4
PENINGKATAN KUALITAS IBADAH DAN MUAMALAH Hasti Raissa, 1506734185 Upaya-upaya meningkatkan kualitas Ibadah dan Muamalah dapat dilakukan dengan cara lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat muslim. Ibadah dan Muamalah merupakan dua hal penting yang akan selalu ada ketika kita mencoba menggali lebih dalam mengenai agama Islam. Keduanya mempunyai kedudukan yang berbeda dari segi pengertian dan fungsinya sendiri-sendiri. Kita sebagai seorang muslim dituntut untuk mengetahui, melaksanakan atau mengamalkan apa-apa saja yang kita punya dan sudah kita ketahui terkait dua hal ini agar menjadi insan-Nya yang taqwa. Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai bagaimana dan upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian ibadah itu sendiri. Menurut Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman: “Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku.

LTM MPK Agama Islam PENINGKATAN KUALITAS IBADAH DAN MUAMALAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENINGKATAN KUALITAS IBADAH DAN MUAMALAH, MPK Agama ISLAM

Citation preview

Page 1: LTM MPK Agama Islam PENINGKATAN KUALITAS IBADAH DAN MUAMALAH

PENINGKATAN KUALITAS IBADAH DAN MUAMALAH

Hasti Raissa, 1506734185

  Upaya-upaya meningkatkan kualitas Ibadah dan Muamalah dapat dilakukan

dengan cara lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT dan menjalin silaturahmi

dengan sesama umat muslim. Ibadah dan Muamalah merupakan dua hal penting yang

akan selalu ada ketika kita mencoba menggali lebih dalam mengenai agama Islam.

Keduanya mempunyai kedudukan yang berbeda dari segi pengertian dan fungsinya

sendiri-sendiri. Kita sebagai seorang muslim dituntut untuk mengetahui, melaksanakan

atau mengamalkan apa-apa saja yang kita punya dan sudah kita ketahui terkait dua hal

ini agar menjadi insan-Nya yang taqwa.

Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai bagaimana dan upaya apa saja yang

bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita, kita harus mengetahui

terlebih dahulu pengertian ibadah itu sendiri.

Menurut Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ibadah secara bahasa (etimologi)

berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan

manusia. Allah berfirman: 

“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku

tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah

Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-

Dzaariyaat : 56-58].

Setelah mengetahui pengertian dari ibadah, kita pun harus megetahaui apa itu

muamalah. Pengertian Muamalah, dari kata (العمل) yang merupakan mengungkapkan

semua perbuatan yang dikehendaki mukallaf. muamalah mengikuti pola (اع�ل�ة yang (م�ف�

bermakna bergaul (الت�ع�ام�ل).

Berdasarkan pengertian dari ibadah dan muamalah tadi, hubungannya dengan

manusia adalah bahwa ibadah secara tidak langsung berarti ketundukkan kita sebagai

seorang hamba serta sarana hubungan vertikal manusia kepada Tuhan pencipta alam

semesta, Allah SWT. Muamalah pun berarti hubungan horizontal antar manusia dengan

manusia yang sesuai dengan syari’ah.

Page 2: LTM MPK Agama Islam PENINGKATAN KUALITAS IBADAH DAN MUAMALAH

Sekarang bagaimana kita sebagai seorang manusia memaksimalkan atau

meningkatkan kualitas-kualitas dari ibadah dan muamalah tadi. Hal pertama yang bisa

kita lakukan adalah, mengevaluasi diri sendiri, sejauh mana ibadah-ibadah yang telah

kita lakukan apakah sudah baik, sudah sesuai aturan-Nyakah atau belum. Setelah itu

buat suatu perencanaan apa-apa saja yang bisa mendukung untuk meningkatkan

kualitas ibadah kita. Semuanya sangat membutuhkan niat dan tekad yang kuat untuk

selalu memotivasi diri agar menjadi insan yang lebih baik di hadapan-Nya

Sebagai contoh, kalau sebelumnya kita hanya melakukan ibadah wajib saja

seperti sholat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan lainnya, tetapi setelah

melakukan evaluasi, kita bisa menambah rangkaian ibadah kita dengan ibadah-ibadah

sunnah lainnya yang mempunyai nilai-nilai keutamaan seperti shalat sunnah dhuha,

tahajud, dan lain sebagainya. Membuat form mutabaah yaumiah pun dapat memotivasi

kita untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah kita.

Begitupun untuk aktifitas kita sesama manusia, kita juga harus mengevaluasi diri

kita, apakah selama ini dalam menjalin hubungan dengan orang lain kita sudah

menyakitinya, atau perbuatan yang selama ini kita lakukan tanpa kita sadari telah

melanggar aturan yang sudah ditetapkan Al-Quran dan Hadist. Sehingga apabila kita

sudah mengetahui kesalahan-kesalah kita selama ini, kedepannya kita tidak

mengulanginya lagi. Mungkin cara untuk meningkatkan kualitas muamalah kita dengan

cara memperbanyak membaca buku-buku pengetahuan umum, Islam, dan sejarah-

sejarah umat terdahulu dalam melaksanakan muamalahnya sesama manusia.

Jadi, untuk meningkatkan kualitas ibadah dan muamalah sangat bergantung dari

manusianya itu sendiri. Cara untuk meningkatkannya dengan cara mengevaluasi diri

sendiri. Setelah itu buat suatu perencanaan apa-apa saja yang bisa mendukung untuk

meningkatkan kualitas ibadah kita. Semuanya membutuhkan niat dan tekad yang kuat

untuk selalu memotivasi diri agar menjadi insan yang lebih baik di hadapan-Nya.

Metode-metodenya disesuaikan atau tergantung dari manusia itu sendiri.

Daftar Pustaka

Dr. Kaelany HD., MA. 2009. Islam Agama Universal. Jakarta : Midada Rahma Press