Upload
anonymous-hlatneuoke
View
305
Download
58
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH ALAT DAN OBAT EMERGENCY
DISUSUN OLEH :
1. Hosea Sri H A (P13090)
2. Nadia Windha Pratiwi (P13036)
3. Dita Purnamasari (P13016)
4. Pita Ambarwati (P13040)
5. Lisa Ari Narwati (P13032)
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MAKALAH
ALAT DAN OBAT EMERGENCY ”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas Komunikasi Keperawata.
Penulis telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan agar
penyusunan makalah ini tersaji dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih ada kesalahan. Akan terwujud tanpa bantuan dan
kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis
didalam peyelesaian penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Semoga penulisan karya tulis ini bermanfaat, Amin.
Surakarta, 13 Meret 2016
Penulis
ALAT-ALAT EMERGENCY
1. Suction (mesin penghisap lendir)
Mesin suction ini mempunyai kapasitas tabung lebih besar yang masing – masing
2,5 liter, bisa menampung total cairan 5 liter, dengan keunggulan daya hisap yang
kuat dan kapasitas yang cukup besar, suction type ini banyak digunakan diruang
ICU, ruang operasi, emergency, dan ruangan lain trutama pada pasien-pasien yang
banyak mengeluarkan sekret yang banyak, seperti strok, pasien kcelakaan lalu
lintas, pasca oprasi, dll.
2. Defibrilator
Defibrilator adalah stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan
tegangan tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung. Eksternal
Defibrillator Otomatis (Automatic External Defibrillator) dapat digunakan dengan
cara diimplan atau ditanam dalam tubuh ataupun dapat juga digunakan sebagai
alat eksternal biasa. Defibrillator sekarang telah menjadi perangkat integral dalam
komunitas medis dan masyarakat.
Alat lainnya, Pacemaker atau alat pacu jantung juga memungkinkan dokter untuk
mempertahankan stimulasi listrik ke jantung untuk memulihkan dan menstabilkan
ritme normal jantung. Sama seperti defibrilator, mereka dapat diimplan atau
digunakan secara eksternal. Gangguan pada irama jantung normal dapat muncul
dari berbagai sumber seperti penuaan, cacat keturunan, blok jantung dan bahkan
efek samping dari obat jantung.
3. Alat Monitor pasien Di ICU
Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor
kondisi fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara
real-time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga.
Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang
diperiksa, parameter itu antara lain adalah :
a. ECG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan
ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung
pasien dalam satu menit.
b. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu meniT.
c. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
d. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
4. Syringe Pump
Syringe pump adalah satu contoh alat medis yang berfungsi untuk
menginjeksikan cairan obat ke tubuh pasien dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Syringe pump digunakan untuk pasien yang membutuhkan pengobatan ekstra dari
jenis obat atau cairan obat yang lebih tinggi dosisnya dan terkadang harus
dilakukan secara berkelanjutan.
Telah dibuat syringe pump berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535
dengan sistem injeksi yang diprogram dengan menggunakan motor stepper. Cara
mengoperasikan alat ini adalah dengan memasukkanan dosis volume obat (ml)
dan waktu (menit) yang perlu diberikan kepada pasien dan mikrokontroler akan
mengatur kecepatan aliran cairan obat atau flowrate (ml/ jam) sehingga alat ini
dapat menginjeksikan cairan obat sesuai dengan volume dan waktu yang
diinginkan.
Syringe pump yang telah dibuat ini baru mampu menginjeksikan cairan
obat mulai dari volume 2 ml hingga 50 ml dengan rentang waktu maksimal
penginjeksian cairan obat adalah 99 menit. Alat syringe pump yang telah dibuat
mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi dalam menginjeksikan volume cairan
obat dengan rentang waktu injeksi paling baik diatas 45 menit namun masih
belum dicobakan ke manusia.
5. Ventilasi mekanis
Alat bantu nafas bisa bertekanan negatif dan positif yang dapat
mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen secara mekanis.Ventilasi
mekanis dapat di pergunakan di ruang ICU,HCU,Emergensi dan unit perawatan
intensif lainnya. Ventilasi adalah keluar masuknya udara gas dari dan ke dalam
paru.
a. Ventilator tekanan negatif
Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan
sekeliling dada negatif.Dahulu banyak digunakan pada pasien polio,dan di
gunakan pada pasien neuromuskuler dengan fungsi paru normal.
b. Ventilator tekanan positf
Memberikan tekanan positif ke dalam paru pasien.Udara mengalir
berdasarkan perbedaan tekanan dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah.Tekanan dalam rongga thorak akan positif saat inspirasi dan negatif
saat ekspirasi.Sistim ini banyak digunakan.
Ventilasi Mekanik Ventilator adalah merupakan suatu alat bantu mekanik yang
berfungsi bermanfaat dan bertujuan untuk memberikan bantuan nafas pasien
dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas
buatan dan juga merupakan mesin bantu nafas yang digunakan untuk membantu
sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi.
6. Infusion Pump
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang
masukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena. Nama
lain Inffusion Pump adalah alat infus
OBAT-OBAT EMERGENCY
1. DOPAMIN HIDROKLORIDA
a. Indikasi : 1) Untuk penanggulangan syok syndrom.
2) Pre syok, severe hypotension.
b. Kontra indikasi : 1. Pasien Dehidrasi.
Hypotiroidism.
c. Dosis
1) Dosis kecil: 1 - 5 mcg/BB/menit.
Memperbaiki aliran darah ke ginjal, jantung dan otak.
2) Dosis sedang: 5 - 10mcg/BB/menit.
Meningkatkan denyut jantung dan tekan darah.
3) Dosis berat:> 10mcg/BB/menit
Vasokonstriksi perifer dan dapat menimbulkan aritmia jantung.
2. DOBUTHAMIN HYDROKLORIDA ( DOBUTHREX ).
a. Indikasi:
Pengobatan syok syndrom
Pre syok, severe hypotension
b. Kontra indikasi:
Bukan untuk koreksi aritmia, ventikel fibrilasi.
Hypothyroidism
c. Dosis = 1 - 20 mcg/ BB/ menit
3. ISUPREL ( ISOPROTENOROL HIDROCLORIDA )
a. Indikasi :
Untuk meningkatkan curah jantung dan kerja myocard.
Penanganan untuk henti jantung , ventricular tachicardie.
b. Kontra indikasi :
tachiaritmia , tachicardi yang disebabkan intoksikasi digitalis, angina
pectoris.
c. Dosis drip = 1 - 4 mcg / mnt
4. NITROGLICERIN ( NITRBID )
a. Indikasi :
Sangat efektif untuk mengatasi angina atau unstable angina pectoris.
Chest pain yang tidak hilang dengan nitrobat.
b. Kontra indikasi :
hypotensi, severe anemia, arterial hypoxemia, pericardial tamponade.
C.Dosis : mulai 5 mcg / mnt
5. SODIUM NITROPRUSIDE ( NIPRIDE )
a. Efek kerja :
Vasodilatasi perifer
Untuk hypertensi sebagai vasodilator
b. Indikasi : Krisis hypertensi
c. Dosis awal : 0,5 - 1,5 mcg / BB
6. HEPARIN (HEPARINISASI DRIP)
a. Indikasi: Pencegahan dan penanganan terhadap trombosis vena dan
emboli arteri. Pencegahan terhadap pembekuan pada arteri dan pada
bedah jantung. Sebagai anticoagulan pada pada transfusi darah.
b. Kontra Indikasi: Penyakit perdarahan, trombositopenia, hemophilia,
peptic ulcer, jaundice, sever hypertension.
c. Dosis: 1000 U / jam
7. MORPHIN
a. Indikasi :
Menghilangkan rasa sakit dalam waktu yang lama
b. Kontra indikasi :
Depresi pernafasan, penyakit obstruksi jalan nafas , kelaina fungsi hati ,
ilieus paralitik , sensitif terhadap morphin , kehamilan.
c. Dosis : 10 mcg / kg BB / jam
8. AMINOPHILIN
a. Indikasi : Asthma , Bronchopneumonia , bronchitis , paroksimal
dyspnoe dengan gagal jantung kiri
b. Efek samping : mual sampai muntah , hipotensi , tachicardi
c. Kontra indikasi : peptic ulcer , alergi terhadap aminophilin , active
gastritis.
d. Kemasan : Aminophilin : 1 amp. = 10 cc = 250 mg
e. Dosis :
normal 0,1 mg / kg BB / jam
maintenance 0,5 mg / kg / hari
dosis loading pada dewasa 6 mg / kg