singkatan EYD

adalah ejaan yang mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16

Agustus 1972. Ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini. EYD adalah

rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa

indonesia resmi. EYD mencakup penggunaan dalam 12 hal, yaitu penggunaan

huruf besar (kapital), tanda koma, tanda titik, tanda seru, tanda hubung, tanda

titik koma, tanda tanya, tanda petik, tanda titik dua, tanda kurung, tanda elips,

dan tanda garis miring.

Setelah menguasai EYD barulah seseorang baru bisa membuat sebuah

kalimat. Kalimat-kalimat tersebut dibuat berdasarkan EYD yang diresmikan

pada tanggal 16 Agustus 1972. Semua orang tentu bisa membuat sebuah

kalimat,tetapi tidak semua orang bisa membuat sebuah kalimat yang efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi dari

pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat.

Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu

adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau

tuturan yang disampaikan.

Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dalam membuat suatu kalimat

yang memiliki pengungkapan arti yang bertujuan agar mudah dipahami.Dalam

peemilihan kata tersebut terdapat istilah umum dan istilah khusus. Istilah

umum merupakan kata yang biasa digunakan,sedangkan istilah khusus

merupakan penggunaan kata yang jarang didengar dan digunakan oleh orang

pada umumnya.Dalam penulisan laporan penelitian diperlukan pemahaman

yang baik tentang tata bahasa Indonesia. Syarat yang paling utama yang harus

dikuasai oleh seorang penulis adalah pemahaman tentang EYD, kalimat efektif,

dan diksi. Oleh karena itulah penulis merasa perlu mengangkat tema tersebut

dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan

dan pengetahuan penulis serta pembaca sekalian.

Page 5: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

1.2 Masalah

Pada makalah ini penulis mencoba meneliti kesalahan-kesalahan yang

terjadi di Jalan T. Nyak Arief, Kecamatan Darussalam, Kota Banda Aceh. Seperti

penggunaan tanda koma, huruf besar, kata serapan dan lain-lain. Selain itu penulis

juga membahas apakah kalimat dalam tinjauan lapangan tersebut sudah efektif

atau belum.

Penulis juga akan menganalisa kesalahan-kesalahan diksi yang terdapat di jalan T.

Nyak Arief yang diteliti. Analisa paragraf tersebut menyangkut pemilihan diksi

yang sesuai untuk digunakan serta penggunaan kalimat efektif.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis selama pembuatan makalah

ini adalah

a. Dapat memahami penggunaan huruf besar,tanda koma, tanda titik,

pemakaian huruf miring, penggunaan kata depan dan unsur serapan.

b. Dapat memahami bagaimana cara membuat sebuah kalimat yang efektif.

c. Dapat memahami penggunaan diksi yang baik dan benar.

Page 6: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

II. KAJIAN TEORETIS

2.1.Ejaan Yang Disempurnakan

2.1.1. Pemakaian huruf

A. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf

yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.

Huruf Nama Huruf NamaHuru

fNama

A a a J j je S s Es

B b be K k ka T t Te

C c ce L l el U u U

D d de M m em V v Fe

E e e N n en W w We

F f ef O o o X x Eks

G g ge P p pe Y y Ye

H h ha Q q ki Z z Zet

I i i R r er

B. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf

a, e, i, o, dan u.

Huruf

Vokal

Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

a api padi Lusa

Page 7: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

e* enak petak Sore

emas kena Tipe

i itu simpan Murni

o oleh kota Radio

u ulang bumi Ibu

Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata

menimbulkan keraguan.

Misalnya:

Anak-anak bermain di teras (téras).

Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah.

Kami menonton film seri (séri).

Pertandingan itu berakhir seri.

C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas

huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Huruf KonsonanContoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

b bahasa sebut Adab

c cakap kaca –

d dua ada Abad

f fakir kafir Maaf

g guna tiga Balig

h hari saham Tuah

Page 8: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

j jalan manja mikraj

k kami paksa Sesak

– rakyat* bapak*

l lekas alas Kesal

m maka kami Diam

n nama anak Daun

p pasang apa Siap

q** Quran Furqan –

r raih bara Putar

s sampai asli Lemas

t tali mata Rapat

v varia lava –

w wanita hawa –

x** xenon – –

y yakin payung –

z zeni lazim Juz

Huruf k di sini melambangkan bunyi hamzah.

Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.

D. Huruf Diftong

Dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,au,danoi.

E. Gabungan Huruf Konsonan

Huruf DiftongContoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

ai ain syaitan pandai

au aula saudara harimau

oi – boikot Amboi

Page 9: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang

melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy.

F. Pemenggalan Kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:

a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan kata itu dilakukan di

antara kedua huruf vokal itu.

Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah

Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata

tidak dilakukan di antara kedua huruf itu.

Misalnya:

au-la bukan a-u-la

sau-da-ra bukan sa-u-da-ra

am-boi bukan am-bo-i

b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di

antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.

Misalnya:

ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir

c. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan

dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak

pernah diceraikan.

Misalnya:

Gabunga

n

Huruf

Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

Kh khusus akhir tarikh

Ng ngilu bangun senang

Ny nyata hanyut –

Sy syarat isyarat arasy

Page 10: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril, bang-sa, makh-luk

d. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan

dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang

kedua.

Misalnya:

in-strumen, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trik, ikh-las

.2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami

perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata

dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.

Misalnya:

makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu, pergi-lah

Catatan:

a. Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal.

b. Akhiran -i tidak dipenggal.

(Lihat keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 1.)

c. Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan

sebagai berikut.

Misalnya: te-lun-juk, si-nam-bung, ge-li-gi

3. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat

bergabung dengan unsur lain, pemenggalan kata dapat dilakukan

(1) di antara unsur-unsur itu atau

(2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas.

Misalnya:

bio-grafi, bi-o-gra-fi

foto-grafi, fo-to-gra-fi

intro-speksi, in-tro-spek-si

kilo-gram, ki-lo-gram

kilo-meter, ki-lo-me-ter

pasca-panen, pas-ca-pa-nen

Keterangan:

Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.

Page 11: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

2.1.2 Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

A. Huruf Kapital atau Huruf Besar

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama

kata pada awal kalimat.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan

yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk

kata ganti untuk Tuhan.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar

kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama

orang.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar,

kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama

orang.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan

dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai

pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan

dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama

orang.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang

yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.

7. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan

bahasa.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,

suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata

turunan.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,

Page 12: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa

sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah

geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

yang digunakan sebagai nama jenis.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama

negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama

dokumen resmi kecuali kata seperti dan.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang

bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan

ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk

ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga

pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata

(termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama

buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata

seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada

posisi awal.

14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan

nama gelar, pangkat, dan sapaan

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk

hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik,

dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk

hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau

penyapaan.

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Page 13: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

B. Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah,

dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau

mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah

atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

.

Catatan:

Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi

satu garis di bawahnya.

2.1.3 Penulisan Kata

A. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:

Ibu percaya bahwa engkau tahu.

Kantor pajak penuh sesak.

Buku itu sangat tebal.

B. Kata Turunan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata

dasarnya.

Misalnya:

bergeletar

dikelola

penetapan

Page 14: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

menengok

mempermainkan

2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis

serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

Misalnya:

bertepuk tangan

garis bawahi

menganak sungai

sebar luaskan

3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan

akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya:

menggarisbawahi

menyebarluaskan

dilipatgandakan

penghancurleburan

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,

gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya:

adipati mahasiswa

aerodinamika mancanegara

antarkota multilateral

anumerta narapidana

audiogram nonkolaborasi

awahama Pancasila

bikarbonat panteisme

biokimia paripurna

caturtunggal poligami

dasawarsa pramuniaga

dekameter prasangka

Page 15: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

demoralisasi purnawirawan

dwiwarna reinkarnasi

ekawarna saptakrida

ekstrakurikuler semiprofesional

elektroteknik subseksi

infrastruktur swadaya

inkonvensional telepon

introspeksi transmigrasi

kolonialisme tritunggal

kosponsor ultramodern

Catatan:

(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf

kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-).

Misalnya:

non-Indonesia

pan-Afrikanisme

(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata

yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.

Misalnya:

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.

Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

C. Kata Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Misalnya:

anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, mata-mata, hati-hati, undang-undang,

biri-biri, kupu-kupu, kura-kura, laba-laba, sia-sia, gerak-gerik, huru-hara,

lauk-pauk, mondar-mandir, ramah-tamah, sayur-mayur, centang-perenang,

porak-poranda, tunggang-langgang, berjalan-jalan, dibesar-besarkan,

menulis-nulis, terus-menerus, tukar-menukar, hulubalang-hulubalang,

Page 16: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

bumiputra-bumiputra

D. Gabungan Kata

1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah

khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.

Misalnya:

duta besar, kambing hitam, kereta api cepat luar biasa, mata pelajaran,

meja tulis, model linear, orang tua, persegi panjang, rumah sakit umum,

simpang empat.

2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan

kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk

menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.

Misalnya:

alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung

tangan, ibu-bapak kami, watt-jam, orang-tua muda

3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.

Misalnya:

acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah,

bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa,

bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal,

hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa, kilometer,

manakala, manasuka, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal,

paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga,

saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun,

silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa,

wasalam.

E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya

Kata ganti ku ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu,

dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Page 17: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

Misalnya:

Apa yang kumiliki boleh kauambil.

Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.

F. Kata Depan di, ke, dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata

seperti kepada dan daripada Misalnya:

Kain itu terletak di dalam lemari.

Bermalam sajalah di sini.

Di mana Siti sekarang?

Mereka ada di rumah.

Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.

Ke mana saja ia selama ini?

Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan.

Mari kita berangkat ke pasar.

Saya pergi ke sana-sini mencarinya.

Ia datang dari Surabaya kemarin.

Catatan:

Kata-kata yang dicetak miring di bawah ini ditulis serangkai.

Si Amin lebih tua daripada si Ahmad.

Kami percaya sepenuhnya kepadanya.

Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.

Ia masuk, lalu keluar lagi.

Surat perintah itu dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1966.

Bawa kemari gambar itu.

Kemarikan buku itu.

Semua orang terkemuka di desa itu hadir dalam kenduri itu.

G. Kata si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Page 18: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

Misalnya:

Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.

Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim.

H. Partikel

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

Misalnya:

Bacalah buku itu baik-baik.

Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.

Apakah yang tersirat dalam surat itu?

Siapakah gerangan dia?

Apatah gunanya bersedih hati?

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.

Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan.

Jangan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.

Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.

Catatan:

Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, andaipun,

ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun,

meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun ditulis serangkai.

Misalnya:

Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.

Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.

Baik para mahasiswa maupun mahasiswi ikut berdemonstrasi.

Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan

pegangan.

Walaupun miskin, ia selalu gembira.

3. Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari

bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.

Page 19: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

Misalnya:

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.

Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.

Harga kain itu Rp 2.000 per helai.

I. Singkatan dan Akronim

1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf

atau lebih.

a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat

diikuti dengan tanda titik.

Misalnya:

A.S.

Kramawijaya

Muh. Yamin

Suman Hs.

Sukanto S.A.

M.B.A. master of business administration

M.Sc. master of science

S.E. sarjana ekonomi

S.Kar. sarjana karawitan

S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat

Bpk. bapak

Sdr. saudara

Kol. kolonel

b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,

badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas

huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan

tanda titik.

Misalnya:

DPR Dewan Perwakilan Rakyat

PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia

Page 20: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara

SMTP Sekolah Menengah Tingkat Pertama

PT Perseroan Terbatas

KTP Kartu Tanda Penduduk

c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu

tanda titik.

Misalnya:

dll. dan lain-lain

dsb. dan sebagainya

dst. dan seterusnya

hlm. halaman

sda. sama dengan atas

Yth. (Sdr.

Moh.

Hasan)

Yang terhormat (Sdr. Moh. Hasan)

Tetapi:

a.n. atas nama

d.a. dengan alamat

u.b. untuk beliau

u.p. untuk perhatian

s.d. sampai dengan

d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan

mata uang tidak diikuti tanda titik.

Misalnya:

Cu kuprum

TNT trinitrotoluen

cm sentimeter

kVA kilovolt-ampere

l liter

kg kilogram

Rp (lima ribu) rupiah

Page 21: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(5.000,00)

2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan

suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang

diperlakukan sebagai kata.

a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari

deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Misalnya:

ABRIAngkatan Bersenjata Republik

Indonesia

LAN Lembaga Administrasi Negara

PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

IKIP Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

SIM Surat Izin Mengemudi

b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau

gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan

huruf awal huruf kapital.

Misalnya:

AkabriAkademi Angkatan Bersenjata

Republik Indonesia

BappenasBadan Perencanaan Pembangunan

Nasional

Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia

Kowani Kongres Wanita Indonesia

Sespa Sekolah Staf Pimpinan Administrasi

c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,

suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret

kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil

Misalnya:

pemilu pemilihan umum

radar radio detecting and ranging

rapim rapat pimpinan

Page 22: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

rudal peluru kendali

tilang bukti pelanggaran

Catatan:

Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat

berikut:

Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazin pada kata

Indonesia

Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan

konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.

2.2 DIKSI

Diksi terdiri dari delapan elemen :

A. Fonem : Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang

bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa

Indonesia, misalnya, dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal

suku kata, fonem itu dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/, misalnya, fonem /p/

itu diucapkan secara lepas untuk kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada

pada akhir kata, fonem /p/ tidak diucapkan secara lepas; bibir kita masih tetap

rapat tertutup waktu mengucapkan bunyi ini. Dengan demikian, fonem /p/ dalam

bahasa Indonia mempunyai dua variasi.

Variasi suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon

dituliskan di antara dua kurung siku [...]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan

[p] saja, sedangkan [p] yang tak lepas kita tandai dengan [p>], maka kita dapat

berkata bahwa dalam bahasa Indonesia fonem /p/ mempunyai dua alofon, yakni

[p] dan [p>].

B. Silabel : Suku kata disebut juga silabel adalah satuan ritmis terkecil dalam

suatu arus ujaran atau runtutan bunyi ujaran. Satu silabel biasanya meliputi satu

vokal dan satu konsonan atau lebih. Silabel mempunyai puncak kenyaringan

(sonoritas)yang atuh pada vokal. (Chaer, 1994:123)

Page 23: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

C. Konjungsi : Konjungsi, konjungtor, atau kata sambung adalah kata atau

ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan

kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.

Contoh: dan, atau, serta.

Preposisi dan konjungsi adalah dua kelas yang memiliki anggota yang dapat

beririsan. Contoh irisannya adalah karena, sesudah, sejak, sebelum

D. Kata kerja : kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan,

pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi

predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata kerja dapat

dibagi menjadi dua: kata kerja transitif yang membutuhkan pelengkap atau objek

seperti memukul (bola), serta kata kerja intransitif yang tidak membutuhkan

pelengkap seperti lari.

E.Infleksi : perubahan bentuk kata (dalam bahasa fleksi) yang menunjukkan

berbagai hubungan gramatikal (seperti deklinasi nomina, pronomina, adjective,

dan konjugasi verba.

2.3 KALIMAT EFEKTIF

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,

perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau

penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang

baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya

logis, dan ejaannya pun harus benar.

Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya

komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif

dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi,

demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang

becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif

Page 24: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya

menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”

Yang perlu diperhatikan oleh para siswa dalam membuat karya tulis, baik

berupa essay, artikel, ataupun analisis yang bersifat ilmiah adalah penggunaan

bahasa secara tepat, yaitu memakai bahasa baku. Hendaknya disadari bahwa

susunan kata yang tidak teratur dan berbelit-belit, penggunaan kata yang tidak

tepat makna, dan kesalahan ejaan dapat membuat kalimat tidak efektif.

Berikut ini akan disampaikan beberapa pola kesalahan yang umum terjadi

dalam penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif.

1. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :

a. Sejak dari usia delapan tauh ia telah ditinggalkan ayahnya.

(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)

b. Hal itu disebabkan karena perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.

(Hal itu disebabkan perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.

c. Ayahku rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup.

(Ayahku rajin bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.)

d. Pada era zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.

(Pada zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.)

e.Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.

(Berbuat baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji.)

2. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat :

a. Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera

diubah.

(Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah. /

Menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah.)

b. Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.

(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)

3. Penggunaan imbuhan yang kacau :

a. Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.

Page 25: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan. / Buku yang

dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan)

b. Ia diperingati oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.

(Ia diperingatkan oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya.

c. Operasi yang dijalankan Reagan memberi dampak buruk.

(Oparasi yang dijalani Reagan berdampak buruk)

d. Dalam pelajaran BI mengajarkan juga teori apresiasi puisi.

(Dalam pelajaran BI diajarkan juga teori apresiasi puisi. / Pelajaran BI

mengajarkan juga apresiasi puisi.)

4. Kalimat tak selesai :

a. Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial yang selalu ingin

berinteraksi.

(Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial, selalu ingin berinteraksi.)

b. Rumah yang besar yang terbakar itu.

(Rumah yang besar itu terbakar.)

5. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :

a. Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.

(Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.)

b. Kata-kata lain yang sejenis dengan itu antara lain menyolok, menyuci,

menyontoh, menyiptakan, menyintai, menyambuk, menyaplok, menyekik,

menyampakkan, menyampuri, menyelupkan dan lain-lain, padahal seharusnya

mencolok, mencuci, mencontoh, menciptakan, mencambuk, mencaplok,

mencekik, mencampakkan, mencampuri, mencelupkan.

c. Pertemuan itu berhasil menelorkan ide-ide cemerlang.

(Pertemuan itu telah menelurkan ide-ide cemerlang.)

d. Gereja itu dilola oleh para rohaniawan secara professional.

(Gereja itu dikelola oleh para rohaniwan secara professional.)

6. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :

Page 26: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

a. Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.

(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)

b. Rumah sakit di mana orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.

(Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.)

c.Manusia membutuhkan makanan yang mana makanan itu harus mengandung

zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.

(Manusia membutuhkan makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh

tubuh.)

7. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat :

a. Seorang daripada pembatunya pulang ke kampung kemarin.

(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)

b.Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar daripada pengawasannya.

(Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar dari pengawasannya.)

c. Tendangan daripada Ricky Jakob berhasil mematahkan perlawanan musuh.

(Tendangan Ricky Jakob berhasil mematahkan perlawanan musuh.)

8. Pilihan kata yang tidak tepat :

a. Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk

berbincang bincang dengan masyarakat.

(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk berbincang-

bincang dengan masyarakat.)

b. Bukunya ada di saya.

(Bukunya ada pada saya.)

9. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti :

a. Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai

pembicaraan damai antara komunis dan pemerintah yang gagal.

Kalimat di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang gagal?

Pemerintahkah atau pembicaraan damai yang pernah dilakukan?

Page 27: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk memulai

kembali pembicaraan damai yang gagal antara pihak komunis dan pihak

pemerintah.

b. Sopir Bus Santosa yang Masuk Jurang Melarikan Diri

Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang

dimaksud Santosa? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya atau

sopirnya?

(Bus Santoso Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri)

10. Pengulangan kata yang tidak perlu :

a. Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.

(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.)

b.Film ini menceritakan perseteruan antara dua kelompok yang saling

menjatuhkan, yaitu perseteruan antara kelompok Tang Peng Liang dan kelompok

Khong Guan yang saling menjatuhkan.

(Film ini menceritakan perseteruan antara kelompok Tan Peng Liang dan

kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.)

11. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah :

a. Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.

(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)

b. Siapa yang dapat memastikan kalau kehidupan anak pasti lebih baik daripada

orang tuanya?

(Siapa yang dapat memastikan bahwa kehidupan anak pasti lebih baik daripada

orang tuanya?)

Page 28: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

III. HASIL PENELITIAN

3.1 Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan

3.1.1 Kesalahan Ejaan

(1) Rp. 100.000,00

Konstruksi tersebut salah karena lambang mata uang tidak diikuti tanda titik ( . ).

Perbaikan : Rp100.000,00

(2) Jl. T. Iskandar no. 54-56, Lambhuk, Banda Aceh

Konstruksi tersebut salah karena jalan tidak disingkat, tanda titik ( . ) tidak dipakai

di belakang alamat, dan tanda koma ( , ) tidak disertai setelah nomor.

Perbaikan : Jalan T. Iskandar No 54-56, Lambhuk, Banda Aceh

(3) Minggu, 28 NOVEMBER 2010

Konstruksi tersebut salah karena penulisan NOVEMBER tidak sesuai dengan

EYD.

Perbaikan : Minggu, 28 November 2010

(4) AULA WISMA KOMPAS DARUSSALAM

Konstruksi tersebut salah karena penulisan tempat tersebut tidak sesuai dengan

EYD.

Perbaikan : Aula Wisma Kompas Darussalam

(5) Salam mahasiswa Bireuen, semoga kita selalu dalam lindungan Allah. SWT

dalam menjalankan segala aktivitas.

Konstruksi tersebut salah karena tanda titik ( . ) yang di pakai sesudah Allah akan

membuat kalimat tersebut menjadi rancu, karena tanda titik tersebut menjadikan

Page 29: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

kalimat yang seharusnya tunggal menjadi dua kalimat dan SWT tidak

menggunakan huruf kapital..

Perbaikan : Salam mahasiswa Bireuen, semoga kita selalu dalam lindungan

Allah SWT dalam menjalankan segala aktivitas.

(6) Panitia Musyawarah besar HIMABIR dengan hormat Mengundang Seluruh

Mahasiswa/i yang berasal dari kab. Bireuen.

Konstruksi tersebut salah karena pengggunaan huruf kapital pada Mengundang

Seluruh Mahasiswa/i tidak tepat dan tidak menggunakan huruf kapital pada

penamaan geografi menjadikan kalimat ini tidak sesuai dengan EYD.

Perbaikan : Panitia Musyawarah Besar HIMABIR dengan hormat

mengundang seluruh mahasiswa/i yang berasal dari Kab. Bireuen.

(7) kirimkan CV, foto 4 x 6 berwarna 2 lembar, ijazah, dan transkip nilai yang

telah dilegalisir serta fotocopy dokumen pendukung selambatnya tanggal 30

Nopember 2010.

Konstruksi tersebut salah karena pada awal kalimat seharusnya dimulai dengan

huruf kapital dan keikutsertaan tanda koma ( , ) setelah kata legalisir.

Perbaikan : Kirimkan CV, foto 4 x 6 berwarna 2 lembar, ijazah, dan transkip

nilai yang telah dilegalisir, serta fotocopy dokumen pendukung selambatnya

tanggal 30 Nopember 2010.

(8) Ir. Indra Bildan Msi, Ak

Konstruksi tersebut salah karena penulisan nama gelar menggunakan tanda koma

( , ) di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk

membedakannya dari singkatan nama diri dan diakhiri dengan tanda titik ( . ).

Perbaikan : Ir. Indra Bildan, M.Si., Ak.

(9) 08:00 – selesai

Konstruksi tersebut salah karena penggunaan tanda titik dua ( : ) untuk

memisahkan jam dan menit yang tidak tepat, seharusnya menggunakan tanda titik

( . ) dan kesalahan penggunaan singkatan umum.

Perbaikan : 08.00 s.d. selesai.

Page 30: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(10) Al-qur’an

Konstruksi tersebut salah karena kata tersebut merupakan kata serapan dari bahasa

Arab, di dalam bahasa Indonesia tanda ( ‘ ) tidak digunakan lagi.

Perbaikan : Alquran

(11) khayal kan

Konstruksi tersebut salah karena imbuhan di akhir bentuk dasar khayal harus di-

serangkaikan.

Perbaikan : khayalkan

(12) Rayhanah S.Pd

Konstruksi tersebut salah karena penulisan nama gelar menggunakan tanda koma

( , ) di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk

membedakannya dari singkatan nama diri dan diakhiri dengan tanda titik ( . ).

Perbaikan : Rayhanah, S.Pd.

(13) Hadiri dan sukseskan acara pembukaan Mubes ke-III PB HIMABIR.

Konstruksi tersebut salah karena pada kalimat tersebut terdapat kesalahan

penulisan lambang bilangan tingkat, apabila penulisannya menggunakan angka

Romawi maka cukup ditulis angka Romawi-nya saja, yaitu III, sebaliknya apabila

menggunakan angka Arab maka penulisannya yang benar adalah ke-3.

Perbaikan :

1. Hadiri dan sukseskan acara pembukaan Mubes ke-3 PB HIMABIR.

2. Hadiri dan sukseskan acara pembukaan Mubes III PB HIMABIR.

(14) pertanggung jawaban

Konstruksi tersebut salah karena kata pertanggung jawaban seharusnya

digabungkan. Hal ini disebabkan terdapat imbuhan di awal dan di akhir kata.

Perbaikan : pertanggungjawaban

Page 31: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(15) Buktikan kalau IPPELMASRA mempunyai jiwa kedisiplinan dan Solidaritas

yang tinggi.

Konstruksi tersebut salah karena penggunaan huruf kapital pada Solidaritas tidak

tepat.

Perbaikan : Buktikan kalau IPPEMASRA mempunyai jiwa kedisiplinan dan

solidaritas yang tinggi.

(16) Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa/i dan pemuda/i Aceh Tenggara di

Banda Aceh Bahwa Akan dilaksanakan Kegiatan LANJUTAN MUSYAWARAH

BESAR ( MUBES ) Ikatan Pemuda Mahasiswa Aceh Tenggara ( IPMAT ) Banda

Aceh.

Konstruksi tersebut salah karena pada penulisan tersebut terdapat tiga kesalahan,

yang pertama kesalahan penggunaan huruf kapital pada LANJUTAN

MUSYAWARAH BESAR tidak tepat, kedua MUBES yang merupakan akronim

nama diri yang berupa gabungan suku kata, seharusnya kata tersebut hanya di

awal saja yang menggunakan huruf kapital, dan yang ketiga kesalahan

penggunaan huruf kapital di awal kata Bahwa.

Perbaikan : Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa/i dan pemuda/i Aceh

Tenggara di Banda Aceh bahwa akan dilaksanakan Kegiatan Lanjutan

Musyawarah Besar ( Mubes ) Ikatan Pemuda Mahasiswa Aceh Tenggara

( IPMAT ) Banda Aceh.

(17) Kepada kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya yang

bergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Nagan Raya

( IPPELMASRA ) kita kan mengadakan Musyawarah Besar Ikatan Pemuda,

Pelajar dan Mahasiswa Nagan Raya ( IPPELMASRA ) Banda Aceh.

Konstruksi tersebut salah karena setelah kata pelajar seharusnya ada tanda koma.

Perbaikan : Kepada kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya

yang bergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan

Raya ( IPPELMASRA ) kita kan mengadakan Musyawarah Besar Ikatan Pemuda,

Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya ( IPPELMASRA ) Banda Aceh.

Page 32: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(18) fotocopy

Konstruksi tersebut salah karena kata tersebut merupakan kata serapan dari bahasa

asing.

Perbaikan : fotokopi

(19) secretariat

Konstruksi tersebut salah karena secretariat merupakan kata serapan dari bahasa

asing.

Perbaikan : Sekretariat

(20) thema

Konstruksi tersebut salah karena kata tersebut merupakan kata serapan dari bahasa

asing.

Perbaikan : tema

(21) Periode Agustus – Nopember 2010

Letak kesalahan kalimat diatas adalah, pada kalimat Nopember seharusnya huruf

v bukan P.

Perbaikan: Periode Agustus – November 2010

(22) Jum’at dari pukul 09.00 – 11.30

Kalimat diatas salah, karena pada kalimat jum’at antara huruf m dan a terselip

tanda koma atas, seharusnya tanda koma atas tersebut tidak dipakai.

Perbaikan: Jumat dari pukul 09.00 – 11.30

(23) Membutuhkan Pertolongan Medis.

Kalimat diatas salah, karena setiap kalimat hanya huruf awalnya yang kapital.

Perbailkan: Membutuhkan pertolonagan medis.

(24) Bagi kamu – kamu yang memiliki hobi di bidang fotografi.

Kalimat diatas salah karena memakai kalimat kamu – kamu, kalimat tersebut

terlalu boros.

Perbaikan:Bagi kamu yang memiliki hobi di bidang fotografi.

Page 33: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(25) BAKTI SOSIAL TERBESAR SE-INDONESIA.

Kalimat diatas salah dikarenakan tanda ( - ) tersebut digunakan untuk pemisah

antara huruf kapital dengan huruf kecil.

Perbaikan:BAKTI SOSIAL TERBESAR SEINDONESIA.

(26) Telp ( 0651 ) 755320, 7553242.

Kalimat diatas salah, karena kkalimat Telpn tidak boleh disingkat.

Perbaikan: Telpon ( 0651 ) 755320, 7553242.

(27) DAFTAR NAMA-NAMA MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK

MISI TAHUN ANGGARAN 2010

Kalimat diatas salah, karena pemborosan kalimat.

Perbaikan: DAFTAR NAMA MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK

MISI TAHUN ANGGARAN 2010.

(28) Tanggal 10 November 2010 s/d 15 Desember 2010

Letak kesalahan kalimat diatas adalah pada kata s/d, seharusnya bukan garis

miring, namun tanda titik.

Perbaikan:Tanggal 10 November 2010 s.d 15 Desember 2010.

(29) Rektor Unsyiah dengan ini mengumumkan kepada Mahasiswa

Kalimat diatas salah, seharusnya kalimat dengan ini dihilangkan.

Perbaikan: Rektor Unsyiah mengumumkan kepada Mahasiswa.

(30) TEMPAT PENGEMBALIAN BAJU TOGA D3 UNSYIAH

Kalimat diatas salah, karena penulisan D3 salah, seharusnya 3 pakai huruf

romawi.

Perbaikan :TEMPAT PENGEMBALIAN BAJU TOGA D III UNSYIAH

(31) 2010/2011

Kalimat diatas salah, karena memakai tanda /, seharusnya tanda hubung ( - )

Page 34: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

Perbaikan: 2010 – 2011

(32) Atas kehadiran Bapak dan Ibu.

Bentuk di atas salah, karena huruf kapital tidak dipakai dalam pengacuan atau

penyapaan bila tanpa disertai nama.

Perbaikan: Atas kehadiran bapak dan ibu.

(33) Darussalam. 1 Desember 2010

Kalimat diatas salah, karena memakai tanda ( . ) pada akhir kalimat Darussalam.,

seharusnya tanda yang dipakai adalah koma.

Perbaikan: Darussalam, 1 Desember 2010

3.1.2 Kesalahan Penggunaan Diksi

(1) dilegalisir

Konstruksi tersebut salah karena kata tersebut tidak baku.

Perbaikan : dilegalisasi

(2) Nopember

Konstruksi tersebut salah karena kata tersebut tidak baku.

Perbaikan : November

(3) azaz

Konstruksi tersebut salah karena penulisan kata tersebut tidak baku.

Perbaikan : asas

(4) Indahnya hidup bersama Islam

Konstruksi tersebut salah karena kalimat tersebut mengandung makna Indahnya

hidup bersama orang yang benama Islam, padahal yang dimaksud dalam kalimat

tersebut adalah Indahnya hidup dengan beragamakan Islam.

Perbaikan : Indahnya hidup dengan beragamakan Islam.

Page 35: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

(5) Membuka peluang buat kawan-kawan mahasiswa/i sekampus hijau untuk

mencalonkan diri menjadi anggota.

Konstruksi tersebut salah karena kalimat tersebut akan baku apabila kata buat

diganti dengan bagi dan kata kawan-kawan dan mahasiswa/i tidak perlu

digunakan secara bersamaan karena kawan-kawan dan mahasiswa/i sudah

menyatakan makna yang sama. Jadi, gunakan salah satunya saja..

Perbaikan :

1. Membuka peluang bagi mahasiswa/i sekampus hijau mencalonkan diri menjadi

anggota.

2. Membuka peluang bagi kawan-kawan sekampus hijau mencalonkan diri

menjadi anggota.

(6) Buktikan kalau IPPELMASRA mempunyai jiwa kedisiplinan dan solidaritas

yang tinggi.

Konstruksi tersebut salah karena kata kalau pada kalimat tersebut tidak tepat,

sehingga dapat diganti dengan jika.

Perbaikan : Buktikan jika IPPELMASRA mempunyai jiwa kedisiplinan dan

solidaritas yang tinggi.

(7) Kepada kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya yang

bergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya

( IPPELMASRA ) kita kan mengadakan Musyawarah Besar Ikatan Pemuda,

Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya ( IPPELMASRA ) Banda Aceh.

Konstruksi tersebut salah karena kata kan pada kalimat tersebut tidak baku,

sehingga dapat diganti dengan akan.

Perbaikan : Kepada kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya

yang bergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan

Raya ( IPPELMASRA ) kita akan mengadakan Musyawarah Besar Ikatan

Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya ( IPPELMASRA ) Banda Aceh.

Marwah mahasiswa dalam menjaga NKRI sampai saat ini masih diperhitungkan,

tetapi belum diperhitungkan oleh kami AMPD.

Page 36: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

3.1.3 Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif

(1) Kepada kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya yang

bergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya

( IPPELMASRA ) kita akan mengadakan Musyawarah Besar Ikatan Pemuda,

Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya ( IPPELMASRA ) Banda Aceh.

Konstruksi tersebut salah karena karena ketidakjelasan pada kata Banda Aceh

yang sebenarnya menyatakan tempat, seharusnya menggunakan kata depan di

agar kalimat tersebut menjadi kalimat yang utuh.

Perbaikan : Kepada kawan-kawan yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya

yang bergabung dalam Organisasi Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan

Raya ( IPPELMASRA ), kita akan mengadakan Musyawarah Besar Ikatan

Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Nagan Raya ( IPPELMASRA ) di Banda Aceh.

(2) Di beritahukan kepada seluruh warga HIMMAT ( Himpunan Mahasiswa

Matematika ) FKIP Unsyiah agar dapat hadir.

Konstruksi tersebut salah karena di- pada kalimat tersebut tidak menyatakan kata

depan, jadi seharusnya kata tersebut diserangkaikan.

Perbaikan : Diberitahukan kepada seluruh warga HIMMAT ( Himpunan

Mahasiswa Matematika ) FKIP Unsyiah agar dapat hadir pendaftaran dapat

dilakukan di secretariat.

Page 37: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

IV. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada Bab

sebelumnya,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan EYD pada media luar ruang yang dilteliti pada umumnya tidak

benar seperti pemakaian huruf besar, huruf miring dan tanda titik. Tetapi, masih

terdapat beberapa kesalahan yaitu penggunaan tanda koma dalam kalimat huruf

kapital, singkatan umum, nama gelar, lambang bilangan, dan kesalahan

pembubuhan imbuhan pada suatu bentuk dasar ( afiksasi );,.

2. Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dalam membuat suatu kalimat yang

memiliki pengungkapan arti yang bertujuan agar mudah dipahami.Dalam

peemilihan kata tersebut terdapat istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum

merupakan kata yang biasa digunakan,sedangkan istilah khusus merupakan

penggunaan kata yang jarang didengar. kesalahan diksi terjadi pada penggunaan

kata tidak baku, kata yang tidak menyatakan makna yang tepat, dan kata yang

tidak sesuai dengan kaidah morfologi

3. Kesalahan aspek kalimat antara lain, terjadi pada ketidaktepatan penggunaan

kata depan dan awalan yang membuat kalimat tersebut rancu. Berdasarkan data

yang telah diperoleh, kesalahan penggunaan bahasa Indonesia didominasi oleh

kesalahan ejaan.

4.2 Saran

Kesalahan berbahasa lumrah terjadi, untuk itu kesungguh-sungguhan

dalam belajar dan berlatih bahasa merupakan langkah awal untuk memperbaiki

kesalahan. Kita harus berusaha secermat mungkin dalam menggunakan bahasa

sehingga persentase kesalahan yang kita lakukan relatif kecil. Untuk memperkecil

Page 38: MAKALAH BAHASA INDONESIA 2.docx

kesalahan berbahasa tentunya kita harus mengetahui kaidah-kaidah bahasa

tersebut secara baik.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan.Jakarta: Balai Pustaka.

Hasan,Alwi. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka