32
LUKA BAKAR Oleh : Akbar Fauzi

Luka Bakar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

burn

Citation preview

LUKA BAKAR

LUKA BAKAROleh :Akbar Fauzi

DefinisiKerusakan/kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas, dapat berupa api, air panas, bahan kimia, listrik/petir, radiasi. Kriteria diagnosisAdanya riwayat trauma termal, pada bagian tubuh tertentu, dapat disertai trauma inhalasi ataupun trauma penyerta lainnya, maka perlu diperiksa kemungkinan cedera pada organ atau bagian tubuh yang lain.Perubahan FisiologiPerubahan mikrosirkulasi yang terjadi diantaranya vasodilatasi arteriol. Timbul mediator endogen meningkatkan permeabilitas kapiler yang menyebabkan edema dan hipoproteinemia. Hipoproteinemia menyebabkan berpindahnya cairan dari intravaskuler ke interstisial.Lanjutan...Permasalahan awal yang serius dan harus cepat didiagnosis adalah adanya cedera inhalasi. Cedera ini merupakan gangguan mukosa saluran nafas akibat paparan atau kontak dengan sumber termis, umumnya disebabkan oleh api, terperangkap di ruang tertutup,atau terpapar zat kimia. Ciri yang harus dilihat adalah adanya bulu hidung yang terbakar atau adanya jelaga di hidung. Fase Luka Bakar1.Fase awal/akut/syokGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, akibat cedera termis sistemik dan gangguan perfusi oksigen2. Fase subakutMasalah kehilangan jaringan yang menyebabkan reaksi inflamasi, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi, hipermetabolisme dan masalah penutupan luka.3. Fase lanjutMasalah jaringan parut hipertrofik dan kontraktur sebagai penyulit.Zona kerusakan jaringan1. Zona Koagulasi/NekrosisAdalah daerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) karena luka bakar, disebut juga zona nekrosis.2. Zona StatisAdalah daerah yang langsung berada di luar zona koagulasi. Di daerah ini terjadi kerusakan endotel pembuluh darah, trombosit dan leukosit sehingga terjadi gangguan perfusi (no flow phenomena)3. Zona HiperemiDaerah diluar zona stasis yang ikut mengalami reaksi vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler. Dapat mengalami penyembuhan spontan atau berubah menjadi zona statis bila terapi tidak adekuat.

Penyebab luka bakar1. Scald BurnsLuka karena uap panas, biasanya terjadi karenaair panas.2. Flame burnsTerbakar api langsung, Contoh : terkena rokok,penyalahgunaan penggunaan cairan yang mudahterbakar.3. Flash burnsTerkena ledakan gas alam, propan, butane, minyakdestilasi, alkohol dan cairan mudah terbakar lain sepertialiran listrik menyebabkan panas untuk periode waktu.Lanjutan...4. contact BurnsLuka bakar kontak berasal dari kontak dengan logam panas, plastik, gelas atau bara panas.5. Chemical BurnLuka bakar yang diakibatkan oleh iritasi zat kimia, apakah bersifat asam kuat atau basa kuat.6. Electrical BurnSel yang teraliri listrik akan mengalami kematian yang bisa menjalar dari sejak arus masuk sampai bagian tubuh tempat arus keluar.7. Frost BiteAdalah luka akibat suhu yang terlalu dingin.

Luas luka bakar1. Pada dewasa digunakanrumus 9. yaitu, luas kepala dan leher, dada,punggung, perut, pinggang dan bokong,ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri,paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki kanan,serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9 %.Sisanya 1 persen ada daerah genital.2. Pada bayi digunakan rumus 10.

Lanjutan...3. pada anak digunakan rumus 10-15-20.Untuk anak: kepala dan leher 15%, badan depan dan belakang masing-masing 20%, ekstremitas atas kanan dan kiri masing-masing 10%, ekstremitas bawah kanan dan kiri masing-masing 15%.

Rule of ninesDerajat Luka BakarDikelompokan beradasarkan kedalaman kerusakan yang terjadi. Klasifikasi tradisional mengenal luka bakar derajat I, II, dan III, sedangkan sekarang digolongkan menjadi1. Superficial thickness (grd I)2. Partial thickness superficial (grd IIa)3. Partial thickness deep (grd II b)4. Full thickness (grd III) Klasifikasi dan temuan klinisDERAJATIIIIIIBagian kulit yang rusakEpidermis Epidermis dan sebagian dermisEpidermis, dermis, dan lapisan di bawahnyaBula -+-Dasar hiperemisMerah/pucatPutih/pucatEskar --+Nyeri +karena ujung saraf tidak terganggu+-

Berdasarkan berat ringannya luka bakar, diperoleh beberapa kategori luka bakar menurutAmericanBurn Association:1. Luka bakar berat/ kritis (major burn)Derajat II-III > 20% pada pasien berusia < 10 tahun atau diatas 50 thn.Derajat II- III > 25 % pada kelompok usia selain yang disebutkan pada butir pertamaLuka bakar pada muka, telinga tangan, kaki dan perineumAdanya cedera pada jalan napas tanpa memperhitungkan luas luka bakar.Luka bakar listrik tegangan tinggiDisertai trauma lainnyaPasien-pasien dengan resiko tinggiLanjutan...2. Luka bakar sedang/moderateLuka bakar dengan luas 15-25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %.Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia kurang 10 thn atau dewasa lebih dari 40 thn, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %.Luka bakar dengan derajat III kurang dari 10 % pada anak maupun dewasa yang tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum.Lanjutan...3. Luka bakar ringanLuka bakar dengan luas kurang dari 15 % pada orang dewasa.Luka bakar dengan luas kurang dari 10 % pada anak-anakLuka bakar dengan luas kurang dari 2 % pada segala usia yang tidak mengenai muka, tangan, kaki, perineum.

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratorium darah yaitu darahrutin,Ureum kreatinin, elektrolit, GDS dan analisa gas darah merupakan data dasar untuk menilai dan diagnosis awal keadaan penderita.2. Pada pemeriksaan radiologi foto thoraks, apabiladicurigai adanya trauma inhalasi, dan pasca pemasangan CVP3. Pemeriksaan kultur dan resistensi tes.PENATALAKSANAANLUKA BAKARPre-hospital1. Sedapat mungkin penanganan ABC (sesuai ATLS)2. Jauhkan darisumberluka bakar3. Ingatkan pada orang yang terbakarjangan lari atau berdirikarena api akan lebih besar4. Padamkan apidengan disiram air, tutup kain basah atau berguling5. Bilas dengan air jikaluka bakar kimiawi, jangan dengan anti karena akan timbul reaksi panas6. Trauma listrik putuskan aliran7. Padakeracunan CObiasanya karena terjebak dalam ruangan tertutup, timbul gejala seperti pusing, sakit kepala dan muntah-muntah, terapi denganoksigen murni8. Lepaskan pakaian dan perhiasan9. Early cooling, siram air10. Jangan es/ice-pack !11. Luka bakar kimia : irigasi sebanyak-banyaknya, jangan netralisir.12. Luka bakar listrik : padamkan sumber, gunakannon-conducting.Penanganan di EmergensiTindakan penyelamatan jiwa sesuai dengan prosedur ATLS (Advanced Trauma Life Support). Penanganan:1. Bebaskan jalan nafas, perhatikan kemungkinan udem laring.2. Oksigen lembab 5 liter/mnt3. Resusitasi cairan sesuai formula Baxter-Parkland,4. Monitoring tanda-tanda vital, diuresis dari waktu ke waktu5. Pemasangan CVP bila luas luka bakar 40 %, dengan nilai normal pada fase akut adalah 0 2 cmH206. NGT apabila diperlukan,7. Kateter untuk monitoring diuresis8. Antitetanus profilaksis9. Antibiotik spektrum luas10. Analgetik, bila perlu golongan narkotik dengan pengawasan ketat11. Debridement dalam narkose bila keadaan umum pasien sudah stabil. Tindakan debridemen dapat diulangi sesuai kondisi pasien12. Penutupan defek dengan skin grafting13. Perawatan luka dengan antibiotik topikal (silversulfadiazine, MEBO,dll)Indikasi rawat :1. Derajat 2 > 15% pada dewasa, > 10% pada anak2. Derajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineum, atau persendian3. Derajat 3 > 2% dewasa, setiap derajat 3 pada anak berapapun luasnya4. Disertai trauma jalan nafas, luka listrik dan komplikasi lainPerawatan RSApabila termasuk kriteria luka bakar sedang dan berat (sesuai American Burn Association) maka pasien dirawat :1. Di burn unit bila tersedia2. Rawat inap biasa/isolasi bila burn unit tidak tersedia3. Dirawat di ICU sampai kondisinya stabil. Kemudian dapat dipindahkan ke burn unit bila tersedia.4. Tindakan definitif berupa5. Debridement ulang, escarotomi/escarectomy6. Penutupan defek dengan STSG/FTSG7. FisioterapiResusitasi CairanFormula resusitasi cairanbukansuatu patokan mutlak monitoring klinis dari waktu ke waktu lebih penting.1. Formula Evans-Brooke 1(0,5) ml/kgBB/%LB darah (koloid)1 (1,5) ml/kgBB/%LB saline(elektrolit)2000 ml glukosaMonitoring : diuresis (>50 (30-50) ml/jam)CVP (>+2)Hb Ht2. Formula Baxter (Parkland) 4 ml/kgBB/%LB ringer lactate/asetatMonitoring :diuresis 50 100 ml/jam,CVP (>+2 ),Hb-Ht50 % diberikan pada 8 jam pertama50 % sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnyaWaktu dihitung sejak kejadian, bukan saat mulai pemberian cairan.

DEBRIDEMENTIndikasiDebridement luka bakar diindikasikan pada luka bakar yang dalam misalnya luka bakardeep-dermal dan subdermal. Luka bakar yang dalam ini ditandai dengan permukaan yang keputihan, merah, kecoklatan, kuning atau bahkan kehitaman dan tidak adanyacapillary refillataupun sensibilitas kulit.Kontraindikasi Operasi1. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan2. Gangguan pada proses pembekuan darah3. Tidak tersedia donor yang cukup untuk menutup permukaan terbuka (raw surface) yang timbul.1Tehnik Operasi1. Informed consent2. Posisi terlentang dalam narkosa umum3. Cuci luka dengan Normal Saline (NaCl 0.9 %) sambil dilakukan nekrotomi & bullektomi hingga bersih (debridement)4. Keringkan dengan kasa steril5. Oleskan Silver Sulfadiazin (SSD)/ Dermazin/ Burnazin6. Bebat dengan kassa lembab diseluruh area luka bakar7. Dapat juga dilakukan perawatan luka terbukan dengan MEBO (moist exposure burn ointment - berupa salep)Perawatan pasca debridementBalutan awal harus dipertahankan selama 3-7 hari,kecuali timbul rasa sakit, berbau, basah dan komplikasilain yang dapat muncul. Ketika melepaskan balutan,perlengketan diatasi dengan normal saline untukmengurangi perlengketan. Apabila terdapat hematomaatau seroma pada saat ganti balutan, atasi denganmembuat insisi kecil pada daerah yang paling menonjoldan keluarkan isinya. HATUR NUHUN BOY.....