21
ANALISIS INTEGRASI HARGA KARET DI PASAR SINGAPURA DAN HARGA DI PROVINSI JAMBI JURNAL M HADI KURNIA JURUSAN / PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

repository.unja.ac.id M HADI... · Web viewParameter tersebut dapat diduga dengan menggunakan metode regresi linier sederhana sebagai berikut: PSICOM = a + b PJAMBI. Sehingga, Sehingga,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

11

ANALISIS INTEGRASI HARGA KARET DI PASAR SINGAPURA DAN HARGA DI PROVINSI JAMBI

JURNAL

M HADI KURNIA

JURUSAN / PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

ANALISIS INTEGRASI HARGA KARET DI PASAR SINGAPURA DAN HARGA DI PROVINSI JAMBI

-

M Hadi Kurnia1), Dompak MT Napitupulu2), Ardhiyan Saputra2)

JURNAL

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

JURUSAN / PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

ANALISIS INTEGRASI HARGA KARET DI PASAR SINGAPURA DAN HARGA DI PROVINSI JAMBI

M HADI KURNIA

D1B012029

Menyetujui

DosenPembimbing IDosenPembimbing II

Prof. Dr. Ir. Dompak MT Napitupulu, M.Sc Ardhiyan Saputra, S.P,M.Si

NIP : 19590427 198502 1 001 NIP.19791009 200604 1 001

Mengetahui

KetuaJurusan / Program StudiAgribisnis

FakultasPertanianUniversitas Jambi

Dr. Fuad Muchlis, S.P, M.Si

NIP. 19790906 2003121 1 004

ANALISIS INTEGRASI HARGA KARET DI PASAR SINGAPURADAN HARGA DI PROVINSI JAMBI

M Hadi Kurnia1), Dompak MT Napitupulu2), Ardhiyan Saputra2)

1)Alumni Jurusan Agribisnis Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unja

2) Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui(1) Apakah harga karet di Provinsi Jambi terintegrasi dengan harga karet di pasar Singapura (2) Berapa elastisitas transmisi harga karet di pasar Provinsi Jambi dan harga karet di pasar Singapura. Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan untuk menghitung nilai koefisien integrasi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di provinsi jambi dengan menggunakan uji Kointegrasi Johansen, model korelasi kesalahan (Error Correction Model), dan juga menghitung elastisitas transmisi harganya digunakan pendekatan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Harga karet di pasar Singapura dan di pasar Provinsi Jambi terintegrasi dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, artinya perubahan hargakaret di pasar Singapura mempengaruhi perubahan harga karet di pasar Provinsi Jambi (2) Elastisitas transmisi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi dalam jangka pendek bersifat elastis. Namun dalam jangka panjang koefisien elastisitas transmisi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi bersifat inelastis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya upaya proaktif pemerintahIndonesia sebagai negara penghasil karet terbesar kedua di dunia dalam menjaga stabilitas harga karet di tingkat pasar internasional sehingga pada gilirannya dapat menjaga stabilitas harga karet di pasardomestik. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengembangan industri hilir dalam negeri untuk meningkatkan daya jual bahan karet yang tujuannya agar Indonesia mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi dari sektor komoditas karet ini.

Kata Kunci : Integrasi, harga pasar, harga karet internasional singapura, harga karet di provinsi jambi.

ABSTRACT

The aims of this research are to know 1) Has rubber price in Jambi Province been integrated with the rubber price in Singapore, 2) How much was the transmission elasticity between rubber market in Jambi Province and international market in Singapore. Data analysis method used Johansen Kuintegrasi Test which is for determining the magnitude of rubber price in integration between two markets (Jambi market and Singapore market), and also price transmission elasticity model is used to count the price of transmission elasticity. The result of this research showed that 1) rubber price in both markets (Singapore and Jambi) is integrated in long run and short run which means the change of rubber price in Singapore is influenced by the price of rubber in Jambi market, 2) The transmission elasticity of rubber price in both markets in long run was inelastic. However, in long run, the transmission elasticity of rubber price and rubber market in Jambi Province was inelastic. The result of this research showed that we have to have proactive effort from Indonesia Government as the second largest rubber producing country globally to keep the rubber price stability in international market level. Hence, we would have turn to keep the rubber price stability in domestic market. On the other hand, it is needed to improve the domestic downstream industries of rubber which have the main goal to increase the added value of rubber products, and the goal is Indonesia could get more benefit from this rubber commodity sector.

Keywords: Integration, market price, the international price of Singapore, rubber price in Jambi Province.

1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan produsen karet alam nomor dua terbesar di dunia dengan produksi sebesar 3,17 juta ton pada tahun 2015 setelah Thailand dengan produksi sebesar 4,47 juta ton. Indonesia terus mengalami pertumbuhan produksi karet alam yang positif dalam 7 tahun terakhir dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,57% pertahun.Sebagian besar karet di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi diproduksi untuk diekspor berupa karet mentah. Adapun negara-negara yang paling banyak mengkonsumsi karetlah yang menjadi negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat, China,Jepang, India dan Singapura salah satu dari negara tujuan karet yang ada di Asia Tenggara(GAPKINDO2016)

Singapura dan Jepang merupakan dua bursa yang disinyalir mempengaruhi permbentukan harga di pasar produsen utama.Hal ini terjadi karena keberadaan pasar berjangka komoditi yang berfungsi sebagai sarana pembentukan harga yang transparan yang mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan yang sebenarnya dari komoditi yang diperdagangkan.Harga yang transparan inilah yang menjadikan harga di pasar berjangka sebagai harga referensi dunia usaha (Bappebti 2012).Maka dari itu tinggi rendahnya harga karet di pasar Singapura diduga berkaitan erat terhadap harga karet di dalam negeri termasuk di Provinsi Jambi.

Pasar karet global, Singapura dan Kuala Lumpur merupakan pasar dari kawasan produsen, sedangkan London, New York dan Tokyo merupakan pasar dari kawasan konsumen (Anwar, 2006). Pada kedua jenis pasar tersebut, karet alam diperdagangkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan standar dari masing-masing negara produsen, atau permintaan dari negara-negara konsumen. Memperhatikan komposisi kepemilikan karet alam khususnya di Provinsi Jambi yang didominasi oleh rakyat/petani, berfluktuasinya harga dan upaya pemerintah dalam merevitalisasi sektor perkebunan, jika pasar konsumen karet alam tidak terintegrasi dengan pasar produsen, maka ketimpangan antara harga yang dibayarkan oleh negara konsumen dengan negara produsen (khususnya petani) akan semakin besar. Mengingat besarnya peranan perdagangan karet alam bagi perekonomian nasional dan prospek karet alam yang akan datang sebagai negara pemasok permintaan karet alam dunia, maka penting untuk mengetahui keberadaan integrasi pasar antara pasar Internasional Singapura dengan pasar karet di Provinsi Jambi. Selain itu Provinsi Jambi juga merupakan salah satu daerah produsen karet alam, dan juga terlibat dalam kegiatan perdagangan komoditas karet alam antar negara. Ekspor karet alam Provinsi Jambi pada tahun 2016 mencapai 297.427.000 kg. Karet alam yang di ekspor dari Provinsi Jambi sebelumnya di olah oleh 10 unit pabrik crumb rubber yang tersebar di beberapa kabupaten yang menghasilkan karet dengan spesifikasi olahan SIR 20 (GAPKINDO 2016).

Penelurusan keberadaan integrasi pasar karet alam di Jambi dengan pasar internasional tentunya akan memberikan gambaran mengenai dampak perkembangan harga yang diterima oleh petani di Jambi, karena apabila pasar karet alam Jambi tidak terintegrasi dengan pasar internasional, maka perkembangan harga di pasar internasional (kenaikan/penurunan harga) belum tentu berdampak nyata terhadap petani karet alam di Jambi. Dengan demikian, pengukuran integrasi pasar karet alam di Jambi dan Internasional dapat memberikan informasi penting menyangkut cara kerja pasar yang dapat berguna untuk memperbaiki kebijakan liberalisasi pasar, memantau pergerakan harga, melakukan peramalan harga dan memperbaiki kebijakan investasi infrastruktur pemasaran karet alam untuk kepentingan kesejahteraan petani karet alam di Provinsi Jambi.

Dinamika fluktuasi harga karet di Provinsi Jambi diduga merupakan pengaruh dari perubahan harga karet yang terjadi di Pasar Internasional Singapura. Adanya ketergantungan harga karet didalam negeri termasuk Provinsi Jambi terhadap harga karet Internasional dikarenakan Indonesia maupun Provinsi Jambi sebagian besar masih bergantung pada ekspor khususnya komoditi karet, selain itu harga karet dunia di Singapura yang merupakan harga referensi Indonesia, sehingga adanya perubahan harga dunia akan berkaitan langsung terhadap perubahan harga dalam negeri.

Lemahnya pengembangan industri hilir didalam negeri menyebabkan hampir seluruh hasil olahan karet dalambentuk SIR 20 di ekspor keluar negeri. Ekspor membuat Indonesia termasuk Provinsi Jambi menjadi bergantung pada pembelidariluar negeri, bila keuangan di luar negeri sedang naik maka produksi dalam negeri dapat diserap hampir seluruhnya, namun bila perekonomian di luar negeri sedang memburuk maka indonesia akan terkena imbasnya. Pengetahuan tentang transmisi harga dalam suatu pasar merupakan indikator apakah harga suatu komoditi terintergrasi dengan baik antara harga yang berlaku dipasar dengan harga di tingkat produsen

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan (1)untuk mengetahui harga karet di Provinsi Jambi terintegrasi oleh harga karet di pasar Internasional Singapura (2) untuk menduga elastisitas transmisi harga karet di pasar Provinsi Jambi dan harga karet di pasar Singapura.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jambi sebagai wilayah studi dan Indonesia sebagai wilayah referensi, ruang lingkup penelitian difokuskan pada harga karet di pasar Internasional Singapura yang akan diintegrasikan dengan harga karet di Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunkan data sekunder berupa deret waktu (time series data) perkembangn harga karet di pasar Singapura dan perkembangan harga karet di Provinsi Jambi selama kurun waktu 15 tahun yaitu data bulanan. Hasil penelitian ini akan menghitung besar integrasi harga dengan menggunakan uji Kointegrasi Johansen, model korelasi kesalahan (Error Correction Model), dan juga menghitung elastisitas transmisi harganya.

Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis koentigrasi harga karet di pasar internasional Singapura dengan harga karet di Provinsi Jambi dengan metode analisis Error Correction Models (ECM).Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat diketahui apakah terdapat kointegrasi harga diantara harga karet di Singapura dan harga karet di Provinsi Jambi terintegrasi.Pengolahan data dilakukan secara bertahap, sebelum sampai pada analisis ECM perlu dilakukan beberapa pengujian praestimasi.Pengujian praestimasi terdiri dari analisis korelasi, dan uji kestasioneran data. Terdapat tiga cara umum digunakan dalam melakukan pendugaan terhadap kestasioneran data. Ketiga cara tersebut adalah melihat tren data dalam grafik, menggunakan autokorelasi dan korelogam, serta uji akar Unit (unit roots test). Setelah melakukan pengujian praestimasi akan dilakukan uji kointegrasi dan ECM dan uji kausalitas. Jika harga karet di Singapura dan karet di Provinsi Jambi terintegrasi maka dilakukan uji transmisi harga untuk melihat perubahan harga karet di Singapura terhadap harga karet di Provinsi Jambi.

Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Uji formal ini dikenal sebagaai uji akar unit (unit root test) untuk memberikan pemahaman tentang unit root testdan untuk menstasionerkan data, perhatikan model berikut:

Dimana adalah residual (error) yang tengahnya nol, ragam 2, dan tidak ada autokorelasi. Residual seperti ini disebut juga sebagai white noise error, persamaan dikenal sebagai model Autoregresive AR (1) yaitu regresi antara Y pada periode t dengan Y pada periode t-1, dimana koefisien regresi sama dengan satu. jika tidakstasioner pada tingkat level (data asli), dapat dilakukan proses diferensiasi. Perhatikan persamaan berikut ini:

Yt = Yt – Yt-1 = et

Persamaan menjelaskan bahwa diferensiasi ordo 1 terhadap Yt yaitu Yt akan bersifat stasioner karena et stasioner. Jadi, jika = 1 atau = 0, data Yt tidak stasioner, tetapi Yt bersifat stasioner, maka Yt disebut terintegrasi dengan ordo 1 atau ditulis sebagai I(1). Dengan cara yang sama, jika data menjadi stasioner setelah diferensiasi ordo 2, data yang demikian disebut terintegrasi pada ordo 2 atau I(2).

Philips Perron (PP) Test

Pengujian regresi menggunakan Philps Perron (PP) adalah proses AR(1) yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

Yt = + yt-1 + t

Untuk keperluan pengujian hipotesis baik ADF maupun PP menggunakan hipotesis nol yaitu H0 : = 1, sedangkan hipotesis alternatifnya adalah H1 : < 1. Prosedur pengujian unit roots mengikuti sebagaimana disarankan Enders (1995).

Uji Koeintegrasi Engle-Granger (EG)

Setelah data stasioner maka tahapan selanjutnya melakukan uji koeintegrasi Engle dan Granger dapat dijelaskan dengan menganalisis pengaruh harga karet di pasar Singapura terhadap harga karet di Provinsi Jambi dengan model sebagai berikut:

0 + 1 + et

Dimana:

PSICOM : Harga karet di pasar Singapura

PJAMBI : Harga karet di Provinsi Jambi

Dengan estimasi kesalahan ketidakseimbangan dari model regresi:

et = PSICOMt - 0 -1

jika residual kesalahan ketidakseimbangan (et) stasioner,kedua peubah adalah terkoeintegrasi dan regresi antara PJAMBIt dan PSICOMt disebut sebagai regresi yang terintegrasi. Sedangkan himpunan variabel dikatakan tidak membentuk hubungan koeintegrasi jika residualnya tidak stasioner (Engle and Granger, 1987).

Uji Koeintegrasi Johansen

Selain uji koeintegrasi untuk menganalisis tujuan pertama dilakukan juga dengan Uji Johansen. Uji koeintegrasi Johansen dapat ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut:

Yt = 0 + Yt-1 + iYt-1 + t

Komponen dari sektor Y1 dapat dikatakan terkointegrasi bila ada vektor = (1, 2,.....n) sehingga kombinasi linier Yt bersifat stasioner. Vektor disebut vektor kointegrasi.Rank koeintegrasi pada vektor Y1 adalah banyak nya vektor kointegrasi yang saling bebas, rank koeintegrasi ini dapat diketahui melalui uji Johansen.

Estimasi ECM

Model yang memasukkan penyesuaian untuk melakukan koreksi ketidak seimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang ini disebut Error Correction Models (ECM).

Secara sederhana ECM untuk model PSICOM dan PJAMBI tersebut adalah sebagai berikut:

SICOMt = 0 + 1JAMBIt + 2ECTt + et

Dimana:

= diferensi

ECTt = (Yt-1 – 0 – 1Xt-1)

Et = error yang memenuhi asumsi klasik.

Nilai perbedaan ECTt disebut sebagai kesalahan ketidakseimbangan (disequilibrium error).Koefisien 0 adalah konstanta dan 1 adalah koefisien jangka pendek sedangkan 1 sebagaimana dalam persamaan adalah koefisien jangka panjang. Koefisien koreksi ketidak-seimbangan 2 dalam bentuk nilai absolut menjelaskan seberapa cepat waktu diperlukan untuk mendapatkan nilai keseimbangan (Widarjono, 2009)

Uji Kausalitas

Analisis hubungan kausalitas yang akan digunakan berlaku sama pada tiap seri data harga karet di pasar Singapura dan harga karet di Provinsi Jambi. Sebagai contoh, pengujian apakah variabel X memiliki hubungan kausalitas terhadap Y dan maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:

Dimana:

PSICOM : Harga karet di pasar Singapura

PJAMBI : Harga karet di Provinsi Jambi

Uji kausalitas dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F tabel. Jika F hitungmelebihi F tabel maka tolak , demikian sebaliknya. Cara lain adalah dengan cara membandingkan nilai probality dengan taraf nyata yang digunakan. Hubungan kuasalitas yang dapat diperoleh terbagi atas tiga macam yakni: (a) hubungan kausalitas searah, (b) hubungan kausalitas timbal balik, dan (c) tidak ada hubungan kausalitas.

Analisis Transmisi Harga

Untuk menjawab tujuan kedua dan setelah melakukan uji kointegrasai maka selanjutnya melakukan analisis transmisi harga dengan menggunkan rumus elastisitas transmisi harga yaitu rasio perubahan nisbi dari harga karet di pasar Singapura dengan perubahan nisbi harga karet di Provinsi Jambi (Azzaino, 1982). Dengan fomulasi sebagai berikut:

Dimana :

= elastisitas transmisi harga

= perubahan harga karet di pasar Provinsi Jambi

= perubahan harga karet di pasar Singapura

= harga karet di pasar Singapura

= harga karet di Provinsi Jambi

Parameter tersebut dapat diduga dengan menggunakan metode regresi linier sederhana sebagai berikut: PSICOM = a + b PJAMBI. Sehingga,

Jika,

= 1, maka kepekaan perubahan perubahan nisbi harga karet dipasar Singapura sama dengan kepekaan perubahan harga karet di Provinsi Jambi

> 1, maka kepekaan perubahan perubahan nisbi harga karet dipasar Singapura lebih besar dari kepekaan perubahan harga karet di Provinsi Jambi

< 1, maka kepekaan perubahan perubahan nisbi harga karet dipasar Singapura lebih kecil dari kepekaan perubahan harga karet di Provinsi Jambi

Elastisitas transmisi harga artinya perubahan harga 1% pada karet di Singapura akan mengakibatkan perubahan harga karet di Provinsi Jambi. Uji hipotesis adalah dengan menggunakan uji t, adapun kaidah keputusannya adalah jika bernilai sig <0,05> sig.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Harga Karet di Pasar Singapura dan Pasar Provinsi Jambi

Perkembangan harga karet di pasar Singapura dan pasar di Povinsi Jambi cenderung berfluktuasi, harga karet alam di pasar Singapura dipengaruhi berbagai faktor diantara lain: Pasar luar negeri, permintaan dan penawaran, trend nilai tukar mata uang, harga karet sintetik, pertumbuhan ekonomi global dan industri otomotif lainya yang berbahan dasar karet.

Perkembangan harga karet di pasar Provinsi Jambi pada bulan Januari tahun 2005 sampai Desember tahun 2017 juga menujukkan gejala yang sama dengan perkembangan harga karet Singapura. Diduga perubahan harga karet di pasar provinsi Jambi di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: permintaan dan penawaran, trend nilai tukar mata uang, dan produksi hasil karet yang meningkat.

Sekilas perkembangan harga karet di pasar internasional Singapura dan pasar Provinsi Jambi sama-sama mengalami pergerakan yang berfluktuasi.Dimana saat terjadi perubahan harga pada pasar singapura maka terjadi pula perubahan harga yang terjadi di pasar provinsi Jambi, hal ini dapat terjadi karena harga di pasar Singaputa merupakan harga patokan karet di pasar Provinsi Jambi. Untuk melihat perkembangan perbandingan harga karet dipasar Singapura dengan harga karet di pasar Provinsi Jambi selengkapnya di sajikan dalam gambar 1berikut ini:

Gambar grafik perbandingan perkembangan harga karet Singapura dan Provinsi Jambi tahun 2003-2017

Terlihat perbedaan harga karet yang terjadi pada pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi, dimana harga karet di pasar Singapura lebih tinggi dibandingkan harga karet di pasar Provinsi Jambi. Perbedaan harga yang terjadi di keduanya memiliki selisih harga yang cukup tinggi dimana harga karet di pasar Singapura mencapai harga tertinggi Rp 55.817,-/kg, sedangkan harga tertinggi karet di pasar Provinsi Jambi hanya mencapai harga harga Rp. 19.808,-/kg, apabila kedua harga tersebut di bandingkan terjadi perbedaan harga yaitu sebesar Rp. 36.009,-/kg atau sebesar 64,51%, sedangkan perbedaan harga rata-rata perbulan dari tahun 2005 sampai 2017 antara harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi yaitu sebesar Rp 25.117,- dan Rp 8.691,.

Uji stasioneritas.

Adapunhasil uji akar unit ADF untuk menstasionerkan data adalah sebagai berikut yang di tampilkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Akar ADF

Harga di Pasar Singapura (PSICOM)

Harga di Pasar Provinsi Jambi (PJambi)

First difference (Intercept)

Test Critical Value

ADF test

Prob

Test Critical Value

ADF test

Prob

1%

-3.473096

-10.06566

 0.0000

1%

-3.473096

-10.23023

 0.0000

5%

-2.880211

5%

-2.880211

10%

-2.576805

 

 

10%

-2.576805

 

 

First difference (Trend and Intercept)

Test Critical Value

ADF test

Prob

Test Critical Value

ADF test

Prob

1%

-4.018748

-10.08104

 0.0000

1%

-3.473096

-10.23023

 0.0000

5%

-3.439267

5%

-2.880211

10%

-3.14399

 

 

10%

-2.576805

 

 

Berdasarkan uji ADF yang telah dilakukan pada variabel harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi pada tabel 1 hasilnya stasioner pada tingkat first difference, hal ini terlihaat darinilai mutlak statistik t yang lebih besar dari nilai kritis MacKinnon 1%, 5% dan 10% serta probabilitasnya lebih kecil dari nilai kritis 1%, 5% dan 10% berarti data tersebut tidak memiliki akar unit.

Untuk lebih meyakinkan bahwa data seri harga yang di uji tidak mengandung unit root dilakukan uji Philips-Perron. Pada Tabel 2. hasil yang diperoleh unyuk pengujian stasioneritas PP juga pada tingkat first difference menunjukkan bahwa tidak terdapat unit root pada variabel harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi. Nilai mutlak statistik PP harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi lebih besar dari nilai kritis MacKinnon dengan tingkat keyakinan sebesar 1%, 5% dan 10%, serta probabilitasnya lebih kecil dari 1%, 5% dan 10%, maka data harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi sudah stasioner.

Tabel 2. Hasil Uji Akar Unit PP

Harga di Pasar Singapura (PSICOM)

Harga di Pasar Provinsi Jambi (PJambi)

First difference (Intercept)

Test Critical Value

PP test

Prob

Test Critical Value

PP test

Prob

1%

-3.473096

-10.04518

 0.0000

1%

-3.473096

-10.30592

 0.0000

5%

-2.880211

5%

-2.880211

10%

-2.576805

 

 

10%

-2.576805

 

 

First difference (Trend and Intercept)

Test Critical Value

PP test

Prob

Test Critical Value

PP test

Prob

1%

-4.018748

-10.13173

 0.0000

1%

-4.018748

-10.27057

 0.0000

5%

-3.439267

5%

-3.439267

10%

-3.143999

 

 

10%

-3.143999

 

 

Uji Kointegrasi

Hasil pengujian regresi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di Pasar Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Regresi PSICOM dan PJAMBI

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.  

C

7079.732

790.9619

8.950788

0.0000

PJAMBI

2.075349

0.084597

24.53209

0.0000

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dibentuk persamaan regresinya sebagai berikut:

PSICOMt = 7079.732 + 2.075349 PJAMBIt

Syarat cukup tersebut adalah et (residual) harus stasioner. Jika et stasioner maka PSICOM dan PJAMBI terkointegrasi. Maka dari itu perlu dilakukan uji kestasioneran et-uji terhadap kestasioneran et dapat dilakukan dengan uji ADF dan PP. Hasil pengujian residual dengan menggunakan uji ADF dan PP terdapat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji ADF dan PP Residual Regresi PSICOM dan PJAMBI

Uji ADF

Uji PP

Test Critical Value

ADF test

Prob

Test Critical Value

PP test

Prob

1%

-3.472813

-4.058957

 0.0015

1%

-3.472813

-4.058957

 0.0015

5%

-2.880088

5%

-2.880088

10%

-2.576739

 

 

10%

-2.576739

 

 

Berdasarkan hasil uji ADF dan PP pada residual regresi harga karet di Pasar singapuran dan harga karet di pasar Provinsi Jambi terlihat bahwa pada tingkat level residual persamaan adalah stasioner pada =1%. Residual yang stasioner menunjukkan bahwa kedua peubah SICOM dan JAMBI terkointegrasi, yang berarti terdapat hubungan jangka panjang antara harga karet di Pasar singapuran dan harga karet di pasar Provinsi Jambi. Hal ini sesuai dengan teori Engle dan Granger (1987) jika residual kesalahan ketidakseimbangan (et) stasioner, maka dapat dikatakan variabel-variabel pada persamaan regresi yang dimaksud membentuk hubungan kointegrasi, sedangkan himpunan variabel dikatakan tidak membentuk hubungan kointegrasi jika residualnya tidak stasioner.

Uji Error Correction Model

Hasil analisis ECM dengan menggunakan model Engle-Granger diperoleh koefisien regresi untuk jangka pendek antara variabel harga karet di Pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi, hasil ujinya adalah sebagai berikut:

Tabel5. Hasil Uji Error Correction Model

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.  

C

35.03725

164.5024

0.212989

0.8316

D(PJAMBI)

1.409676

0.196514

7.173413

0.0000

ECT(-1)

0.170509

0.046922

3.633921

0.0004

Persamaan ECM antara harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi dalam jangka pendek dapat ditulis sebagai berikut :

PSICOMt = 35,037 + 1,409 PJAMBIt – 0,170 ECTt

Dari model diatas dapat dilihat bahwa harga karet di pasar Provinsi Jambi mempunyai pengaruh positif dan meiliki keseimbangan jangka pendek dengan harga karet di pasar Singapura.

Persamaan regresi jangka pendek sebelumnya akan disesuaikan oleh koefisien 2 (Yt-1 – 0 – 1Xt-1). 0 dan 1 pada koefisien 2 dapat dihitung menggunakan persamaan dalam Lampiran 15, setelah diperoleh lalu persamaan jangkapanjang (ECM) dapat ditulis sebagai berikut :

PSICOMt = 35,037 + 1,409 PJAMBI + 0,70

(PSICOMt-134,932+ 0,409 PJAMBIt-1)

Persamaan ECM diatas menunjukkan integrasi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi dalam jangka pendek dan jangka panjang terintegrasi dengan kuat (menurut kriteria yang digunakan),yang berarti fluktuasi harga karet di pasar Provinsi Jambi dipengaruhi oleh fluktuasi harga karet di pasar Singapura. Hasilestimasi ECM yang didapat diatas, sejalan dengan penelitian Fika (2012) pada uji ECM jangka pendek menunjukkan bahwa variabel herga karet Kuala Lumpur berpengaruh kepada harga karet pasar lelang desa penerokan Provinsi Jambi.

Uji kausalitas Granger dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel harga karet di pasar Singapura dan pasar karet di Provinsi Jambi saling mempengaruhi atau tidak, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Dari uji Granger dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Hasil Uji Granger Causality

Lags:1

 Null Hypothesis:

Obs

F-Statistic

Prob. 

 PJAMBI does not Granger Cause PSICOM

 155

 13.6249

0.2311

 PSICOM does not Granger Cause PJAMBI

 0.34880

0.6057

Berdasarkan Tabel 6, dengan menggunkan kriteria Prob. Value < alpha (alpha =1%, 5% dan 10%), tidak terlihat adanya hubungan kausalitas diantara kedua variabel yang artinya harga karet di pasar Singapura dan harga karet di Pasar Provinsi Jambi tidak saling mempengaruhi. Begitu pula dilihat dari nilai F statistiknya sebesar 1,44 dangen F tabel 6,75 dimana jika F statistiknya lebih kecil dari nilai F tabel maka tidak terdapat pengaruh, sehingga tidak terdapat hubungan kausalitas antara harga karet di pasar Singapura dan harga karet di Pasar Provinsi Jambi.

Terjadinya kointegrasi antara harga karet di pasar Singapura dan harga karet di Pasar Provinsi Jambi, belum tentu terdapat hubungan kausalitas diantara keduanya, karena mungkin saja terdapat ketidakseimbangan yang tidak lain adalah: 1) Informasi yang tidak sempurna, 2) kendala teknologi, 3) variabel penggangu periode sebelumnya, dan 4) adanya variabel goncangan (shock variable) (Widarjono, 2007).

Elastisitas Transmisi Harga

Untuk memperoleh persamaan jangka panjang yang dimiliki keseimbangan, maka persamaan jangka pendek disesuaikanoleh koefisien 2.Besarnya elastisitas transmisi harga dapat dilihat dari koefisien 1 dari persamaan jangka panjang (Limbong dalam Fadla, 2006).Koefisien elastisitas transmisi harga dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat dilihat pada tabel 7.berikut :

Tabel 7. Elastisitas Transmisi Harga 

Variabel

PSICOM

Elastisitas Jangka Pendek

1,409

Elastisitas Jangka Panjang

0,409

Tabel 7 menunjukkan koefisien elastisitas transmisi harga karet di pasar Provinsi Jambi pada jangka pendek (koefisien 1 pada persamaan ECM) bernilai 1,409. Ini berarti dalam jangka pendek, perubahan 1% harga karet di pasar Singapura akan menyebabkan perubahan harga karet di pasar Provinsi Jambi sebesar 1,40%. Sedangkan dalam jangka panjang, elastisitas transmisi harga karet di pasar Singapura menjadi sebesar 0,409 (koefisien 1 pada persamaan ECM) yang berarti, perubahan harga karet di pasar Singapura akan menyebabkan perubahan harga karet di pasar Provinsi Jambi sebesar 0,409% dalam jangka panjang.Persamaan ECM menunjukkan elastisitas transmisi harga antara harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi dalamjangka panjang bersifat inelastis, namun koefisien elastisitas transmisi harga jangka pendek bersifat elastis.

Hasilestimasi ECM yang didapat diatas, sejalan dengan penelitian Fika (2012) pada uji ECM jangka pendek menunjukkan bahwa variabel herga karet Kuala Lumpur berpengaruh kepada harga karet pasar lelang desa penerokan Provinsi Jambi. Begitu pula dengan hasil elastisitas transmisi harga dimana menghasilkan nilai elastisitas jangka pendek sebesar 1,104 dan nilai elastisitas jangka panjang sebesar 0,034.

KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut: (1) Harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi terintegrasi dalam jangka panjang danjangka pendek, artinya perubahan hargakaret di pasar Singapura mempengaruhi perubahan harga karet di pasar Provinsi Jambi. (2) Elastisitas transmisi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi dalam jangka panjang bersifat inelastis. Namun dalam jangka pendek koefisien elastisitas transmisi harga karet di pasar Singapura dan harga karet di pasar Provinsi Jambi bersifat elastis.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi dan Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah memfasilitasi dalam penelitian ini.Selain itu ucapan terima kasih juga diucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, C. 2006. Prospek Karet Indonesia : Suatu Analisis Integrasi Pasar dan Keragaan Ekspor. Disertasi.Institut Pertanian Bogor. Sekolah Pasca Sarjana, Bogor.

Azzaino, Z. 1982. Pengantar Tataniaga Pertanian. Bogor : Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, IPB.

[Bappebti] Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. 2012. Sekilas Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Jakarta (ID): Bappebti.

Enders, W. 2004.Applied Econometrics Time Series, Ed Ke-2. New York: Jhon Willey and Sons, Inc.

Engle, RF dan Granger, CWJ. 1987. Co-Integration and Error Correction: Representation, Estimation and Testing. Jurnal Econometrica 50 :hal. 987-1008.

Fika, Y, A. 2012 analisis Integrasi Pasar Crumb Rubber Kuala Lumpur dan Pasar Lelang Karet di Desa Penerokan Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. [Skripsi].Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian, Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, Jambi.

Juanda B, Junaidi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu : Teori dan Aplikasinya. IPB Press, Bogor.

Widarjono, A., (2009), Ekonometrika pengantar dan Aplikasinya, Ekonisia Fakultas Ekonomi UI, Yogyakarta.

jambi38353383843841238443384733850438534385653859638626386573868738718387493877738808388383886938899389303896138991390223905239083391143914239173392033923439264392953932639356393873941739448394793950839539395693960039630396613969239722397533978339814398453987339904399343996539995400264005740087401184014840179402104023840269402994033040360403914042240452404834051340544405754060340634406644069540725407564078740817408484087840909409404096941000410304106141091411224115341183412144124441275413064133441365413954142641456414874151841548415794160941640416714169941730417604179141821418524188341913419444197442005420364206442095421254215642186422174224842278423094233942370424014243042461424914252242552425834261442644426754270542736427674279542826428564288742917429484297943009430404307041694270440445994757494552505580591761936199607748624891498652275427553759785737633761936084603366287006713972677761772279647989810685949217949498229967109941146412175124331301913786124697894671157315168521856816116628661676477697881898972973410528101601140011188123311085010344134941440014725167131872919808171001820015900159001574015720164521490015186138861295113517133101376313800122611156110746100069628971710331996410680110791049910673816884797950885688599841978210468105758963890679877436704269727100646363386111615060335898615661296006628363816211612563256506609959275550483952536001583854225523575763126097680875339657101639311772973216371645964396611634066005245sicom383533838438412384433847338504385343856538596386263865738687387183874938777388083883838869388993893038961389913902239052390833911439142391733920339234392643929539326393563938739417394483947939508395393956939600396303966139692397223975339783398143984539873399043993439965399954002640057400874011840148401794021040238402694029940330403604039140422404524048340513405444057540603406344066440695407254075640787408174084840878409094094040969410004103041061410914112241153411834121441244412754130641334413654139541426414564148741518415484157941609416404167141699417304176041791418214185241883419134194441974420054203642064420954212542156421864221742248422784230942339423704240142430424614249142522425524258342614426444267542705427364276742795428264285642887429174294842979430094304043070108601167412369124691289614043155601599617390171621607916561178581906518125191252192025295226311982516552167201479815723188652067620435211062097720033188591976320109212192297523147246442561525625261522833629945293232663426434192921932313589166391730516944178601756317053177052055321484222842405326481286612925330648356573370332659296052978631682349973849542864498785581747481506104380742234403643992939937361023036830719330203610136019352333457230243291392650429078307092859829998319633090528937279082966827767258192721429975287582882230943285162596126166245862326924253233542178519871197911993420025208872320422736220122417324230219301998319427183701694517595170801716719255225372185519911208532039520599216092484429919342013615031363294072798022870233472454824740221802124122368