Upload
fathia-nurhasana
View
537
Download
92
Embed Size (px)
DESCRIPTION
STIFI Bhakti Petiwi Palembang
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara beriklim tropis memiliki beraneka ragam tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan manusia. Masyarakat Indonesia sejak
zaman dahulu telah mengenal tanaman yang mempunyai khasiat obat atau menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Tanaman yang berkhasiat obat tersebut dikenal dengan sebutan
tanaman obat tradisional.
Eksplorasi bahan alami yang mempunyai aktivitas biologis menjadi salah satu target para
peneliti, setelah senyawa-senyawa sintetik yang mempunyai aktivitas biologis seperti senyawa
antioksidan sintetik [butylatedhidroxytoluen (BHT), butylatedhydroxyanisole (BHA), dan
terbutylhydroxyquinone (TBHQ)] dilarang penggunaannya karena bersifat karsinogenik.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dikembangkan, senyawa-senyawa yang mempunyai
potensi sebagai antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoid, fenolat, dan alkaloid.
Antioksidan merupkan senyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul lain. Tubuh
tidak mempunyai sistem pertahanan antioksidatif yang berlebihan, sehingga jika terjadi paparan
radikal berlebih, tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Kekhawatiran terhadap efek samping
antioksidan sintetik menjadikan antioksidan alami menjadi alternatif yang terpilih.
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang tedapat pada tanaman hijau,
kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (angiospermae)
adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida, flavanon
C- dan O-glikosida. Khalkon dengan C- dan O-glikosida dan dihidrokhalkon, proantosianidin
dan antosianin, auron O-glikosida dan dihidroflavonol O-glikosida. Golongan flavon, flavonol,
flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya.
Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang berpotensial sebagai antioksidan dan
mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawa-senyawa ini dapat ditemukan pada batang, daun,
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
1
bunga dan buah. Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat
baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur
sel, meningkkatkan efektivitas vitamin, antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai
antibiotik.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian Flavonoid Auron
2. Struktur Umum Aurone
3. Contoh Auron
4. Tumbuhan yang Mengandung Auron
5. Sifat Fisika dan kimia Aurone
6. Bio Aktivitas Aurone
7. Jalur Biosintesis Auron
8. Isolasi Aurone
9. Karakteristik Dan Identifikasi Isolat
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian flavonoid auron
2. Untuk mengetahui struktur umum aurone
3. Untuk mengetahui contoh auron
4. Untuk mengetahui tumbuhan yang mengandung auron
5. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia aurone
6. Untuk mengetahui bio aktivitas aurone
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
2
7. Untuk mengetahui jalur biosintesis auron
8. Untuk mengetahui isolasi aurone
9. Untuk mengetahui karakteristik dan identifikasi isolat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Flavonoid Auron
Flavonoid adalah hasil metabolit sekunder dari sebagian besar tanaman dan juga
merupakan salah satu golongan polyfenol yang terkandung dan tersebar luas di dalam tanaman.
Menurut Britanica Concise Encyclopedia, flavonoid didefinisikan sebagai senyawa organic yang
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan membentuk pigmen biologi. Ada kandungan antosantin
dan antosianin yang memberikan warna merah dan kuning pada mahkota bunga. Diperkirakan
sekitar 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan diubah menjadi
flavonoid atau senyawa yang berkaitan erat dengannya.
Salah satu contoh golongan flavonoid adalah aurone. Aurone, yang salah satu contohnya
adalah aerusidin, memberikan warna kuning cerah yang berfloresensi pada beberapa perhiasan
bunga, misalnya pada snapdragon(Scrophulariaceae, Antirrhinum majus). Aurone seperti halnya
antosianin pada bunga berguna sebagai petunjuk pada tawon besar untuk melakukan
penyerbukan. Oleh karena itu, biosintesisnya menjadi salah satu topik penting terutama interaksi
antara tanaman dengan tawon besar. Studi genetik sebelumnya pada Antirrhinum
mengidentifikasi proses terjadinya warna kuning pada bunga.
Aurone seperti halnya antosianin pada bunga, dapat menghasilkan nectar untuk
menghasilkan madu pada tawon besar. Biosintesanya merupakan isu penting yang berkembang
dan berhubungan dengan interaksi antara tanaman dan penghasil madu. Studi genetik yang telah
ada mengenai Antirrhinum mengidentifikasi beberapa warna kuning pada bunga. Untuk
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
3
menunjukkan biosintesa aurone, terlebih dahulu harus diidentifikasi tentang homolog oksidasi
polifenol (PPO) dari A. majus yang mengkode sintesa auresidin(AmAS1). Pasangan DNA yang
mengkode sintesis auresidin diekspresikan pada makhkota dari varietas yang mengandung
aurone. AmAS1 mengkatalisis biosintesa auresidin dari 2,4,6,4-tetrahydroxychalcone (THC) and
2,4,6,3,4-pentahydroxychalcone (PHC) dan juga mengubah substrat PHC, THC 4-O-glucoside,
and PHC 4-O-glucoside menjadi brakcteatin, aureusidin 6-O-glucoside, and bracteatin 6-O-
glucoside in vitro. Aktivitas puncak AmAS1 ialah pada pH rendah dari THC yang mendekati 5.4
dan diakumulasikan di vakuola. Dari penemuan ini, ditunjukkan secara eksperimental bahwa
AmAS1 dibawa dari reticulum endoplasma.(RE) ke vakuola lewat badan golgi. Penemuan ini
mendemonstrasikan bahwa biosintesa aurone terjadi di vakuola tapi bukan di sitoplasma.
2.2 Struktur Umum Aurone
Aurone mempunyai dua isomer molekul yaitu konfigurasi Z dan E. Molekulnya terdiri
dari benzofuran yang bergabung dengan benzylidin pada posisi 2.
Aurone dengan konfigurasi Z Aurone dengan konfigurasi E
Penomoran Aurone
Aurone memiliki 3 cincin karbon yaitu cincin A, cincin B, dan cincin C. Penomorannya
dimulai dari atom O pada cincin C. kemudina berlanjut searah jarum jam menuju cincin A. Lalu
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
4
berlanjut ke cincin B dengan penomoran mulai dari arah cincin C kemudian bergerak searah
jarum jam.
2.3 Contoh Auron
1. Aerusidin
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
5
2. Hipsidol (6-4-Dihydroxyaurone)
3. Leptosidin
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
6
4. Sulfuretin (6,3,4- Trihydroxyaurone)
5. Maritimein
6. 4-chloroaurone
2.4 Tumbuhan yang Mengandung Auron
Auron terdapat pada organ tanaman bunga dan daun juga terdapat pada bryophita.
Contoh tanaman yang mengandung Aurone :
1. Antirrhinum majus
Antirrhinum majus (Snapdragon) mengandung auron : Aureusidin, Bracteatin
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
7
Gambar snapdragon
Dokumentasi kelompok I dec.2013
a. Sistematika
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Order : Scrophulariales
Family : Scrophulariaceae
Genus : Antirrhinum
Species : Antirrhinum majus L.
b. Deskripsi tanaman
Nama latin Snapdragon adalah Antirrhinum. Salah satu jenisnya yang paling banyak
ditemui, adalah Antirrhinum Majus. Flora ini memiliki lebar tajuk antara 30cm-45cm. Terdapat
tiga jenis A. Majus. Ketiganya dibedakan berdasar ukuran tinggi tanaman. Jenis paling tinggi,
bisa mencapai 75cm. Jenis medium, mencapai 45cm. Terakhir, jenis pendek, tinggi
maksimalnya 25cm.
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
8
Menanam Snapdragon mudah. Tumbuhan berbunga ini menyukai sinar matahari. Ia
membutuhkan sinar matahari, paling tidak enam jam sehari. Jika sinar matahari terlalu terik,
tempatkan Snapdragon di tempat yang lebih teduh. Hal ini perlu dilakukan, agar daun dan bunga
Snapdragon tidak hangus.
Untuk media tanam, hampir sama dengan tanaman pada umumnya. Snapdragon
membutuhkan tanah dengan pH netral, cukup kelembapan, dan memiliki drainase yang baik.
Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan. Perhatikan keadaan suhu udara, jika terlalu panas,
artinya Snapdragon membutuhkan lebih banyak air. Sebaliknya, jika udara dingin, apalagi
musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman.
c. Kandungan kimia
Tanaman ini juga kaya akan flavonoid, dan senyawa fenol, sehingga memiliki kemampuan
menyerap radikal oksigen (ORAC) melawan radikal perosokil, superoksida, hidrogen peroksida,
radikal hidroksil, dan singlet oksigen. Mengandung auron jenis Aureusidin, Bracteatin.
d. Khasiat
Penelitian terakhir yang dilakukan John Innes Centre, Norwich, Inggris, memasukan DNA
snapdragon dan memadukannya dari Tomat. Zat antioksidan yang tergandung dalam Snapdragon
diyakini para peneliti menghambat pertumbuhan sel kanker. Zat macam ini juga banyak
ditemukan pada tanaman berdaun gelap seperti Blackberry, Cranberry dan chokeberry.
2. Dahlia variabilis
Dahlia variabilis (Dahlia) mengandung auron : Sulfuretin (6,3,4-trihydroxyaurone)
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
9
Gambar tanaman dahlia
Dokumentasi kelompok I 2013
a. Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonaea
Famili : Compositae
Genus : Dahlia
Spesies : Dahlia variabilis
b. Deskripsi
Tanaman Dahlia yang dibudidayakan terdiri atas Dahlia pohon yang tingginya bisa
mencapai beberapa meter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah).
Bunga dahlia memiliki warna : putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau campurannya.
Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan yang terbesar sekitar 30 cm. Spesies dahlia yang
ada saat ini adalah D. pinnata, D. variabilis, D. coccinea, D. juarezii.
c. Kandungan kimia
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
10
Dahlia menghasilkan umbi yang mengandung 70 persen pati dalam bentuk inulin (Asih dkk,
2009). Umbi dahlia mengandung 69,50-75.48% inulin, yang berpotensi untuk dihidrolisis
menjadi sirup fruktosa dan fruktooligosakarida atau sebagai substrat pada produksi alkohol
secara fermentasi (Saryono dkk, 1998). Mengandung auron jenis Sulfuretin (6,3,4-
trihydroxyaurone).
d. Khasiat
Bunga dahlia kaktus yang berwarna putih selalu diperdagangkan karena merupakan jenis
bunga yang banyak dipakai untuk merangkai bunga dukacita. Jenis Dahlia lain yang kaya warna
(dahlia besar dan dahlia kecil) dijual di dalam polibag untuk digunakan sebagai tanaman di luar
rumah. Dahlia adalah tanaman berubi. Ubi dahlia mengandung hampir 70 prosen pati dalam
bentuk inulin. Inulin murni hasil ekstraksi dari ubi dahlia dimanfaatkan di bidang kedokteran.
Jika inulin difermentasi oleh enzim tertentu atau oleh jamur tanah, inulin akan berubah menjadi
fruktosa, suatu gula yang banyak digunakan dalam pengawetan makanan atau pembuatan sirup.
Karena itu, pemanfaatan inulin dari dahlia melalui biokonversi menjadi gula fruktosa.
3. Spatoglossum variabile
Spatoglossum variabile (alga laut) mengandung auron : 4-chloro-2-hydroxyaurone; 4-
chloroaurone
Gambar alga laut
Dokumentasi kelompok I 2013
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
11
a. Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Famili : Dictyotaceae
Genus : Spatoglossum
Spesies : Spatoglossum variabile
b. Deskripsi
Alginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat
(Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai
monomer mannuronic acid dan gulunoric acid.
c. Kandungan Kimia
Kandungan alginat dalam alga tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40
% berat kering) dapat diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya
mengandung 16-18 % berat kering. Mengandung auron : 4-chloro-2-hydroxyaurone; 4-
chloroaurone.
d. Khasiat
Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat
dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri,
kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak
digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan
kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul
dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik pengobatan
seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
12
4. Gomphrena agrestis
Gomphrena agrestis mengandung auron : (E)-3-O-D-glucopyranosyl-4,5,6,4-tetrahydroxy-7,2-
dimethoxyaurone
Gambar Gomphrena agrestis
Dokumentasi kelompok I 2013
a. Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiosperms
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Genus : Gomphrena
Species : Gomphrena agrestis
b. Deskripsi
Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar
di ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini
dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Terna semusim, tumbuh tegak, tinggi 60 cm
atau lebih, seluruh bagiannya berambut. Batangnya berwarna hijau kemerahan, membesar pada
ruas percabangan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun
bentuknya bulat telur sungsang sampai memanjang, ujung meruncing, tepi rata, berwarna hijau,
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
13
berambut kasar berwarna putih di permukaan atas dan berambut halus di permukaan bawah.
Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai, bentuknya bulat seperti bola, berwarna merah tua
keunguan, putih atau merah muda. Buahnya buah kotak berbentuk segitiga, terbungkus oleh
lapisan tipis berwarna putih, berbiji kotak. Daun bunga kenop dapat dimakan sebagai sayuran.
Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji.
c. Kandungan kimia
Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan
amarathin. KAndungan minyak asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh
dahak. Mengandung auron jenis (E)-3-O-D-glucopyranosyl-4,5,6,4-tetrahydroxy-7,2-
dimethoxyaurone.
d. Khasiat
Rasanya manis, sifatnya netral. Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak
napas, peluruh dahak dan obat radang mata. Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh
herba segar atau herba kering. Bunga berkhasiat untuk pengobatan:
Batuk rejan (pertusus),
TB Paru disertai batuk darah,
Sesak napas (Asma Bronkial),
Radang saluran napas akut dan menahun,
Radang mata,
Sakit Kepala,
Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati, mimpi buruk pada anak,
Disentri
Tidak lancar buang air kecil
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
14
Menambah nafsu makan
5. Bidens bipinnata
Bidens bipinnata mengandung auron : (Z)-6-O-(3,6-di-O-acetyl-D-glucopyranosyl)-6,7,3,4-
tetrahydroxyaurone
Gambar Bidens bipinnata
Dokumentasi kelompok I 2013
a. Sistematika
Kerajaan : Plantae
Divisi : Asterids
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Bidens
Spesies : Bidens bipinnata
b. Deskripsi
Terna tegak, kerap bercabang-cabang, sedikit aromatis, tinggi hingga 1 m. Batang
bersegi-4, gundul atau sedikit berambut, sering berwarna kemerahan. Daun-daun berhadapan,
utuh atau berbagi menyirip dalam 2-3, jarang 5, bertangkai panjang hingga 6,5 cm. Helai daun
bundar telur memanjang dengan ujung runcing, 112 0,55,5 cm, tepi bergigi bergerigi,
gundul atau sedikit berambut.Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
15
Bunga dalam bongkol-bongkol yang berkumpul terminal atau pada ketiak daun. Bongkol
57 mm tingginya, berdiameter 7-8 mm, berkelamin ganda, berisi 2040 bunga yang berjejalan,
bertangkai panjang hingga 9 cm. Bunga tepi berjumlah 57, dengan mahkota bertabung pendek
dan lidah jorong atau eliptis lebar, 58 mm panjangnya, kuning atau putih krem. Mahkota bunga
cakram bentuk tabung, bertaju 5, kuning. Buah keras (achene) ramping memanjang, 0,51,3 cm,
coklat kehitaman bila masak, dengan 23 kaitan serupa jarum bergerigi-berduri di ujungnya;
amat berguna untuk melekat pada rambut atau tubuh binatang yang akan memencarkannya.
c. Kandungan Kimia
Mengandung Phytosterin B, mengandung auron jenis (Z)-6-O-(3,6-di-O-acetyl-D-
glucopyranosyl)-6,7,3,4-tetrahydroxyaurone.
d. Khasiat
Di Jawa Barat, daun-daun dan pucuk ketul yang muda dikunyah sebagai obat sakit gigi.
Pucuk yang dilayukan di atas api digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Di banyak
tempat, terutama di Jawa, daun-daun muda dimanfaatkan sebagai lalap atau bahan campuran
pecal. Mempunyai efek farmakologis :
Anti piretik (penurun panas)
Antiradang
Menghentikan pendarahan
Melancarkan peredaran darah
Astringen
Contoh tanaman lain yang mengandung auron:
6. Helianthus tuberosus (Jerusalem artichoke) mengandung auron jenis : bracteatin
7. Coreopsis maritime, mengandung auron jenis : maritimein (maritimetin-6-O-glucoside)
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
16
8. Coreopsis grandiflora, mengandung auron jenis : leptosidin
9. Limonium, mengandung auron jenis : Aureusidin
10. Helianthus annuus , mengandung auron jenis : 5-hydroxy-4,6,4-trimethoxyaurone
11. Helminthia echiodes, mengandung auron jenis : 4,6,7,4-tetrahydroxyaurone
12. Helichrysum bracteatum (Strawflower) mengandung auron jenis : Bracteatin
2.5 Sifat Fisika dan kimia Aurone
polaritas : polar
kelarutan
larut air, contoh : snapdragons and dahlias, and carotenoids,
tak larut air, contoh : bunga tomat dan tulip
pengaruh asam : -
pengaruh basa : Dalam larutan basa senyawa ini menjadi merah ros
2.6 Bio Aktivitas Aurone
a. Antifeedant serangga
Auron dihasilkan dari berbagai macam fenol melalui asam fenoksi asetat dan kumaranon
dan teruji untuk antifeedant serangga membasmi larva Spodoptera litura. Secara alami, auron
aktif pada konsentrasi 0.12 mikromol/cm2. Prekursor sintesis, kumaranon, menunjukkan bahwa
adanya gugus metoksil dan metil pada cincin benzena meningkatkan aktivitas antifeedant
serangga. Hal yang sama, pada uji auron menunjukkan bahwa adanya gugus metoksil pada
cincin A dan/atau cincin B meningkatkan aktivitas antifeedant serangga, tapi pada 4,5,6- dan
3,4,5- yang tersubstitusi tidak menunjukkan aktivitas ini. Hidroksilasi auron pada cincin B
tidak berguna untuk antifeedant serangga melawan Spodoptera litura. Aktivitas antifeedant pada
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
17
senyawa memiliki hubungan yang signifikan antara aktivitas biologi dan ikatan hidrogen yang
dihitung dari nilai Rf pada KLT Silanol dan parameter lipofiliknya dihitung dari waktu retansi
(Rt) pada HPLC.
b. Antikanker
Seri 4,6-dimetoksiauron disintesis dengan mereaksikan 4,6-dimetoksibenzofuran-3(2H)-1
dengan berbagai macam benzaldehid pada katalisis basa dengan reaksi aldol. Konfigurasi Z
ditunjukkan auron berdasarkan data spektroskopi dan dan kristalografi. Auron telah diuji
kemampuannya untuk mengatur ABCG2 (protein yang menyebabkan resistensi pada kanker
payudara). Beberapa jenisnya (0.5 ?M) meningkatkan akumulasi Mitoksantron (MX) pada sel
kanker payudara (MDA-MB-231) yang berhubungan dengan ABCG2 dan mempekakan sel-sel
tersebut ke efek sitotoksik MX. Dalam uji resensitivikasi, 0.5 ?M auron mengurangi resistensi sel
yang terinfeksi pada MX menjadi dua kalinya pada sel-sel parental, melebihi fumitremorgin C
(FTC) pada konsentrasi yang sama. 10 ?M auron juga meningkatkan akumulasi kalsein-AM di
sel MDCKII/MDR1 yang berhubungan dengan ABCB1 (P-glikoprotein), pada perbandingan
tingkatan uji verapamil dengan konsentrasi yang sama. Analisis aktivitas struktur menunjukkan
bahwa penggantian cincin benzilidin B dari auron kurang berpengaruh pada penghambatan
ABCG2, dengan berbagai macam aktivitas dengan komponen yang cincin Bnya tidak
disubstitusi maupun yang tersubstitusi. Bedanya, substitusi cincin B menaikkan daya inhibitor
ABCB1. Telah ditemukan indikasi bahwa auron dengan daya inhibitor ABCG2 yang baik
mempunyai daya inhibitor ABCB1 yang buruk dan sebaliknya. Terbatasnya aktivitas
antiproliferasi (>70% pertahanan sel) ditemukan pada banyak auron pada 4 lini sel berbeda.
c. Antileishmania
Auron merupakan kelas baru produk alam dengan aktivitas leishmanicidal. Seri dari
auron yang berpotensial sebagai obat untuk infeksi Lishmania ditemukan in vitro menggunakan
uji sitotoksisitas langsung melawan promastigot (memiliki flagella, menginfeksi serangga)
Leishmania donovani, L. infantum, L. enriettii, dan L. major, dan uji melawan amastigot (tanpa
flagella, mengifeksi manusia) intraseluler L. donovani yang terletak di antara makrofag.
Komponen akan aktif pada konsentrasi antara 0.4 dan 5.0 g/ml. Ketika diuji melawan turunan
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
18
makrofag sumsum tulang belakang sebagai kontrol sel host mamalia, semua komponen
menunjukkan konsentrasi sitotoksik menengah (EC50 2.32-25.0 g/ml). Melihat pada molekular
dan fungsinya, studi in vitro ini menunjukkan bahwa aktivitas antileishmanial dari auron
diitentukan oleh substituen alamnya. Kemampuan dari auron sederhana untuk menghambat
pertumbuhan parasit secara nyata bergantung pada pola oksigenasi dari substituen. Senyawa
yang keaktifannya tinggi seperti menunjukkan jumlah substituen oksigen yang mengindikasi
lipophilik alamnya. Peningkatan jumlah kelompok senyawa hidroksil 6-Benzoyl-2-
[oxomethylpheny]-3-hydroxy-benzofurane, 6-Methoxy-2-[phenylmethylene]-3(2H)-
benzofuranone, 6-Hydroxy-2-[phenylmethylene]-3(2H)-benzofuranone,6-Methoxy-2-
{phenylhydroxyme-thylene]-3(2H)-benzofuranone tidak diharapkan mengurangi aktivitas
antiprotozoal. Namun, dijelaskan oleh pergeseran ke karakter yang lebih hidrofilik. Hasil
pertama mengindikasikan bahwa pengenalan dari substituen inti dapat menurunkan aktivitas
antileishmanial dari auron. Hubungan dekat biosintesis antara auron dan kalkon mungkin saja
menghasilkan beberapa pernyataan mengenai aktivitas antiparasitiknya. Chen et al.
mendemonstrasikan antileishmania dan antimalaria yang kuat dari licokalkon A. Adanya
kelompok elektron pada cincin A dan tiga karbon penghubung antara dua cincin aromatis
penting untuk aktivitas antimalaria dan trypanosomicidal.
Akan tetapi, selama pengahambatan pertumbuhan Leishmania terjadi pada lingkungan
fagolisosom asam, hubungan stabilitas asam dari penghubung keton tak jenuh pada khalkon
sama dengan yang terjadi pada auron pada aktivitas intraseluler yang tinggi. Auron mempunyai
kesamaan yang penting dengan kalkon. Mereka sama-sama memiliki ukuran sama, 3 karbon
penghubung, dan substituen yang sama pada kedua cincin aromatis. Bedanya ada pada konjugasi
3 karbon penghubung. Kalau auron terhubung ke cincin B. Struktur planar merupakan
karakteristik untuk semua auron dan mempunyai kesamaan dengan struktur kalkon seperti yang
dibicarakan di atas. Penemuan ini menunjukkan bahwa kalkon dan auron tempat yang sama pada
enzim parasitik dan mempunyai aktivitas antiparasit. Aktivitas leishmanicidal dari auron tertentu
yang dijelaskan di sini menunjukkan keuntungan pada antiprotozoa ketika berkurangnya
kemanjuran dari obat yang ketersediaannya menurun.
2.7 Jalur Biosintesis Auron
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
19
Auron merupakan tanaman golongan flavonoid yang menghasilkan warna kuning pada
beberapa makhkota bunga tertentu. Auron tidak mempunyai struktur inti dari flavonoid, tetapi
biosintesisnya secara langsung diturunkan dari kalkon yang merupakan prekursor yang sangat
penting dari semua flavonoid. Efisiensi yang lebih tinggi pada pembentukan 6-glukosida dari
auron jika dibandingkan dengan aglikon yang sama memungkinan bahwa kalkon-4-glukosida
mungkin saja menjadi substrat yang nyata bagi biosintesis auron pada bunga. Telah
didemonstrasikan pada Antirrhinum majus dengan mengisolasi kalkon 4-O-glucosyltransferase
yang mengkatalisis bentuk dari tetra- dan pentahydroxychalcone 4-O-glucosides. Intermediate
4-O-glucoside telah diubah menjadi 6-O-glucosides oleh sintesis auresidin. Enzim ini
dihasilkan dan diakumulasikan di sitoplasma.
Yang menarik adalah sintesis auresidin, (suatu oksidasi polifenol (PPO) yang
mengkatalisis perubahan dari tetra- dan pentahydroxychalcone menjadi auron aureusidin and
bracteatin,) telah ditempatkan dengan baik di lumen vakuola. Berbeda untuk semua PPO pada
tanaman lain yang berhubungan dengan plastida. Dalam penemuan ini dibahas mengenai bentuk
karakteristik enzim molecular seperti pH rendah yang optimum untuk aktivitas katalitik.
4-glucosilasi kalkon terjadi di sitoplasma. 4-glikosida kalkon ditransfer menuju vakuola
dimana perubahan akhir menjadi auron aureusidin and bracteatin dikatalisis. Kompetisi antara
beberapa jalur sintesis (antosianin, flavon dan aurone biosintesa) yang sama memerlukan katalis
tersebut. Kalkon terdapat dalam tanaman transgenic Torenia hybrid yang mempunyai
4glokosiltransferase kalkon dan sintasis aureusidin dari Antirrhinum majus yang dapat
meningkatkan produksi aurone dimana antosianin secara bersamaan diregulasi oleh RNA.
2.8 Isolasi Aurone
Auron diekstraksi dengan alkohol atau campuran alkohol-air. Kelarutan glikosida dalam
Auron meningkat dalam air sehingga campuran alkohol-air bisa digunakan untuk mengekstraksi.
Kromatografi kolom dengan eluen n-heksana, kloroform, metanol, ammonium hidroksida.
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
20
Contoh Isolasi Auron :
Alga di cuci dengan air, dikeringkan selama 5 hari dan di rendam dengan methanol selama 1 minggu.
Ekstrak alga dari methanol di saring dan di uapkan dalam kondisi vakum.
Residu di destilasi dengan air dan di fraksinasi berturut-turut dengan n-heksana, Kloroform, EtOAc dan n-butanol.
Ekstrak dari EtOAc dimasukan ke dalam kolom yang berisi silica gel
Dieluasi dengan campuran n-heksana Kloroform dan Kloroform -metanol
Hasil eluasi di preparative dengan KLT dengan solven Kloroform-metanol-amonium hidroksida (9,5 : 0,5 : 3 tetes)
2.9 Karakteristik Dan Identifikasi Isolat
1. Reaksi Warna
Auron + uap ammonia (+) warna kuning merah
Auron + Mg + HCl pekat (+) warna merah dengan cepat
2. KLT (Kromatografi Lapis Tipis)
Prosedur kerja untuk identifikasi dengan menggunakan kromatografi lapis tipis :
1. Perhatikan bercak yang terlihat
2. Periksa dibawah sinar UV dengan panjang gelombang 365 nm. Jika berfluoresensi
kuning maka jenis flavonoid yang mungkin adalah auron yang mengandung 4-OH bebas.
Jika bercak yang tampak berwarna hijau-kuning, hijau-biru, atau hijau maka jenis
flavonoid yang mungkin adalah auron yang tak mengandung 4-OH bebas.
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
21
3. uapi dengan NH3 kemudian periksa dibawah sinar UV dengan panjang gelombang 365
nm. Jika bercak berwarna jingga atau merah maka jenis flavonoid yang mungkin adalah
auron yang mengandung 4-OH bebas. Jika terjadi sedikit perubahan warna atau tanpa
perubahan sama sekali maka jenis flavonoid yang mungkin adalah auron yang tak
mengandung 4-OH bebas.
3. UV- Spektra dalam pelarut methanol dengan spektrofotometer Vis
Hasil spectrum ultra violet dapat membantu untuk mengidentifikasi jenis flavonoid dan
menentukan pola oksigenasi. Kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dapat
ditentukan dengan menambahkan pereaksi (pereaksi geser) ke dalam cuplikan dan mengamati
pergeseran serapan yang terjadi. Secara tidak langsung, cara ini berguna untuk menentukan
kedudukan gula atau metil yang terikat pada salah satu gugus hidroksil fenol. Berbagai jenis
spektrum rujukan yang lengkap sangat membantu penafsiran spektrum serapan UV-Vis.
Keuntungan cara ini adalah jumlah flavonoid yang dibutuhkan sangat sedikit sekitar 0,1 mg.
Flavonoid yang sudah diketahui strukturnya dapat dianalisis secara kuantitatif dengan hukum
Beer-Lambert:
A= x c x d
Keterangan:
A= daya serap
= absorbansi molar (Lt.mol-1cm-1)
c = konsentrasi aurone (mol.Lt-1)
d = tebal larutan (cm)
Untuk identifikasi spektrum Flavonoid dalam metanol pada spektrum rentang 240-285 nm (pita
II) dan 300-550 nm (pita I). Terdiri dari dua absorpsi maksimum utama yaitu sistem benzoil
cincin A (pita II) dan sistem sinamoil cincin B dengan tambahan pengaruh beberapa auksokrom
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
22
(pita I). Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksimal tersebut memberikan informasi
yang berharga mengenai sifat aurone dan pola oksigenasinya.
Tabel. Rentang Serapan UV-Vis Senyawa Flavonoid dalam Me-OH
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aurone dapat dibedakan dari flavonoid yang lain.
Pereaksi untuk mengetahui pola hidroksilasi pada Aurone
Proses hidroksilasi aurone hampir sama dengan falvonoid yaitu dengan penambahan pereaksi (pereaksi geser) dapat digunakan untuk menentukan kedudukan gugus hidroksi fenol bebas pada inti flavonoid.
Langkah-langkah identifikasi sebagai berikut :
Awal amati sebelum penambahan
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
23
(a) + pereaksi AlCl3
Syarat : ada karbonil pada C-4, ada OH pada C-3 atau C-5 maka Al akan menempel pada
posisi orto
Adanya gugus yang ditempeli Al pergeseran maks ke kanan
Ex : Flavon dan Flavonol
(b) + HCl akan melepaskan ikatan pada cincin B (cincin yang tidak tahan asam) setelah
terjadi pergeseran maks ke kanan (pada no 2) setelah penambahan HCl maks akan
bergeser ke kiri (khusus pita 1) ini artinya ada gugus OH pada cincin B/ pada posisi orto
i. Gugus OH yang tahan asam pada 3/5
ii. Gugus yang tidak tahan asam pada posisi orto
Penambahan Na Metoksida meningkatkan intensitas Flavonoid pada cincin B (pita1)
menunjukan adanya OH pada posisi 3/4 tetapi jika awalnya intensitas meningkat 5
kemudian intensitas menurun OH pada posisi 3/4
Penambahan Na Asetat dan Borat maks bertambah (bergeser kekanan) ada gugus OH pada
posisi mana saja asal Orto kecuali OH pada posisi C-5 & C-6
Leukoantosianidin + asam Antosianidin (pada bunga)
BAB III
PENUTUP
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
24
3.1 Kesimpulan
Flavonoid adalah hasil metabolit sekunder dari sebagian besar tanaman dan juga
merupakan salah satu golongan polyfenol yang terkandung dan tersebar luas di dalam
tanaman. Menurut Britanica Concise Encyclopedia, flavonoid didefinisikan sebagai
senyawa organic yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan membentuk pigmen biologi
Aurone mempunyai dua isomer molekul yaitu konfigurasi Z dan E. Molekulnya terdiri
dari benzofuran yang bergabung dengan benzylidin pada posisi 2.
Aurone memiliki 3 cincin karbon yaitu cincin A, cincin B, dan cincin C. Penomorannya
dimulai dari atom O pada cincin C. kemudina berlanjut searah jarum jam menuju cincin
A. Lalu berlanjut ke cincin B dengan penomoran mulai dari arah cincin C kemudian
bergerak searah jarum jam.
Contoh Auron : Aerusidin, Hipsidol (6-4-Dihydroxyaurone), Leptosidin, Sulfuretin
(6,3,4- Trihydroxyaurone), Maritimein 6. 4-chloroaurone
Auron terdapat pada organ tanaman bunga dan daun juga terdapat pada bryophita.
Contoh tanaman yang mengandung Aurone : Antirrhinum majus, Dahlia variabilis,
Spatoglossum variabile, Gomphrena agrestis, Bidens bipinnata, Helianthus tuberosus,
Coreopsis maritime, Coreopsis grandiflora, Limonium, Helianthus annuus, Helminthia
echiodes, Helichrysum bracteatum
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
25
Ferreira, EO; Salvador, MJ; Pral, EM; Alfieri, SC; Ito, IY; Dias, DA (2004). "A new
heptasubstituted (E)-aurone glucoside and other aromatic compounds of Gomphrena agrestis
with biological activity". Zeitschrift fur Naturforschung. C, Journal of biosciences 59 (78):
499505. PMID 15813368.
Markham, k. r. , 1988. Cara Mengidentifikasikan Flavonoid. Terjemahan Kosasih
Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB
Nakayama, ; Sato, T; Fukui, Y; Yonekura-Sakakibara, K; Hayashi, H; Tanaka, Y;
Kusumi, T; Nishino, T (2001). "Specificity analysis and mechanism of aurone synthesis
catalyzed by aureusidin synthase, a polyphenol oxidase homolog responsible for flower
coloration".FEBS Letters 499 (12): 10711. doi:10.1016/S0014-5793(01)02529-7. PMID
11418122.
Nakayama, (2002). "Enzymology of aurone biosynthesis". Journal of Bioscience and
Bioengineering 94 (6): 48791.doi:10.1016/S1389-1723(02)80184-0. PMID 16233339.
Rahman, atta-ur-; Choudhary, MI; Hayat, S; Khan, AM; Ahmed, A (2001). "Two new
aurones from marine brown alga Spatoglossum variabile". Chemical & pharmaceutical bulletin
49 (1): 1057. doi:10.1248/cpb.49.105. PMID 11201212.
Rahman, atta-ur- M.I. Choudhary, S. Hayat, A.M. Khan, A. Ahmed, Two new aurones
from marine brown alga Spatoglossum variabile, dans Chemical Pharmaceutical Bulletin, 49
(2001), p. 105-107.
Villemin, didier; Martin, Benoit; Bar, Nathalie (1998). "Application of Microwave in
Organic Synthesis. Dry Synthesis of 2-Arylmethylene-3(2)-naphthofuranones". Molecules 3 (3):
88. doi:10.3390/30300088.
Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013
26