Upload
angel-moela
View
241
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
l tetap
Citation preview
LAPORAN TETAP PRAKTIKUMKIMIA ANALISIS DASAR
Disusun oleh :
1.Ahmad Rifaldhi ( 061230400312 )
2.Arizka Yulianti ( 061230400313 )
3.Diah Ayu Pratiwi ( 061230400316 )
4.Erika Fijria ( 061230400319 )
5.Intan Farrah Diba ( 061230400322 )
6.Muhammad Sabdian Harwanda ( 061230400326 )
7.Ralang Puspa Pertiwi ( 061230400328 )
8.Uci Melinda ( 061230400332 )
Instruktur : Idha Silviyati,S.T,.M.T
Judul Percobaan : Analisis Anion
Jurusan : Teknik Kimia
Kelas : 1 KB
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Tahun Akademik 2012 – 2013
ANALISIS ANION
1.Tujuan percobaan
1. Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui pengamatan.2. Melakukan analisis anion dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan tes
khusus ( spesific test ).
2.Dasar Teori
Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengenal unsur apa yang
terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat anorganik terdiri dari:
-Analisis anion
-Analisis kation
Pada analisis anion, anion yang dipelajari adalah sebagai berikut:
Cl-, Br-, S2-, CO2-, SO42-, PO4
2-, MnO4-, NO2
- dan asetat oksalat. Tahap analisis kualitatif yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
A. Analisis Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan”Pemeriksaan pendahuluan” yaitu pengamatan sifat fisika yaitu
warna, bau, bentuk Kristal dan tes kelarutan dalam air. Beberapa anion bereaksi dengan
asam basa atau berealsi secara reduksi oksidasi sering menghasilkan perubahan warna atau
perubahan gas.
Table 1 Analisa Pendahuluan untuk ANION
Anion Reagen H2SO4 (6 M) HNO3 (6 M) HCl(6 M)CO3 2- Dengan pereaksi tersebut tanpa di panaskan akan di hasilkan gas CO2
yang tidak berwarna dan tidak berbau.
SO32- Dalam keadaan tanpa di panaskan akan terjadi pergolakan pada larutan di
hasilkan gas SO3 dengan bau yang khas seperti hasil bakaran sulfur(S)tanpa warna.
NO22- tanpa di panaskan akan terjadi pergolakan (mendidih)
-dihasilkan gas NO2 warna coklat-larutan waena biru bila di gunakan reagen H2SO4 dan HNO3 dan akan berwarna kuning
I- Bila digunakan HNO3 tanpa pemanasan akan di hasilkan larutan warna kuning
dan gas I2berwarna ungu, bila di reaksikan akan di hasilkan larutan warna gelap dengan asam sulfat di panaskan akan di hasilkan larutan kuning dengan asam nitrat di panaskan akan di hasilkan larutan warna jingga dan gas berwarna jingga.
Br- Dengan asam nitrat di panaskan terjadi pergolakan dengan cepat di hasilkan gas NO2warna coklat
SCN- Dengan asam sulfat dan HCl maka pergolakan akan lebih sedikit
CrO4- Dihasilkan larutan warna kuning dari semua reagen tanpa pemanasan
S2- Dihasilkan gas H2s dengan semua reagen tanpa pemanasan , tanpa HNO3 di hasilkan gas NO2 berwarna coklat
C2H3O Dengan semua reagen asam yang di larutkan berbau asam cuka. Mudah untuk mendeteksi, memasukan batang pengaduk dalam larutan panas kemudian cium baunya.
Pemanasan di lakukan dengan menggunakan gelas kimia yang berisi air mendidih.
B.Pemeriksaan anion secara sistematis (golongan)
GOL AgNO3 0.1 M endapan yang terjadi
BaNO3 0.1 M endapan yang terjadi
Anion
1 ↓Putih kuning ,tidak larutDalam asam nitrat
Tidak ada endapan Cl-, Br-, I-, SCN-
2 ↓ Larut dalam asam nitrat 1M
Tidak ada endapan S22-, NO2
2-
3 ↓ Putih, larut dalam HNO3 ↓Putih, larut dalam HNO3
SO32-
4 ↓Cokelat keemasan, larut dalam asam nitrat
↓Putih, larut dalam HNO3
PO42-, CrO4
2-
5 Tidak ada endapan Tidak ada endapan MnO4
6 Tidak ada endapan ↓ Putih, tidak larut dalam HNO3
SO42-
Setelah golongan anion di temukan , maka di lakukan test spesifik
C. Analisa anion dengan reaksi spesifik
a. Cl-
Ag+ + Cl+ → AgCl(s) ↓ putih , larut dalam amoniak berlebih
b. Br-
Ag + + Br+ → AgBr(s) ↓ kuning putih, larut dalam (NH4)2CO3
Larutan Br- akan merduksi MnO4- menjadi Mn- dalam suasana asam menghasilkan Br2
- yang
berwarna orange. 10 Br-(aq) + 16 H+ + 2Mn2-
(aq) ditambahkan larutan carbon tetra clorida. Br2-
dapat larut dalam CCl4 menghasilkan warna kecoklatan.
c. I-
Ag+ + I- → AgI ↓ kuning, larut dalam (NH4)CO3
Fe3+ + I- → ½ I2 + Fe2+ ↓ coklat
I2 dapat membirukan laritan kanji atau I dalam CCl menghasilkan warna ultra violet
d. SCN-
Fe3+ + 3 SCN- → Fe (SCN)3 ↓merah bata
e. S2-
Pb2+ + S2- → PbS(s) ↓ hitam
f. NO-
I- + NO-2 + 2 H+ → ½ I2 + NO + H2O
NO2- + Fe2+ + 2 H+ → NO + Fe3+ + HO
Fe2++ NO + SO42- → [FeNO]SO4 coklat
g. CH3COO-
CH3COONa + KHSO → CH3COOH + NaKS4
h . SO32-
2(MnO4) + 5(SO3)2- + 6H+ → 2Mn2+ + 5 SO4 + 3H2O
(CrO)2- + (3SO)2- + 8H+ → 2Cr2+ + 3(SO)2- + 4H2O
i. CO32-
CO3- + Ca2+ → CaCO3 (s) putih, endapan ini larut dengan larutan asam kuat
CaCO +2HCl → CaCl + HO + CO
j. PO4-
Mg2+ + NH4 + + PO- → Mg(NH4)(PO4) ↓ putih
12(NH) MoO + 23 H+ + PO- → (NH4)3(PMo12O40)(s) + H2O ↓ kuning
k. C2O42-
Ca2+ + C2O42- → CaC2 (s) putih,
5(COO2)2-+2 MnO42- + 16 H+ → 10 CO2 + 2Mn+ + 8H2O endapan oksalat violet.
l. MnO
sama dengan oksalat. MnO- bila di reaksikan dengan ion SO3- dalam suasana asam
akan
menghasilkan warna ungu dan MnO4-
2(MnO4)-+ 5 SO3 2- + 6 H+ → 2 Mn2+ + 6(SO4)2- + 3H2O
Violet bening
m. SO42-
Ba2+ + SO32- → BaSO(s) ↓ putih, tidak larut dalam asam kuat.
n. CrO42-
2 Ag+ + (CrO4)2- → AgCrO4 (s) ↓ merah, tidak larut dalam asetat tetapi larut dalam asam
kuat dengan amoniak.
3.Daftar alat
Tabung reaksi : 16 buah Rak tabung : 2 buah Gelas kimia : 5 buah Kaca arloji : 4 buah Spatula : 3 buah Pengaduk : 4 buah Bola karet : 3 buah Pipet ukur : 4 buah Pipet tetes : 4 buah Kawat Ni-Cr : 1 buah Botol aquadest : 1 buah Masker : 8 buah Sarung tangan : 8 buah
4.Bahan yang digunakan
4.1 Reagen
1. AgNo3 0,1 M2. Ba(No3) 0,1 M3. FeCl 0,1 M
4.2 Cuplikan
1. Cuplikan 12. Cuplikan 23. Cuplikan 34. Cuplikan 4
5.gambar alat ( terlampir )
6.keselamatan kerja
Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk zat-zat korosif dan toksik.
Jangan memanaskan tabung reaksi berisi larutan langsung di atas api bunsen,gunakan water batch ( penangas air )
7.Langkah Kerja
7.1 Analisis Pendahuluan
- Pengamatan Fisik Lakukanlah pengamatan fisik seperti warna, bau, dan bentuk kristal
Sifat Fisik
No. Cuplikan WARNA BAU BENTUK KRSTAL
1 Putih Tidak berbau Butiran Kristal
2 Kuning Tidak Berbau Butiran Kristal halus
3 Putih Tidak berbau Serbuk
4 Kuning Tidak Berbau Butiran kristal halus
- Test Kelarutan Mengambil ±0.2 gr cuplikan kelarutannya dan tambahkan 2 ml air dingin. Bila tidak
Melarut, letakkan tabung reaksi di dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Amati dan catat hasil pengamatan, yaitu warna, dan pH larutan.
Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun air panas, maka dilakukan tes kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut:
a. 1 ml H2SO4 6Mb. 1 ml HCL 6 Mc. 1 ml HNO3 6 M
Larutan
No. Cuplikan Air dingin Air
mendidihH2SO4
6MHCL 6 M HNO3 6 M
1 Larut - - - -
2 Larut - - - -
3 larut - - - -
4 Larut - - - -
7.2 Analisis Golongan Anion Dalam percobaan ini, menemukan salah satu anion bisa dilakukan dengan cara
Mereaksikan asam, kemudian melakukan reaksi identifikasi. Bila tidak ditemukan satu ion pun melalui reaksi dengan asam ( tidak diperoleh hasil yang jelas melalui reaksi asam ),maka dilakukan klasifikasi golongan.
Dalam 2 tabung reaksi, masing-masing masukkan 0.1 gr cuplikan dan 1-2 ml air, ke dalam salah satu tabung reaksi ditambahkan ½ ml AgNO3 0.1 M, dan tabung lainnya ½ ml Ba(NO3)2 0.1 M. Amati berdasarkan tabel golongan anion
a. Pereaksi AgNO3 0.1 M
NO. CUPLIKAN PENGAMATAN ANION YANG MUNGKIN
1 Ada endapan Putih Cl- ,Br-, I-, SCN-
2 Bening, tidak berbau, tidak ada endapan
SO42-
3 Ada endapan, tidak berbau, warna putih kuning
Cl- ,Br-, I-, SCN-
4 Ada endapan coklat keemasan
PO42-, CrO4
2-
b. Pereaksi Ba(NO3)2 0.1 M
NO. CUPLIKAN PENGAMATAN ANION YANG MUNGKIN
1 Tidak ada endapan, larutan berwarna bening
Cl- ,Br-, I-, SCN-
2 Putih, tidak berbau. Tidak ada endapan
SO42-
3Bening, larut, tidak berbau Cl- ,Br-, I-, SCN-
4 Ada endapan putih PO42-, CrO4
2-
7.3 Reaksi Identifikasi Anion
a. Cl-
1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 Putih
b. Br-
1. 1 ml cuplikan + 4 tetes AgNO3 Putih Kekuningan 2. 1 ml cuplikan + 4 tetes H2 2M + 1 tetes 1 ml KMnO4 0.02 M Menghasilkan
warna merah coklat dari Br2 dapat larut dalam CCl4 dengan warna coklat
c. I-
1. 1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 Kuning Muda 2. 1 ml cuplikan + 1 ml FeCl3 0.1 M setelah 1 menit menghasilkan endapan coklat
kemerahan. Bila ditambahkan CCl4 menghasilkan 2 fase larutan. Bagian bawah violet dan bagian atas coklat kemerahan
d. SCN- 1 ml cuplikan + ½ ml FeCl3 0.1 M Merah tua
e. S2-
1 ml cuplikan + ½ ml Pb(NO3)2 0.1 M + 2 tetes HCl 2M Hitam
f. NO22-
1. 1 ml cuplikan + 2 tetes H2SO4 2M + 1 ml KI 0.1 M menghasilkan larutan coklat dengan endapan hitam yang larut dalam CCl4 yang menghasilkan warna violet
2. 1 ml cuplikan + 1 ml FeSO4 + 3 tetes H2SO4 2M menghasilkan larutan coklat kuning, setelah 1 menit berubah coklat tua
g. CH3COO-
Seujung spatula cuplikan + 1 spatula K2SO4 digerus dalam mortar, amati baunya
h. SO32-
1. Seujung spatula cuplikan + 5 tetes KMnO4 + 3 tetes H2SO4 2 M panaskan, maka warna ungu akan hilang dan larutan menjadi bening
2. Seujung spatula cuplikan + 1 ml K2CrO4 0.1 M + 5 tetes H2SO4 2 M panaskan maka larutan menjadi hijau
i. CO32-
1. 1 ml cuplikan + 1 ml CaCl2 0.1 M Putih, larut dalam HCl 2M 2. Seujung spatula kristal cuplikan + 2 ml HCl 2 M menghasilkan gelembung-gelembung
udara
j. PO43-
1 ml larutan cuplikan + 5 tetes NH4Cl 1 M + 5 tetes NH4OH 1 M + 0.5 ml MgCl2 0.1M menghasilkan endapan putih
k. C2O42-
1. 1 ml cuplikan + 1 ml CaCl2 0.1 M endapan putih 2. 1 ml cuplikan + 1 ml H2SO4 2 M dipanaskan sampai 500C - 600C + 4 tetes KMnO4 maka
warna ungu KMnO4 akan hilang
l. MnO4
Sama dengan oksalat
m. SO42-
1 ml cuplikan + 1 ml BaCl2 1 M endapan putih yang tidak larut dalam asam kuat
n. CrO42-
1. 1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 0.1 M endapan merah tidak larut dalam asam asetat, tetapi larut dalam asam kuat dan amoniak
2. Sama dengan SO42-
8. Pertanyaan dan Pembahasan
1) Apakah perbedaan antara analisis kuantitatif dengan analisis kualitatif ?2) Tuliskan sifat-sifat fisik dan kimia dari cuplikan yang anda analisis!3) Tuliskan 5 reaksi anion pada reaksi spesifik! Apa warna endapan yang dihasilkan?
Pembahasan
1) ~Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mendapatkan kadar unsure atau senyawa dalam suatu bahan.~Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsure apa yang terkandung dalam suatu bahan.
2) Cuplikan 1 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya kristal.Cuplikan 2 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya serbuk.Cuplikan 3 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya serbuk.Cuplikan 4 berwarna kuning, tidak berbau, dan bentuknya Kristal halus.
3) A.Cl- Ag+ + Cl+ → AgCl(s) ↓ putih
b.Br-
Ag + + Br+ → AgBr(s) ↓ kuning putih
c.SCN-
Fe3+ + 3 SCN- → Fe (SCN)3 ↓merah bata
d.PO4-
Mg2+ + NH4 + + PO- → Mg(NH4)(PO4) ↓ putih
e.CrO42-
2 Ag+ + (CrO4)2- → AgCrO4 (s) ↓ merah
9. Analisis Percobaan
Ada 3 tahapan yang harus dilakukan dalam menganalisis anion secara kualitatif.
a) Tahap pertama, yaitu Analisis Pendahuluan. Cuplikan 1
Pada tahap ini, kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 1. Cuplikan 1 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya kristal. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 1 ke dalam tabung reaksi, lalu kami menambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami peroleh yaitu cuplikan 1 larut dengan air dingin(demineral), dan tidak ada endapan. Karena cuplikan 1 langsung larut dengan air dingin, maka kami tidak melanjutkan tes kelarutan menggunakan air mendidih atau dengan zat asam-asam yang tertera di jobsheet “analisa anion”.
Cuplikan 2Pada tahap ini, kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 2. Cuplikan 2 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya serbuk. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 2 ke dalam tabung reaksi, lalu kami menambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami peroleh yaitu cuplikan 2 larut dengan air dingin(demineral), warna larutan bening dan tidak ada bau. Karena cuplikan 2 langsung larut dengan air dingin, maka kami tidak melanjutkan tes kelarutan menggunakan air mendidih atau dengan zat asam-asam yang tertera di jobsheet “analisa anion”.
Cuplikan 3Pada tahap ini, kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 3. Cuplikan 3 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya serbuk. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 3 ke dalam tabung reaksi, lalu kami mmenambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami peroleh yaitu cuplikan 3 larut dengan air dingin(demineral), warna larutan bening dan tidak ada bau. Karena cuplikan 3 langsung larut dengan air dingin, maka kami tidak melanjutkan tes kelarutan menggunakan air mendidih atau dengan zat asam-asam yang tertera di jobsheet “analisa anion”.
Cuplikan 4Pada tahap ini, kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 4. Cuplikan 4 berwarna kuning, tidak berbau, dan bentuknya Kristal halus. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 4 ke dalam tabung reaksi, lalu kami mmenambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami
peroleh yaitu cuplikan 4 larut dengan air dingin(demineral), warna larutan kunig dan tidak ada bau. Karena cuplikan 4 langsung larut dengan air dingin, maka kami tidak melanjutkan tes kelarutan menggunakan air mendidih atau dengan zat asam-asam yang tertera di jobsheet “analisa anion”.
b) Tahap kedua, yaitu Analisis Golongan Anion
Cuplikan 1Pada tahap ini, kami menggunakan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi yang pertama reaksi kami memasukkan 0,1 gr cuplikan 1 ditambah dengan air demineral, lalu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M. Perubahan fisik yang kami amati berupa ada endapan putih, sedangkan tabung reaksi yang kedua kami memasukkan sama seperti yang kami masukkan pada tabung reaksi pertama, tetapi bedanya hanya reagen yang kami tambahkan yaitu Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu larutan berwarna bening dan tidak terdapat endapan. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 2 ini mungkin golongan 1 yang anionnya Cl-, Br-, I-, SCN- .
Cuplikan 2Pada tahap ini, kami menggunakan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi yang pertama reaksi kami memasukkan 0,1 gr cuplikan 2 ditambah dengan air demineral, lalu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M. Perubahan fisik yang kami amati berupa larutan tersebut bening, tidak berbau, dan tidak ada endapan, sedangkan tabung reaksi yang kedua kami memasukkan sama seperti yang kami masukkan pada tabung reaksi pertama, tetapi bedanya hanya reagaen yang kami tambahkan yaitu Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu larutan berwarna putih, tidak berbau, dan terdapat endapan. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 2 ini mungkin golongan 6 yang anionnya SO4
2-.
Cuplikan 3Pada tahap ini, kami menggunakan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi yang pertama kami memasukkan 0,1 cuplikan 3 ditambah dengan air demineral, lalu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M, perubahan fisik yang kami amati berupa larutan tersebut berwarna putih, tidak bau , dan terdapat endapan hijau putih, sedangkan tabung reaksi yang kedua kami memasukkan sama seperti yang kami masukkan pada tabung reaksi tadi, bedanya hanya reagaen yang kami tambahkan yaitu Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu larutan bening, tidak bau, dan terdapat endapan. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 3 ini mungkin golongan 1 yang anionnya Br- ,Cl-, I-, SCN-.
Cuplian 4Pada tahap ini, kami menggunakan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi yang pertama reaksi kami memasukkan 0,1 gr cuplikan 4 ditambah dengan air demineral, lalu kami
menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M. Perubahan fisik yang kami amati berupa terdapat endapan cokelat kemerahan, sedangkan tabung reaksi yang kedua kami memasukkan sama seperti yang kami masukkan pada tabung reaksi pertama, tetapi bedanya hanya reagaen yang kami tambahkan yaitu Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu terdapat endapan warna putih. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 4 ini mungkin golongan 4 yang anionnya PO4
2-, CrO42-.
c) Tahap ketiga yaitu Analisis anion dengan reaksi spesifik
Cuplikan 11ml cuplikan 1 + 1ml AgNO3 PutihJadi, sudah sangat jelas sekali anion cuplikan 1 adalah Cl-, karena setelah ditambah AgNO3 terdapat endapan warna putih.
Cuplikan 2Reaksi spesifik yang kami lakukan hanya menyamakan hasil nyata yang kami peroleh berupa warna lrutan putih, dan terdapat endapan, yang menyatakan cuplikan tersebut merupakan golongan 6 anionnya SO4
2-.
Cuplikan 3Untuk lebih meyakinkan kami lagi, apakah cuplikan tersebut merupakan ion SCN- atau Br-, maka kami melakukan tes reaksi spesifik dengan menambahkan FeCl3 0,1M. Ternyata setelah ditambah 1/2ml FeCl3 0,1 M warnaya menjadi kuning putih. Bila hasil warna menjadi merah tua berarti cuplikan tersebut SCN-. Dan kami langsung yakin cuplikan 3 adlah Br-, karena perubahan warna yang sesuai mendekati warna pada ion Br- yaitu warna putih kekuningan.
Cuplikan 4Untuk lebih meyakinkan kami lagi, apakah cuplikan 4 ini merupakan ion PO4
2- atau CrO4
2-, maka kami melakukan tes reaksi spesifik dengan cara 1 ml cuplikan4 ditambah 1ml AgNO3 0,1 M terjadi endapan merah tidak larut, dalam asam asetat tapi larut dalam asam kuatdan amoniak. Untuk meyakinkan bahwa cuplikan 4 adalah CrO4
2- , kami menyamakan warna yang terjadi pada larutan tersebut mendekati golongan 4 anion CrO4
2- karena warna yang didapat tidak jauh berbeda dari CrO42- yaitu coklat
kemerahan.
10. Kesimpulan
Cuplikan 1Cuplikan 1 anionnya adalah Cl- , terbukti mulai dari kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 1. Cuplikan 1 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya kristal. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 1 ke dalam tabung reaksi, lalu kami menambahkan 2ml air demineral. Setelah kami memasukkan 0,1 gr cuplikan 1 ditambah dengan air demineral, lalu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M. Perubahan fisik yang kami amati berupa ada endapan putih, cuplikan 1 yang lainnya juga kami tambahkan dengan Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu larutan berwarna bening dan tidak terdapat endapan. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 2 ini mungkin golongan 1 yang anionnya Cl-, Br-, I-, SCN- . Lalu kami melakukan analisis reaksi spesifik dengan menyamakan data yang kami peroleh dengan daftar reaksi identifikasi anion yang tertera di jobsheet tentan analisis anion. Reaksinya sebagai berikut:1ml cuplikan 1 + 1ml AgNO3 PutihJadi, sudah sangat jelas sekali anion cuplikan 1 adalah Cl-, karena setelah ditambah AgNO3 terdapat endapan warna putih.
Cuplikan 2Cuplikan 2 merupakan golongan 6 anionnya SO4
2-.Terbukti dari kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 2. Cuplikan 2 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya serbuk. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 2 ke dalam tabung reaksi, lalu kami menambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami peroleh yaitu cuplikan 2 larut dengan air dingin(demineral), warna larutan bening dan tidak ada bau. Setelah itu kami memasukkan 0,1 gr cuplikan 2 ditambah dengan air demineral, lalu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M. Perubahan fisik yang kami amati berupa larutan tersebut bening, tidak berbau, dan tidak ada endapan, cuplikan 2 yang lainnya juga kami tambahkan dengan Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu larutan berwarna putih, tidak berbau, dan terdapat endapan. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 2 ini mungkin golongan 6 yang anionnya SO 4
2-. Lalu, reaksi spesifik yang kami lakukan hanya menyamakan hasil nyata yang kami peroleh berupa warna larutan putih, dan terdapat endapan, yang menyatakan cuplikan tersebut merupakan golongan 6 anionnya SO4
2-.
Cuplikan 3Cuplikan 3 merupakan golongan 1 yang anionnya Br-, terbukti dari kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 3. Cuplikan 3 berwarna putih, tidak berbau, dan bentuknya serbuk. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 3 ke dalam tabung reaksi, lalu kami mmenambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami peroleh yaitu cuplikan 3 larut dengan air dingin(demineral), warna larutan bening dan tidak ada bau. Setelah itu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M, perubahan fisik yang kami amati berupa larutan tersebut berwarna putih, tidak bau , dan terdapat endapan hijau putih, dan larutan cuplikan 3 yang lainnya kami tambahkan dengan Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu larutan bening, tidak bau, dan terdapat endapan. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 3 ini mungkin golongan 1 yang anionnya Br- ,Cl-, I-, SCN-. Lalu reaksi spesifika yang kami lakukan dengan menambahkan FeCl3 0,1M. Ternyata setelah ditambah 1/2ml FeCl3 0,1 M warnaya menjadi kuning putih. Bila hasil warna menjadi merah tua berarti cuplikan tersebut SCN-. Dan kami langsung yakin cuplikan 3 adlah Br-, karena perubahan warna yang sesuai mendekati warna pada ion Br- yaitu warna putih kekuningan.
Cuplikan 4Cuplikan 4 merupakan golongan 4 anion CrO4
2-, terbukti dari kami mengamati sifat fisik pada cuplikan 4. Cuplikan 4 berwarna kuning, tidak berbau, dan bentuknya Kristal halus. Setelah itu kami melakukan dan mengamati tes kelarutan, pada tes kelarutan kami memasukkan 0,2 gr cuplikan 4 ke dalam tabung reaksi, lalu kami mmenambahkan 2ml air demineral. Hasil yang kami peroleh yaitu cuplikan 4 larut dengan air dingin(demineral), warna larutan kunig dan tidak ada bau. Lalu kami menambahkan ½ ml AgNO3 0,1 M. Perubahan fisik yang kami amati berupa terdapat endapan cokelat kemerahan, dan larutan cuplikan 4 lainnya kami tambahkan dengan Ba(NO)3. Hasil yang kami peroleh yaitu terdapat endapan warna putih. Dari analisis anion secara sistematis tadi kami mengamati bahwa cuplikan 4 ini mungkin golongan 4 yang anionnya PO4
2-, CrO42-. Reaksi spesifik yang kami lakukan dengan cara 1 ml
cuplikan4 ditambah 1ml AgNO3 0,1 M terjadi endapan merah tidak larut, dalam asam asetat tapi larut dalam asam kuatdan amoniak. Untuk meyakinkan bahwa cuplikan 4 adalah CrO4
2- , kami menyamakan warna yang terjadi pada larutan tersebut mendekati golongan 4 anion CrO4
2- karena warna yang didapat tidak jauh berbeda dari CrO4
2- yaitu coklat kemerahan.
11. Daftar Pustaka
Jobsheet.2012.”Praktikum Kimia Analisis Dasar “.palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya
GAMBAR ALAT
Gambar 1. Kaca Arloji Gambar 4. Gelas Kimia
Gambar 2. Pipet Ukur Gambar 5. Rak tabung
Gambar 3.Bola Karet Gambar 6. Pipet Tetes
Gambar 7. Tabung reaksi Gambar 10.Spatula
Gambar 8. Sarung Tangan Gambar 11. Botol aquadest
Gambar 9. Masker Gambar 12.Pengaduk
Gambar 13. Neraca Analitik Gambar 15. Erlenmeyer
Gambar 14. Kaca mataGambar 16. Tisu gulung