32
MAKALAH MATA KULIAH ALAT BERAT SCRAPER Disusun oleh: Abdul Reza 4112110008 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Jalan Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425 Telepon (021) 7863534, 7864927, 7864926, 7270042, 7270035 Fax (021) 7270034, (021) 7270036 Laman : http://www.pnj.ac.id 2012

Makalah Alat Berat (Scraper)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah yang menjelaskan tentang kegunaan, produktivitas, dll

Citation preview

Page 1: Makalah Alat Berat (Scraper)

MAKALAH MATA KULIAH

ALAT BERAT

SCRAPER

Disusun oleh:

Abdul Reza 4112110008

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Jalan Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425

Telepon (021) 7863534, 7864927, 7864926, 7270042, 7270035

Fax (021) 7270034, (021) 7270036

Laman : http://www.pnj.ac.id

2012

Page 2: Makalah Alat Berat (Scraper)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa karena berkatnya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan tugas kuliah Alat Berat

dan Pemindahan Tanah Mekanis (PTM).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Bapak Kusumo Drajat selaku dosen pembimbing mata kuliah Alat Berat,

dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara moril

dan materi dalam pembuatan makalah ini.

Sekian sepatah duakata dari kelompok kami semoga makalah yang

penulis buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan dampak

yang baik bagi kita semua.

Page 3: Makalah Alat Berat (Scraper)

ii

DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................... i

Daftar isi .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan ........................................................................................... 4

2.2 Pengoperasian Scraper .......................................................................... 7

2.2.1 Bagian Scraper ..................................................................................... 10

2.2.2 Teknik Pengoperasian Scraper ............................................................. 12

2.3 Spesifikasi Alat Berat ............................................................................ 13

2.4 Produktivitas Scraper ............................................................................ 21

2.5 Pusher (Alat Pendorong) ....................................................................... 23

2.6 Peningkatan Produktivitas Scraper ....................................................... 26

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 28

Daftar Pustaka .................................................................................................. 29

Page 4: Makalah Alat Berat (Scraper)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk

membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu

struktur bangunan. Saat ini, alat berat merupakan faktor penting di

dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang

besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan

manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang

diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dalam waktu yang

relatif lebih singkat. Alat berat yang umum dipakai didalam proyek

konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front

shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor

belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain-lain.

Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih

alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat

yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam

keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat baik

jenis, ukuran maupun jumlahnya. Ketetapan dalam pemilihan alat berat

akan memperlancar jalannya proyek. Kesalahan dalam pemilihan alat

berat dapat mengakibatkan proyek tidak lancar. Dengan demikian

keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya

dapat menyebabkan biaya proyek yang membengkak. Produktivitas

yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat

lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang

lebih besar

Page 5: Makalah Alat Berat (Scraper)

2

Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana

jenis, jumlah, dan kapasitas alat merupakan faktor-faktor penentu.

Tidak setiap alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan

dalam pemilihan alat berat dapat dihindari. Faktor-faktor tersebut

antara lain:

1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokan

berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut,

meratakan permukaan, dan lain-lain.

2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume

total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan.

Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat

diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horisontal

maupun vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan,

dan lain-lain.

4. Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang

mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas,

biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang

dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya

operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam

pemilihan alat berat.

6. Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya

menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek

gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan,

dam, dan lain-lain.

7. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu

diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi

proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda

dengan lokasi proyek di dataran rendah.

Page 6: Makalah Alat Berat (Scraper)

3

8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan

jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat

yang akan dipakai. Tanah dalam kondisi padat, lepas, keras, atau

lembek.

9. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan

yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat

berat.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas mata kuliah alat berat pada proyek jalan dan jembatan mengenai

spesifikasi alat, metoda kerja, k3, analisa produktivitas dan biaya yang

diberikan oleh Bpk. Kusumo D.S.

Page 7: Makalah Alat Berat (Scraper)

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENDAHULUAN

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk,

mengangkut, dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis.

Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang

relatif jauh (± 200 m) pada tanah datar dengan alat penggerak roda

ban. Pemilhan scraper untuk pekerjan ini tergantung pada:

1. Karakteristik material yang dioperasikan,

2. Panjang jarak tempuh,

3. Kondisi jalan,

4. Alat bantu yang diperlukan.

Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper

yang ditarik (towed scraper), scraper bermotor (motorized scraper) dan

scraper yang mengisi sendiri (self loading scraper). Towed scraper

umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 30 hp atau

lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material sebanyak 8 – 30

m3.

Towed scraper dalam pelaksananya dibantu alat lain seperti

dozer. Alat ini bekerja dengan kecepatan gerak lamban, namun

kelebihan dari alat ini adalah:

1. Mengangkut “Heavy Load”,

2. Berputar pada radius kecil,

3. Menyebarkan material secara merata tanpa memerlukan alat

lain,

4. Ekonomis pada pekerjaan pembukaan lahan.

Page 8: Makalah Alat Berat (Scraper)

5

Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 15 – 30 m3.

Motorized scraper mempunyai kekuatan 50 hp atau lebih dengan

kecepatan mencapai 60 km/jam karena menggunakan alat penggerak

ban. Akan tetapi daya cengkram ban terhadap tanah kurang sehingga

scraper tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan crawler traktor

yang dilengkapi pisau atau scraper lain. Pengoperasian dengan alat

bantu ini dilakukan dengan dua cara:

1. Push-loaded. Alat bantu dipakai hanya pada sat pengerukan

dan pengisian. Pada sat bak penampung telah penuh,

scraper dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu

dapat membantu beberapa scraper. Dengan adanya alat

bantu, jarak tempuh scraper dapat mencapai 3 km. Ukuran

dozer yang dipakai tergantung dari daya muat scraper.

2. Push-pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini di

mana keduanya saling membantu dalam pengerukan.

Scraper yang di belakang mendorong scraper di depanya

pada saat pengerukan dan scraper di depanya menarik

scraper yang di belakang pada saat pengerukan.

Seperti disebutkan di atas, scraper dipakai untuk pengerukan

top soil. Top soil yang dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 cm

sampai 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top soilnya mempunyai

Page 9: Makalah Alat Berat (Scraper)

6

luas sedang maka self-loading scraper yang kecil atau crawler traktor

dengan scraper bowl dapat dipilh. Untuk lahan yang luas push-loaded

scraper dengan kecepatan tinggi menjadi pilihan.

Karena kedua tipe scraper di atas tidak dapat memuat sendiri

hasil pengerukanya, maka scraper tertentu dilengkapi semacam

conveyor untuk memuat tanah. Scraper seperti ini dinamakan self

loading scraper. Dengan adanya tambahan alat ini maka berat alat

bertambah sekitar 10 – 15%.

Scraper juga dapat digunakan untuk meratakan tanah di sekitar

bangunan. Pekerjan ini dilakukan dalam jarak tempuh yang pendek.

Jika jarak tempuh kurang dari 10 m biaya penggunan alat ini sebaiknya

dibandingkan dengan biaya penggunan dozer atau grader.

Page 10: Makalah Alat Berat (Scraper)

7

2.2 PENGOPERASIAN SCRAPER

Scraper dapat menjalankan beberapa fungsi sekaligus dalam

satu kali operasi, antara lain:

1. Menggali dan Mengisi

Untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal harus

dilakukan dengan cara:

a. Pusher Loading

Page 11: Makalah Alat Berat (Scraper)

8

Power Scraper sebenarnya dapat mengisi

muatan tanpa bantuan alat lain, tetapi

memakan waktu yang lama. Oleh karena itu

pengisian muatan sebaiknya dibantu oleh

Buldoser. Dalam Pusher Loading perlu

diperhatikan beberapa hal. Pekerjaan harus

dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/

detik, agar laju Power Scraper tak terhambat

oleh tatanan material yang sedang digali.

Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan

antara Power Scraper dan Buldoser yang

digunakan. Diusahakan tiap 1,5 – 2 menit

datang Power Scraper yang sudah siap untuk

didorong, dengan demikian Scraper tak sampai

menunggu untuk didorong Buldoser. Sebaiknya

memilih operator Buldoser yang telah terlatih

dan berpengalaman.

b. Down Hill Loading

Diuasahakan agar pola kerja Power

Scraper selalu menuju ke bagian yang lebih

rendah, agar gaya berat alat akan

membantu Power Scraper dalam mengisi

muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian

menjadi lebih singkat.

c. Straddle Loading

Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/

pengisian Power Scraper di mana tiap dua kali

pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan

kurang lebih selebar 5 ft. Bagian yang

ditinggalkan itu akan dipotong/ digali pada

perjalanan pengisian yang berikutnya.

Page 12: Makalah Alat Berat (Scraper)

9

2. Mengangkut

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material

menggunakan Power Scraper adalah kecepatan

geraknya; Power Scraper yang menggunakan roda karet,

sangat disukai, karena memiliki kecepatan yang tinggi. Cara

untuk memperlancar pengangkutan menggunakan Power

Scraper. Power Scraper yang masih baik dan memiliki

kecepatan tinggi jangan disatukan pada jalan yang sama

dengan Power Scraper yang mempunyak kecepatan rendah,

sebab akan mengganggu; kecuali jika jalan cukup lebar

sehingga Power Scraper dapat saling menyalib. Diusahakan

untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkarterlalu

jauh, diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15 detik.

Supaya Power Scraper dapat bergerak dengan kecepatan

yang maksimum maka jalan harus terpelihara baik.

Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab

mengurangi waktu untuk membelok.

3. Menyebarkan Material

Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu

menimbun dan menyebarkan material muatan

menggunakan Power Scraper.

a. Apron (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang

untuk keluar masuk material) didorong ke

depan dengan hati-hati agar material keluar

dengan teratur. Pisau (Cutting Edge) jangan

diturunkan terlalu rendah supaya material tak

terhalang. Kalau material belum turun/ keluar

karena apron belum dibuka, fail gate jangan

didorong ke depan, sebab apron bisa rusak

akibat tekanan yang terjadi.

Page 13: Makalah Alat Berat (Scraper)

10

b. Jika material sangat lengket (misalnya material

yang diangkut adalah lempung) apron perlu

dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau

keluar dari bowl, lalu pisau diturunkan sampai

ketebalan yang dikehendaki.

c. Penyebaran akan merata jika kecepatan Power

Scraper disesuaikan dengan kecepatan

keluarnya material dari dalam bowl.

d. Material yang mudah mengalir keluar (misalnya

pasir) dapat disebarkan dengan kecepatan

tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran

material berupa lapisan-lapisan yang tipis serta

merata.

4. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tipis Menggunakan

Scraper

Contoh pemakaian untuk menggali tanah penutup yang

terlalu curam, Power Scraper harus dibantu

dengan Buldozer; jika kecuramannya telah dikurangi/ sudah

dilandaikan menggunakan Buldozer, maka barulah digali

menggunakan Power Scraper, dan tanah diangkut ke tempat

lain.

5. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tebal Menggunakan

Scraper

Bila lapisan penutup tanah sangt tebal, maka cara pengalian

tidak diarahkan ke sisi tebing yang curam, tetapi kurang lebih

sejajar dengan tebing tersebut.

2.2.1 BAGIAN SCRAPER

Scraper terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing

fungsinya. Bagian-bagian tersebut adalah bowl, apron, dan tail

gate. Bowl adalah bak penampung muatan yang terletak di antara

Page 14: Makalah Alat Berat (Scraper)

11

ban belakang. Bowl mempunyai sisi yang kaku dengan bagian

depan dan belakang yang dapat digerakan (ejector dan apron).

Bagian depan bowl dapat digerakan kebawah untuk operasi

pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada bagian sisi depan

bowl yang bergerak ke bawah terdapat cutting edge. Kapasitas

penuh bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3.

Apron adalah dinding lengkung bowl di bagian depan yang

dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran.

Pengangkatan apron dilakukan secara hidrolis. Apron dapat

menutup kembali pada saat pengangkutan material. Fungsi dari

apron adalah mengatur aliran material masuk dan keluar bowl.

Dalam keadan tertutup, apron berada di atas cutting edge.

Beberapa model scraper memilki apron yang dapat mengangkut

material sepertiga dari material di bowl.

Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl.

Pada saat pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak

bergerak, namun pada saat pembongkaran muatan ejector

Page 15: Makalah Alat Berat (Scraper)

12

bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl. Alat ini

pun digerakan secara hidrolis.

Cutting edge adalah pisau dari baja yang terdapat di bagian

depan dasar bowl. Fungsi dari pisau ini adalah untuk melakukan

penetrasi ke dalam tanah. Karena fungsinya maka cutting edge

dapat mengalami kerusakan jika mengenai benda keras dalam

tanah. Cutting edge yang rusak sebaiknya diganti agar tidak

merusak bowl.

2.2.2 TEKNIK PENGOPERASIAN SCRAPER

Pada saat pemuatan material, ejector berada di belakang,

dan bowl diturunkan sampai cutting edge mengenai tanah. Apron

juga dibuka lebar. Alat kemudian bergerak maju secara perlahan.

Pada saat alat bergerak maju, tanah masuk ke dalam bowl.

Kedalaman penetrasi tergantung pada sejauh mana bowl

diturunkan. Ketika pekerjan pemuatan hampir selesai owl dinaikan

perlahan dan apron juga diturunkan untuk menahan material tidak

keluar dari bowl.

Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi.

Baik bowl, apron maupun ejector tidak melakukan gerakan. Bowl

harus tetap pada posisi di atas agar cutting edge tidak mengenai

tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan

permukaan tanah terganggu.

Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikan apron

dan menurunkan bowl sampai material dalam bowl keluar dengan

ketebalan tertentu. Kemudian apron diangkat setingginya dan

ejector bergerak maju untuk mendorong sisa material yang ada

Page 16: Makalah Alat Berat (Scraper)

13

dalam bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron diturunkan,

bowl dinaikan dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.

2.3 SPESIFIKASI ALAT BERAT

GAMBARAN UMUM

ENGINE

Daya Flywheel: Traktor/Scraper 373 kw (500 hp)/211 kW (283 hp)

Daya Flywheel - Traktor 345 / 373 kW (462 / 500 hp)

Daya Flywheel - Scraper 198 / 211 kW (266 / 283 hp)

Engine Traktor Cat® C18 dengan Teknologi ACERT

Page 17: Makalah Alat Berat (Scraper)

14

Engine Scraper Cat C9 dengan Teknologi ACERT

SPESIFIKASI KERJA

Kapasitas Scraper: Munjung 38.0 m3

Kecepatan Maksimum (Bermuatan) 53.0 km/j

Tetapan Beban 34473.0 kg

Kapasitas Scraper - struck 31.0 m3

180 ° Lebar Putar Pinggir Jalan ke Pinggir Jalan 13.7 m

BOBOT

Bobot Kerja - bermuatan, perkiraan 88409.0 kg

Bobot Kerja - kosong, perkiraan 54050.0 kg

DIMENSI

Tinggi ke Puncak Scraper 4.18 m

Jarak Sumbu Roda 9.53 m

Panjang - keseluruhan 15.47 m

Lebar - keseluruhan 3.94 m

Tapak - Scraper 2.46 m

Tapak - Traktor 2.46 m

Page 18: Makalah Alat Berat (Scraper)

15

GAMBARAN UMUM

Pemuatan cepat, kecepatan travel tinggi, dan kemampuan untuk memuat dan membuang sambil berjalan

menghasilkan waktu siklus yang cepat, menjadikan Wheel Tractor-Scraper Cat menghadirkan produktivitas

tinggi secara konsisten pada biaya per ton yang terendah.

ENGINE

Daya Maks 304.0 kW

Traktor Cat® C13 ACERT™

ENGINE TRAKTOR

Daya Flywheel: Traktor/Scraper 304 kW (407 hp)

BOWL SCRAPER

Page 19: Makalah Alat Berat (Scraper)

16

Kapasitas Scraper: Munjung 18.3 m3

Tetapan Beban 26127.0 kg

Kapasitas Munjung 18.3 m3

Gaya Penutupan Apron Maksimum 225.0 kN

Bukaan Apron Maksimum 1767.0 mm

Kedalaman Pemotongan Maksimum 315.0 mm

Kedalaman Spread Maksimum 540.0 mm

Jarak Bebas ke Tanah Maksimum di Pinggiran Tajam 594.0 mm

Gaya Penetrasi Hidraulik Maksimum 580.0 kN

Kapasitas Peres 13.0 m3

Ketebalan Pinggiran Tajam 22.0 mm

Lebar Pemotongan, Di Luar Router Bit 3136.0 mm

TRANSMISI

Kecepatan Maksimum (Bermuatan) 53.9 km/j

1 Maju 5.0 km/j

Page 20: Makalah Alat Berat (Scraper)

17

2 Maju 8.9 km/j

3 Maju 12.1 km/j

4 Maju 16.3 km/j

5 Maju 21.9 km/j

6 Maju 29.6 km/j

7 Maju 39.9 km/j

8 Maju 53.9 km/j

Mundur 9.2 km/j

HIDRAULIK

Aliran Sirkuit Hitch Peredam 40.1 L/mnt

Lubang Silinder Hitch Peredam 140.0 mm

Langkah Silinder Hitch Peredam 251.0 mm

Lubang Silinder Bucket Push/Pull 90.0 mm

Langkah Silinder Bucket Push/Pull 415.0 mm

Aliran Sirkuit Scraper 250.0 L/mnt

Page 21: Makalah Alat Berat (Scraper)

18

Aliran Sirkuit Kemudi Sekunder 39.0 L/mnt

Aliran Sirkuit Kemudi 234.0 L/mnt

Lubang Silinder Kemudi 127.0 mm

Langkah Silinder Kemudi 1128.0 mm

Lubang Silinder Bowl 140.0 mm

Langkah Silinder Bowl 845.0 mm

Lubang Silinder Apron 150.0 mm

Panjang Langkah Silinder Apron 565.0 mm

Lubang Silinder Ejektor 140.0 mm

Panjang Langkah Silinder Ejektor 1550.0 mm

PENGEMUDIAN

Sudut Kemudi — Kanan 85º

Sudut Kemudi — Kiri 82º

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS — TRAKTOR

Karter Engine 33.0 L

Tangki Cadangan Ring Kaca Depan 5.0 L

Page 22: Makalah Alat Berat (Scraper)

19

Transmisi 70.0 L

Diferensial 173.0 L

Final Drive (setiap sisi) 19.0 L

Sistem Pendinginan 64.0 L

Tangki Cadangan Hidraulik 83.0 L

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS — SCRAPER

Tangki Bahan Bakar 763.0 L

Roda Tanpa Daya 4.0 L

STANDAR

Standar Standar

ENGINE TRAKTOR — TIER 4 INTERIM EPA A.S./EU STAGE IIIB

Diameter 130.0 mm

Kapasitas Silinder 12.5 L

Daya Maks (Semua Roda Gigi) (ISO 14396) 304.0 kW

Kecepatan Engine Referensi Daya Maks 1700.0 RPM

Langkah 157.0 mm

Page 23: Makalah Alat Berat (Scraper)

20

Engine Traktor Cat® C13 ACERT™

ENGINE TRAKTOR — SEBELUM KONFIGURASI TIER 3 EPA A.S./EU STAGE IIIA*

Diameter 130.0 mm

Kapasitas Silinder 12.5 L

Gaya Maks (Semua Roda Gigi) (ISO 14396) 304.0 kW

Kecepatan Engine Referensi Daya Maks 1700.0 RPM

Langkah 157.0 mm

Engine Traktor Cat® C13 ACERT™

BOBOT — ALAT BERAT MEMENUHI STANDAR EMISI TIER 4 INTERIM EPA A.S./EU STAGE IIIB

Push-Pull — Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 63567.0 kg

Push-Pull — Bobot Kerja — tangki bahan bakar penuh 37440.0 kg

Push-Pull — Bobot Pengiriman — 10% bahan bakar 36782.0 kg

Standar — Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 62312.0 kg

Standar — Bobot Kerja — tangki bahan bakar penuh 36185.0 kg

Standar — Bobot Pengiriman — 10% bahan bakar 35507.0 kg

BOBOT — ALAT BERAT MENCAPAI TINGKAT EMISI SEBELUM TIER 3 EPA A.S./EU STAGE IIIA

Page 24: Makalah Alat Berat (Scraper)

21

Push-Pull — Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 63320.0 kg

Push-Pull — Bobot Kerja — tangki bahan bakar penuh 37193.0 kg

Push-Pull — Bobot Pengiriman — 10% bahan bakar 36515.0 kg

Standar — Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 62065.0 kg

Standar — Bobot Kerja — tangki bahan bakar penuh 35938.0 kg

Standar — Bobot Pengiriman — 10% bahan bakar 35260.0 kg

2.4 PRODUKTIVITAS SCRAPER

Produktivitas scraper tergantung pada jenis material, tenaga

untuk mengangkut, kondisi jalan, kecepatan alat, atau efisiensi alat.

Pertama-tama banyaknya material yang akan dipindahkan dan jumlah

pengangkutan dalam satu jam ditentukan. Volume material yang akan

dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih.

Sedangkan jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu

siklus scraper.

Waktu siklus scraper merupakan penjumlahan dari waktu muat

(LT), waktu pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT),

waktu kembali (RT), dan waktu antre (ST). Selain itu ada tambahan

waktu berputar atau turning time (T) dan waktu percepatan,

perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and

braking time (ADBT). Kerena LT, DT, ST, T dan ADBT konsisten maka

Page 25: Makalah Alat Berat (Scraper)

22

waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT) (Iihat

Tabel) sehingga rumus yang dipakai adalah :

FT = LT + DT + ST + T + ADBT

Waktu pengangkutan dan waktu kembali tergantung pada grafik

yang dikeluarkan oleh perusahaan alat berat untuk setiap model alat

berat. Penggunaan grafik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hitung RR dan GR permukaan jalan dan jumlahkan (TR).

2. Hitung berat alat ditambah berat material dalam bowl.

Jumlah berat yang ada tidak boleh melampaui berat

maksimum yang dianjurkan.

3. Untuk permukaan jalan yang datar dan menanjak atau TR >

0 gunakan Grafik Rimpull-speed-greadeability sedangkan

untuk jalan yang menurun dan TR < 0 gunakan Grafik

Continuous grade retarding.

4. Tarik garis vertikal dari atas yang sesuai dengan berat alat

dan material.

5. Tarik garis TR hasil penjumlahan no.1 sesuai dengan TR

yang ada sampai bertemu dengan garis vertikal no.4.

6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horisontal kearah

garis kurva.

7. Dari pertemuan kurva dengan garis tarik garis vertikal

kebawah sampai ke skala kecepatan.

8. Dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu

pengangkutan.

Sedangkan waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap,

waktu angkut dan waktu kembali. Waktu angkut dan waktu

kembali dihitung tersendiri karena selalu berubah tergantung

Page 26: Makalah Alat Berat (Scraper)

23

pada kondisi jalan dan jarak tempuh. Perhitungan CT

menggunakan rumus:

CT = HT + RT + FT

Rumus yang digunakan untuk menentukan produktivitas scraper

adalah:

𝑃𝑟𝑜𝑑 =𝑉 × 60 × 𝑒𝑓𝑓

𝐶𝑇𝑠

2.5 PUSHER (ALAT PENDORONG)

Pemakaian alat bantu atau pusher pada scraper dalam

operasinya dapat menaikkan produktivitas alat. Umumnya sebuah

pusher dapat membantu beberapa scraper dalam melakukan

pekerjaannya. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan

untuk memuat material kedalam scraper ditambah waktu yang

dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu scraper ke scraper yang

lain. Waktu siklus (dalam menit) ini dicari dengan menggunakan

rumus:

𝐶𝑇𝑝 = 140% × 𝐿𝑇𝑠 + 0.25

Jumlah scraper yang dapat dibantu oleh sebuah pusher adalah:

Page 27: Makalah Alat Berat (Scraper)

24

𝑁 =𝐶𝑇𝑠𝐶𝑇𝑝

Contoh Soal:

Tanah sebanyak 300.000 lcm dipindahkan dengan menggunakan

scraper 621E. Spesifikasi tanah dan alat sebagai berikut:

Berat jenis tanah = 1340 kg/lcm

Job efficiency = 50/60

Headed capacity = 15,30 m

Berat kosong = 30.479 kg

Berat maksimum = 52.249 kg

Kondisi permukaan sedang

Untuk loading digunakan pusher

Pertanyaan:

1. Berapa siklus waktu scraper?

2. Berapa produktivitas scraper?

3. Berapa siklus waktu pusher?

4. Berapa jumlah scraper yang dibutuhkan?

Jawab:

Menentukan waktu berangkat:

Page 28: Makalah Alat Berat (Scraper)

25

Berat scraper = berat kosong + (kapasitas scr. X bj tanah)

= 30.479 + (15.3 x 1340)

= 50.981 kg < berat maksimum (52.249 kg)

Dari RR GR TR L (Km) V (Km) t (menit)

A - B 6 0 6 1 23 2,6

B - C 4 8 12 0,5 12 3,8

t2 = 6,4

Menentukan waktu kembali

Berat scraper = 30.479 kg

Dari RR GR TR L (Km) V (Km) t (menit)

C - B 4 -8 -4 0,5 55 0,5

B - A 6 0 6 1 39 1,5

t4 = 2

Kecepatan pengangkutan rata-rata: 17.5 km/jam

Berdasarkan tabel maka waktu tetap adalah 2.3 menit

Waktu siklus = FT + HT + RT

= 2,3 + 6,4 +2,0

= 10,7 menit

Produktivitas scraper = kapasitas x 60 /waktu siklus x job efficiency

= 15,30 x 60 / 10,7 x 50/60

= 71,50 lcm/jam

Berdasarkan tabel, waktu loading adalah 1 menit, maka:

Waktu siklus pusher = 140% loading time + 0,25

Page 29: Makalah Alat Berat (Scraper)

26

= 1,65 menit

Jumlah scraper = waktu siklus scraper / waktu sikluus pusher

= 9,6 / 1,65

= 7 scraper

2.6 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SCRAPER

Agar produktivitas scraper dapat ditngkatkan maka dalam siklus

kerjanya perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemuatan: sebaiknya dilakukan pada area menurun dan

pelaksanaanya secepat mungkin. Sebelum pemuatan,

bersihkan area pemuatan dari akar, semak, dan lain-lain.

2. Pemindahan: sebelum pekerjan pengolahan lahan

dilaksanakan maka tentukan terlebih dahulu rute

pemindahan untuk membuat jarak seminimal mungkin.

Sebaiknya scraper berputar pada radius sekecil mungkin.

Agar scraper bekerja dengan lebih baik maka usahakan

untuk membasahi rute.

3. Penyebaran: pekerjan penyebaran material dimulai dari awal

area. Selain itu juga perlu dibuat penumpukan pada samping

lebih tinggi daripada di tengah.

Secara umum beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan produksi scraper dalam operasinya antara lain:

1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat

ke dalam bowl. Dengan demikian, waktu muat akan

berkurang. Kedalaman penetrasi dari ripper harus lebih

besar dari kedalaman penetrasi cutting edge.

Page 30: Makalah Alat Berat (Scraper)

27

2. Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan

diangkut. Ada beberapa jenis tanah yang dapat dimuat

dengan lebih mudah bila dalam kondisi basah. Pembasahan

tanah ini dilakukan sebelum tanah dimuat ke dalam bowl.

3. Pengaturan pergerakan scraper seperti menghindari terlalu

banyak gerakan memutar dan jika memungkinkan, jalan

gerak antar scraper berbeda.

Page 31: Makalah Alat Berat (Scraper)

28

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah:

6. Ketetapan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar

jalannya proyek. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat

mengakibatkan proyek tidak lancar. Dengan demikian

keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi.

7. Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk,

mengangkut, dan menabur tanah hasil pengerukan secara

berlapis.

8. Produktivitas scraper tergantung pada jenis material, tenaga

untuk mengangkut, kondisi jalan, kecepatan alat, atau

efisiensi alat.

9. Pemakaian alat bantu atau pusher pada scraper dalam

operasinya dapat menaikkan produktivitas alat. Umumnya

sebuah pusher dapat membantu beberapa scraper dalam

melakukan pekerjaannya.

10. Pembasahan tanah sebelum dimuat ke dalam bowl dapat

meningkatkan produktivitas scraper.

Page 32: Makalah Alat Berat (Scraper)

29

DAFTAR PUSTAKA

Fatena Rostiyanti, Susi (2008). Alat Berat untuk Proyek Konstruksi.

Jakarta: Rineka Cipta.

https://adjisutama.files.wordpress.com

http://ekikaesipil5612.blogspot.com